Anda di halaman 1dari 13

PRE PLANNING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “GARDENING THERAPY” DI PANTI


WREDHA HARAPAN IBU NGALIYAN, SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Gerontik
Dosen Pembimbing : Ns. Nurullya Rachma, S. Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom
Ns. Muhammad Mu’in, S. Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Ika Setyorini 22020119210019


Fransiska C.K Hadjon 22020119210011
Yoka Natalia Matau 22020119210021
Nur Holiza 22020119210067
Putwi Marinesia Nur 22020119210058
Feranika Putri Pratiwi 22020119210037
Gasik Prawestri 22020119210064
Tiffani Erlita Sari 22020119210048
Muliawati Nugrahaningtyas 22020119210038

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIV


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
PRE-PLANNING
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “GARDENING THERAPY”

1. Latar Belakang
Data Kemenkes RI tahun 2017 menyatakan bahwa lansia di Indonesia
pada tahun 2017 diperkirakan mencapai 23,66 juta lansia dan di prediksi
pada tahun 2020 akan bertambah menjadi 27,08 juta lansia. Peraturan
Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2004 menyatakan bahwa lansia
merupakan individu dengan usia lebih dari 60 tahun. Lansia adalah
tahapan akhir dari perkembangan kehidupan setelah melewati masa bayi,
anak-anak, remaja hingga dewasa. Lansia dikelompokkan ke dalam empat
jenis yaitu usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lansia (elderly) 60-
74 tahun, lansia tua (old) 75-90 tahun, dan lansia sangat tua (very old) > 90
tahun (WHO dalam Azizah, 2011).
Lansia identik dengan masalah kondisi fisiologisnya yang ditandai
dengan menurunnya kemampuan dalam beradaptasi pada keadaan maupun
lingkungan (Efendi, 2009). Secara biologis, lansia akan mengalami
perubahan fisik dan mental. Perubahan fungsi pada tubuh lansia yang
sering terjadi adalah menurunnya penglihatan, pendengaran, kekuatan otot,
daya ingat yang juga menurun (Maryati & Suyami 2015).
Demensia merupakan sebuah gangguan penurunan fisik otak yang
mempengaruhi emosi, daya ingat, dan pengambilan keputusan (pikun)
(Wisyastuti dkk, 2019). Lansia-lansia yang sudah mengalami demensia
harus dilatih agar kerusakan intelektualnya tidak semakin memburuk.
Menurut kuesioner SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionaire),
yaitu sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur status kognitif
pada lansia, kerusakan intelektual dapat digolongkan menjadi 3 tipe. Tipe
ringan, sedang dan berat.
Berdasarkan hasil pengkajian awal yang dilakukan pada tanggal 23
September 2019 – 24 September 2019 terhadap 20 lansia di panti Wredha
Harapan Ibu menggunakan alat ukur SPMSQ (Short Portable Mental
Status Quesionnaire) yang terdiri dari 10 pertanyaan menunjukkan hasil
bahwa fungsi kognitif sebanyak 4 lansia (28,6%) dalam kategori gangguan
ringan, 9 lansia (44,3%) dalam kategori gangguan sedang dan 1 lansia
(7,1%) dalam kategori gangguan berat.
Berdasarkan pernyataan diatas, kelompok akan melakukan gardening
therapy pada lansia. Terapi tersebut adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan fungsi kognitif lansia di panti wredha Harapan Ibu
Ngaliyan.

2. Topik
Gardening therapy terhadap demensia pada lansia

3. Tujuan TAK
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan status kognitif lansia yang tinggal di Panti
Wredha Harapan Ibu Ngaliyan Semarang
b. Tujuan Khusus
1) Lansia mengetahui manfaat gardening therapy
2) Lansia mampu melakukan gardening therapy secara mandiri
3) Lansia berkomitmen merawat tanaman yang telah ditanam dalam
setiap hari

4. Kriteria Peserta
Peserta gardening therapy adalah sebagai berikut:
a. Lansia di Ruang Mawar dan Aggrek Panti Wredha Harapan Ibu
Semarang
b. Lansia dengan status hemodinamika stabil
c. Lanisa dengan kesadaran komposmentis
d. Lansia yang mampu menggerakkan anggota tubuhnya
e. Lansia dengan masalah fungsi kognitif (diutamakan)
5. Proses Seleksi Peserta
a. Lansia dilakukan pengkajian status hemodinamika, lansia dengan
status hemodinamika stabil dapat diikutsertakan dalam terapi.
b. Lansia dilakukan pengkajian tingkat kesadaran, lansia dengan
kesadaran komposmentis dapat diikutsertakan dalam terapi
c. Pengkajian kepada lansia terkait kemampuan gerak lansia. Apabila
lansia mampu menggerakkan anggota tubuh ekstremitas dengan baik
maka lansia dapat diikutsertakan dalam terapi.
d. Lansia dilakukan pengkajian dengan kuesioner SPMSQ, apabila terjadi
gangguan fungsi kognitif, lansia diutamakan mengikuti terapi
e. Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada lansia terkait tindakan
terapi yang akan dilakukan. Lansia yang bersedia maka dapat
dilakukan terapi.

