PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penulisan karya ilmah sangat penting untuk dilakukan oleh guru,
dosen/mahasiswa. Menulis karya ilmiah bagi yang sudah bisa adalah hal yang sangat
meyenangkan dan mudah, tetapi bagi yang belum pernah terasa sangat sulit. Jadi
masalahnya sebenarnya terletak pada pembiasaan menukis karya ilmiah, artinya
kesulitan utama lebih pada proses membiasakan diri untuk mau dan berani menulis.
Untuk ini perlu motivasi diri. Dari motivasi yang bersifat trival-individual sampai pada
tingkatan motivasi yang sangat substansi universal, yaitu self actualization.
Dengan motivasi akhirnya timbul rasa percaya diri yang tinggi terhadap
pekerjaan tulis menulis, sesuai dengan konsep psikologis. Internal Locus of Control, di
samping itu karena sering menulis akan menjadi piawai dalam mengemas gagasan-
gagasan intelektual dalam bentuk artikel. Dalam aliran behavioristic dikatakan “practive
make perfect”. Berkaitan dengan menulis artikel ilmiah Prof. Suyanto Ph.D
memesankan bahwa kiat menulis artikel ilmiah yang paling baik adalah menulis itu
sendri (Suyanto 2013).
Sebnarnya kita telah banyak memiliki pengetahuan, dan pengalaman dibidang
kita masing-masing yang sangat layak untuk ditulis sebagai artikel ilmiah. Namun
permasalahnya kita tidak memanfaatkannya untuk ditulis. Menyiapkan tulisan slalu
bertolak dari motivasi dari yang kuat. Seseorang penulis harus memiliki ”strategi”
tertentu dalam rangka menyosialisasikan karyanya lewat media pilihannya (koran,
majalah, ataupun jurnal), termasuk didalamnya adalah pemahaman dan penguasaan
retrotika ragam tulisan yang diucapkan gaya selingkung media pilihan dan etika
penulisaan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
4
pembahasan, tujuan penulisan makalah. Bagian inti makalah yang lain adalah teks utama,
dan penutup. Sedangkan bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran (jika ada).
3) Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan ilmiah. Karena sifatnya kegiatan
ilmiah, maka dapat dilakukan oleh siapapun sepanjang memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan. Khusus jika yang melakukan adalah mahasiswa pada jenjang sarjana
laporannya dapat dikategorikan sebagai skrispi (S-1), tesis untuk pascasarjana, dan
disertasi untuk doktor.
Ada pun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik.
Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan sudut
pandang atau variable yang akan dibahas. Kegiatan yang pertama kali dilakukan sebelum
menulis adalah menentukan topik. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan terlebih dahulu
5
apa yang akan dibahas dalam penulisan. Dalam memilih topik perlu dipertimbangkan
beberapa hal, yaitu:
(1) Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas,
(2) Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis,
(3) Topik itu dikenal dengan baik,
(4) Bahan yang diperlukan cukup memadai, dan
(5) Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
2. Abstrak
Untuk mengetahui keseluruhan isi karangan yang berupa laporan atau dokumen
dalam waktu amat singkat diperlukan abstrak. Dengan abstrak ini, pembaca laporan dapat
memanfaatkan informasi laporan tanpa membaca laporan asli, misalnya tindakan cepat
dan akurat setelah mengetahui isi laporan. Untuk itu, perhatikan cara menulis abstrak
berikut ini.
Abstrak adalah suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang
ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik atau penafsiran penulis abstrak. Abstrak juga dapat
didefinisikan “abstrak adalah pernyataan sinkat tetapi akurat dari isi dokumen tanpa
menambah tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak tersebut
dibuat” (American National Standard Institutes, 11979). Selain itu, dapat didefinisikan
pula bahwa “abstrak ialah uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen, tanpa
menambah interprestasi atau kritik dan tanpa melihat siapa pembuat abstrak tersebut (ISO
214-1976)
a) Karakteristik abstrak:
(1) Singkat : Tidak memuat latar belakang, tidak memuat contoh, tidak memuat
penjelasan alat, cara kerja, dan proses yang sudah lazim/dikenal, tidak lebih dari 250
kata, hanya memuat : (1) metode kerja dari pengumpulan data sampai dengan
penyimpulan, dan (2) Yang sudah diolah.
(2) Berketelitian tinggi : (1) Menggunakan sumber dokumen asli secara cermat, mudah
dipahami, dan (2) Menggunakan kata atau istilah yang sama dengan dokumen
aslinya.
6
(3) Bentuk tulisan : (1) Informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung pada naskah asli
dan (2) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif bergantung pada naskah asli.
