Anda di halaman 1dari 11

Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Koreksi Radiometrik Landsat 8

Oleh:
Nurul Ihsan Fawzi
Email: nurul.ihsan.f@mail.ugm.ac.id

Karakteristik Umum Landsat 8


Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang untuk pertama kali menjadi satelit pengamat
bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 8 atau Landsat Data Continuity Mission (LDCM), mulai
menyediakan produk citra open access sejak tanggal 30 Mei 2013. NASA lalu menyerahkan satelit
LDCM kepada USGS sebagai pengguna data terhitung 30 Mei tersebut. Pengelolaan arsip data citra
masih ditangani oleh Earth Resources Observation and Science (EROS) Center. Landsat 8 hanya
memerlukan waktu 99 menit untuk mengorbit bumi dan melakukan liputan pada area yang sama setiap
16 hari sekali. Resolusi temporal ini tidak berbeda dengan Landsat versi sebelumnya.

Data dapat diunduh pada situs https://earthexplorer.usgs.gov/

Satelit Landsat 8 memiliki sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared
Sensor (TIRS) dengan jumlah band sebanyak 11 buah. Diantara band-band tersebut, 9 band (band 1-
9) berada pada OLI dan 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS. Tabel 1 menyajikan band dan panjang
gelombang pada Landsat 8 (Loyd, 2013).

Tabel 1. Band dan panjang gelombang pada Landsat 8

Band µm Resolusi Aplikasi


1 0.433 - 0453 Ultra blue/violet 30 m coastal/aerosol
2 0.450 – 0.515 Biru 30 m
3 0.525 – 0.600 Hijau 30 m Gelombang tampak
4 0.630 – 0.680 Merah 30 m
5 0.845 – 0885 Inframerah dekat 30 m
6 1.560 – 1.660 SWIR 1 30 m Analisis vegetasi
7 2.100 – 2.300 SWIR 2 30 m
8 0.500-0680 Pankromatik 15 m Resolusi lebih bagus
9 1.360 – 1.390 Cirrus 30 m Analisis awan
10 10.6 – 11.2 Termal 100 m
Pemetaan suhu bumi
11 11.5 – 12.5 Termal 100 m

Ada beberapa spesifikasi baru yang terpasang pada band Landsat ini khususnya pada band 1, 9, 10,
dan 11. Band 1 (ultra blue) dapat menangkap panjang gelombang elektromagnetik lebih rendah dari
pada band yang sama pada Landsat 7, sehingga lebih sensitif terhadap perbedaan reflektan air laut
atau aerosol. Band ini unggul dalam membedakan konsentrasi aerosol di atmosfer dan
mengidentifikasi karakteristik tampilan air laut pada kedalaman berbeda. Deteksi terhadap awan cirrus
juga lebih baik dengan dipasangnya band 9 pada sensor OLI, sedangkan band termal (band 10 dan
11) sangat bermanfaat untuk mendeteksi perbedaan suhu permukaan bumi dengan resolusi spasial
100 m.

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Gambar 1. Operasi pengurangan citra, Band 1 dikurang band 2. Laut dan organisme laut memantulkan lebih
banyak gelombang biru-violet. Sehingga band 1 dirancang untuk analisis pantai dan aerosol (laut terlihat lebih
cerah).

Gambar 2. Band 6 dan 7 merekam panjang gelombang inframerah tengah. Kegunaan band ini adalah untuk
mengetahui kondisi bumi ketika basah dan kering, dan untuk analisis geologi. Gambar ini komposit 751.

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 2 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Apa itu koreksi radiometrik?


Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel agar sesuai dengan yang seharusnya
yang biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama
(Soenarmo, 2009), dan juga untuk menghilangkan atau meminimalisir kesalahan radiometrik akibat
aspek eksternal berupa gangguan atmosfer pada saat proses perekaman. Biasanya gangguan
atmosfer ini dapat berupa serapan, hamburan, dan pantulan yang menyebabkan nilai piksel pada citra
hasil perekaman tidak sesuai dengan nilai piksel obyek sebenarnya di lapangan. Kesalahan
radiometrik pada citra dapat menyebabkan kesalahan interpretasi terutama jika interpretasi dilakukan
secara digital yang mendasarkan pada nilai piksel. Koreksi radiometrik ini sangat penting untuk
dilakukan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan (Chander, et al., 2007).

