Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu tumbuhan tersusun dari bunga, buah dan biji, hal ini dapat
dijelaskan pada : a). Bunga adalah suatu bagian dari tumbuhan yang sangat
penting dimana, pada bunga terjadinya proses generative yaitu tempat terjadinya
penyerbukan antara serbuk sari dengan putik. b). Buah adalah
organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah,
yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. c). Biji merupakan suatu struktur
kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit bijidan persediaan
makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan didalam
lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan
disekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-
perubahan yangterjadi dalam stamen dan pistil, proses penyerbukan,
perkembangan embrio, pembentukankulit biji dan perkembangan penyediaan
cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhanmuda ketika biji berkecambah
(Henuhili, 2003).
Bunga merupakan bagian dari tumbuhan, tentunya bunga memiliki
struktur dan fungsi nya tersendiri, struktur bunga adalah sebagai berikut : a).
Tangkai Bunga, tangkai bunga merupakan bagian paling bawah dari struktur
bunga. Tangkai ini memiliki fungsi menjadi penopang sekaligus penghubung
antara tangkai dengan ranting pohonnya. b). Dasar Bunga, dasar bunga ini berada
di bagian bawah dan sedikit diatas tangkai bunga. Dasar bunga memiliki fungsi
sebagai tempat melekat nya mahkota bunga . c). Kelopak Bunga, kelopak bunga
(calyx) ini merupakan bagian terluar yang menjadi selimut bagi mahkota saat
bunga masih kuncup . Kelopak bunga memiliki fungsi melindungi mahkota saat
kuncup sampai nanti akan terbuka saat mahkota bunga mekar. Kelopak bunga
biasanya berwarna hijau atau menyerupai daun. Tiap lembaran kelopak bunga
disebut daun kelopak (seoal). d). Mahkota Bunga, mahkota bunga (corrola)
merupakan bagian terindah dari bunga dengan warnanya yang berwarna-warni,

1
membuat nya disebut sebagai perhiasan bunga. Warna yang indah ini akan
menarik serangga – serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.
Mahkota bunga terletak diatas kelopak bunga, lembaran kelopak bunga disebut
daun mahkota. Namun ada juga bunga yang tidak berkelopak (asepalus) atau juga
tidak bermahkota (apetalus). Sedangkan buah memiliki beberapa struktur yang
diamati berdasarkan struktur morfologi dan anatominya. Struktur buah
berdasarkan morfologinya : a). Buah Sejati, Buah sejati dapat dibedakan menjadi
buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan
buah sejati majemuk. b). Buah Semu, Buah semu terjadi dari bakal buah dan
bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan
dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang.
Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar
bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan.
Struktur buah berdasarkan anatominya : a). Epikarp merupakan lapisan luar yang
keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa. b).Mesokarp merupakan lapisan
yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan
pepaya). c). Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan
sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis
(rambutan). Biji tersusun atas : a). Kulit biji, kulit biji merupakan lapisan biji
paling luar yang melapisi seluruh bagian biji. Bagian-bagian biji yang pertama
adalah kulit biji. Kulit biji berasal dari selaput bakal biji yang umumnya disebut
lapisan kulit luar (testa). Lapisan kulit luar berfungsi sebagai pelindung utama dari
bagian dalam biji. Lapisan memiliki bentuk yang beragam mulai dari tipis, kaku
seperti kulit, dan juga keras seperti kayu atau batu dan lapisan kulit dalam.
Lapisan ini dikenal dengan istilah kulit ari. b). Batang lembaga, batang lembaga
dapat dibedakan menjadi dua yaitu ruas batang lembaga yang terletak di atas daun
lembaga atau disebut internodium epicotylum dan ruas batang lembaga yang
terletak di bawah daun lembaga atau internodium hypocotylum. c). Radikula, akar
lembaga adalah sebutan bagi calon akar yang berasal dari biji. Pada tumbuhan
dikotil, perakaran terus tumbuh hingga membentuk akar tunggang. d). Kotiledon,
daun pertama yang tumbuh pada saat perkecambahan setelah keluarnya akar

