A. Latar Belakang
dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi
kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus
didunia adalah sebanyak 371 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2
Indonesia sampai 6,9% pada tahun 2013 dan meningkat sampai 8,5% pada tahun 2018.
Kejadian penyakit DM di Provinsi Riau mengalamai peningkatan dari 1,5% pada tahun
2013 meningkat menjadi 1,8% pada tahun 2018 jumlah ini sama dengan prevalensi
menyebutkan bahwa angka kejadian DM sebanyak 15.233 kasus. Kasus baru sebanyak
1.136 dan estimasi penderita DM tahun 2017 untuk kasus baru diperkirakan akan
penurunan fungsi organ tubuh. Penderita DM biasanya mengeluhkan gejala khas seperti
banyak kencing (poliuria), banyak minum (polidipsia), banyak makan (polifagia), dan
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya (Riskesdas, 2018).
Pengukuran status gizi seseorang biasanya menggunakan alat ukur indeks massa tubuh
(IMT). Indeks massa tubuh merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau
status gizi orang, khusunya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi sedangkan berat
badan berlebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif (Depkes RI,
2000).
Batas Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut Supariasa (2001) untuk kategori kurus
dengan berat badan tingkat berat IMT sebesar <17,0 kg/m2 dan untuk kurus dengan
kelebihan berat badan tingkat ringan IMT sebesar 17,0 – 18,4 kg/m2, untuk kategori
normal IMT sebesar 18,5 - 25,0 kg/m2 dan untuk kategori obesitas dengan berat badan
tingkat ringan IMT sebesar 25,1 – 27,0 kg/m2 sedangkan untuk obesitas berat badan
massa tubuh (IMT) turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu) mudah lelah,
dan kesemutan. Penurunan IMT ini disebabkan oleh sel-sel sasaran insulin (jaringan
perifer) gagal atau tidak dapat merespon insulin secara normal hal ini biasa disebut
dengan “resisten insulin”, sehingga penderita DM mengalami penurunan IMT akibat dari