Produk standar Landsat 8 yang di download dari USGS (https://earthexplorer.usgs.gov), merupakan


produk citra dengan format TIFF (Temporary Instruction File Format) yang telah di konversi atau di
skalakan dalam bentuk Digital Number (DN, atau nilai piksel). Nilai piksel dengan format 16-bit
unsigned integer dapat di konversikan kembali dalam bentuk energi yang diterima oleh sensor (bentuk
energi sebelum di ubah menjadi nilai piksel).

Produk Landsat 8 dapat di koreksi menjadi Top Of Atmosphere (TOA) reflectance atau radiance
dengan rescalling nilai piksel ke dalam nilai satuan energi radiasi yang diterima oleh sensor. Nilai yang
digunakan terdapat pada metadata citra yang di download (file .MTL). Dapat di katakan, untuk
melakukan koreksi radiometrik pada Landsat 8, harus membaca metadata dari citra yang akan di
koreksi.
Apa perbedaan radiance dan reflectance (nilai radian spektral dan nilai reflektan)? Mengacu Reeves,
et al. (1975), nilai radian spektral didefinisikan sebagai fluks radian per unit pada sudut tertentu yang
di radiasikan oleh suatu objek ke arah tertentu. Secara lebih jelas dapat dijelaskan pada gambar (3).

Gambar 3. Konsep dari energi radian (Reeves, et al., 1975).

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 3 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Berikut adalah tahapan perekaman dari energi dari bumi hingga terekam pada sensor.

Gambar 4. Tahapan energi pada perekaman pada citra penginderaan jauh.

Sedangkan nilai reflektan merupakan rasio energi yang dipantulkan dengan total energi yang
mengenai suatu permukaan per unit area (Reeves, et al., 1975). Ekspresi lain yang mendekati
maksud ini agar mudah di mengerti adalah albedo.

Gambar 5. Grafik pantulan spectral dari vegetasi, tanah, dan air.

Jadi, nilai keduanya merupakan dua jenis terminologi yang berbeda. Seringkali, dalam proses
pengolahan citra digital seperti indeks, transformasi, dan lain lain; menggunakan nilai reflektan.
Sedangkan menurut penulis, energi radian ini dapat dikonversi menjadi nilai suhu permukaan. Oleh
sebab itu dibedakan menjadi nilai radian spektral dan nilai reflektan. Pada Landsat 8 ini, koreksi
keduanya dipisahkan secara persamaan. Ini mengacu pada penelitian Flynn, et al. (2001) yang
menjelaskan tentang saturasi sensor, atau kemampuan maksimal sensor mendeteksi suhu. ini
mengacu pada hukum Wien. Flynn, et al. (2001) menganalisis gunungapi Etna dengan Landsat
ETM+, yang menunjukkan bahwa lava dengan suhu yang tinggi dapat di deteksi menggunakan
band 4 yang peka terhadap suhu 595 – 926 derajat Celsius, sedangkan pada band 6 termal, hanya
peka pada suhu -33 sampai 51 derajat Celsius. Itulah yang menyebabkan pada energi radian
spektral memiliki satuan W/(m2 .sr.μm), dan reflektan tanpa satuan. Serta perbedaan penggunaan
kedua jenis koreksi untuk aplikasinya.

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 4 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Gambar 6. Energi (yang direpresentasikan oleh suhu → energi radian spektral) pada masing-masing panjang
gelombang.

Tahapan Koreksi Radiometrik Landsat 8

1. Konversi Nilai Piksel ke Nilai Radian Spektral (TOA Radiance)


Persamaan berikut merupakan persamaan dasar yang digunakan untuk melakukan konversi
nilai piksel menjadi nilai radian spektral (Chander, et al., 2007; Chander, et al., 2009).

