13/349658/EK/19545
B. UNIFORMITY
Pada literatur akuntansi, konsep uniformity seringkali tampak tumpang tindih dengan
konsep comparability. Uniformity dipandang sebagai konsep yang mempengaruhi
comparability. Karena comparability terhubung dengan uniformity, tingkat komparabilitas
yang dapat dipercaya oleh user tergantung pada tingkat uniformity yang ada pada laporan
keuangan.
Menurut SFAC No. 8, comparability adalah karakteristik kualitatif yang
memungkinkan user untuk mengidentifikasi dan memahami persamaan dan perbedaan antar
item. Langkah awal untuk menilai uniformity adalah dengan menganalisis kejadian yang
terjadi.
kepastian pembayaran. Namun, ada banyak pula kejadian yang tidak memiliki variabel
ekonomi signifikan yang menyebabkan perbedaan pencatatan. Kejadian tersebut disebut
dengan simple events. Contoh: pembayaran tanpa adanya diskon.
Ada beberapa transaksi kompleks yang dapat diatasi dengan mudah. Contoh dari
kejadian kompleks tersebut adalah ketika pembeli membayar biaya angkut. Ketika pembeli
yang membayar, maka biaya tersebut akan termasuk dalam nilai aset bukan biaya. Apabila
penjual yang membayar, maka biaya tersebut akan menjadi biaya angkut. Terdapat banyak
kejadian kompleks yang jauh lebih rumit dari pada contoh tersebut, dan disebut sebagai effect
of circumstances atau relevant circumstances yang rumit.
Relevant Circumstances: Meskipun dalam suatu variabel terdapat perbedaan ekonomi di antara
kejadian yang relatif sama, bagaimapun juga, tetap saja ada perbedaan. Contoh: dalam kasus
leasing, seluruh elemen yang masuk dalam pertimbangan dicantumkan dalam kontak. Oleh
karena itu, seluruh elemen tersebut diketahui pada awal leasing.
berarti terbatas. Contoh: SFAS No. 3 jika lessee memiliki long term lease sebesar
75% atau lebih dari estimasi usia ekonomis aset, maka aset tersebut harus dikapitalisasi.
Karena menentukan kriteria yang layak untuk dijadikan sebagai relevant
circumstance, maka terdapat alternatif jenis uniformity yang disebut sebagai rigid
uniformity.
2. Rigid Uniformity : menentukan suatu metode untuk semua transaksi yang serupa tanpa
memperhatikan relevant circumstance. Contoh: SFAS No. 2 Seluruh R&D cost
harus di-expense dengan segera, tanpa perlu adanya judgement, walaupun ada
kemungkinan untuk munculnya future benefit.
Namun, dalam kenyataannya, meningkatkan comparability dapat bersifat
counterproductive, yang berarti dapat merusak atau memperlemah relevansi atau
reliabilitas. Jika ingin mempertahankan komparabilitas antara dua ukuran, maka salah
satunya harus diperoleh dengan metode yang menghasilkan informasi yang kurang
relevan atau reliable.
Status Uniformity
Finite dan rigid uniformity, hingga tahap tertentu, merupakan kondisi yang ideal.
Namun, saat ini, muncullah mixed system yang merupakan gabungan antara kedua jenis
uniformity tersebut. Berikut ini adalah yang mendasari munculnya mixed system:
1. Standar, yang merupakan contoh dari finite uniformity, dapat diperbaiki dan
ditingkatkan dengan relevant circumstance yang layak.
2. Alasan yang dapat muncul dalam rigid uniformity:
- Keinginan untuk menjadi konservatif
- Ketidakmampuan dalam menentukan relevant circumstance
- Keinginan untuk meningkatkan verifiabilitas pengukuran
- Adanya alokasi yang harus dilakukan
- Persepsi tentang cost untuk mengimplementasikan relevant circumstance melebihi
benefit yang dihasilkan
3. Muncul masalah uniformity yang lain, yaitu flexibility, yang membentuk banyak
peraturan akuntansi. Fleksibilitas diaplikasikan pada situasi di mana tidak adanya
Resa Masela K. 13/349658/EK/19545
relevant circumstance, namun ada lebih dari satu metode akuntansi yang
memungkinkan, dan metode tersebut dapat dipilih oleh perusahaan. Contohnya,
investment tax credit benefit dapat dimanfaatkan pada tahun bersangkutan dengan
segera, atau didistribusikan ke umur aset.
Berikut ini adalah contoh dari rigid uniformity, finite uniformity, dan flexibility:
1. Finite Uniformity
Untuk kasus sewa jangka panjang, ada dua perlakuan yang dapat dipilih perusahaan,
yaitu sebagai capital lease atau operating lease, tergantung pada prosentase
penggunaan aset terhadap usia ekonomis aset tersebut. Untuk kasus kepemilikan saham
biasa, karena variasi persentase kepemilikan yang berbeda-beda, metode yang dapat
digunakan adalah konsolidasi penuh, ekuitas, atau metode nilai pasar.
2. Rigid Uniformity
Dalam kasus R&D cost, meskipun adanya kemungkinan manfaat masa depan yang
muncul dari proporsi biaya tersebut, SFAS No. 2 mengharuskan biaya tersebut untuk
segera dibebankan.
3. Flexibility
Akuntansi untuk depresiasi aset merupakan salah satu contoh flexibility. Pemilihan
metode tergantung pada keputusan manajemen, tidak perlu disesuaikan dengan pola
penggunaan aset tersebut. Contoh lainnya adalah treasury shares yang dibeli oleh
perusahaan untuk dijual kembali. Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk treasury
shares, yaitu par value dan cost method. Contoh selanjutnya adalah akuntansi dalam
mencatat inventory dan perhitungan COGS.
C. DISCLOSURE / PENGUNGKAPAN
Pengungkapan berkaitan dengan informasi yanga ada pada laporan keuangan dan
komunikasi tambahan (termasuk catatan kaki, diskusi manajemen dan analisis operasi untuk
tahun depan, ramalan finansial dan operasional, rangkuman aturan akuntansi yang signifikan,
dan lain-lain). Pelaporan keuangan sangatlah kompleks sehingga diperlukan informasi
tambahan untuk meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan tentang kondisi
perusahaan yang sebenarnya.