Anda di halaman 1dari 25

BAB 7

SISTEM PERNAPASAN

Sistem pernapasan adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan
karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan
utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara
yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi.

A. Saluran Pernapasan Pada Manusia


Saluran pernapasan pada manusia terdiri dari beberapa bagian. Pertama-tama
udara masuk ke tubuh melalui hidung, kemudian menuju rongga hidung. Barulah
faring, trakea, bronkus, dan kemudian sampai di paru-paru yang di dalamnya terdapat
bronkiolus dan alveolus. Bagian-bagian ini memiliki beberapa fungsinya masing-
masing. Ada yang bertugas menyaring udara, mengikat oksigen, dll. Berikut adalah
urutan saluran pernapasan pada manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Hidung/rongga hidung (cavum nasalis)

Hidung adalah tempat masuknya pernapasan. Di dalam hidung terdapat selaput


lendir, bulu-bulu hidung, dan ujung saraf pembau serta konka. Proses yang
terjadi pada udara di dalam rongga hidung terbagi menjadi tiga.

a. Penyaringan

Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan bulu-bulu atau


rambut-rambut hidung. Selaput lendir dan rambut-rambut hidung
berfungsi menyaring debu atau benda asing yang masuk bersama udara.

b. Penghangatan (pengaturan suhu)

Penghangatan dilakukan oleh konka (banyak kapiler darah) untuk


mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

c. Pelembapan (pengaturan kelembapan)

Dengan bantuan lendir menjadikan udara kering yang masuk dalam


rongga hidung menjadi lembap sebelum ke paru-paru.

2. Faring (tekak)

Faring adalah percabangan/persimpangan antara saluran pernapasan


(nasofaring) dibagian depan dengan saluran pencernaan (orofaring) dibagian
belakang. Diantara oso nasofaring dan orofaring terdapat klep yang disebut
epiglotis. Epiglotis berfungsi mengatur perjalanan udara dan makanan pada
persimpangan tersebut. Dibawah faring terdapat laring (pangkal tenggorokan)
yan terdapat suatu daerah pembesaran pada leher dan terdapat pita suara.

3. Laring

Antara faring dan tenggorokan terdapat struktur yang disebut laring. Laring
merupakan tempat melekatnya pita suara. Pada saat kamu berbicara, pita suara
akan mengencang atau mengendor. Suara dihasilkan apabila udara bergerak
melewati pita suara dan menyebabkan terjadinya getaran. Pita suara pada laki-
laki lebih panjang dibanding pita suara perempuan.

Organ Sistem Pernapasan. A. paru-paru B. saluran bronkus C. hidung D. mulut


E. trakea F. diafragma

4. Trakea (batang tenggorokan)

 Trakea merupakan pipa kaku tapi elastis yang panjangnya sekitar 10 cm.
Trakea terletak dibagia leher dan sebagian di rongga dada. Dinding trakea
dikelilingi cincin tulang rawan dan di bagian dalam rongga bersilia. Silia
tersebut berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam
pernapasan. Dinding trakea terdiri dari tiga lapisan sel.
Lapisan dalam berupa jaringan epitel bersilia
 Lapisan tengah berupa otot polos dan cincin tulang rawan
 Lapisan luar berupa jaringan ikat.

5. Bronkus

Trakea bercabang menjadi dua cabang trakea yang disebut bronkus. Cabang
bronkus atau trakea adalah bronkus kanan dan bronkus kiri.

1) Bronkus kanan, menuju ke paru-paru kanan (3 cabang dan kedudukan


lebih menurun)
2) Bronkus kiri, menuju ke paru-paru (2 cabang dan kedudukan lebih
mendatar).

6. Alveolus

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa


gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat
dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium
pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.

7. Pulmo (paru-paru)

Paru-paru berjumlah sepasang yang dibungkus oleh selaput pleura. Selaput


pleura memiliki rangkap dua, yaitu pleura parietalis (sebelah luar) dan pleura
viscerlaris (sebelah dalam). Diantara lapisan pleura terdapat cairan limfa yang
berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan
mengempis.

Paru-paru terletak pada rongga bagian dada bagin atas yang dibatasi oleh
selaput diafgrama. Paru-paru yang sebelah kanan (pulmo dexter) tersusun atas
tiga belahan, sedangkan paru-paru kiri (pulma sinister) tersusun atas dua
belahan.

Didalam paru-paru terdapat dua organ, yaitu bronkiolus dan alveoulus.

1) Bronkiolus (cabang-cabang bronkus), yaitu cabang-cabang bronkus yang


makin masuk ke dalam paru-paru makin kecil dan halus dengan dinding yang
tipis.

