PENDAHULUAN
Pada rentan usia 3-5 tahun, sering kali anak menolak makanan yang tidak disukai
dan hanya memilih makanan yang disukai sehingga perlu diperkenalkan kepada mereka
beraneka ragam makanan. Makanan yang dikonsumsi anak harus mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh seperti sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Fungsi karbohidrat dalam tubuh : a) sebagai sumber energi, b) memberi volume pada isi
usus dan melancarkan gerak peristaltik usus, c) bagian struktur sel dalam bentuk
glikoprotein yang merupakan reseptor hormon. Sumber dari karbohidrat adalah padi-padian,
umbi-umbian, kacang-kacangan kering dan hasil olahan. Fungsi lemak antara lain : a)
sumber energi menghasilkan kalori 9 kkal setiap gram lemak, b) sebagai pelarut vitamin
juga membantu transportasi dan absorbsi vitamin A, D, E dan K, c) memberi tekstur khusus
dan kelezatan makanan. Sumber dari lemak adalah minyak nabati seperti minyak kelapa
sawit, kelapa, kacang tanah. Sumber protein dapat berasal dari bahan hewani maupun nabati,
seperti: a) daging berwarna merah termasuk daging sapi, kambing, dan babi; b) daging
ayam,telur ikan, susu, keju dianggap mengandung komplet protein yang efisien untuk tubuh;
c) golongan kacang-kacangan. vitamin mempunyai peran utama sebagai zat pengatur dan
pembangun bersama zat gizi lain melalui pembentukan enzim, antibodi, dan hormon.
Sumber vitamin bisa berasal dari sayuran dan buah-buahan. Mineral didalam tubuh secara
umum memiliki fungsi sebagai berikut: a) bahan pembentuk bermacam-macam jaringan
tubuh b) memelihara keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh c) membantu dalam
pengiriman isyarat saraf ke seluruh tubuh (Kesmas UI, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas, mengingat gizi merupakan faktor penting dalam
pola pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah. Maka peneliti akan membahas
tentang “Promosi Kesehatan pada usia anak prasekolah”.
Anak merupakan individu yang berkembang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa
anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
usia bermain atau toddler (1-2,5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun), usia remaja (11-18 tahun).
Rentang ini berbeda pada setiap anak karena latar belakang yang berbeda (Hidayat, 2010).
Noorlaila (2010), dalam perkembangan ada beberapa tahapan yang pertama sejak
lahir sampai usia 3 tahun anak memiliki kepekaan sensories dan daya pikir yang sudah mulai
dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman melalui sensorinya, usia setengah tahun sampai
kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk
mengembangkan bahasanya, selanjutnya ketika usia 2-4 tahun gerakan-gerakan otot mulai
dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk berjalan maupun untuk banyak bergerak yang
semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya
urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).
Rentang usia 3-6 tahun, terjadi kepekaan untuk peneguhan sensoris, semakin
memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada usia 4 tahun memiliki kepekaan menulis dan
pada usia 4-6 tahun memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.
a) Ciri fisik anak prasekolah dalam penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah
dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya yaitu umumnya
anak sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya
dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.seperti memberikan
kesempatan kepada anak untuk lari memanjat dan melompat.
b) Ciri sosial anak prasekolah biasanya bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat,tetapi sahabat ini
cepat berganti,mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya
sama jenis kelaminnya. Tetapi kemudian berkembang sahabat yang terdiri dari jenis
kelamin yang berbeda.
c) Ciri emosional anak prasekolah yaitu cenderung mengekspresikan emosinya dengan
bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut,
dan iri hati sering terjadi. Mereka sering kali mempeributkan perhatian guru.
d) Ciri kognitif anak prasekolah umumnya telah terampil dalam bahasa. Sebagai besar
dari mereka senang bicara,kususnya dalam kelompoknya. Sebaiknya anak diberi
kesempatan untuk bicara. Sebagian mereka perlu dilatih untuk menjadi pendengar
yang baik.
