Anda di halaman 1dari 63

Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

A. Dampak Polusi Udara


Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar)
di udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing
polutan di udara mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah
tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di
lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan
gangguan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara
langsung. Tetapi udara yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas
seperti pemanasan global dan hujan asam. Peristiwa pemanasan global
ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam adalah
meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah
SO2 (sulfur dioksida) diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan
bermotor dan industri atau hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan
bakar minyak dan batubara.
1. Dampak bagi kesehatan
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan
lingkungan adalah:
1. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal
konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan
aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat,
kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-
paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat
menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia
bila kontak terjadi pada waktu cukup lama

Konsentrasi gas CO di Konsentrasi COHb


udara (ppm) dalam darah (%) Gangguan pada tubuh
3 0,98
Tidak ada

5 1,30
Belum begitu terasa

10 2,10
Gangguan sistem saraf sentral

20 3,70
Gangguan panca indera

40 6,90
Gangguan fungsi jantung

60 10,10
Sakit kepala

80 13,30
Sulit bernafas

100 16,50
Pingsan hingga kematian
(Ernawati dkk. 2008)
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Pusing/sakit kepala
b) Rasa mual
c) Pingsan (ketidak sadaran)
d) Kerusakan jaringan otak
e) Sesak nafas
f) Kematian
g) Gangguan pada kulit
h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
2. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a) Iritasi mata
b) Radang saluran pernafasan
c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
3. Materi partikulat
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk
batu bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk
kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri,
pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah konstruksi
(pembangunan gedung).
Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan
hungga kangker paru-paru.
Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun).
Timbal yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi
tertentu dapat menyebabkan :
a) menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem
syaraf.
b) Radang paru-paru sampai kanker paru-paru
c) Gangguan jantung
d) Gangguan ginjal
e) Keterbelakangan mental pada anak-anak
f) Gangguan kesehatan pada hewan
4. Asap rokok
Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR
Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan
Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik
Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak
boleh dari 1,5 mg dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.
Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :
– formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar)
– nikotin,
– gas CO.
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Gangguan pernafasan
b) Penyakit jantung
c) Flek di paru-paru
d) Kanker paru-paru
5. Zat-zat penyebab kanker
Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan
udara dalam ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan
antara lain:
a) kloroform
b) para-diklorobenzena
c) tetrakloroetilen
d) trikloroetan
e) radioaktif (Radon (Ra))
Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker.
6. Suara
Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB.
Kekuatan suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga
memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :
a) Gangguan organ pendengaran
b) Kerusakan organ pendengaran
c) Tuli
d) Gangguan jantung
e) Sakit kepala
f) Stress secara psikologis
2. Asbut (asap kabut)
Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap)
dan fog (kabut)). Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan
kabut tebal menyelimuti kota London dampak dari revolusi industri besar-
besaran di kota tersebut.
Berdasarkan jenis polutan penyebabnya:
a) Asbut industri
Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi
partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri.
Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri menyebabkan
warnanya menjadi keabu-abuan.
b) Asbut fotokimia
Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida
(NO) yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon
yang berasal dari berbagai sumber. Gas nitrogen oksida dan hidrokarbon
diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3). Ozon diudara
juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-
senyawa jenis polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan
lingkungan.
Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan.
Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.
3. Hujan Asam
Sejarah Hujan Asam
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui
dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General
History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam
sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.
Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa
penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi
untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor
penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat.
Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun
1872. Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara
hujan dengan polusi udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di
Kota Manchester, Inggris. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada
bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical
Technology“.
Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH–
dalam air. Semakin banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman
air turun atau pH turun atau air menjadi asam, sedangkan jika
kandungan ion OH– meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik
atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH–
dalam air sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam
air. Lihat gambar berikut

(http://nms-oetz.tsn.at/chemie/ch_grafiken/ph-skala_600x365.jpg)
Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan
mempunyai pH kurang dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai
pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air murni adalah zat dengan derajat
keasaman netral atau air mempunyai pH = 7.
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan
didalamnya dan nilai pH nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan
normal terjadi pembentukan senyawa asam karena reaksi antara gas
CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
CO2 + H2O3 H2CO3
(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)
Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat
keasamannya (pH) menjadi ± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam
tersebut berguna untuk melarutkan mineral-mineral yang dibutuhkan oleh
tumbuhan.
(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)
(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)
Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan
kendaraan bermotor meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar.
Bahan bakar fosil menghasilkan limbah berupa senyawa gas SO2 , NOx.
Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat
keasaman air hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH)
dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di sebut hujan asam. Polutan yang
menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro
fluoro carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam
sulfat (H2SO4), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air
membentuk asam nitrat (HNO3). Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia
menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air membentuk asam
klorida (HCl).
Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:
1. Pembentukan asam sulfat (H2SO4)
SO2 + H2O -> H2SO4
2. Pembentukan asam nitrat (HNO3)
NO2 + H2O -> HNO3
3. Pembentukan asam klorida
Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa
tahapan, yaitu tahapan reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida
biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan
Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*
CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3

(https://emasanam.files.wordpress.com/2011/05/56298-acid-rain-1a.jpg)
Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan
deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam
hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen
Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di
Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian
yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di
Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai
175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat
mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber
pencemar.
Catatan:
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di
Indonesia,
Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton
per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun.
Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4
ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah :
1. mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam
sehingga mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota
air terpengaruh oleh pH air. (pH air kurang dari 5,6)
2. dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan
kematian tanaman.
3. dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air
yang tercemar oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya.
4. dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam,
seperti motor, mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen
bangunan, seperti gedung, patung, candi, monumen dan lain-lain.
5. menyebabkan gangguan pernafasan.
6. dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Acid_rain_wo
ods1.JPG/800px-Acid_rain_woods1.JPG)
(http://static.howstuffworks.com/gif/acid-rain-4.jpg)

4. Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global


Efek Rumah Kaca
Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan
proses atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi
secara alami maupun oleh aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan
naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen monoksida),
SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke
atmosfera bumi. Konsentrasi gas CO2 meningkat karena kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya (absorbsi).
Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau
partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan
bumi, 5% di pantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi
sinar infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar
inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh awan dan
gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke permukaan
bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga
agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda.
Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green
house
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang
berada di atmosfer. Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya
revolusi industri di Eropa memasuki abad 21, ketika itu pemakaian batubara
sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang tinggi sehingga
limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida
juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti
peningkatan jumlah gas yang lainnya seperti metana dan freon yang
digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau penimpanan.
Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :
• Gas karbon dioksida (CO2)
• Gas nitrogen oksida (NOx )
• CH4 (metana) dan
• Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)
Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak,
batubara dan gas alam) oleh industri, transportasi maupun rumah tangga.
Demikian juga dengan pembakaran hutan dan peristiwa alam seperti gunung
meletus.
Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global.
Dampak Pemanasan Global
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan
bumi rata-rata 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim
yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan
2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin
banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap
atmosfer yang akhirnya meningkatkan suhu permukaan bumi.
Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang
ekstrim di bumi, yang dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap
karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan
pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan
selatan. Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu permukaan
air laut. Menurut laporan IPCC tahun 2007 peningkatan permukaan air laut
sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8 mm/tahun dan sejak
tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di kutub
utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).
Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah:
a. Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air
laut.
b. Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai.
c. Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai
d. Meningkatkan penyebaran penyakit munlar.
e. Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat.
f. Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan,
berdampak kekurangan air kematian tanaman.
g. Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah.
h. Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.
i. Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah
atau beradaptasi dengan suhu yang makin tinggi.
j. meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi.
5. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2)
yang kita gunakan untuk bernafas membentuk hampir 20% atmosfer.
Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen jumlahnya sedikit dalam
atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan
bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari berbagai
percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan
dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari
matahari.
http://edukasi.depdiknas.go.id/file_storage/pengetahuan_populer/PP_50/Imag
e/h_2.JPG
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik.
Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap
sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan
dan tanaman.
Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi
sinar UV (ultraviolet) yang dipancarkan matahari ke bumi.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk
semua hidupan di bumi.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah
kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan
ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon
global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa
dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50
hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat
ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC
terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom
klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara
ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan
‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan normal
pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas
telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon
berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991,
permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di
seluruh Antartika.
Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan
ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations Environment Programme”
(UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan
untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka
panjang.

