Perawat mempunyai posisi yang sangat strategis terhadap outcome perawatan atau
pelayanan yang akan diterima pasien, sebagai contohnya adalah dalam mengidentifikasi
komplikasi yang dapat saja terjadi pada pasien (Needleman, 2002).
NURSING ERRORS
Ada 8 faktor utama penyebab Nursing errors:
- Kurangnya perhatian
- Kurangnya empati
- Tindakan keperawatan yang tidak tepat
- Kurangnya informed consent
- Kesalahan pengobatan
- Kurangnya tindakan pencegahan
- Kesalahan membaca/melakukan tindakan dari kolaborasi dokter
- Kesalahan melakukan dokumentasi
Pertanyaan:
1. Mengapa perawat melakukan kesalahan sebagaimana yang diungkap dari faktor tersebut? Jelaskan
argumentasi saudara untuk masing-masing faktor yang dilengkapi dengan fakta dan referensi.
2. Berikan contoh permasalahan patient safety yang muncul untuk masing-masing faktor tersebut.
3. Jelaskan bagaimana peran perawat dalam mendukung patient safety dan meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan.
Jawab :
1. Alasan perawat melakukan kesalahan dari beberapa faktor:
Kurangnya perhatian
Kompleksitas kerja bidang kesehatan menambah resiko, mereka dilatih untuk bekerja di pekerjaan
beresiko tinggi, dokter dan perawat yang diprogram untuk melakukan tugas-tugas begitu banyak
dan seolah-olah di bawah tekanan serta membutuhkan tingkat akurasi tinggi. Tidak seperti
kebanyakan profesi lain, pekerjaan medis biasanya menggabungkan tiga jenis yang sangat berbeda
dari tugasnya yaitu; membutuhkan banyak pemikiran dan perilaku yang kompleks (keputusan serta
pertimbangan yang kompleks); banyak konsumen yang berinteraksi dan perilaku yang tidak
disengaja dengaja yang begitu banyaknya. Kurangnya perhatian bisa disebabkan oleh hal-hal
tersebut, terjadi kesalahan oleh perawat adalah rentan.(understanding_patient_safety.pdf)
Kurangnya empati
Semakin tinggi kemampuan koping terhadap stres maka semakin tinggi pula kemampuan
empati perawat, dan sebaliknya semakin rendah kemampuan koping terhadap stres maka
semakin rendah pula kemampuan empati perawat.
Eisenberg dan Damon (1998, hal. 275) menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemampuan empati adalah temperamen dan kepribadian, termasuk di dalamnya adalah pengaturan
emosi yang merupakan bagian dari kemampuan
koping terhadap stres. Individu yang mampu mengatur emosi dengan baik cenderung
memiliki kemampuan empati yang
baik. Stresor yang tidak segera teratasi pada perawat akan mengganggu
keseimbangan psikisnya. Stresor yang berkaitan dengan tugas, serta masalah
pribadi dan sosial dapat menyebabkan stres pada perawat.
Tindakan keperawatan yang tidak tepat
Gagal mengikuti standard operational prosedure (SOP) dan proses-proses keperawatan
dikarenakan karena salah satunya adalah kesalahan berbasis pengetahuan, staf tidak punya
pengetahuan yang adekuat, untuk setiap pasien pada saat diperlukan hal-hal yang berhubungan
dengan peningkatan kesehatan pasien. Kekurangan pada orientasi atau training, tingkat
pengetahuan staf untuk jalankan tugasnya dan pengawasan/supervisi yang tidak adekuat.
Kurangnya informed consent
Pada dasarnya perawat tidak atau kurang melakukan informed consentadalah karena perawat tidak
menaruh porsi lebih dalam hal persetujuan atas tindakan yang akan dilakukannya serta faktor
terburu-buru. Kembali lagi pada tindakan keperawatan yang tidak tepat, ini salah satunya adalah
tidak melakukan informed consent.
Kesalahan pengobatan
Salah satu penyebab utama kesalahan yang tidak dapat dihindarkan oleh pasien dalam organisasi
perawatan kesehatan adalah kesalahan pengobatan. Pengobatan dengan risiko yang paling tinggi
yang menyebakan luka melalui penyalahgunaan (meliputi kemoterapi, konsentrasi cairan
elektrolit, heparin, IV digoxin, dan adrenergic agonists) adalah dkenal sebagai “high-alert drugs”.
Namun mungkin kesalahan atau mungkin tidak menjadi lebih banyak dengan obat-obatan tersebut
dibandingkan obat yang lainnya, mungkin berhubungan dapat juga lebih menghancurkan atau
memperburuk. Kesalahan ini dapat juga muncul ketika anggota staf tidak dengan benar
mengorientasikan ke unit perawatan pasien, ketika perawat tidak berorientasi dengan benar, atau
selama keadaan gawat darurat. Sehingga perawat tidak melakukan enam tahapan untuk mengambil
keputusan dalam pemberian pengobatan.
Kurangnya tindakan pencegahan
Jatuh dapat dikarenakan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik (jatuh yang pernah terjadi
sebelumnya, menurunnya pandangan, sistem muskuloskeletal, status mental, penyakit akut).
Faktor ekstrinsik (obat-obatan, desain alat-alat furniture, tidak adekuatnya perlengkapan,
toilet/lantai kamar mandi yang licin (Potter and Perry, 1997).
Kesalahan membaca/melakukan tindakan dari kolaborasi dokter
Kegagalan menginterpretasikan dan melaksanakan tindakan kolaborasi/kegagalan
mengikuti/mencatat order/pesan dari dokter. Termasuk kesalahan pada tindakan keperawatan yang
sering terjadi adalah kesalahan dalam membaca/pesan/order. Oleh karena itu, harus ada
komunikasi yang baik antara anggota tim kesehatan maupun terhadap pasien dan keluarganya.
Kesalahan melakukan dokumentasi
Penyebab yang paling umum terjadi medical errors. Kegagalan komunikasi: verbal/tertulis,
miskomunikasi antar staf, antar shif, informasi tidak didokumentasikan dengan baik/hilang,
masalah-masalah komunikasi: tim layanan kesehatan di 1 lokasi, antar berbagai lokasi, antar tim
layanan dengan pekerja non klinis, dan antar staf dengan pasien. Arus informasi yang tidak
adekuat. Ketersediaan informasi yang kritis saat akan merumuskan keputusan penting, komunikasi
tepat waktu dan dapat diandalkan saat pemberian hasil pemeriksaan yang kritis, koordinasi
instruksi obat saat transfer antara unit, informasi penting tidak disertakan saat pasien ditransfer ke
unit lain/dirujuk ke RS lain.