Anda di halaman 1dari 11

PONCOJARI WAHYONO

emajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) iabad keduapuluh atau yang dikenal dengan abad
informasi ini, dirasakan sa- ngatlah besar manfaatnya bagi kehidupan umat manusia.
Kenyataan ini dapat dilihat betapa mudah dan cepatnya komunikasi antar negara bahkan
antar dunia, karena sudah diciptakannya sarana tranportasi dan komunikasi yang canggih.
Demikian pula semakin majunya penemuan baru seperti, alat-alat elektronika, komputer,
bioteknolo- gi, rekayasa genetika, dan lain-lain. Ke- semuanya ini dapat menyebabkan
manusia dapat melakukan aktifitas sehari-harinya secara efektif dan efisien.
Sebenarnya kemajuan IPTEK tidak bisa lepas dari sifat manusia yang memiliki raluri.
Manusia, seperti halnya hewan yang ada di alam semesta ini selalu memiliki dua naluri
dasar, yaitu berkembang biak dan berkelangsungan hidup. Kedua naluri ini mendasari
manusia untuk melakukan usaha pokok, yaitu : mencari makan, mencari per- lindungan,
dan mencari jodoh. Namun de- mikian, manusia memiliki perbedaan dengan hewan, Sebab,
memiliki kemampuan mengi- ngat, dapat berkomunikasi, memiliki sifat- sifat ingin tahu
dan sifat-sifat yang hanya dimiliki makhluk berakal saja.
Dari kemampuan manusia yang tidak dimiliki makhluk
Kemajuan IPTEK
PERKEMBANGAN IPTEK
kehidupan manusia. Sebagai contoh perkem- bangan IPTEK menurut (Isjrin Noerdin, 1985:
10), dimulai dari manusia purba yang hidup antara 15.000 SM s/d 8.000 SM yaitu zaman
Paleolitikum, yang terkenal pekerja- annya sebagai pemburu dan pengembara serta
ditemukan bekas-bekas penggunaan api dan bahasa. Zaman selanjutnya adalah Neoliticum
yang hidup antara 8.000 SM s/d 3.500 SM. Manusianya pada zaman ini berubah dari
pemburu menjadi peternak, dan berubah dari pengembara menjadi menetap pada suatu
tempat. Peralatan pada zaman ini lebih sempurna dibandingkan dengan zaman
sebelumnya. Sesudah zaman batu, kemudian manusia memasuki zaman perunggu mulai
3500 SM sampai dengan 1200 SM dan zaman besi mulai tahun 1200 SM sampai dengan
tahun 1945. Mulai tahun 1945 dikenal dengan zaman atom bahkan sampai tahun-tahun
terakhir ini sudah terlewati teknologi- teknologi tinggi seperti : pendaratan manusia_
dibulan, rekayasa genetika, penggunaan tenaga nuklir, dan sebagainya. Hal ini merupakan
bukti bahwa perkembangan IPTEK pada mulanya sangat sederhana, tetapi hasil IPTEK
yang mewarnai kita sekarang sudah tidak seder- hana lagi. Walaupun bisa jadi teknologi
yang sekarang canggih tidak sampai tahun 2000 yang akan datang sudah
lain, maka manusia melalui tidak bisa lepas dari _ tidak canggih lagi.
panca indranya selalu ber- upaya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Apabila rasa ingin
tahunya tidak terjawab, maka manusia akan mencari jawabannya dengan berpikir. Dengan
kemampuan berpikir- nya ini, manusia akan memiliki pengetahuan. Bersama dengan
kemampuan berpikirnya, manusia akan menggunakan akalnya untuk menciptakan
peralatan sehari-hari agar dapat hidup secara efektif dan efisien.