(4) Struktur :
a. Judul laporan/dokumen asli,
b. Nama asli penulis laporan (dokumen),
c. Tujuan dan masalah,
d. Cara kerja, proses, atau metode kerja,
e. Hasil kerja dan validitas hasil,
f. Kesimpulan, dan
g. Inisial penulis abstrak.
b) Jenis Abstrak
1. Abstrak Indikatif yaitu abstrak yang menguraikan secara singkat masalah yang
terkandung dalam dokumen lengkapnya. Abstrak ini tidak memadatkan isi dokumen
asli, bertujuan agar lebih cepat diketahui isinya dan hanya memberikan indikasi
sasaran cakupan tulisan sehingga pembaca dapat mempertimbangkan apakah tulisan
asli perlu dibaca atau tidak. Pembaca abstrak cenderung mementingkan informasi
yang diperlukan sebagai pertimbangan untuk suatu tindakan tertentu.
2. Abstrak Informatif yaitu miniatur laporan atau dokumen asli dengan menampilkan
selengkap mungkin data laporan sehingga pembaca abstrak tidak perlu lagi membaca
naskah aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Abstrak informasi menyajikan
keseluruhan naskah asli dalam bentuk mini: judul, penulis asli, lembaga, tujuan,
metode pembahasan atau analisis, hasil analisis, kesimpulan, dan kode inisial penulis
abstrak. Untuk jelasnya, baca dan pahami.
7
Contoh abstrak indikatif :
Kegiatan KBPK ini bertujuan mengatasi pengangguran lulusan perguruan tinggi dan
mengembangkan pengusaha kecil di Jakarta Timur.
Kegiatan ini memberikan layanan konsultasi dalam memanfaatkan peluang kerja
bagi alumni dengan kreativitas, kecerdasan, dan motivasinya sehingga dapat berprestasi
dalam usaha tersebut, baik dalam bisnis maupun mengisi peluang kerja. Kepada
pengusaha kecil, KBPK memberikan layanan konsultasi agar mereka segera bangkit
dari kelesuan bisnisnya. Kegiatan ini dilaksanakan bertahap (1) mengidentifikasi
8
permasalahan klien, (2) menentukan target pencapaian, (3) mengevaluasi kinerja
dengan menginventarisasi masalah, sumber daya, dan target yang hendak dicapai, (4)
mendata umpan balik, (5) mengefisienkan sumber daya dan mengefektifkan pencapaian
target, (6) menentukan strategi, dan (7) melaksanakan konsultasi. Hasil yang dicapai 20
persen dari 120 klien. Namun, kegiatan ini menghasilkan kerangka kerja yang dapat
dijadikan dasar pengembangan selanjutnya.
Kesimpulan : dengan berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi, kegiatan ini
belum sepenuhnya berhasil (Wi).
3. Kata Pengantar
Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis
karangan ini dilakukan. Setiap karangan ilmiah, seperti : buku, skripsi, thesis, disertasi,
makalah, atau laporan forma ilmiah harus menggunakan Kata Pengantar. Di dalamnya
disajikan informasi sebagai berikut. Perhatikan unsur- unsur yang harus dicantumkan dan
cara penulisannya.
1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah,
3. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok
orang, atau organisasi/lembaga,
5. Ucapan terima kasih kepada seseorang/lembaga yang membantu,
6. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa
dibubuhi tan tangan, harapan penulis atas karangan tersebut, dan manfaat bagi
pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran,
Kata merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan ilmiah
karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku, baik dan
benar. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi atau hal-hal lain yang tertulis dalam
pendahuluan, naskah utama, dan kesimpulan.
9
Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi
karangan.
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam menguraikan isi karangan :
a. Mengungkapkan perasaan berlebihan
b. Menyalahi kaidah bahasa
c. Menunjukkan sikap kurang percaya diri
d. Kurang meyakinkan
e. Kata pengantar terlalu panjang
f. Menulis pengantar semacam sambutan kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf
diksi, dan tanda baca kalimat tidak efektif. Kesalahan bahasa yang sering terjadi pada
kata pengantar misalnya kesalahan kalimat.
KATA PENGANTAR
Karya ilmiah berjudul "Upaya menciptakan kreativitas baru berbasis budaya adat Sunda" ini
dapat saya selesaikan dengan baik semata-mata atas rahmatTuhan Yang Maha Esa. oleh karena
itu, penulis puji syukur kepada-Nya.
Karya ilmiah ini ditulis untuk melengkapi kegiatan kuliah bahasa Indonesia di Universitas
Negeri Jakarta pada akhir semester genap 2004 Penulisan berdasarkan data sekunder dan data
primer berupa cerita adat masyarakat asli di daerah Sunda.