(http://konsultasispiritual.com/wp-
content/uploads/2010/03/OZONEHOLE111.jpg)
Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data
Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah
internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana
Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol
Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.

(http://dwiwildhatuljannah.files.wordpress.com/2010/03/02-ozon.jpg)
Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal
tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini
memungkinkan tingkat penggunaan dan produksi terkait CFC untuk turun ke
tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50% pada
1999.

B. DAMPAK POLUSI AIR


Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan
hidup yaitu bagi kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang
telah tercemar mutunya menjadi turun dan bahkan tidak memenuhi standart
kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Air tercemar
menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin
mengandung bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu
kehidupan biota air. Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan
manusia seperti industri, rumah tangga, pertanian, pertambangan dan lain-
lain. Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik maupun anorganik.
1. Gangguan Kesehatan
Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak
menular
a. Penyakit menular
Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena
berbagai sebab antara lain:
a) Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan
pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
b) Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih,
sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.
c) Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk
perkembang biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang
berkembang biak dalam air dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam
penyakit menular.
Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air
tercemar.

Jenis Mikroba Penyakit Gejala

Virus

Demam, sakit kepala, sakit perut,


kehilangan selera makan, pembengkakan
– Hepatitis A Hepatitis A hati sehingga tubuh menjadi kuning

Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit


pada tungkai dan punggung, kelumpuhan
– Virus Polio Poliomyelitis dan kemunduran fungsi otot

Bakteri

Diare yang sangat parah, muntah-muntah,


– Vibrio Cholerae Kolera kehilangan cairan yang sangat banyak
sehingga menyebabkan kejang dan lemas

Buang air besar (BAB) berkali-kali


dalam sehari, kotoran encer
– Escherichia coli(strain (mengandung banyak air), terkadang
patogen) Diare diikuti rasa mulas atau sakit perut.

Infeksi usus besar, diare, kotoran


mengandung lendir dan darah, sakit
– Shigella dysentriae Disentri perut.

Sakit kepala, demam diare, muntah-


muntah, peradangan dan pendarahan
– Salmonella typhi Tifus usus.

Protozoa

– Entamoeba histolytica Disentri amuba Sama seperti disentri oleh bakteri

– Balantidium coli Balantidiasis Pandarahan usus, diare berdarah

Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam


– Giardia lamblia Giardiasis perut, bersendawa, kelelahan.

Metazoa(Cacing Parasit)

– Ascaris Demam, sakit perut yang parah,


lumbricoides(cacing gelang) Ascaris malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan

Gangguan pencernaan, rasa mual,


– Taenia saginata(cacing kehilangan berat badan, rasa gatal di
pita) Taeniasis anus.

Gangguan pada hati dan kantung kemih


sehingga terdapat darah dalam urin, diare,
– Schistosoma sp.(cacing tubuh lemas, sakit perut yang terjadi
pipih) Schistosomiasis berulang-ulang.
b. Penyakit tidak menular
Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular,
walaupun juga termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian. Zat pencemar air yang menyebabkan penyakit adalah senyawa
anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik yang mengandung
unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk
hidup.
Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit

Nama Zat Sumber Nama Penyakit

Keracunan Cd dapat menyebabkan


Cd adalah logam berat yang banyak kerusakan organ ginjal dan hati,
digunakan oleh industri seperti: mempengaruhi otot polos pembuluh
pabrik pipa PVC, pabrik pengolahan darah, tekanan darah tinggi
Kadmium (Cd) karet, pabrik kaca menyebabkan gagal jantung.

Keracunan kobalt merusak kelenjar


Di industri sebagai bahan campuran tiroid (gondok), menyebabkan
untuk membuat magnet, alat kekurangan hormon hasil kelenjar
pemotong, alat penggiling, mesin gondok.Menyebabkan gagal jantung
pesawat terbang, pewarna kaca, dan endema (pembengkakan jaringan
Kobalt (Co) keramik dan cat akibat kelebihan cairan dalam sel)

Dalam industri, merkuri digunakan Merkuri masuk ke tubuh manusi bisa


untuk proses pembuatan klorin. melalui konsumsi ikan yang tercemar
Merkuri juga terdapat dalam baterai, merkuri. Pada ibu hamil,
cat, plastik, termometer, lampu menyebabkan bayi cacat mental.
tabung, kosmetik, dan hasil Dalam waktu lama bisa menyebabkan
Merkuri (Hg) pembakaran batu bara kerusakan ginjal, saraf dan jantung.

Pb dengan konsentrasi >15 mg/l


dalam darah berbahaya
bagi kesehatan.Pada wanita hamil,
Limbah Pb berasal dari rembesan keracunan Pb menyebabkan
sampah kaleng yang mengandung keguguran, kelahiran prematur, atau
timbal, cat yang mengandung kematian janin.Pada anak-anak
timbal, bahab bakar yang bertimbal, menyebabkan cacat mental dan
pestisida, korosi pipa yang gangguan fisik.
Timbal (Pb) mengandung timbal. Pada orang dewasa menyebabkan
hipertensi.

