Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat penting.
Usia tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan kesehatan, kebahagiaan,
pertumbuhan, perkembangan, dan hasil pembelajaran anak di sekolah, keluarga, masyarakat
dan kehidupan secara umum.
Anak prasekolah adalah anak yang berusia tiga sampai lima tahun. pertumbuhan dan
perkembangan anak usia prasekolah dipengaruhi oleh nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi,
pencegahan cedera serta cara orang tua dalam merawat anak yang sakit (Wong, 2009). Anak
pada usia prasekolah, mengalami perkembangan psikis menjadi balita yang lebih mandiri,
autonom, dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat lebih mengekspresikan
emosinya. Sifat perkembangan khas yang terbentuk ini turut mempengaruhi pola makan
anak. Gangguan pola makan yang terjadi jika tidak segera diatasi dapat berkembang menjadi
masalah kesulitan makan (Soetjiningsih, 2008).
Masalah makan pada anak berbeda dengan masalah makan pada orang dewasa dan
dewasa muda. Masalah perilaku makan yang timbul dapat bervariasi dari memilih makan
makanan tertentu, membatasi jumlah asupan makanan, makan berlebihan, sampai terjadinya
gangguan makanan yang berimbas pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Dampak yang timbul pada kesulitan makan yang sederhana misalnya karena sakit yang akut
biasanya tidak menunjukkan dampak yang berarti pada kesehatan dan tumbuh kembang
anak. Gejala yang timbul tergantung dari jenis dan jumlah zat gizi yang kurang. Bila anak
hanya tidak menyukai makanan tertentu misalnya buah atau sayur akan terjadi defisiensi
vitamin A. Bila hanya mau minum susu saja akan terjadi anemia defisiensi besi. Bila
kekurangan kalori dan protein akan terjadi kekurangan energi protein (KEP) (Sunarjo,
2009).

Pada rentan usia 3-5 tahun, sering kali anak menolak makanan yang tidak disukai
dan hanya memilih makanan yang disukai sehingga perlu diperkenalkan kepada mereka
beraneka ragam makanan. Makanan yang dikonsumsi anak harus mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh seperti sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Fungsi karbohidrat dalam tubuh : a) sebagai sumber energi, b) memberi volume pada isi
usus dan melancarkan gerak peristaltik usus, c) bagian struktur sel dalam bentuk
glikoprotein yang merupakan reseptor hormon. Sumber dari karbohidrat adalah padi-padian,
umbi-umbian, kacang-kacangan kering dan hasil olahan. Fungsi lemak antara lain : a)
sumber energi menghasilkan kalori 9 kkal setiap gram lemak, b) sebagai pelarut vitamin
juga membantu transportasi dan absorbsi vitamin A, D, E dan K, c) memberi tekstur khusus
dan kelezatan makanan. Sumber dari lemak adalah minyak nabati seperti minyak kelapa
sawit, kelapa, kacang tanah. Sumber protein dapat berasal dari bahan hewani maupun nabati,
seperti: a) daging berwarna merah termasuk daging sapi, kambing, dan babi; b) daging
ayam,telur ikan, susu, keju dianggap mengandung komplet protein yang efisien untuk tubuh;
c) golongan kacang-kacangan. vitamin mempunyai peran utama sebagai zat pengatur dan
pembangun bersama zat gizi lain melalui pembentukan enzim, antibodi, dan hormon.
Sumber vitamin bisa berasal dari sayuran dan buah-buahan. Mineral didalam tubuh secara
umum memiliki fungsi sebagai berikut: a) bahan pembentuk bermacam-macam jaringan
tubuh b) memelihara keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh c) membantu dalam
pengiriman isyarat saraf ke seluruh tubuh (Kesmas UI, 2012).

Berdasarkan latar belakang di atas, mengingat gizi merupakan faktor penting dalam
pola pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah. Maka peneliti akan membahas
tentang “Promosi Kesehatan pada usia anak prasekolah”.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana kesesuaian sasaran dan metode penyuluhan langsung pada anak
prasekolah?

1.3 Tujuan Khusus


Menjelaskan kesesuaian sasaran dan metode penyuluhan langsung pada anak
prasekolah.

1.4 Tujuan Umum


1) Menjelaskan konsep anak usia prasekolah
2) Menjelaskan strategi promosi kesehatan
3) Menjelaskan metode promosi kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Anak Usia Prasekolah

Anak merupakan individu yang berkembang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa
anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
usia bermain atau toddler (1-2,5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun), usia remaja (11-18 tahun).
Rentang ini berbeda pada setiap anak karena latar belakang yang berbeda (Hidayat, 2010).

Menurut Patmonedowo dalam Pendidikan Anak Prasekolah, 2008. Anak usia


prasekolah adalah mereka yang berusia 3-6 tahun. Mereka biasa mengikuti program
prasekolah dan kinderganten. Sedangkan di Indonesia umumnya mereka mengikuti program
kelompok bermain atau Play Group pada usia 3 tahun, sedangkan pada usia 4-6 tahum
biasanya mereka mengikuti program taman kana-kanak.

Noorlaila (2010), dalam perkembangan ada beberapa tahapan yang pertama sejak
lahir sampai usia 3 tahun anak memiliki kepekaan sensories dan daya pikir yang sudah mulai
dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman melalui sensorinya, usia setengah tahun sampai
kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk
mengembangkan bahasanya, selanjutnya ketika usia 2-4 tahun gerakan-gerakan otot mulai
dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk berjalan maupun untuk banyak bergerak yang
semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya
urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).

Rentang usia 3-6 tahun, terjadi kepekaan untuk peneguhan sensoris, semakin
memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada usia 4 tahun memiliki kepekaan menulis dan
pada usia 4-6 tahun memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.

Ciri-Ciri Anak Prasekolah

Snowman dalam Patmonodewo, 2008. Mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-


6 tahun) yang biasanya ada di TK meliputi aspek fisik, emosi, social dan kognitif anak,yaitu:

a) Ciri fisik anak prasekolah dalam penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah
dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya yaitu umumnya
anak sangat aktif, mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya
dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.seperti memberikan
kesempatan kepada anak untuk lari memanjat dan melompat.
b) Ciri sosial anak prasekolah biasanya bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat,tetapi sahabat ini
cepat berganti,mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya
sama jenis kelaminnya. Tetapi kemudian berkembang sahabat yang terdiri dari jenis
kelamin yang berbeda.
c) Ciri emosional anak prasekolah yaitu cenderung mengekspresikan emosinya dengan
bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut,
dan iri hati sering terjadi. Mereka sering kali mempeributkan perhatian guru.
d) Ciri kognitif anak prasekolah umumnya telah terampil dalam bahasa. Sebagai besar
dari mereka senang bicara,kususnya dalam kelompoknya. Sebaiknya anak diberi
kesempatan untuk bicara. Sebagian mereka perlu dilatih untuk menjadi pendengar
yang baik.

Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah

Tahapan perkembangan anak usia dini (0-6 tahun) yang harus tercapai adalah sebagai
berikut:

1. Belajar berjalan, terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan, pada usia ini tulang kaki,
otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
2. Belajar memakan makanan padat, hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat
pencernaan makanan dan alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal
tersebut.
3. Belajar berbicara, diperlukan kematangan otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara
untuk dapat mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang
lain dengan perantara suara.
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar, sebelum usia 4 tahun anak pada
umumnya belum dapat menahan buang air besar dan kecil karena perkembangan
syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna, sehingga diperlukan
pembiasaan untuk memberikan pendidikan kebersihan.
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin agar anak dapat mengenal jenis kelamin
dengan baik, maka orang tua perlu memperlakukan anaknya dengan tepat, misal
dalam membelikan mainan, pakaian maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis
kelamin anak.
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis, untuk mencapai kestabilan jasmaniah,
bagi anak diperlukan waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses tersebut, orangtua
perlu memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut pemberian makanan
yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
7. Membentuk konsep sederhana tentang realitas sosial dan fisik. Mulanya dunia bagi
anak merupakan suatu keadaan yang kompleks. Perkembangan lebih lanjut, anak
menemukan keteraturan dan membentuk generalisasi.
8. Belajar melibatkan diri sendiri ssecara emosional dengan orangtua, saudara dan
orang lain. Anak akan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Cara yang
diperoleh dalam belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, akan
menentukan sikapnya di kemudian hari.
9. Belajar membentuk konsep tentang benar-salah sebagai landasan membentuk nurani.
Seiring berkembangnya anak, ia harus belajar pengertian baik-buruk, benar dan
salah, sebab sebagai mahkluk sosial manusia tidak hanya memperhatikan kepntingan
diri sendiri saja, tetapi harus memperhatikan kepentingan orang lain juga.

Sedangkan menurut Hurlock, E (1998) tugas-tugas perkembangan anak usia 4-5


tahun adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum.


2. Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai mahkluk yang sedang
tumbuh.
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya.
4. Mulai mengembangankan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
5. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari.
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai.
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
9. Mencapai kebebasan pribadi.
Pada pertumbuhan masa prasekolah pada anak pertumbuhan fisik khususnya berat
badan mengalai kenaikan rata-rata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan kurus akantetapi
aktivitas motorik tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan seperti berjalan,
melompat, dan lain-lain. Pada pertumbuhan khusunya ukuran tinggi badan anak akan
bertambah rata-rata 6,75-7,5 cm setiap tahunnya.

Pada masa ini anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana anak
pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Proses eliminasi pada anak sudah
menunjukkan proses kemandirian dan masa ini adalah masa dimana perkembangan kognitif.

2.2 Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1984)


1. Advokasi (advocacy)
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak
yang terkait ini berupa tokohtokoh masyarakat (formal dan informal) yang umumnya
berperan sebagai narasumber (opinion leader), atau penentu kebijakan (norma) atau
penyandang dana. Juga berupa kelompok-kelompok dalam masyarakat dan media
massa yang dapat berperan dalam menciptakan suasana kondusif, opini publik dan
dorongan (pressure) bagi terciptanya PHBS masyarakat. Advokasi merupakan upaya
untuk menyukseskan bina suasana dan pemberdayaan atau proses pembinaan PHBS
secara umum. Dukungan Sosial (social support).
2. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan dapat
dikatakan sebagai ujung tombak. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi
kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien,
agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).
3. Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial
di mana pun ia berada (keluarga di rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat
pekerja/ karyawan, orang-orang yang menjadi panutan/idola, kelompok arisan,
majelis agama dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau
mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk memperkuat proses
pemberdayaan, khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu
ke fase mau, perlu dilakukan bina suasana.
4. Kemitraan
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina suasana
dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan
demikian kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau instansi
pemerintah yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor), pemuka atau tokoh
masyarakat, media massa dan lain-lain. Kemitraan harus berlandaskan pada tiga
prinsip dasar, yaitu kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan.
2.3 Metode Penyuluhan Langsung Pada Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan
perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau paling
tidak beresiko rendah. Dalam mempromosikan kesehatan, terdapat 2 metode yang dapat
dilakukan, salah satu diantaranya adalah metode penyuluhan langsung.
Berbeda dengan metode penyuluhan tidak langsung dimana mengantarkan pesan
menggunakan media, metode penyuluhan langsung dalam hal ini berhadapan atau
bertatap muka dengan sasaran. Termasuk antara lain : kunjungan rumah, pertemuan
diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
Sasaran Metode Promosi Kesehatan Penyuluhan Langsung
Sasaran dan usia yang cocok dalam pelaksanaan metode promosi kesehatan
penyuluhan langsung disesuaikan dengan materi serta tempat yang akan dituju. Target
sasaran metode kesehatan ini dapat diperoleh dari surveilansi atau pendataan tentang
masalah kesehatan apa yang ada di suatu masyarakat. Berikut sasaran metode promosi
kesehatan :

a) Anak Prasekolah

Materi penyuluhan berupa hal-hal yang disukai dan tidak disukai si anak.
Materi kesehatan yang mungkin dibutuhkan adalah : imunisasi, kemanan diri, nutrisi
(sayur, dan lainnya), dan kesehatan gigi. ataupun kunjungan instansi TK dengan
metode ceramah dan small group dengan bahasa yang dapat difahami dan dimengerti
oleh anak-anak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyuluhan antara lain:
- Menyediakan penghargaan untuk anak-anak contohnya jajan dan mainan

- Buat permainan yang mengasah otak anak dan membuat anak lebih interaktif

- Menggambar dan mewarnai

- Sediakan hal-hal yang membangkitkan semangat seperti lagu, mainan, dan alat
peraga promosi kesehatan sesuai materi

- Gunakan bahasa yang mudah difahami.

