Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


RESORT HOTEL DI KECAMATAN BOROBUDUR

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional


4.1.1 Pendekatan Pelaku dan Aktivitas Resort Hotel
Pada bangunan resort hotel, terdapat dua pelaku aktivitas, yaitu :
A. Pengunjung
Merupakan tamu yang datang ke resort baik yang memiliki tujuan utama
untuk menginap atau hanya sekedar ingin menikmati fasilitas – fasilitas penunjang
yang disediakan oleh pihak resort. Pengunjung resort dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pengunjung Menginap
Yaitu pengunjung yang bermalam di resort dan menggunakan fasilitas resort,
membayar biaya sewa kamar serta menikmati pemandangan yang ada di sekitar
Resort Hotel. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan membutuhkan kenyamanan,
keamanan, dan privasi.
2. Pengunjung Tidak Menginap
Yaitu pengunjung yang tidak melakukan aktivitas bermalam di resort dan hanya
sekedar datang dan untuk menikmati fasilitas – faslitas penunjang yang ada di
dalam resort, seperti fasilitas meeting room, fasilitas restoran, dan fasilitas yang
lain.
A. Pengelola dan Pelayanan
 Pengelola
Pengelola merupakan pihak yang bertanggungjawab di dalam sistem pengelolaan
suatu resort dan fasilitas – fasilitas resort agar dapat berjalan sesuai dengan
fungsinya. Berikut struktur organisasi pengelola resort :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Palm Beach Resort Jepara


Sumber : Survey Lapangan

42
 Pelayanan
Suatu jasa penginapan seperti resort atau hotel, ataupun jasa penginapan yang
lainnya tentunya tidak bisa terlepas dari fasilitas pelayanan yang ada pada setiap
penginapan. Berikut penjabaran tentang pelayanan yang terdapat di dalam jasa
penginapan resort ataupun hotel :
General Manager
Merupakan pimpinan di dalam struktur organisasi yang mempunyai kekuasaan dan
semua kegiatan hotel, pegawai, dan operasional hotel.
Assisten General Manager
Merupakan bagian yang membantu General Manager dalam melaksanakan tugas –
tugasnya tentang semua kegiatan di hotel.
Housekeeping Department
Bagian yang mendapat tugas menjaga kebersihan dan kelengkapan kama – kamar
tamu, dinning room dan fasilitas – fasilitas lainnya.
Front Office Department
Bagian yang bertugas di bagian informasi tamu, pemesanan kamar, dan pembayaran.
Security Department
Bagian yang bertugas di bagian keamanan, pemeliharaan dan ketertiban hotel dan
sekitarnya.
Food and Beverage Department
Bagian yang bertugas menyajikan makanan dan minuman untuk tamu.
Administration Managemenet
Bertugas mengelola bagian administrasi dan mengelola keuangan.
Marketing Management dan bagian lainnya
Bagian yang bertugas mempromosikan hotel. Dan bagian yang lainnya yaitu yang
menangani fasilitas – fasilitas lain yang mendukung kebutuhan pengunjung.

4.1.2 Pendekatan Aktivitas Resort


Aktivitas pelaku dan pengelola yang terdapat pada resort yaitu :
Tabel 4.1 Pendekatan Aktivitas Resort
No. Pelaku Aktivitas
1. Pengunjung yang tidak menginap - Datang.
- Parkir.
- Membeli tiket.
- Bersantai, makan, rekreasi.
- Menggunakan toilet.
- Parkir.
- Pulang.
2. Pengunjung yang menginap - Datang.
- Parkir.
- Check-in
- Menginap.
- Makan, bersantai, rekreasi.
- Menggunakan kamar mandi.
- Check-out..

43
- Parkir.
- Pulang.
3. Manager - Mengatur dan bertanggungjawab
terhadap keseluruhan operasional
resort.
- Mengadakan rapat.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
4. Asisten Manager - Mengatur dalam penyediaan kamar.
- Mengatur kelancaran house keeping.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
5. Bagian Front Office - Melayani pemesanan kamar resort.
- Melayani penanganan barang –
barang tamu resort.
- Melayani informasi resort.
- Melayani check-in dan check-out
tamu resort.
- Melayani pembayaran kamar.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
6. Bagian Housekeeping - Membersihkan kamar tamu resort.
- Membersihkan ruang publik resort.
- Menyediakan linen untuk operasional
resort.
- Melayani pemeliharaan linen.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
7. Bagian Food and Beverage - Melayani pemesanan makanan dan
minuman.
- Menyediakan makanan dan minuman
resort.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
8. Bagian Engineering - Memeriksa Mechanical Electrical
Resort.
- Memelihara fasilitas resort.
- Memperbaiki fasilitas resort yang
rusak.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
9. Bagian Accounting - Membuat laporan pembukuan resort.
- Memeriksa pembukuan resort.
- Menggunakan toilet.

44
10. Bagian Human Resource - Mengelola dan mengatur
Department kepegawaian resort.
- Melatih karyawan resort.
- Menggunakan toilet.
- Istirahat.
Sumber : Analisa Penulis, 2015

4.1.3 Pendekatan Kapasitas Pengguna dan Pengelola Resort


A. Pendekatan Jumlah Pengunjung
Kapasitas jumlah pengunjung diperoleh melalui perhitungan wisatawan yang
berkunjung ke Candi Borobudur.
Tabel 4.2 Jumlah Wisatawan Candi Borobudur
Jumlah
Kenaikan
Tahun Wisatawan Domestik + Kenaikan (%)
(jiwa)
Mancanegara (jiwa)
2006 1.285.304 - -
2007 1.773.020 37,94% 487.716
2008 2.237.717 26,2% 464.697
2009 2.515.171 12,39% 277.454
2010 2.408.453 - 4,24% - 106.718
2011 2.186.281 - 9,22% - 328.890
2012 3.014.093 37,86% 827.812
2013 3.363.869 11,6% 349.776
2014 3.355.305 - 0,25% - 8.546
Rata - rata 218.144
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, 2015

Berdasarakan tabel diatas, dapat dilihat bahwa persentase pertumbuhan


wisatawan mengalami kenaikan dan penurunan. Untuk mempermudah
mendapatkan perhitungan prediksi jumlah wisatawan maka digunakan data
jumlah wisatawan yang menunjukkan kenaikan yang relatif stabil, dari hal tersebut
maka data jumlah wisatawan yang diambil untuk prediksi jangka waktu 10 tahun
kedepan adalah data wisatawan dari tahun 2006 sampai 2010. Data wisatawan
pada tahun 2010 mengalami penurunan dikarenakan pada tahun tersebut terjadi
bencana alam berupa Erupsi Gunung Merapi, selain itu terdapat faktor lain yang
menjadi penyebab menurunnya jumlah wisatawan, yaitu terputusnya jalur utama
Jembatan Pabelan yang disebabkan oleh banjir lahar dingin yang terjadi waktu itu
dan melemahnya mata uang Euro terhadap dolar AS, sehingga banyak yang
mengalihkan liburannya ke negara terdekat.. Sehingga penggunaan rumus yang
digunakan dalam memprediksi jumlah wisatawan 10 tahun kedepan yaitu pada
tahun 2024 adalah sebagai berikut :

45
Pt = Po.ert
Atau
r = 1 ln (Pt)
t (Po)

Keterangan :
Pt = jumlah wisatawan pada tahun t
Po = jumlah wisatawan pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan wisatawan
e = bilangan eksponensial (2,718281828)

Perhitungan perkiraan jumlah wisatawan dengan rumus laju pertumbuhan


eksponensial

r = 1/10 x ln (2.408.453 / 1.285.304) = 0,063

Jadi, bedasarkan analisa yang telah dilakukan, laju pertumbuhan wisatawan yaitu
sebanyak 6% per tahun, dan dapat diketahui perkiraan jumlah wisatawan 10 tahun
kedepan (tahun 2024) adalah sebagai berikut :

Pt = Po.ert
P2024 = 1.285.304 x 2,7182818280,06 x 10
P2024 = 1.285.304 x 1,82
P2024 = 2.339.253,28
P2024 = 2.339.253 pengunjung

Untuk memperoleh jumlah kamar maka digunakan rumus perbandingan sebagai


berikut :
Keterangan :
Ka2010 = Kp2010 Ka2010 : kapasitas kamar tahun 2010
Ka2024 = Kp2024
20 = 2.408.453 Ka2024 : kapasitas kamar tahun 2024
Ka2024 = 2.339.253 Kp2010 : jumlah wisatawan tahun 2010
Ka2024 = 19 kamar Kp2024 : jumlah wisatawan tahun 2024

46
Persentase kapasitas kamar resort tetap berdasarkan persentase di tahun 2010,
sehingga ditentukan tipe kamar sebagai berikut :
Tabel 4.3 Persentase Kapasitas Kamar Resort Hotel Tahun 2024

No Tipe Kamar Persentase (%) Jumlah Kamar

1 Standart 75 14
2 Deluxe 15 3
3 Suite 10 2
Total 100% 19

Jadi jumlah wisatawan yang diprediksi datang ke Candi Borobudur pada tahun
2024 adalah sebanyak 2.339.253 orang. Diasumsikan 25% wisatawan akan
menginap, jadi 25% x 2.339.253 = 584.813,25 orang atau 584.813 orang.

