Anda di halaman 1dari 3

https://www.romadecade.org/suku-tengger/#!

Suku ini merupakan keturunan dari penduduk Kerajaan Majapahit. Pada abad ke 16 Kerajaan Majapahit
mendapat serangan dari kerajaan Islam yang dipimpin oleh Raden Patah. Karena kekalahan Majapahit,
para penduduk Majapahit mengungsi ke Pulau Bali dan sebagian ada yang mengungsi ke kawasan
pegunungan di Jawa Timur.

Para pengungsi yang mengungsi ke pegunungan Jawa timur ini mulai menutup diri dari dunia luar. Orang-
orang yang mengungsi inilah yang nantinya disebut dengan nama Suku Tengger. Kemudian dari kalangan
suku ini muncullah legenda dari leluhur mereka.

Leluhur mereka adalah Roro Anteng anak dari Raja Majapahit sedangkan Joko Seger anak dari seorang
Brahmana. Roro Anteng dan Joko Seger menikah dan mereka juga ikut mengungsi di daerah pegunungan
Jawa Timur. Dalam pengungsian itu Roro Anteng dan Joko Seger menjadi pemimpin

Keturunan dari Roro Anteng dan Joko Seger inilah yang nantinya akan menjadi Suku Tengger yang tinggal
di sekitar gunung Bromo. Kehidupan masyarakat suku ini sangat tertutup, mereka tidak tersentuh oleh
dunia luar selama bertahun-tahun. Walaupun tidak mengenal dunia luar, suku ini tetap memiliki
keunikan dan tradisi seperti halnya dengan suku lain di Indonesia.

http://redendonk.blogspot.com/2012/10/kebudayaan-suku-tengger.html?m=1

Bahasa Suku Tengger

Bahasa daerah yang digunakan adalah bahasa Jawa yang masih berbau Jawa Kuno. Mereka
menggunakan dua tingkatan bahasa yaitu ngoko, bahasa sehari-hari terhadap sesamanya, dan krama
untuk komunikasi terhadap orang yang lebih tua atau orang tua yang dihormati. Pada masyarakat
Tengger tidak terdapat adanya perbedaan kasta, dalam arti mereka berkedudukan sama.

Contoh: Aku ( Laki-laki) = Reang , Aku ( wanita ) = Isun , Kamu ( untuk seusia)= Sira , Kamu ( untuk yang
lebih tua) = Rika, Bapak/Ayah= Pak , Ibu = Mak , Kakek=Wek , Kakak= Kang , Mbak= Yuk

1. Agama Masyarakat suku tengger

Agama masyarakat suku Tengger adalah agama hindu yang masih mewarisi tradisi hindu sejak zaman
kejayaan majapahit. Namun saat ini juga masyarakat tersebut yang menganut agama lain yaitu: Islam,
Kristen Protestan, Khatolik serta Budha. Walaupun orang Tengger beragama Hindu, mereka tidak dapat
dapat dianggap sebagai kelompok etnis berbeda dari orang jawa yang lain. Mereka adalah orang Hindu
tetapi tidak melakukan pembakaran mayat seperti orang Hindu di Bali. Namun demikian, selama sejarah
manusia Tengger daerahnya dikurangi oleh orang pendatang yang beragama Islam dari daerah lain di
Jawa. Sampai tengah abad 19 kebanyakan desa-desa Tengger lebih rendah dari 1400m dikuasai oleh
pendatang yang beragama Islam. Upacara yang terkenal adalah upacara kasada terkenal hingga manca
Negara dan selalu ramai dihadiri banyak turis luar negeri maupun lokal.

Upacara-upacara yang dilakukan masyarakat tengger diantaranya.