b) Anak – Anak

Materi penyuluhan berupa keamanan diri, hygiene (kebersihan diri), dan cara
bersosialisasi yang baik dengan kawan sebaya. Metode yang dapat digunakan dalam
promosi kesehatan pada anak-anak dapat berupa diskusi buzz group dan small group
serta roleplay dan demonstrasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyuluhan
yaitu:

- Anak – anak akan lebih mudah mengikuti arahan yang sederhana

- Anak – anak mulai mengerti penggunaan simbol – simbol

- Mengkaji kemauan membaca anak

- Gunakan media yang mudah difahami seperti mainan, media games digital, dan
buku

c) Remaja

Salah satu pengaruh terkuat dari remaja adalah dukungan kawan sebaya dan
role model. Materi yang dapat disampaikan adalah perubahan psikologi, pendidikan
seksual, nutrisi, dan managemen diri. Metode yang dapat digunakan adalah diskusi,
roleplay, demonstrasi, flm, dan actual action.

d) Dewasa

Perawat harus mengkaji perubahan persepsi dan menyesuaikan materi materi


penyuluhan. Materi penyuluhan yang dibutuhkan berupa informasi specific
mengenai penyakit, stress management, exercise, nutrisi, dan pola hidup sehat.
metode yang dapat digunakan berupa mengkaji materi, berdiskusi, demonstrasi,
brainstorming, dan konseling.
e) Dewasa tua

Materi penyuluhan yang diberikan lebih berupa loss and grief (kehilangan
dan kematian), informasi spesifik tentang sebuha penyakit, stress management,
kecakapan dalam bersosialisasi, pola pola eliminasi, dan kebersihan diri dan gigi.
Metode yang dapat digunakan seperti pertemuan umum, demonstrasi, dan diskusi
(brainstorming dan lainnya).

f) Lanjut Usia

Materi penyuluhan yang disampaikan lebih berupa loss and grief


(kehilangan dan kematian), informasi spesifik tentang sebuha penyakit, stress
management, dan kebersihan diri dan gigi. Metode penyuluhan dapat berupa
pertemuan umum, kunjungan ke rumah, ceramah, demontrasi, dan diskusi.

Berdasarkan Jumlah Sasaran yang Dapat Dicapai

a) Pendekatan Perorangan
Dalam hal ini, para penyuluh berhubungan secara langsung dengan sasaran
secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, konseling pribadi di puskesmas,
dan lain – lain.
b) Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan ini, petugas promosi berhubungan dengan sekolompok
sasaran. Beberapa metode penyuluhan langsung yang masuk dalam ketegori ini
antara lain : pertemuan, demonstrasi, diskusi kelompok, pertemuan fgd, dan lain-
lain.
c) Pendekatan Masal
Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus
kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode penyuluhan langsung
yang masuk dalam golongan ini adalah : pertemuan umum, pertunjukan kesenian,
dan lain-lain.

Strategi dalam Melaksanakan Metode Promosi Kesehatan Penyuluhan Langsung

a) Kunjungan Rumah
Merupakan suatu hubungan penyuluhan langsung dengan masyarakat
sebagai sasaran dan keluarganya di rumah ataupun di tempat biasa mereka
berkumpul.
 Cara melakukannya:
-.Ada maksud dan tujuan tertentu
- Tentukan topik kesehatan yang sesuai
- Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
- Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
- Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil.

 Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti :


- Membicarakan hal-hal yang menarik perhatian
- Biarkan keluarga sasaran berbicara dan jangan memotong pembicaraannya
- Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
- Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
- Pergunakan bahasa yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana
menyenangkan
- Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
- Jangan memperpanjang mempersilat lidah
- Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
- Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
- Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
- Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
- Membawa surat selebaran, brosur, untuk diberikan kepada keluarga sasaran.

 Kelebihan metode ini :


- Mendapat keterangan langsung perihal masalah – masalah kesehatan
- Membina persahabatan
- Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjurannya diterima
- Menemukan tokoh masyarakat yang lebih baik
- Rintangan sosialisasi antara penyuluh dan keluarga sasaran menjadi
berkurang
- Mencapai keluarga yang terpencil sekalipun
- Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi.

 Keterbatasan dari metode ini adalah:


- Jumlah kunjungan yang mungkin terbatas
- Kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh sangat terbatas
- Kunjungan yang terlalu sering pada suatu keluarga akan menimbulkan
prasangka keluarga lainnya.

b) Pertemuan Umum

Yaitu pertemuan dengan peserta campuran dimana di sampaikan beberapa


informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat.
 Cara melakukannya :
- Rundingkan dahulu dengan orang – orang terkait
- Konsultasi dengan tokoh – tokoh setempat dan buatlah agenda acara
sementara
- Jaminan kedatangan para narasumber lain
- Usahakan ikut sertanya semua golongan di tempat itu.

 Hal yang perlu diperhatikan :


- Rapat diselenggarakan di tempat strategis, dengan penerangan dan udara
segar
- Waktu yang dipilih adalah waktu luang masyarakat
- Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan
- Memberi kesempatan berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat.
- Gunakan alat – alat peraga
- Usahakan menarik perhatian, menggugah dan mendorong kegiatan
- Memberi penghargaan kepada semua golongan yang hadir
- Libatkan tokoh masyarakat
- Usahakan kegiatan lanjutan
- Memberi selebaran materi.

 Kelebihan metode ini:


- Banyak orang yang dicapai
- Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya
- Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
- Segala macam topik/judul dapat diajukan

 Kekurangan metode ini adalah:


- Tempat dan saran pertemuan tidak selalu cukup dan baik
- Waktu diskui biasanya terbatas
- Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah
campuran
- Kejadian – kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk dapat mengurangi
jumlah kehadiran.

c) Pertemuan Diskusi (Kelompok Diskusi Terfokus): Small Group, Brainstorming,


Snow Balling, Buzz Group

Yaitu kelompok lebih kecil atau lebih sedikit pesertanya berkisar 12 – 15


orang. Biasanya digunakan untuk menjelaskan informasi lebih rinci dan mendetail
serta pertukaran pendapat tentang perubahan perilaku kesehatan. Keberhasilan
pertemuan FGD banyak tergantung pada petugas penyuluh untuk :

- Perkenalan untuk mendapat perhatian peserta


- Memelihara perhatian peserta
- Memberi kesempatan semua orang mengemukakan pendapat
- Membuat kesimpulan pembicaraan dan menyusun saran – saran yang diajukan
- Berikan bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan yang
tepat.

