Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan penulisan karya ilmah sangat penting untuk dilakukan oleh guru,
dosen/mahasiswa. Menulis karya ilmiah bagi yang sudah bisa adalah hal yang sangat
meyenangkan dan mudah, tetapi bagi yang belum pernah terasa sangat sulit. Jadi
masalahnya sebenarnya terletak pada pembiasaan menukis karya ilmiah, artinya
kesulitan utama lebih pada proses membiasakan diri untuk mau dan berani menulis.
Untuk ini perlu motivasi diri. Dari motivasi yang bersifat trival-individual sampai pada
tingkatan motivasi yang sangat substansi universal, yaitu self actualization.
Dengan motivasi akhirnya timbul rasa percaya diri yang tinggi terhadap
pekerjaan tulis menulis, sesuai dengan konsep psikologis. Internal Locus of Control, di
samping itu karena sering menulis akan menjadi piawai dalam mengemas gagasan-
gagasan intelektual dalam bentuk artikel. Dalam aliran behavioristic dikatakan “practive
make perfect”. Berkaitan dengan menulis artikel ilmiah Prof. Suyanto Ph.D
memesankan bahwa kiat menulis artikel ilmiah yang paling baik adalah menulis itu
sendri (Suyanto 2013).
Sebnarnya kita telah banyak memiliki pengetahuan, dan pengalaman dibidang
kita masing-masing yang sangat layak untuk ditulis sebagai artikel ilmiah. Namun
permasalahnya kita tidak memanfaatkannya untuk ditulis. Menyiapkan tulisan slalu
bertolak dari motivasi dari yang kuat. Seseorang penulis harus memiliki ”strategi”
tertentu dalam rangka menyosialisasikan karyanya lewat media pilihannya (koran,
majalah, ataupun jurnal), termasuk didalamnya adalah pemahaman dan penguasaan
retrotika ragam tulisan yang diucapkan gaya selingkung media pilihan dan etika
penulisaan.

1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan
penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi
lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain
dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Kegiatan ilmiah tidak hanya meliputi penelitian saja, akan tetapi dapat juga
berupa pembuatan artikel dalam sebuah jurnal atau kumpulan jurnal, penulisan makalah
dan juga pembuatan hasil penelitian yang berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Skripsi
adalah suatu proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di jenjang pendidikan
sarjana, tesis adalah proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di jenjang
pendidikan pascasarjana, dan disertasi adalah proses penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa di jenjang pendidikan doktor. Dengan memahami istilah yang ada, diharapkan
bagi setiap mahasiswa, dosen, guru dan bahkan calon guru sekalipun dapat
membedakannya, sehingga proses penulisannya dapat dilakukan sesuai dengan kaidah
dan ketentuan yang berlaku. Karya ilmiah diperlukan, karena ada 3 pertanyaan yang
harus dijawab dalam kegiatan ilmiah. Pertanyaan tersebut adalah apa, mengapa, dan
bagaimana. Melalui ketajaman sebuah analisis yang dilakukan, maka pertanyaan tersebut
dapat terjawab sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku ilmu
pengetahuan, yang sesuai dengan kaidah bahasa dan dengan istilah bahasa yang diakui
oleh bidang keilmuan yang bersangkutan.

3
B. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa jenis karya ilmiah yang


disajikan dalam tulisan ini terdiri dari artikel, makalah dan laporan penelitian.
1) Artikel
Adalah hasil karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel, penulisannya menggunakan tata cara ilmiah dengan pedoman yang ada.
Artikel dapat berupa hasil penetian lapangan, hasil pemikiran murni penulis dari sebuah
kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek. Dari segi sistematika penulisannya,
artikel dikelompokkan menjadi artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitian.
2) Makalah
Karya ilmiah yang lain adalah makalah, Secara umum makalah adalah salah satu jenis
karya tulis yang bersifat ilmiah dengan pembahasan permasalahan tertentu berdasarkan
hasil kajian teori atau kajian lapangan. Makalah dibuat berupa hasil pemikiaran
sistematis dan runtut dengan analisis yang logis dan tidak berpihak (objektif).
Salah satu tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik
yang ditulis dengan disertai penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis
memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah sebagai karya ilmiah memiliki ciri-
ciri objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis dan logis. Sehingga baik
tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas,
kejelasan tujuan pembahasan, logis tidaknya pembahasan dan kejelasannya.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi
tiga macam yaitu, makalah deduktif, induktif dan makalah campuran. Makalah deduktif
merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teori yang relevan dengan
masalah yang dibahas, makalah induktif ditulis berdasarkan data empiris di lapangan
yang relevan dengan masalah yang dibahas, sedangkan makalah campuran adalah
makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang digabungkan dengan
data empiris di lapangan.
Secara garis besar makalah tidak lebih dari 20 halaman, isi dan sistematikanya
meliputi bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman
sampul, daftar isi, dan daftar tabel atau gambar (jika ada). Bagian inti terdiri dari
pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik

