1. Program Pembangunan Puskesmas Di Desa Kalibuntu Kecamatan Losari Kabupaten
Brebes ` pembangunan puskesmas ini dilaksanakan pada tahun 2017 sampai tahum 2018. Program pembangunan ini diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang bertujuan agar akses masyarakat desa kalibuntu lebih mudah mendapat fasilitas kesehatan. Karena sebelum ada puskesmas di desa tersebut, masyarakat desa kalibuntu harus menuju ke desa yang berbatasan dengan jawa barat, yaitu desa bojongsari. Jaraknya cukup jauh bagi masyarakat desa kalibuntu. Belum lagi yang tidak mempunyai transportasi pribadi, mereka sulit untuk mengakses puskesmas . karena jarang adanya angkutan umum di desa tersebut. Oleh karena itu pemerintah daerah membangun puskesmas di desa kalibuntu. Dengan dibangunnya puskesmas di desa kalibuntu, pemerintah mengharapkan masyarakat dapat lebih mudah untuk mengakses fasilitas kesehatan. Dalam setiap pembangunan infrastruktur ataupun fasilitas umum pasti di dalamnya ada faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam pembangunan puskesmas ini yaitu sebagai berikut : Faktor penghambat : 1. Kurangnya tenaga medis Adanya puskesmas ditengah tengah desa merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi masyarakat. Namun, disamping itu banyak yang mengeluhkan bahwa pelayanan di desa tidak seperti pelayanan di kecamatan. Jika pada hari itu terdapat banyak pasien maka haus mengantri lama karena tenaga medis yang ada di desa hanya satu orang. Dan juga pelayanan dari tenaga medis sangat lama, sehingga banyak pasien yang tidak sabar menunggu di puskesmas akhirnya pulang ke rumah, 2. Kurangnya fasilitas pasien Perbedaan Antara puskesmas di desa dan di kecamatan sangat banyak salah satunya yaitu fasilitas pasien seperti, kursi duduk, toilet. Di desa fasiliitas tersebut tersedia hanya sedikit dan bahkan tidak ada untuk toilet, toilet tersedia hanya untuk tenaga medis saja. Kursi pun tersedia hanya sedikit sehingga jika banyak pasien yang datang maka banyak pula pasien yang berdiri untuk mengantri. 3. Adanya biaya administrasi Di desa ada biaya setiap melakukan administrasi untuk berobat, walaupun hanya sedikit yaitu per orang seribu rupiah namun tidak seperti di kecamatan yang gratis apabila menggunakan kartu BPJS. Dan setiap penebusan obat masyarakat juga masih dibebani biaya yang menyesuaikan sakitnya. Jika sakit yang dialami pasien cukup serius dan membutuhkan banyak obat maka lebih mahal pula biaya penebusan obat di puskesmas tersebut
Faktor pendukung :
1. Banyak apresiasi dari masyarakat
Dari semua hambatan hamabatan yang ada terbelakangan oleh kebutuhan masyarakat desa yang membutuhkan pelayanan puskesmas terdekat. Banak masyarakat yang lebih memilih berobat dipuskesmas desa dengan alasan lebih dekat dan murah. Karena kebanyakan dari para pasien adalah para orang tua yang tidak memiliki kendaraan sendiri, sehingga akan lebih mahal jika mereka berobat ke puskesmas kecamatan untuk mengeluarka biaya tambahan transportasi. Selain itu masyarakat juga lebih senang dengan tenaga medis yang ada di desa, mereka dapat mngungkapkan semua keluhan mereka dengan penyakit yang di derita, hal itu dikarenakan tenaga medis yang ramah dan sangat friendly. Kemungkinan besar hal itu yang membuat pelayanan masyarakat menjadi lama, para pasien harus antri panjang untuk mendapat pelayanan kesehatan. 2. Pembanguan Sekolah Al-Falah (Paket C) Pembanguan sekolah ini dilakukan pada tahun 2012, bertujuan agar mesyarakat yang kurang mampu dapat menikmati pendidikan. Karena pada umumnya banyak anak- anak maupun orang dewasa yang berhenti sekolah karena kendala ekonomi. Oleh karena itu dibangun sekolah al-falah yang dapat di masuki oleh semua kalangan usia, sekolah al- falah ini biasnya disebut dengan sekolah paket, karena semua kalangan usia dapat belajar disini. Biaya yang dikeluarkan di sekolah al-falah tidak besar. Peraturan pemakaian seragampun masih bebas. Pada pembangunan sekolah ini banyak anak-anak yang tadinya tidak sekolah merasa senang karena sudah ada niatan untuk memulai maupun melanjutkan belajar di sekolah al-falah. Pada awal pembangunan sekolah ini jadi, ada sekitar 21 anak yang mendaftar untuk sekolah disini, dan sekarang mulai bertambah banyak walaupun tidak sebanyak sekolah formal biasanya. Faktor pendukung : 1. Adanya dukungan dari masyarakat 2. Adanya respon baik dari masyarakat sekitar pembangunan. 3. Banyak masyarakat (kurang mampu) yang mau belajar di sekolah al-falah
Faktor penghambat :
1. Tempat yang kurang strategis, sehingga tidak banyak tengga desa
yang mengetahui sekolah al-falah 2. Kurangnya tenaga pengajar, sehingga yang mengajar pada sekolah tersebut hanya satu atau dua orang saja. 3. Banyak masyarakat yang lebih memiih sekolah formah pada umumnya, sehingga sekolah al-falah hanya memiliki jumlah murid yang tidak jauh berbeda setiap tahunnya.