6. Uraian Struktur Kegiatan


a. Tempat : Aula Panti Wreda Harapan Ibu, Ngaliyan
b. Hari/Tanggal : Senin – Jumat, 30 September – 04 Oktober 2019
c. Waktu : 10.00 – 10.45 WIB
d. Jumlah Peserta : 20 Lansia
e. Setting Tempat :
Keterangan:

: Observer

: Fasilitator

: Pemateri

: Penerima manfaat

f. Perilaku yang ditampilkan


Gardening therapy untuk Lansia dengan gangguan kognitif
g. Metode TAK
Edukasi, demonstrasi, dan instruksi
h. Pengorganisasian
Peran Tugas Pemain
Leader - Memimpin intervensi Ika setyorini
- Mengkoordinasi seluruh
kegiatan
- Memimpin diskusi
Co Leader - Membantu leader dalam Yoka Natalia Matau
memimpin intervensi,
mengkoordinasi kegiatan,
dan memimpin diskusi
Fasilitator - Memotivasi peserta dalam Putwi Marinesia Nur
kegiatan Feranika Putri Pratiwi
- Mengatur posisi peserta Gasik Prawestri
untuk melaksanakan Tiffani Erlita Sari
kegiatan Fransiska C.K Hadjon
- Membimbing peserta
selama intervensi dan
diskusi
- Membantu leader dalam
melaksanakan kegiatan
- Bertanggung jawab
terhadap program antisipasi
masalah
- Menfasilitasi klien yang
kurang aktif
- Menjadi contoh bagi klien
selama kegiatan intervensi
Observer - Mengawasi dan mengamati Nur Holiza
semua proses kegiatan yang Muliawati
berkaitan dengan waktu, Nugrahanigtyas
tempat dan jalannya acara
- Melaporkan hasil
pengamatan pada leader dan
semua anggota kelompok
dengan evaluasi kelompok
7. Alat yang Akan Digunakan
a. Musik
b. Pot bunga/polybag
c. Tanah
d. Tanaman (kunyit, jeruk, jahe, lidah buaya)

8. Susunan Acara
Senin, 30 September 2019 (Edukasi Berkebun)
No Kegiatan Waktu
1 Salam Pembuka 09.00 WIB
2 Pertanyaan SPMSQ 09.05 WIB
2 Penjelasan Tujuan dan Manfaat TAK(berkebun) 09.20 WIB
3 Penjelasan Alat, Bahan dan Prosedur 09.45 WIB
TAK(berkebun)
4 Evaluasi dan Terminasi 10.05 WIB

Selasa, 01 Oktober 2019 (Menanam)


No Kegiatan Waktu
1 Salam Pembuka 09.00 WIB
2 Pertanyaan SPMSQ 09.05 WIB
3 Review materi berkebun 09.20 WIB
4 Mempraktikkan TAK berkebun dengan 09.30 WIB
menanam tanaman
5 Evaluasi dan Terminasi 10.00 WIB

Kamis, 03 Oktober 2019 (Menyiram tanaman)


No Kegiatan Waktu
1 Salam Pembuka 09.00 WIB
2 Pertanyaan SPMSQ 09.05 WIB
3 Review materi berkebun 09.20 WIB
4 Mempraktikkan TAK berkebun dengan 09.30 WIB
menyirami tanaman
5 Evaluasi dan Terminasi 10.00 WIB

Jumat, 04 Oktober 2019 (Menyiram tanaman)


No Kegiatan Waktu
1 Salam Pembuka 09.00 WIB
2 Pertanyaan SPMSQ 09.05 WIB
3 Review materi berkebun 09.20 WIB
4 Mempraktikkan TAK berkebun dengan 09.30 WIB
menyirami tanaman
5 Evaluasi dan Terminasi 10.00 WIB

Sabtu, 05 Oktober 2019 (Menyiram tanaman)


No Kegiatan Waktu
1 Salam Pembuka 09.00 WIB
2 Pertanyaan SPMSQ 09.05 WIB
3 Review materi berkebun 09.20 WIB
4 Mempraktikkan TAK berkebun dengan 09.30 WIB
menyirami tanaman
5 Evaluasi dan Terminasi 10.00 WIB

9. Metode TAK
a. Melakukan pengkajian menggunakan SPMSQ sebelum melakukan
aktivitas berkebun untuk mengetahui skala fungsi kognitif.
b. Dilakukan terapi berkebun. Lansia dikumpulkan di halaman depan
panti, kemudian dibentuk menjadi tiga regu yang didampingi 2
fasilitator dimasing-masing regu dan 1 observer.
c. Setelah dilakukan terapi berkebun, skala fungsi kognitif lansia diukur
kembali untuk mengetahui keefektifan terapi bekebun dalam
penurunan skala fungsi kognitif.
10. Pengorganisasian
Leader : Putwi Marinesia Nur
Co Leader : Yoka Natalia Matau
Fasilitator : Nur Holiza, Feranika Putri Pratiwi, Gasik Prawestri,
Fransisca C.K. Hadjon, Ika Setyorini dan Tiffany Erlita Sari
Observer : Muliawati

A. Alat yang akan digunakan


Alat yang digunakan dalam terapi berkebun untuk lansia yang
menderita dimensia adalah:
a. Tanah humus
b. Poly bag
c. Bibit TOGA
d. Air

B. Tahap pelaksanaan Terapi


1. Orientasi: 15 menit
Dalam tahap orientasi dilakukan perkenalan oleh kelompok dan
perkenalan oleh para lansia yang mengikuti terapi berkebun,
penjelasan singkat terapi yang akan dilakukan, tujuan
dilaksanankannya terapi dan berapa lama terapi akan dilakukan
dilakukan, bagaimana cara berkebun.
2. Kerja: 20 menit
Dalam tahap kerja, para lansia diminta untuk mempraktikan
bagaimana cara melakukan terapi berkebun sesuai dengan yang sudah
dijelaskan.
3. Hasil: 10 menit
Dalam tahap hasil para lansia diminta untuk menyatakan bagaimana
perasaannya setelah melaksanakan terapi berkebun dan apa tindak
lanjut dari terapi yang telah dilakukan oleh kelompok.
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa mempersiapkan sarana dan prasarana meliputi tanah
dan poli bag untuk media penanaman, serta bibit tanaman toga
b. Semua peserta datang tepat waktu, sesuai dengan kontrak yang
sudah dilakukan sebelumnya.
c. Lansia diberikan masing – masing satu poli bag dan bersiap
melakukan penanaman.
2. Evaluasi Proses
a. Dua puluh peserta yang hadir sesuai dengan yang sudah
dipersiapkan dihari sebelumnya.
b. Lansia mengikuti arahan dengan baik
c. Mahasiswa Profesi dapat memfasilitasi berjalannya terapi berkebun
d. Lansia di fasilitasi masing – masing 1 poli bag
e. Kemudian di arahkan untuk mulai mengisi poli bag dengan tanah,
yang selanjutnya di tanami bibit yang sudah dipersiapkan dan
terakhir disiram dengan air
f. Diharapkan terapi ini mampu mengurangi demensia lansia dengan
latihan berkebun
g. Lansia bersemangat dan antusias selama terapi berkebun ini
berlangsung hingga terapi ini selesai dan tanaman yang ditanam
lansia sudah dirapikan ditempat yang sudah disediakan
h. Hari 3-5 lansia rajin merawat tanaman sesuai jadwal yang sudah
ditentukan
3. Evaluasi Hasil
a. Lansia dapat menyebutkan manfaat terapi berkebun
b. Lansia dapat menerapkan/mengaplikasikan terapi berkebun
c. Skor SPMSQ lansia meningkat, tidak ada lansia yang mengalami
gangguan kognitif berat.
d. Lansia rajin merawat tanaman
DAFTAR PUSTAKA

Azizah MA. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori
dan Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Maryati, Sri & Suyami. 2015. Dampak Terapi Musik Keroncong Terhadap
Tingkat Kecemasan Lansia di Desa Pasung Wedi Klaten. Vol 10 No 21:
44-54.
Widyastuti, R.T., Megah, A., Sarah, A., dan Nurullya, R. 2019. Gardening
Therapy: Alternatif Tindakan dalam Mencegah Progresivitas Demensia
pada Lansia di Panti Wreda.
The Short Portable Mental Stase Quesionare : SPMSQ
JAWABAN
PERTANYAAN
BETUL SALAH
1. Tanggal berapa hari ini?
2. Hari apakah hari ini?
3. Apa nama tempat ini?
4. Dimanakah alamat rumah anda?
5. Berapa usia anda?
6. Kapan anda lahir? (Tgl/Bln/Thn)
7. Siapakah nama presiden sekarang?
8. Siapakah nama presiden sebelumnya?
9. Siapakah nama ibu anda?
10. 6+5 adalah ?

Keterangan:
0-2 kesalahan : Baik
3-4 kesalahan : gangguan ringan
5-7 kesalahan : gangguan sedang
8-10 kesalahan : gangguan berat

Anda mungkin juga menyukai