4
pembahasan, tujuan penulisan makalah. Bagian inti makalah yang lain adalah teks utama,
dan penutup. Sedangkan bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran (jika ada).
3) Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan ilmiah. Karena sifatnya kegiatan
ilmiah, maka dapat dilakukan oleh siapapun sepanjang memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan. Khusus jika yang melakukan adalah mahasiswa pada jenjang sarjana
laporannya dapat dikategorikan sebagai skrispi (S-1), tesis untuk pascasarjana, dan
disertasi untuk doktor.

C. Teknik Penggunaan Format Pada Karya Ilmiah


Untuk memudahkan pemahaman bagi calon penulis, maka semua karya ilmiah
ditulis dengan menggunakan aturan standar sebagai berikut:
1. Kertas yang digunakan jenis HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau
2. Ukuran kuarto (21,0 cm x 28,0 cm).
3. Untuk artikel, makalah dan laporan penelitian kertas minimal 60 gram.
4. Khusus untuk skripsi, tesis dan disertasi kertas minimal 70 gram.
5. Bidang pengetikan (batas margin) berjarak 4 cm dari tepi kiri atas, 3 cm dari tepi
atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas.
6. Tiap halaman handaknya tidak berisi lebih dari 26 baris kata untuk spasi ganda
dua.
7. Jenis huruf (font) Times New Roman 12, pada hal khusus jenis huruf Italics 12.
8. Spasi rangkap dua, dan pada hal-hal khusus spasi satu.

D. Teknik Penulisan Karya Ilmiah


1. Judul

Ada pun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik.
Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan sudut
pandang atau variable yang akan dibahas. Kegiatan yang pertama kali dilakukan sebelum
menulis adalah menentukan topik. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan terlebih dahulu

5
apa yang akan dibahas dalam penulisan. Dalam memilih topik perlu dipertimbangkan
beberapa hal, yaitu:
(1) Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas,
(2) Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis,
(3) Topik itu dikenal dengan baik,
(4) Bahan yang diperlukan cukup memadai, dan
(5) Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

2. Abstrak

Untuk mengetahui keseluruhan isi karangan yang berupa laporan atau dokumen
dalam waktu amat singkat diperlukan abstrak. Dengan abstrak ini, pembaca laporan dapat
memanfaatkan informasi laporan tanpa membaca laporan asli, misalnya tindakan cepat
dan akurat setelah mengetahui isi laporan. Untuk itu, perhatikan cara menulis abstrak
berikut ini.
Abstrak adalah suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang
ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik atau penafsiran penulis abstrak. Abstrak juga dapat
didefinisikan “abstrak adalah pernyataan sinkat tetapi akurat dari isi dokumen tanpa
menambah tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak tersebut
dibuat” (American National Standard Institutes, 11979). Selain itu, dapat didefinisikan
pula bahwa “abstrak ialah uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen, tanpa
menambah interprestasi atau kritik dan tanpa melihat siapa pembuat abstrak tersebut (ISO
214-1976)
a) Karakteristik abstrak:
(1) Singkat : Tidak memuat latar belakang, tidak memuat contoh, tidak memuat
penjelasan alat, cara kerja, dan proses yang sudah lazim/dikenal, tidak lebih dari 250
kata, hanya memuat : (1) metode kerja dari pengumpulan data sampai dengan
penyimpulan, dan (2) Yang sudah diolah.
(2) Berketelitian tinggi : (1) Menggunakan sumber dokumen asli secara cermat, mudah
dipahami, dan (2) Menggunakan kata atau istilah yang sama dengan dokumen
aslinya.

