Anda di halaman 1dari 41

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN

PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI


PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS TEMPEL II
SLEMAN YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta

A YAK AN AR
T A
K
A OG
S T ANI Y
P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S Oleh :
MIFTAKHUL LATIFAH
1309083

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2012
Frequency Table
Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 tahun 7 18.9 18.9 18.9
20-35 tahun 24 64.9 64.9 83.8
>35 tahun 6 16.2 16.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

Paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Grandemultip
Multipara
2
11
5.4
29.7
5.4
29.7
A N ARTA
5.4
35.1
primipara
Total
24 64.9 64.9

K OGY A AK
100.0

A
37 100.0 100.0

S . YAN T IY
U
P A
ER
Pendidikan

A L
Valid SD
SMA
PFrequency

J
7
19E N DE
Percent
18.9
51.4
R Valid Percent
18.9
51.4
Cumulative
Percent
18.9
70.3
SMP E S 11 29.7 29.7 100.0
T
TotalI K 37 100.0 100.0
S

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Buruh 12 32.4 32.4 32.4
IRT 15 40.5 40.5 73.0
Swasta 10 27.0 27.0 100.0
Total 37 100.0 100.0
Frequency Table

Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan payudara

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 19 51.4 51.4 51.4
Kurang Baik 18 48.6 48.6 100.0
Total 37 100.0 100.0

Kejadian Bendungan ASI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 21 56.8 56.8 56.8
Ya 16 43.2 43.2 100.0
Total 37 100.0 100.0

A N ARTA
K OGY A AK
A
T IY
U S . YAN
P A
P ER D ER A L

J EN
E S
IK
ST
Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat pengetahuan
ibu tentang perawatan
37 100.0% 0 .0% 37 100.0%
payudara * Kejadian
Bendungan ASI

Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan payudara * Kejadian Bendungan ASI Crosstabulation

Kejadian Bendungan
ASI
Tidak Ya Total
Tingkat pengetahuan Baik Count 15 4 19
ibu tentang % within Tingkat
perawatan payudara pengetahuan ibu tentang 78.9% 21.1% 100.0%

AN
perawatan payudara
Kurang Baik Count 6 12 18 A
RT
KA
% within Tingkat
pengetahuan ibu tentang 33.3% 66.7% K A100.0%
A
Total Count
T A I YO
perawatan payudara
21
Y
G 16 37

S AN
% within Tingkat

PU
pengetahuan ibu tentang 56.8% 43.2% 100.0%
perawatan payudara
.Y
ER L A
A
P J E
D E R
NChi-Square Tests
S Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
IKE Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
ST
Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
7.836b
6.088
1
1
.005
.014
Likelihood Ratio 8.144 1 .004
Fisher's Exact Test .008 .006
Linear-by-Linear
7.624 1 .006
Association
N of Valid Cases 37
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.
78.
Symmetric Measures

Value Approx. Sig.


Nominal by Nominal Contingency Coefficient .418 .005
N of Valid Cases 37
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

A N ARTA
K OGY A AK
A
T IY
U S . YAN
P A
P ER D E R A L

J EN
E S
IK
ST
Risk Estimate

95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Tingkat
pengetahuan ibu tentang
7.500 1.715 32.796
perawatan payudara (Baik
/ Kurang Baik)
For cohort Kejadian
2.368 1.184 4.738
Bendungan ASI = Tidak
For cohort Kejadian
.316 .125 .800
Bendungan ASI = Ya
N of Valid Cases 37

A N ARTA
K OGY A AK
A
T IY
U S . YAN
P A
P ER D ER A L

J EN
E S
IK
ST
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN


PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI
PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS TEMPEL II
SLEMAN YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Oleh :

MIFTAKHUL LATIFAH
NIM : 1309083

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah

AN
Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
T A
Yogyakarta
A YAK AR
K
A OG
S T ANI Y
Tanggal : 13 Agustus 2012

P AL A U .Y
Menyetujui :

Penguji, R
E ER Pembimbing I, Pembimbing II,
P JE
N D
E S
Dra. Umu
K
TI Hani EN., M.Kes Dewi Rokhanawati., M.PH Endang Suprapti., SST
S
NIDN : 05-1505-5601 NIDN : 05-1003-7702 NIDN : 05-2309-4901

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta

Tyasning Yuni A., S.ST., M.Kes


NIDN : 05-1006-8501

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2012

A YAK AN AR
T A
K
A OG
S T ANI Y Miftakhul Latifah

P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
Perawatan Payudara Dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu Nifas di
Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini untuk memenuhi syarat mencapai gelar ahli madya kebidanan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Semua proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang
setinggi-tinginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini:

AN A
1. Dr. I. Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta
T
A YAK AR
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian
ini.
K
A OG
2. Tyasning Yuni A,S.ST.,M.Kes selaku Ketua Prodi Kebidanan D III

S T ANI Y
Kebidanan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyusun karya tulis ilmiah ini.