B. Pendekatan Jumlah Kebutuhan Kamar


1. Pendekatan Kebutuhan Kamar
Dari hasil studi banding penulis didapatkan data jumlah kamar pada
resort, yaitu Bayfront Villa Jepara sebanyak 10 kamar, Palm Beach Resort
Jepara sebanyak 20 kamar, dan Plataran Borobudur Resort & Spa sebanyak
21 kamar. Dari data jumlah kamar tersebut kemudian dicocokan dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata tahun 1988 yang mensyaratkan
bahwa jumlah kamar pada hotel berbintang 3 minimal sebanyak 30 kamar.
Akan tetapi fakta di lapangan dari ketiga obyek studi banding menunjukkan
tidak satupun resort yang mempunyai jumlah kamar sebanyak 30 unit,
bahkan ada satu resort yang hanya mempunyai jumlah kamar sebanyak 10
unit saja.
Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga obyek studi banding di
dalam menentukan jumlah kamar tidak sepenuhnya mengacu kepada SK.
Dirjen Pariwisata 1988. Maka dari itu penulis di dalam menentukan jumlah
kamar mengacu pada jumlah kamar ketiga obyek studi banding yang
kemudian jumlah kamar rata – rata dari ketiga resort tersebut yaitu kurang
lebih sebanyak 19 kamar.
2. Pendekatan Tipe atau Jenis dan Kebutuhan Kamar Berdasarkan Studi Banding
Pada studi banding di Bayfront Villa Jepara, Palm Beach Resort dan
Plataran Borobudur Resort & Spa, tipe-tipe kamar dibedakan dengan
perbandingan sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Studi Banding Tipe Kamar
Palm Beach Resort Plataran Brorobudur
Bayfront Villa Jepara
Jepara Resort & Spa
Terdapat 10 kamar Terdapat 20 Cottage Terdapat 21 cottage
yang tediri atas : yang terdiri atas : yang terdiri atas :
- Deluxe (3 kamar) - Suite Cottage (5 - Deluxe Wooden Villa
- Suite (1 kamar) unit) (2 unit)
- Grand Suite (1 kamar) - Executive Cottage - Executive Suite (6
- Penthouse (1 kamar) (2 unit) unit)

47
- Superior (3 kamar) - Deluxe Room (2 - Exclusive Suite (6 unit)
- Family (1 kamar) unit) - Royal Suite (2 unit)
- Superior Room (8 - Duplex Royal Suite (3)
unit) - Grand Spa Suite (2
- Standart Room (3 unit)
unit)
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Dari tinjauan studi banding diatas, maka direncanakan tipe kamar ditinjau dari
pengunjung yang akan datang, adalah sebagai berikut :
- Standart Room, dengan kapasitas kamar tidur 2 orang, dengan
menggunakan tempat tidur berukuran queen size.
- Deluxe Room, dengan kapasitas kamar tidur 2 orang. Dilengkapi dengan
tempat tidur berukuran king size, dilengkapi dengan fasilitas kitchen,
dining table, dan sofa.
- Suite Room, dengan kapasitas kamar tidur 4 sampai 6 orang. Dilengkapi
dengan 2 tempat tidur berukuran double king size, fasilitas kitchen,
private pool, sofa, dan dining table.

Tabel 4.5 Rencana Tipe Kamar


Tipe Kamar Fasilitas
Suite Room - 2 kamar tidur berukuran king size
- 2 kamar mandi dalam (bath up, shower, wastafel, walk
in closet, lavatory)
- Sitting area + TV
- Living Room
- Kitchen
- Dining Room
- Private Pool
- Teras
Deluxe Room - - 1 kamar tidur berukuran king size
- - 1 kamar mandi dalam (bath up, shower, wastafel,
walk in closet, lavatory)
- - Living Room
- - Sitting area + TV
- - Dining Room
- - Kitchen
- - Teras
Standart Room - 1 kamar tidur berukuran queen size
- Kamar mandi dalam (bath up, wastafel, walk in closet,
lavatory)
- Sitting area + TV
- Teras
Sumber : Analisa Penulis, 2015

48
Rasio dari beberapa tipe kamar berdasarkan analisa studi banding adalah
sebagai berikut :
Suite Room : Deluxe Room : Standart Room = 10% : 15% : 75%
Sehingga didapatkan :
Suite Room = 10% x 19 kamar = 2 unit
Deluxe Room = 15% x 19 kamar = 3 unit
Standart Room = 75% x 19 kamar = 14 unit

C. Pendekatan Jumlah Pengelola


Berdasarkan SK Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/88, rasio
perbandingan jumlah unit yang direncanakan dengan karyawan adalah 1:1,6.
Untuk mendapatkan perhitungan jumlah staff yang pasti, maka koefisien 1,6
dibulatkan menjadi 2 atau dapat diartikan 1 kamar dilayani oleh 2 karyawan.
Jadi dengan kapasitas 19 kamar, maka karyawan yang dibutuhkan adalah 19 x 2
= 38 karyawan.
Tabel 4.6 Jumlah Pengelola
Pengelola Jumlah Orang
General Manager 1
Assistant General Manager 1
Dep. Front Office
Kepala Dep. Front Office 1
Receptionist 2
Reservation 1
Operator 1
Accounting dan Chasier
Accounting Manager 1
Cashier dan Purchasing 2
Cost Control 1
Dep. Food & Beverage
Food Serving Manager 1
Cook 4
Waiter/Waitress 4
Dep. Engineering
Chief Engineering 1
Electrical Mechanical 2
Dep. Housekeeping
Manager 1
Houseman 4
Laundry 4
Dep. Marketing
Marketing Manager 1
Staff 2
Dep. HRD
Personal Manager 1
Security

49
2
Jumlah 38
Sumber : Analisa Penulis, 2015

4.1.4 Pendekatan Kebutuhan Ruang


Analisa kebutuhan dan fungsi ruang berdasarkan kegiatan yang terjadi di dalam
resort dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Kebutuhan dan Fungsi Ruang
Kelompok Kegiatan Penerima
Jenis
Kebutuhan Fungsi Sifat
Kegiatan
Ruang Plaza / Hall Transisi dari area pintu masuk Publik
Penerimaan menuju ke fasilitas-fasilitas yang
ada di dalam Resort
- Lobby Sebagai ruang penerima tamu Publik
- Lavatory yang baru datang, ruang
penghantar bagi tamu yang
meninggalkan resort dan sebagai
pusat orientasi bagi ruang- ruang
lain. Fasilitas lain yang harus ada
yaitu telepon umum dan toilet
umum.
Lounge Sebagai ruang duduk secara bebas Publik
dan sebagai perantara ke restoran
atau ruang-ruang yang disewakan.
Front Office Berfungsi sebagai ruang tempat Publik
- Front Counter informasi, ruang penerima tamu
Desk yang memesan kamar resort,
- Receptionist dilengkapi dengan ruang kasir
- Information dan penitipan barang tamu.
- Reservation
- Penitipan Barang
- Kasir
Ruang – Ruang Merupakan ruang-ruang yang Publik
yang Disewakan menyediakan kebutuhan bagi
tamu resort. Fasilitasnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan
aktivitas masing-masing ruang
seperti travel agent dan money
changer, souvenir shop dan butik.
Area Parkir Area Parkir Sebagai tempat untuk parkir Publik
dan Security - Parkir mobil bagi tamu yang menginap maupun
- Parkir motor yang tidak menginap, karyawan
- Parkir pengelola maupun pengelola/ pemilik resort.

50
- Parkir Commuter Dilengkapi dengan pos keamanan
Moda
Kantor Security
Kelompok Kegiatan Utama
Cottage - Suite Room Sebagai ruang tidur tamu yang Privat
- Deluxe Room sifatnya privat, terdiri dari kamar
- Standart Room tidur Standart, Superior, dan Family.
Kelompok Kegiatan Penunjang
Function - R. Serba Guna Sebagai ruang multiguna misalnya Semi
Room - Mini Stage untuk menyelenggarakan kegiatan Publik
- R. Persiapan resepsi, peragaan busana, ruang
- R. Operator seminar, maupun ekshibisi dan lain-
- Pantry lain.
- Lavatory
Meeting R. Rapat Sebagai ruang rapat dan ruang Semi
Room penjamuan Publik
Restoran - R. Makan Difungsikan sebagai ruang makan Publik
- R. Saji dan minum yang dilengkapi
- Mini bar dengan fasilitas dapur utama.
- Coffe Shop
- Kasir
- Mini Stage
- Lavatory
Sport Area - Kolam Renang Sebagai sarana olahraga yang Publik
- Lapangan Tenis disediakan untuk tamu yang
- Fitness Room hendak berolahraga. Terdiri dari
- Loker swimming pool, lapangan tenis,
- Ruang Ganti dan fitness centre.
Musholla Sarana ibadah untuk umat muslim. Publik
Amphiteather Area untuk pertunjukan sosial Publik
budaya.
Plowing Sebagai area untuk pengunjung Publik
Fields and menikmati tour ladang tembakau
Tobacco dan membajak sawah.
Plantation
Kelompok Kegiatan Pengelola
Office - General Menampung kegiatan dari Privat
Manager pengelola resort
- Asisten
Manager
- Food &
Beverage
- HRD
- Marketing

