Hand Out Pengantar Mutu 1
Hand Out Pengantar Mutu 1
---------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Samsi Jacobalis, Peran Pimpinan rumah sakit dalam manajemen mutu,
Semarang, 1994.
2. KONSEP MANAJEMEN MUTU TERPADU
Bassard (1991) menjelaskan arti Total Quality Management, yaitu :
suatu pendekatan manajemen yang merupakan suatu sistem yang berstruktur
untuk menciptakan partisipasi menyeluruh disemua jajaran organisasi dalam
merencanakan dan menerapkan proses peningkatan yang berkesinambungan
untuk memenuhi kebutuhan, harapan atau kepuasan pelanggan.
TQM berfokus pada peningkatan proses. Proses adalah transformasi
dari input dengan menggunakan mesin, peralatan, perlengkapan, metode dan
sumberdaya manusia untuk menghasilkan jasa bagi pelanggan.
Pakar mutu lain, Ishikawa (1985) mendefinisikan Total Quality Control
sebagai berikut :
Setiap orang dari setiap divisi dalam perusahaan harus mempelajari,
mempraktekkan dan berpatisipasi dalam pengendalian mutu.
Seorang penulis, Hutchins (1992) mengemukakan perbedaan antara tipe
Organisasi Barat dengan Organisasi Mutu Terpadu.Pada Organisasi Barat
biasanya terjadi konflik karena kompetisi antar departemen dan antara
manajemen dengan karyawan.Dengan demikian hasil vector dari berbagai
kekuatan dalam organisasi tidak maksimal.Ini berbeda dengan Organisasi Mutu
Terpadu yang ditandai dengan adanya keharmonisan antara departemen dan
antara manajemen dan karyawan bekerja bersama mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan.
Berarti hasil vector dari organisasi adalah optimal.
Dikenal berbagai definisi tentang mutu, dua diantaranya yang dianggap
penting, seperti dikemukakan oleh Gelmon at all (1994) adalah :
a. Mutu adalah pemenuhan terhadap standar. (Quality is compliance with
standard), berarti orientasi pada mutu produk atau hasil.
b. Mutu adalah pemenuhan keinginan konsumer (Quality is fitness for users
or consumer satisfaction), berarti orientasi pada kepuasan pelanggan.
Batasan mutu meliputi aspek teknis, keilmuan dan seni (art) dari
pelayanan kesehatan (Graham, 1990).
1.) Membuat rencana peningkatan mutu rumah sakit yang terdiri dari :
a. Kebijakan dan falsafah peningkatan mutu.
b. Sasaran (objectives) peningkatan mutu.
c. Strategi mencapai sasaran.
2.) Kepemimpinan, evaluasi, sistem pelaporan, terdiri dari :
a. Dewan penyantun
b. Komite :
- Komite medik
- Komite akreditasi
- Komite rekam-medik
- Komite peningkatan mutu
- Komite kepuasan pasien
- Komite asuhan keperawatan
c. Sistem pelaporan
d. Evaluasi tahunan
e. Akreditasi
3.) Aktivitas dan sistem yang berorientasi pada pasien/pelanggan.
4.) Indicator dan pengukuran hasil
5.) Sumber-sumber peningkatan mutu :
a. Personalia
b. Promosi dan pendidikan
c. Sistem informasi
6.) Karyawan, unit, institute, pendekatan mutu. 1
---------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Everitt and Hoffman, Hospital Quality Improvement Plan, Policies and
Procedures Manual, St. Vincent’s Hospital, Sydney, 1994).
2) Lingkungan Organisasi
Untuk mempromosikan dan menimbulkan keinginan peningkatan mutu,
lingkungan organisasi harus mendukung;
a) Keterlibatan semua staf dalam aktifitas peningkatan mutu
b) Penilaiian sendiri
c) Komunikasi terbuka
d) Partisipasi dalam pengambilan keputusan
e) Penyelesaian konflik yang baik pada dan diantara tingkat klinik dan
manajemen
3) Perencanaan
Rencana strategik, program dan sumber daya yang efektif sangat
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi. Tiga
area penting yang diperlukan dalam perencanaan adalah :
a) Aktifitas pengendalian mutu
b) Biaya pada setiap tingkat organisasi
c) Pengadaan peralatan dan penggantiannya.
