Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Polusi

Polusi atau pencemaran menurut UU Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 adalah
masuk atau di masukkannya zat, energi, makhluk hidup dan atau komponen lain kedalam
suatu lingkungan yang dilakukan oleh manusia sehingga kualitas dari lingkungan tersebut
turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak bisa digunakan
untuk yang seharusnya. Selain diartikan demikian polusi atau pencemaran juga bisa
diartikan sebagai perubahan komposisi dari zat (air, udara, tanah dan lingkungan) sehingga
kualitas dari zat tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa lagi diperuntukan sesuai
fungsinya.

Polusi sendiri bila terus dibiarkan berlarut-larut dan tanpa ada penanganan akan sangat bisa
membahayakan kehidupan manusia. Berbagai cara telah dilakukan manusia untuk
mencegah atau setidaknya menghambat terjadinya polusi mulai dari membuat tempat
khusus untuk membuang limbah, menetralisir bahan polutan dalam limbah dan lain
sebagainya. Supaya pencegahan terhadap polusi bisa membawa hasil yang maksimal maka
diperlukan pengendalian lingkungan yang berdasarkan pada baku mutu lingkungan.

Berbicara mengenai polusi tentunya tidak akan lengkap bila tidak dilengkapi dengan
Polutan. Polusi sendiri bisa terjadi karena adanya polutan. Jadi disini yang dimaksud
dengan polutan adalah zat atau benda pencemar yang bisa menimbulkan pencemaran baik
langsung maupun tidak langsung, contohnya: Sampah.
Polutan sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yakni ada 4:

1. Polutan Kimiawi
Polutan kimiawi adalah polutan yang bentuknya senyawa kimia yang kosentrasinya sangat
(cukup) tinggi sehingga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran. Contohnya Gas
karbon dioksida (CO2)

2. Polutan Biologis
Merupakan polutan yang berbentuk makhluk hidup yang bisa menimbulkan terjadinya
pencemaran. Contohnya saja tumbuhan gulma.

3. Polutan fisik
Polutan fisik adalah polutan yang fisiknya (bodinya) dapat menimbulkan pencemaran.
Contohnya adalah : Besi tua yang sudah tidak digunakan dan di buang.

4. Polutan sosial budaya


Merupakan polutan yang bentuknya berupa perilaku dan budaya yang tidak sesuai dengan
peraturan dan norma yang berlaku di msyarakat setempat sehiingga bisa menimbulkan
terganggunya kehidupan sosial masyarakat. Contohnya adalah tawuran.
Pencemaran yang terjadi di lingkungan dapat terjadi di mana saja dan kapan
saja. Sejarah yang ada menunjukkan semakin kesini lingkungan malah semakin menjadi
kumuh dan terjadi banyak sekali polusi dan pencemaran. Contohnya saja bisa dilihat pada
sungai-sungai yang ada di Jakarta, sebenarnya hal tersebut lebih pantas untuk di panggil
sampah berjalan daripada sungai. Semua ini tergantung dari kita manusia apakah bisa
mencegah terjadinya polusi atau justru ikut menimbulkan terjadinya polusi semakin parah.
Polusi sendiri masih dibagi menjadi 4, yakni:

1. Polusi udara
Polusi udara (pencemaran udara) merupakan pencemaran yang terjadi di udara. Polusi
udara biasanya terjadi karena polutan yang berbentuk gas ataupun zat partikel. Contoh zat
yang dapat menimbulkan polusi udara adalah: Gas Karbon Dioksida (CO2), karbon
dioksida (CO), HzS, NO2 dan SOZ.

2. Polusi Air
Pencemaran air atau polusi air merupakan polusi atau pencemaran yang terjadi dalam
lingkungan air. Zat (polutan) yang dapat menimbulkan polusi air diantaranya adalah:
Limbah cair Industri, Pb, Insektisida yang digunakan oleh para Petani, Hg, CO dan Zn.

3. Polusi Suara
Sesuai namanya polusi atau pencemaran suara merupakan polusi yang terjadi dalam bentuk
suara (gelombang). Polusi suara biasanya terjadi karena ada suara bising dan deru mesin
kendaraan. Selain itu polusi suara juga bisa terjadi karena segala macam hal yang bisa
mengganggu pendengaran, baik itu mesin pabrik suara mesin penebang pohon dan masih
banyak lagi.

4. Polusi tanah
Pencemaran tanah atau polusi tanah merupakan polusi yang terjadi didalam lingkungan
tanah. Contoh zat atau polutan yang bisa menimbulkan polusi tanah antara lain: Sampah
botol, Sampah plastik, Sampah karet (ban bekas), dan segala macam sampah yang dibuang
ditanah.

Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Manusia

Kualitas udara yang layak harus tersedia untuk mendukung terciptanya kesehatan
masyarakat. Standar tentang batas-batas pencemar udara secara kuantitatif diatur dalam
baku mutu udara ambient dan baku mutu emisi.
Berbagai polutan udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia dan
makhluk hidup lain antara lain:

a. Karbon monoksida
Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah
seningga menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh. Efek yang
ditimbulkan diantaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadaran
(pingsan), kerusakan otak, dan kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak
pada kulit dan menyebabkan masalah jangka panjang pada penglihatan.

Konsentrasi Konsentrasi Gangguan pada tubuh


CO di udara COHb dalam
(ppm) darah (%)
3 0,98 Tidak ada
5 1,30 Belum begitu terasa
10 2,10 Gangguan sistem saraf
sentral
20 3,70 Gangguan panca indra
40 6,90 Gangguan fungsi jantung
60 10,10 Sakit kepala
80 13,30 Sulit bernafas
100 16,50 Pingsan - kematian

b. Sulfur oksida, nitrogen oksida dan ozon


Gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan ozon pada konsentrasi rendah dapat
menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan.
Menghirup ketiga gas tersebut dalam waktu cukup lama dapat menyebabkan gangguan
pernapasan kronis seperti bronkitis, amfisema, dan asma. Penyakit-penyakit ini
umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas (sesak) akibat kerusakan organ
pernapasan.
Gas-gas ini juga dapat memperparah gagguan pernapasan yang sedang diderita
seseorang.
Sulfur oksida dan ozon dapat membahayakan kehidupan tumbuhan karena beersifat
racun bagi tumbuhan.
Polutan SOx mempunyai pengaruh terhadap manusia dan hewan pada konsentrasi jauh
lebih tinggi dari pada yang diperlukan untuk merusak tanaman. Kerusakan pada
tanaman terjadi pada konsentrasi sebesar 0,5 ppm, sedangkan konsentrasi yang
berpengaruh terhadap manusia seperti pada table berikut:
Konsentrasi
Pengaruh
(ppm)
3-5 dapat dideteksi dari baunya
8 - 12 mengakibatkan iritasi tenggorokan
20 mengakibatkan iritasi mata, batuk. Merupakan kadar maksimum yang
diperbolehkan untuk kontak dalam waktu lama.
50 - 100 Merupakan kadar maksimum yang diperbolehkan untuk kontak dalam
waktu singkat
400 – 500 Berbahaya meskipun kontak secara singkat

Oksida nitrogen memiliki dua macam bentuk yaitu NO dan NO2. Penelitian terhadap
aktivitas mortalitas kedua komponen tersebut menunjukkan NO2 empat kali lebih
beracun dari pada NO, tetapi No pada konsentrasi udara ambient yang normal NO dapat
mengalami oksidasi menjadi NO2 yang lebih beracun terutama terhadap paru-paru.

Oksidan fotokimia seperto ozon dapat menyebabkan iritasi pada mata. Kontak dengan
ozon pada konsentrasi 1,0 sampai 3,0 ppm selama 2 jam mengakibatkan pusing yang
berat dan kehilangan koordinasi pada beberapa orang yang sensitive. Kontak dengan
ozon pada konsentrasi sekitar 3,0 ppm selama beberapa waktu mengakibatkan edema
pulmonary pada kebanyakan orang.