 Small Group
Merupakan diskusi berupa kelompok kecil yang membahas tentang suatu topik
dimana peserta memiliki hal adlam menyampaikan pendapatnya serta bersama-sama
mencari solusi penyelesaian.
 Brainstorming
Hampir sama degan small group, brainstorming merupakan metode pengumpulan
hasil berifikir para peserta untuk kemudian dirapatkan dan dibahas bersama yang
kemudian akan menemukan suatu titik penyelesaian.
 Snowballing
Yaitu berdiskusi dengan topik yang sama dimana dari peserta akan dibagi menjadi
sub sub dimana sub sub tersebut akan membahas aspek – aspek yang kemudian
dipresentasikan ke sub lain.
 Buzz Group
Yaitu peserta dibagi menjadi kelompok kelompok kecil, dimana setiap kelompok
memiliki topik yang berbeda untuk didiskusikan.

d) Demonstrasi Cara atau Percontohan dan Role Play (bermain peran)

Yaitu memperlihatkan secara singkat kepada kelomok bagaimana melakukan


suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini menekankan pada bagaimana cara
melakukannya. Tujuannya adalah untuk meyakinkan orang bahwa sesuatu perilaku
kesehatan tertentu dianjurkan dan berguna serta praktis bagi masyarakat.
 Cara melakukannya :
- Datang sebelum kegiatan dimulai untuk memeriksa alat dan bahan yang
diperlukan
- Mengatur tempat sebaik mungkin sehingga peserta dapat melihatnya dan ikut
diskusi
- Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan
bertanya
- Beri kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku
baru
- Berikan selebaran yang cepat yang bersangkutan dengan demontrasi.

 Anjuran :
- Pilih topik yang berdasar keperluan masyarakat
- Demonstrasi atupun roleplay yang diperlukan tepat masanya
- Publikasi yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian dan
peserta
- Gunakan alat – alat yang mudah didapat
- Hilangkan keraguan tetapi hindarkan pertengkaran mulut
- Hargai cara – cara yang biasa dilakukan masyarakat.

 Kelebihan metode ini adalah:


- Cara mengajar ketrampilan yang efektif
- Merangsang kegiatan dan pengetahuan karena berbasis visual
- Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri

 Kekurangan metode ini adalah:


- Memerlukan banyak persiapan, peralatan, dan ketrampilan
- Merugikan bila demonstrasi dan roleplay dilaksanakan dengan kualitas yang
buruk.
Media Promosi Kesehatan Penyuluhan Langsung
Media atau alat peraga merupakan alat bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat,
didengar, diaraba, dirasa atau dicium untuk memperlancar komunikasi penyebar luasan
informasi. Alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan langsung harus mengandung
fungsi yang dapat dimengerti masyarakat dan dapat diterima masyarakat. Jenis media atau
alat peraga:

a) Benda asli
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dikenal masyarakat
dengan bentuk dan ukuran yang tepat namun tidak mudah dibawa kemana mana.
Contohnya adalah benda sesungguhnya (sayur, buah, dan lain lain), specimen
(cacing diawetkan, daln lain-lain), dan sample ( contoh oralit, dan lain-lain).
b) Benda tiruan
Merupakan alat peraga yang menyamai benda asli, digunakan untuk
memudahkan pembawaan. Contoh kayu, besi dari sterofoam, dan lain-lain.
c) Gambar / media grafis
Berupa leaflet ataupun poster yang berisikan gambar gambar dana atau
tulisan tulisan yang dengan mudah dilihat, dibaca, dan difahami oleh masyarakat
sehingga mudah mentransformkan topik kesehatan yang akan dibahas.
d) Gambar optik
Contoh menggunakan foto dan slide presentasi. Foto dapat dikumpulkan
menjadi album sedangkan slide ini sangat efektif untuk membahas topik tertentu dan
dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian peserta presentasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kesesuaian Sasaran Dan Metode Penyuluhan Langsung Untuk Anak Usia
Prasekolah
Metode promosi kesehatan dapat digolongkan berdasarkan teknik komunikasi, sasaran yang
dicapai dan indera penerima dari sasaran promosi.
Berdasarkan Teknik Komunikasi
1) Metode penyuluhan langsung. Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau
bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
2) Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara
(media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film,
dsb.
Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
1) Pendekatan perorangan Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan
rumah, hubungan telepon, dan lain-lain.
2) Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan
sekolompok sasaran.
3) Pendekatan masal Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara
sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak.
Berdasarkan Indra Penerima
1) Metode melihat/memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera
penglihatan, seperti : penempelan poster, pemasangan gambar/photo, pemasangan
koran dinding, pemutaran film.
2) Metode pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar, umpamanya : penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah, dll.
3) Metode “kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium, diraba dan dicoba).

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan promosi


kesehatan, namun dalam menggunakan metode seorang penyuluh harus memperhatikan
sasaran dari promosi kesehatan yang akan dilakukan. Sesuai dengan sasaran kali ini
promosi kesehatan dilakukan pada anak usia pra sekolah, maka harus menggunakan cara
yang menyenangkan dan dapat menarik perhatian dari anak. Adanya berbagai alat peraga
sebagai media promosi kesehatan seperti media interaktif yang menggunakan boneka
tangan dan media penyaji yang berupa video dapat digunakan sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan promosi kesehatan kepada anak prasekolah (Anggraini, 2009).
Ada pula metode yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan cara story telling
karena usia anak pra sekolah lebih tertarik dengan cerita, metode lain adalah dengan
penyuluhan langsung menggunakan properti yang menarik. Kelompok menggunakan
metode penyuluhan langsung, dalam metode ini terdapat cara khusus yang dilakukan
penyuluh. Penyuluhan langsung merupakan edukasi yang dilakukan secara bertatap
muka secara langsung, maka dengan cara ini penyuluh akan lebih mudah untuk
berinteraksi secara langsung dengan anak pra sekolah. Media yang digunakan dalam
promkes sangat berpengaruh terhadap respon dari anak seperti video yang sudah
disebutkan, video merupakan komunikasi satu arah saja sehingga tidak dapat
mengetahui respon dari anak. Pada umumnya anak akan menyukai properti yang lucu
dan menarik maka kelompok menggunakan media mainan dan replika. Promosi
kesehatan yang dilakukan kelompok membahas tentang sayuran dan gizi anak, maka
penyuluh menggunakan properti sesuai dengan tema, seperti replika wortel, kangkung,
tomat, dll. Cara yang dilakukan dengan penyuluhan secara langsung sangat efektif,
karena dengan cara tersebut penyuluh dapat mengevaluasi pengetahuan anak atas materi
yang diberikan dengan cara bercerita dan bermain. Selain itu penyuluh juga dapat
menilai atau meninjau keadaan anak, status gizi anak yang dilihat drai kondisi fisik
maupun dari respon anak dalam menanggapi sesuati, sehingga bagi anak-anak yang
membutuhkan perhatian khusus tentang masalah gizi bisa ditindak lanjuti dan
selanjutnya memberikan edukasi bagi orang tuanya supaya kebutuhan gizi dari anak
dapat terpenuhi.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Irene Ayu Indira, 2015. Perilaku Konsumsi Sayur Dan Buah Anak Prasekolah Di Desa
Embatau Kecamatan Tikala Kabupaten Toraja Utara. JURNAL MKMI, pp.253-262.
Available at: https://media.neliti.com/media/publications/212713-perilaku-konsumsi-
sayur-dan-buah-anak-pr.pdf
Aswatini, Mita Noveria dan Fitranita, 2008. Konsumsi Sayur Dan Buah Di Masyarakat
Dalam Konteks Pemenuhan Gizi Seimbang. Jurnal Kependudukan Indonesia, 3 (2), pp.97-
119. Available at: ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/.../171/203