L −L
𝐋𝛌 = (QCALmax − QCAL
min
) x (Q cal − QCALmin ) + Lmin
max min

Di mana:
Lλ= radian spektral pada sensor (W/(m2 .sr.μm),
Qcal= nilai piksel (DN),
Qcalmin= nilai minimum piksel yang mengacu pada LMIN λ (DN),
Qcalmax= nilai miksimum piksel yang mengacu pada LMAXλ (DN),
LMIN = nilai minimal radian spektral (W/(m2 .sr.μm), dan
LMAX = nilai maksimal radian spektral (W/(m2 .sr.μm) .

Nilai masing-masing parameter tersebut, dapat diperoleh di metadata. Berikut contoh metadata
pada Landsat 8 perekaman tanggal 24 Juni 2013, path/row 120/65, waktu perekaman 02:50:03
(waktu perekaman yang ditulis pada metadata adalah GMT, sedangkan lokasi citra adalah
GMT +7, sehingga citra direkam pada pukul 09:50:03 WIB).

GROUP = L1_METADATA_FILE
GROUP = METADATA_FILE_INFO
ORIGIN = "Image courtesy of the U.S. Geological Survey"
REQUEST_ID = "0101402054038_00001"
LANDSAT_SCENE_ID = "LC81200652013175LGN00"
FILE_DATE = 2014-02-06T22:17:56Z
STATION_ID = "LGN"
PROCESSING_SOFTWARE_VERSION = "LPGS_2.3.0"
END_GROUP = METADATA_FILE_INFO

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 5 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

GROUP = MIN_MAX_RADIANCE
RADIANCE_MAXIMUM_BAND_1 = 735.77271
RADIANCE_MINIMUM_BAND_1 = -60.76035
. . .
END_GROUP = MIN_MAX_RADIANCE
GROUP = MIN_MAX_PIXEL_VALUE
QUANTIZE_CAL_MAX_BAND_1 = 65535
QUANTIZE_CAL_MIN_BAND_1 = 1
. . .
END_GROUP = MIN_MAX_PIXEL_VALUE

Sehingga, jika menggunakan persamaan diatas, koreksi band 1 dapat ditulis:

(735.77271+60.76035/65535-1) + (Qcal – 1) + (-60.76035)

USGS (2013) menggunakan cara lain untuk memperoleh nilai radian spektral ini. Initinya
dengan rescalling nilai piksel menggunakan nilai scalling yang tertera pada metadata.
Persamaan yang digunakan:

Lλ = MLQcal + AL

Di mana:
Lλ = radian spektral pada sensor (W/(m2 .sr.μm),
Qcal = nilai piksel (DN),
ML = konstanta rescalling (RADIANCE_MULT_BAND_x, di mana x adalah band
yang digunakan)
AL = konstanta penambah (RADIANCE_ADD_BAND_x, di mana x adalah band
yang digunakan)

Nilai masing-masing konstanta dapat diperoleh pada metadata citra. Nilai RADIANCE_MULT_BAND_x
dan RADIANCE_ADD_BAND_x berbeda setiap band, jadi hal ini harus menjadi perhatian dalam input
ke persamaan.

GROUP = RADIOMETRIC_RESCALING
RADIANCE_MULT_BAND_1 = 1.2646E-02
RADIANCE_MULT_BAND_2 = 1.2950E-02
RADIANCE_MULT_BAND_3 = 1.1933E-02
RADIANCE_MULT_BAND_4 = 1.0063E-02
RADIANCE_MULT_BAND_5 = 6.1579E-03
RADIANCE_MULT_BAND_6 = 1.5314E-03
RADIANCE_MULT_BAND_7 = 5.1617E-04
RADIANCE_MULT_BAND_8 = 1.1388E-02
RADIANCE_MULT_BAND_9 = 2.4066E-03
RADIANCE_MULT_BAND_10 = 3.3420E-04
RADIANCE_MULT_BAND_11 = 3.3420E-04
RADIANCE_ADD_BAND_1 = -63.23082
RADIANCE_ADD_BAND_2 = -64.74913
RADIANCE_ADD_BAND_3 = -59.66577
RADIANCE_ADD_BAND_4 = -50.31354
RADIANCE_ADD_BAND_5 = -30.78938
RADIANCE_ADD_BAND_6 = -7.65704

