ABSTRAK
Bulk density atau berat jenis suatu tanah adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang
dikering ovenkan per satuan volume. Particle density atau kerapatan partikel adalah bobot
massa partikel padat per satuan volume tanah. Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu
ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara. Pada praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui nilai total ruang pori tanah pada sampel tanah utuh. Praktikum ini dilakukan dengan
cara mengambil sampel tanah utuh dan melakukan proses pengovenan yang hasilnya akan
dihitung untuk mendapatkan nilai bulk density, particle density, dan porositas. Hasil yang
didapatkan dari pengamatan uji laboratorium pada sampel tanah utuh adalah memiliki bulk
density yaitu 1.27 gr/cm3 dan total pori yaitu 0.52 gr/cm3. Hal yang mempengaruhi bulk
density, partikel density, dan porositas suatu tanah ialah kandungan mineral organiknya
sehingga hal tersebut mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung,
kemampuan tanah menyimpan air drainase, dan lain-lain.
Kata Kunci : Bulk Density, Particle Density, Porositas
PENDAHULUAN
Bulk density atau berat jenis suatu tanah berat tanah per hektar (Harjdowigeno,
adalah bobot massa tanah kondisi lapangan 2003).
yang dikering ovenkan per satuan volume. Tanah-tanah organik memiliki
Nilai kerapatan massa tanah berbanding kerapatan massa yang sangat rendah
lurus dengan tingkat kekasaran partikel- dibanding dengan tanah-tanah mineral.
partikel tanah, makin kasar akan makin Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan
berat (Hanafiah, 2010). tergantung pada bahan organik dan
Bulk Density atau kerapatan lindak kelembaban tanah. Berat isi
atau bobot isi atau bobot volume menggambarkan keadaan, struktur dan
menunjukkan perbandingan antara berat porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik
tanah kering dengan volume tanah dan tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-
termasuk volume pori-pori tanah kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat
diantaranya. Bulk density merupakan isi tanah (Buckman et al., 1982).
petunjuk kepadatan tanah. Makin padat Nilai dari berat volume Bulk
suatu tanah makin tinggi bulk density, Density dipengaruhi oleh beberapa faktor,
berarti makin sulit meneruskan air atau diantaranya kandungan bahan organik
ditembus akar. Pada umumnya bulk density tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk
berkisar dari 1,1-1,6g/cc. Beberapa jenis tanah berstruktur halus mempunyai
tanah mempunyai bulk density kurang dari porositas tinggi dan berat tanah yang lebih
0,90 g/cc (misalnya tanah andisol), bahkan rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan
ada yang kurang dari 0,10 g/cc (misalnya organik memperkecil berat volume tanah,
tanah gambut). Bulk Density penting untuk karena bahan organik jauh lebih ringan dari
menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk pada mineral dan bahan organik yang akan
tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada memperbesar porositas (Hardjowigeno,
2003).
Tanah-tanah organik memiliki Partikel density dinyatakan dalam berat
kerapatan massa yang sangat rendah (gram tanah persatuan volume cm3) tanah.
dibanding dengan tanah-tanah mineral. Jadi bila 1 cm3 padatan tanah beratnya 2,6
Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan gram, maka partikel density tanah tersebut
tergantung pada bahan organik dan adalah 2,6 gr/cm3 (Pedro,2001).
kelembaban tanah. Berat isi Pada umumnya kisaran partikel density
menggambarkan keadaan, struktur dan tanah-tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93
porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa,
tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan- feldspart, dan silikat koloida yang
kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat merupakan komponen tanah sekitar angka
isi tanah. Bahan organik memperkecil berat tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-
isi karena bahan organik jauh lebih ringan mineral berat seperti magnetik, garmet,
dari pada mineral, dan bahan organik sirkom, tourmaline, dan hornblende,
memperbesar porositas tanah. (Madjid, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3.