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Tingkatkan Konsumsi Sayur Dan Buah
Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat. [online].
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17012500002 [diakses 17 November 2018]

Universitas Sumatra Utara.


repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf

Universitas Muhammadiyah Purwokerto.


http://repository.ump.ac.id/1528/3/PRATIKA%20PUTRI%20KW%20BAB%20II.pdf

Universitas Islam Negeri Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/11056/4/bab2.pdf

Universitas Muhammadiyah Solo.


http://eprints.ums.ac.id/52356/4/PUBLIKASI%20pdf%20new.pdf

Dr. Siti Hamidah, 2015. Sayuran Dan Buah Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan. Pengajian
Jamaah Langar Mafaza Kotagede Yogyakarta. Yogyakarta. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Promosi Kesehatan. [online].


http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/panduan-
promkes-dbk.pdf

Anggraini, D.A, dkk. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi
pada Pasien yang berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode
Januari sampai Juni 2008. Jurnal Promkes.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi
Kesehatan, DalamPencapaian PHBS, Jakarta 2008
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi
Perubahan Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008.
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi
Kesehatan, Jakarta 2004.
Lucas dan Lloyd. 2005. Health Promotion. UK : SAGE publication.
DeLaune dan Ladner. 2002. Fundamental of Nursing. NY : Delmar Publishing
LAMPIRAN
(DI DALAM RUANG KELAS NOL BESAR)
Guru : Hallo adek – adek, ini ada kakak perawat dari RS. Unair ingin memberikan
penyuluhan tentang pentingnya makan sayur
(PARA MURID TIDAK MEMPERHATIKAN GURUNYA MALAH ASIK MAIN
SENDIRI)
Guru : Hallo adek – adek mainannya ditaruh sebentar ya ini ada kakak perawat dari
RS. Unair ingin memberikan penyuluhan tentang pentingnya makan sayur
Murid (rizqon): Penyuluhan itu apa bu, seperti mainan ta?
Guru : Iya, nanti kakak perawat mau ngajak kalian bermain sayur
Murid : Yeyy mainan sayur, mana bu kakak perawatnya? (jawabnya serentak)
Guru : Sebentar ya ibu panggil dulu kakak perawatnya
(GURU MENGHAMPIRI PERAWAT YANG MASIH DILUAR KELAS)
Guru : Mari mbak silahkan masuk
Perawat : Baik bu
(GURU DAN PERAWAT SUDAH BERADA DI DALAM KELAS)
Guru : Hallo adek – adek, ini mbak perawatnya sudah datang ayo disapa mbaknya
Murid : Hallo kak perawat (jawabnya serentak)
Perawat : Hallo adek – adek, gimana kabarnya? Masih semangat kan?
Murid (haidar) : Alhamdulillah kak baik, semangat dong kan mau mainan hehe
Guru : Monggo mbak mulai saja
Perawat : Baik bu terimakasih
(PERAWAT MEMULAI PENYULUHAN)
Perawat : Baik adek – adek kalau begitu kakak mau memperkenalkan diri dulu ya,
perkenalkan kakak perawat neli dan kakak perawat luthfi. Saya mau kenalan dulu dong sama
kalian satu / satu, ayo coba dari mas yang pojok kiri dulu.
Murid (rizqon): Saya rizqon kak, bisa di panggil riz
Perawat : Trus yang tengah siapa namanya?
Murid (haidar) : Saya haidar kak, kak ayo kapan dimulai mainnya?
Perawat : iya sebentar ya, ibu mau kenalan sama kalian dulu. Sebelahnya mas haidar
itu siapa?
Murid (novita) : Saya novita kak
Perawat : Sampingnya lagi siapa namanya?
Murid (wiwik) : (sedang asik bermain sendiri, tidak memperhatikan omongan perawatnya)
Perawat : Adek siapa namanya? (perawat luthfi mendekatinya)
Murid (wiwik) : Wiwik
Perawat : Ohh adek wiwik. Baiklah adek – adek sekarang kakak udah tau nama kalian
semua. Ada yang tau kakak disini mau ngapain?
Murid (haidar) : Bermain sayur kan kak?
Perawat : Iyaa bener, jadi disini kakak mau mengajak kalian bermain sayur, sekarang
ada yang tau ndak nama – nama sayur?
Murid (wiwik) : Saya tau kak, wortel aja tapi hehe
Murid (haidar) : Wortel, gubis, buncis, kentang
Murid (rizqon): Apel kak
Perawat : Loh apel itu bukan sayuran adek, tapi buah – buahan
Murid (haidar) : Kamu itu ngawur riz, apel kok sayuran wkwkwk (sambil menyenggol
badannya)
Murid (rizqon): Loh tapi kata ibu aku loh apel itu sayur, enak manis juga
Perawat : Sudah – sudah, kayaknya adek haidar ini suka makan sayur ya dirumah?
Murid (haidar) : Iya kak, ibu saya sering memasak makan – makanan sayur
Perawat : Pantesan tau banyak tentang sayur. Disini kakak mau njelasin sayuran yang
kakak bawa ya? tapi sebelum itu coba kalian tebak dulu sayuran ini (membagikan macam –
macam sayuran ke murid)
Murid (wiwik) : kak ini tu wortel ya, kata ibu saya ini baik untuk mata, benar tidak kak?
Perawat : Iya betul adek wiwik, sudah pernah memakannya dek?
Murid (wiwik) : Hehe belum kak, soalnya sayuran itu pahit
Murid (haidar) : Loh wik sayur itu enak, kamu coba dulu. Kamu belum coba sudah bilang
tidak enak
Murid (novita) : Enak dari mana dar? Orang jelas – jelas pahit gitu kok, aku loh sudah pernah
