Upaya Membangun Sistem Politik Indonesia Yang Demokratis
Upaya Membangun Sistem Politik Indonesia Yang Demokratis
Upaya Membangun Sistem Politik Indonesia Yang Demokratis
Dalam pembangunan politik terdapat dua aspek yang menjadi sasaran pembangunan yaitu
Pemerintah dan Masyarakat. Pemerintah sebagai penyelengara negara erat kaitanya dengan
masayrakat dalam konsep negara demokrasi. Tujuan nasional dapat diwujudkan melalui kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan masyarakat merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan
itu. Oleh kareanya keduanya adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan politik
sehingga pembangunan politik pun harus meliputi dua aspek itu. Upaya tersebut diantaranya melalui
yang pertama pendidikan politik yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang melek politik.
Kedua adalah menciptakan kepemerintahan yang baik Good Governanceyang bebas dari segala
unsur KKN dan membuka selebar-lebarnya peluang masyarakat untuk ikut serta didalamnya
2. Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu
dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta
perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan
dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, harus segera diambil langkah-langkah yang
bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang
bersifat radikal dan revolusioner.
Maka timbul sebagai gerakan masyarakat yang menuntut roformasi di segala bidang
terutama politik, ekonomi, hukum.
Maka reformasi saat ini banyak di salah artikan sebagai gerakan masyarakat untuk
melakukan pemaksaan kehendak, merusak fasilitas umum, dan penganiyayaan
yang hakekatnya merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, 1998, gerakan reformasi harus tetap ada
diletakkan dalam kerangka perspektif pancasila sebagai landasan cita-cita dan
mengarah pada disintergasi, anarchisme, brutalisme dan pada akhirnya menuju ke
arah kehancuran bangsa dan negara indonesia. Agar gerakan reformasi berhasil
harus memiliki kondisi dan syarat tertentu yaitu :
1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan-
penyimpangan.
2. Suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita-cita yang jelas,dalam hal
ini pancasila sebagai idiologi bangsa dan negara Indonesia.
3. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka struktural
tertentu, dalam hal ini UUD sebagai kerangka acuan reformasi.
4. Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan ke arah kondisi serta keadaan yang
lebih baik.
5. Reformaswi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang
Berketuhanan Yang Maha Esa serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.