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 6 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

RADIANCE_ADD_BAND_7 = -2.58083
RADIANCE_ADD_BAND_8 = -56.94108
RADIANCE_ADD_BAND_9 = -12.03319
RADIANCE_ADD_BAND_10 = 0.10000
RADIANCE_ADD_BAND_11 = 0.10000
...
END_GROUP = RADIOMETRIC_RESCALING

Sehingga, untuk memperoleh nilai radian pada band 1, digunakan ENVI sebagai
software pemrosesannya, maka persamaan yang ditulis pada band math adalah
sebagai berikut.

0.012155 * B1 + (-60.77251)

Gambar 7. Hasil pengolahan menggunakan ENVI. Nilai sama dengan di header citra untuk
minimum dan makimal tidak akan lebih tinggi dari yang tertera di header.

GROUP = MIN_MAX_RADIANCE
RADIANCE_MAXIMUM_BAND_1 = 735.77271
RADIANCE_MINIMUM_BAND_1 = -60.76035

Dari hasil menunjukkan bahwa hasil koreksi radian berada pada rentang yang benar, dengan
artian tidak melewati batas minimal dan maksimal dari nilai yang diperoleh dari metadata.

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 7 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

2. Konversi Nilai Piksel ke Nilai Reflektan (TOA reflectance)

Untuk band termal, level koreksi hanya pada konversi menjadi nilai radian spektral, hal tersebut
dikarekan band termal bukanlah band pantulan, tetapi pancaran energi inframerah termal.
Untuk band tampak, perlu dilakukan koreksi lanjutan yaitu koreksi atmosfer yang berguna
menurunkan variabilitas antar scene citra.
Pada Landsat 7, proses koreksi dilakukan dengan merubah nilai piksel menjadi nilai radian
(radiasi dari objek ke sensor) dan merubah lagi menjadi reflektansi (rasio antara radian dan
irradian antara radiasi objek ke matahari dan radiasi matahari ke objek). Persamaan konversi
diperlihatkan pada persamaan dibawah ini.

π .Lλ .d2
𝛒𝛌 = ESUNλ .cos θs

Di mana 𝜌𝜆 merupakan nilai reflektan (tanpa unit), 𝜋 adalah konstanta matematika (~3,14159),
d adalah jarak matahari – bumi (unit astronomi), 𝐸𝑆𝑈𝑁𝜆 adalah rerata exoatmospheric iradiansi
matahari (W/m2.sr.μm), dan 𝜃𝑠 adalah sudut zenith matahari (derajat). Nilai-nilai yang
dibutuhkan dalam persamaan didapatkan pada penelitian Chander, et al. (2009).

Pada Landsat 8, tidak menggunakan nilai radian spektral (𝐋𝛌 ), nilai yang digunakan
adalah rescalling nilai piksel (Qcal, Digital Number).
Pada Landsat 8, koreksi reflektan didapatkan dengan persamaan (USGS, 2013; USGS, 2019):

ρλ' = MρQcal + Aρ

Di mana:
ρλ' = Nilai reflektan citra (nilai min dan max tertera pada header citra)
ρλ' tidak memuat koreksi untuk sudut matahari
Qcal = nilai piksel (DN),
MP = konstanta rescalling (REFLECTANCE_MULT_BAND_x,
di mana x adalah band yang digunakan)
AP = konstanta penambah (REFLECTANCE_ADD_BAND_x,
di mana x adalah band yang digunakan)

GROUP = RADIOMETRIC_RESCALING
REFLECTANCE_MULT_BAND_1 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_2 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_3 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_4 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_5 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_6 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_7 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_8 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_MULT_BAND_9 = 2.0000E-05
REFLECTANCE_ADD_BAND_1 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_2 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_3 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_4 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_5 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_6 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_7 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_8 = -0.100000
REFLECTANCE_ADD_BAND_9 = -0.100000
END_GROUP = RADIOMETRIC_RESCALING

Nilai REFLECTANCE_MULT_BAND_x dan REFLECTANCE_ADD_BAND_x hampir sama


pada setiap band.