Senyawa berklorin antara lain


adalah dikloro-difenil-trikloroetana
(DDT), aldrin, heptaklor dan
klordan sebagai bahan pestisida.
Senyawa ini biasa diapakai untuk
membasmi serangga dan hama.
Senyawa industri adalah
poliklorinasi bifenil (PCB) dan
dioksin. DDT dan PCB dialam
dapat mengalami magnifikasi
biologi saat memasuki rantai
makanan atau senyawa tersebut
terakumulasi dalam makhluk hidup
dan konsentrasinya meningkat pada
makhluk hidup dan konsentrasinya Senyawa berklorin bersifat persisten
terus meningkat pada mkhluk hidup di alam terakumulasi dalam tubuh
yang berada di posisi lebih atas pada yang berbahaya bagi tubuh. Senyawa
rantai makanan. Berarti manusia berklorin menyebabkan kerusakan
Senyawa adalah makhluk yang sangat berbagai organ, terutama hati dan
Organik beresiko menerima senyawa- ginjal dan dapat menimbulkan
Berklorin senyawa tersebut. kanker.
2. Air Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukannya
Polutan di air menyebabkan penurunan mutu air hingga ke tingkat tertentu.
Air yang mutunya turun mnyebabkan tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya. Jadi air tidak dapat digunakan menurut keperluannya.
Contohnya adalah sebagai berikut:
a. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
Air yang tercemar menjadi berbau, keruh dan mengandung kuman atau zat
berbahaya. Air yang tercemar tersebut tentu tidak memenuhi standar untuk
keperluan air minum, sebagai alat pembersih (mandi dan mencuci).
b. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
Industri membutuhkan air dengan syarat yang sesuai industrinya. Contohnya
industri pengolahan buah dan sayur memerlukan air yang tidak tercemar.
c. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Air yang sesuai untuk pertanian dan perikanan adalah yang mempunyai nilai
pH sedang (6 – 8). Pencemaran air akan merubah nilai pH (derajat
keasaman). Polutan dari zat-zat anorganik tertentu ada yang bersifat beracun
bagi hewan dan tanaman.
3. Menurunnya populasi berbagai biota air
Penurunan populasi biota air membawa kerugian yang sangat besar. Kerugian
secara langsung adalah berkurangnya sumber mata pencaharian bagi sebagian
besar orang sedangkan kerugian secara tidak langsung adalah keseimbangan
ekosistem menjadi terganggu. Beberapa polutan berbahaya bagi biota air
adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak,
sedimen dan panas.
a. Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan seperti fosfat dan nitrogen yang jumlahnya berlebihan di
perairan dapat menjadi polutan. Perairan yang mengandung polutan tersebut
mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan ganggang (algae)
berkembang biak dengan sangat subur sehingga populasinya berkembang
pesat. Peristiwa perkembangan ganggang secara cepat/pesat disebut algae
blooming.
Akibat dari algae blooming adalah :
a) Mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena
permukaan tertupi ganggang.
b) Ganggang yang beracun dapat meracuni biota air.
c) Ganggang yang mati, sel-selnya turun ke dasar perairan mengalami
pembusukan meningkatkan populasi bakteri pengurai yang membutuhkan
oksigen. Peningkatan jumlah populasi bakteri pengurai meningkatkan
kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand) di perairan.
Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved
Oxygen). Penurunan DO mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama
bagi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah.
b. Limbah yang membutuhkan oksigen
Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan
peningkatan BOD akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang
membusukkan limbah. Peningkatan BOD menurunkan DO di perairan,
sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran terhadap
kondisi DO yang rendah.
c. Minyak
Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai. Pencemaran
minyak dapat menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena
minyak bersifat sebagai racun. Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu
burung dan rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu
atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan menjaga suhu
tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun
drastis.
d. Sedimen / endapan
Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi
keruh sehingga menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan.
Perairan yang kekurangan cahaya menyebabkankemampuan fotosintesis
ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang.
Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan penurunan
populasi biota air lainnya.
Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat,
membawa endapat bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota
air lainnya.
e. Panas
Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis.
Perubahan suhu mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar
menurunkan DO di perairan.
C. Dampak Polusi Tanah
Tempat pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan
berbagai jenis limbah, sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi
tanah. Meningkatnya perekonomian dan jumlah penduduk menyebabkan
peningkatan jumlah limbah. Masalah polusi tanah juga terjadi di areal
pertanian, industri dan pertambangan.
1. Tempat pembuangan
Tempat pembuangan limbah/sampah baik tempat pembuangan sementara
maupun tempat pembuangan akhir (TPA) menimbulkan berbagai dampak
polusi. Berbagai jenis limbah yang tertumpuk seperti limbah cair, padat,
organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai akan bertumpuk
selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas.
Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian
maupun aktivitas lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya
bagi kesehatan. Limbah organik ada yang mengandung senyawa beracun,
seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di tanah seperti
tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi
tempet berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan
penyakit. Limbah organik yang membusuk dapat mengundang hewan
penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.
Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang
mengandung senyawa beracun dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan
lindi dapat meracuni tanah dan gas metan adalah gas berbau tidak sedap yang
dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk gas rumah kaca.
2. Lingkungan pertanian
Pencemaran tanah dilingkungan pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-
sisa tumbuhan dapat terjadi karena penggunaan pestisida kimia, pupuk dan
irigasi. Pestisida dapat membunuh hama pengganggu dan dapat juga
membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan tanah seperti cacing
tanah dan mikroorganisme.
Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman.
Pestisida dan pupuk dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat
menjadi polutan di air jika terbawa oleh aliran air ke perairan.
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu
peningkatan kadar garam. Kadar garam yang terlalu tinggi pada tanah
menyebabkan keracunan pada tanaman.
Daftar Pustaka
1. Ernawati, Dkk, 2008, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK
Kelas XI, Jakarta, Erlangga
2. https://emasanam.files.wordpress.com/2011/05/56298-acid-rain-1a.jpg
3. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Acid_rain_w
oods1.JPG/800px-Acid_rain_woods1.JPG
4. http://static.howstuffworks.com/gif/acid-rain-4.jpg
5. http://edukasi.depdiknas.go.id/file_storage/pengetahuan_populer/PP_50/I
mage/h_2.JPG
6. http://konsultasispiritual.com/wp-
content/uploads/2010/03/OZONEHOLE111.jpg
7. http://dwiwildhatuljannah.files.wordpress.com/2010/03/02-ozon.jpg
8. http://nms-oetz.tsn.at/chemie/ch_grafiken/ph-skala_600x365.jpg
9. https://id.wikipedia.org/wiki/PH
Latihan
1. Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan lingkungan tercemar!
3. Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi yang utama?
4. Jelaskan tentang sifat-sifat gas CO dan sumbernya!
5. Sebutkan sumber gas sulfur oksida yang berasal dari aktivitas manusia dan
jelaskan tentang sifat gas sulfur oksida !
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hujan asam dan dampaknya?
7. Jelaskan bagaimana pemanasan global yang tejadi saat ini!
8. Bahaya apakah yang timbul dari penipisan lapisan ozon di lapisan
stratosfer?
9. Jelaskan tiga penyakit menular yang dapat disebarkan melalui air
10. Sebutkan jenis mikroorganisme patogen yang dapat tersebar melalui air
beserta penyakit yang dapat ditimbulkannya!
11. Jelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan karena keracunan timbal!
1. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
2. Polutan udara yang berupa cairan dapat membentuk ….
1. Kabut
2. Asap
3. Halimun
4. Pencemaran air
5. Debu
1. Gas yang menyebabkan pengikatan oksigen dalam darah terganggu karena
gas ini berikatan dengan hemoglobin dalam darah adalah ….
1. Hidrokarbon
2. Karbon dioksida
3. Karbon monoksida
4. Amonia
5. Klorin
1. Berikut ini yang bukanmerupakan dampak pencemaran gas nitrogen
oksida adalah ….
1. Bronkitis
2. Penipisan ozon
3. Hujan asam
4. Pemanasan global
5. Asbut
1. Sumber emisi global yang menghasilkan gas karbon dioksida terbesar
adalah ….
1. Kebakaran hutan
2. Penggunaan gas alam
3. Kilang minyak
4. Pembakaran batu bara
5. Kendaraan bermotor
1. Salah satu dampak pemanasan global adalah ….
1. Bertambahnya volume air laut.
2. Terjadi gempa bumi dimana-mana
3. Timbul wabah penyakit menular
4. Banyak timbul kasus keracunan gas CO
5. Rusaknya bahan-bahan logam dan bangunan akibat korosi
1. Penggunaan CFC pada berbagai produk pendingin telah banyak dikurangi
karena gas ini dapat menimbulkan ….
1. Kanker
2. Hujan asam
3. Keracunan
4. Lubang ozon (black hole)
5. Asbut
1. Asbut dapat menimbulkan kematian karena ….
1. Merusak ginjal
2. Menimbulkan kelainan pada jantung
3. Menyebabkan gangguan pernafasan
4. Mengganggu suplai oksigen tubuh
5. Menimbulkan stres
1. Gas berikut ini yang dapat menimbulkan hujan asam adalah ….
1. SO2
2. O3
3. H2S
4. CO2
5. S2
1. Berikut ini yang bukan contoh dampak yang ditimbulkan oleh polusi air
adalah ….
1. Air tidak dapat digunakan untuk minum, mandi dan bercocok tanam
2. Mudah terserang diare dan / atau disentri
3. Keracunan logam berat
4. Menurunkan BOD di perairan
5. Akumulasi senyawa berbahaya dalam tubuh biota air
1. Unsur N dan P merupakan polutan air yang dapat menyebabkan ….
1. Salinisasi
2. Magnifikasi biologi
3. Eutrofikasi
4. Keracunan pada biota air
5. Kematian burung dan mamalia air
1. Berikut ini yang bukan merupakan keracunan merkuri adalah ….
1. Cacat mental pada janin
2. Kerusakan saraf
3. Perubahan perilaku
4. Tekanan darah tinggi
5. Kerusakan ginjal
1. Contoh penyakit menular yang ditimbulkan oleh polusi air adalah ….
1. Cacar
2. TBC
3. Polio
4. Bronkitis
5. Influenza
1. Logam Co dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa ….
1. Kerusakan kelenjar gondok (tiroid)
2. Kanker paru-paru
3. Gagal ginjal
4. Kemunduran fungsi otak
5. diare
1. Hal berikut ini yang bukan merupakan akibat dari membuang sampah
secara sembarangan ke sungai adalah ….
1. Pendagkalan sungai
2. Terhambatnya arus sungai
3. Menurunnya populasi bakteri pembusuk
4. Air sungai menjadi tidak layak dikonsumsi
5. Meningkatnya kekeruhan air
1. Penggunaan pestisida secara berlebihan justru dapat menurunkan
produktivitas hasil pertanian karena ….
1. Membunuh hama pengganggu
2. Membunuh tanaman produksi
3. Tidak memberikan pengaruh sama sekali
4. Membunuh biota lain yang menyuburkan tanah
5. Mencemari perairan di dekat tempat pengaplikasiannya.
1. Suatu ekosistem sungai memiliki jaring-jaring makanan sebagai berikut
Jika sungai tersebut tercemar DDT dari lahan pertanian dekat sungai,
makhluk hidup yang akan mengonsumsi DDT dalam konsentrasi paling
besar adalah ….
1. Tumbuhan air
2. Ikan kecil
3. Ikan besar
4. Manusia
5. Udang
1. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat
pemanasan global adalah …
1. Tidak membangun gedung yang ditutupi kaca
2. Memperbanyak kendaraan bermotor
3. Memeriksa emisi gas buangan kendaraan bermotor
4. Melakukan pembakaran untuk membuka lahan hutan
5. Mengalih fungsikan hutan menjadi kebun produksi
1. Jika perairan menjadi semakin keruh maka terjadi ….
1. Penurunan jumlah sedimen di perairan
2. Peningkatan laju aliran air
3. Penurunan populasi ganggang fotosintetik
4. Perbaikan kondisi rantai makanan di perairan
5. Pengurangan volume endapan
1. Berikut ini bukanakibat yang mungkin terjadi, bila larian pupuk yang
berlebih dari areal pertanian memasuki perairan di sekitarnya, adalah ….
1. Populasi ganggang dan tumbuhan air meningkat
2. DO pada perairan meningkat
3. Populasi bakteri pembusuk meningkat
4. Penetrasi cahaya ke dalam perairan terganggu
5. Populasi ikan menurun
1. Berikut ini adalah bukan dampak polusi tanah yang ditimbulkan oleh
limbah padat anorganik adalah ….
1. Memakan lahan karena akan menumpuk untuk waktu yang lama
2. Dapat mengganggu kesehatan bila mengandung senyawa kimia
berbahaya
3. Menimbulkan bau tak sedap karena mengalami pembusukan bakteri
4. Mengganggu estetika
5. Lahan menjadi tidak subur karena berkurangnya populasi bakteri pe

