1. Diketahui PT. Griya Pesona melakukan pembayaran obligasi pertahunnya adalah
Rp.90.000.000,- dan harga yang ditetapkan adalah Rp.7700.000.000,-, hitunglah besarnya current yield!
Current yield = bunga tahunan
harga obligasi = 90.000.000 7.700.000.000 = 1,17% 2. Manajer sebuah perusahaan sedang melakukan perhitungan dengan mempergunakan EOQ. Manajer tersebut mengharapkan diperolehnya jumlah barang sebesar 20.000 unit per tahun dengan hitungan biaya pesanan adalah Rp 120 per unit, sedangkan biaya penyimpanan adalah Rp.200 per unit. Dari data di atas lakukanlah perhitungan dengan menggunakan rumus EOQ!
2𝑥𝑅𝑥𝑆 EOQ = √ 𝑃𝑥𝑙
2 𝑥 20.000 𝑥 120 EOQ = √ 200
EOQ = 24.000 unit
3. Jelaskan perbedaan antara short term liabilities dengan long term liabilities serta berikan contoh yang termasuk kedalam kategori masing masing! Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain atau kewajiban yang penyelesaiannya dalam satu siklus operasi biasanya 1 tahun. Beberapa contoh kewajiban lancar : • Hutang Usaha • Wesel Bayar • Jatuh Tempo Berjalan Hutang Jangka Panjang • Kewajiban Jangka Pendek yang diharapkan akan didanai kembali • Hutang Dividen • Uang Muka Pelanggan dan Deposito yang dapat dikembalikan • Pendapatan diterima dimuka • Hutang Pajak Penjualan • Hutang PPh • Kewajiban yang berhubungan dengan karyawan Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jangka wktunya panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun. Pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau rekomendasi diri perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Contoh : • Obligasi (Bond Payable) • Hutang Hipotik 4. Jelaskan perbedaan common stock dan prefered stock! Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu). Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya. Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, kalau preferen tidak. 5. Jelaskan keterbatasan neraca! Biaya historis. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya histories atau harga perolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi lain dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tidak dilaporkan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan untuk menentukan berbagai posyang dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu aktiva, Jumlah piutang yang tak tertagih, Jumlah beban garansi yang harus dicadangkan dan lainlain. Aktiva tidak berwujud. Sumberdaya manusia yang handal, produk yang unggul, pelayanan yang irma terhadap pelanggan ini jelas merupakan aktiva penting bagi perusahaan, namun neraca tidak dapat melaporkan karena tidak bisa dicatat atau diukur secara objektif. Nilai tukar. Sebuah masalah yang berhubungan dengan neraca adalah ketidakstabilan nilai tukar yang mengakibatkan tidak dapat dipertahankannya daya beli yang konstan, sementara sumberdaya dan ekuitas pada neraca tidak disesuaikan terhadap perubahan didalam daya beli dari unit pengukuran. Komparabilitas. Keterbatasan lain dari neraca juga berhubungan dengan kebutuhan untuk bisa dibandingkan (comparability), yaitu bahwa tidak semua perusahaan mengklasifikasikan dan melaporkan semua unsure neracanya dengan cara yang sama. Misalnya Klasifikasi judul dan perkiraan yang beragam. Perbedaan semacam ini membuat perbandingan menjadi sulit dan mengurangi nilai potensial analisis neraca. Off-Balance-Sheet. Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di luar neraca (off- balance-sheet). Untuk menghindari pelaporan kewajiban dalam jumlah yang besar pada neraca perusahaan.