2
lembaga disebut daun lembaga. Fungsi dari daun lembaga yaitu untuk tempat
menimbun makanan selain itu sebagai alat untuk melakukan fotosintesis dan
sebagai alat penghisap makanan dari putik lembaga untuk lembaga (Saktiyono,
2006).
Perkecambahan yang dikenal dengan nama lain germination merupakan
tahap awal perkembangan suatu tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbiji.
Dalam tahap ini, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan benih berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Kecambah merupakan tumbuhan sporofit muda yang baru saja berkembang dari
tahap embrionik didalam biji dan tahap perkembangan ini disebut perkecambahan
yang merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Terdapat dua
contoh germinasi yaitu dengan epigeal dan hipogeal. a). Perkecambahan Epigeal,
tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang
sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Kotiledon
dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh tumbuhan
yang memiliki perkecambahan epigeal adalah tumbuhan dari kelompok kacang-
kacangan seperti kacang hijau dan kedelai serta kacang tanah dan bunga matahari.
Organ pertama yang muncul sesaat setelah biji berhasil berkecambah adalah
radikula yang merupakan calon akar. Radikula ini kemudian akan tumbuh
menembus permukaan tanah. Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan
cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat
kotiledon dan epikotil. Epikotil selanjutnya akan memunculkan daun pertamanya
dan kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan didalamnya telah
habis karena digunakan oleh embrio. b). Perkecambahan Hipogeal,
Perkecambahan hipogeal memiliki tanda yaitu epikotil mulai tumbuh memanjang
kemudian disusul oleh plumula yang tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit
biji sementara kotiledon tetap berada di dalam tanah. Pada umumnya, proses
perkecambaan hipogeal ini terjadi pada tumbuhan yang berjenis monokotil.
Contoh tumbuhan memiliki perkecambahan hypogeal antara lain kacang ercis,
kacang kapri, jagung, dan jenis rumput-rumputan (Farida, 2012).

3
Dalam mempelajari struktur bunga, buah, biji, serta germinasinya kita
dapat mengetahui struktur pembentuk bunga, buah dan biji, kita dapat
membedakan serta mengetahui fungsi masing-masing dari bagian-bagian
penyusun bunga, buah dan biji, kita dapat mengerti proses terjadinya pembuahan
pada tanaman seperti penyerbukan, kita dapat mengetahui tipe-tipe
perkecambahan, kita dapat mengetahui bagian-bagian dan kita dapat mengetahui
proses terbentunya buah dan tanaman (Tjitrosoepomo,2007).

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan pada Praktikum Biologi Umum dengan materi Struktur
Eksternal Bunga, Buah, dan Biji Serta Germinasinya adalah:
1. Mengenal bagian-bagian bunga
2. Menyimpulkan kategori bunga
3. Mengenal bagian-bagian buah
4. Menyimpulkan kategori buah
5. Mengenal bagian-bagian biji
6. Menyimpulkan kategori biji
7. Mengenal bagian-bagian kecambah

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Bunga (Flos)


Struktur Morfologi bunga diantaranya : a). Tangkai bunga (Pedicellus),
tangkai bunga adalah bagian bunga yang masih jelas berdifat batang, padanya
seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang meyerupai
daun, berwarna hiajau seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan
bunga. b). Dasar bunga (Receptaculum), dasar bunga adalah ujung tangkai yang
sering melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang
telah menglami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat
rapat satu sama lain, bahkan biasanya lal tampak duduk dalam satu lingkaran. c).
Hiasan bunga (Perianthum), hiasan bunga adalah bagian bunga yang merupakan
penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang
atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam
dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran. d). Alat-alat kelamin
jantan (Androecium), bagian ini sesungguhnya merupakan metamorphosis daun
yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari
(Stamen). Pada benang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang
tersusun dalam satu lingkaran adapula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya
bagian ini merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya pada bunga
tasbih (Canna hibrida hort), yang benag sarinya mandul berbentuk lembaran-
lembaran menyerupai daun-daun mahkota. e). Alat-alat kelamin betina
(Gynaecium), pada bunga bagian ini biasanya disebut putik (Pistillum) atau putik
yang terdiri atas metamorphosis daun yang disebut daun buah (Carpella). Pada
bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas
beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah (Hidayat,
1995).

2.2 Morfologi Buah (Fructus)


Berdasarkan morfologinya buah terdiri atas : a). Buah Sejati, buah sejati
dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal
berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Buah sejati tunggal kering

5
terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara,
berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak
meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau
silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule. Buah sejati
tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau
hesperidium, batu atau drupe, dan delima. Buah sejati ganda disebut juga buah
agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk
Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan
satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah
polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati,
buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi,
liang atau pori, dan tutup atau operculum. Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk
familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong
atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique)
atau lobak pendek (siliqle). b). Buah Semu, buah semu terjadi dari bakal buah dan
bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan
dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang.
Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar
bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan
(Rosanti, 2011).