Pengertian polutan dan contohnya terlengkap – Apakah yang dimaksud dengan polutan? berikut di bawah ini
adalah penjelasan mengenai definisi polutan secara lengkap.

A. Apakah itu polutan?

Polutan adalah bahan atau zat yang dapat menjadi penyebab pencemaran. Bahan yang menyebabkan pencemaran
tersebut bisa berasal dari pabrik atau industri, rumah tangga, hasil dari sisa-sisa kegiatan atau aktivias pekerjaan
misalnya seperti bekas galian bahan tambang.

B. Zat-zat yang disebut polutan

Adapun zat yang terdapat di alam yang bisa disebut dengan polutan atau pencemar jika bahan tersebut:

 Jumlah dari zat tersebut sudah melampaui batas keadaan normal. Jika suatu benda atau zat yang
jumlahnya sudah tidak bisa terkontrol maka benda atau zat tersebut dapat menjadi polutan yang nantinya
merugikan.
 Benda atau zat tersebut berada di waktu yang tidak tepat.
 Benda atau zat tersebut berada di tempat yang tidak tepat.

Baca juga mengenai: Pengertian polusi udara atau pencemaran udara secara jelas.

Asap pabrik adalah salah satu jenis polutan

Adapun beberapa sifat dari polutan yang dapat memberikan pengaruh pada lingkungan, diantaranya Dapat
menyebabkan kerusakan khususnya pada lingkungan sementara, akan tetapi jika telah bereaksi dengan zat
lingkungan dapat tidak merusak lagi dan dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan dalamjangka waktu yang
lama.

Bahan pencemar tersebut dapat dibedakan dalam beberapa bentuk diantaranya seperti cairan, gas, padat
(partikel)serta dapat berupa juga organisme, seperti misalnya bakteri atau virus, ataupun dapat juga berupa sebagai
senyawa kimia organik dan anorganik. Selain itu dapat pula berupa suara (polusi suara) dan panas. Polutan sering
disebut juga dengan kontaminan/Contaminant.

B. Jenis-jenis polutan dan berdasarkan sifatnya

Adapun jenis-jenis dari polutan berdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi 2 diantaranya:

 Yang pertama, Polutan biodegredable adalah suatu jenis polutan yang bisa diuraikan oleh proses alam,
Seperti contohnya: kertas, kayu, dedaunan, dan bahan organik lainnya.
 Yang kedua, Polutan non biodegredable adalah suatu jenis polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses
alam sehingga polutan tersebut akan tetap ada pada lingkungan untuk jangka waktu yang lama. Seperti
contohnya: pecahan gelas atau kaca, kaleng-kaleng bekas, logam, residu radioaktif, dan lain-lain.

######

Dampak polusi meliputi :


 Dampak polusi terhadap kesehatan (manusia)
 Dampak polusi terhadap lingkungan hidup

