Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

TERAPI RUQYAH SEBAGAI


SARANA MENGOBATI ORANG YANG TIDAK SEHAT MENTAL

Perdana Akhmad
Tim Ruqyah Majalah Ghaib Cabang Yogyakarta

INTISARI
Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dan tahapan terapi ruqyan
untuk menyembuhkan berbagai gangguan mental. Terapi ruqyah sendiri adalah terapi
yang menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan al-Hadits sebagai media untuk
menyembuhkan berbagai gangguan mental. Berbaga ayat suci Al-Qur’an dan al-Hadits
menjelaskan pengaruh penggunaan terapi ruqyah. Agar proses terapi ruqyah dapat
berlangsung efektif, maka ia perlu dilakukan melalui serangkaian tahapan, yaitu (1)
persiapan sebelum psikoterapi ruqyah, yang meliputi berwudlu, mendengarkan nasihat-
nasihat agama dan petunjuk pelaksanaan terapi ruqyah, serta berbaring dengan
mengambil sikap relaksasi tubuh (otot) yang enak dan nyaman dan relaksasi pikiran, (2)
pelaksanaan psikoterapi ruqyah masal, yang terdiri atas aktivitas mendengarkan
lantunan ayat suci al-Qur’an dengan khusyuk dan adanya sensasi yang terjadi selama
prosesi mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, (3) pelaksaan konseling dan
ruqyah pada diri pasien secara pribadi, yang terdiri atas pemberian konseling dan terapi
ruqyah khusus.
Kata Kunci: Terapi Ruqyah, tidak sehat mental

PENDAHULUAN era kemodernan ini. Kemajuan dalam


Menurut Hawari (1998), banyak segala aspek yang mengabaikan tuntunan
orang terpukau dengan modernisasi. agama menyebabkan pergeseran nilai-nilai
Padahal dalam modernisasi yang serba dalam kehidupan. Hal ini mengakibatkan
gemerlap dan memukau itu ada gejala sebagian masyarakat hanyut dalam
yang dinamkan the agony of kemajuan jaman tanpa memperhatikan lagi
modernization, yaitu azab sengsara karena ajaran agama (Barzani, 1970).
modernisasi. Azab tersebut berupa Menurut Maslow (Nurwianti, 1999)
ketegangan psiko-sosial, yaitu semakin dalam kondisi demikian manusia
meningkatnya angka-angka kriminalitas membutuhkan suatu falsafah, sistem nilai,
yang disertai dengan tindakan kekerasan, dan kerangka moral serta aturan aturan,
pemerkosaan, kenakalan remaja, prostitusi, etika maupun agama untuk menjalani
bunuh diri, gangguan jiwa dan sebagainya. kehidupannya. Sebab dengan memusatkan
Gejala psiko-sosial tersebut terjadi karena pada tujuan-tujuan yang bersifat filsofis,
semakin modern suatu masyarkat maka sistem nilai dan kerangka moral serta
semakin bertambah intensitas kekecewaan aturan-aturan etik maupun agama manusia
sosial masyarakat tersebut. Krisis akan memperoleh kesehatan jiwa dan
multidimensional, politik, sampai moral spiritual.
memungkinkan seseorang mengalami Penyimpangan-penyimpangan
tidak sehat mental. Kondisi ini terjadi pada perilaku seseorang dari tuntunan,
masyarakat Indonesia yang mayoritas bimbingan dan pimpinan fitrah ilahiyah
muslim. (Al-Qur’an) dan ketauladanan nubuwwah
Kenyataan-kenyataan tersebut (As-Sunnah) merupakan suatu indikasi
menjadi faktor-faktor yang menyebabkan yang sangat prinsip adanya gangguan
kesehatan mental tidak dapat optimal di psikologis dan tidak sehatnya mental.
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

