Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan Ke-6

LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM BASIS DATA
Topik : Model Hubungan Antar Entiti dengan Microsoft Access
20 September 2019

Disusun Oleh :
Farida Sofyana Andaruni
18/425037/TK/46732

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
A. MATA ACARA
Model Hubungan Antar Entiti dengan Microsoft Access

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat membuat permodelan hubungan antar entiti
2. Mahasiswa dapat membuat permodelan hubungan antar entiti dengan Microsoft
Access
3. Mahasiswa dapat menentukan primery key dan tipe data dari beberapa entitas

C. LANDASAN TEORI
Microsoft Access merupakan bagian dari aplikasi pada Microsoft Office. Access
mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, Query, form,
dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya.

Basis data (database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu
file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan
suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu. sistem basis data adalah sistem yang
terdiri dari koleksi data atau kumpulan data yang saling berhubungan dan program-program
untuk mengakses data tersebut. Database juga dapat diidentifikasikan sebagai arsip data
berbentuk tabel yang saling relasi atau berhubungan sehingga menghasilkan informasi.
Untuk menghasilkan sebuah informasi, diperlukan adanya data untuk dijadikan sebagai
masukan

Penyusunan basis data selalu didahului dengan pekerjaan pemodelan data.


Pendekatan pemodelan data dapat dilakukan dengan identifikasi atribut dari realita yang
akan disusun dalam basis data. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun kombinasi dari
atribut-atribut ke dalam bentuk tabel normal. Cara ini disebut pendekatan dari bawah ke atas
(bottom-up approach), dimana penyusunan basis data dimulai dari data dasar yaitu berupa
atribut.

Pemodelan data dengan pendekatan dari bawah ke atas dapat memperoleh hasil yang
baik jika diterapkan untuk perancangan basis data yang relative sederhana,yaitu dengan
jumlah data atribut tidak terlalu banyak. Sedangkan dalam kenyataan basis data yang akan
disusun mencakup banyak atribut,mungkin ratusan bahkan ribuan jumlahnya,dan
kemungkinan antar atribut terdapat hubungan lebih dari satu jenis.
Jika terdapat banyak atribut yang akan disusun dalam permodelan basis data, maka
akan menyulitkan untuk menentuan fungsi ketergantungan antar atribut. Hal ini terutama
bila terjadi determinan komposit antar atribut. Oleh karena itu perlu dilakukan
penyederhanaan prosedur permodelan data sehingga pengadministrasi basis data tidak akan
memandang jumlah atribut yang banyak, tetapi memperhatikan jenis entiti, kemudian
ditentukan jenis atribut yang bersesuaian dengan entiti yang dipilih. Pemodelan data seperti
ini disebut dengan pendekatan dari atas ke bawah (top-down approach).

Pemodelan hubungan antar entity (“entity-relationship modelling”) pertama kali


diperkenalkan oleh Chen (1976) dan telah dikembangkan lebih lanjut oleh banyak ahli
perancangan basis data. Cara pemodelan data ini merupakan salah satu dari implementasi
pendekatan (Howe D.R,1989). Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Memilih entity-entiti yang akan disusun dalam basis data dan tentukan hubungan
antar
entity yang telah dipilih
b. Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entiti dan hubungan sehingga diperoleh
bentuk tabel normal penu (tabel-tabel ternormalisasi).

Untuk menggambarkan terjadinya hubungan antar entiti digunakan diagram


hubungan antar entiti (entity relationship diagram) yang biasa disingkan ER diagram. Notasi
yang digunakan untuk menggambarkan ER diagram adalah :

a. Segiempat menggambarkan entiti,


b. Belah ketupat menggambarkan hubungan,
c. Elips atau lingkaran menggambarkan atribut.

Hubungan antar entiti akan menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan
yang terjadi, yaitu derajat dan partisipasi hubungan. Derajat hubungan menyatakan jumlah
anggota entiti yang terlibat di dalam ikatan yang terjadi. Dalam hal ini ikatan yang terjadi
akan membentuk instan hubungan (relationship instances). Sedangkan partisipasi hubungan
menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entiti dalam ikatan terjadinya hubungan.

a. Derajat hubungan 1 : 1
Derajat hubungan antar entiti 1 : 1 terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh
berpasangan dengan satu anggota dan entiti B. Sebaliknya tiap anggota dari entiti B
hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entiti A.
b. Derajat hubungan 1 : m
Derajat ubungan ini terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan
lebih dari satu anggota entiti B. Sebaliknya tiap anggota entiti B hanya boleh
berpasangan dengan satu anggota entiti A. Perlu diingat bahwa deajat hubungan 1 :
m mencakup hubungan 1 : 1, 1 : 0, dan ) : 1.
c. Derajat hubungan m : n

Derajat hubungan antar entiti m:n terjadi bila tiap anggota entiti A boleh
berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B. Sebaliknya tiap anggota entiti B
juga boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti A. Perlu diingan bahwa
derajat hubungan m : n mencakup juga hubungan 1 : m, 1 : 1, 1 : 0, dan 0 ; 1.

Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota entiti dalam membentuk instan hubungan
dapat bersifat wajib (obligatory) datau tidak wajib (non-obligatory). Dalam permodelan data
interspretasi jenis partisipasi hubungan dituliskan dalam aturan data. Dalam ER diagram,
jenis partisipasi wajib digambarkan dengan garis penuh pada garis hubungan antar entiti.
Sedangkan partisipasi tidak wajib digambarkan dengan garis putus-putus.

D. PELAKSANAAN
Praktikum dilaksanakan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 20 September 2019
Jam : 08.00 - selesai
Tempat : Laboratorium Geokomputasi Departemen Teknik Geodesi UGM
E. LANGKAH KERJA
1. Membuka Microsoft Access pada komputer

2. Berikut adalah tampilan awal ketika Microsoft Access dibuka. Kemudian pilih “Blank
desktop database”

3. Muncul tampilan berikut, kemudian memberi nama file yang akan dibuat.
4. Simpan file database yang dibuat dalam suatu folder

Berikut adalah lembar worksheet dari Software Microsoft Access

5. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan tabel entitas adalah memilih menu
“Create” kemudian klik submenu “Tabel Design”
Akan muncul tampilan seperti berikut

6. Mengetikkan entitas yang akan dibuat. Langkah yang dikerjakan adalah menuliskan
Field Name dengan nama atribut yang sesuai dengan tabel pertama (NIP,nama
alamat,pangkat dan telepon). Kemudian memberikan tipe data yang digunakan di
masing masing atribut dengan menuliskannya pada kolom Data Type.

7. Menentukan Primery Key dengan cara klik pojok kanan atribut yang akan dijadikan
Primery Key kemudian pilih Primery Key
Hasil setelah atribut NIP dijadikan Primery Key

8. Untuk mengisi Instan Tabel dari beberapa atribut yang ada pada tabel entitas maka
klik menu “Home” kemudian klik pada submenu “View”

9. Akan muncul tampilan untuk menyimpan data tabel kemudian klik “Yes” dan setelah
itu muncul tampilan nama tabel entitas kemudian beri nama sesuai dengan entitas
tersebut
10. Isi nilai atribut/tabel instan

11. Membuat tabel entitas baru dengan memilih menu “Create” kemudian klik submenu
“Tabel Design”

12. Untuk langkah pembuatan tabel entitas sama seperti penjelasan nomor 5-11
Berikut adalah beberapa entititas yang dibuat.
a. Tabel Entitas dosen

Pendefinisian Tipe Data dan Primery Instan Tabel


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key Key
b. Tabel Entitas Dosen_Ruang

Pendefinisian Tipe Data dan Primery Instan Tabel


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key Key
c. Tabel Entitas Mahasiswa

Pendefinisian Tipe Data dan Primery Instan Tabel


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key Key

d. Tabel Entitas Matkul

Pendefinisian Tipe Data dan Primery Instan Tabel


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key
e. Tabel Entitas Menempuh Key

Pendefinisian Tipe Data dan Primery


Pendefinisian
Tipe Data dan
Key
f. Tabel Entititas Mengajar

Pendefinisian Tipe Data dan Primery Instan Tabel


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key Key
g. Tabel Entitas Ruangan

Pendefinisian Tipe Data dan Primery Instan Tabel


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key Key
13. Membuat relasi dari entitas-entitas yang telah dibuat. Langkah yang penting dilakukan
adalah dengan menutup lembar kerja dari pembuatan tabel dengan cara klik kanan
pada sheet kerja kemudian pilih “Close” untuk semua tabel

14. Untuk membuat hubungan dari berbagai entitas dapat dilakukan dengan memilih menu
“Database Tools” kemudian klik “Relationship”
15. Akan muncul tampilan berikut ini. Kemudian pencet “Ctrl” dan pilih semua entitas
sampai berwarna biru. Selanjutnya klik “Add”