Dari pemilikan sifat-sifat yang khas pada manusia sebagai makhluk berakal tersebut, akan
menyebabkan IPTEK terus berkem- bang selama dialam semesta ini masih ada
16
sifat manusia yang iki ;
Kalau kita meneropong perkembangan IPTEK di dunia saat ini terutama diluar negeri,
kadang-kadang mem- buat kepala kita terangguk- angguk dengan sendirinya karena
kagum. Sebagai contoh, untuk bidang biologi, negara maju sudah dilengkapi laboraturium
biologi molekuler, sitogenetika, biofisika, biologi sel, biokimia, sementara itu jurusan-
jurusan biologi yang ada di Indonesia belum terbiasa punya laboraturium-laboraturium
seperti itu ( Wil- dan Yatim, 1989: 5 ). Padahal inilah dasar untuk mengembangkan
bioteknologi, reka- yasa genetika, penanggulangan penyakit
BESTARI, AGUSTUS-OKTOBER 1991

PERKEMBANGAN IPTEK
kanker, dan cabang biologi lain yang selalu berkaitan dengan teknologi lainnya. Di negara
maju sudah merencanakan memba- ngun membangun PERUMNAS di planet lain,
sementara itu kita. membangga- banggakan warisan nenek moyang yang konon kabarnya
memiliki kekayaan hutan dan tambang yang melimpah ruah. Dalam bidang kemiliteran,
negara lain sudah dapat membuat pesawat rudal berisikan nuklir yang sekali tekan tombol
bisa melumatkan daratan pulau jawa, sementara itu kita sudah merasa puas memiliki
pesawat F-16 buatan luar negeri. Begitu juga kebutuhan sehari-hari nampaknya kita lebih
bangga kalau barang kita sehari-hari juga merupakan produk luar negeri.
Hal tersebut diatas kiranya tidaklah terla- lu berlebihan sebab penguasaan IPTEK kita
masih setingkat dibawah kemampuan IPTEK negara lain, terutama negara-negara maju.
Kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut atau kita tidak segera menguasai IPTEK, maka kita
akan semakin tergantung kepada negara- negara industri atau negara-negara maju lain-
nya. Ketergantungan kita terhadap negara lain ini akan memperlambat perjalanan negara
kita untuk menjadi negara yang man- diri dan dewasa.
Dengan bergantungnya negara kita ataupun negara-negara berkembang terha- dap negara
industri maju, maka tidaklah mengherankan kalau negara-negara maju se- makin
terpenuhi kebutuhan ekonominya. Dengan demikian, negara yang menguasai bidang IPTEK
akan sanggup mengembang- kan menjadi aset bagi pembangunan ekono- minya. Dan
semakin lemahnya penguasaan kita ataupun negara-negara berkembang maka aset
pembangunan ekonominya akan semakin ketinggalan dari negara industri maju,
khususnya yang menguasai IPTEK pada saat ini.
Semakin besarnya aset pembangunan ekonomi bagi negara industri, maka negara tersebut
dapat menjadi negara yang besar. Dalam posisi seperti itu, negara tersebut akan dapat
memainkan peranan penting dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Namun,
BESTARI, AGUSTUS-OKTOBER 1991
PONCOJARI hb.
seandainya penguasaan IPTEK tersebut n. nurun dan ada negara lain yang menguasa IPTEK
lebih baik , maka negara yang mengu- asai IPTEK lebih baik itulah yang akan memainkan
peranan penting di dunia. Con- toh, sebelum perang dunia ke II negara yang memiliki
peranan penting di dunia adalah Jerman dan Inggris sebab kedua negara itulah yang
menguasai IPTEK paling unggul. Namun demikian, setelah perang dunia ke II keunggulan
IPTEK beralih keamirika Seri- kat. Kenyataan sampai sekarang, negara ini- lah yang
temasuk berperanan penting dalam peristiwa-peristiwa di dunia saat ini.