mencobanya langsung tak muntahkan lagi, hiih
Murid (rizqon): Iya dar sayur semua itu pahit, makanya tidak mau aku makan sayur, ngak
enak
Perawat : Loh adek – adek jangan salah, sayur itu bisa diolah menjadi apa saja.
Misalnya permen wortel, jus wortel, dll. Sekarang kakak mau kalian tebak gambar yang
kakak bawa ini (menunjukkan gambar wortel) ayo coba tebak apa ini?
Murid (wiwik) : itu wortel kak
Perawat : Pinter, wortel ini bisa menyehatkan mata kalian, jika tidak memakan wortel
lama kelamaan nanti pandangan mata kalian akan burem trus harus pakai kacamata biar bisa
kelihatan lagi, kalian tidak mau kan nanti kalau pakai kacamata? Pakai kacamata itu ribet
loh berat lagi
Murid : Ngak mau bu (jawabnya serentak)
Perawat : Makanya sering – sering lah makan wortel biar tidak pakai kacamata.
Selanjutnya ini apa (menunjukkan gambar kentang)
Murid (rizqon): Telo itu kak, mama saya sering bikin telo rebus
Murid (haidar) : Bukan riz, itu biasanya di buat ibu saya masak perkedel, tapi aku tidak tau
apa namanya
Perawat : Iya adek haidar benar, ini namanya kentang, kentang ini biasanya juga
dibuat perkedel. Kentang ini dapat meningkatkan fungsi otak dan menutrisi kulit kalian,
sekarang ini apa (menunjukkan gambar bayam)
Murid (novita) : Itu yang biasanya dimakan popeye kan kak? Yang bisa buat kuat tubuh itu
Perawat : Iya betul adek novita, bayam ini dapat meningkatkan kesehatan otak kalian
juga, jadi kalo kalian makan ini kalian akan jadi pinter dan cerdas, mau dong pastinya
Murid : Mau – mau kak
Perawat : Sekarang kita lanjut lagi (menunjukkan gambar kangkung)
Murid : Ngak tau kak, apa itu?
Perawat : Masak ngak tau kalian ini sayur apa? Ini itu sayur kangkung adek – adek,
kangkung ini juga bisa menjaga kesehatan mata dan mencegah dehidrasi/kurang minum.
Ayo novita coba ulangin yang ibu bilang tadi
Murid (novita) : Apa ya kak, lupa e aku hehe. Dar apa itu tadi dar?
Murid (haidar) : Gatau nov, jawab sendiri sana, kamu sih ngak memperhatikan
Murid (novita) : Halah kamu itu aslinya ya ngak ngerti aja dar – dar kayak tau ae
Murid (wiwik) : Itu kangkung nov, bisa menjaga mata sama kayak wortel tadi
Perawat : Betul adek wiwik. Adek novita ngak ndengerin mainan saja jadi ditanya
ndak tau apa – apa kan, next (menunjukkan gambar seledri)
(SEMUA MURID ASIK MAIN SENDIRI TANPA MENDENGARKAN MBAK
TERSEBUT)
Perawat : Ayo adek – adek lihat sini ya, ayo mainannya di taruh dulu (menunjukkan
gambar seledri) ini apa ayo coba tebak, yang bisa dapat hadiah ayo cepat 1….2….3….
Murid : Saya kak saya
Perawat : Ayo coba adek wiwik, ini apa?
Murid (wiwik) : seledri kak, itu biasanya di pakai ayah saya buat makanan burung
Perawat : Pinter, seledri ini dapat menjadi bahan pengusir nyamuk dan pembunuh
cacing yang ada di dalam tubuh kalian. Ini adek wiwik hadiahnya (mengasihkan hadiah
boneka)
Murid (wiwik) : Wah, terima kasih kak, aku kasih nama pou ahh karna warnanya hampir
sama kayak pou hehe
Murid (rizqon): Hei wik sini aku mau lihat (mengambil paksa hadiah wiwik)
Murid (wiwik) : Loh riz itu punyaku, kembalikan sini hmm
Perawat : Sudah – sudah kakak masih punya hadiah lagi ini, ayo ini apa adek – adek
(menunjukkan gambar Buncis) ada hadiahnya loh, ayo tebak lagi
Murid (haidar) : Itu buncis kak, biasa dimakan sama penyetan itu kan ya? Hehe
Perawat : Iya betul, buncis ini memiliki khasiat dapat menurunkan kadar gula,
mencegah sembelit/konstipasi
Murid (novita) : Konstipasi itu apa kak?
Perawat : Konstipasi itu melancarkan sistem pencernaan/lebih sering dikenal biar
BAB ndak keras gitu kamu bisa makan ini biar BAB kamu encer. Ini hadiah buat kamu
(mengasihkan hadiah permen ke adek haidar)
Murid (haidar) : Ohh begitu, yey aku dapet permen. Tak simpane rek biar ngak di rebut anak
– anak
Murid (wiwik) : He dar itu kayaknya enak, boleh lihat aku?
Murid (haidar) : Ngak mau nanti kamu ambil, hadiahmu kan diambil rizqon, nenti kalo ini
kamu pinjem kamu ambil laan hmm
Perawat : Sudah – sudah ayok tebak lagi, kakak masih punya banyak hadiah,
selanjutnya ini apa hayo (menunjukkan gambar brokoli)
Murid (haidar) : Itu palu kak hehe, persis kan kayak palu
Murid (rizqon): Iya kak itu palu keknya. Dari bentuk sih sama
Murid (novita) : Bukan rek, itu tu brokoli, benar memang itu bentuknya seperti palu, tapi itu
bukan palu wah
Perawat : Betul adek novita, adek tau manfaat sayur brokoli ini?
Murid (novita) : Ngak tau kak, saya cuman tau namanya
Perawat : Owalah, jadi brokoli ini pembangkit tenaga, melancarnakan pencernaan,
dan bisa juga buat kesehatan kulit
Murid (haidar) : Ohh jadi sama kayak buncis dan kentang ya kak?
Perawat : Iya betul, ini adek nov hadiahnya (memberikan hadiah permen ke novita).
Tinggal 1 nih, ayo coba kalian tebak lagi (menunjukkan gambar jagung)
Murid (wiwik) : Saya pernah tau, tapi saya lupa kak apa namanya hehe
Murid (haidar) : Itu jambu bukan kak?