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 8 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Hasil pengolahan ini (ρλ'), nilai min dan maks tergantung pada nilai yang tertera pada
metadata.
GROUP = MIN_MAX_REFLECTANCE
REFLECTANCE_MAXIMUM_BAND_1 = 1.210700
REFLECTANCE_MINIMUM_BAND_1 = -0.099980
END_GROUP = MIN_MAX_REFLECTANCE

Untuk mendapatkan nilai reflektan, maka harus di koreksi sudut matahari (pengaruh dari
sudut matahari disajikan pada gambar dibawah ini). Sehingga, koreksi reflektan dapat
dihasilkan pada persamaan dibawah ini. Nilainya dapat bervariasi tergantung sudut matahari
pada saat perekaman (gambar 8).

𝝆𝝀′ 𝝆𝝀′
𝜌𝜆 = =
cos(𝜃𝑠𝑧) sin(𝜃𝑠𝑒)

Di mana:
Ρλ = TOA planetary reflectance (tanpa unit),
ρλ' = hasil pengolahan sebelumnya, tanpa koreksi sudut pengambilan.
ρλ' tidak memuat koreksi untuk sudut matahari
θSE = Sudut elevasi matahari ketika perekaman (sun elevation) diperoleh pada
header citra

. . .
SUN_AZIMUTH = 41.05932415
SUN_ELEVATION = 48.92714932
EARTH_SUN_DISTANCE = 1.0163724

θSZ = Sudut zenith; θSZ = 90° - θSE

Persamaan diatas dapat disederhanakan untuk mempermudah perhitungan.

𝑴𝝆 𝑸𝒄𝒂𝒍 + 𝑨𝝆 𝑴𝝆 𝑸𝒄𝒂𝒍+ 𝑨𝝆
𝝆𝝀 = =
cos(𝜃𝑠𝑧) sin(𝜃𝑠𝑒)

Akan tetapi, ada baiknya jika nilai sin(θSE) dihitung pada kalkulator. Sin (48,92714932)
adalah 0.7538748016804336539247589437

Sehingga, pada ENVI persamaan untuk koreksi reflektan (𝝆𝝀) dapat ditulis:

(0.00002 * B1 + (-0.10000))/ 0.7538748016804336539247589437

Note: dengan B1 adalah citra Qcal dengan nilai piksel (DN)

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 9 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Gambar 8. Pengaruh sudut pengambilan dan sudut matahari pada energi yang diterima oleh sensor
(Reeves, et al., 1975)

Konversi menjadi Brightness Temperature


Konversi menjadi nilai Brightness Temperature, menggunakan nilai 𝐿𝜆 atau nilai radian spektral. Seperti
yang telah dijelaskan diatas, nilai suhu merupakan nilai pancaran inframerah termal, bukan nilai
pantulan. Jadi koreksinya hanya koreksi radian sepektral saja. Nilai Brightness Temperature bukan
nilai suhu permukaan yang langsung dapat digunakan untuk analisis, tetapi hanyalah suhu radian.
Suhu radian merupakan suhu yang terekam pada sensor. Untuk mendapatkan suhu yang mendekati
objek permukaan bumi atau suhu kinetik, maka beberapa koreksi harus dilakukan. Untuk mendapatkan
hasil estimasi suhu permukaan dengan kualitas yang baik, maka dibutuhkan 4 langkah proses koreksi,
yaitu (Weng, et al., 2004; Voogt & Oke, 2003):
1. Konversi nilai piksel ke nilai Lλ ;
2. Koreksi absorbsi dan re-emisi yang terjadi di atmosfer;
3. Koreksi emisivitas permukaan; dan
4. Koreksi kekasaran permukaan.