Pada dasa warsa terakhir ini kita menyak- sikan munculnya Jepang dalam panggung dunia,
yang penampilannya juga disebabkan oleh kemenangan bidang IPTEK yang ber- hasil
dimanfaatkan untuk pembangunan eko- nominya. Hal ini kita rasakan kalau kita ingin
mencari kendaraan bermotor yang bukan buatan Jepang dilingkungan kita, ternyata akan
merasa kesulitan. Sebab, sebagian besar kendaraan bermotor yang ada di Indonesia
sekarang ini adalah produksi Jepang. Bahkan produksi Jepang ini juga sudah merebut
pasaran Eropa maupun Amerika Serikat.
Memang kita harus mendongakkan kepa- la, kalau sekarang ingin membandingkan
perkembangan IPTEK di negara kita dengan Jepang atau negara maju lainnya. Sebab negara
tersebut sudah mengalami zaman in- dustri modern, sedangkan negara kita saat ini, baru
merangkak perlahan-lahan dari negara agraris menjadi negara industri modern. Barangkali
tahun 2000 yang akan datang, kita baru akan menikmati pembangunan negara yang bisa
menyamai kemajuan IPTEK de- ngan negara-negara yang modern sekarang. Dalam
bukunya Indonesia Tahun 2000 Tan- tangan teknologi dan Industri, Francois Rail- lon
(1990) menegaskan bahwa Indonesia pada tahun 2000 nanti akan jadi negara indus- tri
baru yang diperhitungkan di Asia ( Mer-
~ deka, 1991, 4).
Sementara menunggu datangnya era in- dustri modern dengan teknologi canggih pada
abad 21 yang akan datang, sebenarnya Indonesia ataupun negara-negara berkem-
ay.
PONCOJARI WAHYONO
bang pada umumnya , ketika mendengar tek- nologi seolah-olah akan timbul dua kutub
yang berlawanan ( Marwah Daud Ibrahim, 1991: 4 ). Pertama, diperoleh sisi yang
memperlihatkan bahwa teknologi bisa mem- bantu menyelesaikan persoalan yang di-
hadapi manusia dan sekaligus menjanjikan kesejahteraan bagi umat manusia. Kedua, sisi
yang lain memperlihatkan bahwa teknologi seolah-olah merupakan sumber malapetaka
bagi umat manusia, Artinya, ketika mende- ngar istilah teknologi maka akan terbayang
langsung, dipikiran mereka seperti kerusakan lingkungan karena pencemaran, cerobong
asap, kebisingan udara, dan sebagainya. Pada kenyataannya memang produk IPTEK akan
selalu membawa dampak yang bersifat meng- untungkan dan yang bersifat tidak mengun-
tungkan. Semuanya ini memang akan kita
a _ pada idan kita harus manpu mengatasi.
p
ae ne
a Ki Kita cadak-arcnyadari sepenuhnya bahwa " kemajuan IPTEK banyak menjanjikan dan
memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Sebagai contoh, untuk naik haji
pada masa lalu kita perlu menempuh perjalanan berbulan-bulan. Sckarang kita cu- kup
beberapa jam saja untuk sampai ketem- pat tujuan. Pertolongan bagi pria yang man- dul
dengan cara : memperbaiki kesehatan sperma, membuka jalan sperma yang hilang,
meningkatkan jumlah sperma dan pertolo- ngan bagi wanita yang mandul dengan cara :
memberi obat untuk meningkatkan ovulasi melapangkan saluran fallopi, juga merupa- kan
terobosan IPTEK baru dalam bidang kesehatan reproduksi. Pada saat ini kita juga telah
menikmati suguhan hasil-hasil yang di- sajikan teknologi satelit, teknologi kabel laut,
teknologi digital, teknologi komputer yang merupakan terobosan IPTEK baru dalam bidang
teknologi komunikasi dan informasi.
PERKEMBANGAN IPTEK
Bioteknologi
Pada tahun-tahun terakhir ini perkem- bangan ilmu bioteknologi sangat pesat sekali.
