Bab 7 Biologi Sma
Bab 7 Biologi Sma
SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernapasan adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan
karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan
utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara
yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi.
a. Penyaringan
2. Faring (tekak)
3. Laring
Antara faring dan tenggorokan terdapat struktur yang disebut laring. Laring
merupakan tempat melekatnya pita suara. Pada saat kamu berbicara, pita suara
akan mengencang atau mengendor. Suara dihasilkan apabila udara bergerak
melewati pita suara dan menyebabkan terjadinya getaran. Pita suara pada laki-
laki lebih panjang dibanding pita suara perempuan.
Trakea merupakan pipa kaku tapi elastis yang panjangnya sekitar 10 cm.
Trakea terletak dibagia leher dan sebagian di rongga dada. Dinding trakea
dikelilingi cincin tulang rawan dan di bagian dalam rongga bersilia. Silia
tersebut berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam
pernapasan. Dinding trakea terdiri dari tiga lapisan sel.
Lapisan dalam berupa jaringan epitel bersilia
Lapisan tengah berupa otot polos dan cincin tulang rawan
Lapisan luar berupa jaringan ikat.
5. Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua cabang trakea yang disebut bronkus. Cabang
bronkus atau trakea adalah bronkus kanan dan bronkus kiri.
6. Alveolus
7. Pulmo (paru-paru)
Paru-paru terletak pada rongga bagian dada bagin atas yang dibatasi oleh
selaput diafgrama. Paru-paru yang sebelah kanan (pulmo dexter) tersusun atas
tiga belahan, sedangkan paru-paru kiri (pulma sinister) tersusun atas dua
belahan.
1) Pernafasan Dada
Mekanisme pernafasan dada menggunakan otot antar tulang rusuk
dalam proses pengambilan dan pengeluaran udara. Otot ini terdiri dari dua
bagian,yaitu otot antar tulang rusuk luar dan otot anatar tulang rusuk dalam.
Ketika otot tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk akan terangkat,pada
kondisi ini dalam tubuh akan terjadi inspirasi, sehingga volume rongga dada
menjadi besar.karena volume rongga dadamembesar,maka tekanan udara
dalam rongga dada mengecil. Sementara tekanan udara luar terjaga tetap,
udara dari lingkungan akan masuk menuju paru paru melalui saluran
pernafasan.
2) Pernafasan Perut
Pada hewan mamalia memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama
seperti manusia. alat-alat pernapasanya terdiri atas hidung, batang tenggorok dan
juga paru-paru.Pada paru-paru terdapat gelembung (aveolus) yang berdinding
tipis dan terdiri atas sari lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding
pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam
kapiler darah dan CO2 di keluar dari kapiler darah melalui difusi.
Selanjutnya kita akan membahas tentang sistem pernapasan pada aves atau
yang lebih di kenal dengan burung, alat pernapasan burung terdiri atas :
lubang hidung
batang tenggorok (trakea)
cabang batang tenggorok (bronkus)
paru-paru.
Udara yang di hirup burung masuk melalui lubang hidung, lalu ke batang
tenggorok, cabang batang tenggorok dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru.di
dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru(alveolus), tempat terjadinya
pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah trakea terdapat pula alat suara
yang di sebut dengan nama Siring. udara bertekanan tinggi yang melalui siring
akan menggetarkan selaput suara di dalamnya sehingga menghasilkan bunyi.
Umumnya pada burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan
yang berupa pundi-pundi udara, memiliki 9 buah pundi-pundi udara, yang mana
Kesembilan pundi-pundi udara tersebut adalah sebagai berikut ini :
Fungsi dari pundi-pundi udara pada burung adalah untuk membantu pernapasan
pada saat terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang di
hasilkan oleh siring.
Taukah sobat bahwa Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung,
Caranya adalah dengan mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara.Pundi-
pundi udara yang berisi udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan
menurun sehingga membantu dan memudahkan burung untuk terbang.
Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik.
Pada saat burung mengepak kan sayapnya untuk terbang, maka pengambilan
oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena terjadinya kontraksi otot-
otot dada menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-
paru. Maka Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung
menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara. Selanjutnya,
udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran
gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk
proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke
luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan
menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi untuk bernapas. Pundi-
pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas pohon atau
melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.
Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya kita ambil sebagai contoh
buaya, buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, serta
kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat
masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Katak merupakan hewan yang tergolong ke dalam amfibi yang mana selama
hidupnya mengalami metamorfosis atau yang di kenal sebagai perubahan bentuk
tubuh. seiring dengan proses metamorfosis, alat pernapasan pada katak juga
mengalami perubahan, setelah menetas, berudu katak bernapas menggunakan
kedua pasang insang luar yang di milikinya. Lalu beberapa saat kemudian,
terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu dua pasang insang yang lain
menjadi besar. lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga air di
sekelilingnya selalu berganti-ganti. Oksigen yang larut di dalam air di sekeliling
insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada
insnag.Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung
insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar
enam sampai sembilan hari.
Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan
dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup
insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring
dengan proses metamorfosis katak, insang dalam kemudian menghilang dan
berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi katak dewasa, pernapasan
dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut. Pernapasan melalui
paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan melalui
paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian
menutup lubang hidungnya sebelah dalam.
Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam
paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air
ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu
banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan insang
luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah itu
memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam
pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih
habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.
Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak
mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara
berdifusi melalui selaput rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh
darah dan diedarkan ke seluruh tubuh katak.
5. Sistem Pernapasan pada Pisces
Alat pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya berupa
insang yang berjumlah empat pasang, letak insang di samping kiri serta kanan
kepala ikan. Pada setiap insang memiliki banyak lembaran yang di selubungi oleh
jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan
insang sangatlah lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak, cerakan cepat
dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.
Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah
dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi
ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan
insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara
demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada
ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang.
Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi,
Fase Inspirasi adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang
menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingg rongga mulut
membesar. Keadaan itu menyebabkan tekanan udara dan rongga mulut lebih kecil
dari pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan dengan membukanya celah
mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2
dan air dan pelepasan CO2 dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi
air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air
didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di
dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan
mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang
yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat
naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan,
misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat
bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak
teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan
memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah,
misalnya pada lingkungan berlumpur.
Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan
paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.),
dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah
atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut
pulmosis.
Saat Menarik nafas otot belalang pada kerangka luar mengendur, tubuhnya
mengembang, keadaan ini menyebabkan udara dari luar masuk melalui spirakel
menuju ke dalam trakea.kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada
waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya,
udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi,
pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik,
spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar
satu detik, spirakel daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi
memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah perut terbuka selama
kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang
trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung,
berdinding tipis dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan
yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem
trakea.
Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat
dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea
dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki
cadangan udara yang tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke
permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk
digunakan pada waktu berada di dalam air.
Alat pernapasan pada kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru buku. Paru-
paru ini terletak di sisi tubuh bagian bawah. biasanya, paru-paru buku berupa dua
buah kantong, yang masing-masing terdiri dari lipatan serupa lembaran daun
yang berjumblah lima belas sampai dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke
arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian
itu berhubungan dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-
lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk melalui stigma,
kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sehingga
berhubungan langsung dengan darah.
Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga
insang dengan banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara
terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang
memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
9. Sistem Pernapasan pada Cacing
Cacing tanah bernapas menggunakan kulitnya yang tipis. kulit cacing tanah
banyak mengandung kapiler darah serta kelenjar lendir yang selalu menghasilka
lendir. Lendir itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kulit cacing agar selalu basah
supaya Oksigen mudah berdifusi melalui kulit.Oksigen berikatan dengan
hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada
kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.
Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus. Jadi
keluar masuknya udara untuk pernapasan hewal bersel satu (protozoa), misalnya
Amoeba sp. terjadi melalui selaput atau membran sel secara di fusi. menggunakan
O2 untuk keperluan oksidasi, kadar O2 di dalam tubuhnya berkurang, sedangkan
kadar CO2 bertambah.
Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam
sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila
kadar CO2 di luar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2
diluar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel
berdifusi ke luar sel.
D. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia
1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri
pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang
penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi
karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa
kering di kerongkongan.
2. Asma
Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem
pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola
hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok
dan stress.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat semprot
yang mengandung epinefrine atau isoproterenol yang dapat dihisap dengan
segera saat terjadi serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi
disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam tubuh penderita.
1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
2. Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang
bila napas tidak kuat.
3. Influenza (Flu)
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan
menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan
hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg)
dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang
biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya.
Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak
mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih
menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi
epidemi di tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah
virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10
virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita
influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran
nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa,
namun dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam
bisa sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu
yang tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan
mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan
sel yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di
sebelahnya atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya.
Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.
4. Emfisema
1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami
penderita emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini.
Berhenti merokok juga sangat penting.
5 Bronkitis
1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
3. Efusi pleura
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita
penyakit sinusitis.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-
buahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh
bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent
tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan
maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah
kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri
tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama
pada bagian paru-paru.
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan
mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan
untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi
ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama
kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa
organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia
terutama paru-paru. Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang
menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di paru-paru.
Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem saraf,
sistem getah bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang disebut
juga tuberkulosis milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena tuberkulosis
adalah orang-orang pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang
yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali lipat daripada
orang yang tidak merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan alkohol
dan penderita diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi tiga kali
lipat dari orang biasa.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan waktu 6 bulan, namun
ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat
penyakit TB kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum digunakan melawan
tuberkulosis adalah menggukan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.
9. Pneumonia
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia
(lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya
sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang
kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan
telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu
penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy)
dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana
mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan
Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini
menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan
balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri
dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena
Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal
(chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan
peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia
dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko
tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis
memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media
berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat
keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri,
antara lain:
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam
dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis
rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga
akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.
10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya
dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal
dunia.
11. Renitis
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan
tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan
ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang
paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus,
parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis
Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat,
yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak,
hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa
meningkat tidak seperti biasanya).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua
radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan
ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang
dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita
dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah
demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi
orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak
apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan
kematian.
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
14. SARS
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal
virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan
cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.
17. Legionnaries
18. Tonsilitis
19. Asfiksi
1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida.
Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga
terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat
cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik
lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi,
denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati
berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun
sampai hilang dan relaksasi spingter.
4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap.
Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.
20. Hipoksia