2010). Besar ukuran dan cara teraturnya partikel
Timbulnya proses pembentukan tanah tidak dapat berpengaruh dengan
struktur di horizon-horizon bagian atas dari particle density. Ini salah satu penyebab
bahan induk ini mengakibatkan Bulk tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel
Density lebih rendah dari batuan induk itu density yang lebih rendah dibandingkan
sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai dengan lapisan bawahnya karena banyak
Bulk Density yang rendah dibandingkan mengandung bahan organik (Sutedjo,
dengan tanah mineral. Tergantung dari 2002).
sifat-sifat bahan organik yang menyusun Faktor-faktor yang mempengaruhi
tanah organik itu, dan kandungan air pada partikel density adalah jumlah bahan
saat pengambilan contoh, maka biasanya organik dan mineral tanah. Bahan organik
Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 sangat ringan dibandingkan dengan padatan
gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat mineral. Adanya bahan organik dalam tanah
isi tanah karena bahan organik jauh lebih mempengaruhi kerapatan jenis tanah.
ringan daripada mineral. Berat isi Semakin tinggi bahan organik semakin
ditentukan oleh porositas dan padatan tanah rendah PDnya. Untuk banyak tanah
(Andri, 2011) mineral, kerapatan partikel akan
Semakin masuk ke dalam profil mempunyai rata-rata sekitar 2,6
-3
tanah, kerapatan massa tanah semakin naik. g cm . Kerapatan ini sangat tidak
Tampaknya ini akibat dari kandungan beranekaragam dalam kandungan bahan
bahan organik yang rendah dan organik atau komposisi mineral
penimbunan alat serta pemadatan yang (Foth,1988).
disebabkan oleh berat lapisan atasnya. Bahan organik biasanya berasal dari
(Sutedjo,2002). proses pelapukan batuan. Bahan organik
Particle density atau kerapatan partikel komposisinya di dalam tanah memang
adalah bobot massa partikel padat per sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi
satuan volume tanah, biasanya tanah pengaruhnya sangat besar terhadap
mempunyai kerapatan partikel 2,6 g cm-3 perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik
(Hanafiah, 2010). tanah terdiri atas bahan organik kasar dan
Untuk menentukan kepadatan organik halus. Struktur tanah merupakan
partikel tanah, pertimbangan hanya gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah,
diberikan untuk partikel yang kuat. Oleh akibat melekatnya butir-butir primer tanah
karena itu, kerapatan partikel setiap tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut
merupakan suatu tetapan dan tidak ped. Cold juga merupakan gumpalan tanah
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. tetapi terbentuknya bukan karena proses
Hal ini didefinisikan sebagai massa tiap unit (Hanafiah, 2004).
volume partikel tanah dan sering kali Semakin tinggi bulk density tanah
dinyatakan dalam g cm-3(Foth, 1988). dan bahan organik suatu tanah maka
particle density dalam tanah tersebut akan yang besar kandungan bahan organiknya,
semakin rendah, begitu pula sebaliknya. ruang pori persatuan volume tinggi.
Konidisi topografi juga berpengaruh dalam Perbedaan besar jumlah ruang pori berbagai
kepadatan tanah, apabila topografinya keadaan tanah tergantung pada keadaan
curam maka tanah akan lebih susah untuk tanah (Madjid, 2010).