Bioteknologi sering kita sebut sebagai ilmu masa depan karena peranannya sangat besar
dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Bioteknologi adalah penerapan praktis proses
biologi jasad hidup untuk meng- hasilkan produk industri. Dalam produk- sinya,
bioteknologi akan memanfaatkan jasa tenaga yang gratis, jumlahnya jutaan bahkan
milyaran dan dijamin tidak akan mogok minta kenaikan gaji. Sebab komponen utama
dalam dalam proses industri bioteknologi adalah : bakteri, jamur, ragi, sei tanaman dan
hewan.
Walaupun ilmu bioteknologi ini merupa- kan ilmu yang relatif baru, namun dalam per-
kembangannya telah memberikan manfaat bagi manusia . Beberapa manfaat biotekno- logi
bagi manusia (Steve Prentis, 1990 : 3-4) antara lain :,
@ Di dalam dunia medis : pengobatan baru untuk penyakit jantung, membantu diag- nosis
dokter secara tepat, metode pemasangan organ untuk tranplantasi yang mutakhir, dll.
@ Di dalam pertanian dan produksi pangan : terciptanya tanaman yang dapat membuat
pupuk sendiri sehingga hemat biaya, ter- ciptanya tanaman yang dapat tahan pada tanah
gersang karena kurang air terlalu asin, dll.
m@ Di dalam produksi energi : terciptanya bahan bakar yang dapat diperbarui, tercip-
tanya senyawa yang dibuat mikroba yang membantu mengekstrak minyak yang ter-
sembunyi di dalam tanah, dll.
Dengan diketahuinya manfaat yang menggiurkan inilah, maka hampir semua negara maju
saling berlomba untuk me- nguasai bioteknologi. Seolah-olah para il-
Bila efek rumah kaca dibiarkan terus maka secara global suhu udara akan naik empat
derajad celsius, permukaan air laut akan naik dan
18
pola cuaca dunia akan berubah
BESTARI, AGUSTUS-OKTOBER 199]
A AP LY A A
PERKEMBANGAN IPTEK
muwan dari negara-negara maju berkeya- kinan bahwa bahwa siapa yang lebih awal
menguasai bioteknologi dalam dekade yang akan datang, maka negara itulah yang akan
memimtpin dalam bidang teknologi di dunia pada abad 21 mendatang. Tidaklah meng-
herankan kalau Jepang sebagai salah satu negara maju mengalokasikan $110 juta dalam
sepuluh tahun untuk meningkatkan kemam- puan keahlian perusahaan industri dalam
proses fermentasi yang besar dan canggih. Bahkan dari tahun 1980 s/d 19832 puluhan
perusahaan di Jepang yang terjun dalam
penerapan bioteknologi dan rekayasa gene-
tika. Sementara itu, negara-negara maju lain- nya juga tidak sedikit pengeluaran uangnya
untuk penelitian yang berkaitan dengan bioteknologi. Inggris pengeluarannya men-
capai $ 59 juta, Jerman Barat mencapai$ 132 —
juta, Perancis $ 84 juta dan keseluruhan masarakat Ekonomi Eropa dan Amerika Serikat
mencapai $ 550 juta (Steve Prentis, 1990: 191). Catatan uang yang berjumlah besar dari
berbagai negara ini menunjukkan besarnya keinginan negara-negara ~maju untuk segera
menguasai biotcknologi. Mere- ka seolah-olah tidak memikirkan besarnya biaya yang
dikeluarkan , yang penting mengu- asai bioteknologi. Scbab negara-négara ter- sebut akan
selalu berkeyakinan bahwa me- nguasai bioteknologi berarti stabilitas eko- nomtterjaga.
Stabilitas ekonomi terjaga ber- arti kemakmuran dan kesejahteraan ma- syarakat akan
terwujud.
Bagaimana halnya perkembangan bio-
teknologi di Indonesia ? Walaupun sudah.
memiliki arah yang jelas menuju tcknologi yang canggih, namun sampai saat ini pen-
capaian riset maupun aplikasi bioteknologi di Indonesia masih berada pada tahap awal.
