Perdana Akhmad
Tim Ruqyah Majalah Ghaib Cabang Yogyakarta
INTISARI
Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dan tahapan terapi ruqyan
untuk menyembuhkan berbagai gangguan mental. Terapi ruqyah sendiri adalah terapi
yang menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan al-Hadits sebagai media untuk
menyembuhkan berbagai gangguan mental. Berbaga ayat suci Al-Qur’an dan al-Hadits
menjelaskan pengaruh penggunaan terapi ruqyah. Agar proses terapi ruqyah dapat
berlangsung efektif, maka ia perlu dilakukan melalui serangkaian tahapan, yaitu (1)
persiapan sebelum psikoterapi ruqyah, yang meliputi berwudlu, mendengarkan nasihat-
nasihat agama dan petunjuk pelaksanaan terapi ruqyah, serta berbaring dengan
mengambil sikap relaksasi tubuh (otot) yang enak dan nyaman dan relaksasi pikiran, (2)
pelaksanaan psikoterapi ruqyah masal, yang terdiri atas aktivitas mendengarkan
lantunan ayat suci al-Qur’an dengan khusyuk dan adanya sensasi yang terjadi selama
prosesi mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, (3) pelaksaan konseling dan
ruqyah pada diri pasien secara pribadi, yang terdiri atas pemberian konseling dan terapi
ruqyah khusus.
Kata Kunci: Terapi Ruqyah, tidak sehat mental
Sikap dan prilaku yang menyimpang itu kesehatan kepribadian secara penuh dan
akan berakibat sangat buruk bagi diri harmonis.
seseorang dan lingkungannya, baik secara Menurut Surya (1985), kesehatan
vertical dan horizontal. Artinya, ia akan mental seseorang ditentukan oleh beberapa
memperoleh kesulitan besar untuk kondisi yang mempengaruhinya, yaitu
melakukan interaksi vertical dengan kepribadian, kondisi fisik, perkembangan
Tuhannya dan interaksi sosial dengan dan kematangan, kondisi psikologis,
lingkungan dan kehidupannya. kondisi lingkungan dan kultural, kondisi
Akibat-akibat buruk yang akan keberagaman (religi). Hubungan manusia
ditimbulkan oleh sikap, sifat dan perilaku dengan Tuhan ikut serta mempengaruhi
yang tidak sehat secara psikologis dalam kesehatan mental. Dalam kondisi ini
perspektif Islam adalah padamnya dan termasuk pengetahuan, sikap dan
lenyapnya “Nur Ilahiyah” yang perbuatan keagamaan.
menghidupkan kecerdasan-kecerdasan Salah satu cara yang islami untuk
hakiki dari dalam diri seorang hamba, mengobati orang yang tidak sehat mental
sehingga ia sangat sulit melakukan adalah dengan kembali pada al-Qur’an dan
adaptasi, baik dengan lingkungan hadits Rasulullah. Al-Qur’an merupakan
vertikalnya maupun lingkungan sebuah kitab suci dan petunjuk yang
horisontalnya. diturunkan Allah sebagai sumber pertama
dan utama ajaran Islam. Al-Qur’an
AL-QUR’AN DAN HADITS CAHAYA berbicara rasio dan kesadaran manusia.
PENERANG JIWA YANG SAKIT Selain itu Al-Qur’an menunjukkan kepada
Menurut Surya (1985), orang yang manusia jalan terbaik dalam kehidupan
mentalnya sehat tidak hanya terhindar dari pribadi maupun sosial, aktualisasi diri
gangguan atau penyakit mental, tetapi pengembangan kepribadian dan
tercemin dalam kondisi pribadi secara mengantarkan pada jenjang kesempurnaan
keseluruhan. Jadi sehat tidaknya mental insani agar tercapai kebahagiaan dunia
seseorang dilihat dari seberapa jauh aspek- akhirat. Al-Qur’an memberikan
aspek mentalnya terorganisasikan kesempatan pada manusia untuk
sedemikian rupa sehingga mencerminkan membersihkan diri dengan pelbagai
suatu keadaan kesehatan pribadi. praktik ibadah, salah satunya adalah
Demikian pula sejauh mana aspek-aspek amalan membaca Al-Qur’an (Najati,
mentalnya telah berfungsi secara baik dan 1985). Darajat (1973) mengatakan bahwa
normal. sholat, do’a do’a yang diajarkan
Menurut Johnston (Nurwiati, 1999), Rasulullah dan membaca Al-Qur’an
kesehatan mental dapat didefinisikan merupakan cara cara pelegaan batin yang
sebagau suatu kemampuan untuk akan mengembalikan ketenangan jiwa
menyesuaikan diri dengan situasi yang pengamalnya hingga dapat sehat secara
baru, mampu menyelesaikan permasalahan mental.
pribadi tanpa disertai ketegangan dan Allah Ta’ala telah berfirman:
memiliki energi kreatif yang cukup untuk “Katakanlah Muhammad, “bagi segenap
menjadi anggota masyarakat. Individu orang-orang yan beriman Al-Qur’an
yang memiliki kesehatan mental yang baik menjadi petunjuk dan juga obat” (QS.
