Anda di halaman 1dari 10

A.

DEFINISI ANALISIS JALUR


Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier ganda.Teknik
ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 X2 dan
X3 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. “Analisis jalur ialah suatu teknik untuk
menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel
bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga
secara tidak langsung”. (Robert D. Retherford 1993).
Sedangkan definisi lain mengatakan: “Analisis jalur merupakan pengembangan
langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat
kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal
dalam seperangkat variabel.” (Paul Webley 1997).
David Garson dari North Carolina State University mendefinisikan analisis jalur
sebagai “Model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks
korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh
peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak
panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing
variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung (pemberi respon) sedang yang lain
sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang
dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan
dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik. (David Garson, 2003).

B. KARAKTERISTIK ANALISIS JALUR


Merujuk pendapat yang dikemukakan oleh Land, Ching, Heise, Maruyama,
Schumaker dan Lomax, Joreskog (dalam Kusnendi, 2008:147-148), karakteristik analisis
jalur adalah metode analisis data multivariat dependensi yang digunakan untuk menguji
hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas dasar kajian teori tertentu, dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel penyebab
terhadap variabel akibat.\
Menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas kajian teori tertentu
artinya yang diuji adalah model yang menjelaskan hubungan kausal antarvariabel yang
dibangun atas kajian teori teori tertentu. Hubungan kausal tersebut secara eksplisit
dirumuskan dalam bentuk hipotesis direksional, baik positif maupun negative.
C. PEMODELAN PATH ANALYSIS
Pada model di bawah, model terdiri atas EX1 dan EX2 sebagai variabel eksogen
yang mana satu sama lain berkorelasi. Kedua variabel ini memiliki pengaruh langsung
terhadap En2 atau secara tidak langsung melalui variabel En1. En1 dan En2 disebut
sebagai variabel endogen. Dalam model riil, variabel eksogen dimungkinkan dipengaruhi
oleh variabel lain diluar EX1 dan EX2. Variabel lain diluar kedua variabel ini disimbolkan
sebagai e (variabel eror).

D. ISTILAH YANG LAZIM DIGUNAKAN DALAM ANALISIS JALUR


1. Model jalur. Model jalur ialah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel
bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan
anak panah. Anak panah-anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab–akibat
antara variabel-variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel tergantung
atau lebih. Anak panah juga menghubungkan kesalahan (variabel residue) dengan
semua variabel endogenous masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan
korelasi antara pasangan variabel-variabel exogenous.
2. Jalur penyebab untuk suatu variabel yang diberikan meliputi pertama jalur-jalur
arah dari anak-anak panah menuju ke variabel tersebut dan kedua jalur-jalur korelasi
dari semua variabel endogenous yang dikorelasikan dengan variabel-variabel yang
lain yang mempunyai anak panah-anak panah menuju ke variabel yang sudah ada
tersebut.
3. Variabel exogenous. Variabel – variabel exogenous dalam suatu model jalur ialah
semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eskplisitnya atau dalam diagram
tidak ada anak-anak panah yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan
pengukuran. Jika antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi tersebut
ditunjukkan dengan anak panah dengan kepala dua yang menghubungkan variabel-
variabel tersebut. Dalam istilah lain, dapat disebut pula sebagai independen variabel.
4. Variabel endogenous. Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak-
anak panah menuju kearah variabel tersebut. Variabel yang termasuk didalamnya
ialah mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel
perantara endogenous mempunyai anak panah yang menuju kearahnya dan dari arah
variabel tersebut dalam sutau model diagram jalur. Sedang variabel tergantung hanya
mempunyai anak panah yang menuju kearahnya. Atau dapat disebut juga sebagai
variabel dependen.
5. Koefesien jalur / pembobotan jalur. Koefesien jalur adalah koefesien regresi standar
atau disebut ‘beta’ yang menunjukkan pengaruh langsung dari suatu variabel bebas
terhadap variabel tergantung dalam suatu model jalur tertentu. Oleh karena itu, jika
suatu model mempunyai dua atau lebih variabel-variabel penyebab, maka koefesien-
koefesien jalurnya merupakan koefesien-koefesien regresi parsial yang mengukur
besarnya pengaruh satu variabel terhadap variabel lain dalam suatu model jalur
tertentu yang mengontrol dua variabel lain sebelumnya dengan menggunakan data
yang sudah distandarkan atau matriks korelasi sebagai masukan.
6. Variabel Laten dapat didefinisikan sebagai variabel penyebab yang tidak dapat
diobservasi secara langsung (unobservable). Pengamatan variabel tersebut diamati
melalui variabel manifesnya. Variabel manifest adalah variabel indicator terukur yang
dapat diobservasi secara langsung untuk mengukur variabel laten. Contoh : variabel
laten motivasi. Tidak bisa diobservasi secara langsung, namun melalui variabel
manifesnya (indicator) seperti kerja keras, pantang penyerah, tekun, teliti, dll.
7. Variabel Mediator / Intervening dan Moderator. Variabel mediator/intervening
dapat didefinisikan oleh Tucman (1988) “An intervening is that factor that theorically
effect the observed phenomenin but cannot be seen, measure, or manipulate” atau
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antar variabel independent
dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan di ukur”.

