Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan tetapin kesetimbangan reaksi pembentukan ion tri-
iodida. Pada percobaan ini larutan jenuh I2 dalam CHCl3 direaksikan dengan larutan KI.
Penambahan KI berfungsi sebagai penyedia ion iodida. I- yang kemudian akan bereaksi dengan
I2 membentuk ion tri-iodida. Campuran ini kemudian dikocok yang berfungsi untuk
mempercepat proses distribusi I2 dalam kloroform dan air. Saat pengocokan dilakukan sekali-kali
mulut corong dibuka dengan tujuan untuk mengurangi tekanan dalam corong pisah selama
proses pengocokan berlangsung.
Setelah dikocok, larutan didiamkan sehingga terbentuk 2 lapisan dimana lapisan atas adalah
larutan I2 dalam air sedangkan lapisan bawah adalah larutan I2 dalam CHCl3 bersifat non polar.
Lapisan air berada di atas disebabkan oleh massa jenis air lebih ringan dibandingkan dengan
CHCl3 (ρ air = 0,996 g/mL dan ρ CHCl3 = 1,48 g/mL).
Adapun reaksi yang terjadi :
KI(aq) K+(aq) + I-(aq)
I-(aq) + I2(aq) I3-(aq)
Selanjutnya, lapisan lapisan yang terbentuk dipisahkan kemudian masing-masing lapisan dititrasi
dengan larutan natrium tiosulfat hingga larutan menjadi bening. Reaksi yang terjadi, yaitu :
Pada lapisan atas (air)
I3-(aq) + 2S2O32-(aq) 3I-(aq) + S4O62-(aq)
Pada lapisan bawah (CHCl3)
I2(aq) + 2S2O32-(aq) 2I-(aq) + S4O62-(aq)
Pada titrasi ini tidak digunakan indicator amilum. Hal ini karena larutan I2 bersifat autoindikator
yang artinya larutan I2 dapat menjadi indicator untuk dirinya sendiri. Dari proses titrasi ini
diperoleh volume rata-rata natrium tiosulfat yang digunakan yaitu untuk lapisan atas (I2 dalam
air) sebesar 15,05 mL dan lapisan bawah (I2 dalam CHCl3) sebesar 27,2 mL. dari hasil ini, dapat
diketahui bahwa I2 terdistribusi lebih banyak ke dalam lapisan kloroform dibandingkan lapisan
air. Dari hasil analisis data diperoleh nilai tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan ion
triiodida (K) sebesar 365,338 M-1

Open and Experiment


Pada percobaan ini bertujuan untuk melihat dan meneliti tiga sample warna I2 dalam air, dalam
CHCl3 dan dalam KI. Perbedaan warna yang terjadi disebabkan oleh adanya absorpsi sinar dari
panjang gelombang (energy) yang berbeda oleh molekul I2 di dalam pelarut yang berbeda. Di
dalam abropsi energy, electron dari molekul I2 akan tereksitasi dari tingkat energy yang rendah
ke tingkat energy yang lebih tinggi, dimana pemisahan tingkat energy ini sangat dipengaruhi
oleh setiap ikatan antara molekul I2 dan pelarut. Dengan menggunakan spektrofotometer, kita
dapat mempelajari transisi electron ini yang merupakan hasil dari absorpsi energy.

Analisi Kesalahan
 Adanya kemungkinan perbedaan penglihatan dalam membaca buret dan pencapaian titik
ekivalen
 Proses ekstraksi yang mungkin kurang sempurna
 Kemungkinan adanya kesalahan pada alat/kontaminasi reagen

Kesimpulan
 Kandungan/ konsentrasi iod dalam larutan CHCl3 adalah 3,56 x 10-5 M
 Kandungan/ konsentrasi iod dalam air adalah 2,146 x 10-3 M
 Kesetimbangan ion triiodide yang diperoleh adalah 365,338

Daftar Pustaka
 Sihombing, Riwandi.2019.Penuntun Praktikum Kimia Logam dan Nonlogam.Depok :
Departemen Kimia, FMIPA UI.
 MSDS.www.sciencelab.com

Anda mungkin juga menyukai