51
- Accounting
- Engineering
Penunjang - Meeting Room Menampung kegiatan penunjang Privat
Office - Lavatory pengelola seperti pertemuan
- Mushola pengelola, dilengkapi dengan
lavatory dan mushola
Kelompok Kegiatan Pelayanan
Housekeeping - Laundry Room Ruang yang melayani Servis
- Counter kebutuhan bagi kegiatan
- Lost and kerumahtanggaan resort.
Found Room
Staff Room - Training Room Sebagai ruang ganti pakaian Privat
- Loker dan Ruang seragam dan tempat untuk
Ganti menyimpan barang.
- Pantry
- Mushola
- Lavatory
Dapur - Dapur Utama Berfungsi untuk mempersiapkan Servis
- Dapur Pembantu makanan dan minuman bagi
- Cold Storage tamu resort dan karyawan.
- Gudang
- Lavatory
Gudang - Gudang Barang Berfungsi sebagai ruang untuk Servis
-Gudang Peralatan menyimpan barang-barang.
dan Perlengkapan Tempat menyimpan barang-
- Loading Dock barang perlengkapan resort dan
peralatan yang berkaitan dengan
kegiatan engineering.
Engineering - R. Genset Sebagai sarana penunjang resort. Servis
Room - R. Panel Listrik
- R. Pompa Air
- Gudang
Sumber : Analisa Penulis, 2015
4.1.5 Pendekatan Persyaratan Ruang
A. Kelompok Kegiatan Penerima
 Plaza / Hall Penerima
Menciptakan suasana akrab dan sebagai point of interest.
 Lobby, Lounge, Front Office, Security Room
Merupakan ruang-ruang yang berada di depan dan berfungsi sebagai
ruang sirkulasi utama, tempat para tamu pertama kali masuk resort.
Menciptakan suasana menerima, menarik dan eksklusif.
 Ruang – ruang yang disewakan
Harus mempunyai kesan yang luas, menerima, rapi dan bersih.
 Area Parkir
Luas dengan sirkulasi yang baik sehingga memudahkan kendaraan untuk

52
bermanuver.
 Lavatory
Harus bersih, kedap air dan tidak licin.
B. Kelompok Kegiatan Utama
 Cottage
Berada di area privat, terhindar dari kebisingan baik dari luar maupun dari
resort itu sendiri.
C. Kelompok Kegiatan Penunjang
 Function Room
Bersifat eksklusif. Memiliki pintu masuk yang terpisah dari lobby resort.
Dilengkapi dengan toilet yang terpisah antara pria dan wanita.
 Ruang rapat
Bersifat eksklusif. Memiliki pintu masuk yang terpisah dari lobby resort.
Dilengkapi dengan toilet yang terpisah antara pria dan wanita.
 Restoran
Terdiri dari main dining room, coffe shop, dan bar. Memiliki kesan
santai, akrab dan bersih. Tata letak restoran berhubungan langsung dengan
dapur. Dilengkapi pula dengan toilet umum.
 Mushola
Diletakkan di lokasi yang mudah di jangkau oleh pengguna resort.
 Amphiteather
Ditempatkan pada daerah yang memiliki view terbaik.
 Sport Area
Diletakkan pada area yang mudah dijangkau dan berjarak tidak jauh dari
kamar.
D. Kelompok Kegiatan Pengelola
 Pada bagian ini ruang – runag pengelola sebaiknya terpisah dari area tamu
tetapi harus mudah untuk dicapai. Kelompok kegiatan ini meliputi General
Manager, Assistance General Manager Office, HRD Office, Food and Baverage,
Marketing Office, Accounting Office, Engineering Office, Meeting Room.
E. Kelompok Kegiatan Pelayanan
 House Keeping Office, Staff Room, Gudang
Pada bagian ini terpisah dari kegiatan tamu resort dan mudah untuk dicapai.
 Dapur
Elemen – elemen pada bagian ini sebaiknya menggunakan bahan – bahan
yang mampu menahan panas, kedap terhadap air, mudah untuk dibersihkan,
dan tidak licin.

 Ruang Mekanikal Mlektrikal


Secara teknis berhubungan dengan spesifikasi mesin yang digunakan. Untuk
mengurangi tingkat kebisingan maka letaknya harus terpisah dengan
bangunan utama dan menggunakan ruang kedap suara.

53
Sumber : Analisa Penulis, 2015

4.1.6 Pendekatan Hubungan Ruang


Secara garis besar pendekatan hubungan ruang yang digunakan di dalam suatu
resort adalah sebagai berikut :

Kelompok
Kegiatan
Utama

Kelompok Kelompok
Kegiatan Kegiatan
Pengelola Penunjang

Erat
Kurang Erat
Tidak Erat
Kelompok Kelompok
Kegiatan Kegiatan
Pelayanan Pelayanan

Gambar 4.2 Bagan Hubungan Ruang Resort


Sumber : SK. Dirjen Pariwisata No. 14/U/1988

4.1.7 Pendekatan Kapasitas Ruang


berdasarkan data yang diperoleh, pengunjung yang akan menginap pada tahun 2024
adalah sebanyak 2.339.253 orang. Maka diambil rata – rata perbulan sebanyak 194.938
orang atau maksimal 6.498 orang pengunjung dalam sehari.
Tabel 4.8 Pendekatan Kapasitas Ruang Resort
Kelompok Kegiatan Penerima
No Ruang Sumber Analisa Kebutuhan Kapasitas
1. Hall Berdasarkan studi banding, Ruang 195 orang
diasumsikan hall mampu penerimaan,
menampung jumlah drop off, drop
maksimal pengunjung in.
sebesar 3% dari jumlah
maksimal pengunjung
dalam sehari.
2. Lobby Diasumsikan mampu Ruang duduk 6 orang
menampung sebanyak 3% Lavatory 2 unit
dari kapasitas hall.

54
3. Lounge Berdasarkan Hotel and Ruang duduk 8 orang
Resort Planning, kapasitas
lounge adalah 0.4 m2/
room. Jadi 0.4 x 19 = 7,6m2
4. Front Office Berdasarkan perhitungan Counterdesk 1 unit
jumlah pengelola - Resepsionis, 3 orang
Reservasi dan
Informasi
- Operator 1 orang
5. Rented Area Kesimpulan dari hasil studi Souvenir shop 1 unit
banding Travel Agent 1 unit
dan Money
changer
6. Parking Area Berdasarkan studi banding Parkir
- 55% penghuni kamar Pengunjung
datang ke resort - Mobil 10 mobil
menggunakan mobil. Jadi - Motor 8 motor
55% x 19 = 10 mobil. - Bus 1 bus
- 40% penghuni kamar
datang ke resort
menggunakan kendaraan
roda dua. Jadi 40% x 19 =
8 motor.
- 5% menggunakan
kendaraan berupa bus.
Jadi 5% x 19 =1 bus

Berdasarkan kesimpulan
studi banding :
- 20% pengelola
menggunakan mobil. Jadi Parkir Pengelola
20% x 38 = 8 mobil. Mobil
- 80% pengelola Motor 8 mobil
menggunakan motor. Jadi 30 motor
80% x 38 = 30 motor. Parkir
- Terdapat fasilitas Commuter
commuter moda (layanan Moda
antar jemput pada Mobil
resort). 7% x 42 = 3 mobil 3 mobil

7. Security Berdasarkan perhitungan Security 1 orang


jumlah pengelola Manager
Pos jaga 2 orang

55
Kelompok Kegiatan Utama
1. Cottage Berdasarkan perhitungan - Standart Room 14 unit
dan hasil studi banding, - Deluxe Room
direncanakan 3 tipe - Suite Room 3 unit
penginapan. 2 unit
Kelompok Kegiatan Penunjang
1. Function Room Jumlah cottage adalah - Function 50 orang
sebanyak 19 unit. Kapasitas Room
Function Room adalah 50 - Ruang 1 unit
orang Persiapan
- Ruang 1 unit
Operator
- Ministage 1 unit
- Pantry 1 unit
- Lavatory 2 unit
2. Meeting Room Berdasarkan Hotel and - Meeting Room 1 unit
Resort Refurbishment, Besar
kapasitas untuk ruang - Meja Pimpinan 2 unit
meeting theatre (besar) - Meja Anggota 25 unit
adalah 50 orang dan ruang - Kursi 50 unit
meeting classroom (kecil) - Lavatory 2 unit
adalah 25 orang - Meeting Room 1 unit
Kecil
- Meja Pimpinan 2 unit
- Meja Anggota 12 unit
- Kursi 25 unit
- Lavatory 2 unit
3. Restoran Diasumsikan restoran Restoran 1 unit
Mampu mengakomodasi - Main Dining 98 orang
50% dari pengunjung, Room
maka 50% x 195 = 98 orang - Minibar 1 unit
- Kasir 1 unit
Dapur 1/3 ruang makan - Coffe Shop 1 unit
Gudang Bahan baku = - Mini Stage 1 unit
20% dari Main Dining - Lavatory 2 unit
Room
Ruang pegawai = 15%
dari Main Dining Room
4. Sport Area Sport Area terdiri dari kolam Kolam Renang
renang, kolam renang terdari - Kolam Renang 1 unit
dari kolam renang untuk Dewasa
dewasa dan kolamm renang - Kolam Renang 1 unit
untuk anak. Anak
- Sitting Group 6 unit

