Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kesejahteraan

Jumlah penduduk yang besar dalam hal ini, selain membuat kerugian, juga
ada keuntungannya, dengan pertumbuhan penduduk rakyat jadi makin bisa saling bersosialisai,
bermusyawarah, dan bersilahturahmi memprkuat kerukunan dan kesatua. Dan hubungannya
dengan kesejahteraan banyak, seperti halnya, dengan adanya pertumbuhan penduduk, jadi
semakin banyak orang-orang baru yang memiliki kelebihannya masing-masing, terutama
dalam HAL IT/Teknologi dengan orang-orang ini kita dapat hidup sejahtera, knpa
demikian, dengan adanya orang yang baru, yang memiliki inovasi dan menciptakan
sesuatu yang baru, kita dapat merasakannya, dan juga dapat memperdayakan SDM
yang ada dengan cara kita latih agar bisa seperti orang- orang baru tersebut.

Jadi pada dasarnya hubungan Pertumbuhan Penduduk terhadap Kesejahteraan


sangat bagus dan banyak keterkaitannya diantaranya :
1. Dengan adanya SDM baru yang muda, berprestasi pula dapat mengajarkan orang-orang
yang terdahulu/ jadul/ yang belum mengerti akan teknologi
2. Dengan Membuat lapangan pekerjaan yang baru, untuk para org yang membutuhkan
pekerjaan/ tidak tidak dapat melanjutkan sekolah.
3. Dengan saling bergotong-royong bersama-sama saling bahu membahu untuk bisa menjaga
persatuan dan kesatuan negara kita.
4. Adanya saling bantu bila mengalami musibah.
5. Saling menjada keamanan lingkungan masing-masing.
6. Dan semakin banyak manusia yang bisa memikirkan sodara-sodara kita yang kesusahan,
agar sama-sama bisa maju.

Pertumbuhan Penduduk memiliki pengertian perubahan penduduk dari satu


waktu ke waktu yang lainnya pada suatu wilayah atau populasi yang dapat digunakan
sebagai pengukuran. Istilah pertumbuhan penduduk bisa ditujukan untuk semua spesies
namun lazimnya pertumbuhan penduduk dikatikan dengan manusia. Dalam demografi
dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu
dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada
periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi
ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk


adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai
persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
Penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek pembangunan.
Sebagai obyek artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan
kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di
lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara.
Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah.
Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas. Apabila suatu negara telah
mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi, hal ini bisa menyebabkan ledakan
penduduk.Akibat akibat dari ledakan penduduk tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat
kesejahteraan penduduk tersebut dalam suatu wilayah atau negara tersebut. Secara nasional
pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun.
Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 –
1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 –
2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi
jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga
dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan
terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat
terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Ledakan penduduk Indonesia mulai terlihat tahun 80-an. Jika pada tahun
1930 jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 60,7 jiwa, tahun 1985 melonjak hampir tiga
kali lipat, yaitu 164 juta jiwa. Tahun 2000 telah lebih dari 200 juta jiwa. Sampai dengan
tahun 2008 jumlah itu terus meningkat. Tahun 2005 mencapai 218.869.000 jiwa dan tahun 2008
mencapai 237.512.355 jiwa. Tabel di bawah memberi informasi hasil sensus di
Indonesia tahun 1961-2000, hasil survey antar sensus, serta data lain. Amati perubahan
jumlah penduduk yang terjadi! Rata-rata angka kelahiran kasar termasuk kriteria sedang –
tinggi.
Tabel : Hasil sensus penduduk Indonesia 1961-2008
Ledakan penduduk menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat
terutama dalam bidang sosial ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat tidak
sebanding dengan perkembangan ekonomi.
Beberapa dampak buruk ledakan jumlah penduduk adalah sebagai berikut.
 Semakin terbatasnya sumber-sumber kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan
yang layak). Akibatnya sumber-sumber kebutuhan pokok tersebut tidak lagi sebanding dengan
bertambahnya jumlah penduduk.
 Tidak mencukupinya fasilitas sosial dan kesehatan yang ada (sekolah, rumah sakit,
tempat rekreasi) serta berbagai fasilitas pendukung kehidupan lain.
 Tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada. Akibatnya,
terjadilah peningkatan jumlah pengangguran dan berdampak pada menurunnya kualitas social
(banyak tuna wisma, pengemis, kriminalitas meningkat, dan lain-lain)
2.2.3. Upaya Mengatasi Ledakan Jumlah Penduduk
Permasalahan akibat ledakan jumlah penduduk terutama dialami oleh
Negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu terjadi karena Negara berkembang ternyata
memiliki pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan negara maju. Persentase
pertumbuhan penduduknya lebih dari 2% dan termasuk kriteria tinggi.
Di samping melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana (GKB) dan
pendidikan kependudukan di berbagai jenjang sekolah, pemerintah dan pihakpihak tertentu juga
menempuh berbagai usaha lain.
Berbagai usaha pendukung tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
 Meningkatkan produksi pangan untuk mengatasi kekurangan bahan pangan (misalnya
dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian);
 Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang jumlahnya sebanding dengan
jumlah penduduk usia sekolah.
 Meningkatkan jumlah fasilitas sosial dan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan
poliklinik).
 Meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga sebanding dengan jumlah
penduduk usia kerja.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan penduduk berkaitan dengan
kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek- aspek dan
komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, mortilitas, migrasi, ketenagakerjaan,
perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan
dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:
 Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
 semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik,
perusahaan, industri, peternakan, dll
 Angka pengangguran meningkat
 Angka kesehatan masyarakat menurun
 Angka kemiskinan meningkat
 Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
 Ketersediaan pangan sulit
 Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
 Angka kecukupan gizi memburuk
 Muncul wanah penyakit baru
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah
penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatnya taraf hidup
masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping
itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir
dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan
dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan
masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk
rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah
penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti
dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar
tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan


penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak
dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka
kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
3.2 Saran
Usaha yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi ledakan penduduk
antara lain :
1. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
2. Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
3. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
4. Melaksanakan program transmigrasi serta Menambah sarana pendidikan dan
perumahan sederhana.

Anda mungkin juga menyukai