Sebab pemerintah sendiri sudah membentuk Panitia Nasional Pengembangan biotekno-
logi yang bernaung dibawah Menteri Negara RISTEK, yang programnya secara garis besar
sudah jelas, yaitu mengarahkan perkemba- ngan bioteknologi di Indonesia kearah tck-
nologi canggih. Diakui pula oleh Ketua Panitia Nasional Pengembangan Biotekno- logi
(Didin Sastrapradja, 1988:13) bahwa saat
BESTARi, AGUSTUS-OKTOBER 1991
PONCOJARI WAHYONO —
ini yang berhasil dikerjakan baru pada taraf
biak (kultur) jaringan beberapa tanaman dan hewan. Tidaklah terlalu mengherankan kalau
bioteknologi di Indonesia agak ketinggalan dengan negara-negara maju. Sebab utama
sebenarnya tidak hanya pada kesiapan tek- nologinya saja, tetapi faktor-faktor lain justru
tidak kecil peranannya dalam menghambat perkembangan bioteknologi di Indonesia,
Apakah para konsumen atau pasar dapat
_diciptakan sedemikian rupa sehingga ma-
syarakat dapat memanfaatkan hasil teknologi ? Tentu saja yang paling berkompeten dalam
hal init adalah penentu kebijakan ekonomi dan penentu kebijakan dibidang biotekno- logi.
Kendala yang lain adalah kesiapan dana. Seandainya keuangan pemerintah saat ini tidak
memenuhi, sebenarnya sumber dana bisa digali dari masarakat, misalnya pihak swasta.
Pihak swasta tidak harus membiayai seluruh proses dalam pengembangan bio- teknologi,
ictapi paling tidak membantu pro- gram-program penelitian di Perguruan-Per- guruan
Tinggi atau di lembaga-lembaga Penelitian, Hal-hal seperti ini sudah terbiasa dilakukan di
negara-negara maju.
Teknologi Energi
Kebutuhan bahan bakar minyak dan gas —
akhir-akhir ini semakin meningkat. Tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga di negara-
negara lain. Hal ini disebabkan, kecuali kare- .
na semakin meningkatnya industri-industri yang membutuhkan bahan-bahan tersebut juga
semakin konsumtifnya masarakat dalam pemilikan kendaraan bermotor yang tentu- nya
tidak bisa terlepas dari kebutuhar bahan bakar miyak. Namun sayang, meningkatnya
kebutuhan minyak ini tidak terimbangi oleh produksi yang sumbernya justru semakin
menipis. Menipisnya sumber-sumber minyak di dunia ternyata dapat diupayakan pemeca-
hannya melalui terobosan-tercbosan baru dalam bidang energi, Misalnya, Gasoal ada- lah
salah satu alternatif pemecahaa kekuran- gan minyak dimasa mendatang. Gasoal adalah
bahan minyak berasal dari batu bara yang dihancurkan dan diubah dibawah panas
19
SEmSmT NES
4 Se oer
slice 4 ss 7
wot i
Weg
=e <a
eee 5 -cabeadan
ae wes Sia Nie ete
eames asia
es Sa
jii|

PONCOJARI WAHYONO
menjadi gas atau cairan — mentah, kemudian dibawah tekanan bahan ini — dicampur
dengan homo- — gen, hasilnya adalah gas — atau minyak yang komersial (Charles Paniti,
1989: 47). Terobosan lain dalam — upaya menggantikan mi-— nyak dan gas adalah de-—
ngan menggali sumber daya hayati. Salah satu con- tohnya adalah penggunaan - e alkohol
untuk bahan bakar mobil. Di Jerman dalam suatu uji mutakhir ini para ilmuwan
menjalankan kendaraan hampir satu juta mil ©
dengan bahan bakar Gasohol, yaitu bahan bakar yang terdiri atas 15 % alkohol dan 85 %
bensin (Charles Paniti, 1990: 49). Ternyata hasilnya kendaraan-kendaraan tersebut tidak
pernah mogok diperjalanan. ;
Pengembangan IPTEK dalam bidang energi yang lain adalah : pemanfaatan energi
gelombang lautan untuk pembangkit tenaga listrik. Pemilahan air, yaitu. menggunakan
berkas sinar matahari untuk memecahkan air .