2) Alveoulus (gelembung-gelembung paru), yaitu organ yang berbentuk


seperti sekumpulan kantong (gelembung) dan tersusun atas selapis sel yang
tipis dan elastis rata-rata diselubungi oleh kapiler darah, alveolus berjumlah ±
1.800 juta buah yang berfungsi sebagi tempat terjadinya pertukaran gas, yaitu
O2 dari lingkungan sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke lingkungan.
B. Mekanisme Pernapasan
Kerja paru paru diatur oleh rongga dada rongga perut, yang mengatur volume
dan tekanan paru paru. Atas dasar caranya, pernafasan dibagi menjadi dua macam.

1) Pernafasan Dada
Mekanisme pernafasan dada menggunakan otot antar tulang rusuk
dalam proses pengambilan dan pengeluaran udara. Otot ini terdiri dari dua
bagian,yaitu otot antar tulang rusuk luar dan otot anatar tulang rusuk dalam.
Ketika otot tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk akan terangkat,pada
kondisi ini dalam tubuh akan terjadi inspirasi, sehingga volume rongga dada
menjadi besar.karena volume rongga dadamembesar,maka tekanan udara
dalam rongga dada mengecil. Sementara tekanan udara luar terjaga tetap,
udara dari lingkungan akan masuk menuju paru paru melalui saluran
pernafasan.

Ketika otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi/menegang, maka tulang


rusuk dan tulang dada akan kembali ke posisi semula. Pada kondisi ini dalm
tubuh akan terjadiekspirasi. Karena volume rongga dada mengecil, maka
tekanan udara dalam rongga dada membesar, sementara tekanan udara di
lingkungan tetap, udara darirongga paru paru akan keluar ke lingkungan.

2) Pernafasan Perut

Mekanisme pernafasan perut menggunakan prinsip kerjaotot otot


diafragma dan otot dinding rongga perut. Ketika otot diafragma berkontraksi,
diafragma akan menjadi datar.ketika itu pula volume rongga dada membesar,
sedangkan tekanan udaraluar tidak berubah, sehingga paru paru mengembang,
akibatnya udara akan mengalir dari lingkungan menuju paru paru. Fase ini
disebut fase inspirasi.
Sedangkan pada fase ekspirasi terjadi ketika otot diafragma berelaksasi.
Ketika otot diafragma berelaksasi, otot dinding ronggaperut berkontraksi.
Sehingga, rongga perut terdesak ke arah diafragma dan keadaan diafragma
mencengkung. Akibatnya volume rongga dada mengecil dan tekanan udaranya
meningkat. Pada kondisi ini udara akan mengalir dari rongga paru paru
menuju lingkungan.

C. Sistem Pernapasan Pada Hewan


Jika kita berbicara tentang pernapasan pada hewan pada dasarnya pernapasan
pada hewan sama dengan pernapasan pada manusia, Oksigen yang di gunakan sebagai
proses oksidasi yang menghasilkan energi dan mengeluarkan CO2 serta uap air yang
merupakan zat-zat sisa dari proses pernapasan. Sistem pernapasan pada hewan dapat
di kelempokkan menjadi 10 bagian, di antaranya Pernapasan Pada Mamalia,
Pernapasan Pada Aves, Pernapasan Pada Reptilia, Pernapasan Pada Amfibi,
Pernapasan Serangga, Pernpasan Kalajenking, laba-laba, Pernapasan pada Udang-
udangan, Pernapasan Cacing Dan Pernapasan pada Protozoa.

1. Sistem Pernapasan pada Mamalia

Pada hewan mamalia memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama
seperti manusia. alat-alat pernapasanya terdiri atas hidung, batang tenggorok dan
juga paru-paru.Pada paru-paru terdapat gelembung (aveolus) yang berdinding
tipis dan terdiri atas sari lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding
pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam
kapiler darah dan CO2 di keluar dari kapiler darah melalui difusi.

2. Sistem Pernapasan pada Aves

Selanjutnya kita akan membahas tentang sistem pernapasan pada aves atau
yang lebih di kenal dengan burung, alat pernapasan burung terdiri atas :

 lubang hidung
 batang tenggorok (trakea)
 cabang batang tenggorok (bronkus)
 paru-paru.

Udara yang di hirup burung masuk melalui lubang hidung, lalu ke batang
tenggorok, cabang batang tenggorok dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru.di
dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru(alveolus), tempat terjadinya
pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah trakea terdapat pula alat suara
yang di sebut dengan nama Siring. udara bertekanan tinggi yang melalui siring
akan menggetarkan selaput suara di dalamnya sehingga menghasilkan bunyi.

Umumnya pada burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan
yang berupa pundi-pundi udara, memiliki 9 buah pundi-pundi udara, yang mana
Kesembilan pundi-pundi udara tersebut adalah sebagai berikut ini :

 Sepasang pundi-pundi udara di leher;


 Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
 Sepasang pundi-pundi udara di perut;
 Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
 Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang
membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.