56
Fitness Center - Ruang Bilas 2 unit
Fitness Center dapat - Lavatory 4 unit
menampung 5% dari - Loker dan 2 unit
pengunjung, maka 5% x 195 Ruang Ganti
= 10 orang Fitness Center 1 unit
Lapangan Tenis - Ruang Latihan 10 orang
- Trainer 2 orang
1 unit lapangan
- Loker dan 2 unit
Ruang Ganti

Lapangan Tenis
- Lapangan 1 unit
- Ruang Tunggu 4 orang

5. Musholla Dapat menampung 10% Musholla 1 unit


dari pengunjung, maka 10% Ruang Wudhu 2 unit
x 195 = 20 orang
6. Amphiteather Diasumsikan 25% Amphiteather 1 unit
pengunjung melihat
pertunjukan di
Amphiteather, maka 25% x
195 = 48 orang
7. Plowing fields Green belt Tidak
and Tobacco dihitung
Plantation

Kelompok Kegiatan Pengelola


1. Manager Office Berdasarkan perhitungan - General 1 unit
jumlah pengelola Manager
- Asisten GM 1 unit
- Lavatory 2 unit
2. Division Office Berdasarkan perhitungan - Ruang Divisi 7 orang
jumlah pengelola Manager
- Ruang Rapat 1 unit
- Lavatory 2 uint
3. Staff Room Berdasarkan perhitungan - Office Staff 12 orang
jumlah pengelola - Lavatory 2 unit
Kelompok Kegiatan Pelayanan
1. House Keeping Berdasarkan perhitungan Ruang Laundry 1 unit
dan Laundry jumlah pengelola Staff 6 orang
Manager = 1 orang
Staff = 6 orang
2. Mechanical Pelayanan teknis listrik dan Ruang Genset 1 unit
Engineering air Ruang Panel 1 unit

57
Listik
Ruang Pompa 1 unit
Ruang 1 unit
Watertreatment
Gudang 1 unit
Loading dock 1 unit
Sumber : Analisa Penulis, 2015

4.1.8 Program Ruang


Di dalam menentukan besaran ruang masing-masing kegiatan yang ada, maka
dipakai acuan atau pedoman standar perencanaan dengan mengacu pada :
1. SK Dinas Pariwisata No. 14/U/1988 (SK)
2. Hotel and Resort Planning Design and Refurbishment (HRP)
3. Ernest Neufert, Data Arsitek (DA)
4. Time Saver Standard of Bulding Types (TSS)
5. Studi Banding (SB)
Di dalam menghitung program ruang suatu kawasan maka perlu memperhatikan
tentang sirkulasi flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan, yaitu :
1. 5-10% : standar minimum
2. 20% : kebutuhan keleluasaan sirkulsi
3. 30% : kebutuhan kenyamanan fisik
4. 40% : tuntutan kenyamanan psikologis
5. 50% : tuntutan kenyamanan spesifik kegiatan
6. 70%-100% : keterkaitan dengan banyak kegiatan
Sumber : Time Saver Standard of Building Type 2 nd Edition

Tabel 4.9 Program Ruang Resort


Jenis Ruang Standar Besaran Kapasitas Perhitungan Luas Sumber
Kelompok Kegiatan Penerima
Hall 0,8m2/orang 195 orang 0,8 x 195 = 156m2 TSS
Drop off/in Radius putar 8m 1 unit 1 x 8 = 8m2 DA
Total Luas + 40% sirkulasi 164m2 + 66m2 = 230m2
2
Lobby 1m /kamar 19 kamar 1 x 19 = 19m2 HRP
Lounge 0,4m2/kamar 19 kamar 0,4 x 19 = 7,6m2 HRP
Lavatory
- Pria 1,7m2/orang 4 orang 1,7 x 4 = 6,8m2 DA
2 2
- Urinoir 0,7m /unit 8 unit 0,7 x 8 = 5,6m DA
2 2
- Wanita 1,7m /orang 6 orang 1,7 x 6 = 10,2m DA
2 2
- Wastafel 1m /unit 6 unit 1 x 6 = 6,8m DA
2
Total = 28,6m
2
Front Office 0,65m /orang 19 kamar 0,65 x 19 = 12,35 m2 HRP
Total Luas + 100% sirkulasi 67,55m + 67,55m = 135,1m2,
2 2

Rented Area
- Agen perjalanan 0,2m2 x jml kamar 1 unit 0,2 x 19 = 3,8m2 TSS

58
- Money changer 0,2m2 x jml kamar 1 unit 0,2 x 19 = 3,8m2 TSS
- Toko souvenir 0,2m2 x jml kamar 4 unit 1,2 x 19 = 22,8m2 HRP

Jumlah = 30,4m2
Flow Area 30% =
9,12m2
Total = 39,52m2

Jumlah 404,63m2
Sirkulasi 30% 121,38m2
Jumlah Keseluruhan 526,01m2 = 526m2
Kelompok Kegiatan Utama (Cottage)
Standart Room
Kamar Tidur
- Queen size bed 1,6m x 2m 1 unit 3,2m2 x 1 = 3,2m2 SB
- Nakas 0,75m x 0,5m 2 unit 0,375m2 x 2 = 0,75m2
- Lemari 0,6m x 1,5m 1 unit 0,9m2 x 1 = 0,9m2
- Meja rias + kursi 0,75m x 1,5m 1 unit 1,125m2 x 1 = 1,125m2
- Meja TV 0,9m x 0,75m 1 unit 0,675m2 x 1 = 0,675m2
- Sofa 0,5m x 0,75m 2 unit 0,375m2 x 2 = 0,75m2
- Meja 0,4m x 1,8m 1 unit 0,72m2 x 1 = 0,72m2

Jumlah = 8,12m2
Flow Area 200% =
16,24m2
Total = 24,36m2
Lavatory
- Kloset duduk 0,65m x 0,55m 1 unit 0,36m2 x 1 = 0,36m2
- Shower 0,9m x 0,9m 1 unit 0,81m2 x 1 = 0,81m2
- Bathup 0,8m x 1,7m 1 unit 1,36m2 x 1 = 1,36m2

Jumlah = 2,53m2
Flow Area 150% =
3,8m2
Total = 6,33m2

Teras 8m2 1 unit 8m2 x 1 = 8m2

Jumlah total = 38,69m2


Flow Area 30% =
11,61m2
Total = 50,3m2 = 50m2
Standart Room 50m2 14 unit 50m2 x 14 = 700m2
Deluxe Room

59
Kamar Tidur SB
2 2
- King Size Bed 2m x 2m 1 unit 4m x 1 = 4m
- Nakas 0,75m x 0,5m 2 unit 0,375m2 x 2 = 0,75m2
- Lemari 0,6m x 1,5m 1 unit 0,9m2 x 1 = 0,9m2
- Meja rias + kursi 0,75m x 1,5m 1 unit 1,125m2 x 1 = 1,125m2
- Mini Bar 2,5m x 1,5m 1 unit 3,75m2 x 1 = 3,75m2

Jumlah = 10,52m2
Flow Area 200% =
21,04m2
Total = 31,56m2
Living Room
- Sofa Double 1,5m x 0,8m 1 unit 1,2m2 x 1 = 1,2m2
- Sofa Single 0,9m x 0,75m 2 unit 0,675m2 x 2 = 1,35m2
- 1 meja kaca 1,2m x 0,6m 1 unit 0,72m2 x 1 = 0,72m2
- meja TV 0,5m x 3m 1 unit 1,5m2 x 1 = 1,5m2
- nakas 0,6m x 0,6m 2 unit 0,36m2 x 2 = 0,72m2

Jumlah = 5,49m2
Flow Area 100% =
5,49m2
Total = 10,98m2

Lavatory
- Kloset duduk 0,65m x 0,55m 1 unit 0,36m2 x 1 = 0,36m2
- Shower 0,9m x 0,9m 1 unit 0,81m2 x 1 = 0,81m2
- Bathtub 0,78m x 1,7m 1 unit 1,33m2 x 1 = 1,33m2
- Wastafel 0,4m x 0,6m 1 unit 0,24m2 x 1 = 0,24m2

Jumlah = 2,74m2
Flow Area 100% =
2,74m2
Total = 5,48m2

Dining Room
- 1 set meja makan 1,2m x 1,2m 1 unit 1,44m2 x 1 = 1,44m2
(4 orang) Jumlah = 1,44m2
Flow Area 100% =
1,44m2
Total = 2,88m2

Kitchen
- kitchen set 0,6m x 3m 1 unit 1,8m2 x 1 = 1,8m2
1 deret
- wastafel cuci piring 0,6m x 1m 1 unit 0,6m2 x 1 = 0,6m2