P AL A U .Y
3. Dra. Umu Hani EN., M.Kes selaku penguji karya tulis ilmiah yang telah

R
memberikan arahan, bimbingan dan motivasi dengan baik sehingga

E ER
peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

P
4. Dewi Rokhanawati, MPH, selaku dosen pembimbing I, yang telah dengan

JE
N D
baik dan sungguh-sungguh bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses bimbingan dan penyelesaian
E S
karya tulis ilmiah ini.
T I K
5. Endang Suprapti, S.ST, selaku pembimbing II karta tulis ilmiah, yang
S telah dengan baik membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis
dalam proses penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
6. Eko Muryanto, SKM selaku Kepala Puskesmas Tempel II yang telah
memberikan lahan untuk melakukan penelitian.
7. Sri Subiyatun,S.SiT.,M.Kes selaku Kepala Puskesmas Tempel I yang telah
memberikan lahan untuk melakukan uji validitas.
8. Staf – staf Puskesmas Tempel I dan Tempel II yang telah membantu
kelancaran pembuatan karya tulis ilmiah ini.
9. Ibu-ibu Nifas di Puskesmas Tempel I dan Tempel II yang bersedia menjadi
responden saat studi pendahuluan, uji validitas dan penelitian.
10. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril serta materiil sehingga
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
11. Teman – teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.

v
Semoga bantuan do’a dan dukungan yang telah diberikan dalam bentuk
apapun itu, menjadi sebuah kebaikan dan amal sholeh serta mendapat balasan
yang paling baik dari Allah SWT. InsyaAllah…Aamiin Yaa Rabbal Aalaamiin
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa di STIKES A. Yani
Yogyakarta dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih membutuhkan pembenahan, untuk itu penulis mengharapkan kepada para
pembaca untuk dapat memberikan saran dan masukan yang sifatnya membangun
sehingga bisa menjadi koreksi dan perbaikan dalam penulisan karya tulis
selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Yogyakarta, Agustus 2012

A YAK AN Penulis
AR
T A
K
A OG
S T ANI Y
P AL A U .Y Miftakhul Latifah

R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

HALAMAN MOTO

vi
Hal
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
HALAMAN MOTO ................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xiv
INTISARI.................................................................................................... xv
ABSTRACT ................................................................................................ xvi

AN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
T A
A YAK
B. Rumusan Masalah ....................................................................
AR 6

K
C. Tujuan Penelitian......................................................................

A OG
D. Manfaat Penelitian....................................................................
6
6

S T ANI Y
E. Keaslian Penelitian ................................................................... 8

P AL A
BAB II TINJAUAN PUSTAKA U .Y
R
A. Pengetahuan .............................................................................

E ER
B. Masa Nifas................................................................................
10
14
P
C. Perawatan Payudara .................................................................
N D
D. Bendungan ASI ........................................................................
JE
E. Hubungan Tingkat Pengetahuan ..............................................
20
27
31
E S
F. Kerangka Teori ......................................................................... 32
T I K
G. Kerangka Konsep ..................................................................... 33
S H. Hipotesis ................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ............................................................. 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 35
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 36
D. Variabel Penelitian ................................................................. 38
E. Definisi Operasional .............................................................. 39
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ..................................... 40
G. Validitas dan Reabilitas ......................................................... 43
H. Analisis Data .......................................................................... 45
I. Etika Penelitian ...................................................................... 47
J. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 49
BAB IV PEMBAHASAN

ix
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 51
B. Pembahasan ..................................................................................... 55
C. Kelemahan Penelitian......................................................................... 59

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

A YAK AN AR
T A
K
A OG
S T ANI Y
P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

DAFTAR TABEL

x
Hal
Tabel 1.1. Keaslian penelitian................................................................................8
Tabel 3.1. Definisi Operasional............................................................................39
Tabel 3.2. Kisi-Kisi kuesioner perawatan payudara………….............................41
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Umur.........................52
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan..........................................53
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kejadia Bendungan ASI.....................................54
Tabel 4.4. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Perawatan Payudara
dengan Kejadian Bendungan ASI.......................................................54

A YAK AN AR
T A
K
A OG
S T ANI Y
P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

DAFTAR GAMBAR

xi
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................32
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.......................................................33

A YAK AN AR
T A
K
A OG
S T ANI Y
P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

DAFTAR LAMPIRAN

xii
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Ijin Uji Validitas STIKES A.Yani
Lampiran 4. Surat Ijin Uji Validitas BAPPEDA Sleman
Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Validitas Puskesmas Tempel I
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian STIKES A.Yani
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian Gubernur DIY
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian BAPPEDA Sleman
Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian Puskesmas Tempel II
Lampiran 10. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 11. Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 12. Data Responden
Lampiran 13. Kuesioner
Lampiran 14. Panduan Observasi
Lampiran 15. Lembar Observasi

AN
Lampiran 16. Hasil Uji Validitas
Lampiran 17. Hasil Uji Reliabilitas
TA
Lampiran 18. Tabulasi Data Penelitian
A YAK AR
K
Lampiran 19. Hasil Statistik Karakteristik Responden

A OG
Lampiran 20. Hasil Distribusi Tingkat Pengetahuan
T ANI Y
Lampiran 21. Lembar Kegiatan Bimbingan KTI
S
P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

xiii
DAFTAR SINGKATAN

AKAB : Angka Kematian Anak Bakita


ASI : Air Susu Ibu
Balita : Bawah Lima Tahun
DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta
FIL : Feedback Inhibitor of Lactation
HPL : Hari Perkiraan Lahir
KIE : Konseling Intrapersonal Education
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

A YAK AN AR
TA
K
A OG
S T ANI Y
P AL A U .Y
R
E ER
P JE
N D
E S
T I K
S

xiv
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN
PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS
DI PUSKESMAS TEMPEL II, SLEMAN, YOGYAKARTA.