Fungsi dari pundi-pundi udara pada burung adalah untuk membantu pernapasan
pada saat terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang di
hasilkan oleh siring.
Taukah sobat bahwa Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung,
Caranya adalah dengan mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara.Pundi-
pundi udara yang berisi udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan
menurun sehingga membantu dan memudahkan burung untuk terbang.
Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik.
Pada saat burung mengepak kan sayapnya untuk terbang, maka pengambilan
oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena terjadinya kontraksi otot-
otot dada menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-
paru. Maka Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung
menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara. Selanjutnya,
udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran
gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk
proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke
luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan
menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi untuk bernapas. Pundi-
pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas pohon atau
melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.

3. Sistem Pernapasan pada Reptilia

Sistem pernapasan hewan reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada


burung. alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari. Lubang Hidung, batang
tenggorok dan Paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran
udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama
dengan mamalia.

Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya kita ambil sebagai contoh
buaya, buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, serta
kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat
masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

4. Sistem Pernapasan pada Amfibi

Katak merupakan hewan yang tergolong ke dalam amfibi yang mana selama
hidupnya mengalami metamorfosis atau yang di kenal sebagai perubahan bentuk
tubuh. seiring dengan proses metamorfosis, alat pernapasan pada katak juga
mengalami perubahan, setelah menetas, berudu katak bernapas menggunakan
kedua pasang insang luar yang di milikinya. Lalu beberapa saat kemudian,
terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu dua pasang insang yang lain
menjadi besar. lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga air di
sekelilingnya selalu berganti-ganti. Oksigen yang larut di dalam air di sekeliling
insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada
insnag.Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung
insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar
enam sampai sembilan hari.
Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan
dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup
insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring
dengan proses metamorfosis katak, insang dalam kemudian menghilang dan
berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi katak dewasa, pernapasan
dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut. Pernapasan melalui
paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan melalui
paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian
menutup lubang hidungnya sebelah dalam.

Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam
paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air
ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu
banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan insang
luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah itu
memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam
pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih
habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.

Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak
mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara
berdifusi melalui selaput rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh
darah dan diedarkan ke seluruh tubuh katak.
5. Sistem Pernapasan pada Pisces

Alat pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya berupa
insang yang berjumlah empat pasang, letak insang di samping kiri serta kanan
kepala ikan. Pada setiap insang memiliki banyak lembaran yang di selubungi oleh
jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan
insang sangatlah lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak, cerakan cepat
dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.

Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah
dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi
ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan
insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara
demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada
ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang.
Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang.

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi,
Fase Inspirasi adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang
menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingg rongga mulut
membesar. Keadaan itu menyebabkan tekanan udara dan rongga mulut lebih kecil
dari pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan dengan membukanya celah
mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2
dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi
air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air
didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di
dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan
mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang
yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat
naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan,
misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat
bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak
teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan
memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah,
misalnya pada lingkungan berlumpur.

Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan
paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.),
dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah
atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut
pulmosis.

6. Sistem Pernapasan pada Serangga

Sistem pernapasan pada hewan serangga di kenal sebgagai Sistem Trakea.


memiliki bentuk yang berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang
ke seluruh bagian tubuh. cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus
jaringan tubuh di sebut dengan trakeol. Trakea bermuara pada lubang kecil yang
di sebut dengan stigma(spirakel). Spirakel ini berfungsi sebagai jalan Masuk dan
keluarnya udara pernapasan. Pada belalang misalnya yang memiliki sepuluh
pasang spirakel , dua pasang spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang
lainya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang
membantu menepiskan debu dan benda-benda asing lain dan udara sebelum
masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup yang dapat membuka dan menutup.

Saat Menarik nafas otot belalang pada kerangka luar mengendur, tubuhnya
mengembang, keadaan ini menyebabkan udara dari luar masuk melalui spirakel
menuju ke dalam trakea.kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada
waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya,
udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.

Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi,
pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik,
spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar
satu detik, spirakel daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi
memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah perut terbuka selama
kurang lebih sepertiga detik.

Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang
trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung,
berdinding tipis dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan
yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem
trakea.

Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat
dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea
dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki
cadangan udara yang tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke
permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk
digunakan pada waktu berada di dalam air.

Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat


oksigen. Oleh karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke
dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang
merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang
bermuara pada spirakel.