2.3 Morfologi Biji (Semen)


Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit
biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji. Kulit biji
(spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu
biasanya kulit biji terdiri atas dua lapisan yang pada umumnya dapat ditemukan
pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yaitu, lapisan kulit luar (testa) yang
mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan bagian
pelindung utama bagi bagian biji yang dalam, bagian ini juga memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya

6
tips seperti selaput yang seringkali dinamakan kulit ari. Pada pembentukan kulit
biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya yaitu, bagian jaringan nuselus yang terluar. Pada tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae) biji memiliki tiga lapisan yaitu, kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang
kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat
pada inti biji. Pada kulit luar biji masih ditemukan bagian-bagian lainnya, seperti
sayap (ala), tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit
luar biji, dengan begitu biji tumbuhan dapat dipencarkan oleh angin. Bulu (coma),
yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus, bulu-
buku ini mempunyai fungsi seperti sayap. Salut biji (arillus), yang biasanya
berasal dari pertumbuhan tali pusar. Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji
tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang
bakal biji (micropyle). Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang
merupakan bagian bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar,
dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian kulit luar biji. Liang biji
(micropyle), ialah liang kecil bekas masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal
biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbuh menjadi badan
berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula), jika badan
yang merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium). Bekas
berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nuselus. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya
hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk
(anafropus). Tali pusar (funiculus) merupakan bagian yang menghubungkan biji
dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji
terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya
yang dikenal sebagai pusar biji. Inti biji (nucelus seminis) ialah semua bagian biji
yang terdapat di dalam kulitnya, inti biji juga dinamakan isi biji yang terdiri atas,
lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru, putih lembaga

7
(albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan
tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makan sendiri
(Tjitrosoepomo, 2009).

2.4 Germinasi Biji

Perkecambahan yang dikenal dengan nama lain germination merupakan


tahap awal perkembangan suatu tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbiji.
Dalam tahap ini, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan benih berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Kecambah merupakan tumbuhan sporofit muda yang baru saja berkembang dari
tahap embrionik didalam biji dan tahap perkembangan ini disebut perkecambahan
yang merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Peristiwa
perkecambahan biji diawali dengan proses penyerapan air oleh biji yang
dinamakan dengan imbibisi. Peristiwa masuknya air ke dalam biji memacu
aktivitas hormon giberelin untuk memacu butir-butir aleuron. Butir tersebut
digunakan untuk mensintesis enzim alfa amilase dan protease. Terbentuknya
enzim alfa amilase dan protease tersebut akan memacu pemecahan amilum dan
protein dalam endosperm menjadi glukosa dan asam amino yang akan menjadi
substrat. Substrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme atau respirasi.
Tersedianya substrat yang cukup banyak akan mendorong peningkatan respirasi
untuk menghasilkan energi. Agar tersedia energi yang cukup untuk pembelahan
sel embrio di dalam biji secara mitosis. Hal tersebut menyebabkan biji menjadi
pecah dan terjasi proses perkecambahan yang ditandai dengan munculnya plantula
dari dalam biji. Faktor-faktor yang dapat menstimulasi perkecambahan yaitu air,
suhu, oksigen, dan kelembaban. Itu merupakan faktor eksternal. Sedangkan faktor
internal mencakup enzim dan hormon yang dapat mempengaruhi kecepatan
perkecambahan (Syaiful,2011).

8
III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan tempat


Pelaksanaan praktikum Biologi Umum dengan materi Struktur Eksternal
Bunga, Buah dan Biji Serta Germinasi dilaksanakan pada pukul 13.30-15.10 WIB.
Hari Sabtu, 26 Oktober 2019, bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya
Pertanian, Universitas Palangka Raya.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Biologi Umum dengan
materi Struktur Eksternal Bunga, Buah dan Biji serta Germinasi adalah kaca
pembesar (Lup). Sedangkan bahan yang digunakan adalah buah manga
(Mangifera indica), buah alpukat (Persea americana), buah jeruk (Citrus sp.),
buah rambutan (Nephelium lappaceum), buah pepaya (Carica papaya), bunga
kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis), bunga heporbia (Euphorbia milii),
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), bunga pepaya (Carica papaya),
kecambah kacang hijau (Phaseolus radiates), biji jagung (Zea mays).