INTISARI

Miftakhul Latifah ¹, Dewi Rokhanawati ², Endang Suprapti ³

Latar Belakang : Kejadian bendungan ASI dapat dipengaruhi oleh tidak disusu secara
adekuat, posisi menyusui yang salah dan menyusui dengan dijadwal, puting susu datar
atau terbenam, puting susu yang tidak bersih, dan bra yang terlalu ketat. Beberapa
keadaan tersebut dipengaruhi oleh perilaku ibu yang salah dalam melakukan perawatan
payudara selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
Tujuan : Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara
dengan kejadian bendungan ASI pada ibu nifas di Puskesmas Tempel II Sleman
Yogyakarta.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, pengambilan
sampel menggunakan metode accidental sampling. analisis data menggunakan teknik

AN
analisa univariat dan analisa bivariat, analisa bivariat menggunakan teknik analisis
Korelasi Chi Square.
T A
A YAK AR
Hasil : Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 19 orang (51,4%)

K
dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (48,6%) sedangkan

A OG
yang mengalami kejadian bendungan ASI sebanyak 16 orang (43,2%) dan yang tidak

T ANI Y
mengalami bendungan ASI sebanyak 21 orang (56,8%)
S
U .Y
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan

R P AL A
payudara dengan kejadian Bendungan ASI pada ibu nifas di Puskesmas Tempel II
Sleman Yogyakarta Tahun 2012.

E ER
Saran : Bagi ibu nifas dapat meningkatkan pengetahuannya dalam perawatan

P
payudara dan dapat melakukan perawatan payudara sendiri serta memberikan ASI
D
yang cukup pada bayinya agar dapat menurunkan angka kejadian bendungan ASI
N
S JE
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Perawatan Payudara, Kejadian Bendungan ASI
I K E
Kepustakaan : 27 buku (2002-2010), 2 Jurnal ( 2009-2011), 4 KTI (2009-2011), 2
S T
Artikel (2007-2012).
Halaman : i---xvi, 1---61

¹ Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A.Yani Yogyakarta


² Dosen STIKES A.Yani Yogyakarta
³ Dosen STIKES A.Yani Yogyakarta

xv
RELATIONSHIP THE LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT CARE
BREAST IN THE EVENT DAM ASI IN MOTHER POSTPARTUM IN
PUSKESMAS TEMPEL II, SLEMAN, YOGYAKARTA.

ABSTRACT

Miftakhul Latifah¹, David Rokhanawati ²,Endang Suprapti ³

Background: The incidence of ASI can be affected by the dam feeding is


adequately , position feeding and feeding with scheduled, flat or goes down the
nipple, the nipple is not clean, and the bra is too tight. Some circumstances are
influenced by maternal behavior was wrong in doing breast care during pregnancy
and after childbirth.
Purpose: Knowledgeable relationship the level of knowledge about care breast in
the event dam ASI in mother postpartum in Puskesmas Tempel II, Sleman,

AN
Yogyakarta
Methods: This study was an study analytic observational, sampling using method
T A
A YAK AR
accidental sampling. Analysis data using techniques analysis univariate and

Square. K
analysis bivariate, analysis bivariate using techniques analysis correlation Chi

A OG
S T ANI Y
Results: Respondents who have a good level of knowledge of as many as 19

P AL A U .Y
people (51,4%) and who have less knowledge level as many as 18 people (48,6%)
whereas the incidence of dam ASI have as many as 16 people (43,2%) and are not

R
ASI has a dam 21 persons (56,8%)

E ER
Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge about care
P
breast in the event dam ASI in mother postpartum in Puskesmas Tempel II,
Sleman, Yogyakarta.
JE
N D
Suggestion: To be consistent with knowledge of breast care and breast care alone
E S
can perform as well as provide enough ASI to her baby in order to reduce the
T I K
incidence of dam ASI.
S
Keywords: Level of Knowledge, Breast Care, Genesis dam ASI.
Bibliography: 27 books (2002-2010), 2 Journal (2009-2011), 4 KTI (2009-
2011),article 2 (2007-2012).
Page: i --- xvi, 1 --- 61

-----------------------------------------------------------
¹ Students Diploma III Midwifery STIKES A. Yani Yogyakarta
² Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta
³Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta

xvi
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hari-hari pertama menyambut kehadiran bayi yang baru lahir adalah saat yang

paling membahagiakan buat pasangan suami istri. Amanah seorang ibu setelah

melahirkan adalah menyusui bayinya. Semenjak awal, ibu sudah harus mulai

belajar menyusui bayinya dengan ASI. Menyusui merupakan hal yang sangat

alami dan mengagumkan, saat melihat seorang ibu menyusui anaknya. Sebuah

permulaan yang merupakan pemberian terbaik bagi bayi (Indriati, 2006).

N ARTA
Meskipun sebagian ibu pemberian ASI terlihat mudah, tetapi banyak juga

A
A AK
yang mengalami kesulitan dalam melakukannya (Indriati, 2006). Terkadang faktor
K OGY
A
fisik penyebabnya. Tetapi mungkin juga karena baru pertama kali mempunyai
T IY
U S . YAN
anak, sehingga kurang memahami bagaimana caranya agar air susu keluar lancar

P A
ER
(Anggraini, 2009). Di samping merupakan sebuah pengalaman baru, lazimnya
A L
P J
bayi menangis karena
D ER bayinya, atau bahkan mudah panik apabila
masih canggung saat menggendong

ENsuatu hal (Indriati, 2006).


I K ESyang timbul selama masa menyusui dapat di mulai sejak periode
Masalah
ST
antenatal, masa persalinan dan masa nifas. Salah satu masalah menyusui pada

masa pasca persalinan dini adalah payudara bengkak atau breast engorgement

(Anggraini, 2009). Engorgement Bendungan ASI biasanya terjadi pada hari kedua

sampai hari kesepuluh post partum, sebagian besar keluhan pasien adalah

payudara bengkak, keras dan terasa panas (Sarwono, 2005)


2

Pada masa nifas seorang ibu membutuhkan konseling atau penjelasan

tentang menyusui. Walaupun menyusui merupakan proses alamiah, namun untuk

mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan proses menyusui. Utami, Roesli (2005) berpendapat bahwa

pengetahuan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia.