Sikap dan prilaku yang menyimpang itu kesehatan kepribadian secara penuh dan
akan berakibat sangat buruk bagi diri harmonis.
seseorang dan lingkungannya, baik secara Menurut Surya (1985), kesehatan
vertical dan horizontal. Artinya, ia akan mental seseorang ditentukan oleh beberapa
memperoleh kesulitan besar untuk kondisi yang mempengaruhinya, yaitu
melakukan interaksi vertical dengan kepribadian, kondisi fisik, perkembangan
Tuhannya dan interaksi sosial dengan dan kematangan, kondisi psikologis,
lingkungan dan kehidupannya. kondisi lingkungan dan kultural, kondisi
Akibat-akibat buruk yang akan keberagaman (religi). Hubungan manusia
ditimbulkan oleh sikap, sifat dan perilaku dengan Tuhan ikut serta mempengaruhi
yang tidak sehat secara psikologis dalam kesehatan mental. Dalam kondisi ini
perspektif Islam adalah padamnya dan termasuk pengetahuan, sikap dan
lenyapnya “Nur Ilahiyah” yang perbuatan keagamaan.
menghidupkan kecerdasan-kecerdasan Salah satu cara yang islami untuk
hakiki dari dalam diri seorang hamba, mengobati orang yang tidak sehat mental
sehingga ia sangat sulit melakukan adalah dengan kembali pada al-Qur’an dan
adaptasi, baik dengan lingkungan hadits Rasulullah. Al-Qur’an merupakan
vertikalnya maupun lingkungan sebuah kitab suci dan petunjuk yang
horisontalnya. diturunkan Allah sebagai sumber pertama
dan utama ajaran Islam. Al-Qur’an
AL-QUR’AN DAN HADITS CAHAYA berbicara rasio dan kesadaran manusia.
PENERANG JIWA YANG SAKIT Selain itu Al-Qur’an menunjukkan kepada
Menurut Surya (1985), orang yang manusia jalan terbaik dalam kehidupan
mentalnya sehat tidak hanya terhindar dari pribadi maupun sosial, aktualisasi diri
gangguan atau penyakit mental, tetapi pengembangan kepribadian dan
tercemin dalam kondisi pribadi secara mengantarkan pada jenjang kesempurnaan
keseluruhan. Jadi sehat tidaknya mental insani agar tercapai kebahagiaan dunia
seseorang dilihat dari seberapa jauh aspek- akhirat. Al-Qur’an memberikan
aspek mentalnya terorganisasikan kesempatan pada manusia untuk
sedemikian rupa sehingga mencerminkan membersihkan diri dengan pelbagai
suatu keadaan kesehatan pribadi. praktik ibadah, salah satunya adalah
Demikian pula sejauh mana aspek-aspek amalan membaca Al-Qur’an (Najati,
mentalnya telah berfungsi secara baik dan 1985). Darajat (1973) mengatakan bahwa
normal. sholat, do’a do’a yang diajarkan
Menurut Johnston (Nurwiati, 1999), Rasulullah dan membaca Al-Qur’an
kesehatan mental dapat didefinisikan merupakan cara cara pelegaan batin yang
sebagau suatu kemampuan untuk akan mengembalikan ketenangan jiwa
menyesuaikan diri dengan situasi yang pengamalnya hingga dapat sehat secara
baru, mampu menyelesaikan permasalahan mental.
pribadi tanpa disertai ketegangan dan Allah Ta’ala telah berfirman:
memiliki energi kreatif yang cukup untuk “Katakanlah Muhammad, “bagi segenap
menjadi anggota masyarakat. Individu orang-orang yan beriman Al-Qur’an
yang memiliki kesehatan mental yang baik menjadi petunjuk dan juga obat” (QS.
memiliki nilai-nilai yang dapat digunakan Fushshilat: 44). Dalam ayat lain Allah
untuk menjalin hubungan sosial dengan Ta’ala juga berfirman, “Dan kami
orang lain, mempunyai integritas dan turunkan dari Al-Qur’an suatu yang
kesetabilan diri yang baik serta mampu menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
melihat kedudukannya dalam dunia nyata. orang yang beriman....” (QS. Al-Isra. 17:
Secara umum dapat dikatakan bahwa 82).
kesehatan mental merupakan fungsi
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

Hidup keagamaan akan memberikan Percobaan di atas juga pernah


kekuatan jiwa bagi seseorang untuk dilakukan terhadap orang non-muslim (3
menghadapi krisis serta menimbulkan orang laki-laki dan 2 perempuan) yang
sikap rela menerima kenyataan (Meichati, rata-rata berumum 22 tahun. Kepada
1969). Membaca Al-Qur’an secara teratur mereka dilakukan sebanyak 210 kali
dan selalu berdo’a pada Allah percobaan. Kepada mereka dilakukan
sesungguhnya merupakan salah satu sebanyak 40 kali tidak dibacakan apapun
manifestasi kehidupan secara religius. kepada mereka, percobaan kedua sebanyak
Pelaksanaan agama dalam kehidupan 85 kali dengan membacakan ayat-ayat Al-
sehari-hari termasuk di dalamnya Qur’an kepada mereka, dan percobaan
membaca Al-Qur’an secara teratur dan ketiga sebanyak 85 kali dengan cara
berdo’a kepada Allah Azza wa jalla dapat membacakan kata-kata mutiara berbahasa
membentengi seseorang dari gangguan Arab tapi bukan dari ayat-ayat Al-Qur’an.
jiwa dan dapat pula mengembalikan Ternyata percobaan pertama tidak
kesehatan jiwa bagi orang yang gelisah menghasilkan apa-apa sama sekali,
dan cemas. Semakin dekat dengan Tuhan percobaan kedua menghasilkan perubahan
akan semakin banyak ibadahnya, makan positif sebanyak 65% sedangkan
semakin tenteramlah jiwanya serta makin percobaan yang ketiga menghasilkan
mampu ia menghadapi kekecewaan dan perubahan positif sebanyak 3%.
kesukaran hidup (Darajat, 1973). Muhammad Naghasy, mantan guru
Dalam buku “Cara Islam Mengobati besar pada Universitas Islam di Madinah,
Sihir dan Gangguan Jiwa”, as-Syahawi telah menulis sebuah buku tentang ayat-
(2003) menceritakan ada sebuah yayasan ayat Ruqyah yang disebutkan di dalam
di Amerika Serikat, tepatnya di kota hadits-hadits Rasulullah saw. Di dalam
Florida, yang bergerak di bidang bukunya itu ia mengatakan, “Ayat-ayat ini
kedokteran telah mengadakan beberapa jika dibacakan kepada orang-orang yang
kali studi tentang pengaruh pengobatan menderita penyakit jiwa menahun dan
dengan Al-Qur’an terhadap orang-orang membahayakan, niscaya dada mereka
yang menderita penyakit jiwa. Berbagai terasa sempit yang memaksa mereka untuk
alat teknologi modern telah mereka berteriak dan menangis dengan teriakan
gunakan dalam mendeteksi kemungkinan dan tangisan yang seperti biasanya
adanya pengaruh secara medis dari (teriakan dan tangisan orang gila).
pengobatan tersebut terhadap tubuh orang- Terkadang mengucur keringat dingin dari
orang yang tidak sehat mental. Dalam tubuh mereka disertai dengan tubuh yang
sebuah surveinya, dari sekian banyak gemetar luar biasa dengan ucapan-ucapan
penderita yang terdiri dari orang-orang yang serampangan dari mulut mereka.
Islam, baik Arab maupun non-Arab yang Namun setelah itu kembali pulih seperti
dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an kepadanya, semula seolah olah tidak pernah
tercatat bahwa Al-Qur’an mampu dihinggapi oleh penyakit tersebut”.
menenangkan hati sebagian besar mereka. Ada seorang dokter muslim yang
Terbukti bahwa Al-Qur’an sekalipun berasal dari India yang telah menetap di
mereka tidak memahaminya berhasil Inggris selama lebih kurang dua puluh
mengendorkan jaringan syaraf. Percobaan tahun, bahkan telah menjadi warga negara
ini dilakukan dengan dua cara, yaitu tersebut, dan setelah membuka ruang
memantau reaksi psikologis mereka praktek di rumahnya bagi orang-orang
melalui komputer, dan memantau reaksi yang ingin berobat padanya, telah
fisik mereka, seperti jaringan urat syaraf, mempergunakan ayat-ayat Al-Qur’an
tekanan darah, denyut jantung, dan lain- dalam mengobati pasiennya. Sungguh
lainya, melalui cara cara tertentu yang juga telah banyak orang yang sembuh di
menggunakan alat teknologi modern. tangannya, dengan izin Allah. Ketika ia
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

