Anda di halaman 1dari 3

Jepang, 24 April 2018

Teruntuk ibu Guruku tercinta Ibu Nur Hidayah.

Asalamualaikum WR. WB
Halo ibu, bagaimana kabar ibu di sana? Semoga ibu di sana selalu baik-baik
saja, sehat walafiat, dan selalu dalam lindungan Allah Swt ya, amin yarobal alamin.
Saya Salsabila ibu, murid Ibu sewaktu SD dulu.
Mungkin ibu telah lupa dengan wajah saya karena lama sekali kita tidak
berjumpa, kira-kira sudah 12 tahun lamanya. Namun saya berusaha mengingatkan
kembali kepada ibu bahwa saya adalah murid perempuan yang paling nakal, bandel,
cengeng dan selalu ngambek.
Entah mengapa hari ini saya sangat rindu sekali dengan ibu, ingin sekali bertemu
namun sayangnya saya tidak bisa karena saya berada di Negara Sakura untuk
melanjutkan belajar saya ke jenjang berikutnya. Ada hal yang membuat saya ingat
kepada ibu, yakni tentang sosok perempuan yang tingkah lakunya hampir sama dengan
ibu, penyabar, penyayang, dan selalu memberi motifasi dikala aku malas dulu.
Saat ini saya sedang melanjutkan study master di negara sakura, (Jepang).
Saya mendapatkan beasiswa prestasi bu, sehingga saya tidak meminta biaya dari
orang tua sepeser pun.
Kini sedikit perjalanan telah dapat saya raih dengan sempurna, saya mampu
menjadi seorang murid yang dapat ibu banggakan. Terimakasih ibu, sungguh semua ini
berkat didikan dan bimbingan ibu yang begitu sabar kala itu.
Sekian dulu surat dari saya untuk ibu, lain waktu bisa kita sambung lagi.

Hormat Saya,

Salsabila
Bandung, 4 November 2019
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru
SD Mathla’ul Anwar

Assalamualaikum Wr. Wb
Sebelumnya saya doakan semoga Bapak/Ibu dalam keadaan sehat walafiat.
Amin. Dengan surat ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas
jasa yang telah Bapak/Ibu berikan kepada kami. Saya menulis surat ini untukmu
Bapak/Ibu guru atas dedikasi dan kesabaranmu dalam mendidik kami.
Sungguh, Tuhan telah memberikan segudang kesabaran dan kekuatan
kepadamu untuk menghadapi kami yang keras kepala ini. Engkau mengorbankan
waktu dan tenagamu demi generasi bangsa agar cemerlang di masa depan. Kau bagai
lentera yang menuntun kami di tengah kegelapan yang pekat. Kau datang dan
membawa kami ke jalan kebenaran. Kau ajarkan kami berbagai ilmu kehidupan.
Namun balasan apa yang telah kami berikan? Disaat belajar kami tidak
memperhatikanmu, bahkan perkataan kami seringkali membuatmu sedih. Tapi pintu
maaf mu selalu terbuka. Meja-meja yang penuh dengan seni liar tangan kami dan
dinding-dinding sekolah dengan cap sepatu kami, tapi kau tidak pernah putus asa.
Engkau punya keyakinan diri demi merubah tanah liat keras menjadi keramik yang
indah, kau kerahkan semua tenagamu. Kau hanya berharap kami menjadi orang di
masa depan dengan ilmu dunia dan agama di tangan.
Terima kasih Guruku. Kau telah menjadi sahabat, penuntun dan penginspirasiku.
Aku tahu, takkan mampu ku balas budi baikmu. Aku hanya bisa berdoa semoga engkau
selalu dalam naungan Rahmat dan Ridho Tuhan dan semoga engkau selalu mendapat
pahala yang tiada terputus seperti curahan rahmat Allah yang tidak pernah pupus.
Aku berharap suatu hari nanti akan menjadi guru seperti dirimu, mengabdi demi bangsa
dan negeri ini. Selamat Hari Guru.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,
Antoni Sanjaya

Anda mungkin juga menyukai