Pembangunan kesehatan pada prinsipnya selalu diarahkan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk pembangunan di bidang

kesehatan ibu dan anak. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur

derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (Depkes RI, 2008).

A N ARTA
Menurut hasil SDKI terjadinya penurunan AKB sejak tahun 1991. Pada

K OGY A AK
tahun1991 diestimasikan AKB sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan

A
T IY
hasil SDKI 2007 mengestimasikan AKB sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup.

U S . YAN
P A
Hasil estimasi tersebut memperhitungkan angka kematian bayi dalam periode 5

P ER D E R
L
tahun terahir, sebelum survey misalnya SDKI tahun 2007 diperoleh AKB untuk 5
A
tahun sebelumnya tahun 2003 – 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (Profil
J EN
S
Kesehatan Indonesia, 2010)
E
IK
STMenurut Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat dalam diskusi forum Eksekutif
mengungkapkan pada tahun 2003, terdapat 6,7 juta balita Indonesia mengalami

kekurangan gizi dan sebanyak 8,1 juta anak menderita anemia gizi serta 9 juta

anak mengalami kekurangan vitamin A. Salah satu penyebabnya adalah buruknya

pemberian ASI (Perinasia, 2004).

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu memperhatikan kebijakan-

kebijakan, antara lain meningkatkan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.


3

Dalam kaitan ini, perilaku hidup masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan

sehingga menjadi bagian dari norma hidup dan budaya masyarakat dalam

meningkatkan kesadaran dan kemandirian untuk hidup sehat. Salah satu hal dalam

perilaku hidup sehat adalah pemberian ASI Eksklusif.

ASI eksklusif merupakan salah satu program yang cukup sulit dikembangkan

karena berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial di masyarakat. Sampai

dengan tahun 2008 cakupan ASI ekslusif di provinsi DIY baru mencapai 39,9%,

menurun pada tahun 2009 yaitu sebesar 34,56%. Sedangkan pada tahun 2010 ini,

N ARTA
cakupan ASI eksklusif meningkat mencapai 40,57% (target 80%). Lebih rinci,

A
A AK
cakupan ASI Eksklusif di empat Kabupaten/Kota masih berkisar 20 – 39%,

K OGY
A
sedangkan Kabupaten Sleman sudah mencapai ≥ 60%%, sedangkan pemberian

T IY
US
ASI eksklusif di Puskesmas Tempel II yaitu sebesar 71% bayi yang
AN
RP . Y
mendapatkan ASI Eksklusif . Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan
L A
PE E N DE
R A
cakupan ASI eksklusif di antaranya pelatihan konselor ASI di tiap puskesmas

secara bertahap (saat ini belum semua puskesmas ada konselor) dan RS, Pelatihan
J
E S
Motivator ASI, pengembangan media KIE serta monitoring dan evaluasi (Dinkes
T I K
SDIY, 2010)
Kegagalan program ASI Eksklusif salah satunya terdapat masalah dalam

menyusui, yaitu terjadinya payudara bengkak. Menurut penelitian Astoeti (2006),

terjadinya bendungan ASI dan pembengkakan payudara di Indonesia sebanyak

16% dari ibu yang menyusui. Dalam pengamatan Budiarto,E pada tahun 2002,

diketahui bahwa sejak tahun 1970 terdapat perubahan perilaku ibu dalam

pemberian ASI yang diganti dengan susu formula. Berbagai alasan mengapa
4

semakin banyak ibu tidak memberikan ASI salah satunya karena kurangnya

pengetahuan ibu tentang perawatan payudara semasa nifas dan manfaat ASI.

Bendungan ASI disebabkan karena menyusui yang tidak adekuat, sehingga

sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga

setelah melahirkan. Selain itu, penggunaan bra yang ketat serta keadaan puting

susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus (Saleha, 2009)

Pencegahan Bendungan ASI meliputi: menyusui bayi segera setelah lahir

dengan posisi dan perlekatan yang benar, menyusui bayi tanpa jadwal (nir jadwal

dan on demand), keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi

A N ARTA
kebutuhan bayi, jangan memberikan minuman apapun pada bayi, setelah

K OGY A AK
terjadinya bendungan ASI maka melakukan perawatan payudara pasca persalinan

A
T IY
seperti kompres air hangat untuk mengurangi rasa sakit, ibu harus rileks, pijat

U S . YAN
P A
leher dan punggung belakang, pijat ringan pada payudara yang bengkak, stimulasi

P ER D E R
L
payudara dan puting, kompres dingin pasca menyusui, bila terlalu sakit dapat
A
diberikan obat analgetik (Kristiyansari,W 2009)
J EN
S
Pada negara berkembang, khususnya daerah yang penduduknya berpendidikan
E
TIKdan tingkat ekonominya rendah, pengetahuan ibu mengenai perawatan
Srendah
payudara masih kurang. Umumnya pengetahuan tentang perawatan payudara

diperoleh dari keluarga ataupun teman. Untuk menghindari kebiasaan yang salah,

diperlukan bantuan petugas kesehatan yang dapat memberikan pengarahan tepat.

