Price Action PDF
Price Action PDF
Rio Renata
Price Action
10 Apr 2013 33670
Penggunaan price action dalam trading adalah langkah terbaik untuk melihat kondisi
trend. Price action juga merupakan salah satu bukti nyata dalam mengenali momentum
dan volatilitas market.
iklan iklan
Saat Anda mengikuti sebuah seminar atau diskusi dengan komunitas trading Forex, istilah "price
action" pasti akan terlontar. Sekilas, analisa teknikal dengan modal hanya dari pergerakan harga dari
chart ini tampak begitu sederhana. Namun, tahukah Anda bahwa ketajaman analisa dengan price
action membutuhkan jam terbang tinggi agar dapat diaplikasikan pada live trading?
Terlepas dari mitos bahwa price action mampu "memproyeksikan" harga dengan tingkat akurasi
tinggi, perlu diingat bahwa sesungguhnya price action menggunakan data-data pergerakan harga di
masa lampau. Dengan kata lain, mengandalkan pola-pola dari pergerakan harga semata
wayang tidak dapat menjamin ke mana arah harga akan bergerak selanjutnya. Kalau begitu,
teknik rahasia apa price action ini?
Nah, supaya jelas, kita akan kupas tuntas apa itu price action dan bagaimana cara menggunakannya
dengan tepat.
Perlu digarisbawahi bahwa apa yang kita lihat secara obyektif hanyalah dinamika harga dari
data-data terdahulu. Sedangkan, reaksi kita (order atau open position) terhadap pola-pola
pergerakan harga tersebut sepenuhnya adalah evaluasi subyektif.
Pertanyaannya, seberapa besar subyektifitas seorang trader akan mempengaruhi hasil akhir dari
aktifitas trading-nya (profit/loss)?
Seringkali kita berpatok pada suatu pola (candlestick atau formasi grafik) dan berharap pergerakan
harga berikutnya akan sesuai dengan prediksi dari pola tadi. Terdengar sangat sederhana, kan?
Tinggal hafal pola-polanya lalu pasang order sesuai sinyal reversal atau kontinuitas.
Salah! Jika Anda bereaksi semata mayang hanya dengan sinyal-sinyal dari pola-pola tertentu tanpa
pertimbangan faktor-faktor penting lain, maka apa yang telah Anda lakukan kurang-lebih sama
dengan berjudi togel (pasang nomor dari wangsit).
Pergerakan harga pada chart umumnya akan selalu meninggalkan jejak-jejak dengan titik-titik harga
yang patut Anda pertimbangkan sebelum membuka atau mengakhiri posisi. Garis besarnya, Price
Action digunakan sebagai "kaca pembesar" untuk membantu mengidentifikasi kondisi pasar
(trending atau konsolidasi) dan di mana titik-titik penting resisten dan support kemungkinan akan
mempengaruhi arah harga kembali.
Kondisi pasar umumnya terbagi atas dua macam; trending dan terkonsolidasi (sideways). Price
action dapat membantu kita mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut dengan memperhatikan harga-
harga high dan low-nya.
Kondisi pasar trending sendiri dibagi lagi menjadi dua macam; uptrend dan downtrend. Uptrend
dapat diidentifikasi dari titik harga tinggi meninggi(HH, higher highs) dan harga rendah meninggi
(HL, higher lows). Sedangkan Downtrend teridentifikasi dari harga tinggi merendah (LH, lower
highs) dan harga rendah merendah (LL, lower lows).
Kesulitan atau bingung menentukan di mana posisi HH, HL, LH dan LL-nya karena posisinya "zig-
zag"? Jika iya, maka saat itu Anda sedang menghadapi kondisi pasar terkonsolidasi (sideways).
Proses identifikasi kondisi pasar di atas dapat membantu keputusan trader untuk membuka posisi
berdasarkan gaya trading (misalnya, swinger akan lebih memilih trading pada kondisi trending) dan
manajemen resikonya.
Poin penting kedua dari aplikasi price action adalah untuk mengetahui titik-titik harga resistansi dan
support. Titik-titik harga tersebut vital kegunaannya karena keberlangsungan suatu trend
kemungkinan besar akan kembali berhaluan arah karena sifat pasar yang "berulang".
Perhatikan candlestick pada lingkaran merah pertama (dari kiri). Terlihat jelas bahwa pada titik
harga tersebut "ditarik" kembali ke bawah hingga menyentuh batas support. Candlestick pertama
tersebut menjadi batas resistansi kuat karena down-swing-nya yang panjang (terbukti pada lingkaran
merah kedua).
Begitu juga pada kotak biru pertama (dari kiri). Harga kembali "memantul" tiap kali menyentuh
batas support. Kotak biru kedua memperkuat batas tersebut. Hasilnya, lingkaran biru menunjukkan
reversal di dekat garis batas support.
Time Frame
Frekuensi kemunculan bar candlestick (atau grafik lainnya) dipengaruhi langsung oleh time frame
pilihan Anda. Misalnya, time frame h4 akan memunculkan bar setiap 4 jam sekali, sedangkan time
frame daily hanya akan menorehkan bar sehari sekali. Dampaknya, semakin rendah jeda waktunya
(di bawah H4), resiko munculnya fake signal akan semakin tinggi.
Kalender Forex
Rilis-rilis berita penggerak pasar (NFP, GDP, Retail Sales, CPI, dsb.) bisa menjadi "pedang bermata
dua" bagi trader dengan panduan price Action. Pergerakan harga umumnya akan kembali normal
tidak lama setelah rilis berita berdampak besar. Maka dari itu gunakanlah kalender forex untuk
memastikan bahwa Anda tidak ketinggalan berita terhangat.
Kesimpulan
Meskipun price action sekilas tampak sederhana, tapi aplikasinya pada live trading membutuhkan
jam terbang dan kewaspadaan tinggi. Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sekaligus
sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal dari pola-pola pada chart.
Jangan berkecil hati, paling tidak Anda mengetahui aplikasi dasar price action dari artikel ini.
Selanjutnya, dari situ Anda bisa mengembangkan strategi trading berdasarkan dinamika price action.
Jika Anda memiliki saran dan informasi tambahan mengenai dasar-dasar price action, silahkan
tinggalkan pesan pada bagian komentar di bawah. Selain itu Anda juga bisa langsung meninggalkan
pertanyaan pada ahli kami di forum tanya jawab khusus Price Action berikut.