Tahapan perkembangan anak usia dini (0-6 tahun) yang harus tercapai adalah sebagai
berikut:
1. Belajar berjalan, terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan, pada usia ini tulang kaki,
otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
2. Belajar memakan makanan padat, hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat
pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal
tersebut.
3. Belajar berbicara, diperlukan kematangan otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara
untuk dapat mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang
lain dengan perantara suara.
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar, sebelum usia 4 tahun anak pada
umumnya belum dapat menahan buang air besar dan kecil karena perkembangan
syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna, sehingga diperlukan
pembiasaan untuk memberikan pendidikan kebersihan.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin agar anak dapat mengenal jenis kelamin
dengan baik, maka orang tua perlu memperlakukan anaknya dengan tepat, misal
dalam membelikan mainan, pakaian maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis
kelamin anak.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis, untuk mencapai kestabilan jasmaniah,
bagi anak diperlukan waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses tersebut, orangtua
perlu memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut pemberian makanan
yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
7. Membentuk konsep sederhana tentang realitas sosial dan fisik. Mulanya dunia bagi
anak merupakan suatu keadaan yang kompleks. Perkembangan lebih lanjut, anak
menemukan keteraturan dan membentuk generalisasi.
8. Belajar melibatkan diri sendiri ssecara emosional dengan orangtua, saudara dan
orang lain. Anak akan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Cara yang
diperoleh dalam belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, akan
menentukan sikapnya di kemudian hari.
9. Belajar membentuk konsep tentang benar-salah sebagai landasan membentuk nurani.
Seiring berkembangnya anak, ia harus belajar pengertian baik-buruk, benar dan
salah, sebab sebagai mahkluk sosial manusia tidak hanya memperhatikan kepntingan
diri sendiri saja, tetapi harus memperhatikan kepentingan orang lain juga.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana anak
pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Proses eliminasi pada anak sudah
menunjukkan proses kemandirian dan masa ini adalah masa dimana perkembangan kognitif.
a) Anak Prasekolah
Materi penyuluhan berupa hal-hal yang disukai dan tidak disukai si anak.
Materi kesehatan yang mungkin dibutuhkan adalah : imunisasi, kemanan diri, nutrisi
(sayur, dan lainnya), dan kesehatan gigi. ataupun kunjungan instansi TK dengan
metode ceramah dan small group dengan bahasa yang dapat difahami dan dimengerti
oleh anak-anak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyuluhan antara lain:
- Menyediakan penghargaan untuk anak-anak contohnya jajan dan mainan
- Buat permainan yang mengasah otak anak dan membuat anak lebih interaktif
- Sediakan hal-hal yang membangkitkan semangat seperti lagu, mainan, dan alat
peraga promosi kesehatan sesuai materi
b) Anak – Anak
Materi penyuluhan berupa keamanan diri, hygiene (kebersihan diri), dan cara
bersosialisasi yang baik dengan kawan sebaya. Metode yang dapat digunakan dalam
promosi kesehatan pada anak-anak dapat berupa diskusi buzz group dan small group
serta roleplay dan demonstrasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyuluhan
yaitu:
- Gunakan media yang mudah difahami seperti mainan, media games digital, dan
buku
c) Remaja
Salah satu pengaruh terkuat dari remaja adalah dukungan kawan sebaya dan
role model. Materi yang dapat disampaikan adalah perubahan psikologi, pendidikan
seksual, nutrisi, dan managemen diri. Metode yang dapat digunakan adalah diskusi,
roleplay, demonstrasi, flm, dan actual action.
d) Dewasa
Materi penyuluhan yang diberikan lebih berupa loss and grief (kehilangan
dan kematian), informasi spesifik tentang sebuha penyakit, stress management,
kecakapan dalam bersosialisasi, pola pola eliminasi, dan kebersihan diri dan gigi.