ditanya mengenai xara cara pengobatan menghilangkan, mengubah dan


yang telah dilakukannya, yakni saat menemukan gejala-gejala yang ada,
berkunjung ke Mesir, ia menjawab, (2) memperantarai (perbaikan) pola
“Dengan menggunakan kehendak dan tingkah laku yang rusak, dan (3)
kekuatan; bukan kekuatan dan meningkatkan pertumbuhan serta
kehendakku, melainkan kekuatan dan perkembangan kepribadiaan yang
kehendak yang terkandung di dalam positif”.
kalamullah (Al-Qur’an) yang akan Psikoterapi Islam adalah proses
melumpuhkan penyakit yang bercokol di pengobatan dan penyembuhnan suatu
tubuh seseorang”. penyakit, apakah mental, spiritual, moral
maupun fisik dengan melalui bimbingan
PENGOBATAN PSIKOTERAPI Al-Qur’an dan As-Sunnah nabi SAW.
ISLAMI DENGAN PSIKOTERAPI Esensi psikoterapi (termasuk juga
RUQYAH konseling) sebagai suatu bentuk bantuan
Dalam perspektif bahasa kata yang diberikan seseorang kepada orang
psikoterapi berasal dari kata “psyche” dan lain yang mempunyai problem psikologis
“theraphy”. Psyche mempunyai beberapa bukanlah menjadi masyarakat Barat
arti, antara lain: (modern) saja. Berbagai bentuk bantuan
1. Dalam mitologi Yunani, psyche tersebut sebenarnya dapat ditemui pada
adlaah seorang gadis cantik yang setiap masyarakat dari berbagai budaya.
bersayap seperti sayap kupu-kupu. Hal ini dapat dilihat dari peranan yang
Jiwa digambarkan berupa gadis dilakukan oleh para tokoh spiritual,
dan kupu-kupu simbol keabadian. sesepuh masyarakat atau pun dukun dalam
2. Menurut Freud, merupakan masyarakat tradisional.
pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan Dalam masyarakat Islam, psikoterapi
psikologis dari bagian sadar juga telah diterapkan, bahkan ada yang
(conscious) dan bagian tidak sadar sudah dilembagakan salah satunya
(unconscius). psikoterapi Ruqyah yang dilakukan Tim
3. Dalam bahasa Arab psyche dapat Ruqyah Majalah Ghaib yang sudah
dipadankan dengan “nafs” dengan membuka cabang pengobatan Psikoterapi
bentuk jamanya “anfus” atau Ruqyah di berbagai daerah di Indonesia.
“nufus”. Ia memiliki beberapa arti, Fungsi sebagai psikoterapis (dan konselor)
diantaranya; jiwa, ruh, darah, jasad, banyak diperankan oleh tokoh agama atau
orang, diri dan sendiri. ulama, ustadz, guru sufi/ tarekat atau kyai
Adapun kata “theraphy” (bahasa Inggris) yang dianggap memiliki kelebihan-
berarti makna pengobatan dan kelebihan spiritual atau supranatural.
penyembuhan, sedangkan dalam bahasa Rasulullah telah mengajarkan pada
Arab kata therapy sepadan dengan syifa’un diri manusia cara-cara untuk menghadapi
artinya penyembuh. penyakit fisik, maupun gangguan kejiwaan
Menurut Lewis R. Wolberg (1997) yang mengganggu yaitu dengan
dalam buku berjudul The Thecnique of Psikoterapi Ruqyah. Psikoterapi Ruqyah
Psychoteraphy mengatakan bahwa: adalah suatu terapi penyembuhan dari
“Psikoterapi adalah perawatan penyakit fisik maupun psikis dengan ayat-
dengan mengggunakan alat-alat ayat Al-Qur’an, asma Allah dan do’a do’a
psikologis terhadap permasalahan Rasulullah. Ruqyah dalam bahasa Arab
yang berasal dari kehidupan jika diartikan dalam bahasa Indonesia
emosional di mana seorang ahli berarti jampi atau mantera. Jampi-jampi
secara sengaja menciptakan atau mantera sudah lama diamalkan oleh
hubungan professional dengan manusia sebelum kedatangan Islam dan ia
pasien, yang bertujan: (1) mengandung kata-kata yang tidak
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