1. Polusi Udara
Dampak polusi udara terhadap kesehatan
Polusi udara, menyebabkan beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan polutan di udara, antara
lain:
1) Karbonmonoksida (CO) sangat mudah berikatan dengan Hb yaitu 200 kali lebih kuat dibandingan
ikatannya dengan oksigen. Dalam darah, CO berikatan dengan Hb membentuk karboksihemoglobin
(COHb) dengan reaksi sebagai berikut :
CO + Hb  COHb
Konsentrasi gas CO sebanyak 10 ppm belum terasa, 20 ppm gangguan panca indera, 40 ppm gangguan
fungsi jantung, 60 ppm sakit kepala, 80 ppm sulit bernafas, dan konsentrasi 100 ppm menyebabkan
pingsan hingga kematian.
Gejala keracunan CO : pusing, sakit kepala, mual, sesak nafas, pingsan, kerusakan otak, gangguan kulit
dan penglihatan jangka panjang, kematian.
2) Gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan ozon dengan konsentrasi yang semakin meningkat mampu
menimbulkan iritasi mata, radang saluran pernafasan, dan gangguan pernafasan kronis (bronkhitis,
emfisema, dan asma). Gejala : sesak nafas akibat kerusakan organ pernafasan.
3) Materi partikulat (serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, serat asbes, timbal, serbuk sari bunga,
dll).
Timbal merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Untuk
menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi motor bakar, bensin diberi zat
tambahah TEL (tetra etil lead atau Pb(C 2H5)4). Setelah mengalami pembakaran di dalam motor, timbal
dilepaskan ke udara dalam bentuk oksida timbal. Timbal merupakan racun keras, akumulasi timbal dalam
tubuh dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf, radang paru hingga kanker
paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, keterbelakangan mental pada anak.
Serbuk sari (pollen) bunga menyebabkan gangguan pada penderita alergi saluran pernafasan (seperti :
asma).
Penyakit yang disebabkan oleh polutan partikulat di daerah industri dan teknologi
adalahPneumoconiosis, yaitu gangguan sistem pernafasan yang disebabkan oleh partikel debu yang
masuk dan mengendap di paru-paru. Pneumoconiosis dibedakan menjadi 5 yaitu:
a. Silikosis, disebabkan oleh debu silika (SiO2) yang masuk ke paru-paru dan mengendap, banyak terdapat
di pabrik besi & baja, keramik, pengecoran beton, bengkel besi, serta penambangan besi, timah, dan
batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun. Gejala: sesak nafas, batuk, dahak, dan pada kondisi parah
menyebabkan kegagalan kerja jantung. Penyakit ini belum ada obatnya.
b. Asbesitosis, disebabkan debu atau serat asbes yang masuk dan mengendap di paru-paru. Asbes adalah
campuran dari berbagai macam silikat, terutama magnesium silikat. Banyak terdapat pada pabrik dan
industri yang menggunakan serat asbes. Gejala: sesak nafas, batuk disertai dahak, ujung jari
membesar/melebar. Selain itu serat asbes dapat menyebabkan penebalan selaput paru-paru/pleura; dan
tumor/kanker paru.
c. Bisinosis, disebabkan debu/serat kapas yang terhirup dan mengendap di paru-paru. Terdapat pada
pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, dan industri garmen. Masa inkubasi sekitar 5 tahun. Gejala: sesak
nafas, berat di dada. Pada stadium lanjut diikuti dengan bronkhitis kronis dan emphysema.
d. Antrakosis, disebabkan debu batubara. Terdapat pada penambangan batubara, lokomotif/kapal laut
berbahan bakar batubara, pekerja boiler PLTU berbahan bakar batubara. Masa inkubasi 2 – 4 tahun.
Gejala: sesak nafas. Adanya kandungan silikat pada batubara menyebabkan penyakit antrakosis sering
juga disertai silikosis. Antrakosis dibagi 3 yaitu: antrakosis murni, silikoantrakosis, dan
tuberkosilikoantrakosis.
e. Beriliosis, disebabkan oleh debu logam berilium baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat dan
halogenida. Terdapat pada industri yang menggunakan campuran berilum dan tembaga, pabrik
fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, dan industri pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
Masa inkubasi sampai dengan 5 tahun. Debu logam berilium dapat menyebabkan penyakit nasofaringitis,
bronkhitis, dan pneumonitis. Gejala: sedikit demam, batuk kering, mudah lelah, berat badan turun, dan
sesak nafas.
4) Asap rokok, mengandung zat berbahaya yaitu: CO, CO 2, akrolein, nikotin, tar, amoniak, asam format,
hidrogen sianida, nitrogen oksida, formaldehid, fenol, aceton, naftalen, DDT, hidrogen sulfida, piridin,
metil klorida, metanol, kadmium, arsenik, radioaktif Polonium-201, asetol, metil klorida. Gangguan yang
ditimbulkan: gangguan jantung, gangguan pertumbuhan janin, impotensi, dan kanker.
5) Zat karsinogen, seperti: kloroform, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen, trikloroetan, dan radioaktif
Radon.
6) Asbut (asap dan kabut)

Dampak polusi udara terhadap lingkungan


1) Asbut (Asap dan Kabut)
Asbut terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Asbut industri, yaitu materi gas (terutama sulfur oksida) dan partikulat yang keluar dari cerobong asap
pabrik. Asbut ini berwarna keabuan.
b. Asbut fotokimia, yaitu materi gas polutan dari kendaraan bermotor (terutama nitrogen oksida) yang
mengalami reaksi fotokima dengan hidrogen di atmosfer membentuk ozon. Asbut ini berwarna
kecoklatan.
Keberadaan asbut ini dapat mengganggu aktivitas penerbangan (mengganggu penglihatan) dan juga
dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

2) Hujan Asam (Acid Rain)


Hujan asam yaitu segala macam hujan yang memiliki pH di bawah 5,6. Air hujan normal/alami memiliki
pH (5,6-5,7), karena CO2 di udara yang larut dalam air hujan akan berbentuk sebagai asam lemah yang
sangat bermanfaat membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
binatang. Hujan asam pertama kali dilaporkan di Manchester (Inggris) pada tahun 1852. Hujan asam
terutama disebabkan oleh revolusi industri yang menghasilkan gas sulfur oksida dan nitrogen oksida yang
mencemari atmosfer.
Senyawa bersifat asam yang larut dalam hujan asam adalah : asam sulfat, asam nitrit dan asam nitrat.

Reaksi pembentukan asam sulfat (H2SO4) di atmosfer :


S + O2  SO2
2SO2 + O2  2SO3
SO3 + H2O  H2SO4

Reaksi pembentukan asam nitrit dan asam nitrat di atmosfer :


1. Pembentukan nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen trioksida (NO3).
2NO + O2  2NO2
O3 + NO  NO2 + O2
NO2 + O3  NO3 + O2
2. Pembentukan dinitrogen pentaoksida (N2O5) dan reaksi nitrogen trioksida
NO3 + NO2  N2O5
NO3 + NO  2NO2
3. Pembentukan asam nitrit (HNO2) dan nitrat (HNO3) dengan adanya uap air
N2O5 + H2O  2 HNO3
NO2 + NO + H2O  2 HNO2

Dampak negatif hujan asam :


 Melarutkan mineral-mineral dalam tanah (Ca, potassium dan nutrien lain) sehingga kesuburan tanah
menjadi berkurang.
 Melarutkan logam-logam berat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air
permukaan.
 Menghancurkan jaringan tumbuhan sehingga menghambat pertumbuhannya dan dapat menyebabkan
kematian.
 Menurunkan derajat keasaman (pH) perairan sehingga ekosistem air terganggu : ikan, tumbuhan air dan
biota perairan terganggu/mati.
 Merusak gedung, bangunan, dan patung-patung yang indah karena kalsiumnya larut bersama hujan
asam.
 Menyebabkan korosi pada logam.
 Cat menjadi pudar.
 Menyebabkan penyakit pernafasan.
 Kulit menjadi lebih rapuh.
 Pada ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan meninggal.

Usaha untuk mengurangi dampak hujan asam :


 Menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur rendah
 Mengurangi kandungan sulfur sebelum pembakaran
 Pengendalian pencemaran selama pembakaran. Slah satu teknologi ialah lime injection in multiple
burners (LIMB). Dengan teknologi ini, emisi SO2 dapat dikurangi sampai 80% dan NOx 50%. Caranya
dengan menginjeksikan kapur dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dengan alat
pembakar khusus. Kapur akan bereaksi dengan belerang dan membentuk gipsum (kalsium sulfat
dihidrat). Penuruna suhu mengakibatkan penurunan pembentukan Nox baik dari nitrogen yang ada
dalam bahan bakar maupun dari nitrogen udara.
 Pengendalian setelah pembakaran. Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization
(FGD) (Akhadi, 2000. Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat SO 2 di dalam gas limbah di cerobong
asap dengan absorben, yang disebut scubbing (Sudrajad, 2006). Dengan cara ini 70-95% SO2 yang
terbentuk dapat diikat.
 Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

3) Penipisan Lapisan Ozon (Ozone Layer Depletion)


Ozon adalah gas tidak berwarna yang tersusun dari tiga atom oksigen sehingga rumus
molekulnya O3.
Ozon pertama kali ditemukan oleh C.F. Schonbein (1940). Ozon berasal dari bahasa Yunani
‘ozein’ = bau = smell.

Sifat-sifat ozon
 Tidak berwarna
 Sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa di sekitarnya)
 Apabila berada di lapisan stratosfer mampu membentuk lapisan yang berfungsi melindungi
semua makhluk hidup di bumi dari radiasi ultraviolet matahari.
 Apabila berada di lapisan troposfer bersifar racun bagi makhluk hidup. Intrusi ozon ke lapisan
troposfer terjadi karena adanya gas-gas dan partikel polutan yang saling bereaksi sehingga
menghasilkan ozon.
 Dapat menguraikan berbagai senyawa organik beracun dalam air limbah (benzene, atrazine,
dioxin dan berbagai zat pewarna organik)
 Mampu membunuh berbagai macam mikroorganisme (E. coli, Salmonella enteriditis) dan
bakteri patogen lainnya, juga mampu menghambat perkembangan jamur.
 Mampu melancarkan peredaran darah
 Memiliki oksidasi potensial 2,07 volt

Manfaat ozon
 Membersihkan air minum, menghilangkan bau (pertama kali dilakukan oleh Nies, Perancis,
1906)
 Pengolahan air limbah
 Sterilisasi bahan makanan mentah (buah dan sayuran)
 Sterilisasi peralatan kedokteran
 Terapi ozon : merangsang daya imunitas, bila disuntikkan ke dalam peredaran darah sangat bermanfaat
untuk perbaikan peredaran darah dan oksigenisasi jaringan tubuh sehingga mampu mengobati beberapa
penyakit, menambah kesegaran dan kebugaran sehingga dapat mencegah proses penuaan dini.