Metode yang dapat digunakan seperti pertemuan umum, demonstrasi, dan diskusi
(brainstorming dan lainnya).
f) Lanjut Usia
a) Pendekatan Perorangan
Dalam hal ini, para penyuluh berhubungan secara langsung dengan sasaran
secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, konseling pribadi di puskesmas,
dan lain – lain.
b) Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan ini, petugas promosi berhubungan dengan sekolompok
sasaran. Beberapa metode penyuluhan langsung yang masuk dalam ketegori ini
antara lain : pertemuan, demonstrasi, diskusi kelompok, pertemuan fgd, dan lain-
lain.
c) Pendekatan Masal
Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus
kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode penyuluhan langsung
yang masuk dalam golongan ini adalah : pertemuan umum, pertunjukan kesenian,
dan lain-lain.
a) Kunjungan Rumah
Merupakan suatu hubungan penyuluhan langsung dengan masyarakat
sebagai sasaran dan keluarganya di rumah ataupun di tempat biasa mereka
berkumpul.
Cara melakukannya:
-.Ada maksud dan tujuan tertentu
- Tentukan topik kesehatan yang sesuai
- Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
- Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
- Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil.
b) Pertemuan Umum
Small Group
Merupakan diskusi berupa kelompok kecil yang membahas tentang suatu topik
dimana peserta memiliki hal adlam menyampaikan pendapatnya serta bersama-sama
mencari solusi penyelesaian.
Brainstorming
Hampir sama degan small group, brainstorming merupakan metode pengumpulan
hasil berifikir para peserta untuk kemudian dirapatkan dan dibahas bersama yang
kemudian akan menemukan suatu titik penyelesaian.
Snowballing
Yaitu berdiskusi dengan topik yang sama dimana dari peserta akan dibagi menjadi
sub sub dimana sub sub tersebut akan membahas aspek – aspek yang kemudian
dipresentasikan ke sub lain.
Buzz Group
Yaitu peserta dibagi menjadi kelompok kelompok kecil, dimana setiap kelompok
memiliki topik yang berbeda untuk didiskusikan.
Anjuran :
- Pilih topik yang berdasar keperluan masyarakat
- Demonstrasi atupun roleplay yang diperlukan tepat masanya
- Publikasi yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian dan
peserta
- Gunakan alat – alat yang mudah didapat
- Hilangkan keraguan tetapi hindarkan pertengkaran mulut
- Hargai cara – cara yang biasa dilakukan masyarakat.
a) Benda asli
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dikenal masyarakat
dengan bentuk dan ukuran yang tepat namun tidak mudah dibawa kemana mana.
Contohnya adalah benda sesungguhnya (sayur, buah, dan lain lain), specimen
(cacing diawetkan, daln lain-lain), dan sample ( contoh oralit, dan lain-lain).
b) Benda tiruan
Merupakan alat peraga yang menyamai benda asli, digunakan untuk
memudahkan pembawaan. Contoh kayu, besi dari sterofoam, dan lain-lain.
c) Gambar / media grafis
Berupa leaflet ataupun poster yang berisikan gambar gambar dana atau
tulisan tulisan yang dengan mudah dilihat, dibaca, dan difahami oleh masyarakat
sehingga mudah mentransformkan topik kesehatan yang akan dibahas.
d) Gambar optik
Contoh menggunakan foto dan slide presentasi. Foto dapat dikumpulkan
menjadi album sedangkan slide ini sangat efektif untuk membahas topik tertentu dan
dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian peserta presentasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kesesuaian Sasaran Dan Metode Penyuluhan Langsung Untuk Anak Usia
Prasekolah
Metode promosi kesehatan dapat digolongkan berdasarkan teknik komunikasi, sasaran yang
dicapai dan indera penerima dari sasaran promosi.
Berdasarkan Teknik Komunikasi
1) Metode penyuluhan langsung. Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau
bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
2) Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara
(media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film,
dsb.
Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
1) Pendekatan perorangan Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan
rumah, hubungan telepon, dan lain-lain.
2) Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan
sekolompok sasaran.