Pada masa kehamilan dan menyusui ibu sering mengalami masalah pada

payudara, jika masalah ini tidak dapat diatasi, jelas akan mengganggu aktifitas

dan kesinambungan pelaksanaan pemberian ASI (Saryono, 2008)


5

Menurut penelitian(Depkes RI 2006) terjadinya bendungan ASI di Indonesia

terbanyak 16% adalah ibu-ibu yang tidak mengerti tentang perawatan payudara

dari hasil penelitian Astoeti (2006) di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang

dari 157 ibu menyusui terdapat 45 orang (28,66%) kasus ibu menyusui dengan

bendungan ASI dan pada umumnya ibu-ibu belum mengetahui tentang penyebab

dan cara penanggulangan dari bendungan ASI.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tempel II

Sleman Yogyakarta dari bulan Juli - Desember tahun 2011, ditemukan kejadian

bendungan ASI pada ibu nifas dari total 166 ibu nifas sebanyak 38 ibu nifas

A N ARTA
(23%) ibu dengan payudara bengkak atau bendungan ASI. Pada saat kunjungan

K OGY A AK
ulang masa nifas ditemukan 6 dari 10 (60%) ibu yang pernah mengalami payudara

A
T IY
bengkak yang disebbakan oleh kurangnya pengetahuan tentang perawatan

U S . YAN
P A
payudara. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap

P ER D E R
L
post partum/ibu nifas tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Perawatan
A
Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas di Puskesmas Tempel
J EN
S
II Sleman Yogyakarta Tahun 2012”.
E
IK
ST
6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

dirumuskan masalahnya yaitu “Adakah Hubungan antara Tingkat Pengetahuan

tentang Perawatan Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas di

Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta tahun 2012?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

N ARTA
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan

A
A AK
tentang perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI pada ibu nifas di

K OGY
A
Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta Tahun 2012.

T IY
2. Tujuan Khusus

U S . YAN
P A
a. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu

P ER N D E R A L
nifas di Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta Tahun 2012.

b. DiketahuinyaEkejadian Bendungan ASI pada ibu nifas di Puskesmas Tempel


S J
I K E Yogyakarta Tahun 2012.
II Sleman
ST
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam memberikan

informasi dan pengembangan asuhan kebidanan pada ibu nifas serta asuhan

kebidanan pada komunitas


7

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan tambahan bagi

peneliti lain untuk melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan ibu

menyusui yang lebih spesifik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tempel II

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan pertimbangan

untuk mengambil langkah–langkah yang benar dalam pencegahan dan

penanganan kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas

b. Bagi Ibu Menyusui


A N ARTA
K OGY A AK
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu

A
T IY
tentang pencegahan terjadinya bendungan ASI

U S . YAN
P A
c. Bagi Masyarakat Umum

P ER D E R
L
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan
A
masyarakat umum untuk ikut berperan serta dalam menurunan kejadian
J EN
S
Bendungan ASI pada Ibu Nifas.
E
IK
ST
8

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

Nama Judul Jenis Uji Statistik dan Hasil Perbedaan


Penelitian

Sinaga Pengetahuan dan Sikap Ibu Deskriptif Chi square Metode


(2011) Post Partum Terhadap Kualitatif Hasil penelitian penelitian,
Pencegahan Bendungan dengan menunjukkan bahwa responden,
ASI Diwilayah Kerja pendekatan mayoritas pengetahuan variabel,
Puskesmas Muliorejo cross sectional ibu ada pada kategori lokasi dan
Kecamatan Sunggal baik sebanyak 16 orang waktu

A N ARTA
(47,1 % ) dan pada
kategori kurang
penelitian

K OGY A AK
sebanyak 3 orang
(8,8 %). berdasarkan

A
T IY
sikap mayoritas ada
pada kategori positif

U S . YAN sebanyak 27 orang


(79,4%) dan minoritas

P A pada kategori negatif

ER
sebanyak 7 orang.
A L
Dwiyanti

( 2009)
P
Hubungan
penyuluhan
E N DE
R deskriptif
pemberian
Tentang
Perawatan Payudara dengan
J
analitik
dengan
Chi Kuadrat

Hasil penelitian dari 30


Variabel,
jenis
penelitian,
responden, yang
ES
Kejadian Bendungan Asi pendekatan
mengerti tentang
responden

T I KIbu Post Partum di RSUD


Dr. Moewardi Surakarta
crossectional
perawatan payudara
jenis
waktu
dan
S tahun 2009 sebanyak 17 responden penelitian
dan tidak mengalami
bendungan ASI,
sedangkan responden
yang tidak mengerti
tentang perawatan
payudara sebanyak 13
responden, 8 responden
mengalami bendungan
ASI dan 5 responden
tidak mengalami
bendungan ASI.
9

Parapat Chi square


(2010)
Perilaku ibu hamil dalam deskriptif Hasil penelitian dari 46 Metode
melakukan perawatan analitik responden sebagian penelitian,
payudara di klinik selly dengan besar ibu hamil variabel,res
kecamatan Medan pendekatan memiliki pengetahuan ponden,
Tambang crossectional baik sebanyak 26 0rang lokasi dan
(56,5%), sedangkan waktu
yang kurang sebanyak penelitian
31 orang(67,4%)

Arora Perbandingan Daun Eksperimen Penurunan Variabel,


(2008): dengan pembengkakan jenis
Kubis vs kompres panas
dan dingin dalam
pendekatan
crossectional
A N ARTA
payudara didapat (P =
0,07), sedangkan
penelitian
responden,
Pengobatan Pembesaran
K OGY A AK
kompres panas dan
dingin yang ditemukan
lokasi
penelitian
Payudara
A
T IY
lebih efektif daripada
kubis (P ≤ 0,001). Daun
dan waktu
penelitian

U S . YAN kubis dingin dan


kompres panas dan
P A dingin keduanya sama-

ER L sama efektif. Keduanya


A dapat meredakan nyeri
P J EN
D E R akibat pembengkakan
payudara pada ibu
pasca melahirkan
E S
IK
ST
51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Juni – 8 Juli 2012. Puskesmas

Tempel II terletak di jalan Gendol – Balangan, Dusun Kemusuh, Desa

Banyurejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Puskesmas berada di samping Balai Desa yang terletak di pinggir jalan

yang mudah dilewati penduduk sehingga relatif mudah dijangkau.