dimengerti, atau memuja dan menyeru Diriwayatkan dari Utsaman ibnu al-
pertolongan kepada selain Allah sebagai A’sh ats-Tsaqafi mengenai Terapi Ruqyah
sarana bagi penyembuhan suatu penyakit untk mengobati penyakif fisik bahwa ia
yang sedang diderita. Setelah kedatangan berkata: “Aku telah datang kepada
Islam maka Rasulullah telah mengganti Rasulullah SAW untuk mengadukan
jampi berupa ayat-ayat Al-Qur’an, Asma sebuah penyakit yang hampir saja
Allah serta do’a do’a tertentu. membinasakank. Maka beliau SAW
Kebolehan menggunakan Ruqyah ini berkata kepadaku. “Lekatkanlah
sudah ada dasarnya berasal tuntutan tanganmu di atas bagian tubuhhmu yang
Rasulullah yaitu sunnah Qauliyah (sabda sakit lalu bacakanlah: Dengan nama Allah
Rasulullah), sunnah fi’liyyah (perbuatan (7 kali) Aku berlindung kepada Allah dari
beliau), dan sunnah taqririyah (pengakuan kodrat-Nya dari kejahatan berbagai
atau pembenaran beliau terhadap jampi- penyakit, baik penyakit yang sedang
jampi yang dilakukan orang lain). menimpaku maupun yang akan datang”.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Utsman bin al-Ash melanjutkan, “Maka
kitab Thibbun Nabawi menyebutkan, aku amalkan petunjuk Rasulullah tersebut
bahwa pengobatan yang dilakukan sehingga Allah SWT menghilangkan
Rasulullah terhadap suatu penyakit ada penyakit itu dariku”.
tiga macam, yaitu dengan pengotana Diriwayatkan mengenai Psikoterapi
alami, pengobatan ilahi (ruqyah) dan Ruqyah untuk mengobati gangguan
dengan gabungan diantara keduanya. kejiwaan (skizophrenia) bahwa Ubay bin
Ruqyah adalah murni pertolongan Ka’ab berkata: “ Ketika Aku berada di
dari Allah. Bila seseorang ingin ditolong dekat Rasulullah datanglah seorang Arab
Allah, maka ia harus taat kepada-Nya. Badui menemui beliau seraya berkata:
Sebagaimana kata Ali bin Abi Thalib ra. “Wahai Nabi Allah! Sesungguhnya
“Musibah adalah akibat dosa yang kita saudaraku sedang sakit”. “Apa sakitnya?”
perbuat dan untuk menghentikannya tidak balas beliau. Ia menjawab: “Ia terkena
lain dengan bertaubat”. penyakit gila, wahai nabi Allah”. Kata
Diriwayatkan Ibnu Majjah dari Ali Rasulullah lagi: “Bawa saudaramu itu
ra, mengatakan bahwasannya Rasulullah kemari!”. Maka orang itu pun
SAW bersabda: “Sebaik-baiknya obat membawakan saudaranya ke beliau. Maka
adalah Al-Qur’an”. Maka sebagai salah rasulullah meminta perlindungan kepada
satu ikhtiar maka Psikoterapi Ruqyah Allah untuk diri saudaranya itu dengan
sebagai satu metode penyembuhan ilahi membaca surat Al-Fatihah, empat ayat
mempunyai pengaruh besar dalam diri pertama dari surat Al-Baqarah, dua ayat
seseorang untuk melakukan pengobatan pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke-
baik bagi diri sendiri maupun bagi orang 163 dan ke 164, ayat kursi, dan tiga ayat
lain terutama sebagai sarana untuk lebih yang terakhir dari surat Al-Baqarah
mendekatkan diri kepada Allah. Oleh tersebut. Kemudian ayat yang ke -18 dari
karena itu saya akan sedikit membahas surat Al-Imran, ayat yang ke 54 dari surat
permasalahan-permasalahan menyangkut Al-A’raf, ayat yang ke 116 dari surat Al-
penyakit, metode-metode penyembuhan Mu’minun, ayat yang ketiga dari surat al-
ilahi beserta hakikat yang terkandung di Jin, sepuluh ayat pertama dari surat As-
dalamnya. Ada banyak sekali hadits yang Shaffat, ayat yang ke-18 dari surat Al-
menerangkan pengobatan gangguan jiwa Imran, tiga ayat terakhir dari surat Al-
yang disebabkan kepribadian yang labil Hasyr, surat Al-Ikhlas dan muawwidzatain
atau pun karena kegoncangan jiwa akibat (surat Al-Falaq dan An-Naas).
suatu permasalahan. Berikut ini hadits- Ubay bin Ka’ab menambahkan:
hadits yang perlu kita ketahui adalah: “Andai kata Rasulullah tidak mengajarkan
hal itu kepada kita, niscaya binasalah kita.
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