3) Pendekatan masal Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara
sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak.
Berdasarkan Indra Penerima
1) Metode melihat/memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera
penglihatan, seperti : penempelan poster, pemasangan gambar/photo, pemasangan
koran dinding, pemutaran film.
2) Metode pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar, umpamanya : penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah, dll.
3) Metode “kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium, diraba dan dicoba).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Irene Ayu Indira, 2015. Perilaku Konsumsi Sayur Dan Buah Anak Prasekolah Di Desa
Embatau Kecamatan Tikala Kabupaten Toraja Utara. JURNAL MKMI, pp.253-262.
Available at: https://media.neliti.com/media/publications/212713-perilaku-konsumsi-
sayur-dan-buah-anak-pr.pdf
Aswatini, Mita Noveria dan Fitranita, 2008. Konsumsi Sayur Dan Buah Di Masyarakat
Dalam Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Jurnal Kependudukan Indonesia, 3 (2), pp.97-
119. Available at: ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/.../171/203
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Tingkatkan Konsumsi Sayur Dan Buah
Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat. [online].
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17012500002 [diakses 17 November 2018]
Dr. Siti Hamidah, 2015. Sayuran Dan Buah Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan. Pengajian
Jamaah Langar Mafaza Kotagede Yogyakarta. Yogyakarta. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Anggraini, D.A, dkk. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi
pada Pasien yang berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode
Januari sampai Juni 2008. Jurnal Promkes.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi
Kesehatan, DalamPencapaian PHBS, Jakarta 2008
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi
Perubahan Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi
Kesehatan, Jakarta 2004.
Lucas dan Lloyd. 2005. Health Promotion. UK : SAGE publication.
DeLaune dan Ladner. 2002. Fundamental of Nursing. NY : Delmar Publishing
LAMPIRAN
(DI DALAM RUANG KELAS NOL BESAR)
Guru : Hallo adek – adek, ini ada kakak perawat dari RS. Unair ingin memberikan
penyuluhan tentang pentingnya makan sayur
(PARA MURID TIDAK MEMPERHATIKAN GURUNYA MALAH ASIK MAIN
SENDIRI)
Guru : Hallo adek – adek mainannya ditaruh sebentar ya ini ada kakak perawat dari
RS. Unair ingin memberikan penyuluhan tentang pentingnya makan sayur
Murid (rizqon): Penyuluhan itu apa bu, seperti mainan ta?
Guru : Iya, nanti kakak perawat mau ngajak kalian bermain sayur
Murid : Yeyy mainan sayur, mana bu kakak perawatnya? (jawabnya serentak)
Guru : Sebentar ya ibu panggil dulu kakak perawatnya
(GURU MENGHAMPIRI PERAWAT YANG MASIH DILUAR KELAS)
Guru : Mari mbak silahkan masuk
Perawat : Baik bu
(GURU DAN PERAWAT SUDAH BERADA DI DALAM KELAS)
Guru : Hallo adek – adek, ini mbak perawatnya sudah datang ayo disapa mbaknya
Murid : Hallo kak perawat (jawabnya serentak)
Perawat : Hallo adek – adek, gimana kabarnya? Masih semangat kan?
Murid (haidar) : Alhamdulillah kak baik, semangat dong kan mau mainan hehe
Guru : Monggo mbak mulai saja
Perawat : Baik bu terimakasih
(PERAWAT MEMULAI PENYULUHAN)
Perawat : Baik adek – adek kalau begitu kakak mau memperkenalkan diri dulu ya,
perkenalkan kakak perawat neli dan kakak perawat luthfi. Saya mau kenalan dulu dong sama
kalian satu / satu, ayo coba dari mas yang pojok kiri dulu.
Murid (rizqon): Saya rizqon kak, bisa di panggil riz
Perawat : Trus yang tengah siapa namanya?
Murid (haidar) : Saya haidar kak, kak ayo kapan dimulai mainnya?