60
- kulkas
0,4m x 0,6m 1 unit 0,24m2 x 1 = 0,24m2

Jumlah = 2,64m2
Flow Area 80% =
2,11m2
Total = 4,75m2
Teras
12m2 1 unit 12m2 x 1 = 12m2

Jumlah = 68,88m2
Flow Area 30% =
20,66m2
Total = 89,54m2 = 90m2

Deluxe Room 90m2 3 90m2 x 3 = 270m2


Suite Room
Kamar Tidur (1) SB
2 2
- King Size Bed 2m x 2m 1 unit 4m x 1 = 4m
- Nakas 0,75m x 0,5m 2 unit 0,375m2 x 2 = 0,75m2
- Lemari 0,6m x 1,5m 1 unit 0,9m2 x 1 = 0,9m2
- Meja rias+kursi 0,75m x 1,5m 1 unit 1,125m2 x 1 = 1,125m2

Jumlah = 6,77m2
Flow Area 300% =
20,31m2
Total = 27,08m2

Kamar Tidur (2)


- King Size Bed 2m x 2m 1 unit 4m2 x 1 = 4m2
- Nakas 0,75m x 0,5m 2 unit 0,375m2 x 2 = 0,75m2
- Lemari 0,6m x 1,5m 1 unit 0,9m2 x 1 = 0,9m2
- Meja rias + kursi 0,75m x 1,5m 1 unit 1,125m2 x 1 = 1,125m2

Jumlah = 6,77m2
Flow Area 300% =
20,31m2
Total = 27,08m2

Living Room
- Sofa Double 1,8m x 0,8m 2 unit 1,44m2 x 2 = 2,8m2
- Sofa Single 0,9m x 0,75m 2 unit 0,675m2 x 2 = 1,35m2
- 1 meja kaca 1,2m x 0,6m 1 unit 0,72m2 x 1 = 0,72m2
- meja TV 0,5m x 3m 1 unit 1,5m2 x 1 = 1,5m2

61
- nakas 0,6m x 0,6m 2 unit 0,36m2 x 2 = 0,72m2

Jumlah =7,09m2
Flow Area 100% =
7,09m2
Total = 14,18m2

Lavatory (1)
- Kloset duduk 0,65m x 0,55m 1 unit 0,36m2 x 1 = 0,36m2
- Shower 0,9m x 0,9m 1 unit 0,81m2 x 1 = 0,81m2
- Bathtub 0,78m x 1,7m 1 unit 1,33m2 x 1 = 1,33m2
- Wastafel 0,4m x 0,6m 1 unit 0,24m2 x 1 = 0,24m2

Jumlah =2,74m2
Flow Area 100% =
2,74m2
Total = 5,48m2

Lavatory (2)
- Kloset duduk 0,65m x 0,55m 1 unit 0,36m2 x 1 = 0,36m2
- Shower 0,9m x 0,9m 1 unit 0,81m2 x 1 = 0,81m2
- Bathtub 0,78m x 1,7m 1 unit 1,33m2 x 1 = 1,33m2
- Wastafel 0,4m x 0,6m 1 unit 0,24m2 x 1 = 0,24m2

Jumlah =2,74m2
Flow Area 100% =
2,74m2
Total = 5,48m2

Dining Room
- 1 set meja makan 2m x 1,95m 1 unit 3,9m2 x 1 = 3,9m2
(6 orang)
- mini bar (2 orang) 0,4m x 1,8m 1 unit 0,72m2 x 1 = 0,72m2
- lemari dinding atas 0,85m x 2m 1 unit 1,7m2 x 1 = 1,7m2
(bar)
Jumlah =6,32m2
Flow Area 100% =
6,32m2
Total = 12,64m2

Kitchen
- kitchen set 1 deret 0,6m x 3m 1 unit 1,8m2 x 1 = 1,8m2
- wastafel cuci piring 0,6m x 1m 1 unit 0,6m2 x 1 = 0,6m2
- kulkas 0,4m x 0,6m 1 unit 0,24m2 x 1 = 0,24m2

62
Jumlah = 2,64m2
Flow Area 80% =
2,11m2
Total = 4,75m2

Private Pool
- Kolam Renang 1m2/orang 6 orang 1m2 x 6 = 6m2
- Gazebo 4m2 1 unit 4m2 x 1 = 4m2

Jumlah = 10m2
Flow Area 150% =
15m2
Total = 25m2

Teras 4m2 1 unit 16m2 x 1 = 16m2


Jumlah Total =
2
137,69m
Flow Area 30% =
41,3m2
Total =178,99m2 =
180m2
Family Room 180m2 2 unit 180m2 x 2 = 360m2
Jumlah 1330m2
Sirkulasi 30% 399m2
Jumlah Keseluruhan 1729m2 = 1730m2
Kelompok Kegiatan Penunjang
Function Room
Conference Room 2,5m2/orang 50 orang 2,5m2 x 50 = 125m2 HRP

Pre function 30% x function room 1 unit 30% x 125m2 = 37,5m2 HRP
Ruang Ganti 1/3 x function 1 unit 1/3m2 x 125 = 41,6m2 HRP
room
Pantry 1/3 x function 1 unit 1/3m2 x 125 = 41,6m2 HRP
room
Rg.Operator 15m2/unit 1 unit 15m2 x 1 = 15m2 SB
Gudangperabot 0,5m2/kursi 50 kursi 0,5m2 x 50 = 25m2 DA
Lavatory
- Pria 1,7m2/orang 4 orang 1,7m2 x 4 = 6,8m2 DA
- Urinoir 0,7m2/unit 8 unit 0,7m2 x 8 = 5,6m2 DA
- Wanita 1,7m2/orang 6 orang 1,7m2 x 6 = 10,2m2 DA
- Wastafel 1m2/unit 6 unit 1m2 x 6 = 6m2 DA

63
Jumlah = 314,3m2
Flow Area 100% =
314,3m2
Total = 628,6m2
Meeting Room
Besar (50 orang)
- Kursi 0,45m x 0,55m 50 unit 0,25m2 x 50 = 12,5m2 DA
- Meja 1 1,5m x 0,75m 25 unit 1,13m2 x 25 = 28,25m2 DA
- Meja 2 2,75m x 0,75m 2 unit 2,06m2 x 2 = 4,12m2 DA
Jumlah = 44,87m2
Flow Area 100% =
44,87m2
Total = 89,74m2

Kecil (25 orang)


- Kursi 0,45m x 0,55m 25 unit 0,25m2 x 25 = 6,25m2 DA
- Meja 1 1,5m x 0,75m 12 unit 1,13m2 x 12 = 13,56m2 DA
- Meja 2 2,75m x 0,75m 2 unit 2,06m2 x 2 = 4,12m2 DA

Jumlah = 23,93m2
Flow Area 100% =
23,93m2
Total = 47,86m2
Restoran
Main Dining Room 1,5m2/orang 98 orang 1,5m2 x 98 = 147m2 DA
Dapur 1/3 x ruang makan 1 unit 1/3 x 147m2 = 49m2 DA
Mini bar
- Bar 25m2/unit 1 unit 25m2 x 1 = 25m2 SK
- R. Pengunjung 1,75m2 x orang 98 orang 1,75m2 x 98 = 171,5m2 TSS
- Lounge 20-30% bar 1 unit 25% x 171,5m2 = HRP
42,87m2
- Mini stage 50-60% bar 1 unit 50% x 171,5m2 = HRP
85,75m2
- R.operator 10-25% lounge 1 unit 20%x42,87m2=8,57m2 HRP
- R.persiapan Asumsi 1 unit 20m2 SB
- R. bartender 5m2 x orang 2 orang 5m2 x 2 = 10m2 DA

Lavatory
-Pria 1,7m2 x orang 4 orang 1,7m2 x 4 = 6,8m2 DA
-Urinoir 0,7m2 x unit 8 unit 0,7m2 x 8 = 5,6m2 DA
-Wanita 1,7m2 x orang 6 orang 1,7m2 x 6 = 10,2m2 DA
-Wastafel 1m2 x unit 6 unit 1m2 x 6 = 6m2 DA

Kasir 6m2 x unit 1 orang 6m2 x 1 = 6m2 DA

64
Jumlah = 594,29m2
Flow Area 30% =
178,28m2
Total = 772,57m2
Sport Area
Swimming Pool 15m x 30m 1 unit 450m2 DA
- Locker shower, 0,1m2 x luas kolam 1 unit 0,1m2 x 450 = 45m2 DA
Lavatory
- Whirpool Single 1,9m2/unit 2 unit 1,9m2 x 2 = 3,8m2 HRP
- Whirpool (group) 4,7m2/unit 2 unit 4,7m2 x 2 = 9,4m2 HRP

Fitnes Center
- Ruang latihan 4,7m2/orang 10 orang 4,7m2 x 10 = 47m2 HRP
- Locker shower, 0,6m2/unit 10 orang 0,6m2 x 10 = 6m2 DA
Lavatory

Tennis Court
- Lapangan 10,97m x 23,78m 1 unit 260,86m2 DA
- R.tunggu 1,8m2/orang 4 orang 1,8m2 x 4 = 7,2m2 DA

