Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Proyek
Disusun Oleh:
Mega Berliani
18.14.1.0047
3C Informatika
PRODI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSIRTAS MAJALENGKA
2019
DAFTAR ISI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah proyek dalam organisasi manapun, diperlukan kolaborasi dan kerjasama antar
departemen untuk mencapai satu tujuan yang didefinisikan dengan baik dan jelas.
Manajemen Proyek (Project Management) ini sangat penting dalam produksi barang dan
jasa. Mulai dari sebuah ide hingga pada akhirnya menghasilkan suatu produk ataupun jasa,
setiap langkah atau tahap dapat dikategorikan sebagai proyek individu. Setiap Proyek
memerlukan Manajer Proyek yang bertanggung jawab dalam mengelola segala aspek pada
sebuah proyek mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
dan mengendalikan proyek tersebut hingga selesai sesuai dengan anggaran, jangka waktu
dan kualitas hasil yang ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II PEMBAHASAN
Sebuah proses adalah serangkaian tindakan dan aktivitas yang saling terkait untuk membuat
suatu spesifikasi produk, layanan, atau hasil. Setiap proses ditandai dengan input, alat dan teknik
yang dapat diterapkan, dan output yang dihasilkan. Pada Manajemen Proyek terdapat sejumlah
proses yang saling berkaitan. Masing-masing proses mencerminkan suatu aktivitas mulai dari
proyek dimulai sampai dengan proyek berakhir. Proses Manajemen Proyek ini memberikan
pedoman dan kriteria untuk menyesuaikan proses organisasi dengan kebutuhan spesifik proyek.
Menurut PMBOK proses yang terjadi dalam aktivitas proyek dibagi menjadi lima tahapan utama
atau yang dikenal dengan istilah Project Management Process Groups (Process Groups).
A. Initiation
Sebuah proyek dikatakan memasuki tahap ini jika sudah mendapatkan beberapa dokumen
seperti SPK (Surat Perintah Kerja), Agreement, Statement of Work (SOW), Purchase Order
atau bentuk kesepakatan lainnya. Proses dari tahap ini menghasilkan dua dokumen penting,
yaitu
a) Project Manager
b) Latar belakang kebutuhan organisasi terkait pelaksanaan suatu proyek (Background)
c) Target yang ingin dicapai (Goal)
d) Penjelasan mengenai solusi atau produk yang akan diimplementasikan (Product
Description)
e) Kriteria sukses suatu proyek (Project Success Criteria)
f) Kendala-kendala yang akan dihadapi (Risk)
2
g) Tanggung jawab dan aktivitas baik dari pelaksana proyek maupun dari Customer
(Responsibility)
h) Anggaran dan durasi (Project Budget and Duration).
Walaupun Project Charter dibuat dalam fase ini, terdapat hal-hal lain yang masuk ke dalam
batasan proyek (Project Boundaries) seperti Business Case Assessment, persetujuan
Stakeholder dan pembiayaan proyek. Batasan proyek ini didefinisikan sebagai suatu titik
waktu dimana proyek atau fase proyek dikatakan sudah selesai dengan lengkap. Tujuan
utama dari proses ini adalah untuk manangani ekspektasi stakeholder dan memberikan
gambaran kepada mereka mengenai scope dan objetive suatu proyek.
3
B. Planning
Target utama dari tahap ini adalah menghasilkan dokumen perencanaan proyek atau Project
Management Plan. Proses utama terkait kegiatan perencanaan dan pembuatan Project
Management Plan adalah:
C. Execution
Tugas pengelola proyek dalam tahap ini adalah memfasilitasi dan mengawasi tim agar dapat
bekerja sesuai dokumen perencanaan terutama mengawal tim agar tidak behind schedule
maupun over budget. Apabila terdapat perubahan atau perbedaan antara perencanaan dan
pelaksanaan, maka disarankan untuk melakukan analisis dampak terhadap biaya, waktu, mutu
dan risiko, sebelum perubahan diterapkan dalam bentuk baseline (patokan) baru.
Proses utama dalam tahap ini adalah mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek ke
arah penyelesaian, sesuai dokumen perencanaan. Seorang Manajer Proyek cukup
mengarahkan, menjelaskan dan memotivasi tim agar proyek dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Beberapa tugas Manajer Proyek dalam tahap ini antara lain:
Selain melakukan perencanaan, mengawasi dan memotivasi tim, tugas seorang Manajer
Proyek adalah melakukan pengawasan dan pemantauan. Tujuan utama dalam tahap
pengawasan adalah memastikan agar pelaksanaan proyek tidak jauh menyimpang dari
rencana. Terutama dari sisi waktu, biaya, mutu, dan ruang lingkup pekerjaan. Manfaat utama
dari proses ini adalah bahwa kinerja proyek diukur dan dianalisis secara berkala. Beberapa
poin penting proses Monitoring dan Controlling:
4
3. Mempengaruhi faktor-faktor yang bisa menggagalkan kontrol terhadap perubahan,
jadi hanya perubahan yang disetujui yang dapat diimplementasikan.
E. Closing
1. Memastikan persetujuan resmi dari sponsor atau klien terkait penyelesaian pekerjaan.
2. Mengadakan evaluasi akhir proyek (lessons learned).
3. Mengkaji apakah metodologi manajemen proyek perlu diperbaiki.
4. Merapikan arsip dan dokumentasi proyek.
5. Memberi masukan kepada manajemen perusahaan terkait hal-hal yang dirasakan
bermanfaat selama proyek dijalankan.
6. Menyelesaikan kewajiban dengan pihak-pihak, terutama pihak pemasok (supplier/
vendor), outsourcing dan sebagainya.
5
BAB III
PENUTUP
Manajemen Proyek atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Project Management adalah seni
mengelola semua aspek proyek dari awal sampai penutupan dengan menggunakan metodologi
ilmiah dan terstruktur. Istilah proyek ini dapat digunakan untuk mendefinisikan usaha atau
kegiatan apa pun yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu
selesainya pekerjaan.
Sebuah proses adalah serangkaian tindakan dan aktivitas yang saling terkait untuk membuat suatu
spesifikasi produk, layanan, atau hasil. Setiap proses ditandai dengan input, alat dan teknik yang
dapat diterapkan, dan output yang dihasilkan.
Menurut PMBOK proses yang terjadi dalam aktivitas proyek dibagi menjadi lima tahapan utama
atau yang dikenal dengan istilah Project Management Process Groups (Process Groups).
1. Initiating
2. Planning
3. Execution
4. Monitoring and control
5. closing
6
DAFTAR PUSTAKA
1. http://adikristanto.net/proses-manajemen-proyek/
2. https://ilmumanajemenindustri.com/