Perawat : iya sebentar ya, ibu mau kenalan sama kalian dulu. Sebelahnya mas haidar
itu siapa?
Murid (novita) : Saya novita kak
Perawat : Sampingnya lagi siapa namanya?
Murid (wiwik) : (sedang asik bermain sendiri, tidak memperhatikan omongan perawatnya)
Perawat : Adek siapa namanya? (perawat luthfi mendekatinya)
Murid (wiwik) : Wiwik
Perawat : Ohh adek wiwik. Baiklah adek – adek sekarang kakak udah tau nama kalian
semua. Ada yang tau kakak disini mau ngapain?
Murid (haidar) : Bermain sayur kan kak?
Perawat : Iyaa bener, jadi disini kakak mau mengajak kalian bermain sayur, sekarang
ada yang tau ndak nama – nama sayur?
Murid (wiwik) : Saya tau kak, wortel aja tapi hehe
Murid (haidar) : Wortel, gubis, buncis, kentang
Murid (rizqon): Apel kak
Perawat : Loh apel itu bukan sayuran adek, tapi buah – buahan
Murid (haidar) : Kamu itu ngawur riz, apel kok sayuran wkwkwk (sambil menyenggol
badannya)
Murid (rizqon): Loh tapi kata ibu aku loh apel itu sayur, enak manis juga
Perawat : Sudah – sudah, kayaknya adek haidar ini suka makan sayur ya dirumah?
Murid (haidar) : Iya kak, ibu saya sering memasak makan – makanan sayur
Perawat : Pantesan tau banyak tentang sayur. Disini kakak mau njelasin sayuran yang
kakak bawa ya? tapi sebelum itu coba kalian tebak dulu sayuran ini (membagikan macam –
macam sayuran ke murid)
Murid (wiwik) : kak ini tu wortel ya, kata ibu saya ini baik untuk mata, benar tidak kak?
Perawat : Iya betul adek wiwik, sudah pernah memakannya dek?
Murid (wiwik) : Hehe belum kak, soalnya sayuran itu pahit
Murid (haidar) : Loh wik sayur itu enak, kamu coba dulu. Kamu belum coba sudah bilang
tidak enak
Murid (novita) : Enak dari mana dar? Orang jelas – jelas pahit gitu kok, aku loh sudah pernah
mencobanya langsung tak muntahkan lagi, hiih
Murid (rizqon): Iya dar sayur semua itu pahit, makanya tidak mau aku makan sayur, ngak
enak
Perawat : Loh adek – adek jangan salah, sayur itu bisa diolah menjadi apa saja.
Misalnya permen wortel, jus wortel, dll. Sekarang kakak mau kalian tebak gambar yang
kakak bawa ini (menunjukkan gambar wortel) ayo coba tebak apa ini?
Murid (wiwik) : itu wortel kak
Perawat : Pinter, wortel ini bisa menyehatkan mata kalian, jika tidak memakan wortel
lama kelamaan nanti pandangan mata kalian akan burem trus harus pakai kacamata biar bisa
kelihatan lagi, kalian tidak mau kan nanti kalau pakai kacamata? Pakai kacamata itu ribet
loh berat lagi
Murid : Ngak mau bu (jawabnya serentak)
Perawat : Makanya sering – sering lah makan wortel biar tidak pakai kacamata.
Selanjutnya ini apa (menunjukkan gambar kentang)
Murid (rizqon): Telo itu kak, mama saya sering bikin telo rebus
Murid (haidar) : Bukan riz, itu biasanya di buat ibu saya masak perkedel, tapi aku tidak tau
apa namanya
Perawat : Iya adek haidar benar, ini namanya kentang, kentang ini biasanya juga
dibuat perkedel. Kentang ini dapat meningkatkan fungsi otak dan menutrisi kulit kalian,
sekarang ini apa (menunjukkan gambar bayam)
Murid (novita) : Itu yang biasanya dimakan popeye kan kak? Yang bisa buat kuat tubuh itu
Perawat : Iya betul adek novita, bayam ini dapat meningkatkan kesehatan otak kalian
juga, jadi kalo kalian makan ini kalian akan jadi pinter dan cerdas, mau dong pastinya
Murid : Mau – mau kak
Perawat : Sekarang kita lanjut lagi (menunjukkan gambar kangkung)
Murid : Ngak tau kak, apa itu?