E. KEUNGGULAN PATH ANALYSIS DIBANDINGKAN ANALISIS REGRESI


BERGANDA
1. Peneliti dapat secara simultan mengukur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen.
2. Peneliti dapat menguji apakah model sudah cukup fit dengan data.
3. Peneliti dapat menguji model yang memiliki permasalahan multikolinieritas (korelasi
yang tinggi antara variabel eksogen).
4. Peneliti dapat melakukan pebandingan pengaruh langsung dan tidak langsung dari
variabel eksogen terhadap variabel endogen.

F. UJI ANALISIS JALUR DENGAN SPSS


Analisis jalur atau Path Analysis merupakan bagian lebih lanjut dari analisis
regresi. Dimana, jika analisis regresi umumnya digunakan untuk menguji apakah ada
pengaruh langsung yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sementara
itu, analisis jalur tidak hanya menguji pengaruh langsung saja, tetapi juga menjelaskan
tentang ada atau tidaknya pengaruh tidak langsung yang diberikan variabel bebas melalui
variabel intervening terhadap variabel terikat.
Perbedaan lainnya yang mana hasil analisis regresi terlihat pada hasil yang berada
dalam tabel coefficient, hal ini menunjukkan bahwa nilai yang dipakai dalama analisis
regresi terletak pada nilai coefficient regresi atau B-nya (constant ada nilainya dan X1, X2,
Y, Z, dan seterusnya ada nilainya pada kolom B tersebut membentuk persamaan Y =
a+bX1+bX2=bX3 dan seterusnya), sedangkan dalam analisis jalur nilai yang dipakai
adalah nilai terletak pada Beta yang membentuk persamaan Y1 = Py1X1+Py1X2+Py1.e1
dan seterusnya.

Berdasarkan gambar diatas, dapat kita merumuskan sebuah hipotesis umum yang
akan diajukan dalam analisis jalur yakni “Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Motivasi (Y) serta dampaknya terhadap Kinerja Guru
(Z). Sementara hipotesis yang akan diuji antara lain :
1. Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
2. Pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z
3. Pengaruh X1 dan X2 melalui Y terhadap Z
G. LANGKAH-LANGKAH UJI ANALISIS JALUR DENGAN SPSS

1.

Isikan data sesuai nama variabel penelitian.