7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba

Alat pernapasan pada kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru buku. Paru-
paru ini terletak di sisi tubuh bagian bawah. biasanya, paru-paru buku berupa dua
buah kantong, yang masing-masing terdiri dari lipatan serupa lembaran daun
yang berjumblah lima belas sampai dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke
arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian
itu berhubungan dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-
lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk melalui stigma,
kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sehingga
berhubungan langsung dengan darah.

8. Sistem Pernapasan pada Udang-Udangan

Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air,


bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau
kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung
insang) dan dinding badan.

Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan membran yang


tipis. Oleh karena itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan
pengeluaran karbon dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara
difusi, dapat terjadi dengan cepat dan efisien.

Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan


habitatnya. Pada umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin meningkat,
insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di daerah pasang surut
terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang hidup di daerah Iebih dekat dengan
daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di pantai mempunyai 12
insang.

Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga
insang dengan banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara
terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang
memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
9. Sistem Pernapasan pada Cacing

Cacing tanah bernapas menggunakan kulitnya yang tipis. kulit cacing tanah
banyak mengandung kapiler darah serta kelenjar lendir yang selalu menghasilka
lendir. Lendir itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kulit cacing agar selalu basah
supaya Oksigen mudah berdifusi melalui kulit.Oksigen berikatan dengan
hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada
kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.

10. Sistem Pernapasan pada Protozoa

Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus. Jadi
keluar masuknya udara untuk pernapasan hewal bersel satu (protozoa), misalnya
Amoeba sp. terjadi melalui selaput atau membran sel secara di fusi. menggunakan
O2 untuk keperluan oksidasi, kadar O2 di dalam tubuhnya berkurang, sedangkan
kadar CO2 bertambah.

Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam
sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila
kadar CO2 di luar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2
diluar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel
berdifusi ke luar sel.
D. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia
1. Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri
pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang
penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi
karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa
kering di kerongkongan.

2. Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh


alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah
lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma
sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam
paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara
optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang
disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap
benda-benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan
utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau
bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu
lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres
(tekanan psikologis).

Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem
pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola
hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok
dan stress.

Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak di


derita di dunia. Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300 juta
orang. Sementara jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang
atau kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Asma bukanlah
penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang terserang
asma, anggota lain tidak perlu panik.

Gejala penyakit Asma antara lain:

1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.


2. Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
5. Rasa sesak dan berat di dada.
6. Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
7. Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
8. Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.
9. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
10. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.

Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang menderita asma


akan kesulitan untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya kontraksi pada
otot-otot bronkul yang mengakibatkan penyempitan pada saluran pernapasan.

Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat semprot
yang mengandung epinefrine atau isoproterenol yang dapat dihisap dengan
segera saat terjadi serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi
disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam tubuh penderita.

Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara dengan


memberikan minuman hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan
memberikan hembusan angin segar dari kipas angin untuk membantu proses
pernapasan penderita. Penyakit asma mungkin tidak dapat dihilangkan dari sistem
pernapasan manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar gejala dan
serangannya tidak mengganggu aktivitas bekerja.

Cara mencegah penyakit Asma:

1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
2. Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang
bila napas tidak kuat.

Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi pengobatan alternatif, namun


belum cukup bukti yang memastikan bahwa terapi-terapi tersebut efektif
mengobati asma.

3. Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan


antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama
ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari
dan biasanya sembuh sendiri.

Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem


pernapasan pada manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari
keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman,
mata berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk, dan nyeri di beberapa
bagian tubuh.

Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di


masyarakat. Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat
muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini
terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim
hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan
menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain
seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus
influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan
tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk
dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara
terutama di ruangan tertutup.

Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan
menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan
hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg)
dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.

Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas


bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A
akan menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat
menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan
menyebabkan gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe
A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus
ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik.

Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang
biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya.
Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak
mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih
menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi
epidemi di tahun 1980-an.

Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah
virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10
virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita
influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran
nafas.

Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa,
namun dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam
bisa sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu
yang tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh medis.

Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan
mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan
sel yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di
sebelahnya atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.

Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit


kepala, sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan
serak. Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi
ini biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.

Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya.
Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.

4. Emfisema

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan


pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat
penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap
rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:

1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami
penderita emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.

Cara mencegah penyakit Emfisema:

1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah


penderita dari penyakit ini.
2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya
ringan, sedang atau berat.
3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan
dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini.
Berhenti merokok juga sangat penting.

5 Bronkitis

Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial.


Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang
membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan
sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-
peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi
oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons
terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi
alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk,
demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali
melalui gejala-gejala berikut ini.

1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.

6. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi


akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:

1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
3. Efusi pleura

Cara mencegah penyakit Asebstosis:

1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja


2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok

7. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita
penyakit sinusitis.

1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.


2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
3. Sering bersin.
4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.

Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-
buahan.

8. Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium


tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun
yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut
sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru
sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini
menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik
kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-
selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
Keadaan ini menyebabkan:

1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran


udara paru-paru
2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
3. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas
difusi paru-paru

TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh
bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent
tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan
maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah
kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri
tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama
pada bagian paru-paru.

Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu


atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan
lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat
badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.

Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk dunia telah terinfeksi kuman


tuberkulosis, dan hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di Asia Tenggara.
Pada tahun 2010, ditemukan 8,8 juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia. 1,4
juta diantarnya berakhir dengan kematian.

Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus baru TB setiap tahunnya.


Sepertiganya meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian akibat TB membuat
Indonesia menduduki peringkat tiga jumlah dan kasus kematian penderita TB
yang merupakan penyakti menular ini.

TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan
mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan
untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi
ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama
kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.

Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa
organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia
terutama paru-paru. Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang
menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di paru-paru.

Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem saraf,
sistem getah bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang disebut
juga tuberkulosis milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena tuberkulosis
adalah orang-orang pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang
yang bekerja di rumah sakit.

Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali lipat daripada
orang yang tidak merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan alkohol
dan penderita diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi tiga kali
lipat dari orang biasa.

Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh penderita TB banyak


mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan
tubuh belum sempurna sangat rentan terhadap penularan TB, terlebih jika mereka
berada dalam satu lingkungan penderita TB. Untuk pencegahan penularan TB
pada anak-anak, imunisasi BCG adalah imunisasi yang wajib selain hepatitis B,
Polio, DPT, dan campak.

Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan waktu 6 bulan, namun
ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat
penyakit TB kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum digunakan melawan
tuberkulosis adalah menggukan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.

Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua macam


pengobatan antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri
terhadap antibiotik. Tinggkat penularan penyakitsistem pernapasan manusia
tuberkulosis sangat tinggi karena rendahnya kualitas lingkungan.

Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan tetap


bersih dan sehat. Kualitas udara yang buruk memperparah penderita tuberkulosis.
Penderita tuberkulosis juga harus dijauhkan dari anak-anak.

9. Pneumonia

Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang


disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi
oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary
alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh
iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya,
seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab
yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau
pneumokokus.

Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia
(lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya
sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang
kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan
telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu
penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan


pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan
tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan
X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri
Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang
memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini
diantaranya adalah :

1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy)
dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana
mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan
Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini
menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan
balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri
dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena
Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal
(chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan
peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia
dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko
tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis
memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media
berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat
keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri,
antara lain:

1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan


antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak
lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi
menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia
akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang
hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang
cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk
membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan
dengan pemberian antijamur.

Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam
dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis
rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga
akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.

10. Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya
dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal
dunia.

11. Renitis

Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi


bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada
seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung
tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor
lain.

12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang


sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan
tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab
munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh
yang menurun.

Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan
tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan
ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang
paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus,
parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis
Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat,
yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak,
hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa
meningkat tidak seperti biasanya).

Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius,


tenggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah
menyerupai campak, telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan
berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir
dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi
keras.

Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos


hidung), rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring),
epiglotitis (radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring
dan trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea).

Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua
radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan
ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang
dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.

Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih


parah. Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik
disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi
karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit
kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari.

Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita
dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah
demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi
orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak
apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan
kematian.

ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum


sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA.
Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan
kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring
harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.

13. Kanker Paru-Paru

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :

1. Pembekakan di wajah atau di leher


2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8. Suara serak/parau

14. SARS

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit


pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae.
Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap
penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk.
Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis,
yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya
lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena
alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.

15. Rinitis

Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal
virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan
cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.

16. Laringitis

Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.

17. Legionnaries

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella


pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

18. Tonsilitis

Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak


membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih
pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan
membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran
pernapasan. Adapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.

1. Tenggorokan terasa sakit.


2. Terasa sakit saat menelan.
3. Tubuh mengalami demam tinggi.
4. Sering mengalami muntah
5. Mengalami kesulitan saat bernapas
6. Tidur mendengkur
7. Nafsu makan menurun
8. Timbul bau tidak sedap pada mulut
9. Timbul nyeri di sekitar otot

19. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan


yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau
jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia
(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan
HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit
Asfiksi:

1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida.
Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga
terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat
cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik
lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi,
denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati
berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun
sampai hilang dan relaksasi spingter.
4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap.
Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.

20. Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan


oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan
ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel.
Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas
mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas
kerja otot.

Anda mungkin juga menyukai