Jumlah = 829,26 m2
Flow Area 30% =
248,77 m2
Total = 1078,03 m2
Amphiteather 0,8m2/orang 48 orang 0,8m2 x 48 = 38.4m2 TSS
Flow Area 300% =
115,2 m2
Total = 153,6m2
Tour of Rice Fields 1 unit Sepanjang area green SB
and Tobacco belt kawasan resort
Plantation
Mushola
Ruang Shalat 1m2/orang 20 orang 1m2 x 20 = 20m2 DA
Ruang Wudhu 0,8m2/unit 2 unit 0,8m2 x 2 = 1,6m2 DA
Lavatory 3m2/unit 2 unit 3m2 x 2 = 6m2 DA

Jumlah = 27,6m2
Flow Area 30% =
8,28m2
Total = 35,88m2
Jumlah 2806,28m2
Sirkulasi 30% 841,88m2
Jumlah Keseluruhan 3648,16m2 = 3648m2
Kelompok Kegiatan Pengelola

65
Manager Office
- Ruang General 0,4m2 x jumlah 1 unit 0,4m2 x 19 = 7,6m2 HRP
Manager kamar
- Ruang Asisten 0,4m2 x jumlah 1 unit 0,4m2 x 19 = 7,6m2 HRP
General Manager kamar
- Lavatory 3m2/unit 2 unit 3m2 x 2 = 6m2 DA

Jumlah = 21,2m2
Flow Area 30% = 6,36
m2
Total = 27,56m2
Division Office
- Division Room 0,4m2 x jumlah 7 unit 0,4m2 x 19 x 7 = 53,2m2 HRP
kamar
- Meeting Room 3m2/orang 20 orang 3m2 x 20 = 60m2 DA
- Lavatory 3m2/unit 4 unit 3m2 x 4 = 12m2 DA

Jumlah = 125,2m2
Flow Area 30% =
37,56m2
Total = 162,76m2
Jumlah 190,32m2
Sirkulasi 30% 57,09m2
Jumlah Keseluruhan 247,41m2 = 247m2
Kelompok Kegiatan Pelayanan
House Keeping 0,7m2 x jumlah 1 unit 0,7m2 x 19 = 13,3m2 HRP
Office kamar
2
Laundry and dry 0,63m x jumlah 1 unit 0,63m2 x 19 = 11,97m2 TSS
cleaning kamar
Luas + 50% sirkulasi 25,27m2 + 12.63m2 = 37,90m2
Loading dock 0,7m2 x jumlah 1 unit 0,7m2 x 19 = 13,3m2 SK
kamar
Gudang
- Gdg. Kering 0,2m2 x luas dapur 1 unit 0,2m2 x22,23 = 4,44m2 SK
utama
- Gdg, dingin 0,25m2 x luas 1 unit 0,25m2x22,23 = 5,55m2 SK
dapur utama
- Gdg. Sayuran 0,25m2 x luas 1 unit 0,25m2x22,23 = 5,55m2 SK
dapur utama
- Gdg. Peralatan 0,3-0,5m2 x luas 1 unit 0,3m2x22,23 = 6,66m2 HRP
dapur dapur utama
- Gdg. Minuman 0,2m2 x jml kamar 1 unit 0,2m2 x 19 = 3,8m2 SK
- Gdg. Botol 0,2m2 x jml kamar 1 unit 0,2m2 x 19 = 3,8m2 SK
kosong

66
- Gdg. Perabot 0,9m2 x jml kamar 1 unit 0,9m2 x 19 = 17,1m2 SK
- Gdg. Peralatan 0,2m2 x jml kamar 1 unit 0,2m2 x 19 = 3,8m2 DA
- Gdg. Bahan 0,25m2x jml kamar 1 unit 0,25m2 x 19 = 4,75m2 SK
Bakar
- -Gdg. Penerimaan 0,3m2 x jml kamar 1 unit 0,3m2 x 19 =5,7m2 SK

Total = 74,45m2
Luas + 50% sirkulasi 74,45m2 + 37,22m2 = 111,67m2
Dapur utama 0,9m2x jml kamar 1 unit 0,9m2 x 19 = 17,1m2 HRP

Flow Area 30% =


5,13m2
Total = 22,23m2
Ruang engineering
- Ruang genset 25m2/unit 1 unit 25m2/unit HRP
- Ruang Panel 16m2/unit 1 unit 16m2/unit SB
Listrik
- Ruang Pompa air 25m2/unit 1 unit 25m2/unit HRP

Jumlah = 66m2
Flow Area 30% =
20m2
Total = 86m2
Jumlah 257,8m2
Sirkulasi 30% 77,34m2
Jumlah Keseluruhan 335,14m2 = 335m2
Parkir
Parkir Pengunjung
Mobil 2,5m x 5m/unit 10 unit 12,5m2 x 10 = 125m2 DA
Motor 1m x 2m/unit 8 unit 2m2 x 8 = 16m2 DA
Bus 2,5m x 11m/unit 1 unit 2,5m2x11x1 = 27,5m2 DA
Parkir Pengelola
Mobil 2,5m x 5m/unit 8 unit 12,5m2 x 8 = 100m2 DA
Motor 1m x 2m/unit 30 unit 2m2 x 30 = 60m2 DA
Parkir Commuter
Moda
Mobil 2,5m x 5m/unit 3 unit 12,5m2 x 3 = 37,5m2 DA
Jumlah 366m2
Sirkulasi 100% 366m2
Jumlah Keseluruhan 732m2
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Dari perhitungan pendekatan program ruang diatas maka, hasil dari rekapitulasi
pendekatan program ruang indoor dan outdoor adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pendekatan Program Ruang Resort

67
No. Kelompok Kegiatan Luas (m2)
1. Kelompok Kegiatan Penerima ± 526
2. Kelompok Kegiatan Utama ± 1730
3. Kelompok Kegiatan Penunjang ± 3648
4. Kelompok Kegiatan Pengelola ± 247
5. Kelompok Kegiatan Pelayanan ± 335
6. Parkir ± 732
Jumlah ± 7218
Sumber : Analisa Penulis, 2015
Berdasarkan data didapatkan peraturan daerah setempat sebagai berikut :
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 50 – 80%
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 0,4 – 2,5
Garis Sempadan Bangunan (GSB) = setengah lebar jalan
Ketinggian Maksimal Bangunan = 4 lantai

4.1.9 Pendekatan Sirkulasi


A. Meliputi pengunjung yang menginap, pengunjungyang tidak menginap, serta
pengelola.

68
Datang

Parkir

Beraktivitas Lobby Rekreasi

Check-in
Menerima Melayani Istirahat, Check-out
Tamu Tamu Sholat Makan Bersantai

Menginap

Aktivitas
Pendukung
Bersantai

Makan Istirahat,
Sholat

Keterangan :
: Pola sirkulasi pengunjung (menginap dan tidak) dan pola sirkulasi
pengelola
: Pola sirkulasi pengunjung yang menginap
: Pola sirkulasi pengunjung yang tidak menginap
: Pola sirkulasi pengelola

Gambar 4.3 Sirkulasi Pengunjung (Menginap dan Tidak) serta Pengelola


Sumber : Analisa Penulis, 2015

B. Konfigurasi Alur Gerak


Secara umum sirkulasi wisata mengarahkan dan memudahkan
pengunjung mencapai tujuan. Untuk itu dibutuhkan elemen penegas dan

69
pengarah, penanda sirkulasi, pusat orientasi, elemen estetis dengan
memanfaatkan elemen alam dan pengolahan elemen keras seperti jalan
setapak, street furniture dan elemen dekoratif.
Bentuk konfigurasi alur gerak sebagai pola sirkulasi pada tempat
wisata harus rekreatif dan dinamis yang dapat dicapai dengan pola linier,
radial, spiral, grid atau network (organik).
C. Pola Jalan
Pola jalan (pedestrian ways) sebagai bagian dari elemen pembentuk
koridor, direncanakan menyatu dengan lingkungan menggunakan pola dan
warna yang cocok sehingga memberikan irama sirkulasi, memudahkan dan
memberi ruang untuk menikmati perjalanan sebagai jalur aktivitas wisata
(jalan, tracking, hiking, bersepeda, jogging).

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual


4.2.1 Pemilihan Lokasi
Di dalam melakukan pendekatan pemilihan lokasi, parameter yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi mengacu pada rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan
Candi Borobudur.
2. Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung kawasan Candi Borobudur.
3. View yang bapat memberikan nilaik lebih yang dapat mempengaruhi penerimaan
manusia terhadap view yang mengarah ke Candi Borobudur dan lansekap di sekitar
tapak.
4. Topografi dapat menjkadi sebuah potensi sehingga perencanaan resort akan
menjadi sebuah desain yang mempunyai ciri khas tersendiri.
5. Luasan tapak merupakan sebuah tolak ukur kebutuhan site dengan kebutuhan
ruang, sehingga besarnya luasan site harus dapat menampung besaran kebutuhan
ruang.