6
(3) Bentuk tulisan : (1) Informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung pada naskah asli
dan (2) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif bergantung pada naskah asli.
(4) Struktur :
a. Judul laporan/dokumen asli,
b. Nama asli penulis laporan (dokumen),
c. Tujuan dan masalah,
d. Cara kerja, proses, atau metode kerja,
e. Hasil kerja dan validitas hasil,
f. Kesimpulan, dan
g. Inisial penulis abstrak.
b) Jenis Abstrak
1. Abstrak Indikatif yaitu abstrak yang menguraikan secara singkat masalah yang
terkandung dalam dokumen lengkapnya. Abstrak ini tidak memadatkan isi dokumen
asli, bertujuan agar lebih cepat diketahui isinya dan hanya memberikan indikasi
sasaran cakupan tulisan sehingga pembaca dapat mempertimbangkan apakah tulisan
asli perlu dibaca atau tidak. Pembaca abstrak cenderung mementingkan informasi
yang diperlukan sebagai pertimbangan untuk suatu tindakan tertentu.
2. Abstrak Informatif yaitu miniatur laporan atau dokumen asli dengan menampilkan
selengkap mungkin data laporan sehingga pembaca abstrak tidak perlu lagi membaca
naskah aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Abstrak informasi menyajikan
keseluruhan naskah asli dalam bentuk mini: judul, penulis asli, lembaga, tujuan,
metode pembahasan atau analisis, hasil analisis, kesimpulan, dan kode inisial penulis
abstrak. Untuk jelasnya, baca dan pahami.

7
Contoh abstrak indikatif :

STUDI PENDALAMAN MENGENAI METODE INABAH, DALAM UPAYA


PENYEMBUHAN PENDERITA KETAGIHAN ZAT ADIKTIF MELALUI
PROSES DIDIK, MENURUT PONDOK PESANTREN SURYALAYA :
LAPORAN PENELITIAN, EMO KASTAMA
Jakarta: Lembaga Penelitian IKIP Jakarta, 1992, 60 hal.

Telah diteliti penggunaan metode inabah dalam upaya menyembuhkan korban


narkotika dan zat adiktif lainnya melalui proses didik berdasarkan pendekatan agama
Islam menurut Pondok Pesantren Suryalaya. Penyembuhan dilakukan secara ilmiah,
mengutamakan mandi, sholat, dan dzikir. Hasil penyembuhan mencapai 83,91%.
Penelitian menyimpulkan bahwa metode inabah dapat dijadikan alternatif
penyembuhan korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya (EK)

Contoh abstrak informative :

KEGIATAN KONSULTASI BISNIS DAN PENEMPATAN KERJA (KBPK)


BAGI LULUSAN PERGURUAN TINGGI DAN PENGUSAH KECIL DI
JAKARTA TIMUR: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,
WIDJONO HS., DKK.
Jakarta, LPM Universitas Negeri Jakarta, 2002.

Kegiatan KBPK ini bertujuan mengatasi pengangguran lulusan perguruan tinggi dan
mengembangkan pengusaha kecil di Jakarta Timur.
Kegiatan ini memberikan layanan konsultasi dalam memanfaatkan peluang kerja
bagi alumni dengan kreativitas, kecerdasan, dan motivasinya sehingga dapat berprestasi
dalam usaha tersebut, baik dalam bisnis maupun mengisi peluang kerja. Kepada
pengusaha kecil, KBPK memberikan layanan konsultasi agar mereka segera bangkit
dari kelesuan bisnisnya. Kegiatan ini dilaksanakan bertahap (1) mengidentifikasi

8
permasalahan klien, (2) menentukan target pencapaian, (3) mengevaluasi kinerja
dengan menginventarisasi masalah, sumber daya, dan target yang hendak dicapai, (4)
mendata umpan balik, (5) mengefisienkan sumber daya dan mengefektifkan pencapaian
target, (6) menentukan strategi, dan (7) melaksanakan konsultasi. Hasil yang dicapai 20
persen dari 120 klien. Namun, kegiatan ini menghasilkan kerangka kerja yang dapat
dijadikan dasar pengembangan selanjutnya.
Kesimpulan : dengan berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi, kegiatan ini
belum sepenuhnya berhasil (Wi).