c. Materi partikulat
Materi-materi partikulat yang banyak terdapat di area pabrik, konstruksi bangunan, dan
pertambangan seperti serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, dan serat asbes,
dapat menyebabkan penyakit paru-paru. Tingkat keparahan penyakit dapat beragam,
mulai dari peradangan sampai pembentukan tumor paru-paru.
Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan bebagai
macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis. Pneumoconiosis adalah
penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk
atau mengendap di dalam paru-paru. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan
tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah, sedangkan partikel yang berukuran 1
sampai 3 mikron akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru kemudian menempel
pada alveoli. Partikel yang kurang dari 1 mikron akan ikut keluar saat napas
dihembuskan.
Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah kegiata
indutri dan teknologi antara lain:
1) Silikosis
Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2 yang
terhisap masuk ke paru-paru, kemudian mengendap dengan masa inkubasi sekitar
2 sampai 4 tahun. Penyakit silikosis di tndai dengan sesak napas yang disertai
batuk, seringkali tidak disertai dahak. Bila silikosis sudah berat, sesak napas akan
semakin parah, kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang
akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung.
2) Asbestosis
Penyakit asbestosis disebabkan oleh debu atau serat asbes, yaitu campuran dari
berbagai macam silikat terutama magnesium silikat. Gejala yang ditunjukkan
berupa sesak napas dan batuk dengan dahak. Pemeriksaan pada dahak akan
menunjukkan adanya debu asbes dalam dahal tersebut. Ujung-ujung jari
penderitanya akan tampak membesar atau melebar.
3) Bisinosis
Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh serat
kapas. Masa inkubasinya yaitu sekitar 5 tahun, dengan tanda-tanda awal berupa
sesak napas dan terasa berat pada dada. Pada bisinosis tingkat lanjut atau berat,
biasanya diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai
dengan emphysema.
4) Antrakosis
Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batu
bara. Masa inkubasi antara 2 sampai 4 tahun. Karena pada debu batu bara
terkadang juga terdapat debu silikat, penyakit antrakosis juga sering disertai
dengan penyakit silikosis sehingga disebut silikoantrakosis.
Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu:
Antrakosis murni
Silikoantrakosis
Tuberkolosilikoantrakosis
5) Beriliosis
Beriliosis disebabkan oleh debu logam, baik berupa logam murni, oksida, sulfat,
maupun dalam bentuk halogenida. Debu logam dapat menyebabkan
nesoparingitis, bronchitis, dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit
demam, batuk kering dan sesak napas.
Penyakit beriliosis banyak timbul pada pekerja industry yang menggunakan logam
campuran berilium, tembaga, seng, mangan, pada pekerja pabrik fluoresen, pabrik
pembuatan tabung radio, dan pengolahan bahan penunjang industri nuklir, dengan
masa inkubasi 5 tahun.
Penyakit beriliosis ditandai dengan gejala mudah lelah, berat badan yang menurun
dan sesak napas.
Materi partikulat lain yang dapat membahayakan kesehatan adalah
timbal. Timbal sangat beracun (toksik) dan dapat terakumulasi dalam tubuh, serta
menyerang berbagai sistem tubuh, seperti sistem pencernaan dan sistem saraf,
fungsi jantung dan ginjal.
Anak-anak lebih rentan terhadap efek timbal dibandingkan orang dewasa. Timbal
dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa timbal dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan.

d. Asap rokok
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-α-pyrene dan
formaldehid yang berpotensi menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti ganggua
pernapasan, penyakit jantung dan kanker paru-paru.

e. Zat-zat penyebab kanker


Zat-zat penyebab kanker antara lain kloroform, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen,
trikloroetan, dan radioaktif (misalnya radon). Zat-zat tersebut umumnya merupakan
jenis polutan udara di dalam ruangan (indoor air pollutans).

f. Suara
Kontak dengan suara bising dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan organ
pendengaran yang bersifat permanen (tuli).
Suara yang dikategorikan menimbulkan kebisingan berkekuatan di atas 50
dB. Gangguan yang timbul terutama pada system pendengaran, sedangkan gangguan
lain diantaranya:
Ketegangan yang pada akhirnya menyebabkan sulit tidur
Perubahan tekanan darah
Perubahan denyut nadi
Dapat mengganggu janin dalam kandungan
Kontraksi perut
Gangguan jantung
Gangguan ingatan
Gangguan kejiwaan, strees bahkan gila serta penyakit-penyakit lain.

g. Bahan radioaktif
Polusi bahan radioaktif berasal dari debu radioaktif yang berasal dari ledakan bom dan
reactor atom. Bahaya radiasi yang ditimbulkan oleh α, β, γ, serta partikel neutron hasil
pembelahan inti. Dampak polusi bahan radioaktif, antara lain:
Terjadinya perubahan struktur zat dan pola reaksi kimia sehingga dapat merusak
sel tubuh
Penurunan kemampuan otak
Penurunan sel darah putih sehingga daya tahan tubuh menurun
Kehilangan nafsu makan
Turunnya berat badan
Diare dan demam
Peningkatan denyut jantung
Pusing-pusing
Kanker darah (leukemia)
Kanker tulang akibat konsentrasi Sr dalam tulang yang mengandung Ca

Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh


Kategori Rentang Karbon monoksida (CO) Nitrogen (NO2) Ozon (O3) Sulfur
dioksida (SO2) Partikulat :
 Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit berbau Luka pada Beberapa spesies
tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam) Luka pada Beberapa
spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam) Tidak ada efek
 Sedang 51 – 100 Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksi Berbau Luka
pada Beberapa spesies tumbuhan Luka pada Beberapa spesies
tumbuhan Terjadi penurunan pada jarak pandang
 Tidak Sehat 101 – 199 Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang
sakit jantung Bau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh
tenggorokan pada penderita asma Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih
keras Bau, Meningkatnya kerusakan tanaman Jarak pandang turun dan terjadi
pengotoran debu di mana-mana
 Sangat Tidak Sehat 200-299 Meningkatnya kardiovaskuler pada orang bukan
perokok yang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kelemahan yang
terlihat secara nyata Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan
bronchitis Olah raga ringan mengakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien
yang berpenyaklt paru-paru kronis Meningkatnya sensitivitas pada pasien
berpenyakit asma dan bronchitis Meningkatnya sensitivitas pada pasien
berpenyakit asma dan bronchitis
 Berbahaya 300 – lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang
terpapar.

Substansi pencemaran yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian
atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-
paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan
kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada
tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun
rupiah di tahun 2015.

Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan


Di Indonesia kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara diperkotaan.
Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat
petumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100 %. Sebagian
besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat
perawatan yang kurang memadai ataupun dengan penggunaan bahan bakar yang
kualitasnya jurang baik ( misalnya : kadar timbal / Pb yang tinggi ). World Bank juga
menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau partikulat
tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara uang terjadi sangat
berpotensi mengganggu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun
1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi patrikulat ( PM ) dapat
diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya : 1400
kasus lematian bayi prematur, 2000 kasus rawat di rumah sakit, 49000 kunjungan ke gawat
darurat, 600000 serangan asma, 124000 kasus bronkitis pada anak, 31 juta gejala penyakit
saluran pernapasan.
Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum :
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala
penyakit :
 Timbulnya reaksi radang/ inflamasi pada paru misalanya akibat PM atau ozon.
 Terbentuknya radiakal bebas / stress oksidatif. Misalnya PAH ( polyaromatic
hydrocarbons ).
 Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-
enzim yang bekerja dalam tubuh.
 Komponen biologis yang menginduksi inflamasi / peradanagn dan gangguan sistem
imunitas tubuh, misalnya golonagan glukan dan endotoksin.
 Stimulasi sistem saraf otonom dan nasioreseptor yang mengatur kerja jantung dan
saluran nafas.
 Efek adjuvant ( tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun ) terhadap sistem
imunitas tubuh , misalnya logan golongan trasnsisi dan DEP / diesel exhaust
particulate.
 Efek procoagulant yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan memudahkan
penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
 Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal ( misalnya: dengan menekan fungsi
alveolar makrofag pada paru ).
Æ Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan
 Pengaruh jangka pendek :
 Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat atau kunjungan rutin dokter
akibat penyakit yang terkait dengan respirasi ( pernapasan ) dan kardiovaskular.
 Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit.
 Jumlah absensi ( pekerjaan ataupun sekolah ).
 Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah ).
 Pengaruh jangka panjang :
 Kematian akibat penyakit respirasi / pernapasan dan kardiovaskular.
 Meningkatnya insiden dan prevalensi penyakit paru kronik ( asma, penyakit paru
obstruktif kronis )
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin.
 Kanker.
Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan :
1. Particulate Matter (PM).
Penelitian epidemologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM
10 (termasuk di dalamnya partikulat yang bersal dari diesel /DEP) memiliki potensi
besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunujukan peningkatan
kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak
hanya pada penderita penyakit paru-paru , namun juga pada pasien dengan penyakit
jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh
partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepdatan lalu lintas/polusi udara
yang tidak biasanya morbiditas penyakit pernapasan ( pada anak dan lanjut usia ) dan
penyakit jantung (pada usia lanjut) meningkat signifikan. Penelitan lanjutan pada
hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistematik serta
menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah yang memicu proses
atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar
dalam jangka panjang juda dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun
leukimia) dan kematian pada janin.
Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa pajanan
polutan ( termasuk PM 10 ) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi
normal dimana belum terjadi gejala pernapasan yang menggangu aktifitas.
2. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi
fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti Nox, dan Volalite Organic
Compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi insflamasi
/peradangan pada paru dan mengganggu fungsi pertahanan paru dan
kardiovaskural. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan
fibrosis paru. Penelitian epidemologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang
tinggi dapat meningkatkan jumlah serangan asma.
3. Nox dan Sox
Nox dan Sox merupakan co-polutants yang cukup penting. Terbentuk salah satunya
dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi
menunjukan pajanan NO2,SO2,dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat
penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan
rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut.
Contoh gambar pengaruh polusi udara :