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja praktikum Biologi Umum dengan materi Struktur
Eksternal Bunga, Buah, dan Biji Serta Germinasi menggunakan cara kerja sebagai
berikut:
3.3.1 Cara Kerja Pada Pengamatan Morfologi Bunga
1. Menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap.
2. Meletakkan bunga yang akan diamati.
3. Melakukan pengamatan secara visual dengan mengamati jumlah bunga,
tempat bunga, duduk bunga, susunan bunga, letak bagian bunga, tipe
bunga dan bagian-bagian yang terlihat pada bunga.
3.3.2 Cara Kerja Pada Pengamatan Morfologi Buah
1. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.
2. Meletakkan buah yang akan diamati diatas meja.

9
3. Melakukan pengamatan secara visual dengan mengamati jenis buah, sifat
buah, asal buah, sifat alami dan dindingnya serta bagian-bagian buah yang
terlihat.
3.3.3 Cara Kerja Pada Pengamatan Morfologi Biji
1. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.
2. Meletakkan bahan yang akan diamati diatas meja
3. Melakukan pengamatan secara visual dengan mengamati letak biji, jumlah
lembaga dan tipe perkecambahan biji.

10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga (Flos)
Organ Jumlah Tempat Duduk Susunan Bagian Letak Bagian Tipe Bagian Bunga yang
No
Tumbuhan Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga Terlihat

Bunga Merak
Tangkai bunga, kelopak,
(Caesalpinia Berselang-
1 Majemuk Diujung Terangkai Melingkar Lengkap mahkota, alat kelamin
pulcherrima) seling
jantan, ibu tangkai

Bunga
Tangkai bunga, kelopak,
Kembang
mahkota, alat kelamin
2 Sepatu Majemuk Diketiak Tersebar Melingkar Berseling Sempurna
jantan, alat kelamin
(Hibiscus
betina
rosa sinensis)
Tangkai bunga, kelopak,
Bunga Pepaya
mahkota, alat kelamin
3 (Carica Majemuk Diketiak Terangkai Melingkar Berseling Sempurna
jantan, alat kelamin
papaya)
betina.

Bunga Tangkai bunga, kelopak,


Heporbia mahkota, alat kelamin
4 Majemuk Diujung Terangkai Melingkar Berseling Sempurna
(Euphorbia jantan, alat kelamin
milii) betina, dasar bunga

11
Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Buah (Fructus)
Sifat Alami Bagian-
No Organ Tumbuhan Jenis Buah Sifat Buah Asal Buah dan bagian Buah Gambar
Dindingnya yang Terlihat

Eksokarp,
Buah Alpukat
1 Sejati Berdaging Tunggal Drupa mesokarp,
(Persea americana)
endokarp, biji

Buah Mangga Eksokarp,


2 Sejati Berdaging Tunggal Drupa
(Mangifera indica) mesokarp, biji

Eksokarp,
Buah Pepaya
3 Sejati Berdaging Tunggal Baka mesokarp,
(Carica papaya)
endokarp, biji

Buah Jeruk Eksokarp,


4 Sejati Berair Tunggal Eksperidium
(Citrus sp.) endokarp, biji

12
Buah Rambutan Eksokarp,
5 (Nephelium Sejati Berdaging Tunggal Drupa mesokarp,
lappaceum) endokarp, biji

Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Perkecambahan (Germinasi)


Organ
No Jumlah Lembaga Tipe Perkecambahan Letak Biji Gambar
Tumbuhan

Biji Kacang
Hijau
1 Dikotiledon Epigeal Angiospermae
(Phaseolus
radiates)

Biji Jagung
2 Monokotiledon Hipogeal Angiospermae
(Zea mays)