Penulisan karya ilmiah ini dimungkinkan oleh adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan tersebut
kepada :
Kedua orang tua kami,
Ketua Jurusan Ekonomi, dan
Bapak Waluya selaku dosen pembimbing,
Penulis menyusun karya ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis menyadari
kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca akan penulis terima dengan rasa syukur.
10
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Dewi Kartika
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat dan Hidayah-
Nya, maka selesailah tugas Bahasa Indonesia dengan tema:
Permasalahan Ekonomi yang Sedang Terjadi di Indonesia
1. Puji dan syukur Kami panjatkan kepada han Yang Maha Esa atas seg rahmat dan karunia-
Nya yang diberikan kemada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul "Fungsi Kemesraan terhadap Pembinaan Keluarga
2. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis yang berjudul
Teknologi CD-Rom sebagai Media Komunikasi Bisnis ini dengan baik dan tepat waktu
3. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa saya dapat
menyelesaikan karya tulis ini
sebaiknya diganti
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan atas …”
11
Pembetulan :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan paper “Permasalahan Ekonomi yang Sedang Terjadi di Indonesia”, dapat
diselesaikan dengan baik.
b. Kesalahan dan pembetulan kalimat kedua :
Salah nalar, dengan puji dan syukur tugas selesai . Seolah-olah tanpa dengan puji dan
syukur tugas selesai, semacam sulapan.
Pembetulan:
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah "Fungsi Kemesraan terhadap
Pembinaan Keluarga” atau Penulis Kartika Penulis berhasil menyelesaikan makalah
“Fungsi Kemesraan terhadap Pembinaan Keluarga.” ini dengan baik, semata-mata
atas rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa kepada penulis. Oleh karena itu,
penulis bersyukur ke hadirat-Nya.
c. Kesalahan dan pembetulan kalimat kedua dan ketiga :
Penggunaan kata memanjatkan seharusnya hanya digunakan dalam bahasa lisan,
sebaiknya diganti dengan mengucapkan.
Salah nalar, “dengan puji dan syukur” tugas selesai. Seolah-olah tanpa usaha tugas
selesai.
Kami seharusnya penulis dan ditulis dengan huruf kecil, dan tidak efektif.
Pembetulan:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga berhasil menyelesaikan karya tulis ”Teknologi CD Rom sebagai
Media Komunikasi Bisnis” ini dengan baik dan tepat waktu.
d. Kesalahan dan pembetulan kalimat keempat: sama dengan kesalahan kalimat ketiga.
Pembetulan:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
12
E. Penulisan Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi
karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup
penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan ilmiah. Daftar isi
berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, subbab, dan unsur-unsur pelengkap
dari sebuah buku yang bersangkutan.
Daftar disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak
judul bab dan judul sub subbab. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
Jika menggunakan angka decimal, angka pertama nomor Bab I pada baris pertama harus
diikuti secara lurus dengan angka pertama nomor Bab II, Bab III, dan seterusnya. Untuk
menghasilkan daftar isi yang baik, perhatikanlah hal-hal berikut ini.
(1) Setiap judul bab dan subbab disusun secara paralel dan konsisten.
(3) Nomor dan penggunaan huruf (huruf kapital, dan huruf kecil) berfungsi sebagai ciri atau
penanda judul bab, subbab, dan rincian. Setiap judul bab ditulis dengan huruf kapital
seluruhnya; subbab, dan rincian ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata; kata
tugas (misalnya: yang, kepada, dari) ditulis dengan huruf kecil seluruhnya
(4) Nomor halaman berfungsi untuk merujuk judul bab, subbab, dan rincian. Untuk
memudahkan pembacaan, judul dan nomor halaman dihubungkan dengan titik-titik.
(5) Tajuk bab, subbab, dan rincian harus menggambarkan isi karangan, dan disusun sesuai
dengan ragangan.
(6) Skripsi dan makalah yang lebih dari 10 halaman harus menggunakan daftar isi.
(7) Daftar isi tidak sama dengan ragangan karangan. Ragangan menggambar-kan uraian
(analisis dan sintesis) bagian utama karangan, sedangkan daftar isi mencantumkan
seluruh unsur pelengkap pendahuluan, bagian utama (isi) karangan, dan pelengkap
penutup.