menyerap air sehingga tanah akan memilki Adapun hal–hal yang
volume kepadatan tanah yang besar pula, mempengaruhi porositas adalah iklim,
berbeda dengan tanah yang berada pada kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,
topografi datar maka daya serap tanah sifat mengembang dan mengerut sangat
terhadap air akan besar pula. Topografi di mempengaruhi porositas. Misalnya saja
suatu daerah sangat mempengaruhi tinggi wilayah yang beriklim hujan tropis maka
rendahnya particle density (Hardjowigeno, tingkat curah hujan pada tanah tersebut
2003). akan tinggi pada saat tanah tersebut basah
Porositas adalah total pori dalam maka tanah tersebut akan mengalami
tanah yaitu ruang dalam tanah yang pengembangan dan pori tanah pada saat
ditempati oleh air dan udara. Pada keadaan tersebut akan banyak terisi oleh air juga
basah seluruh pori baik makro, meso, akan mempengaruhi kelembaban tanah
maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan tersebut yang nantinya akan berpengaruh
kering pori makro dan sebagian pori meso pada porositasnya. Sebaliknya pada musim
terisi oleh udara. Porositas merupakan kemarau atau kering tanah akan mengerut
gambaran aerasi dan drainase tanah (Pedro, dan pori tanah akan semakin besar tetapi
2001). kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga
Porositas tanah dipengaruhi oleh nantinya akan berpengaruh terhadap
kandungan bahan organik, struktur tanah, porositas tanah tersebut. Selain itu, struktur
dan tekstur tanah. Tanah-tanah dengan tanah juga akan sangat berpengaruh, karena
struktur granuler atau remah, mempunyai sangat bergantung pada kadar liat , pasir,
porositas yang lebih tinggi daripada tanah- dan debu yang dikandung tanah tersebut
tanah dengan struktur massive (pejal). apabila struktur tanah dirusak maka
Tanah dengan tekstur pasir banyak porositas tanah tersebut akan berubah
mempunyai pori-pori makro sehingga sulit (Pairunan et al., 1997)
menahan air (Hardjowigeno, 2003).
Ruang pori-pori total pada tanah berpasir METODE PELAKSANAAN
semakin rendah, tetapi sebagian besar dari
Tempat dan Waktu
pori-pori itu terdiri dari pori-pori yang besar
dan sangat efisiensi dalam lalu lintas air Praktikum ini dilaksanakan di
maupun udara. Persentase volume yang Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu
ditempati oleh pori-pori kecil dalam tanah Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas Hasanuddin, Makassar. Praktikum ini
memegang air yang rendah (Buckmanet al., dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Oktober
1982). 2019, pukul 10.00-12.00 WITA.
Pori tanah jika dalam keadaan basah Alat dan Bahan
seluruhnya akan terisi oleh air, baik pori
mikro, pori meso atau pun pori makro. Alat yang digunakan dalam praktikum ini
Sebaliknya pada keadaan kering, pori adalah timbangan digital, alumunium foil,
makro dan sebagian pori meso terisi udara. dan oven. Bahan yang digunakan dalam
Jumlah ruang pori sebagian besar praktikum ini yaitu sampel tanah utuh dan
ditentukan oleh susunan butir padat. Kalau terganggu.
letaknya satu sama lain cenderung erat Prosedur Kerja
seperti pada pasir dan sub soil padat,
porositasnya rendah. Jika tersusun dalam 1. Menyiapkan Sampel Tanah utuh;
agregat yang bergumpal seperti yang kerap Sampel tanah utuh yang akan
kali terjadi pada tanah bertekstur sedang, digunakan ditaruh pada wadah yang
terbuat dari alumunium foil akar tanaman. Bulk density atau kerapatan
kemudian ditimbang beratnya massa tanah banyak mempengaruhi sifat
sebelum dimasukkan kedalam oven. fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya
2. Memasukkan Kedalam Oven; dukung, kemampuan tanah menyimpan air
Sampel tanah yang sudah ditimbang drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak
selanjutnya dimasukkan kedalam bersangkutan dengan penggunaan tanah
oven selama kurang lebih sehari. dalam berbagai keadaan (Hardjowigeno,
Hal ini agar kandungan air yang ada 2003).