Murid (rizqon): Bukan dar, itu tu yang biasanya dimakan orang – orang waktu tahun baru
Murid (novita) : Iya riz pas tahun baru banyak orang yang bakar – bakar itu, tapi opo ya
namanya?
Perawat : Pada tau kok ngak tau namanya, ayo coba di ingat – ingat lagi
Murid : Ngak tau kak
Perawat : Gitu aja ngak tau. Ini itu jagung adek – adek, jagung ini mempunyai khasiat
baik untuk mata, tulang menjadi kuat, sumber energi, dan baik untuk pencernaan. Yahh kalo
gini hadiahnya buat kakak dong
Murid (rizqon): Loh kak, buat saya saja. Saya mau permen (sambil merengek)
Perawat : Iya sudah permennya ibu kasih ke kamu, tapi hadiahnya wiwik tadi
kembalikan
Murid (rizqon): Iya kak. Nih wik hadiah kamu tadi (mengasihkan hadiah ke wiwik)
Murid (wiwik) : Makasih riz hehe
Perawat : Ini permennya buat kamu (mengasihkan hadiah permen ke rizqon)
Murid (rizqon): Yey, terima kasih kak
Perawat : Sekarang kakak mau menunjukkan ke kalian gambar anak – anak yang tidak
mau makan sayur (sambil menunjukkan gambarnya) kalau kalian tidak makan sayur kalian
bisa menjadi kayak anak – anak seperti di gambar ini loh
Murid (rizqon): Wah kak kok ngeri ya aku liatnya, aku gamau kak kayak gitu
Murid (haidar) : Makanya kamu itu coba makan sayur supaya tidak seperti itu, wiwik sama
novita itu juga kurus – kurus semua gamau makan sayur sih
Murid (wiwik) : Iya – iya dar sabar, butuh proses
Murid (novita) : Lah pahit e dar, aku ya gamau kalau pahit
Perawat : Makanya kalian harus makan sayur ya jangan sampai kayak anak – anak
yang digambar ini, nanti kalau sudah kayak gini masuk rumah sakit itu ngak enak loh
disuntik tiap hari
Murid : Iya kak siap
Perawat : Ayo sekarang coba kalian ulangi apa aja sayur – sayuran yang ibu bawa ini?
(menunjukkan gambar semua sayur)
Murid (wiwik) : Ini wortel kak baik untuk mata, ini buncis untuk mencegah sembelit, ini
kangkung juga buat menjaga mata kita (mengambil gambar wortel, buncis, dan kangkung)
Murid (haidar) : Ini kentang kak buat meningkatkan fungsi otak kita, ini bayam buat
meningkatkan kesehatan otak, dan ini seledri bisa untuk pengusir nyamuk dan membunuh
kuman di tubuh kita
Murid (rizqon): Ini jagung kak berguna untuk maja, tulang menjadi kuat, dan sumber energi
Murid (novita) : Ini brokoli kak berguna untuk pembangkit tenaga, melancarkan pencernaan,
dan kesehatan kulit
Perawat : Wahh sudah pintar – pintar semua, gimana sudah pada mau makan sayur
kan? Sudah di beritahu manfaatnya banyak loh sayur itu dan bahaya kalau tidak makan
sayur, masak masih tidak mau makan sayur?
Murid (rizqon): Iya kak kalau sayurnya ngak pahit aku mau
Perawat : Nah, sekarang kakak mau ngasih kalian olahan makanan yang terbuat dari
sayur (menunjukkan perkedel) ayo ini dicoba satu – satu
Murid (haidar) : Ohh ini loh rek yang namanya perkedel, kalian coba rek enak ini tak jamin
Murid (wiwik) : Benar ta dar? Kalau sampai pahit belikno aku pentol ya pulangnya?
Murid (haidar) : Benar wik, ngapain juga sih bohong itu
Perawat : Ayo – ayo ini diambil adek – adek dicobain ya
(SEMUA MURID MENGAMBIL DAN MENCOBANYA)
Murid (rizqon): Kak ini kok enak? Ada lagi ngak kak? Pingin nambah rasanya hehe
Murid (wiwik) : Iya kak ini kok enak ya? Resepnya apa nih? Nanti tak minta ibu aku buatin
ini
Murid (novita) : Apa aku aja nih yang ngerasa perkedelnya anyep?
Murid (haidar) : Dibilangin enak kok ngak percaya. Makanya makano sayur – sayuran, enak
kok
Perawat : Bilang ke ibu kalian masing – masing buatin perkedel. Pasti ibu kalian tau,
kakak cuman bawa ngepas soalnya. Gimana adek – adek udah pada suka ngak sama sayur
kalau sudah dicobain?
Murid : Suka kak, enak ternyata
Perawat : Baik kalau begitu tugas mbak sudah selesai disini, kalian jangan lupa makan
sayur ya adek – adek sesampai dirumah nanti.
(GURU MENGEVALUASI MURIDNYA – MURIDNYA)
Guru : Gimana adek – adek udah pada tau tentang sayur dan sudah suka sayur
ndak?
Murid : Suka buu
Guru : Coba kalian sebutkan lagi apa saja sayur yang dibawah sama kakak perawat
tadi?
Murid : Wortel, kentang, jagung, bayam, kangkung, seledri, buncis, brokoli
Guru : Pintar, Kalau begitu kalian lanjut mainan sana, ibu mau mengantar mbak –
mbak ini pulang dulu ya. Jangan nakal
Murid : Baik buu, hati – hati dijalan ya mbak
Perawat : Iya adek – adek, jangan lupa makan sayur lohya. Kapan – kapan kakak
kesini lagi liat kalian udah pada suka makan sayur ndak
Murid : Iya mbak ditunggu
(GURU MENGANTAR PERAWAT KELUAR KELAS)
Perawat : Sekarang anak – anak sudah tau ibu pentingnya makan sayur dan tadi sudah
saya kasih makanan olahan sayur mereka alhamdulillah suka
Guru : Wah iya mbak, terimakasih ya mbak, ditunggu kedatangan selanjutnya
Perawat : Baik bu insyaallah kalau ada waktu saya akan datang kesini lagi, saya pamit
duluan ya bu, assalamualaikum
Guru : Baik bu, waalaikumsalam
(SELSAI)
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Judul : Pentingnya makan sayur untuk anak prasekolah