4.2.2 Pemilihan Tapak


Zona kawasan candi merupakan zona yang sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan
Taman Purbakala Nasional yang terbagi dalam 3 (tiga) zona yang masing – masing
ditetapkan peruntukan , luas dan batasnya.
Pasal 4
(1) Zona 1 merupakan lingkungan kepurbakalaan yang diperuntukkan bagi perlindungan
dan pemeliharaan kelestarian lingkungan fisik candi.
(2) Luas zona 1 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 44,8 Ha, dan berbentuk
lingkaran dengan titik pusat pada as candi.

Pasal 5
(1) Zona 2 merupakan kawasan di sekeliling zona 1 masing-masing candi dan
diperuntukkan bagi pembangunan taman wisata sebagai tempat kegiatan
kepariwisataan, penelitian, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan candi.

70
(2) Luas zona 2 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 42,3 Ha.
Pasal 6
(1) Zona 3 merupakan kawasan di luar zona 2 masing-masing candi dan diperuntukkan
bagi permukiman terbatas, daerah pertanian, jalur hijau, atau fasilitas tertentu
lainnya yang disediakan untuk menjamin keserasian dan keseimbangan kawasan di
zona 1 pada umumnya, dan untuk mendukung kelestarian candi serta fungsi taman
wisata pada khususnya.
(2) Penataan ruang, peruntukan, dan pengembangan zona 3 dilakukan oleh Pemerintah
Daerah yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan memperhatikan pertimbangan Menteri.
(3) Luas zona 3 untuk Candi Borobudur adalah kurang lebih 932 Ha
Dengan persyaratan bangunan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten
Magelang Nomor 5 Tahun 2000 tentang bangunan, adalah sebagai berikut :
- Untuk fungsi perdagangan dan jasa Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ditetapkan
50-80%.
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) antara 0,4 hingga 2,5.
- Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimal 30%.
- Ketinggian bangunan maksimum 4 (empat) lantai.
- Setiap bangunan umum harus mempunyai jarak bangunan induk/utama
dengan bangunan sekitarnya sekurang-kurangnya 6 (enam) meter dari kapling.
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar separuh lebar jalan.

71
Gambar 4.4 Peta Zonasi Pengelolaan Kawasan Borobudur
Sumber : Amiluhur Soeroso dan Daud Aris Tanudirjo, PaparanMenuju
Borobudur Terpadu, 2010

Keterangan :
Zona I (Zona Pelestraian Candi)

Zona II (Taman Arkeologi, Laboratorium)

Zona III (Permukiman, Area Parkir, Persawahan, Toko Cinderamata,


Perdagangan dan Jasa)

Zona IV (Panorama Bersejarah)

Zona V (Taman Arkeologi Nasional)

Rencana Pemilihan Tapak (berada di zona 3 kawasan Candi Borobudur)

1,117 km
72
1,590 km

Gambar 4.5 Jarak Alternatif Tapak Resort Hotel dari Candi Borobudur
Sumber : Analisa Penulis
Pemilihan tapak berdasarkan zonasi pengelolaan kawasan Borobudur yang termasuk
zona permukiman, area parkir, persawahan, toko cinderamata, perdagangan dan jasa

1. Alternatif Tapak I
Alternatif tapak I mempunyai luasan + 9Ha. Pada tapak ini sebagian besar masih
berupa lahan pertanian tembakau dan area persawahan dan sebagian besar masih
terdapat lahan kosong yang belum terbangun. Dan pada sisi selatan terdapat
barisan Perbukitan Menoreh. Berikut bataas – batas tapak I :
 Utara : ladang pertanian, perkampungan, Kawasan Candi Borobudur
 Barat : ladang tembakau dan area persawahan
 Selatan : ladang tembakau, area persawahan, dan Perbukitan Menoreh
 Timur : ladang tembakau dan area persawahan

73
Gambar 4.6 Alternatif tapak I
Sumber : Wikimapia

74
Gambar 4.7 Kondisi Sekitar Tapak I
Sumber : Survey Lapangan, 2015

2. Alternatif Tapak II
Alternatif tapak II mempunyai luasan + 8Ha yang berjarak tidak terlalu jauh dengan
alternatif tapak I. Hampir sama seperti alternatif tapak I, pada alternatif tapak II ini juga
dikelilingi oleh area ladang tembakau dan area persawahan serta permukiman
penduduk. Berikut batas – batas area tapak II :
 Utara : perkampungan penduduk dan area persawahan
 Barat : area ladang tembakau
 Selatan : area persawahan dan ladang tembakau
 Timur : ladang tembakau dan perkampungan penduduk

75
Gambar 4.8 Alternatif Tapak II
Sumber : Wikimapia, Diolah

76
Gambar 4.9 Kondisi Sekitar Alternatif Tapak II
Sumber : Wikimapia, Diolah

Penilaian Bobot Tapak


Untuk menentukan tapak yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan resort,
maka ditetapkan 4 aspek penilaian, yaitu : view, aksesibilitas, privasi, dan
topografi. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot 1 - 3 dengan kriteria
sebagai berikut :
1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = baik
Dengan presentase sebagai berikut :
1. View (40%)
Pemandangan di sekitar tapak sangat penting untuk resort. Hal ini dikarenakan
agar pengunjung resort tidak merasa bosan dan menambah kenyamanan
pengunjung yang ingin refreshing.
2. Aksesibilitas (30%)
Lokasi yang strategis tidak hanya mendapatkan view yang baik, tetapi juga
kemudahan bagi pengunjung untuk mencapai lokasi resort.
3. Privasi (20%)
Pengunjung akan datang ke resort yang memiliki tingkat privasi yang tinggi
dan memiliki kesan eksklusif.

4. Topografi (10%)
Pemilihan lokasi tapak harus tepat sesuai dengan kondisi zonasi yang ada.
Misalnya lokasi resort tidak boleh berada di lahan yang rawan terjadinya longsor.
Tabel 4.11 Perbandingan Dua Alternatif Tapak
No Aspek Pemilihan Tapak Tapak I Tapak II
1. View (40%) 3 3
2. Aksesibilitas (30%) 3 3

77
3. Privasi (20%) 3 2
4. Topografi (10%) 3 1
Total 12 9
Sumber : Analisa penulis, 2015
Dari penilaian empat aspek terhadap dua alternatif tapak diatas, yang memiliki
potensi paling besar adalah alternatif tapak ke I. Tapak ini memiliki kontur yang
cukup landai dan mempunyai tingkat privasi serta view yang mengarah ke Candi
Borobudur serta Perbukitan Menoreh.

Gambar 4.10 Rencana Tapak Terpilih


Sumber : Analisa Penulis, 2015

Gambar : 4.11 Visualisasi Area Tapak dan Sekitarnya


Sumber : Wikimapia, Diolah
4.3 Pendekatan Aspek Kinerja
4.3.1 Sistem Pencahayaan
1. Pencahayaan Alami
Kawasan Kecamatan Borobudur merupakan salah satu daerah dengan iklim
tropis yangh memiliki intensitas cahaya yang cukup tinggi, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai upaya penghematan energi yang memaksimalkan cahaya
terang langit pada siang hari dengan memberi bukaan – bukaan dan mengurangi
sinar matahari langsung pada siang hari.
2. Pencahayaan Buatan

78
Penerangan yang digunakan untuk penerangan pada malam hari atau pada saat
intensitas cahaya matahari sedang menurun dan pada saat kondisi cuaca buruk.
Selain itu, pencahayaan buatan dilakukan untuk menciptakan suasana pada ruang –
ruang tertentu.
 Pencahayaan umum, pencahayaan yang digunakan untuk tingkat privasi kecil
dan ruang – ruang yang tidak memerlukan karakter tertentu seperti hall /
lobby, ruang pengelola, dan ruang operasional.
 Pencahayaan khusus, merupakan pencahayaan yang digunakan untuk
memberikan kesan tertentu, sehingga karakter ruangan akan mempengaruhi
psikis penggunanya. Sistem pencahayaan khusus banyak digunakan pada
main dining room restoran, meeting room, ruang tidur. Untuk menghemat
energi untuk pencahayaan menggunakan energy saver yang akan
mematikan lampu tanpa harus dimatikan secara manual.

4.3.2 Sistem Penghawaan


1. Penghawaan Alami
Penghawaan alami dioptimalkan dengan membuat bukan sehingga dapat
terjadi cross ventilation. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memperpanjang
tritisan dan menambah vegetasi di depan bukaan, sehingga ruangan akan terasa
lebih teduh dan sejuk. Penambahan vegetasi juga dapat mengatasi kebisingan.
2. Penghawaan Buatan
Sistem penghawaan buatan dapat dilakukan dengan cara menggunakan air
conditioner (AC) sebagai pengontrol suhu ruangan.

4.4 Pendekatan Aspek Utilitas


4.4.1 Sistem Jaringan Air bersih
Kebutuhan air bersih pada resort hotel ini dari jaringan air bersih yang bersumber dari
sumur artetis dan PDAM daerah setempat, yang kemudian diolah dengan menggunakan
berupa down feed dan up feed.