Fungsi Lapisan Ozon


Lapisan ozon terletak di lapisan stratosfer (15-25 km) dari permukaan bumi. Di lapisan ini ozon berfungsi
melindungi semua makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet dari matahari. Sinar ultraviolet terdiri
dari tiga bagian :
 Ultraviolet A (uv A), panjang gelombang 320-400 nm, dapat menembus lapisan atmosfer dengan mudah.
 Ultraviolet B (uv B), panjang gelombang 280-320 nm, tidak mudah melewati ozon.
 Ultraviolet C (uv C), panjang gelombang 200-280 nm, seluruhnya diserap oleh ozon
Dari ketiganya, uv C memiliki energi paling besar (panjang gelombang paling kecil) dan uv A memiliki
energi paling kecil. Uv C dan uv B berbahaya bagi makhluk hidup karena mempunyai enerti tinggi
sehingga mampu menghancurkan sel-sel dalam tubuh.

Proses pembentukan ozon


1. Secara alami (Chapman-1930).
O2 + uv  O + O
O2 + O  O3
Selain itu, di atmosfer ozon juga mengalami perusakan alami.
O3 + uv  O2 + O
Dalam keadaan normal, proses pembentukan dan perusakan ozon di stratosfer berlangsung seimbang
sehingga konsentrasi ozon tetap.
2. Secara buatan, dilakukan melalui dua cara yaitu : Metode electrical discharge dan metode sinar
radioaktif

Bahan perusak ozon (BPO)/Ozone Depleting Substances (ODS)


 CFC (chlorofluorocarbon), yaitu sekumpulan zat kimia yang terdiri dari tiga jenis unsure yaitu Cl, F dan C.
CFC terdiri dari beberapa jenis :
CFC-11 (CFCl3) : pembuatan busa, gas pendorong pada aerosol (bersama CFC-12)
CFC-12 (CF2Cl2) : sebagai pendingin dalam kulkas dan AC mobil
CFC-13 C2F3Cl3) : pelarut untuk membersihkan permukaan ‘microchip’
 Halon, yaitu suatu zat kimia yang terdiri dari unsure Cl, F dan C ditambah unsur Br. Potensi merusak
ozonnya lebih besar dibandingkan CFC. Halon digunakan sebagai pemadam kebakaran, terdiri dari tiga
jenis : H-1211 dan H-2402 disemprotkan ke api, lalu H-1301 dimasukkan ke dalam ruangan.
 Dinitrogen monoksida (N2O), gas ini terbentuk dalam proses perombakan oleh mikroorganisme di tanah.
 Metilbromida, fumigasi tanah

Mekanisme perusakan ozon


Berlangsung dalam reaksi kimia sebagai berikut :
CCl2F2 + uv  CClF2 + Cl
Cl + O3  ClO + O2
ClO + O  Cl + O2

Dampak negatif kerusakan ozon


Pada manusia :
 Kanker kulit melanoma
 Katarak mata
 Menurunnya kekebalan tubuh
 Bertambahnya penyakit menular
 Menurunnya manfaat vaksinasi
 Mutasi

Pada ekosistem laut :


 Berkurangnya plankton laut
 Berkurangnya kemampuan penyerapan karbondioksida oleh fitoplankton
 Membunuh larva ikan, udang dan kepiting serta biota laut lainnya sehingga berdampak menurunnya hasil
tangkapan ikan
 Penurunan reproduksi hewan
 Katarak mata pada hewan
 Mutasi

Pada tumbuhan :
 Mengganggu asimilasi nitrogen oleh mikroorganisme (ketersediaan nitrogen menurun)
 Menurunnya hasil panen dan terhalangnya pertumbuhan tanaman

Pada bahan-bahan lain :


 Bahan-bahan di luar ruangan (seperti plastik, cat dan karet) akan cepat rusak

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan lapisan ozon :


 Protocol Montreal (1987), yaitu perjanjian internasional untuk mengurangi emisi CFC di negara-negara
industri.
 Menggalakkan penggunaan bahan pengganti CFC.
 Melarang/mengurangi produksi dan impor peralatan yang menggunakan ODS.
 Mendemonstrasikan teknologi baru yang dapat menggantikan CFC
 Menanamkan kesadaran kepada masing-masing individu untuk menghindari penggunaan bahan-bahan
yang mengandung CFC.

4) Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) dan Pemanasan Global (Global Warming)
Efek rumah kaca adalah peristiwa tertahan atau terperangkapnya gelombang inframerah matahari
yang membawa panas di lapisan atmosfer bumi bagian bawah oleh adanya gas-gas polutan yang
membentuk lapisan di atmosfer. Gas-gas polutan rumah kaca antara lain : CO 2, CH4, N2O, NO, NO2, SO2,
O3, HFC, CFC, VOC.

Peristiwa terjadinya Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global


Matahari meradiasiakan gelombang inframerah yang membawa panas ke bumi. Gelombang inframerah
ini sebagian diserap oleh organisme dan benda-benda di permukaan bumi, dan sebagian lagi dipantulkan
kembali ke luar angkasa. Namun, karena adanya gas-gas polutan di atmosfer yang membentuk lapisan
(tebal) menyebabkan gelombang inframerah yang daya tembusnya lemah ini tidak mampu menembus
lapisan gas polutan tersebut sehingga memantul kembali ke bumi. Pemantulan ini terjadi secara
berulang-ulang sehingga radiasi panas dari inframerah ini terperangkap di permukaan bumi. Peristiwa
seperti ini sama dengan yang terjadi di dalam rumah kaca (greenhouse). Terperangkapnya gelombang
inframerah di lapisan atmosfer bumi bagian bawah ini menyebabkan suhu permukaan bumi meningkat.
Jika peristiwa ini terjadi hampir menyeluruh di permukaan bumi, maka akan terjadi kenaikan suhu rata-
rata permukaan bumi, peristiwa ini disebut pemanasan global.

Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang disebabkan oleh efek
rumah kaca.

Dampak negatif pemanasan global :


 Pencairan gunung es di kutub utara dan selatan sehingga menyebabkan kenaikan permukaan
air laut dan juga menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil serta berkurangnya luas
daratan. Kenaikan suhu rata-rata 1oC akan menaikkan permukaan laut setinggi kurang lebih 15
cm.
 Perubahan iklim regional dan global (bergesernya periode musim)
 Timbulnya fenomena el nino dan la nina. El nino yaitu menghangatnya temperatur permukaan
air laut di atas rata-rata pada daerah serupa. La nina yaitu proses pendinginan suhu permukaan
air laut di bawah suhu rata-rata pada kawasan Pasifik timur dan tengah di selatan khatulistiwa.
 Kekeringan yang menyebabkan gagal panen. Disebabkan oleh el nino.
 Kebakaran hutan. Disebabkan oleh el nino.
 Terjadinya bencana alam : banjir, tanah longsor. Disebabkan oleh la nina
 Intensitas badai meningkat. Naiknya suhu rata-rata akan meningkatkan kekuatan angin. Panas
adalah energi yang menggerakan angin.
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna. Meliputi hewan-hewan yang bermigrasi dan musim
pembungaan pada tumbuhan.
 Menyebabkan kematian beberapa spesies. Kenaikan suhu rata-rata air laut 2-3oC akan
menyebabkan matinya terumbu karang akibat pemutihan karang (coral bleaching). Telah terjadi
di Australia, Thailand, Filipina, Indonesia, Jamaica, Bahama dll pada tahun 1997/1998 akibat el
nino.
 Meningkatnya penyakit daerah tropis : malaria dan demam berdarah. Kenaikan suhu akan
mempersingkat siklus hidup nyamuk dari telur menjadi larva sehingga populasi nyamuk pun
meningkat.