1.

a. Yahya kasada, Upacara ini ilakukan pada 14 bulan kasada, mereka membawa ongkek yang berisi sesaji
dari hasil pertanian, ternak dan sebagainya. Lalu dilemparkan kekawah gunung bromo agar
mendapatkan berkah dan diberikan keselamatan oleh yang maha kuasa.

b. Upacara Karo, Hari raya terbesar masyarakat tngger aalah upacara karo atau hari raya karo.
Masyarakat menyambutnya dengan suka cita dengan membeli pakaian baru, perabotan, makan,
minuman, melimpah, dengan tujuan mengadakan pemujaan terhadap sang Hyang Widi Wasa.

c. Upacara Kapat, jatuh pada bulan ke empat, bertujuan untuk memohon brekah keselamatan serta
selamat kiblat, yaitu pemujaan terhadap arah mata angin.

d. Upacara kawalu, jatuh pada bulan kedelapan, masyarakat mengirimkan sesaji ke kepala desa, dengan
tujuan untuk kesehatan Bumi, air, api, angin, matahari, bulan dan bintang.

e. Upacara kasanga, jatuh pada bulan kesembilan. Masyarakat berkelilling desa dengan membunyikan
kentongan dan membawa obor tujuannya adalah memohon keselamatan.

f. Upacara kasada, Jatuh pada saat bulan Purnama (ke dua belas) tahun saka, Upacara ini isebut sebagai
upacara kuban

g. Upacara Unan, Unan, diadakan lima tahun sekali dengan tujuan mengaaan penghormatan terhadap
roh leluhur.

http://brimnovioga.blogspot.com/2013/11/kebudayaan-dan-kesenian-suku-tengger.html?m=1

Sistem Kesenian

- Seni Tari

Tari yang biasa dipentaskan adalah tari Roro Anteng dan Joko Seger yang dimulai sebelum pembukaan
upacara Kasada.

- Seni bangunan

Bangunan untuk peribadatan berupa pura disebut punden, danyam, dan poten. Poten adalah sebidang
tanah dilautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasada. Poten dibagi menjadi tiga mandala
atau zone yaitu :
1. mandala utama disebut jeroan yaitu tempat pelaksanaan pemujaan yang terdiri dari padma,
bedawang, nala, bangunan sekepat, dan kori agung candi bentar.

2. mandala madya atau zone tengah, disebut juga jaba tengah yaitu tempat persiapan pengiring upacara
yang terdiri dari kori agung candi bentar bale kentongan, dan Bale Bengong.

3. mandala nista atau zone depan, disebut juga jaba sisi yaitu tempat peralhian dari luar kedalam pura
yang terdiri dari bangunan candi bentar dan bangunan penunjang lainnya.

1. Sistem Teknologi

Seiring dengan banyak pengaruh yang masuk kedalam masyarakat tradisional seperti melalui pariwisata
atau teknolgi komunikasi terilah culturual change dan perubahan kebudayaan sehingga sistem teknologi
juga berkembang seperti halnya masyarakat jawa modern.

Sistem Kemasyarakatan

Masyarakat tengger menjungjung tinggi nilai persamaan, demokrasi, dan kehidupan masyarakat, sosok
seorang pemimpin spritual seperti duun lebih disegani dari pada pemimpin administratif. Masyarakat
tengger memunyai hukum sendiri diluar hukum formal yang berlaku alam negara. Dengan hukum itu
mereka sudah bisa mengatur an mengendalikan berbagi persoalan dalam kehidupan masyarakatnya.

1. Sistem Pengetahuan

Sistem Pengetahuan masyarakat tengger pada umumnya masih tradisional, an masih berorientasi paa
kebudayan lama, namun karna aanya pengaruh dari luar melalui pariwisata maupun komunikasi maka
sistem pengetahuannya sudah mulai mengacu ke sistem pengetahuan yang modern.

1. Sistem Mata Pencarian

Sistem mata pencarian masyarakat suku tengger kebanyakan adalah petani dan penambang, tanaman
yang diusahakan adalah sayur-sayuran sedangakan dalam hal penambangan, yang ditambang adalah
pasir dan belerang.

Anda mungkin juga menyukai