Maka, segala puji bagi Allah, Tuhan mereka tidak suka berlaku kepada anak-
semesta alam, yang telah mengutus Rasul- anak perempuan mereka. Adakah kamu
Nya sebagai rahmat bagi sekalian alam”. suka ini berlaku kepada saudara
Allah SWT berfirman dalam Al- perempuan kamu?”. Jawabanya: “Tidak,
Qur’an: “Wahai manusia, sesungguhnya moga-moga Allah menjadikan Aku tebusan
telah datang kepadamu suatu pelajaran untukmu!”. Bersabda Rasulullah: “ Bgitu
dari Tuhanmu, dan penyembuh terhadap dengan orang lain, mereka tidak suka ini
penyakit yang ada dalam dada, dan berlaku atas saudara-saudara perempuan
petunjuk serta rahmat untuk orang-orang mereka!”. Kemudian rasulullah bertanya
yang beriman” (QS. Yunus. 10: 57). kepada ibu saudaranya dan jawabannya
Dalam beberapa riwayat seperti juga tidak. Lalu Rasulullah meletakkan
diriwayatkan oleh Mardawiyah dari Abu tangan kanannya di atas dada anak muda
Said al_khudri ra. Ia mengatakan bahwa itu seraya berdo’a: “Ya Allah,
ada seorang lelaki pernah menemui bersihkanlah hatinya, Ampunilah dosanya
Rasulullah dan ia mengeluh sambil dan periharalah kemaluannya”. Maka
mengatakan, “Sesungguhnya hamba bangunlah anak muda itu dan tidak ada
mengalami keraguan yang ada dalam perkara yang paling dibencinya ketika itu
dada hamba”. Kemudian Nabi SAW melainkan zina. (Hadits Ahmad).
bersabda kepadanya: “Bacalah Al-Qur’an! Salah satu yang perlu dicatat pada
Karena sesungguhnya Allah Ta’ala riwayat di atas adalah bahwa kalbu atau
berfirman: “Al-Qur’an itu obat bagi jiwa merupakan pusat dari diri manusia.
panyakit yang ada dalam dadamu”. Segala sesuatu yang terjadi pada diri
Berikut ini salah satu contoh manusia berpangkat pada kalbu. Ini sesuai
Rasulullah menyelesaikan masalah dengan salah satu arti kata qalbu menurut
seorang anak muda yang secara psikologis Moniuddin (1985) dan Nashori (2002)
kalbu atau jiwanya tidak sehat dengan yaitu inti, pusat, sentral. Oleh karena itu
psikoterapi ruqyah. Telah datang seorang dapat disimpulkan bahwa berbagai bentuk
anak muda kepada Rasulullah dan ia gangguan jiwa berpangkal dari kalbu yang
berkata: “Ya Rasulallah, bolehkah engkau didominasi oleh dorongan hawa nafsu
mengizinkan saya untuk berzina?” Maka negatif (iri, dengki, memaksakan
orang-orang yang berada di dekat kehendak, anti sosial, dorongan berbuat
Rasulullah pun menjadi riuh rendah. kejahatan dst) dengan kata lain
Lantas berkata: “marilah ke sini!”. Maka mempunyai hati yang sakit. Hal ini sesuai
pemuda itu pun menghampiri dan duduk di dengan sabda nabi yang mengatakan
hadapan Rasulullah. Bersabda Rasulullah: bahwa dalam diri manusia ada “segumpal
“Apakah kamu suka ini berlaku kepada ibu daging” (menunjuk aspek fisik dari qalbu),
kamu?” Jawab anak muda itu: “Tidak, yang jika “daging” itu baik atau sehat
moga-moga Allah menjadikan aku tebusan maka baiklah (sehatlah) seluruh diri
untukmu!”. Bersabda Rasulullah: manusia dan sebaliknya, “daging” itu tidak
“Begitulah juga manusia, mereka tidak lain adalah kalbu (aspek rohani manusia).
menyukai ini berlaku pada ibu-ibu mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan
Apakah kamu suka ini berlaku kepada bahwa berbagai bentuk gangguan mental
anak-anak perempuan kamu?”. Jawabnya: berpangkal pada aspek kalbu sebagai pusat
“Tidak, moga-moga Allah menjadikan Aku dari diri manusia. Ini bukan sama sekali
tebusan untukmu!”. “Begitulah juga berarti psikoterapi Islam, dalam hal ini
manusia, mereka tidak menyukai ini Psikoterapi Ruqyah, mengesampingkan
berlaku kepada ibu-ibu”. Jawabnya: peranan dimensi fisik, psikologis dan
“Tidak, moga-moga Allah menjadikan Aku sosial. Suatu bentuk gangguan mental
tebusan untukmu!”. Bersabda Rasulullah: (psikopatologi) bisa juga berpangkal pada
“Begitulah juga dengan orang lain, dimensi fisik, psikologis atau sosial. Maka
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