Usaha-usaha untuk mengurangi dampak pemanasan global :


 Hemat energi (terutama energi yang berasal dari bahan bakar fosil)
 Hemat listrik
 Menggalakkan penghijauan (reboisasi, pembuatan jalur hijau)
 Perjanjian internasioal : Protokol Kyoto (1997) yang diikuti oleh 141 negara yang berisi
komitmen untuk mengurangi emisi karbondioksida.

2. Polusi Air
Dampak polusi air terhadap kesehatan
Polusi air menyebabkan penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu :
1) Penyakit menular disebabkan virus, yaitu:
a. Hepatitis A (oleh virus hepatisis A). Gejala: Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan,
pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning.
b. Poliomyelitis (virus Polio). Gejala: Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung,
kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot.
2) Penyakit menular disebabkan bakteri
a. Kolera (oleh Vibrio cholerae). Gejala: Diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan sangat
banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas.
b. Diare (oleh Escherichia coli). Gejala: Buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran encer
(mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut.
c. Tifus (oleh Salmonella typhi). Gejala: Sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah, peradangan dan
pendarahan usus.
d. Disentri (oleh Shigella dysentriae). Gejala: Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan
darah, sakit perut.
3) Penyakit menular disebabkan protozoa
a. Disentri amuba (oleh Entamoeba histolytica). Gejala: Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung
lendir dan darah, sakit perut.
b. Balantidiasis (oleh Balantidium coli). Gejala: Peradangan usus, diare berdarah.
c. Giardiasis (oleh Giardia lamblia). Gejala: Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa,
kelelahan.
4) Penyakit menular disebabkan metazoa/cacing parasit
a. Ascariasis (oleh Ascaris lumbricoides). Gejala: Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-
muntah, kelelahan.
b. Taeniasis (oleh Taenia saginata). Gejala: Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan, rasa
gatal di anus.
c. Schistosomiasis (oleh Schistosoma sp.). Gejala: Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga
terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-ulang.

Polusi air menyebabkan gangguan kesehatan tidak menular yang disebabkan oleh limbah logam berat
dan senyawa berbahaya yaitu :
a. Mercury/Air raksa/Hygrargyrum (Hg). Gangguan kesehatan berupa: menyebabkan bronchitis,
sampai rusaknya paru-paru. Gejala keracunan Merkuri tingkat awal, pasien merasa mulutnya kebal
sehingga tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, gangguan psikologi
(rasa cemas dan sifat agresif), dan sering sakit kepala. Jika terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan
kerusakan sel-sel saraf di otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan sarung selaput saraf dan
bagian dari otak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya etil merkuri) pada proses kehamilan akan nampak
setelah bayi lahir yang dapat berupa cerebral palsy maupun gangguan mental. Sedangkan keracunan
Merkuri yang akut dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler,
kegagalan ginjal akut maupun shock.
b. Cadmium (Cd). Gangguan kesehatan berupa: menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan
kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal
dan hati, dan gangguan kardiovaskuler, merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan
tekanan darah. Gejala umum keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk –
batuk, dan lemah.
c. Timbal/Plumbum (Pb). Gangguan kesehatan berupa: gangguan sintesis hemoglobin darah, gangguan
neurologi (susunan syaraf), gangguan pada ginjal, sistem reproduksi, penyakit akut atau kronik sistem
syaraf, dan gangguan fungsi paru-paru, dapat menurunkan IQ pada anak kecil jika terdapat 10-20
myugram/dl dalam darah, hipertensi, gangguan kehamilan, kelahiran prematur, kematian janin,
kerusakan otak, kejang-kejang, gangguan tingkah laku.
d. Arsen (As). Gangguan kesehatan berupa: gangguan daya pandang mata, hiperpigmentasi (kulit menjadi
berwarna gelap), hiperkeratosis (penebalan kulit), pencetus kanker, infeksi kulit (dermatitis). Selain itu,
dapat menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel darah, gangguan fungsi hati,
kerusakan ginjal, gangguan pernafasan, kerusakan pembuluh darah, varises, gangguan sistem
reproduksi, menurunnya daya tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan.
e. Cobalt (Co). Gangguan kesehatan berupa: gagal jantung, oedema (pembengkakan jaringan akibat
akumulasi cairan sel).
f. Tembaga/Cuprum (Cu). Gangguan kesehatan berupa: sakit perut, mual, muntah, diaera, dan pada
kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal.
g. Cromium (Cr). Gangguan kesehatan berupa: gangguan sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh
darah, dan ginjal.
h. Dikoloro difenil trikloroetana (DDT). DDT merupakan pestisida yang sangat stabil di lingkungan, tidak
larut dalam air dan sulit diuraikan. Jika masuk ke dalam tubuh organisme, ia akan mengendap dan
mengganggu rantai makanan dalam ekosistem. Pada hewan unggas, DDT dapat menyebabkan cangkang
telur rapuh. Gangguan kesehatan pada manusia berupa : kelahiran prematur, cacat kronis, kanker, dan
diduga sebagai penyebab terjadinya puber dini pada remaja perempuan.

Dampak polusi air terhadap lingkungan


1) Sumber air tanah yang tercemar menyebabkan air tidak dapat digunakan sesuai peruntukannya, yaitu
sebagai : air minum untuk rumah tangga, air untuk keperluan industri, dan air untuk keperluan pertanian
dan perikanan.
Menurut PP RI No. 20 Tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi :
a. Golongan A : air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih
dahulu
b. Golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
c. Golongan C : air yang dapat digunakan untuk kepentingan perikanan dan peternakan
d. Golongan D : air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan
pembangkit tenaga air
2) Menurunnya populasi biota air seperti : ganggang, berbagai jenis ikan, kepiting, udang, kerang, dan
terumbu karang yang disebabkan oleh :
 masuknya limbah beracun ke lingkungan sehingga menyebabkan kematian biota air
 masuknya limbah organik yang mengalami pembusukan di dalam air, hal ini menyebabkan nilai BOD
meningkat yang diikuti penurunan nilai DO, sehingga biota air kekurangan oksigen dan mengalami
kematian
 tumpahan minyak di perairan, karena senyawa dalam minyak bersifat racun bagi biota air. Tumpahan
minyak juga menempel pada bulu-bulu burung dan rambut-rambut mamalia yang dapat mengganggu
fungsi fisiologis organisme tersebut yaitu, burung kehilangan kemampuan untuk terbang, sedangkan
mamalia kehilangan fungsi dalam pengaturan suhu tubuh yang diperankan oleh rambut-rambut di
kulitnya.
3) Eutrofikasi, yaitu yaitu penimbunan nutrien yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada
alga (blooming alga), akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari
terhalang.
4) Terjadinya banjir.

3. Polusi Tanah
Dampak polusi tanah terhadap kesehatan
Polutan yang mencemari tanah berupa : limbah infektif, logam berat maupun senyawa beracun yang
hampir sama dengan polutan pada air.