A N ARTA
Dipimpin oleh seorang sarjana kesehatan masyarakat, dan memiliki tenaga

K OGY A AK
medis yaitu 1 dokter umum, 2 dokter gigi, 7 bidan, 7 perawat umum, 1

A
T IY
petugas laboran dan 2 staf rumah tangga.

U S . YAN
P A
Puskesmas Tempel II merupakan salah satu puskesmas tempat pemberi

P ER D E R
L
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan ibu nifas, upaya tersebut
A
dilakukan untuk mendukung program pemerintahan dalam menurunkan
J EN
S
angka kematian ibu maupun bayi. Jadwal pemeriksaan ibu nifas di
E
IKPuskesmas Tempel II yaitu di poliklinik kesehatan Ibu Anak (KIA) setiap
ST
hari dimulai pendaftaran jam 08.00 WIB.

Puskesmas Tempel II tidak melayani untuk rawat inap, namun pasien

yang datang merupakan kelanjutan dari di BPS atau RS.


52

2. Karakteristik Respoden

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang melakukan

kunjungan ulang di Puskesmas Tempe II Sleman Yogyakarta.

Jumlah responden yang diambil sebanyak 37 orang yang ditemukan

saat penelitian berlangsung dan bersedia menjadi responden. Adapun

karakteristik dari responden adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden ∑ %
Umur
<20 tahun 7 18.9
20-35 tahun
>35 tahun
24
6
A N ARTA
64,9
16,2
Jumlah
Paritas
K OGY
37
A AK 100,0

Primipara
Multipara A
T IY
24
11
64,9
29,7

U S . YAN
Grandemultipara 2 5,4

P A Jumlah 37 100,0

ER
Pendidikan
SD
A L 7 18,9

P J EN
D
SMP
E
SMA
R
Jumlah
11
19
37
29,7
51,4
100,0
E S Pekerjaan
IK IRT 15 40,5
ST Buruh 12 32,4
Swasta 10 27,0
Jumlah 37 100,0
(Sumber : Data primer, 2012)

Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa sebagian besar

responden berusia 20-35 tahun sebanyak 24 orang (64,9%), dan

sebagian kecil responden berusia >35 tahun sebanyak 6 orang

(16,2%).
53

Berdasarkan paritas menunjukkan bahwa sebagian besar

responden adalah primipara sebanyak 24 orang (64,9%), dan sebagian

kecil adalah grandemultipara sebanyak 2 orang (5,4%)

Sedangkan berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa

sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang

(51,4%), dan sebagian kecil adalah berpendidikan SD sebanyak 7

orang (18,9%).

Dan berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian

N ARTA
besar responden sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 15

A
A AK
orang (40,5%) dan sebagian kecil adalah swasta sebayak 10 orang

K OGY
(27,0%).
A
T IY
U
3. Analisis univariatS . YAN
P A
ER
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer.
A L
P DE
R
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
N
E item-item soal mengenai pengetahuan tentang perawatan
berisiJtentang
S
IKEpayudara dan menggunakan lembar observasi/pengamatan payudara.
ST
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang
Perawatan Payudara pada Ibu Nifas di Puskesmas Tempel II
Sleman Yogyakarta.

Tingkat Pengetahuan ∑ %
Baik 19 51,4
Kurang Baik 18 48,6
Jumlah 37 100,0
(Sumber: Data Primer, 2012)
54

Berdasarkan tabel 4.2. menunjukkan bahwa dari 37 orang yang

bersedia menjadi responden sebanyak 19 orang (51,4%) memiliki

tingkat pengetahuan baik, dan 18 orang (48,6%) mempunyai tingkat

pengetahuan kurang baik.

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Kejadia Bendungan ASI pada Ibu


Nifas di Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta

Kejadian Bendungan ASI ∑ %


Ya 16 43,2
Tidak 21 56,8
Jumlah 37 100,0
(Sumber: Data Primer, 2012)

A N ARTA
Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa dari 37 orang yang

K OGY A AK
bersedia menjadi responden sebanyak 16 orang (43,2%) yang

A
T IY
mengalami kejadian bendungan ASI, sedangkan 21 orang (56,8%)

U S . YAN
tidak mengalami kejadian bendungan ASI.
P A
P ER D E R A L
Dari data yang ditemukan dilakukan analisis statistik

EN
menggunakan rumus chi square dengan derajat kepercayaan 95% dan
J
S
E jika nilai p <0,05 didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:
IK
ST Tabel 4.4 : Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Perawatan
Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas di
Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta.

Tingkat Kejadian Bendungan ASI Jumlah P


Pengetahuan Sampel x2
Tidak Ya value

Baik 15 4 19 7,836 0,005


Kurang 6 12 18
Jumlah 21 16 37
55

Dari tabel 4.4. tersebut dapat diartikan bahwa terdapat

hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara

dengan kejadian bendungan ASI. Hal tersebut ditunjukkan oleh p

value sebesar 0,005 yang ternyata lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian, Ha diterima dan H0 ditolak.

B. Pembahasan

Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara dengan kejadian

bendungan ASI pada ibu nifas di puskesmas Tempel II Sleman

A N ARTA
Yogyakarta. Adapun variabel dari penelitian ini adalah tingkat

K OGY A AK
pengetahuan tentang perawatan payudara sebagai variabel independen dan

A
T IY
kejadian bendungan ASI sebagai variabel dependen.

U S . YAN
P A
1.

P ER D E R
L
Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara
A
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tempel II
J EN
S
Sleman Yogyakarta, responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak
E
IK19 orang (51,4%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 18 orang
ST
(48,6%).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh sinta (2011) didapat hasil

responden yang tingkat pengetahuannya kurang sebanyak (63,8%), tingkat

pengetahuannya cukup sebanyak (15,38%), dan tingkat pengetahuan baik

sebanyak (21,54%) dari jumlah responden yang diambil. Hal ini


56

menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik tingkat pengetahuan

responden dalam penelitian.

Umur ibu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya

pengetahuan tentang perawatan payudara. Responden yang terbanyak pada

penelitian ini adalah ibu berusia 20-35 tahun. Menurut Hartanto (2003),

rentang umur antara 20-35 merupakan periode usia reproduksi sehat yang

baik untuk mengandung dan melahirkan. Usia reproduksi ibu yang sehat

mempengaruhi keadaan psikologi, kematangan pola berpikir, dan

pengetahuan ibu akan pentingnya melakukan perawatan payudara.

A N ARTA
Pengalaman melahirkan bagi primipara dapat menyebabkan kurang

K OGY A AK
berpengalaman dalam melakukan perawatan terhadap diri sendiri,

A
T IY
khususnya perawatan payudara, karena belum pernah mengalami masalah

U S . YAN
P A
payudara sebagai akibat dari tidak melakukan perawatan payudara

P ER D E R
L
tersebut. Pada multipara yang sudah pengalaman melahirkan sebelumnya,
A
dapat melakukan tindakan perawatan payudara karena sudah mengetahui
J EN
S
manfaat dan cara perawatannya. Dengan pengalaman, seseorang akan
E
IKlebih memperhatikan dan menjadikan itu sebagai suatu kebutuhan. Hal ini
ST
berkaitan dengan pernyataan Soekanto (2002) bahwa pengalaman yang

disusun secara sistematis oleh otak, maka hasilnya adalah ilmu

pengetahuan.

Pengembangan pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh

faktor pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. Pendidikan dapat mengubah


57

perilaku seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, maka akan

semakin kurang pengetahuan yang dimilikinya. Latar belakang pendidikan

yang rendah dapat mempengaruhi minat belajar dan perilaku seseorang.

Dalam masalah perawatan payudara, faktor pendidikan juga sangat

berpengaruh.

Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang berhubungan erat

dengan perawatan payudara. Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan

seseorang, maka semakin sulit seseorang dalam membagi waktu khusus

dalam melakukan tindakan tersebut.


A N ARTA
K OGY A AK
2. Kejadian Bendungan ASI A
T IY
U S . YAN
P A
Seperti yang telah diketahui, salah satu yang menjadi penyebab

P ER D E R
L
kegagalan program pemberian ASI eksklusif adalah kejadian bendungan
A
ASI atau payudara bengkak pada ibu nifas. Kejadian bendungan ASI dapat
J EN
S
dipengaruhi oleh keadaan seperti bayi tidak disusui secara adekuat, posisi
E
IKmenyusui yang salah dan menyusui dengan dijadwal, puting susu datar
ST
atau terbenam, puting susu yang tidak bersih, dan bra yang terlalu ketat.

Beberapa keadaan tersebut dipengaruhi oleh perilaku ibu yang salah dalam

melakukan perawatan payudara selama masa kehamilan dan setelah

melahirkan. Hal tersebut dipaparkan oleh Maryunani pada tahun 2009.

Berdasarkan data yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan di

Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta, responden yang mengalami


58

kejadian bendungan ASI sebanyak 16 orang (43,2%). Hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor, seperti umur, pengalaman melahirkan (paritas),

tingkat pendidikan, dan pekerjaan ibu nifas yang menjadi responden.

3. Hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara

dengan kejadian bendungan ASI.

Dari hasil analisis statistik yang dilakukan terdapat 16 orang

(43,2%) kejadian bendungan ASI yang didapatkan dari 37 orang yang

bersedia menjadi responden, sedangkan sisanya 21 orang (56,8%) tidak

bengkak.
A N ARTA
K OGY A AK
Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu nifas

A
T IY
mengenai perawatan payudara yang menunjukkan pada tingkat kurang

U S . YAN
P A
sebanyak 18 0rang (48,6%). Hal ini menunjukkan bahwa memang terdapat

P ER D E R
L
hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara dengan
A
kejadian bendungan ASI pada ibu nifas. Kesimpulan tersebut diambil
J EN
S
setelah dilakukan penghitungan dengan rumus chi square dengan derajat
E
IKkepercayaan 95% dan ketentuan jika p value <0,05 maka Ha diterima dan
ST
H0 ditolak, kemudian didapatkan hasil x2 sebesar 7,836 dan p value

sebesar 0,005.

Dari penelitian yang dilakukan ini dapat menguatkan teori yang

sudah ada bahwa kejadian bendungan ASI dapat dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu nifas. Teori ini

dipaparkan oleh Maryunani pada tahun 2009.


59

C. Kelemahan Penelitian

Penelitian mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan

Tentang Perawatan Payudara Dengan Kejadian Bendungan ASI Pada Ibu

Nifas di Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta ini memiliki

keterbatasn dan kelemahan diantaranya adalah:

1. Peneliti mengambil data pada saat ibu membawa anaknya yang

ingin imunisasi, sehingga pada saat mengisi kuesioner ibu terkesan

terburu-buru, kemungkinan hasil yang di dapat tidak maksimal.

A N ARTA
K OGY A AK
A
T IY
U S . YAN
P A
P ER D E R A L

J EN
E S
IK
ST
60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan analisis serta

pembahasan, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Responden di Puskesmas Tempel II sebagian besar memiliki tingkat

pengetahuan baik sebanyak 19 orang (51,4%)

2. Responden yang mengalami bendungan ASI di Puskesmas Tempel II

A N ARTA
sebanyak 16 orang (43,2%). Dan sebagian besar yang mengalami

K OGY A AK
bendungan ASI responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang

perawatan payudara. A
T IY
U S . YAN
3.
P A
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan

P ER D E R
L
payudara dengan kejadian Bendungan ASI pada ibu nifas di
A
Puskesmas Tempel II Sleman Yogyakarta Tahun 2012.`
J EN
E S
IK
ST
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut di atas, maka peneliti

mempunyai beberapa saran sebagai berikut:


61

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Disarankan lebih awal dalam memberikan edukasi kepada ibu nifas

mengenai perawatan masa nifas, dengan cara misalkan mengadakan

kegiatan penyuluhan agar ibu lebih tertarik untuk melakukan

perawatan payudara dan dapat meneka angka kejadian bendungan ASI.

2. Bagi Ibu Nifas

Disarankan ibu nifas dapat meningkatkan pengetahuannya dalam

perawatan payudara dan melakukan perawatan payudara agar dapat

menurunkan kejadian bendungan ASI.

A N ARTA
3. Bagi Peneliti selanjutnya

K OGY A AK
A
Disarankan variabel antara yang dalam penelitian ini tidak diteliti

T IY
S . YAN
dapat diteliti serta variabel pengganggu dapat dikendalikan oleh

U
P A
peneliti selanjutnya.

P ER D E R A L

J EN
E S
IK
ST
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka


Rihama
Arora, S. 2008. A Comparison of Cabbage Leaves vs. Hot and Cold
Compresses in the Treatment of Breast Engorgement. India:
Medical Community
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta

Astoeti. 2006. Sikap Ibu Terhadap Pencegahan dan Cara Penanggulangan


Terjadinya Bendungan ASI di Puskesmas Getas Semarang. KTI.
Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Yogyakarta

A N ARTA
Budiarto, E. (2002). Biostatistika Untuk Kedokterandan Kesehatan
Masyarakat. EGC: Jakarta

K OGY A AK
Salemba Medika A
Dahlan, S.M., 2008. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :

T IY
U S . YAN
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Riset Kesehatan Dasar
P A
http://www.litbang.depkes.go.id/LaporanRKD/IndonesiaNasional

P ER .pdf, di peroleh tanggal 29 Desember 2012

E R A L
Dinas Kesehatan Provinsi DIY. 2010. (Internet) Tersedia dalam:
D
J EN
http://www.dinkes.prov.go.id/index.php/cdownload/download/49
/html. (diakses 18 Maret 2012).
E S
IK
ST Dharma,Melaksanakan
K.K. (2011) Metode Penelitian Keperawatan; Panduan
dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: CV. Trans
Info Media

Dwiyanti, D. 2009. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan


Surakarta payudara dengan kejadian bendungan asi ibu post partum
di RSUD Dr. Moewardi
Hartanto, 2003. Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika

Indriati, 2009. Asuhan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Kristiyansari,W. (2009). ASI Menyusui dan Sadari. Bantul: Nuha Medika


Maryunani, A. 2009, Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas. Jakarta: Trans
Info Media

Mochtar, R. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.
.(2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
.(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.jakarta: Rineka
cipta.
.. .. .(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2008) Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian.
Jakarta: Salemba Medika

A N ARTA
K OGY A AK
Parapat. 2010. Perilaku ibu hamil dalam melakukan perawatan payudara di
klinik selly kecamatan medan Tambang.KTI. Medan : Universitas
Sumatra Utara
A
T IY
U S . YAN
Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat

P A
ER
Proverawati, A., Rahmawati, E., 2010. Kapita Selekta : ASI dan Menyusui.
A L
Bantul : Nuha Medika. p : 42.

P D E R
Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan aplikasi R
J EN
dan SPSS. Yogyakarta: Mitra Cendedia Press
S
EU. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Puspaswara
T I K
Rusli,
S Rusli, U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya. p : 27.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba


Medika. P:154
Sastroasmoro. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: EGC

Sarwono, P. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC


Saryono dan Roischa.2008. Perawatan Payudar. Yogyakarta: Mitra
Cendekia
Siniaga, D. 2011. Pengetahuan dan Sikap Ibu Post Partum Terhadap
Pencegahan Bendungan ASI Diwilayah Kerja Puskesmas Muliorejo
Kecamatan Sunggal. KTI. Medan: Unifessitas Sumatra Utara

Suherni, Hesty dan Anita.2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta::


Fitramaya

Sugiyono. (2006) Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sulistyawati. (2009). Asuhan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Survey Demografi Kesehatan Indonesia. (2007).


Soekanto. (2002). Pengembangan ilmu pengetahuan. Jakarta : Erlangga
Taufiqurrohman, M.A., 2009. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu
Kesesatan. Surakarta : CSGF. p : 8.

A
Asuhan Kebidanan,ED,4,vol 2. Jakarta: EGCN ARTA
Varney, H. 2007. Alih bahasa, Laily Mahmuda dan Gita Trisetya. Buku Ajar

K OGY A AK
Verralls, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Jakarta:
EGC
A
T IY
U S . YAN
Wahyuni, S. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan
Payudara Dengan Kejadiana Puting Susu Lecet di Puskesmas
P A
Mergangsang Yogyakarata. KTI. Yogyakarta: STIKES A.Yani

P ERYogyakarta

E R A L
Wawan dan Dewi.2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan sikap dan
D
J EN
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

E S
IK
ST

Anda mungkin juga menyukai