Psikoterapi Islam (Psikoterapi Ruqyah) wudlu, yaitu sesuai dengan


lebih memfokuskan pada dimensi spiritual sabdanya: “Apabila engkau
(dengan memberikan konseling secara sedang marah maka
Islami dan membacakan ayat-ayat suci Al- berwudlulah”.
Qur’an dan do’a do’a Rasulullah) selain b. Mendengarkan Nasihat-Nasihat
dimensi fisik, psikologis atau sosial. Agama dan Petunjuk Pelaksaan
Psikoterapi Ruqyah
TAHAPAN-TAHAPAN Para pasien dinasehati agar
PSIKOTERAPI RUQYAH tidak berbuat syirik kepada
Dalam proses psikoterapi Islami dengan Allah SWT yaitu memegang
Psikoterapi Ruqyah yang dilakukan Tim teguh kalimat Laa Ilaaha
Ruqyah Majalah Ghaib dalam mengobati Illallah dalam setiap tindakan
para klien yang mentalnya tidak sehat, dan perbuatan, selalu
mempunyai beberapa tahalan yang musti mendekatkan diri pada Allah
didahului. Penjabarannya adalah sebagai dengan melaksanakan segala
berikut: yang diperintahkan dan
1. Persiapan Sebelum Pskoterapi menjauhi segala yang dilarang
Ruqyah oleh Allah, menjauhi sikap
a. Berwudlu ujub, takabbur, riya, dan sikap-
Para klien sebelum mengikuti sikap setan lainnya, dalam
prosesi Terapi Ruqyah harus setiap ikhtiar yang dilakukan
berwudlu terlebih dahulu untuk selalu menyerahkan urusannya
menyucikan dirinya agar pada Allah, karena tiada daya
dirinya dijaga malaikat yang upaya selain pertolongan Allah
ditugaskan Allah SWT. semata. Para pasien juga diberi
Rasulullah telah bersabda; tahu apa yang harus dilakukan
“Bersucilah kamu atas tubuh pasien dalam proses Psikoterapi
kamu. Sesungguhnya tiada Ruqyah agar berhasil dengan
seorang hamba pun akan baik dan sempurna.
terjaga kebersihannya c. Berbaring dengan mengambil
melainkan dia menjaga sikap relaksasi tubuh (otot)
kebersihannya tentang pakaian yang enak dan nyaman dan
atau lain-lainnya yang dia relaksasi pikiran. Berbaring
miliki. Tidak akan terjadi dengan melemaskan dan
perkara jahat melainkan berkata mengendorkan semua bagian
malaikat: “Ya Allah! tubuh termasuk otot, menurut
Ampunkanlah hamba-Mu ini Walker, dkk (Haryanto, 2002)
karena sesungguhnya ia mengutip beberapa hasil
menjaga keseciannya penelitian bahwa relaksasi otot
(berwudlu)” (HR. Thabrani). ini ternyata dapat mengurangi
Menurut Adi (1985) dan kecemasan, tidak dapat tidur
Effendy (1987), wudlu ternyata (insomnia), mengurangi
memiliki efek refrehshing hiperaktivitas pada anak,
(penyegaran), membersihkan mengurangi toleransi sakit dan
badan dan jiwa, serta membantu mengurangi
pemulihan tenaga. Oleh karena merokok bagi para peroko yang
itu dapat dipahami apabila ada ingin sembuh atau berhenti
seseorang yang sedang marah, merokok (Prawitasari, 1988).
oleh Rasulullah SAW Penelitian yang dilakukan oleh
disarankan mengambil air Johanna Endang Prawitasari
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

(1988) dengan menggunakan Nabi SAW bersabda: “Bacalah


teknik relaksasi otot, relaksasi Al-Qur’an! Karena
kesadaran indra, menunjukkan sesungguhnya Allah Ta’ala
bahwa teknik-tekni tersebut berfirman: “Al-Qur’an itu obat
ternyata efektif untuk bagi penyakit yang ada dalam
mengurangi keluhan berbagai dada”. Oleh karena itu
penyakit terutama mendengarkan atay membaca
psikosomatis. Dengan relaksasi Al-Qur’an dapat dijadikan
pikiran atau kesadaran indra sebagai teknik membersihkan
dapat mengatasi kecemasan, diri.
stress, depresi, insomnia atau b. Pasien Merasakan Sensasi
rangguan kejiwaan yang lain. yang Terjadi Selama Prosesi
Beberapa penelitian telah Mendengarkan Lantunan Ayat
membuktikan bahwa dengan Suci Al-Qur’an.
relaksasi penenangan pikiran Setelah berwudlu, melakukan
terhadap gelombang- relaksasi otot dan pikiran lalu
gelombang otak atau EEG mendengarkan dengan khusyuk
(electro-encyphalograpic) lantunan ayat suci Al-Qur’an,
menunjukkan otak lebih banyak para klien yang merasakan
mengeluarkan gelombang setress, kegundahan dan
gelombang alfa yang kesempitan dalam dadanya
berhubungan dengan akan mendapatkan suatu
ketenangan atau kondisi relaks pengalaman spiritual dan
2. Pelaksanaan Psikoterapi Ruqyah ketenangan luar biasa pada
Massal dirinya. Sebab ingat kepada
a. Mendengarkan Lantunan Ayat Allah (dengan dzikir,
Suci AL-Qur’an dengan mendengarkan dan membaca
Khusyuk Al-Qur’an) memberikan efek
Setelah berwudhu dan ketenangan, ketenteraman,
mengambil sikap tubuh yang tidak cemas, stress atau depresi.
enak dan nyaman serta Sebagaimana Allah berfirman:
menenangkan pikiran, kepada “ Sesungguhnya orang-orang
para klien diperdengarkan yang beriman itu adalah
lantunan bacaan ayat suci Al- orang-orang yang apabila
Qur’an dengan khsuyuk dan disebut nama Allah gemetarlah
boleh mengikuti bacaan ayat hati mereka, dan apabila
suci Al-Qur’an dalam hati. Al- dibacakan kepada mereka ayat-
Qur’an secara harfiah (kata ayat-Nya bertambah iman
demi kata, bukan hanya makna) mereka (karenanya) dan
merupakan obat bagi penyakit- kepada Tuhanlah mereka
penyakit hati. Allah SWT telah bertawakal” (QS. Al-Anfaal, 8:
berfirman dalam Al-Qur’an: 2). “Gemetar karenanya kulit
“Wahai manusia, orang-orang yang takut pad
sesungguhnya telah datang Tuhannya. Kemudian menjadi
kepadamu suatu pelajaran dari tenang kulit dan hati mereka di
Tuhanmu, dan penyembuh waktu mengingat Allah” (QS.
terhadap penyakit yang ada Az-Zumar, 39: 23). “(Yaitu)
dalam dada, dan petunjuk serta orang-orang yang beriman dan
rahmat untuk orang-orang hati mereka menjadi tenteram
yang beriman” (Yunus, 10: 57). dengan mengingat Allah.
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