3. Kata Pengantar

Kata pengantar adalah bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis
karangan ini dilakukan. Setiap karangan ilmiah, seperti : buku, skripsi, thesis, disertasi,
makalah, atau laporan forma ilmiah harus menggunakan Kata Pengantar. Di dalamnya
disajikan informasi sebagai berikut. Perhatikan unsur- unsur yang harus dicantumkan dan
cara penulisannya.
1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah,
3. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok
orang, atau organisasi/lembaga,
5. Ucapan terima kasih kepada seseorang/lembaga yang membantu,
6. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa
dibubuhi tan tangan, harapan penulis atas karangan tersebut, dan manfaat bagi
pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran,

Kata merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan ilmiah
karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku, baik dan
benar. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi atau hal-hal lain yang tertulis dalam
pendahuluan, naskah utama, dan kesimpulan.

9
Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi
karangan.
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam menguraikan isi karangan :
a. Mengungkapkan perasaan berlebihan
b. Menyalahi kaidah bahasa
c. Menunjukkan sikap kurang percaya diri
d. Kurang meyakinkan
e. Kata pengantar terlalu panjang
f. Menulis pengantar semacam sambutan kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf
diksi, dan tanda baca kalimat tidak efektif. Kesalahan bahasa yang sering terjadi pada
kata pengantar misalnya kesalahan kalimat.

Perhatikan kalimat-kalimat dalam contoh berikut ini dan tunjukkan kesalahannya.

KATA PENGANTAR

Karya ilmiah berjudul "Upaya menciptakan kreativitas baru berbasis budaya adat Sunda" ini
dapat saya selesaikan dengan baik semata-mata atas rahmatTuhan Yang Maha Esa. oleh karena
itu, penulis puji syukur kepada-Nya.
Karya ilmiah ini ditulis untuk melengkapi kegiatan kuliah bahasa Indonesia di Universitas
Negeri Jakarta pada akhir semester genap 2004 Penulisan berdasarkan data sekunder dan data
primer berupa cerita adat masyarakat asli di daerah Sunda.
Penulisan karya ilmiah ini dimungkinkan oleh adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan tersebut
kepada :
Kedua orang tua kami,
Ketua Jurusan Ekonomi, dan
Bapak Waluya selaku dosen pembimbing,
Penulis menyusun karya ilmiah ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis menyadari
kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca akan penulis terima dengan rasa syukur.

10
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 18 Agustus 2004


Penulis,

Dewi Kartika

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat dan Hidayah-
Nya, maka selesailah tugas Bahasa Indonesia dengan tema:
Permasalahan Ekonomi yang Sedang Terjadi di Indonesia
1. Puji dan syukur Kami panjatkan kepada han Yang Maha Esa atas seg rahmat dan karunia-
Nya yang diberikan kemada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul "Fungsi Kemesraan terhadap Pembinaan Keluarga
2. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis yang berjudul
Teknologi CD-Rom sebagai Media Komunikasi Bisnis ini dengan baik dan tepat waktu
3. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa saya dapat
menyelesaikan karya tulis ini

Contoh pengetikan kata pengantar


a. Kesalahan dan pembetulan kalimat pertama:
Penggunaan kosakata yang lazim digunakan dalam pergaulan, bahasa lisan.
memanjatkan puji dan syukur kepada …
dengan rahmat dan hidayah-Nya

sebaiknya diganti
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan atas …”

