Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G (2003)
secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata
depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata
bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio,
yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang mempunyai makna
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan.
Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka
katacommunion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu
dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, atau berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan tingkah laku dan
hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan
lingkungan sekitarnya (Potter & Perry, 2005).
Nursalam (2007) menyatakan, komunikasi juga merupakan suatu seni
untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah
sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi
pesan.
Dapat disimpulkan berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut definisi
komunikasi adalah proses penyampaian pesan kepada orang lain untuk mencapai
kebersamaan.
Komunikasi juga dilakukan antar teman sejawat, dalam hal ini komunikasi
antar sesama perawat, dapat digolongkan ke dalam komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
seperti kepentingan perawat untuk mendapatkan atau menyampaikan laporan yang
jelas dan lengkap dari teman sejawat (perawat) yang dinas sebelumnya
(Alifah,2015)
Komunikasi antar teman sejawat yang dimaksud adalah proses pertukaran
informasi antara individu anatara dua orang atau lebih baik secara verbal maupun
non verbal yang dilakukan bersama teman seumuran dengan mempunyai tujuan
dan keinginan yang sama (Sulistinganah, 2013).

2.2 Fungsi
Hubungan yang harmonis dalam organisasi dapat dicapai dengan adanya
komunikasi. Conrad,1985 (dalam Stewart, 2005 : 170), mengidentifikasikan tiga
fungsi komunikasi dalam organisasi (teman sejawat), fungsi-fungsi tersebut
adalah :
2.1.1 Fungsi Perintah
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “membicarakan,
menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah.” Dua jenis
komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan
dan umpan balik, dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi orang lain
dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara
sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut.
2.1.2 Fungsi Relasional
Komunikasi memperbolehkan anggota “menciptakan dan
mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan
organisasi lain”. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja
pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara.
2.1.3 Fungsi Managemen Ambigu.
Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan
(ambiguity) yang melekat dalam organisasi.
Daftar Pustaka

Agus M. Hardjana. 2003. Komunikasi intrapersonal & Komunikasi


Interpersonal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Penerbit Salemba


Medika, Jakarta

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta

Safitri, Hendika Alifah. 2015, 03 Agustus. Makalah Komunikasi Terhadap Tim


Kesehatan, Anak dan Teman Sejawat. Diakses pada 17 November 2019
dari http://alifahhendikasafitri.blogspot.com/2015/08/makalah-
komunikasi-terhadap-tim.html

Sulistinganah. 2013.Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar Teman Sebaya


Menggunakan Bimbingan Kelompok Berbasis Permainan Pada Siswa
Kelas V Di Sd Negeri 1 Parakancanggah Kabupaten Banjarnegara Tahun
Ajaran 2012/2013. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Semarang. Semarang

Tubbs, Stewart L & Sylvia Moss, Human Communication: Konteks-Konteks


Komunikasi, Editor Deddy Mulyana, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.

Anda mungkin juga menyukai