Ingatlah, hanya dengan dan fisik yang tercemari sifat-


mengingat Allah hati menjadi sifat dan unsur-unsur
tenteram” (QS. Ar-Ra’du, 13: syaitaniyah.
28). 3. Pelaksanaan Konseling dan
Alat Golsdtain telah Ruqyah Pada Diri Klien Secara
menemukan semacam zat Pribadi
morfin alamiyah pada diri Setelah para klien di-Ruqyah
manusia, yaitu dalam otak secara massal maka selanjutnya
manusia yang disebut mualij (sebutan untuk orang yang
endogegonius morphin atau memberikan Psikoterapi Ruqyah)
yang sering disingkat memberikan konseling dan ruqyah
endorphin atau endorfin yang orang-perorang sesuai dengan
memiliki fungsi kenikmatan keluhan dan penyakit yang ada
(pleasure principle). Zat pada fisik atau batin pada dirinya.
tersebut dalam pelaksanaan a. Pemberian Konseling
Psikoterapi Ruqyah dapat Konselor (Ustadz yang
dirangsang dan mempercepat menerapi) memberikan
tubuh untuk memproduksi bimbingan, pelajaran, dan
endorfin dengan cara relaksasi pedoman pada individu yang
otot dan pikiran yang sudah meminta bimbingan (klien)
mengeluarkan gelombang- dalam hal bagaimana
gelombang alfa yang seharusnya seorang klien dapat
berhubungan dengan mengembangkan potensi
ketenangan dan kondisi relaks akalnya, kejiwaannya,
dalam menikmati lantunan ayat keimanan, dan keyakinan serta
suci Al-Qur’an. dapat menanggulangi
Selain memberikan efek problematika hidup dan
ketenangan dalam kehidupannya dengan baik dan
mendengarkan ayat ayat suci benar secara mandiri yang
Al-Qur’an, mungkin beberapa berparadigma kepada Al-
pasien akan mengalami Qur’an dan As-Sunnah
keadaan tazkiyah (penyucian Rasulullah SAW.
jiwa) untuk menghilangkan b. Terapi Ruqyah Khusus
atau melenyapkan segala Konselor membacakan ayat-
kotoran dan najis yang terdapat ayat suci Al-Qur’an juga
dalam dirinya secara psikologis berfungsi sebagai permohonan
dan ruhaniyyah. Selain itu, (doa) agar senantiasa dapat
dapat pula terjadi kondisi terhindar dan terlindungi dari
unconscious (ketidaksadaran) suatu akibat hadirnya musibah,
seperti menangis tanpa bencana atau ujian berat. Hal
terkendali yang mengeluarkan itu dapat mengganggu keutuhan
semua ketegangan dalam dan eksistensi kejiwaan
dirinya bahkan gerak tubuhnya (mental). Karena dalam
menjadi tidak terkendali (yang kehidupan nyata sehari-hari
akan langsung ditangani khusus tidak sedikit orang yang
oleh Ustadz yang meruqyah) menjadi stress, depresi dan
jika dalam dirinya sudah sangat frustasi bahkan menjadi hilang
banyak kotoran-kotoran dosa ingatan dan kesadaran karena
dan kemaksiatan dalam jiwa, keimanan dalam dada tidak
qalb, akal pikiran, inderawi, kokoh, mental sangat rapuh dan
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