11
Pembetulan :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan paper “Permasalahan Ekonomi yang Sedang Terjadi di Indonesia”, dapat
diselesaikan dengan baik.
b. Kesalahan dan pembetulan kalimat kedua :
Salah nalar, dengan puji dan syukur tugas selesai . Seolah-olah tanpa dengan puji dan
syukur tugas selesai, semacam sulapan.
Pembetulan:
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah "Fungsi Kemesraan terhadap
Pembinaan Keluarga” atau Penulis Kartika Penulis berhasil menyelesaikan makalah
“Fungsi Kemesraan terhadap Pembinaan Keluarga.” ini dengan baik, semata-mata
atas rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa kepada penulis. Oleh karena itu,
penulis bersyukur ke hadirat-Nya.
c. Kesalahan dan pembetulan kalimat kedua dan ketiga :
Penggunaan kata memanjatkan seharusnya hanya digunakan dalam bahasa lisan,
sebaiknya diganti dengan mengucapkan.
Salah nalar, “dengan puji dan syukur” tugas selesai. Seolah-olah tanpa usaha tugas
selesai.
Kami seharusnya penulis dan ditulis dengan huruf kecil, dan tidak efektif.
Pembetulan:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga berhasil menyelesaikan karya tulis ”Teknologi CD Rom sebagai
Media Komunikasi Bisnis” ini dengan baik dan tepat waktu.
d. Kesalahan dan pembetulan kalimat keempat: sama dengan kesalahan kalimat ketiga.
Pembetulan:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini.

12
E. Penulisan Daftar Isi

Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi
karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup
penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan ilmiah. Daftar isi
berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, subbab, dan unsur-unsur pelengkap
dari sebuah buku yang bersangkutan.
Daftar disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak
judul bab dan judul sub subbab. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
Jika menggunakan angka decimal, angka pertama nomor Bab I pada baris pertama harus
diikuti secara lurus dengan angka pertama nomor Bab II, Bab III, dan seterusnya. Untuk
menghasilkan daftar isi yang baik, perhatikanlah hal-hal berikut ini.
(1) Setiap judul bab dan subbab disusun secara paralel dan konsisten.

(2) Rincian subbab maksimal empat angka.

(3) Nomor dan penggunaan huruf (huruf kapital, dan huruf kecil) berfungsi sebagai ciri atau
penanda judul bab, subbab, dan rincian. Setiap judul bab ditulis dengan huruf kapital
seluruhnya; subbab, dan rincian ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata; kata
tugas (misalnya: yang, kepada, dari) ditulis dengan huruf kecil seluruhnya

(4) Nomor halaman berfungsi untuk merujuk judul bab, subbab, dan rincian. Untuk
memudahkan pembacaan, judul dan nomor halaman dihubungkan dengan titik-titik.

(5) Tajuk bab, subbab, dan rincian harus menggambarkan isi karangan, dan disusun sesuai
dengan ragangan.

(6) Skripsi dan makalah yang lebih dari 10 halaman harus menggunakan daftar isi.

(7) Daftar isi tidak sama dengan ragangan karangan. Ragangan menggambar-kan uraian
(analisis dan sintesis) bagian utama karangan, sedangkan daftar isi mencantumkan
seluruh unsur pelengkap pendahuluan, bagian utama (isi) karangan, dan pelengkap
penutup.

13
Contoh daftar isi :

ABSTRAK.......................................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
a. Latar Belakang………………………………………………………………1
b. Masalah………………………………………………………………………3
c. Tujuan………………………………………………………………………..3
d. Pembahasan masalah………………………………………………………..3
e. Metode pembahasan………………………………………………………...5

BAB II DESKRIPSI TEORI ………………………………………………………..7


a. Budaya Tradisi Betawi……………………………………………………...7
b. Cerita Rakyat………………………………………………………………..9
c. Kreativitas…………………………………………………………………..12
d. Kreativitas Baru Neoklasik..........................................................................18

BAB III DESKIPSI DAN ANALISIS DATA …………………………………….20


a. Deskripsi data………………………………………………………………20
b. Analisis data………………………………………………………………...35
c. Hasil analisis………………………………………………………………..40

Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………..45


a. Kesimpulan…………………………………………………………………45
b. Saran………………………………………………………………………..47
DAFTAR BACAAN………………………………………………………………49
Lampiran…………………………………………………………………………...51
Indeks…………………………………………………………………………….....55
Daftar Riwayat Hidup …………………………………………………………….57

14
3. Penulisan Pendahuluan
Pendahuluan adalah menyadarkan pembaca akan pentingnya topik yang dibahas
sehingga pembaca merasa perlu mengetahui topik itu lebih jauh dan pembahasannya. Oleh
karena itu, dalam pendahuluan perlu dikemukakan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.

Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara :


Cara pertama
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah dan Topik Bahasan
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Cara kedua
Tanpa penomoran dan subbagian, untuk membedakannya antara masing-masing paparan
cukup dengan penggantian paragraf.

4. Penulisan Latar Belakang


Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada
pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan.
Menyajikan :
a) Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang di uraikan
jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan di jawab
atau di tegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas, misalnya
deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
b) Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan
pimpinan dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan system
kerja yang akan datang.
c) Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku
ilmiah, jurnal yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penulisan hendaklah
mengupayakan penggunaan buku-buku terbitan terbaru
d) Perumusan masalahmpokok yang akan dibahas secara jelas dan eksplisit di dalam
bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dapat membangkitkan perhatian pembaca.

15
Cara membuat latar belakang:
a) Jadilah seperti mata-mata
b) Fakta masalah
c) Temukan fokus masalah
d) Jelaskan masalahnya

Contoh latar belakang:

Latar Belakang Makalah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang sangat diperlukan


oleh setiap individu. Karena dengan melakukan sebuah kegiatan pembelajaran ini
maka individu tersebut akan dapat berkembang dengan baik. Ketika kita
membicarakan tentang kegiatan pembelajaran ini maka kita mungkin akan langsung
mengarahkan pandangan kita pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung di
sekolah. Terlintas pandangan kita, bagaimana kegiatan pembelajaran di sekolah
tersebut dapat berjalan dengan efektif?.

Tentunya untuk mendapatkan sebuah kegiatan pembelajaran yang efektif ini


memerlukan banyak komponen yang harus diperhatikan. Beberapa di antaranya
adalah mengenai tenaga pendidik, para peserta didik, media pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi pembelajaran dan perencanaan kegiatan pembelajaran.
Komponen yang saya sebutkan tersebut masing-masing harus dapat digunakan secara
maksimal agar proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan
dengan efektif. Salah satu elemen terpenting dalam sebuah kegiatan pembelajaran
adalah adanya sebuah perencanaan pembelajaran yang baik.

Selama ini kita melihat pada kenyataan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah, maka mungkin yang akan memenuhi benak kita adalah
tentang bagaimana kekurang matangan perencanaan kegiatan pembelajaran di
sekolah. Hal tersebut akhirnya mengakibatkan sebuah kegiatan pembelajaran

16
berlangsung dengan tidak efektif. Dan akhirnya para peserta didik kurang dapat
maksimal saat mengalami proses kegiatan pembelajaran di tempat tersebut.

Berdasarkan contoh kasus tersebutlah maka sangat diperlukan sebuah


perencanaan pembelajaran yang matang dan baik agar sebuah kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung secara maksimal. Dan hal ini bukan hanya perlu untuk
diperhatikan oleh seorang yang bergerak dalam bidang pendidikan saja tetapi juga
mencakup seluruh elemen yang terlibat di dalam sebuah kegiatan pembelajaran
tersebut. Jika perencanaan kegiatan pembelajaran ini dapat berjalan dengan baik dan
menghasilkan sebuah perencanaan pembelajaran yang benar-benar matang. Maka
akan banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh darinya. Yang pertama adalah
mengenai semakin mudahnya para tenaga pendidik dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada para peserta didiknya. Apa yang akan dilakukan oleh tenaga
pendidik dalam sebuah kegiatan pembelajaran telah terencana secara sistematis dan
jelas. Juga bagi para peserta didik yang akan lebih mudah memahami kronologis
kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sehingga pencapaian target
pembelajaran pun dapat diukur.

5. Penulisan Rumusan Masalah


Rumusan masalah memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam proposal penelitian itu dipandang menarik,
penting dan perlu diteliti. Perumusan masalah harus merupakan penjabaran dari
permasalahan yang menunjukan adanya kesengajaan antara harapan dan kenyataan
atau suatu yang belum diketahui informasinya.
Perumusan masalah diambil dari beberapa identifikasi masalah, dan dibuat
dalam bentuk kalimat tanya dan disertai dengan lokasi atau tempat.
Contoh :
1. Bagaimanakah peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di
sekolah?