Tampilan awal Setelah dipilih semua


Pendefinisian Pendefinisian
Tipe Data dan Tipe Data dan
Key Key
Tampilan awal setelah ditambahkan

16. Memindahkan tabel entitas yang saling berhubungan. Membuat alur hubungan dengan
mendrag antar Primery Key yang saling berhubungan sehingga muncul tampilan
berikut.
17. Klik “Enforce Referencial Integrity”, “Cascade Update Related Fields”, dan “Cascade
Delete Related Record”

18. Dan klik Create ,lakukan untuk semua Primary key yang saling berkaitan.
Sehingga akan muncul Relationship Tabel seperti berikut ini
F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah hasil dari diagram ER yang terbentuk dengan Enterprise Rules tertentu

Field name pada Design View setiap tabel di atas merupakan penamaan atribut yang
akan dimiliki setiap tabel sedangkan Data Type merupakan jenis data yang digunakan
sesuai dengan atribut masing masing tabel. Untuk jenis atribut pada beberapa tabel yang
memiliki hubungan relasi harus dibuat type yang sama agar mudah dalam menyusun
relationship pada tahap selanjutnya.

Atribut yang bisa dihubungkan/memiliki relasi adalah atribut yang uniq atau memiliki
primary key/foreign key dari suatu tabel. Tabel-tabel yang ada dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu tabel primer dan juga tabel relasi. Tabel primer adalah tabel yang hanya
mempunyau 1 primary Key, sedangkan tabel relasi adalah tabel yang berfungsi untuk
menghubungkan atribut-atribut dari tabel primer yang berbeda. Tabel relasi mempunyai 1
Primary key dan juga ada foreign key.
Menentukan atribut-atribut kunci dari masing-masing himpunan entitas, yakni :

a. Primary Key dari entitas “dosen” adalah NIP


b. Primary Key dari entitas “matkul” adalah KODE
c. Primary Key dari entitas “mahasiswa” adalah NIM
d. Primary Key dari entitas “ruangan” adalah NO_RUANG

Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang
ada beserta Foreign Key nya.
a. Foreign Key. “mengajar” = KODE & NIP
b. Foreign Key. “menempuh” = KODE & NIM
c. Foreign Key. “ruang_dosen” = NIP & NO_RUANG

Menentukan derajat relasi dari tiap himpunan relasi. Derajat relasi yang terbentuk
dari himpunan di atas terdiri dari hubungan one to one, one to many dan many to many

a. One to one, terdapat hubungan One to One dalam table relasi di atas yaitu pada
entitas “dosen” dengan “dosen_ruang”. Satu dosen hanya dapat menempati
satu ruangan. Satu ruangan hanya dapat ditempati oleh satu dosen.
b. One to many “dosen” dengan “mahasiswa”, “dosen dengan mengajar”,
“mahasiswa” dengan “menempuh”, “matkul” dengan “menempuh”, “matkul”
dengan “mengajar”, “ruangan” dengan “dosen_ruang”, serta “ruangan” dengan
“matkul” .
c. Pada hubungan dan enterprise rules yang praktikan buat, tidak ada hubungan many
to many

G. KESIMPULAN

Dari praktikum Sistem Basis Data menggunakan Ms. Access dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
 Microsoft Acces merupakan program yang dimanfaatkan untuk mengolah
basis data. Dalam pengolahan data pada Microsoft Access harus
memperhatikan hubungan/ relationship yang ada antara setiap tabel.
Relationship yang terbentuk akan mempengaruhi banyak hal seperti nilai
yang akan diinputkan dan lain sebagainya.
 Dengan menggunakan Microsoft Access ini proses manajemen basis data
menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien dibandingkan dengan cara manual
seperti pada minggu sebelumnya.
 Dalam pembuatan sistem basis data perlu diperhatikan terkait atribut yang
akan dijadikan basis data dan yang akan dibuat hubungan antar atribut
tersebut. Penentuan Primery key dan foreign key dalam membuat tabel harus
benar supaya terbentuk diagram ER yang sesuai.
 Primary Key dan Foreign Key ditentukan berdasarkan pada nilai uniq dari
suatu entitas atribut, untuk menentukan table hubungan atau relatoionship.
DAFTAR PUSTAKA

Waljiyanto.2003.Sistem Basis Data:Analisis dan Permodelan Data.Yogyakarta: Graha Ilmu

http://lib.mdp.ac.id/ebook/Karya%20Umum/Diktat_Sistem_Basis_Data.pdf

Anda mungkin juga menyukai