lingkungan jauh dari tingkat kejiwaan atau mental yang


perlindungan Allah, dan dari sempurna, yaitu integritas jiwa
orang-orang yang shalih. muthmainnah (yang tenteram), jiwa
Setelah konselor membacakan radhiyah (jiwa yang meridhoi) dan jiwa
ayat-ayat suci Al-Qur’an juga mardhiyyah (yang diridhoi). Jiwa yang
berfungsi sebagai permohonan telah memiliki sifat-sifat kesempurnaan
(doa) agar senantiasa dapat (kamaliyah), keindahan (jamaliyah),
terhindar dan terlindungi dari keagungan (jalaliyah), dan keperkasaan
suatu akibat hadirnya musibah, (qahariyah), ia akan ditempatkan ke dalam
bencana atau ujian yang berat. golongan para Nabi, Rasul, Shiddiqien dan
Maka konselor juga membaca orang-orang Sholih, bahkan jiwa itu
ayat-ayat suci Al-Qur’an dan memperoleh hak untuk bermukim di surga.
do’a do’a Rasulullah secara Dengan eksistensinya jiwa dalam tingkat
khusus sesuai dengan penyakit ini seseorang akan memiliki stabilitas
yang diderita pasien untuk emosional yang tinggi dan tidak mudah
memberikan penyembuhan atau mengalami stres, depresi dan frustasi.
pengobatan terhadap penyakit
kejiwaan (mental), bahkan DAFTAR PUSTAKA
dapat juga mengobati penyakit Al-Alyani, A. N. 2004. Ruqyah Obat
fisik sesuai dengan apa yang Guna-guna dan Sihir. Jakarta: Darul
diderita dan dirasakan pasien. Falah.
Sumabrata (1991) mengajukan Al-Asyqae, U. S. 1999. Alam Makhluk
teori dan teknik membaca atau Supranatural. Jakarta: CV Firdaus
mendengarkan Al-Qur’an yang Al-Asyqor, U. S. 2001. Dunia
dapat mempunyai pengaruh Perdukunan. Yogyakarta: Pustaka
baik fisik maupun psikologis Nabawi
dan spiritual. Antara lain Al-Ghifary, A. M. H. 2002. Dialog
disebutkan bahwa setiap orang Dengan Jin Muslim. Lampung:
mempunyai kecocokan dengan Majlis Al-Bukhust wa Al-Dirasat
juz tertentu. Jika ayat-ayat As-Syafi’iyah Pondok Pesantren
dalam juz itu dibaca atau Miftahul Huda Lampung
diperdengarkan maka Al-Jauziyah, I. Q. Al-Tibbun Nabawi
pengaruhnya akan besar. Al-Jauziyah, I. Q. 2002. Tafsir Surah
Muawwidzatain. Jakarta: Akbar
PENUTUP Media Eka Sarana
Bagi siapa saja yang kondisi jiwanya Al-Jauziyah, I. Q. 2002. Membersihkan
belum tenang dan belum memperoleh nur Hati Dari Gangguan Setan. Jakarta:
Ilahiyah, maka akan sulit untuk diajak Gema Insani Press
kembali pada fitrah Rabb-nya. Karea jiwa Al-Jauzy, I.Q. 2003. Masalah Ruh.
itu dalam keadaan buta, tuli dan bisu, Surabaya: PT. Bina Ilmu
sebagai akibat terlalu banyak kotoran najis Al-Mughawiri, M. A. 2004. Dialog
kemungkaran serta kedurhakaan yang Dengan Iblis. Yogyakarta: Cahaya
menutupi pendengaran, penglihatan dan Hikmah
lisan fitrahnya. Maka harus lah orang Al-Muslih, H. M. 2001. 20 Sebab
tersebut mensucikan dirinya dengan Terhapusnya Dosa. Jakarta: Pustaka
melakukan proses Terapi Ruqyah (sebagai Al-Kautsar
salah satu bentuk Psikoterapi Islami) Abbasi, I. 2004. Jin Makhluk
dengan sempurna untuk penyehatan, Supranatural. Bogor: Qorina
pengembangan dan pemberdayaan jiwa
(mental), maka ia akan dapat mencapai
Jurnal Psikologi Islami, 1(1), Juni (2005): 87-96.

Ad-Duwaisy, M. B. S. 2003. Kontroversi Daud, M. I. 1997. Dialog dengan Jin


Pemikiran Ibnu Arabi. Surabaya: Muslim. Bandung: Pustaka Hidayah
Pustaka As-Sunnah Haryanto, S. 2002. Psikologi Shalat.
Adz-Dzaky, M. H. B. 2001. Psikoterapi Yogyakarta: Pustaka Pelajar
dan Konseling Islam. Yogyakarta: Mahmud, M. 2003. Dialog Dengan Atheis.
Fajar Pustaka Baru Yogyakarta: Mitra Pustaka
Asy-Syahawi, M. M. 1999. Memanggil Masruri. 1999. Mencegah Mengobati Stres
Roh dan Menaklukkan Jin Antara dan Gangguan Jiwa. Solo: Aneka
Mitos dan Realitas. Bandung: PT. Mughawiri, M. A. 2002. Kisah
Remaja Rosdakarya Perkawinan Jin dengan Manusia.
Asy-Syahawi, M. M. 2003. Cara Islam Jakarta: Lintas Pustaka Publisher
Mengobati Sihir dan Gangguan Jin. Meichati, S. 1969. Kesehatan Mental.
Jakarta: Sahara Publisher Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Ash-Shayim, S. M. 2002. Kisah Kisah Fakultas Psikologi UGM.
Nyata Raja Jin. Bandung: Sinar Moniuddin, S. H. 1985. The Book of Sufi
Baru Algesindo Healing. New York: Inner Tradition
Ash-Shayim S. M. 2004. Wawancara Internasional. Ltd.
dengan Setan. Bandung: Pustaka Muhammad, C. 2000. Kumpulan Do’a
Hidayah Do’a Makbul. Yogyakarta: Mitra
Asy-Sya’rawi, M. M. 1993. Bukti-Bukti Pustaka
Adanya Allah. Jakarta: Gema Insani Najati, M. U. 1985. Al-Qur’an dan Ilmu
Press. Jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka
As-Suyuthy, A. 2003. Jin. Jakarta Timur: Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi
CV. Darul Falah Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
At-Thair, M. M. Menyingkap Alam Ruh. Sunarto, A. 1998. Koleksi Hadits Qudsi.
Yogyakarta: Cahaya Hikmah Surabaya: C. V. Adis Jaya
Bali, S. W. A. S. 2002. Membentengi Diri Tim Penerjemah al-Qur’an. 1999. Al-
Melawan Ilmu Hitam. Jakarta: Lintas Qur’an dan Terjemahannya.
Pustaka Publisher Yogyakarta: UII Press dan Yayasan
Bali, S. W. A. S. 2003. Sihir dan Cara Penyelenggara Penterjemah Al-
Pengobatannya Secara Islami. Qur’an
Jakarta: Bulan Bintang Zaini, S. 1990. Peranan Syetan dalam
Darajat, Z. 1973. Kesehatan Mental. Kehidupan Orang Beriman. Jakarta:
Jakarta: Bulan Bintang Kalam Mulia.

‫صدق اهلل العظيم‬

Anda mungkin juga menyukai