Anda di halaman 1dari 5

CARA TERJADINYA BATUAN RESERVOIR DILIHAT DARI ILMU GEOLOGI

Menurut Teori Tektonik Lempeng disebutkan bahwa lempeng-lempeng di dunia


tidak tetap pada tempatnya, terus bergerak yang satu relatif dengan yang lainnya.
Pergerakan lempeng ada 3 macam yaitu saling menjauh (divergent), saling mendekat
(convergent) dan bergeser (transform). Ketiga pergerakan lempeng ini dapat
mengakibatkan terbentuknya cekungan.
Cekungan yang terbentuk akibat pergerakan lempeng adalah pergerakan lempeng
yang saling bertumbukan (convergent; subduction), yaitu bertumbuknya antar lempeng
samudera dengan lempang benua yang akan menghasilkan bagian lempeng yang
menyusup ke dalam perut bumi (lempeng samudera karena massa jenisnya lebih
besar)dan bagian lempeng yang terangkat ke permukaan bumi (lempeng benua).

Dari gambar tersebut dapat diartikan bahwa bertumbuknya lempeng menjadi 2


daerah bagian yaitu Fore arc basin dan Back arc basin, dimana Fore acr basin
merupakan daerah berprospek pabum sedangkan di back arc basin merupakan daerah
berprospek minyak.
Maka dapat dikatakan bahwa pada daerah back arc basin terdapat batuan reservoir
yang merupakan batuan sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat
litifikasi (pembatuan) rombakan batuan sebagai hasil denudasi (fisik/mekanis), hasil
reaksi kimia atau hasil kegiatan organisme. Secara genetik tedapat 2 macam yaitu
batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non klastik. Dapat dijelaskan melalui
gambar dibawah ini.
Batuan reservoir migas umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batu
pasir dan karbonat (sedimen klastik) serta batuan shale (sedimen non-klastik).
a. Batu Pasir
Batu pasir (sandstone) merupakan batuan yang paling sering dijumpai
dilapangan sebagai batuan reservoir. Proses pembentukan batu pasir merupakan hasil
dari proses sedimen mekanik, yaitu berasal dari proses pelapukan dan disintegrasi, yang
kemudian tertransportasi serta mangalami proses kompaksi dan pengendapan.
Berdasarkan mineral penyusunnya dan kandungan mineralnya, batu pasir dibagi
menjadi 3 :
- Orthoquartzites (unsur silika yang sangat tinggi)
- Graywacke (tersusun dari mineral berbutir besar : kawrsa, clay, dll)
- Arkose (tersusun dari kwarsa sebagai mineral dominan)
b. Batuan Karbonat
Jenis batuan karbonat yang sering dijumpai adalah :
- Limestone
- Dolomite
c. Batuan Shale (disusun oleh clay)

GENERATION, MIGRATION & TRAPPING


Dalam Petroleum System terdapat 5 faktor yaitu :
1. Source rock (batuan induk)
2. Reservoir rock (batuan resrvoir)
3. Seal (lapisan penutup)
4. Migration (migrasi)
5. Trap (perangkap)

Minyak bumi terbentuk didalam batuan induk, setelah matang maka minyak
bumi akan bermigrasi ke suatu lapisan dimana lapisan tersebut porous dan permeable
dan juga mempunyai lapisan penutup(seal) dan terjebak oleh perangkap(trap) yang
disebut dengan reservoir (batuan reservoir).

A. Generation (Oil generation)


Sedimen Kaya Organik :

• Biomass : Plankton, Algae, Tumbuh-tumbuhan


darat (Pollen, spores, Waxes, resin)

ΔP, ΔT

Polimirisasi/ Bercampur

Diagenesa (±50 ○ C), yaitu proses pembatuan

Batuan Induk (Source Rock)

Pemisahan (cracking)

Katagenesa (50-150 ○ C) ; crude oil reservoir


(65-150 ○ C) “ Oil Window”

Metagenesa (> 150 ○ C) reservoir gas

B. Migration
• Migrasi Primer : Keluarnya minyak bumi dari batuan induk dan masuk ke batuan
reservoir melalui lapisan penyalur.
• Migrasi Sekunder : Pergerakkan minyak bumi dalam lapisan penyalur menuju tempat
akumulasi.
• Migras Tertier : Pergerakkan hidrokarbon/ minyak bumi dari suatu reservoir yang
bocor ke reservoir yang lainnya.

TUGAS MEKANIKA RESERVOIR


CARA TERJADINYA BATUAN RESERVOIR DITINJAU DARI ASPEK
GEOLOGI DAN GENERATION, MIGRATION, TRAPPING

Disusun Oleh :

Nama : RIKI RIANTO

NIM : 113070012

Kelas :C

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

2009

Anda mungkin juga menyukai