Æ Dampak polusi tanah terhadap kesehatan


Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masukkedalam tubuh dan kerentaan populasi yang terkena. Kronium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untul semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyababkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukimia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas,
pada dosis yang besar, pencemaran tanah yang dapat menyebabkan kematian.
Æ Dampak polusi air terhadap lingkungan
Bahaya dari akibat polusi air.
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk mengurainya. Jika O2
kurang, pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah,
air raksa, benzin, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut dapat
merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah
dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut
muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai jangka
panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin
mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh minyak
yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik,
melalui sungai atau dari kapal tangker yang rusak. Minyak yang mematikan burung dan
hewan laut lainnya, sebagai contoh: efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang.
Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik ke teluk minamata terakumulasi di
jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan
meninggal.

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air :


 Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
 Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
 Pendangkalan dasar perairan
 Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
 Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
 Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan yaitu selain membunuh hama dan
penyakit juga membunuh serangga dan makhluk terutama predator
 Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung
 Mutasi sel, kanker, dan leukimia
Macam-macam sumber polusi air :
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu: bahan-bahan yang mengandung
bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya,
bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan
yang tidak sedimen (endapan) dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT ( Dichloro Diphenil Trichonethan ) oleh para
petani, untuk membrantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara
berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang
berlebihan di perairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar
dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang ke sungai terus-
menerus selain mencemari air, terutama musim hujan ini akan menimbulkan banjir.
Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagii disetip
musim hujan. Sebenernya air hujan itu adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi
ujian apabila kita tidak mengelolanya dengan baik.
Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir
dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya terbatas,
air akan mengalir ke segala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya
terjadilah banjir. Itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin,
misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Cara mengatasi Polusi


Cara mengatasi polusi –Berikut adalah beberapa tips Cara mengatasi polusi lingkungan
udara kita yang dapat mengganggu kesehatan. Polusi biasanya terjadi di daerah ibukota
yang sudah memiliki teknologi yang serba menggunakan pabrik, otomatis memiliki limbah
dan polusi udara. Berikut ini ada cara sederhana mencegah polusi udara yang bisa kita
lakukan demi kebaikan bersama.
Cara mengatasi polusi udara yang mudah dan sederhana
 Cara mengatasi polusi pertama menanam dan merawat tumbuhan di lingkungan
sekitar kita. Proses fotosintesis ini adalah sebuah proses yang juga dapat dikenal
dengan sebuah proses memasak makanan oleh tumbuhan. Dikatakan demikian karena
memang proses ini dilakukan oleh tumbuhan untuk menghasilkan makanan bagi
tumbuhan itu sendiri. Hasil makanan yang telah dihasilkan ini pun nantinya juga
dapat dimanfaatkan bagi makhluk hidup yang lain yaitu hewan dan manusia. Walau
pun seberapa luas dan lebarnya taman di rumah kita atau Tempat keja dan sekolahan,
Hal ini berguna untuk menyejukan udara, Dan mengurangi polusi udara di sekitar
kita. Jika ada lahan kosong anda bisa menanam tumbuhan disitu
 Gunakan Kendaraan yangg ramah Lingkungan seperti sepeda,dokar, becak, jika
Kamu ingin menggunakan motor atau pun mobil, Pengecekan lah mesin terdahulu
supaya Mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara. Hal ini merupakan
mungkin cara mengatasi polusi udara yang sangat sulit dilakukan semua orang.
 Cara mengatasi polusi selanjutnya gunakan Bahan bakar yg ramah lingkungan .
 Lakukan Gerakan menanam Pohon di pinggir jalan Yang berkordinasi dengan dinas
tata kota.
 Gunakan tranportasi umum seperti ankot, busway dll, jika tdk perlu sekali simpan lah
kendaraan pribadi anda dirumah dan gunakan transportasi umum yg ada. ini akan
membantu mengurangi polusi udara.
 Ikutlah komunitas bersepeda. alat kendaraan yg ramah lingkungan ini akan membantu
anda mengurangi polusi udara yg ada.

DAFTAR REFERENSI

http://muhammadbidin.blogspot.com/2013/06/cara-mengatasi-polusi.html

http://adelkudel30.wordpress.com/education/ilmu-pengetahuan-alam/dampak-dampak-polusi/

http://zhainal99.blogspot.com/2013/09/akibat-polusi-terhadap-kesehatan-tubuh.html

http://materiipadampakpolusiudara.blogspot.com/

http://www.miung.com/2013/04/pengertian-polusi-pencemaran-air-udara.html

Anda mungkin juga menyukai