menjadi hidrogen dan oksigen. Adapun fungsinya hidrogen adalah sebagai sumber energi
bebas-polusi dan gas oksigen dapat digunakan dalam proses industri. Tenaga panas bumi
dan satelit-satelit tenaga surya juga untuk menghasilkan energi listrik.
Efek Rumah Kaca
Sudah banyak kita rasakan keuntungan perkembangan IPTEK sampai awal tahu 1991 an
ini, Tetapi dibalik dampak yang positif tersebut, perkembangan IPTEK juga mem- bawa
dampak tidak saja kerugian tetapi bah- kan mengancam keselamatan bagi umat ma- nusia,
salah satu diantaranya adalah effek rumah kaca. Di laboraturium-laboraturium biologi,
sering kita jumpai rumah-rumah kaca untuk melakukan percobaan-percobaan yang
bertujuan untuk memperoleh tempat yang lingkungannya homogen. Pada siang hari di
dalam rumah kaca tersebut memiliki suhu yang lebih tinggi dibanding diluarnya. Hal ini
disebabkan, karena sinar matahari dapat
20 :
rumah kaca.
PERKEMBANGAN IPTEK
menembus kaca. Sinar ini dipantulkan oleh benda- _benda yang ada di dalam 4“ rumah
kaca dalam bentuk M gelombang panas. Tetapi san gelombang panas ini tidak srupa dapat
menembus kaca,

. schingga tetap berada di


© dalam rumah kaca tersebut. “., Halini membawa akibat suhu KS. di dalam rumah kaca
tersebut | menjadi naik. Kenaikan suhu inilah yang disebut effek
Didalam atmosfir kita ini terdapat gas-gas yang memiliki sifat seperti kaca tersebut, yaitu
dapat ditembus sinar matahari tetapi tidak dapat ditembus oleh gelombang panas. Contoh
dari gas-gas tersebut adalah : karbon- dioksida metan dan CFC (Cloro- flurocarbon), yang
sebagian besar dihasilkan oleh industri-industri di negara-negara maju. Karena sifatnya
yang tidak dapat ditembus gelombang panas maka gas-gas tersebut dapat menaikkan suhu
dipermukaan bumi. Peristiwa inilah disebut efek rumah kaca yang dicemaskan penduduk
dunia pada saat ini. Dampak negatip adanya efek rumah kaca ini pernah dilaporkan harian
kompas (3 Juli 1988), bahwa bila efek rumah kaca dibiarkan terus maka secara global suhu
udara akan naik empat derajad celsius, permukaan air laut akan naik dan pola cuaca dunia
akan berubah. Kenaikan permukaan air laut ini disebabkan olch air yang memuai pada
suhu yang tinggi. Hal ini akan menjadi problema bagi negara-negara seperti Belanda,
Bangla- desh atau negara lain yang daratannya lebih rendah dibandingkan dengan
permukaan air lautnya. Bahkan di Indonesia seperti kota Jakarta, Banjarmasin, Surabaya
atau kota pantai lainnya sebagian juga akan terendam air, Tentu saja tidak sedikit kerugian
dalam bidang ckonomi kalau hal ini benar-benar terjadi. :
Menurut Otto Soemarwoto (1989:4) ada tiga hal penyebab timbuinya efek rumah kaca
yaitu : (1) kenaikkan pelepasan karbondiok- sida dari berbagai sumber (misalnya : bahan
BESTARI, AGUSTUS-OKTOBER 1991
PERKEMBANGAN IPTEK
bakar minyak, gas dan batu bara) di pabrik- pabrik dan alat tranportasi. Selain itu juga dari
pembakaran biomassa, (2) Metan, yang terbentuk dari aktivitas bakteri metan dalam
kondisi anaerob yang banyak dihasilkan didaerah rawa-rawa, (3) Clorofluorocarbon,
dilepaskan oleh industri yang mengolah karet dan plastik. Dengan demikian, semakin pesat
perkembangan IPTEK di dunia proses in- dustri akan semakin banyak . Semakin banyak
pabrik-pabrik industri berat bercokol, maka peluang terjadinya effek rumah kaca semakin
besar. Kalau hal ini tidak segera disadari dan dicarikan jalan pemecahannya maka bencana
yang dikhawatirkan umat sedunia ini tidak akan sulit menjadi kenyataan.