pada tanah menjadi hilang. Nilai bulk density dapat
3. Menimbang Kembali Sampel menggambarkan adanya lapisan pada tanah,
Tanah; Sampel tanah yang sudah di pengolahan tanahnya, kandungan bahan
oven ditimbang kembali untuk organik dan mineral, porositas, daya
mengetahui beratnya setelah proses memegang air, sifat drainase dan
pengovenan. kemudahan tanah ditembus akar (Pedro,
4. Mencatat dan Menghitung Jumlah 2001).
Kadar Air; Hasil yang didaparkan Selanjutnya Partikel Density. Berat
dari sebelum sampai sesudah proses ukuran dan partikel tanah, tidak
pengovenan dicatat dan dihitung berpengaruh terhadap particle density, akan
hasilnya dengan menggunakan tetapi kandungan bahan organik akan
rumus kadar air. memberi pengaruh yang besar terhadap
paticel density Pada tanah-tanah mineral
mempunyai nilai particle density yang besar
HASIL DAN PEMBAHASAN
karena pengaruh dari besar jenis mineral itu
Berikut merupakan hasil pengamatan dan seperti, dewands, telfan, silikon dan
deskripsi kadar air tanah di laboratorium. kotiridal.
Tabel 7. Hasil pengamatan Bulk Density, Terakhir pori. Pori ini penting dalam
Partikel Density dan Porositas. hubungannya dengan pernafasan akar
tanaman. Oleh karena itu pori ini
Parameter Sampel Tanah Utuh hendaknya dijaga agar selalu terisi udara.
Pengamtan I Kandungan bahan organik yang tinggi
Bulk Density menunjukkan bahwa tanah tersebut
1.27
(g/cm3) memiliki kerapatan tanah rendah sehinnga
Patrikel tingkat porositas tinggi.
Density
Porositas 0.52 g/cm3 PENUTUP
Kesimpulan
Dari pengamatan tersebut mendapatkan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
hasil pada sampel tanah utuh yaitu memiliki
disimpulkan bahwa Bulk density
bulk density 1.27 g/cm3 dan pori tanah 0.52
merupakan petunjuk kerapatan tanah.
g/cm3. Untuk dapat menentukan bulk
Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk
density suatu tanah, perlu untuk mengetahui
densitynya, yang berarti makin sulit
massa kering oven tanah dan volume dari
meneruskan air atau di tembus akar
ring sampel terlebih dahulu. Massa kering
tanaman. Bulk density, partikel density, dan
oven tanah didapat dari perhitungan massa
porositas suatu tanah ini dipengaruhi oleh
oven tanah pada ring sampel yang dikurangi
kandungan mineral organiknya sehingga
dengan massa ring sampel. Sedangkan
hal tersebut mempengaruhi sifat fisik tanah,
untuk pori tanah didapatkan dari rumus
seperti porositas, kekuatan, daya dukung,
yang sudah ditentukan.
kemampuan tanah menyimpan air drainase,
Bulk density merupakan petunjuk
dan lain-lain.
kerapatan tanah. Makin padat suatu tanah
makin tinggi bulk densitynya, yang berarti
makin sulit meneruskan air atau di tembus
Saran
Dalam proses praktikum ini, sebaiknya
semua proses harus dilakukan dengan benar
dan hasilnya dicatat dengan rapih. Karena
hasil pengamatan tersebut yang akan
menjadi data dalam menentukan kadar air
suatu tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Andri. 2011. Bulk Density. Diakses pada
halaman website
http://www.scribd.com/doc/5792606
2/Laporan-Bulk-Density pada
tanggal 28 November 2013.
Makassar.
Buckman, H. O. dan N. C. Brady.,
1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bhatara
Karya Angkasa,
Foth, D Henry, 1988. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah.Yogyakarta: Gadjamadah
University.
Hanafiah, 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Jakarta: PT.Rajagra Findo Persada.
Hanafiah, Kemas Ali. 2004. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. PT.
RajaGrafindoPersada. Jakarta.
Hardjowigeno, H. Sarwono. 2003. Ilmu
Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa.
Jakarta.
Madjid. 2010. Sifat dan Ciri Tanah.
Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Pairunan, A.K, Mustafa muslimin,
Wahyuni. 1997. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Makassar: Badan kerja sama
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia
Bagian Timur.
Pedro, A. Sanchez. 2001. Sifat dan
Pengelolaan Tanah Tropika. ITB
Bandung. Bandung.
Sutedjo. 2002. Pengantar Ilmu Tanah.
Rineka Cipta. Jakarta.
LAMPIRAN