17
2. Bagaimanakan cara agar perpustakaan sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah?

6. Penulisan Pembahasan
Pembahasan adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah.
Tujuan utamanya adalah menjawab masalah, menafsirkan temuan, mengintegrasikan
temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan dan menyusun teori baru

Karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan,
interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang
diformulakan (bila ada). Pembahasan menjelaksan tentang mengapa hasil penelitian
yang dilakukan seperti itu. Pembahasan harus menjelaskan tentang hasil penelitian,
baik sesuai maupun tidak sesuai dengan hipotesis. Uraian meliputi penjelasan secara
teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik. Bagian ini berisi
analisis, pembahasan, dan pemaknaan data yang telah dikumpulkan. Kelengkapan
data yang diperoleh sangat mendukung hasil analisis. Dan, kecermatan analisis dan
pemaknaan data sangat menentukan kualitas hasil kajian. Mengkaji/menguraikan
masalah-masalah serta solusinya yang berhubungan dengan topik yang sedang
dibahas, dengan menggunakkan teori dan kajian pustaka sebagai rujukan pendukung.
Contoh :
1. Tujuan perpustakaan sekolah
2. Fungsi perpustakaan sekolah
3. Peranan perpustakaan terhadap pelaksanaan program mutu pendidikan di sekolah.

7. Penulisan Penutup
a. Kesimpulan

Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian penting sebuah karangan ilmiah.


Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah selengkapnya
cenderung membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena
itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin. Untuk menghasilkan kesimpulan
yang baik, perhatikan persyaratan berikut ini :

18
1) Persyaratan materi atau isi :
a) Kesimpulan berupa interpretasi atas hasil analisis, dapat berupa inferensi dan
dapat pula merupakan implikasi. Inferensi adalah kesimpulan berdasarkan
referensi, tidak melibat data secara langsung, sedangkan implikasi adalah
keimpulan yang melibat data.
b) Kesimpulan menyajikan gambaran isi karangan yang telah diuraikan dalam bab-
bab sebelumnya secara singkat dan meyakinkan.
c) Kesimpulan skripsi/makalah disertai saran-saran yang ditujukan secara jelas
kepada seseorang, sekelompok orang, atau sekelompok orang dalam lembaga
tertentu.
d) Kesimpulan jawaban masalah yang telah dirumuskan dalam pendahuluan.
e) Kesimpulan merupakan bab penutup berisi uraian singkat atau rincian yang
merupakan konsekuensi pembahasan bab-bab sebelumnya.
f) Kesimpulan tidak menyajikan kutipan dan definisi.
g) Kesimpulan tidak menyajikan hal-hal yang tidak diuraikan sebelumnya.
2) Persyaratan bahasa: Secara umum persyaratan ejaan, pilihan kata, kalimat, dan
paragraf, serupa dengan persyaratan bahasa pada naskah utama. Perbedaan terdapat
pada pilihan kata terutama kata-kata transisi yang cenderung menunjukkan hubungan
penegasan, misalnya: dengan demikian, jadi; dapat disimpulkan bahwa, fakta
menunjukkan adanya kecenderungan, hubungan yang menyatakan hasil atau akibat,
misalnya: jadi, hasilnya, akibatnya.
3) Penyajian: Kesimpulan dapat disajikan dalam bentuk paragraf semacam esai dan dapat
pula berupa butir-butir rincian. Jika rumusan masalah dalam pendahuluan ada dua
butir, kesimpulan sekurang-kurangnya juga dua butir. Dalam skripsi, judul kesimpulan
diawali dengan bab menjadi bab kesimpulan ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.
Dalam makalah, judul tanpa bab, langsung kata kesimpulan.
b. Saran
Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang dibuat, saran dapat mengacu pada
tindakankan praktis atau pengembahan teoritis atau untuk penelitian lanjutan. Bagian
saran dapat berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran juga dapat disebut bagian
penutup.

19

Anda mungkin juga menyukai