4) Fasilitas untuk perubahan
Perubahan organisasi seringkali dibutuhkan untuk peningkatan
mutu.Pimpinan organisasi harus mengetahui kapan perubahan
dibutuhkan dan dilaksanakan.Informasi dari dalam maupun luar
organisasi merupakan tanda dibutuhkannya suatu perubahan.
Sebagai kesimpulan, organisasi membutuhkan perubahan bila;
a) Diketahui bahwa peningkatan mutu memerlukan perubahan
b) Misi, lingkungan, perencanaan, kepemimpinan dan sumber daya
dan koordinasi memerlukan perubahan
c) Lakukan perubahan jika dibutuhkan dukungan untuk peningkatan
mutu pelayanan pasien.
5) Kepemimpinan
Pimpinan utama, dewan penyantun, pimpinan manajemen dan klinik
yang mengarahkan organisasi dan membentuk nilai adalah kunci dari
komitmen organisasi kepada mutu.Mereka berperan dan memberikan
prioritas tinggi terhadap mutu.Kualifikasi dan keterampilan mereka
harus sesuai dalam memberi fasilitas mutu dan evaluasi kinerja
terhadap mereka diperlukan untuk menjaga kepemimpinan yang efektif.
6) Praktisi
Seperti pimpinan klinik dan manajemen, praktisi organisasi adalah
tokoh kunci yang menjamin pelayanan bermutu tinggi
diberikan.Diperlukan penataan tanggung jawab, evaluasi kinerja
dilakukan dua kali setahun.Penemuan kendali mutu dalam pelayanan
merupakan komponen penting dalam penilaian kinerja.
7) Staf pelayanan lainnya
Untuk menjamin semua staf pelayanan lain mempunyai keterampilan,
pengetahuan dan perhatiannya pada kebutuhan organisasi, maka
diperlukan kebijakan prosedur untuk staf, dalam rekruitmen,
pengembangan, evaluasi, retensi.
Diperlukan pula untuk jaminan agar mereka member pelayanan kepada
pasien yang baik, maka staf harus;
a) Terinci dan tertulis peran staf tersebut
b) Keterampilan dan kualifikasinya
c) Evaluasi penilaian kinerja yang objektif.
8) Pelayanan penunjang
Organisasi penunjang pelayanan harus sesuai untuk staf agar dapat
memberikan pelayanan yang bermutu.Fasilitas, peralatan, teknologi
harus memadai begitu pula dengan pemeliharaannya sehingga dapat
sesuai dengan misi, strategi, rencana sumber daya. Partisipasi dari
pengguna dalam penentuan fasilitas, peralatan dan teknologi baru akan
menjamin ketepatan pengambilan keputusan.
9) Penilaian dan peningkatan mutu pelayanan
Perlu suatu desain program untuk keperluan diatas.Program ini harus
dipantau oleh dewan penyantun dan melibatkan semua individu dan
unit organisasi. Program ini harus terintegrasi dengan;
a) Data tentang seluruh aktifitas pengendalian mutu
b) Informasi dari pasien, karyawan, staf medis dan masyarakat
c) Informasi tentang kesinambungan, keterpaduan pelayanan.
Informasi ini berguna untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan
jangka pendek maupun jangka panjang.
10) Integrasi dan Koordinasi dalam organisasi
Untuk mencapai peningkatan mutu pelayanan berkesinambungan, maka
pimpinan organisasi membutuhkan hal-hal sebagai berikut;
a) Komunikasi dalam organisasi yang baik
b) Koordinasi semua aktifitas
c) Manajemen konflik yang baik
d) Aktifitas diintegrasikan dalam struktur organisasi.
11) Pelayanan yang berkesinambungan dan terpadu
Pelayanan dimaksud termasuk pelayanan untuk dan atau merujuk
pasien. Untuk ini, organisasi harus melakukan;
a) Evaluasi berkala terhadap pelayanan yang diberikan setiap fasilitas
atau pihak yang merujuk pasien.
b) Mengembangkan dan memelihara hubungan yang efektif dengan
pemberi pelayanan eksternal agar ada jaminan kemudahan
mendapat, kesinambungan dan keterpaduan pelayanan.
c) Menemrima informasi klinik yang sesuai dari pemberi pelayanan
lain, sehingga dicegah duplikasi usaha, pelayanan dan
memfasilitasi pelayanan yang sesuai.
---------------------------------------------------------------------------------------------------