Negara-negara maju dalam hal ini mem- berikan alternatif penyelesaian effek rumah kaca
tersebut dengan menghimbau agar In- donesia mau menjaga dan melestarikan hu- tannya
dalam mengatasi persoalan dunia tesebut. Sebab hutan atau tumbuhan dalam proses
fotosinbtesis dapat mengabsorbsi kar- bondioksida yang menyelimuti bumi sebagai
penyebab adanya effek rumah kaca tesebut. Olch sebab itu mereka selalu berharap agar
kita bertanggung jawab terhadap pen- cemaran dunia ini dengan menjaga hutan agar dapat
membersihkan karbondioksida yang mengotori atmosfir bumi ini.
Keinginan dari negara-negara maju ter- sebut dapat dilihat dari dua sisi yang ber- lainan.
Disatu sisi keinginan negara-negara
PONCOJARI WAHYONO
bahwa mereka mau mengerti peranan In- donesia dalam mengenmbangkan sumber daya
alamnya, untuk kesejahteraan umat dis- eluruh alam semesta.
Pendidikan
Selain memberikan dampak yang meng- untungkan ataupun yang tidak mengun- tungkan
bagi umat manusia dan lingkungan pada umumnya, perkembangan IPTEK juga tidak kecil
peranannya dalam mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan, khususnya di
Indonesia. Segi-segi yang menguntungkan misalnya, bisa dilihat dalam proses belajar
mengajar. Kalau jaman dulu cukup mengan- dalkan kemahiran seorang guru dalam me-
nyampaikan materi pelajaran, tetapi seka- rang sudah dengan bantuan berbagai alat
audiovisual, slides, laboratorium, film, Over- head Proyektor, siaran pendidikan lewat TPI
dan TVRI, dsb.Adanya alat- alat pendidikan ini kadang-kadang bisa digunakan untuk
menutupi guru apabila dalam penyampaian materi pelajaran kurang mahir, sehingga
proses belajar mengajar tetap berlangsung secara efektif dan efisien.
Dengan adanya media pendidikan yang berteknologi canggih ini, maka proses belajar
mengajar di jaman sekarang akan lebih hidup dan aktif dari pada jaman yang telah lalu.
Hanya saja yang perlu kita pikirkan adalah alat yang serba canggih ini, sudahkah diper-
gunakan juga untuk menyampaikan materi
maju tersebut seolah-olah kita Dalam yang canggih pula ? Kalau sean- tidak boleh memakai
hutan kita perkembangan dainya alat-alat pendidikan yang sendiri atau lebih fatal lagi
canggih ini hanya untuk menyam- menuduh seolah-olah __ kita IPTEK yang serba paikan
materi yang remeh, maka merusak hutan kita sendiri, canggih ini, sama saja kita mengelola
pen- schingga menyebabkan pen- seorang guru bisa didikan murahan dengan cara
cemaran dunia. padahal tuduhan itu tidak benar. Sebab, efek rumah kaca yang disebabkan
meneteskan air mata kesedihan , karena selalu
yang mahal (Mochtar Buchori, 1989:5). Oleh karena itu sudah selayaknya kalau materi-
materi
banyaknya_ karbondiosida itu : pelajaran yang sekarang sebenarnya merupakan akibat
ketinggalan diberikan kepada anak didik banyaknya industri di negara- pengetahuan
berupa persoalan-persoalan yang negara maju. Dari sisi ‘yang lain dibanding sesuai dengan
perkembangan kenyataan tersebut menunjukkan pengetahuan anak IPTEK masa kini.