Perawat : Masak ngak tau kalian ini sayur apa? Ini itu sayur kangkung adek – adek,
kangkung ini juga bisa menjaga kesehatan mata dan mencegah dehidrasi/kurang minum.
Ayo novita coba ulangin yang ibu bilang tadi
Murid (novita) : Apa ya kak, lupa e aku hehe. Dar apa itu tadi dar?
Murid (haidar) : Gatau nov, jawab sendiri sana, kamu sih ngak memperhatikan
Murid (novita) : Halah kamu itu aslinya ya ngak ngerti aja dar – dar kayak tau ae
Murid (wiwik) : Itu kangkung nov, bisa menjaga mata sama kayak wortel tadi
Perawat : Betul adek wiwik. Adek novita ngak ndengerin mainan saja jadi ditanya
ndak tau apa – apa kan, next (menunjukkan gambar seledri)
(SEMUA MURID ASIK MAIN SENDIRI TANPA MENDENGARKAN MBAK
TERSEBUT)
Perawat : Ayo adek – adek lihat sini ya, ayo mainannya di taruh dulu (menunjukkan
gambar seledri) ini apa ayo coba tebak, yang bisa dapat hadiah ayo cepat 1….2….3….
Murid : Saya kak saya
Perawat : Ayo coba adek wiwik, ini apa?
Murid (wiwik) : seledri kak, itu biasanya di pakai ayah saya buat makanan burung
Perawat : Pinter, seledri ini dapat menjadi bahan pengusir nyamuk dan pembunuh
cacing yang ada di dalam tubuh kalian. Ini adek wiwik hadiahnya (mengasihkan hadiah
boneka)
Murid (wiwik) : Wah, terima kasih kak, aku kasih nama pou ahh karna warnanya hampir
sama kayak pou hehe
Murid (rizqon): Hei wik sini aku mau lihat (mengambil paksa hadiah wiwik)
Murid (wiwik) : Loh riz itu punyaku, kembalikan sini hmm
Perawat : Sudah – sudah kakak masih punya hadiah lagi ini, ayo ini apa adek – adek
(menunjukkan gambar Buncis) ada hadiahnya loh, ayo tebak lagi
Murid (haidar) : Itu buncis kak, biasa dimakan sama penyetan itu kan ya? Hehe
Perawat : Iya betul, buncis ini memiliki khasiat dapat menurunkan kadar gula,
mencegah sembelit/konstipasi
Murid (novita) : Konstipasi itu apa kak?
Perawat : Konstipasi itu melancarkan sistem pencernaan/lebih sering dikenal biar
BAB ndak keras gitu kamu bisa makan ini biar BAB kamu encer. Ini hadiah buat kamu
(mengasihkan hadiah permen ke adek haidar)
Murid (haidar) : Ohh begitu, yey aku dapet permen. Tak simpane rek biar ngak di rebut anak
– anak
Murid (wiwik) : He dar itu kayaknya enak, boleh lihat aku?
Murid (haidar) : Ngak mau nanti kamu ambil, hadiahmu kan diambil rizqon, nenti kalo ini
kamu pinjem kamu ambil laan hmm
Perawat : Sudah – sudah ayok tebak lagi, kakak masih punya banyak hadiah,
selanjutnya ini apa hayo (menunjukkan gambar brokoli)
Murid (haidar) : Itu palu kak hehe, persis kan kayak palu
Murid (rizqon): Iya kak itu palu keknya. Dari bentuk sih sama
Murid (novita) : Bukan rek, itu tu brokoli, benar memang itu bentuknya seperti palu, tapi itu
bukan palu wah
Perawat : Betul adek novita, adek tau manfaat sayur brokoli ini?