13
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengamatan Morfologi Bunga (Flos)
a). Bunga Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima)
Bunga Kembang Merak (Caesalpinia
pulcherrima) adalah suatu tanaman yang memiliki
jumlah bunga majemuk, bunga merak biasanya terletak
diujung batang, bunga tersusun terangkai, susunan
bagian bunga melingkar, letak bagian bunganya
beselang-seling, bunga kembang merak lengkap. Pada
Gambar 1. Bunga
Kembang Merak bagian bunga kembang merak yang terlihat adalah
(Caesalpinia
pulcherrima) Tangkai bunga, kelopak, mahkota, alat kelamin jantan,
Sumber dok. pribadi
ibu tangkai. Tanaman ini banyak ditemukan di asia dan
Afrika. Tanaman ini memiliki banyak manfaat baik itu untuk obat maupun untuk
membunuh serangga, untuk obat biasanya digunakan untuk untuk menstruasi yang
tidak lancar, mata merah, diare, sariawan, perut kembung dan kejang panas pada
anak.
b). Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
adalah suatu tanaman yang memiliki jumlah bunga
majemuk, bunga kembang sepatu biasanya terletak di
bagian ketiak tangkai, bunga tersusun tersebar, susunan
bagian bunga melingkar, bunga terletak berseling,
memiliki tipe bunga yang sempurna. Pada bagian bunga
Gambar 2. Bunga
Kembang Sepatu kembang sepatu yang terlihat adalah Tangkai bunga,
Hibiscus rosa sinensis)
Sumber dok. pribadi kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, alat kelamin
betina. Tanaman ini berasal dari Asia Timur dan banyak
ditanam orang di halaman sebagai tanaman hias atau
sebagai pagar hidup. Ini semua dilakukan orang untuk memperindah halaman
rumah. Pengembangbiakan yang lebih sering dilakukan orang yaitu dengan stek
batang atau cangkokan daripada perbanyakan dengan penyebaran biji. Kembang
sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga

14
digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di
Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna
makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan
tradisional.
c). Bunga Pepaya (Carica papaya)
Bunga Pepaya (Carica papaya) adalah suatu
bunga yang memiliki tipe bunga majemuk, bunga
pepaya biasanya terletak di bagian ketiak tangkai,
bunganya tersusun terangkai, susunan bagian bunga
melingkar, bunga terletak berseling, bunga pepaya
masuk kekategori bunga yang sempurna. Bagian yang
Gambar 3. Bunga Pepaya
(Carica papaya) terlihat pada bagian bunga pepaya adalah Tangkai
Sumber dok. pribadi
bunga, kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, alat
kelamin betina. Bunga pepaya berasal dari Amerika Selatan, Bunga pepaya
biasanya dibuat menjadi sayur, lalapan dan pecal. Bunga pepaya memiliki warna
pigmen putih dan sekarang banyak ditemukan didaerah tropis.
d). Bunga Heporbia (Euphorbia milii)
Bunga Heporbia (Euphorbia milii) adalah jenis
bunga yang tipe bunganya majemuk, bunga heporbia
terletak pada bagian ujung, bunga heporbia tersusun
terangkai, susunan bagian bunganya melingkar, bunga
terletak berseling antar bunga lainnya, bunga heporbia
merupakan tipe bunga yang sempurna. Bagian yang
Gambar 4. Bunga terlihat pada bunga heporbia adalah Tangkai bunga,
Heporbia (Euphorbia
milii) kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, alat kelamin
Sumber dok. pribadi
betina, dasar bunga. Bunga Hiporbia berasal dari Pulau
Madagaskar. Bunga ini sering ditanam pada halaman rumah dan bagi beberapa
orang memiliki kepercayaan bahwa pada saat bunga itu mekar dan subur, maka
orang yang menanamnya akan mengalami kemajuan dalam pekerjaannya dan
mengalami kehidupan yang baik.