memiliki nilai-nilai yang dapat digunakan Fushshilat: 44). Dalam ayat lain Allah
untuk menjalin hubungan sosial dengan Ta’ala juga berfirman, “Dan kami
orang lain, mempunyai integritas dan turunkan dari Al-Qur’an suatu yang
kesetabilan diri yang baik serta mampu menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
melihat kedudukannya dalam dunia nyata. orang yang beriman....” (QS. Al-Isra. 17:
Secara umum dapat dikatakan bahwa 82).
kesehatan mental merupakan fungsi
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.
dimengerti, atau memuja dan menyeru Diriwayatkan dari Utsaman ibnu al-
pertolongan kepada selain Allah sebagai A’sh ats-Tsaqafi mengenai Terapi Ruqyah
sarana bagi penyembuhan suatu penyakit untk mengobati penyakif fisik bahwa ia
yang sedang diderita. Setelah kedatangan berkata: “Aku telah datang kepada
Islam maka Rasulullah telah mengganti Rasulullah SAW untuk mengadukan
jampi berupa ayat-ayat Al-Qur’an, Asma sebuah penyakit yang hampir saja
Allah serta do’a do’a tertentu. membinasakank. Maka beliau SAW
Kebolehan menggunakan Ruqyah ini berkata kepadaku. “Lekatkanlah
sudah ada dasarnya berasal tuntutan tanganmu di atas bagian tubuhhmu yang
Rasulullah yaitu sunnah Qauliyah (sabda sakit lalu bacakanlah: Dengan nama Allah
Rasulullah), sunnah fi’liyyah (perbuatan (7 kali) Aku berlindung kepada Allah dari
beliau), dan sunnah taqririyah (pengakuan kodrat-Nya dari kejahatan berbagai
atau pembenaran beliau terhadap jampi- penyakit, baik penyakit yang sedang
jampi yang dilakukan orang lain). menimpaku maupun yang akan datang”.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Utsman bin al-Ash melanjutkan, “Maka
kitab Thibbun Nabawi menyebutkan, aku amalkan petunjuk Rasulullah tersebut
bahwa pengobatan yang dilakukan sehingga Allah SWT menghilangkan
Rasulullah terhadap suatu penyakit ada penyakit itu dariku”.
tiga macam, yaitu dengan pengotana Diriwayatkan mengenai Psikoterapi
alami, pengobatan ilahi (ruqyah) dan Ruqyah untuk mengobati gangguan
dengan gabungan diantara keduanya. kejiwaan (skizophrenia) bahwa Ubay bin
Ruqyah adalah murni pertolongan Ka’ab berkata: “ Ketika Aku berada di
dari Allah. Bila seseorang ingin ditolong dekat Rasulullah datanglah seorang Arab
Allah, maka ia harus taat kepada-Nya. Badui menemui beliau seraya berkata:
Sebagaimana kata Ali bin Abi Thalib ra. “Wahai Nabi Allah! Sesungguhnya
“Musibah adalah akibat dosa yang kita saudaraku sedang sakit”. “Apa sakitnya?”
perbuat dan untuk menghentikannya tidak balas beliau. Ia menjawab: “Ia terkena
lain dengan bertaubat”. penyakit gila, wahai nabi Allah”. Kata
Diriwayatkan Ibnu Majjah dari Ali Rasulullah lagi: “Bawa saudaramu itu
ra, mengatakan bahwasannya Rasulullah kemari!”. Maka orang itu pun
SAW bersabda: “Sebaik-baiknya obat membawakan saudaranya ke beliau. Maka
adalah Al-Qur’an”. Maka sebagai salah rasulullah meminta perlindungan kepada
satu ikhtiar maka Psikoterapi Ruqyah Allah untuk diri saudaranya itu dengan
sebagai satu metode penyembuhan ilahi membaca surat Al-Fatihah, empat ayat
mempunyai pengaruh besar dalam diri pertama dari surat Al-Baqarah, dua ayat
seseorang untuk melakukan pengobatan pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke-
baik bagi diri sendiri maupun bagi orang 163 dan ke 164, ayat kursi, dan tiga ayat
lain terutama sebagai sarana untuk lebih yang terakhir dari surat Al-Baqarah
mendekatkan diri kepada Allah. Oleh tersebut. Kemudian ayat yang ke -18 dari
karena itu saya akan sedikit membahas surat Al-Imran, ayat yang ke 54 dari surat
permasalahan-permasalahan menyangkut Al-A’raf, ayat yang ke 116 dari surat Al-
penyakit, metode-metode penyembuhan Mu’minun, ayat yang ketiga dari surat al-
ilahi beserta hakikat yang terkandung di Jin, sepuluh ayat pertama dari surat As-
dalamnya. Ada banyak sekali hadits yang Shaffat, ayat yang ke-18 dari surat Al-
menerangkan pengobatan gangguan jiwa Imran, tiga ayat terakhir dari surat Al-
yang disebabkan kepribadian yang labil Hasyr, surat Al-Ikhlas dan muawwidzatain
atau pun karena kegoncangan jiwa akibat (surat Al-Falaq dan An-Naas).
suatu permasalahan. Berikut ini hadits- Ubay bin Ka’ab menambahkan:
hadits yang perlu kita ketahui adalah: “Andai kata Rasulullah tidak mengajarkan
hal itu kepada kita, niscaya binasalah kita.