Sumber Air

Pump

Ground Rain
Reservoir Harvesting

79
Pump

Water
Tower

Lavatory Kolam Lavatory Jaringan


Kamar Renang Pengelola Damkar

Gambar 4.12 Skema Jaringan Air Bersih


Sumber : Analisa Penulis

4.4.2 Sistem Pembuangan Air Kotor


Sistem pembuangan air kotor dari dapur dan lavatory sebelum dibuang ke riol
kawasan harus diproses dahulu melalui water treatment sehingga tidak mencemari
lingkungan. Saluran drainase kawasan dipersiapkan dengan mengikuti pola kawasan.
Sedangkan air buangan dari KM/WC ditampung dalam bak resapan kemudian
disalurkan meunju riol kawasan.

Limbah Limbah Limbah


Septictank
Padat
Limbah

Limbah Water Waste


Cair Treatment

Gambar 4.13 Skema Pembuangan Air Kotor


Sumber : Analisa Penulis

4.4.3 Sistem Jaringan Listrik


Sumber tenaga listrik utama yang digunakan adalah dari PLN dengan
menggunakan panel-panel penghubung yang disalurkan ke seluruh bagian ruangan
yang terdiri dari panel utama (Main Distribuiton Panel) dan beberapa panel sekunder
(Sub Distribution Panel). Untuk energi listrik cadangan menggunakan generator
set dengan automatic switch system untuk menggatikan peran PLN ketika listrik
padam.

4.4.4 Sistem Pembuangan Sampah


Sistem pembuangan sampah dilakukan secara manual dengan membuang
sampah yang terkumpul setiap harinya dan diangkut menuju pembuangan kawasan

80
dan kemudian dilanjutkan ke pembuangan akhir.

4.4.5 Sistem Pemadam Kebakaran


Untuk menghindari dari bahaya kebakaran, bangunan Resort Hotel perlu dilengkapi
dengan adanya sistem pemadam kebakaran, diantaranya :
 Smoke detector, yaitu alat pendeteksi asap yang ditempatkan pada temperatur
40˚ - 50˚ Celcius
 Gas detector, yaitu alat pendeteksi adanya gas yang akan menyebabkan
kebakaran
 Heat detector, yaitu alat pendeteksi yang akan bekerja bila terjadi kenaikan
temperatur mencapai 60˚ - 70˚ Celcius.
 Sprinkler, yaitu alat yang akan bekerja jika suhu ruangan mencapai 60˚ - 70˚ Celcius.
Penutup kaca sprinkler akan pecah dan menyemburkan air.
 Fire Extenghuiser, yaitu sebuah tabung yang berisi zat kimia, penempatannya
setiap 20 – 25 meter.
 Hydrant, sebuah alat pemadam kebakaran dengan luas pelayanan 800 m2 ada dua
jenis hydrant
 Fire Hydrant, memiliki jarak maksimum 30 m, ditempatkan pada koridor yang
mudah dicapai
 Pylar Hydrant, memiliki jarak maksimum 100 m, ditempatkan pada halaman yang
mudah dicapai

4.4.6 Sistem Telekomunikasi


Perencanaanya meliputi sistem komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi
internal menggunakan sistem PABX dan interkom untuk komunikasi dalam satu
bangunan maupun antar bangunan. Sedangkan komunikasi eksternal pada bangunan
pengelola terdapat telepon yang dilengkapi dengan fasilitas internet dan faximile
dalam rangka pendistribusian informasi dengan cepat.

4.4.7 Sistem Penangkal Petir


Penangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi,
minimum bangunan 2 lantai (terutama yang paling tinggi di antara
sekitarnya). Ada beberapa system instalasi penangkal petir yaitu sistem franklin,
faraday, dan thomas (radioaktif) tetapi yang digunakan di resort ini hanya dua
macam yaitu :
1. Sistem franklin
Sistem ini menggunakan sebuah tiang peangkal petir yang melindungi daerah
kerucut dengan jari-jari alas = tinggi kerucut / ± 120º. Jadi semakin tinggi tiang,
semakin luas area penangkalannya. Sistem ini cocok digunakan untuk
bangunan masa tunggal meski memiliki kendala semakin luas bangunan semakin

81
tinggi tiang penangkal petirnya.
2. Sistem faraday
Sistem ini cocok digunakan untuk bangunan massa banyak yang menyebar.
Meskipun kurang ekonomis dan sudut radius perlindungan petir terlalu kecil
sehingga adanya kemungkinan tempat yang tidak terlindungi.

4.4.8 Sistem Keamanan


Pengamanan dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamanan secara manual yaitu
dilakukan oleh petugas kemananan dan pengamanan secara otomatis yaitu dengan
menggunakan CCTV pada tempat-tempat yang membutuhkan tingkat keamanan yang
tinggi.

4.4.9 Sistem Transportasi Vertikal


Terdapat beberapa sistem transportasi vertikal yang dapat diaplikasikan,
diantaranya adalah tangga, ramp, eskalator atau lift. Untuk resort hotel ini menggunakan
tangga dan ramp.

4.5 Pendekatan Aspek Teknis


4.5.1 Sistem Struktur
Sistem struktur yang digunakan pada resort hotel di kawasan sekitar Candi Borobudur ini
meliputi sistem struktur pondasi, struktur lantai, dan struktur kolom. Berikut penjabaran
tentang ketiga sistem struktur tersebut :
 Struktur Pondasi
Struktur pondasi harus diperhitungkan mampu menjamin kinerja bangunan sesuai
fungsinya dan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban
hidup, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin dan gempa termasuk stabilitas lereng
apabila didirikan di lokasi yang berlereng.
 Struktur Lantai
Struktur lantai beton, lantai beton yang diletakkan langsung di atas tanah, harus diberi
lapisan pasir di bawahnya dengan tebal sekurang-kurangnya 5 cm, dan lantai kerja dari
beton tumbuk setebal 5 cm, bagi pelat-pelat lantai beton bertulang yang mempunyai
ketebalan lebih dari 10 cm dan pada daerah balok (¼ bentang pelat) harus digunakan
tulangan rangkap, kecuali ditentukan lain berdasarkan hasil perhitungan struktur.
 Struktur Kolom
Struktur kolom beton bertulang, kolom beton bertulang yang dicor di tempat harus
mempunyai tebal minimum 15 cm diberi tulangan minimum 4 buah Ø 12 mm dengan
jarak sengkang maksimum 15 cm, selimut beton bertulang minimum setebal 2,5 cm,
Mutu bahan dan kekuatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI yang
dipersyaratkan.

4.6 Pendekatan Aspek Arsitektural


4.6.1 Bentuk dan Massa Bangunan

82
1. Bentuk dari gubahan massa disesuaikan dengan kondisi dan karakter Kota Magelang
dengan memasukkan unsur local wisdom seperti bentuk rumah joglo, bahan material
lokal, dan mengambil bentuk stupa Candi Borobudur.
2. Penataan massa bangunan sesuai dengan keterkaitan hubungan dan fungsi ruang.
3. Faktor cahaya matahari menjadi pertimbangan untuk perletakan massa bangunan dan
pemanfaatan view terbaik dari bagian tapak.
4. Pengelompokkan massa bangunan sejenis pada zona tertentu sehingga memudahkan
hubungan aktivitasnya, beberapa jenis perletakan massa bangunan, yaitu:
 Terpusat : Terdapat pusat, ruang dominan dimana sejumlah ruang-ruang
sekunder dikelmpokan.
 Linier : pengulangan ruang – ruang yang membentuk suatu urutan linier.
 Radial : Suatu ruang pusat dimana organisasi ruang linier berkembang
menurut bentuk jari-jari.
 Cluster : Ruang-ruang dikelompokanoleh letaknya atau secara bersama -
sama menempati letak visual bersama / berhubungan.
 Grid : Ruang-ruang diorganisir dikawasan struktur / grid tiga dimensi
lain.

4.6.2 Penerapan Konsep


Konsep yang digunakan dalam perancangan Resort Hotel di Magelang ini adalah Arsitektur
Organik dengan menerapkan prinsip Universal Design Tourism Hotel sebagai faktor
pendukung. Pertimbangan yang mendasari konsep ini dikarenakan bangunan jenis resort
ini mengkombinasikan bangunan dan alam agar terlihat alami dan indah dan bisa diakses
oleh semua orang. Penggunaan tapak yang luas ditujukan agar perbandingan luasan lahan
hijau lebih besar daripada luasan bangunan, sehingga kelestarian alam lingkungan sekitar
tapak dapat tetap terjaga. Arsitektur Organik merupakan ilmu yang mempelajari
perencanaan dan perancangan yang bersumber dari alam yang berupa makhluk hidup atau
yang berhubungan dengan makhluk hidup, sebagai pokok dari bentuk visual dan fungsi
bangunan.

Adapun ciri dari Arsitektur Organik adalah sebagai berikut :


 Building as nature
Bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur
organik.
 Continous present
Desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah berhenti dan selalu
dalam keadaan dinamis.
 Form Follows Flow
Diciptakan mengikuti aliran energi alam.
 Of the materials
Bentuk organic terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material
tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik.
Arsitektur organic selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material
yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa.

83
 Living music
Arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung
keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris.
Arsitektur organic selalu futuristic dan modern.

84

Anda mungkin juga menyukai