adanya keinginan dari negara sau Dampak perkembangan maju yang memberi_ indikasi
didik a IPTEK yang lain terhadap dunia
BESTARI, AGUSTUS-OKTOBER 1991
21
PONCOJARI WAHYONO
PERKEMBANGAN IPTEK
pendidikan adalah kepada guru. Dalam perkembangan IPTEK yang serba canggih ini,
seorang guru bisa meneteskan air mata kesedihan, karena selalu ketinggalan pen- getahuan
dibanding pengetahuan anak didikanya. Pada saat ini sering terjadi keadaan tingkat sosial
ekonomi seorang guru lebih rendah dibanding tingkat sosial ekonomi orang tua dari anak
didiknya. Oleh karena itu bisa saja terjadi seorang anak didik dari keluarga berada akan
lebih cepat memperoleh informasi-informasi pengetahu- an yang baru dibanding gurunya.
Sebab mu- rid-muridnya sudah terbiasa membaca maja- lah IPTEK yang baru dan
menikmati suguhan-suguhan dari media elektronik yang mutakhir, sementara itu para
guru kalau ingin membaca koran saja harus pinjam di perpus- takaan sekolah atau jika
ingin punya koran sendiri mungkin membeli eceran sekali dalam seminggunya.
Untuk mengatasi ketertinggalan-keter- tinggalan guru dalam penguasaan IPTEK tentunya
dilakukan terobosan-terobosan ba- ru yang harus segera dilakukan, schingga ti- dak ada
kesenjangan antara dunia guru di dalam kelas dan diluar kelas. Di sinilah peranan guru,
masyarakat (swasta), orang tua murid dan pemerintah dituntut untuk saling bekerja sama
dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, sepadan dengan perkemban- gan IPTEK
yang ada sekarang. Dengan dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang pesat ini,
maka setelah PELITA V yang akan datang kita benar-benar dapat menuju era
22
tinggal landas, dengan harapan tidak ada satu aspek kehidupanpun yang tinggal kandas.
Daftar Pustaka
Anonim, Pendidikan dan IPTEK Masa Men- datang, Merdeka 5 Januari 1991.
Anonim, Dampak Rumah Kaca, Kompas 3 Juli 1988.
Charles Panati, Breakthroughs (ter- jemahan), Remaja Karya CV, Bandung, 1989. :
Didin Sastrapradja, Harus Dikuasai atau terus Bergantung, Kompas 6 November 1988
Isjrin Noerdin, Perkembangan Sains dan Tehnologi I, Dep dik Bud, Jakarta.
Mochtar Buchori, Pendidikan sebagai sarana dan Pendidikan sebagai Tujuan, Kompas 24
Juli 1989.
Marwah Daud Ibrahim, Mitos dan Demitologisasi Tehnologi, Jawa Pos, 29 Januari 1991,
Otto Soemarwoto, Efek Rumah Kaca dan Pemecahan Global, Kompas 3 Oktober 1989,
Steve Prentis, Biotechnology: A new Instrial Revolution (terjemahan) Penerbit Er- langga,
1990.
Wildan Yatim, Perkembangan IPTEK Kita Perlu Tahap Persiapan, Kompas 24 Mei 1989.
BESTARI, AGUSTUS-OKTOBER 1991
TA eee
el
if
ee

Anda mungkin juga menyukai