Pada tutorial ini, hanya konversi nilai 𝐿𝜆 menjadi nilai Brightness Temperature, dengan persamaan:
K2
T= K1
ln( 𝐿 + 1)
𝜆

Di mana:
T = suhu radian dalam satuan Kelvin (K),
𝐿𝜆 = nilai radian spektral,
K1 = Konstanta Kalibrasi radian spektral (W/(m2 .sr.μm), diperoleh pada metadata untuk
band 10 atau 11.
K2 = Konstanta kalibrasi suhu absolut (K), diperoleh pada metadata untuk band 10 atau 11.

GROUP = TIRS_THERMAL_CONSTANTS
K1_CONSTANT_BAND_10 = 774.89
K1_CONSTANT_BAND_11 = 480.89
K2_CONSTANT_BAND_10 = 1321.08
K2_CONSTANT_BAND_11 = 1201.14
END_GROUP = TIRS_THERMAL_CONSTANTS

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 10 of 11


Seri Tutorial Penginderaan Jauh – Part 1

Kesimpulan
Sampai di disini penjelasan menganai koreksi landsat 8. Persamaan sumber koreksi berasal dari
USGS (2013). Di sini belum dipertimbangkan atau diacu koreksi berdasarkan penelitian yang telah di
publikasikan. Beberapa tambahan mengenai penjelasan terminologi, didapatkan dari beberapa
sumber.
Jika terdapat pertanyaan, atau ada kesalahan dalam isi dan sumber, mohon koreksi dan sarannya.
Pertanyaan dan kritik dapat disampaikan pada email.
Semoga dapat bermanfaat.

Referensi
Chander, G., L, B. & Barsi, J. A., 2007. Revised Landsat-5 Thematic Mapper Radiometric Calibration.
IEEE Geoscience and Remote Sensing Letters, 4(3), pp. 490-494.
Chander, G., Markham, B. L. & Helder, D. L., 2009. Summary of current radiometric calibration
coefficients for Landsat MSS, TM, ETM+, and EO-1 ALI sensors. Remote Sensing of
Environment, Volume 113, pp. 893-903.
Flynn, L. P., Harris, A. J. & Wright, R., 2001. Improved identification of volcanic features using Landsat
7 ETM+. Remote Sensing of Environment, Volume 78, pp. 180-193.
Kim, H. M., Kim, B. K. & You, K. S., 2005. A Statistic Correlation Analysis Algorithm Between Land
Surface A Statistic Correlation Analysis Algorithm Between Land Surface. International Journal
of Information Processing Systems, 1(1), pp. 102-106.
Loyd, C. (2013), “Landsat 8 Bands « Landsat Science”, available at:
https://landsat.gsfc.nasa.gov/landsat-8/landsat-8-bands/ (accessed 17 May 2019).
Reeves, R. G., Anson, A. & Landen, D., 1975. Manual of Remote Sensing. First Edition ed. Virginia:
American Society of Photogrammetry.
Soenarmo, S. H., 2009. Penginderaan Jauh dan Pengenalan Sistem Informasi Geografis untuk Bidang
Ilmu Kebumian. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
USGS, 2013. Using the USGS Landsat 8 Product. [Online]
Available at: http://landsat.usgs.gov/Landsat8_Using_Product.php
[Accessed 31 Mei 2014].
USGS. (2019), Landsat 8 (L8) Data Users Handbook, Version 4., Department of the Interior U.S.
Geological Survey, Sioux Falls, South Dakota, available at: https://landsat.usgs.gov/landsat-
8-l8-data-users-handbook-section-1.
Voogt, J. & Oke, T., 2003. Thermal remote sensing of urban climates. Remote Sensing of the
Environment, Volume 86, p. 370–84.
Weng, Q., Lu, D. & Schubring, J., 2004. Estimation of Land Surface Temperature - Vegetation
Abuncance Relationship for Urban Heat Island. Remote Sensing for Environment, Volume 89,
pp. 467-483.

© 2016 Thermal Remote Sensing Research Center Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai