Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM GIZI KULINER 1

“MENGOLAH MAKANAN ORIENTAL ”

DISUSUN OLEH

NAMA : SALSABILA PUTRI APRILIA

NIM : 060118A058

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum


Megolah Makanan Oriental.

1.2 Hari / Tanggal


Selasa , 12 November 2019

1.3 Latar Belakang

1.4 Tujuan Praktikum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan teknik dan seni


pengolahan berbagi macam olahan makanan oriental.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masakan Oriental

Pengertian Makanan Oriental

Makanan oriental merupakan makanan dari Benua Asia yang sangat kaya akan
rempah-rempah yang menonjol serta variasi yang sangat unik. Makanan oriental ini
terdiri dari negara India, China, Jepang, dan Korea serta Asia Tenggara termasuk
Indonesia yang dikaitkan dengan Budaya dan Tradisi sejarah yang sangat menonjol.
Jenis bahan pangan yang membentuk makanan yang sangat khas dari berbagai negara
Asia ini termasuk cara pengolahan, bagaimana menghidangkan dan kebiasaan makan
sesuai dengan tradisi dari masing-masing negara.

Umumnya makanan negara Asia adalah makanan yang sehat, menu makanan
jepang misalnya menjamin untuk menghindari penyakit jantung, kelebihan berat badan
dan lainnya. Makanan negara China yang kebanyakan menggunakan teknik mengukus
dan tumis, bisa menjamin mengurangi jumlah kalori dan kandungan kolestrol.
Demikian pula makanan yang berbumbu tajam dari negara India dan Pakistan dan Asia
Tenggara umumnya yang banyak memakai bumbu bawang putih, jahe serta bumbu lain
yang terbukti untuk kesehatan.

Ciri-ciri Makanan Oriental


Makanan oriental memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Susunan makanan utamanya merupakan penghidangan yang berdiri sendiri
yang terdiri dari : makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan.
2. Makanan pokok terdiri makanan yang memiliki sumber karbohidrat lebih
banyak dibanding protein hewani yaitu beras, mie, jagung dan lain-lain.
3. Lauk pauk : Terdiri dari protein hewani dan nabati dan jumlah porsinya
lebih sedikit dibanding makanan pokok.
4. Sayuran Oriental : Susunannya berdiri sendiri, standarisasi (porsi) berat
belum ada

3
5. Bumbu Oriental : Menggunakan bumbu segar yang langsung diracik
6. Teknik pengolahan Oriental : Kompleks dan lama
7. Tata cara penyajian Oriental : makanan oriental lebih simple karena
dihidangkan bersamaan dengan alat makan yang sama dan di gunakan
untuk makanan yang berbeda-beda.
8. Struktur menu Oriental : Terdiri dari makanan pokok, lauk dan sayuran
9. Alat pengolahan makanan oriental menggunakan alat – alat yang alami
dan sangat jarang menggunakan alat-alat teknologi maju.

2.2 Kari
Makanan yang disebut juga dengan nama kare ini, merupakan hidangan
berkuah dengan tekstur kental dan terbuat dari berbagai jenis rempah-rempah
sehingga menciptakan cita rasa yang tajam dan pedas. Kari sendiri bermula di
dataran Asia, khususnya India dan semakin populer di kawasan Eropa.
Meskipun telah mendunia, setiap negara pastinya telah mencocokkan bumbu
kari sesuai selera mereka. Biasanya, kari dimasak menggunakan air, hanya
terkadang menggunakan santan atau susu. Istilah "kari" berasal dari bahasa
Tamil yang memiliki arti saus, atau berbagai macam masakan sayur-sayuran
dan daging yang disantap bersama bersama nasi putih. Berdasarkan
sejarahnya, perkembangan kari dimulai dari kawasan India Selatan yang
meluas hingga, Pakistan, Sri Langka dan beberapa negara barat. Di Inggris,
hidangan ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18.
Kala itu, orang-orang Inggris merasa rindu pada olahan kari India,
sehingga mereka berinisiatif untuk membuat bubuk kari (curry powder).
Seperti diketahui, pada masa kolonial, India menjadi salah satu wilayah
kekuasaan Inggris di kawasan Asia. Untuk membuat bubuk kari diperlukan
sejumlah bumbu rempah-rempah seperti ketumbar, merica, cabe, bubuk
paprika, jintan putih, jintan manis, kunyit, kayu manis, kapulaga, bunga
lawang, adas manis, daun kari (chalcas koenigii), dan cengkeh. Bumbu
tersebut sebetulnya relatif atau sesuai dengan negara asal. Contohnya
Indonesia, olahanya kari biasanya menggunakan campuran daging ayam, atau
juga bisa divariasikan dengan daging sapi cincang (Fikri D A, 2017).