2. Langkah selanjutnya klik menu Analyze – Regression – Linear

3. mucul kotak dialog Linear Regreression, selanjutnya klik Gaya Kepemimpinan (X1)
dan Lingkungan Kerja (X2) masukkan pada kotak Independent (s), kemudian klik
Motivasi (Y) pada kotak Dependent
4. Kemudian klik Ok, maka akan muncul Output SPSS

5. Selanjutnya klik menu Analyze – Regression – Linear. Muncul kotak dialog Linear
Regression, kemudian klik Reset (untuk mengeluarkan semua variabel), selanjutnya
klik Gaya Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja (X2), dan Motivasi (Y) pada kotak
Independent (s), kemudian klik Kinerja Guru (Z) pada kotak Dependent
6. Terakhir klik Ok, maka akan keluar Output SPSS

H. HASIL ANALISIS SPSS (ANALISIS JALUR)


1. Menghitung koefisien jalur
Koefisien Jalur Model I : mengacu pada output Regresi Model I pada bagian tabel
Coefficients dapat diketahui bahwa nila signifikansi dari kedua variabel yaitu X1 =
0,000 dan X2 = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimmpulan bahwa
Regresi Model I, yakni variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap Y.
Besarnya nilai R2 atau R Square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah
sebesar 0,407, hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 dan
X2 terhadap Y adalah sebesar 40,7% sementara sisnya 59,3% merupakan kontribusi
dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu,
untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = Ѵ(1-0,407) = 0,7701. Dengan demikian
diperoleh diagram jalur model struktur I sebagai berikut :

Koefisien Jalur Model II : Berdasarkan Output Regresi Model II pada bagian tabel
coefficients, diketahui bahwa nilai signifikansi dari ketiga variabel yaitu X1 = 0,026,
X2 = 0,043 danY = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa
Regresi Model II, yakni variabel X1, X2 dan Y berpengaruh signifikan terhadap Z.
Besarnya nilai R2 atau R Square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah
sebesar 0,645. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi X1, X2 dan Y terhadap Z adalah
sebesar 64,5% sementara sisanya 35,5% merupakan kontribusi dari variabel-variabel
lain yang tidak diteliti. Sementara untuk nilai e2 = Ѵ(1-0,645) = 0,5958. Dengan
demikian diperoleh diagram jalur model struktur II sebagai berikut :

2. Tahap uji hipotesis dan kesimpulan


 Analisis pengaruh X1 terhadap Y : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi
X1 sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung
terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y.
 Analisis pengaruh X2 terhadap Y : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi
X2 sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung
terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y.
 Analisis pengaruh X1 terhadap Z : dari analisis diperoleh nilai signifikansi X1
sebesar 0,026 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung
terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Z.
 Analisis pengaruh X2 terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi
X2 sebesar 0,043 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung
terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Z.
 Analisis pengaruh Y terhadap Z : dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi
Y sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung
terdapat pengaruh signifikan Y terhadap Z.
 Analisis pengaruh X1 melalui Y terhadap Z : diketahui pengaruh langsung yang
diberikan X1 terhadap Z sebesar 0,156. Sedangkan pengaruh tidak langsung X1
melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai Beta X1 terhadap Y dengan
nilai Beta Y terhadap Z yaitu : 0,336 x 0,612 = 0,206. Maka pengaruh total yang
diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh lansung ditambah dengan pengaruh
tidak langsung yaitu : 0,156 + 0,206 = 0,362. Berdasarkan hasil perhitungan di
atas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,156 dan pengaruh tidak
langsung sebesar 0,206 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih
besar dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan
bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Z.
 Analisis pengaruh X2 melalui Y terhadap Z : diketahui pengaruh langsung yang
diberikan X2 terhadap Z sebesar 0,146. Sedangkan pengaruh tidak langsung X2
melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai Beta X2 terhadap Y dengan
nilai Beta Y terhadap Z yaitu : 0,403 x 0,612 = 0,247. Maka pengaruh total yang
diberikan X2 terhadap Z adalah pengaruh lansung ditambah dengan pengaruh
tidak langsung yaitu : 0,146 + 0,247 = 0,393. Berdasarkan hasil perhitungan di
atas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,146 dan pengaruh tidak
langsung sebesar 0,247 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih
besar dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan
bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Z.

Anda mungkin juga menyukai