13
Contoh daftar isi :
ABSTRAK.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
a. Latar Belakang………………………………………………………………1
b. Masalah………………………………………………………………………3
c. Tujuan………………………………………………………………………..3
d. Pembahasan masalah………………………………………………………..3
e. Metode pembahasan………………………………………………………...5
14
3. Penulisan Pendahuluan
Pendahuluan adalah menyadarkan pembaca akan pentingnya topik yang dibahas
sehingga pembaca merasa perlu mengetahui topik itu lebih jauh dan pembahasannya. Oleh
karena itu, dalam pendahuluan perlu dikemukakan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
15
Cara membuat latar belakang:
a) Jadilah seperti mata-mata
b) Fakta masalah
c) Temukan fokus masalah
d) Jelaskan masalahnya
Selama ini kita melihat pada kenyataan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah, maka mungkin yang akan memenuhi benak kita adalah
tentang bagaimana kekurang matangan perencanaan kegiatan pembelajaran di
sekolah. Hal tersebut akhirnya mengakibatkan sebuah kegiatan pembelajaran
16
berlangsung dengan tidak efektif. Dan akhirnya para peserta didik kurang dapat
maksimal saat mengalami proses kegiatan pembelajaran di tempat tersebut.
17
2. Bagaimanakan cara agar perpustakaan sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah?
6. Penulisan Pembahasan
Pembahasan adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah.
Tujuan utamanya adalah menjawab masalah, menafsirkan temuan, mengintegrasikan
temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan dan menyusun teori baru
Karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan,
interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang
diformulakan (bila ada). Pembahasan menjelaksan tentang mengapa hasil penelitian
yang dilakukan seperti itu. Pembahasan harus menjelaskan tentang hasil penelitian,
baik sesuai maupun tidak sesuai dengan hipotesis. Uraian meliputi penjelasan secara
teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik. Bagian ini berisi
analisis, pembahasan, dan pemaknaan data yang telah dikumpulkan. Kelengkapan
data yang diperoleh sangat mendukung hasil analisis. Dan, kecermatan analisis dan
pemaknaan data sangat menentukan kualitas hasil kajian. Mengkaji/menguraikan
masalah-masalah serta solusinya yang berhubungan dengan topik yang sedang
dibahas, dengan menggunakkan teori dan kajian pustaka sebagai rujukan pendukung.
Contoh :
1. Tujuan perpustakaan sekolah
2. Fungsi perpustakaan sekolah
3. Peranan perpustakaan terhadap pelaksanaan program mutu pendidikan di sekolah.
7. Penulisan Penutup
a. Kesimpulan
18
1) Persyaratan materi atau isi :
a) Kesimpulan berupa interpretasi atas hasil analisis, dapat berupa inferensi dan
dapat pula merupakan implikasi. Inferensi adalah kesimpulan berdasarkan
referensi, tidak melibat data secara langsung, sedangkan implikasi adalah
keimpulan yang melibat data.
b) Kesimpulan menyajikan gambaran isi karangan yang telah diuraikan dalam bab-
bab sebelumnya secara singkat dan meyakinkan.
c) Kesimpulan skripsi/makalah disertai saran-saran yang ditujukan secara jelas
kepada seseorang, sekelompok orang, atau sekelompok orang dalam lembaga
tertentu.
d) Kesimpulan jawaban masalah yang telah dirumuskan dalam pendahuluan.
e) Kesimpulan merupakan bab penutup berisi uraian singkat atau rincian yang
merupakan konsekuensi pembahasan bab-bab sebelumnya.
f) Kesimpulan tidak menyajikan kutipan dan definisi.
g) Kesimpulan tidak menyajikan hal-hal yang tidak diuraikan sebelumnya.
2) Persyaratan bahasa: Secara umum persyaratan ejaan, pilihan kata, kalimat, dan
paragraf, serupa dengan persyaratan bahasa pada naskah utama. Perbedaan terdapat
pada pilihan kata terutama kata-kata transisi yang cenderung menunjukkan hubungan
penegasan, misalnya: dengan demikian, jadi; dapat disimpulkan bahwa, fakta
menunjukkan adanya kecenderungan, hubungan yang menyatakan hasil atau akibat,
misalnya: jadi, hasilnya, akibatnya.
3) Penyajian: Kesimpulan dapat disajikan dalam bentuk paragraf semacam esai dan dapat
pula berupa butir-butir rincian. Jika rumusan masalah dalam pendahuluan ada dua
butir, kesimpulan sekurang-kurangnya juga dua butir. Dalam skripsi, judul kesimpulan
diawali dengan bab menjadi bab kesimpulan ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.
Dalam makalah, judul tanpa bab, langsung kata kesimpulan.
b. Saran
Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang dibuat, saran dapat mengacu pada
tindakankan praktis atau pengembahan teoritis atau untuk penelitian lanjutan. Bagian
saran dapat berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran juga dapat disebut bagian
penutup.
19