4
2.3 Lassi

5
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat

1. Panci
2. Talenan
3. Pisau
4. Blender
5. Wajan

3.2 Bahan

a) Bahan Kari Daging Sapi:


- 200 gram daging sapi
- 2 buah kentang
- 200 ml santan kelapa
- 3 batang serai, geprek
- 5 lembar dau jeruk
- 3 buah bunga lawang
- 5 lembar daun jeruk
- 2 butir biji pala
- ½ sdt merica bubuk
- 1 sdt ketumbar bubuk
- ½ sdt garam
- ½ sdt gula

b) Bumbu halus Kari Daging Sapi


- 5 buah cabai merah besar
- 5 siung bawang putih
- 5 butir bawang merah
- 2 butir kemiri

6
- 3 cm jahe
- 4 cm lengkuas
- 4 cm kunyit

c) Bahan Mango Lassi


- 2 buah mangga haru manis
- 200 ml susu full cream
- 100 ml yoghurt
- 50 g es batu
- 1 sdm

3.3 Cara Membuat


a) Kari Daging Sapi
1. Tumis bumbu halus sampai harum,masukkan ketumbar, merica bung
lawang, pala, sereh, dan daun jeruk.
2. Masukkan potongan daging, aduk rata dengan bumbu. Diamkan
sejenak sampai daging berubah warna dan air dagingnya habis.
3. Masukkan santan, aduk rata, gunakan api sedang. Aduk-aduk terus
santannya jangan sampai pecah.
4. Bila santan sudah mendidih, kecilkan api, tutupwadahnya. Biarkan
selama 56 menit atau sampai daging lunak, aduk hanya sekali.
5. Bila daging sudah empuk, dan santantelah keluar minyaknya,
masukkan kentangnya, taburi garam dan gula. Aduk tunggu sampai
kentang empuk. Tes rasa.
6. Angkat dan sajikan dalam mangkok.

b) Mango Lassi
1. Siapkan bahan-bahan. Kupas mangga.
2. Potong dadu mangga, masukkan dalam blender, tambahkan yoghurt,
susu cair, es batu, madu kedalam blender.
3. Tuang ke dalam gelas saji.

7
3.4 Daftar Belanja

No. Nama Bahan Harga


1. Mangga harumanis 12.000
2. Susu full cream 5.000
3. Yoghurt mangga 5.000
4. Madu 4.500
5. Daging sapi 28.000
6. Kentang 10.000
7. Kelapa 8.000
8. Serai 2.400
9. Daun jeruk 2.000
10. Bunga lawang 6.000
11. Biji pala 500
12. Merica bubuk 400
13. Ketumbar bubuk 1.000
14. Garam 300
15. Gula 2.000
16. Bawang merah 2.500
17. Bawang putih 2.500
18. Cabe merah besar 5.000
19. Kemiri 500
20. Jahe 400
21. Lengkuas 1.000
22. Kunyit 1.000
Total 100.000

8
BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Sate Lilit Sambal Matah dan Lawar Khas Bali

9
4.2 Pembahasan

Pada hari selasa 12 november 2019, kami telah melaksanakan praktikum


ke-7 pada mata kuliah Gizi Kuliner I mengenai “Mengolah Masakan Oriental”
yang bertempat di Laboratorium Gizi Kuliner Progam Studi Gizi Universitas
Ngudi Waluyo. Praktikum ini bertujuan supaya mahasiswa mampu
menjelaskan dan menerapkan teknik dan seni pengolahan berbagi macam
olahan Oriental. Pada praktikum mengolah makanan Indonesia ini, kami
mengolah makanan dari India, menu yang telah kami buat adalah Kari Daging
Sapi dan Manggo Lassi khas India.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat kami simpulkan bahwa makanan Indonesia
dilihat dari cara pengolahannya setiap daerah memiliki ciri khas masing-
masing, misalnya Bali memiliki ciri khas pada cita rasanya yang pedas.
Namun didalam praktikum pengolahan makanan Indonesia ini, bertujuan
supaya nmampu menjelaskan dan menerapkan teknik dan seni pengolahan
pada makanan Indonesia.

5.2 Saran
1. Memperhatikan secara detail cita rasa makanan, supaya mendapat hasil
yang diharapkan.
2. Mempelajari cita rasa Makanan Indonesia lebih dalam.
3. Mempelajari teknik-teknik didalam pepmbuatan Makanan Indonesia

11
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Rini. 2011. Hidangan Eksotis Sehat dan Lezat Khas Pulau Dewata. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama
Elda Primadistya, K. 2012. Lawar sebagai Makanan Tradisional Bali. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
Fadianti, A. 2011. Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Suter, I, Ketut. 2013. Pangan Fungsional dan prospek Pengembangan. Makalah
disajikan pada Seminar Sehari dengan tema “Pentingnya Makanan
Alamiah untuk kesehatan Jangka Panjang yang diselenggarakan Oleh
Mahasiswa Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar”. Bali : Politeknik
Kesehatan Denpasar
Trisdayanti, D. 2015. Hygine, Sanitation and Potential Existence of Virulent
Grenes ofe.coli in Lawar Bali in Kuta : The Challenge for tourism and
safe Food Provinsi in Bali. Yogyakarta : Direktorat Jenderal Kebudayaan
Republik Indonesia
Purnama,S. 2015. Kualitas Mikrobiologis dan Hygine Pedagang Lawar Teerkait
Penyakit Travelers Diare di Kawasan Gianyar Bali. Denpasar : fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Primadistya Lawar Sebagaia Makanan
Tradisional Bali. Bali : Universitas Udayana
Wikipedia. 2019. Masakan Indonesia. [online] Available at:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan [Diakses 8 November
2019]
Wikipedia. 2019. Sambal. [online] Available at:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan [Diakses 8 November
2019]
Yasa, Boga, 2014. Dapur Nusantara : 300 resep masakan popular nusantara.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

12

Anda mungkin juga menyukai