Murid (novita) : Ngak tau kak, saya cuman tau namanya
Perawat : Owalah, jadi brokoli ini pembangkit tenaga, melancarnakan pencernaan,
dan bisa juga buat kesehatan kulit
Murid (haidar) : Ohh jadi sama kayak buncis dan kentang ya kak?
Perawat : Iya betul, ini adek nov hadiahnya (memberikan hadiah permen ke novita).
Tinggal 1 nih, ayo coba kalian tebak lagi (menunjukkan gambar jagung)
Murid (wiwik) : Saya pernah tau, tapi saya lupa kak apa namanya hehe
Murid (haidar) : Itu jambu bukan kak?
Murid (rizqon): Bukan dar, itu tu yang biasanya dimakan orang – orang waktu tahun baru
Murid (novita) : Iya riz pas tahun baru banyak orang yang bakar – bakar itu, tapi opo ya
namanya?
Perawat : Pada tau kok ngak tau namanya, ayo coba di ingat – ingat lagi
Murid : Ngak tau kak
Perawat : Gitu aja ngak tau. Ini itu jagung adek – adek, jagung ini mempunyai khasiat
baik untuk mata, tulang menjadi kuat, sumber energi, dan baik untuk pencernaan. Yahh kalo
gini hadiahnya buat kakak dong
Murid (rizqon): Loh kak, buat saya saja. Saya mau permen (sambil merengek)
Perawat : Iya sudah permennya ibu kasih ke kamu, tapi hadiahnya wiwik tadi
kembalikan
Murid (rizqon): Iya kak. Nih wik hadiah kamu tadi (mengasihkan hadiah ke wiwik)
Murid (wiwik) : Makasih riz hehe
Perawat : Ini permennya buat kamu (mengasihkan hadiah permen ke rizqon)
Murid (rizqon): Yey, terima kasih kak
Perawat : Sekarang kakak mau menunjukkan ke kalian gambar anak – anak yang tidak
mau makan sayur (sambil menunjukkan gambarnya) kalau kalian tidak makan sayur kalian
bisa menjadi kayak anak – anak seperti di gambar ini loh
Murid (rizqon): Wah kak kok ngeri ya aku liatnya, aku gamau kak kayak gitu
Murid (haidar) : Makanya kamu itu coba makan sayur supaya tidak seperti itu, wiwik sama
novita itu juga kurus – kurus semua gamau makan sayur sih
Murid (wiwik) : Iya – iya dar sabar, butuh proses
Murid (novita) : Lah pahit e dar, aku ya gamau kalau pahit
Perawat : Makanya kalian harus makan sayur ya jangan sampai kayak anak – anak
yang digambar ini, nanti kalau sudah kayak gini masuk rumah sakit itu ngak enak loh
disuntik tiap hari
Murid : Iya kak siap
Perawat : Ayo sekarang coba kalian ulangi apa aja sayur – sayuran yang ibu bawa ini?
(menunjukkan gambar semua sayur)
Murid (wiwik) : Ini wortel kak baik untuk mata, ini buncis untuk mencegah sembelit, ini
kangkung juga buat menjaga mata kita (mengambil gambar wortel, buncis, dan kangkung)
Murid (haidar) : Ini kentang kak buat meningkatkan fungsi otak kita, ini bayam buat
meningkatkan kesehatan otak, dan ini seledri bisa untuk pengusir nyamuk dan membunuh
kuman di tubuh kita
Murid (rizqon): Ini jagung kak berguna untuk maja, tulang menjadi kuat, dan sumber energi
Murid (novita) : Ini brokoli kak berguna untuk pembangkit tenaga, melancarkan pencernaan,
dan kesehatan kulit
Perawat : Wahh sudah pintar – pintar semua, gimana sudah pada mau makan sayur
kan? Sudah di beritahu manfaatnya banyak loh sayur itu dan bahaya kalau tidak makan
sayur, masak masih tidak mau makan sayur?