Sasaran : Murid Paud Mulyorejo

Hari/tgl : Rabu, 14 November 2018

Tempat : Paud Mulyorejo, Surabaya

Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR

Waktu : Pukul 07.00-08.00 WIB

I. Tujuan Instruksional Umum


Murid Paud Mulyorejo memahami betul pentingnya makan sayur dan mau mencoba
makan sayur setelah mendengar penjelasan dari mahasiswa yang melakukan penyuluhan
dengan metode penyuluhan langsung dengan menggunakan alat peraga sayuran plastik
beserta gambar-gambar yang mendukung.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat promosi kesehatan murid Paud Mulyorejo dapat:

1. Menjelaskan pengertian sayuran


2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi sayuran
3. Menyatakan mau mencoba makan sayuran
4. Menyatakan akan berusaha makan sayuran setiap hari
III. Materi
1. Pengertian sayuran
2. Manfaat mengkonsumsi sayuran
3. Penyakit yang timbul jika kurang makan sayuran
IV. Metode
Penyuluhan langsung dengan menggunakan alat peraga sayuran plastik beserta gambar-
gambar yang mendukung.
V. Media
1. Alat peraga sayuraan plastik
2. Gambar-gambar sayuran
3. Gambar-gambar penyakit jika tidak makan sayur
VI. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Perawat
2. Fasilitator : Dosen
3. Observer : Mahasiswa
VII. Setting/pelaksanaan
Setting Waktu
NO. Waktu Kegiatan Promosi Kesehatan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan : Pembukaan :
1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan 2. Mendengarkan
salam perkenalan anggota
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan tujuan
3. Menjelaskan tujuan dari dari promosi kesehatan
promosi kesehatan 4. Memperhatikan materi
4. Menyebutkan materi yang akan disampaikan
yang akan diberikan
2. 40 menit Kegiatan inti : Kegiatan inti :
1. Menggali pengetahuan 1. Memperhatikan penyuluh
anak-anak tentang dan menjawab
sayuran dan petingnya pertanyaan yang
makan sayur ditanyakan
2. Memulai menjelaskan 2. Memperhatikan
tentang nama-nama penjelasan yang
sayuran sesuai dengan dilakukan oleh penyuluh
alat peraga dan gambar
yang telah disediakan
3. 15 menit Penutup : Penutup :
1. Meyimpulkan sayuran 1. Memperhatikan penyuluh
apa saja yang sangat 2. Memperhatikan penyuluh
penting bagi anak dan mampu menjawab
prasekolah pertanyaan yang
diberikan oleh penyuluh
2. Penyuluh melakukan 3. Menerima makanan
evaluasi dengan olahan dari sayur yang
memberikan pertanyaan diberikan penyuluh
tentang apa yang telah 4. Menjawab salam
disampaikan dan
pemberian reward bagi
yang bisa menjawabnya
3. Mengucapkan salam

Setting Posisi

fasilitator

penyuluh penyuluh

peserta
peserta
peserta peserta

guru observer

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
MATERI

1. Pengertian sayuran
Sayur merupakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang umum sebagai 'ternan' atau
pelengkap makanan pokok (nasi atau lainnya). Sayur merupakan sumber zat gizi mikro
yang sangat bermanfaat bagi tubuh, karena komponen gizi tersebut sangat penting dalam
proses metabolisme tubuh sebagai zat pengatur dan antibodi juga bermanfaat menurunkan
insiden terkena penyakit kronis. Sayur merupakan makanan penting yang harus selalu
dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa, mengonsumsi sayur sangat
penting untuk dikonsumsi sejak usia anak-anak terutama pada anak usia prasekolah yakni
3-6 tahun, karena pada usia tersebut merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan
perkembangan bagi anak-anak.

2. Manfaat mengkonsumsi sayuran


Secara umum sayuran merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan.
Sebagian vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayuran berperan untuk membantu
proses-proses metabolisme di dalam tubuh, sedangkan antioksidan mampu menangkal
senyawa-senyawa hasil oksidasi, radikal bebas, yang mampu menurunkan kondisi
kesehatan tubuh. Sayuran hijau maupun berwarna selain sebagai sumber vitamin, mineral
juga sebagai sumber serat dan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai antioksidan.
Sayuran berwarna seperti bayam merah, kobis ungu, terong ungu, wortel, tomat juga
merupakan sumber antioksidan.
Sayur merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium dan
serat serta tidak mengandung lemak dan kolesterol. Sayuran daun berwarna hijau, dan
sayuran berwarna jingga seperti wortel dan tomat mengandung lebih banyak provitamin
A berupa betakaroten daripada sayuran tidak berwarna. Sayuran berwarna hijau disamping
itu kaya akan kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin C. Contoh sayuran berwarna hijau
adalah bayam, kangkungm daun singkong, daun kacang, daun katuk dan daun pepaya.
Semakin hijau warna daun, semakin kaya akan zat-zat gizi (Almatsier, 2004).
Sayuran juga dikenal sebagai bahan pangan yang mempunyai banyak khasiat bagi
kehidupan manusia. Sayur mempunyai fungsi yang sama dalam tubuh yaitu sebagai
penyedia vitamin dan mineral. Di dalam sayuran hijau dan kuning juga terdapat karotenoid
dimana bila kita hanya sedikit mengonsumsi karotenoid maka risiko terserang kanker paru-
paru semakin tinggi. Kandungan antioksidan yang banyak terdapat dalam sayuran juga
sangat penting di dalam melawan radikal bebas dan zat-zat karsinogenik (Gusti, 2004).
Sayur juga dikonsumsi untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan
makanan karena biasanya sayur dihidangkan dalam bentuk kuah. Dianjurkan sayuran yang
dikonsumsi setiap hari terdiri dari campuran sayuran daun, kacang-kacangan dan sayuran
berwarna jingga. Porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan sehari untuk
orang dewasa adalah sebanyak 150 – 200 gram (Almatsier, 2004).

3. Penyakit yang timbul jika kurang makan sayuran


Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk mengatur
proses dalam tubuh. Meskipun kebutuhannya realatif kecil, namun fungsi vitamin dan
mineral hampir tidak dapat digantikan sehingga terpenuhinya kebutuhan konsumsi zat
tersebut menjadi esensial. Apabila konsumsi vitamin dan mineral ini tidak memenuhi
kebutuhan, maka tubuh akan mengalami defisiensi vitamin dan mineral yang dapat
mengakibatkan berkurangnya daya tahan tubuh (WKNPG VI, 1998).
GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai