absorption costing ⚫ Harga pokok variabel (variable costing) atau harga pokok langsung (direct costing) Variable Costing
⚫ Menurut mulyadi, merupakan penentuan harga pokok variabel
yang hanya memperhitungkan kos produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung, dan kos overhead pabrik variabel ⚫ Menurut R.A Supriyono, penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan kos produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk, kos produksi tetap dianggap sebagai kos periode atau kos waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai kos produksi Manfaat konsep variable costing
⚫ Alat perencanaan laba
⚫ Penentuan harga jual produk ⚫ Pengambilan keputusan ⚫ Alat pengendalian Biaya Kelemahan metode variable costing
⚫ Pemisahan kos-kos ke dalam kos tetap dan kos
variabel sulit dilaksanakan ⚫ Laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan disusun atas dasar full costing ⚫ Tidak diperhitungkannya kos overhead pabrik tetap dalam harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan analisa keuangan Laporan laba rugi full costing Hasil penjualan ………………………………………………….…xx Harga pokok penjualan (termasuk BOP tetap): Persediaan awal barang jadi xx Harga pokok produksi xx + Barang jadi siap dijual xx Persediaan akhir barang jadi (xx) Harga Pokok Penjualan ………………………………………(xx) Laba Kotor/bruto ……………......................................................xx Biaya usaha/operasional Biaya pemasaran (V + T)…………………xx Biaya adm dan umum (V + T) ……………xx + (xx) Laba bersih usaha…………………………….……………………xxx Laporan laba rugi variable costing Hasil penjualan ………………………………………………………………....xx (-) variabel Harga Pokok Penjualan Variabel: Persediaan awal barang jadi…………xx Harga Pokok Produksi variabel……...xx + Barang Jadi siap dijual………. ………xx Persediaan akhir barang jadi ………..(xx) Harga Pokok Penjualan Variabel …………………….xx Biaya pemasaran variabel …………………………….xx Biaya administrasi dan umum variabel ……………...xx + Jumlah biaya-biaya variabel …………………………………………….…(xx) Laba kontribusi (contribution margin) ……………………………………..xxx (-) Tetap kos produksi tetap ……………………xx Biaya pemasaran tetap …………...…xx Biaya adm dan umum tetap …………xx + Jumlah Biaya tetap ……………………………………………..……….…(xx) Laba bersih Usaha ………………………………………..………………..xx Perhitungan:
Persediaan Akhir (Unit) Harga Pokok (FC) Harga Pokok (VC)
Persediaan awal xx Bahan baku xx Bahan baku xx
Produksi xx + Upah langsung xx Upah langsung xx Jumlah xx BOP variabel xx BOP variabel xx + Penjualan (xx) BOP tetap xx +
Persediaan akhir Jumlah xxx Jumlah xxx
CONTOH SOAL ⚫ Unit persediaan awal :0 ⚫ Unit yang diproduksi : 1.000 ⚫ Unit yang dijual : 1.000 ⚫ Kos bahan baku per unit : Rp. 1.000 ⚫ Upah langsung per unit : Rp. 1.500 ⚫ BOP variabel per unit : Rp. 500 ⚫ BOP tetap total : Rp.350.000 ⚫ Biaya pemasaran variabel per unit : Rp. 250 ⚫ Biaya pemasaran tetap total : Rp.500.000 ⚫ Biaya administrasi variabel per unit : Rp. 100 ⚫ Biaya administrasi tetap total : Rp.200.000 ⚫ Harga jual per unit : Rp. 6.000 Perhitungan:
Persediaan Akhir (Unit) Harga Pokok (FC) Harga Pokok (VC)
Persediaan awal 0 Bahan baku 1.000 Bahan baku 1.000
Produksi 1.000 + Upah langsung 1.500 Upah langsung 1.500 Jumlah 1.000 BOP variabel 500 BOP variabel 500 + Penjualan (1.000) BOP tetap 350 +