Murid (rizqon): Iya kak kalau sayurnya ngak pahit aku mau
Perawat : Nah, sekarang kakak mau ngasih kalian olahan makanan yang terbuat dari
sayur (menunjukkan perkedel) ayo ini dicoba satu – satu
Murid (haidar) : Ohh ini loh rek yang namanya perkedel, kalian coba rek enak ini tak jamin
Murid (wiwik) : Benar ta dar? Kalau sampai pahit belikno aku pentol ya pulangnya?
Murid (haidar) : Benar wik, ngapain juga sih bohong itu
Perawat : Ayo – ayo ini diambil adek – adek dicobain ya
(SEMUA MURID MENGAMBIL DAN MENCOBANYA)
Murid (rizqon): Kak ini kok enak? Ada lagi ngak kak? Pingin nambah rasanya hehe
Murid (wiwik) : Iya kak ini kok enak ya? Resepnya apa nih? Nanti tak minta ibu aku buatin
ini
Murid (novita) : Apa aku aja nih yang ngerasa perkedelnya anyep?
Murid (haidar) : Dibilangin enak kok ngak percaya. Makanya makano sayur – sayuran, enak
kok
Perawat : Bilang ke ibu kalian masing – masing buatin perkedel. Pasti ibu kalian tau,
kakak cuman bawa ngepas soalnya. Gimana adek – adek udah pada suka ngak sama sayur
kalau sudah dicobain?
Murid : Suka kak, enak ternyata
Perawat : Baik kalau begitu tugas mbak sudah selesai disini, kalian jangan lupa makan
sayur ya adek – adek sesampai dirumah nanti.
(GURU MENGEVALUASI MURIDNYA – MURIDNYA)
Guru : Gimana adek – adek udah pada tau tentang sayur dan sudah suka sayur
ndak?
Murid : Suka buu
Guru : Coba kalian sebutkan lagi apa saja sayur yang dibawah sama kakak perawat
tadi?
Murid : Wortel, kentang, jagung, bayam, kangkung, seledri, buncis, brokoli
Guru : Pintar, Kalau begitu kalian lanjut mainan sana, ibu mau mengantar mbak –
mbak ini pulang dulu ya. Jangan nakal
Murid : Baik buu, hati – hati dijalan ya mbak
Perawat : Iya adek – adek, jangan lupa makan sayur lohya. Kapan – kapan kakak
kesini lagi liat kalian udah pada suka makan sayur ndak
Murid : Iya mbak ditunggu
(GURU MENGANTAR PERAWAT KELUAR KELAS)
Perawat : Sekarang anak – anak sudah tau ibu pentingnya makan sayur dan tadi sudah
saya kasih makanan olahan sayur mereka alhamdulillah suka
Guru : Wah iya mbak, terimakasih ya mbak, ditunggu kedatangan selanjutnya
Perawat : Baik bu insyaallah kalau ada waktu saya akan datang kesini lagi, saya pamit
duluan ya bu, assalamualaikum
Guru : Baik bu, waalaikumsalam
(SELSAI)
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Setting Posisi
fasilitator
penyuluh penyuluh
peserta
peserta
peserta peserta
guru observer
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
MATERI
1. Pengertian sayuran
Sayur merupakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang umum sebagai 'ternan' atau
pelengkap makanan pokok (nasi atau lainnya). Sayur merupakan sumber zat gizi mikro
yang sangat bermanfaat bagi tubuh, karena komponen gizi tersebut sangat penting dalam
proses metabolisme tubuh sebagai zat pengatur dan antibodi juga bermanfaat menurunkan
insiden terkena penyakit kronis. Sayur merupakan makanan penting yang harus selalu
dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa, mengonsumsi sayur sangat
penting untuk dikonsumsi sejak usia anak-anak terutama pada anak usia prasekolah yakni
3-6 tahun, karena pada usia tersebut merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan
perkembangan bagi anak-anak.