15
4.2.2 Pengamatan Morfologi Buah (fructus)
a). Buah Alpukat (Persea americana)
Buah Alpukat (Persea americana) merupakan
jenis buah sejati, buahnya terbentuk hanya dari satu
bunga saja. Buah alpukat merupakan salah satu buah
yang memiliki daging, buah alpukat merupakan buah
tunggal dimana hanya ada satu biji di dalamnya, buah
alpukat bersifat drupe yaitu memiliki kulit buah, bagian
Gambar 5. Buah Alpukat
(Persea americana) yang terlihat pada buah alpukat adalah Eksokarp,
Sumber dok. pribadi
mesokarp, endokarp, biji. Tumbuhan ini berasal dari
Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan
dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai
tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia. Tumbuhan ini
memiliki banyak manfaat diantaranya : menurunkan kolesterol, mengatasi kanker,
menyerap nutrisi, melindungi mata, menurunkan stress, dan dapat membantu
menurubkan berat badan.
b). Morfologi Buah Mangga (Mangifera indica)
Buah Mangga (Mangifera indica) merupakan
jenis buah sejati, buahnya terbentuk hanya dari satu
bunga saja. Buah mangga merupakan salah satu buah
yang memiliki daging, buah mangga merupakan buah
tunggal dimana hanya ada satu biji di dalamnya, buah
mangga bersifat drupe yaitu memiliki kulit buah, bagian
Gambar 6. Buah Mangga
(Mangifera indica) yang terlihat pada buah mangga adalah Eksokarp,
Sumber dok.pribadi
mesokarp, endokarp, biji. Buah mangga berasal dari
daerah di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah mangga
mengandung rendah kalori dan serat tinggi. Mangga merupakan sumber vitamin
A, C dan E, serta memiliki kandungan folat, B6, zat besi, hingga kalsium. Buah
yang satu ini juga merupakan sumber antioksidan baik, mengandung
phytochemical yang baik bagi kesehatan tubuh manusia. Buah mangga memiliki

16
banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya : menurunkan kolestrol dan penyakit
jantung, mencegah kanker dan obesitas.
c). Buah Pepaya (Carica papaya)
Buah Pepaya (Carica papaya) merupakan jenis
buah sejati, buahnya terbentuk hanya dari satu bunga
saja. Buah mangga merupakan salah satu buah yang
memiliki daging, buah mangga merupakan buah tunggal
dimana hanya ada satu biji di dalamnya, buah mangga
bersifat baka yaitu memiliki kulit buah, bagian yang
Gambar 7. Buah Pepaya terlihat pada buah mangga adalah Eksokarp, mesokarp,
(Carica papaya)
Sumber dok. pribadi endokarp, biji. Buah pepaya berasal dari amerika selatan
dan juga sudah banyak tersebar didaerah tropis. Buah pepaya biasa digunakan
sebagai sayur dan juga sebagai pelengkap rujak. Buah pepaya memiliki banyak
manfaat diantaranya : menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan,
mendongkrak sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata, mencegah radang
sendi, membantu sistem pencernaan dan meredakan sakit saat haid.
d). Buah Jeruk (Citrus sp.)
Buah Jeruk (Citrus sp.)merupakan jenis buah
sejati, buah jeruk merupakan salah satu buah yang
memiliki sifat berair, buah jeruk merupakan buah
tunggal. Sifat alami dari dinding buah jeruk adalah
eksperedium. Bagian yang terlihat pada buah mangga
adalah Eksokarp, mesokarp, endokarp, biji. Jeruk berasal
Gambar 8. Buah Jeruk dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah
(Citrus sp.)
Sumber dok. pribadi busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan
hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Buah jeruk
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya : memiliki banyak
kandungan vitamin C dan anti oksidan, yang meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan membantu melawan infeksi dan flu. Kandungan phytochemicals dapat
mencegah beberapa penyakit kanker.

17
d). Buah Rambutan (Nephelium lappaceum)
Buah Rambutan (Nephelium lappaceum)
merupakan jenis buah sejati, buahnya terbentuk hanya
dari satu bunga saja. Buah rambutan merupakan salah
satu buah yang memiliki daging, buah rambutan
merupakan buah tunggal dimana hanya ada satu biji di
dalamnya, buah rambutan bersifat drupe yaitu memiliki
Gambar 9. Buah
Rambutan (Nephelium kulit buah, bagian yang terlihat pada buah alpukat adalah
lappaceum)
Sumber dok. pribadi Eksokarp, mesokarp, endokarp, biji. Buah Rambutan
berasal dari daerah Asia Tenggara tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku
lerak-lerakan atau Sapindaceae. Buah Rambutan memiliki beberapa manfaat
diantaranya : Membersihkan ginjal. Kandungan fosfot dalam daging rambutan
membantu menyaring limbah dari tubuh, menguatkan tulang, mengkonsumsi
rambutan dapat memasok sejumlah zat besi, kalsium dan fosfor ke tubuh dan
meningkatkan kualitas sperma.