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.
Maka, segala puji bagi Allah, Tuhan mereka tidak suka berlaku kepada anak-
semesta alam, yang telah mengutus Rasul- anak perempuan mereka. Adakah kamu
Nya sebagai rahmat bagi sekalian alam”. suka ini berlaku kepada saudara
Allah SWT berfirman dalam Al- perempuan kamu?”. Jawabanya: “Tidak,
Qur’an: “Wahai manusia, sesungguhnya moga-moga Allah menjadikan Aku tebusan
telah datang kepadamu suatu pelajaran untukmu!”. Bersabda Rasulullah: “ Bgitu
dari Tuhanmu, dan penyembuh terhadap dengan orang lain, mereka tidak suka ini
penyakit yang ada dalam dada, dan berlaku atas saudara-saudara perempuan
petunjuk serta rahmat untuk orang-orang mereka!”. Kemudian rasulullah bertanya
yang beriman” (QS. Yunus. 10: 57). kepada ibu saudaranya dan jawabannya
Dalam beberapa riwayat seperti juga tidak. Lalu Rasulullah meletakkan
diriwayatkan oleh Mardawiyah dari Abu tangan kanannya di atas dada anak muda
Said al_khudri ra. Ia mengatakan bahwa itu seraya berdo’a: “Ya Allah,
ada seorang lelaki pernah menemui bersihkanlah hatinya, Ampunilah dosanya
Rasulullah dan ia mengeluh sambil dan periharalah kemaluannya”. Maka
mengatakan, “Sesungguhnya hamba bangunlah anak muda itu dan tidak ada
mengalami keraguan yang ada dalam perkara yang paling dibencinya ketika itu
dada hamba”. Kemudian Nabi SAW melainkan zina. (Hadits Ahmad).
bersabda kepadanya: “Bacalah Al-Qur’an! Salah satu yang perlu dicatat pada
Karena sesungguhnya Allah Ta’ala riwayat di atas adalah bahwa kalbu atau
berfirman: “Al-Qur’an itu obat bagi jiwa merupakan pusat dari diri manusia.
panyakit yang ada dalam dadamu”. Segala sesuatu yang terjadi pada diri
Berikut ini salah satu contoh manusia berpangkat pada kalbu. Ini sesuai
Rasulullah menyelesaikan masalah dengan salah satu arti kata qalbu menurut
seorang anak muda yang secara psikologis Moniuddin (1985) dan Nashori (2002)
kalbu atau jiwanya tidak sehat dengan yaitu inti, pusat, sentral. Oleh karena itu
psikoterapi ruqyah. Telah datang seorang dapat disimpulkan bahwa berbagai bentuk
anak muda kepada Rasulullah dan ia gangguan jiwa berpangkal dari kalbu yang
berkata: “Ya Rasulallah, bolehkah engkau didominasi oleh dorongan hawa nafsu
mengizinkan saya untuk berzina?” Maka negatif (iri, dengki, memaksakan
orang-orang yang berada di dekat kehendak, anti sosial, dorongan berbuat
Rasulullah pun menjadi riuh rendah. kejahatan dst) dengan kata lain
Lantas berkata: “marilah ke sini!”. Maka mempunyai hati yang sakit. Hal ini sesuai
pemuda itu pun menghampiri dan duduk di dengan sabda nabi yang mengatakan
hadapan Rasulullah. Bersabda Rasulullah: bahwa dalam diri manusia ada “segumpal
“Apakah kamu suka ini berlaku kepada ibu daging” (menunjuk aspek fisik dari qalbu),
kamu?” Jawab anak muda itu: “Tidak, yang jika “daging” itu baik atau sehat
moga-moga Allah menjadikan aku tebusan maka baiklah (sehatlah) seluruh diri
untukmu!”. Bersabda Rasulullah: manusia dan sebaliknya, “daging” itu tidak
“Begitulah juga manusia, mereka tidak lain adalah kalbu (aspek rohani manusia).
menyukai ini berlaku pada ibu-ibu mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan
Apakah kamu suka ini berlaku kepada bahwa berbagai bentuk gangguan mental
anak-anak perempuan kamu?”. Jawabnya: berpangkal pada aspek kalbu sebagai pusat
“Tidak, moga-moga Allah menjadikan Aku dari diri manusia. Ini bukan sama sekali
tebusan untukmu!”. “Begitulah juga berarti psikoterapi Islam, dalam hal ini
manusia, mereka tidak menyukai ini Psikoterapi Ruqyah, mengesampingkan
berlaku kepada ibu-ibu”. Jawabnya: peranan dimensi fisik, psikologis dan
“Tidak, moga-moga Allah menjadikan Aku sosial. Suatu bentuk gangguan mental
tebusan untukmu!”. Bersabda Rasulullah: (psikopatologi) bisa juga berpangkal pada
“Begitulah juga dengan orang lain, dimensi fisik, psikologis atau sosial. Maka
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.