DISUSUN OLEH
NIM : 060118A058
UNGARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan oriental merupakan makanan dari Benua Asia yang sangat kaya akan
rempah-rempah yang menonjol serta variasi yang sangat unik. Makanan oriental ini
terdiri dari negara India, China, Jepang, dan Korea serta Asia Tenggara termasuk
Indonesia yang dikaitkan dengan Budaya dan Tradisi sejarah yang sangat menonjol.
Jenis bahan pangan yang membentuk makanan yang sangat khas dari berbagai negara
Asia ini termasuk cara pengolahan, bagaimana menghidangkan dan kebiasaan makan
sesuai dengan tradisi dari masing-masing negara.
Umumnya makanan negara Asia adalah makanan yang sehat, menu makanan
jepang misalnya menjamin untuk menghindari penyakit jantung, kelebihan berat badan
dan lainnya. Makanan negara China yang kebanyakan menggunakan teknik mengukus
dan tumis, bisa menjamin mengurangi jumlah kalori dan kandungan kolestrol.
Demikian pula makanan yang berbumbu tajam dari negara India dan Pakistan dan Asia
Tenggara umumnya yang banyak memakai bumbu bawang putih, jahe serta bumbu lain
yang terbukti untuk kesehatan.
3
5. Bumbu Oriental : Menggunakan bumbu segar yang langsung diracik
6. Teknik pengolahan Oriental : Kompleks dan lama
7. Tata cara penyajian Oriental : makanan oriental lebih simple karena
dihidangkan bersamaan dengan alat makan yang sama dan di gunakan
untuk makanan yang berbeda-beda.
8. Struktur menu Oriental : Terdiri dari makanan pokok, lauk dan sayuran
9. Alat pengolahan makanan oriental menggunakan alat – alat yang alami
dan sangat jarang menggunakan alat-alat teknologi maju.
2.2 Kari
Makanan yang disebut juga dengan nama kare ini, merupakan hidangan
berkuah dengan tekstur kental dan terbuat dari berbagai jenis rempah-rempah
sehingga menciptakan cita rasa yang tajam dan pedas. Kari sendiri bermula di
dataran Asia, khususnya India dan semakin populer di kawasan Eropa.
Meskipun telah mendunia, setiap negara pastinya telah mencocokkan bumbu
kari sesuai selera mereka. Biasanya, kari dimasak menggunakan air, hanya
terkadang menggunakan santan atau susu. Istilah "kari" berasal dari bahasa
Tamil yang memiliki arti saus, atau berbagai macam masakan sayur-sayuran
dan daging yang disantap bersama bersama nasi putih. Berdasarkan
sejarahnya, perkembangan kari dimulai dari kawasan India Selatan yang
meluas hingga, Pakistan, Sri Langka dan beberapa negara barat. Di Inggris,
hidangan ini pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18.
Kala itu, orang-orang Inggris merasa rindu pada olahan kari India,
sehingga mereka berinisiatif untuk membuat bubuk kari (curry powder).
Seperti diketahui, pada masa kolonial, India menjadi salah satu wilayah
kekuasaan Inggris di kawasan Asia. Untuk membuat bubuk kari diperlukan
sejumlah bumbu rempah-rempah seperti ketumbar, merica, cabe, bubuk
paprika, jintan putih, jintan manis, kunyit, kayu manis, kapulaga, bunga
lawang, adas manis, daun kari (chalcas koenigii), dan cengkeh. Bumbu
tersebut sebetulnya relatif atau sesuai dengan negara asal. Contohnya
Indonesia, olahanya kari biasanya menggunakan campuran daging ayam, atau
juga bisa divariasikan dengan daging sapi cincang (Fikri D A, 2017).
4
2.3 Lassi
5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
1. Panci
2. Talenan
3. Pisau
4. Blender
5. Wajan
3.2 Bahan
6
- 3 cm jahe
- 4 cm lengkuas
- 4 cm kunyit
b) Mango Lassi
1. Siapkan bahan-bahan. Kupas mangga.
2. Potong dadu mangga, masukkan dalam blender, tambahkan yoghurt,
susu cair, es batu, madu kedalam blender.
3. Tuang ke dalam gelas saji.
7
3.4 Daftar Belanja
8
BAB IV
4.1 Hasil
9
4.2 Pembahasan
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat kami simpulkan bahwa makanan Indonesia
dilihat dari cara pengolahannya setiap daerah memiliki ciri khas masing-
masing, misalnya Bali memiliki ciri khas pada cita rasanya yang pedas.
Namun didalam praktikum pengolahan makanan Indonesia ini, bertujuan
supaya nmampu menjelaskan dan menerapkan teknik dan seni pengolahan
pada makanan Indonesia.
5.2 Saran
1. Memperhatikan secara detail cita rasa makanan, supaya mendapat hasil
yang diharapkan.
2. Mempelajari cita rasa Makanan Indonesia lebih dalam.
3. Mempelajari teknik-teknik didalam pepmbuatan Makanan Indonesia
11
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Rini. 2011. Hidangan Eksotis Sehat dan Lezat Khas Pulau Dewata. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama
Elda Primadistya, K. 2012. Lawar sebagai Makanan Tradisional Bali. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
Fadianti, A. 2011. Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Suter, I, Ketut. 2013. Pangan Fungsional dan prospek Pengembangan. Makalah
disajikan pada Seminar Sehari dengan tema “Pentingnya Makanan
Alamiah untuk kesehatan Jangka Panjang yang diselenggarakan Oleh
Mahasiswa Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar”. Bali : Politeknik
Kesehatan Denpasar
Trisdayanti, D. 2015. Hygine, Sanitation and Potential Existence of Virulent
Grenes ofe.coli in Lawar Bali in Kuta : The Challenge for tourism and
safe Food Provinsi in Bali. Yogyakarta : Direktorat Jenderal Kebudayaan
Republik Indonesia
Purnama,S. 2015. Kualitas Mikrobiologis dan Hygine Pedagang Lawar Teerkait
Penyakit Travelers Diare di Kawasan Gianyar Bali. Denpasar : fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Primadistya Lawar Sebagaia Makanan
Tradisional Bali. Bali : Universitas Udayana
Wikipedia. 2019. Masakan Indonesia. [online] Available at:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan [Diakses 8 November
2019]
Wikipedia. 2019. Sambal. [online] Available at:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makanan_ringan [Diakses 8 November
2019]
Yasa, Boga, 2014. Dapur Nusantara : 300 resep masakan popular nusantara.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
12