4.2.3 Pengamatan Morfologi Perkecambahan (Germinasi)


a). Morfologi Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiates)
Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiates)
lembaganya berada dikotiledon, biji kacang hijau
memiliki tipe perkecambahan epigeal yang tipe
perkecambahan yang kotiledonnya ada dan epikotil
keluar dari biji, karena pemanjangan hipokotil. Sehingga
kotiledon keluar ke atas tanah. Tipe bijinya adalah
Gambar 10. Biji Kacang
Hijau (Phaseolus angiospermae atau biji tertutup. Peristiwa
radiates)
Sumber dok. pribadi perkecambahan biji diawali dengan proses penyerapan
air oleh biji yang dinamakan dengan imbibisi. Peristiwa masuknya air ke dalam
biji memacu aktivitas hormon giberelin untuk memacu butir-butir aleuron. Butir
tersebut digunakan untuk mensintesis enzim alfa amilase dan protease.
Terbentuknya enzim alfa amilase dan protease tersebut akan memacu pemecahan
amilum dan protein dalam endosperm menjadi glukosa dan asam amino yang akan

18
menjadi substrat. Substrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme atau
respirasi. Tersedianya substrat yang cukup banyak akan mendorong peningkatan
respirasi untuk menghasilkan energi. Agar tersedia energi yang cukup untuk
pembelahan sel embrio di dalam biji secara mitosis. Hal tersebut menyebabkan
biji menjadi pecah dan terjadi proses perkecambahan yang ditandai dengan
munculnya plantula dari dalam biji. Faktor-faktor yang dapat menstimulasi
perkecambahan yaitu air, suhu, oksigen, dan kelembaban. Itu merupakan faktor
eksternal. Sedangkan faktor internal mencakup enzim dan hormon yang dapat
mempengaruhi kecepatan perkecambahan.
b). Morfologi Biji Jagung (Zea mays)
Biji Jagung (Zea mays) terletak dibawah
endosperma. Jaringan endosperma bersifat padat.
Embrio terdiri dari radicula dan plumula. Radikula pada
embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula
dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe
kecil, padat dan berbentuk persegi.Lapisan pelindung
Gambar 11. Biji Jagung
(Zea mays) paling luar yang menutupi seluruh biji adalah pericarp.
Sumber dok. pribadi
Biji jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu dinding sel, endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan
bagian yang terpenting dari hasil pemaneman. Bagian biji rata-rata terdiri dari
10% protein, 70% karbohidrat, 2.3% serat. Biji jagung juga merupakan sumber
dari vitamin A dan E.

19
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bunga adalah suatu bagian dari tumbuhan yang sangat penting dimana,
pada bunga terjadinya proses generative yaitu tempat terjadinya penyerbukan
antara serbuk sari dengan putik. Struktur Morfologi bunga diantaranya : a).
Tangkai bunga (Pedicellus) ; b). Dasar bunga (Receptaculum ; c). Hiasan bunga
(Perianthum ; d). Alat-alat kelamin jantan (Androecium ; e). Alat-alat kelamin
betina (Gynaecium).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Berdasarkan morfologinya
buah terdiri atas : a). Buah Sejati, buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati
tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati
majemuk; b). Buah Semu, buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga
lain.
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau
lembaga, kulit bijidan persediaan makanan cadangan. Pada biji umumnya dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit biji (spermodermis), tali pusar
(funiculus), dan inti biji atau isi biji.
Perkecambahan yang dikenal dengan nama lain germination merupakan
tahap awal perkembangan suatu tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbiji.
Dalam tahap ini, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan benih berkembang
menjadi tumbuhan muda. Terdapat dua contoh germinasi yaitu dengan epigeal dan
hipogeal.

5.2 Saran
Dalam kegiatan pratikum ini diharapkam kerjasama antar sesama
anggota kelompok dengan baik dan benar agar pratikum yang dilaksanakan
berjalan lancar karena dalam pratikum ini kita memerlukan ketelitian dan
kesabaran dan diharapkan kedisiplinan waktu bagi setiap yang mengikuti
praktikum.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hemuhuli, 2003. Dasar-dasar Klasifikasi. Vol 3 Nomor 6 Hal 125-142 (Diakses


pada tanggal 10 November 2019).

Hidayat, 1995. Biologi Edisi kedelapan Jilid I. Jakarta. Erlangga.


Sutiowati, 2007. Klasifikasi Tumbuhan Bunga, Buah dan Biji. Jakarta. (Diakses
pada tanggal 10 November 2019).

Rosanti, 2011. Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Surakarta:CV. Putra


Nugraha.
Tjitrosoepomo, 2007. Struktur Eksternal Bunga. Erlangga. Bandung

21

Anda mungkin juga menyukai