Dampak polusi tanah terhadap lingkungan


Pencemaran tanah oleh pestisida, logam berat, senyawa beracun dan limbah anorganik yang sulit
membusuk akan berdampak pada :
a. Menurunnya kesuburan tanah
b. Unsur dan senyawa berbahaya/beracun yang terserap ke dalam tubuh tumbuhan akan masuk ke dalam
rantai makanan dan mengendap di dalam tubuh konsumen terakhir (termasuk manusia)

4. Polusi suara
Dampak polusi suara terhadap kesehatan
Kontak dengan suara bising dalam waktu alam dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kerusakan
organ pendengaran yaitu :
a. Perubahan tekanan darah
b. Perubahan denyut nadi
c. Kontraksi perut
d. Gangguan jantung
e. Stress dan penyakit kejiwaan lainnya
f. Gangguan daya dengar
g. Berdengung dan nyeri di telinga
h. Tuli
Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
1. Dampak Polusi Udara
Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di udara sudah
melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di udara mempunyai nilai baku
mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya
mutu udara di lingkungan tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan
terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara yang
tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global dan hujan asam.
Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa rumah kaca. Sedangkan hujan asam
adalah meningkatnya konsentrasi asam di udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida)
diudara sebagai hasil dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil
pembakaran bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara.
1. Dampak bagi kesehatan
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:
1. Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit
sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri
yang padat, kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru bereaksi
dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke
seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada
waktu cukup lama
Konsentrasi gas CO di udara (ppm) Konsentrasi COHb dalam darah (%) Gangguan pada tubuh
3 0,98 Tidak ada
5 1,30 Belum begitu terasa
10 2,10 Gangguan sistem saraf sentral
20 3,70 Gangguan panca indera
40 6,90 Gangguan fungsi jantung
60 10,10 Sakit kepala
80 13,30 Sulit bernafas
100 16,50 Pingsan hingga kematian
(Ernawati dkk. 2008)
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Pusing/sakit kepala
b) Rasa mual
c) Pingsan (ketidak sadaran)
d) Kerusakan jaringan otak
e) Sesak nafas
f) Kematian
g) Gangguan pada kulit
h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
1. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a) Iritasi mata
b) Radang saluran pernafasan
c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
1. Materi partikulat
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk batu bara, serbuk
kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat
banyak terdapat di daerah industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan
daerah konstruksi (pembangunan gedung).
Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan hungga kangker paru-paru.

Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk ke
dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :
a) menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem syaraf.
b) Radang paru-paru sampai kanker paru-paru
c) Gangguan jantung
d) Gangguan ginjal
e) Keterbelakangan mental pada anak-anak
f) Gangguan kesehatan pada hewan
1. Asap rokok
Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR
Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan
Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik
Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg dan
kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.
Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :
– formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar)
– nikotin,
– gas CO.
Dampak yang ditimbulkan adalah :
a) Gangguan pernafasan
b) Penyakit jantung
c) Flek di paru-paru
d) Kanker paru-paru
1. Zat-zat penyebab kanker
Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan udara dalam ruangan
(indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan antara lain:
a) kloroform
b) para-diklorobenzena
c) tetrakloroetilen
d) trikloroetan
e) radioaktif (Radon (Ra))
Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker.
1. Suara
Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB. Kekuatan suara yang
lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :
a) Gangguan organ pendengaran
b) Kerusakan organ pendengaran
c) Tuli
d) Gangguan jantung
e) Sakit kepala
f) Stress secara psikologis
1. Asbut (asap kabut)
Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap) dan fog (kabut)). Istilah
ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap dan kabut tebal menyelimuti kota London dampak
dari revolusi industri besar-besaran di kota tersebut.
Berdasarkan jenis polutan penyebabnya:
a) Asbut industri
Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi partikulat yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri
menyebabkan warnanya menjadi keabu-abuan.
b) Asbut fotokimia
Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen oksida (NO) yang berasal
dari asap kendaraan bermotor dan senyawa hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber. Gas
nitrogen oksida dan hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3). Ozon
diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya membentuk senyawa-senyawa jenis
polutan sekunder yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna kecoklatan.
Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.
1. Hujan Asam
Sejarah Hujan Asam
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert
Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan
fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.
Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar
batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat
emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat.
Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872. Ketika itu,
Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan asam
dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith menjelaskan fenomena hujan
asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology“.
Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air. Semakin banyak
kandungan hidrogen (H+) maka derajat keasaman air turun atau pH turun atau air menjadi asam,
sedangkan jika kandungan ion OH-meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik atau air
menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH- dalam air sangat tergantung
kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam air. Lihat gambar berikut
(Asam)
(Basa)
Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan mempunyai pH kurang dari
7 maka bersifat asam dan jika cairan mempunyai pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air murni
adalah zat dengan derajat keasaman netral atau air mempunyai pH = 7.
Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan didalamnya dan nilai pH nya
adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan normal terjadi pembentukan senyawa asam karena
reaksi antara gas CO2 dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).
CO2 + H2O3 H2CO3
(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)
Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat keasamannya (pH) menjadi ±
5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-mineral
yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)
(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)
Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan kendaraan bermotor
meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar. Bahan bakar fosil menghasilkan limbah
berupa senyawa gas SO2 , NOx.
Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman air hujan,
menjadi lebih asam dengan derajat keasaman (pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di sebut hujan
asam. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro fluoro
carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4), sedangkan gas
NO diudara bereaksi dengan uap air membentuk asam nitrat (HNO3). Freon (CFC) bereaksi secara
fotokimia menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air membentuk asam klorida (HCl).
Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:
1. Pembentukan asam sulfat (H2SO4)
SO2 + H2O -> H2SO4
1. Pembentukan asam nitrat (HNO3)
NO2 + H2O -> HNO3
1. Pembentukan asam klorida
Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan reaksi
fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya
melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*
CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
(http://4.bp.blogspot.com/_cwzKfItnUCk/TPYOe4MtjjI/AAAAAAAAAC0/DP-Jj-jowcE/s1600/acid-rain-
1a.jpg)
Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di
stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen
oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama
disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989,
tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai
175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan
66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Catatan:
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,
Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan
NOx mencapai 175.000 ton per tahun.
Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari
berbagai sumber pencemar.
Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah :
1. mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam sehingga mempengaruhi biota
air yang hidup di dalamnya, karena biota air terpengaruh oleh pH air. (pH air kurang dari 5,6)
2. dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan kematian tanaman.
3. dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air yang tercemar oleh
logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
4. dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam, seperti motor, mobil,
sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan, seperti gedung, patung, candi, monumen dan
lain-lain.
5. menyebabkan gangguan pernafasan.
6. dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
1.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Acid_rain_woods1.JPG/800px-
Acid_rain_woods1.JPG
2. http://static.howstuffworks.com/gif/acid-rain-4.jpg
1. Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca
Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824, merupakan proses atmosfer
memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas
manusia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen
monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4(metana) dan CFC (chloro fluoro carbon) ke atmosfera
bumi. Konsentrasi gas CO2meningkat karena kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM),
batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk menyerapnya (absorbsi).
Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan dan/ atau partikel lain di
atmosfer, 25% diserap awan, 45% di serap oleh permukaan bumi, 5% di pantulkan kembali oleh
permukaan bumi.
Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi sinar infra merah oleh
awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar
perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh berbeda.
Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green house
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer.
Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad 21,
ketika itu pemakaian batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang tinggi
sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon monoksida juga
meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer juga diikuti peningkatan jumlah gas
yang lainnya seperti metana dan freon yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau
penimpanan.
Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :
• Gas karbon dioksida (CO2)
• Gas nitrogen oksida (NOx )
• CH4 (metana) dan
• Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)
Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara dan gas alam)
oleh industri, transportasi maupun rumah tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan
peristiwa alam seperti gunung meletus.
Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global.
Dampak Pemanasan Global
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan bumi rata-rata 0.74 ±
0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara
tahun 1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer yang akhirnya
meningkatkan suhu permukaan bumi.
Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang ekstrim di bumi, yang dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya
untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan pencairan
lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan selatan. Pemanasan global juga
mengakibatkan peningkatan suhu permukaan air laut. Menurut laporan IPCC tahun 2007
peningkatan permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8 mm/tahun dan
sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan es dan salju di kutub utara mencapai
±2,7% per dekade (10 tahun).
Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah:
a. Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
b. Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai.
c. Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai
d. Meningkatkan penyebaran penyakit munlar.
e. Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat.
f. Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan, berdampak kekurangan air kematian
tanaman.
g. Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah.
h. Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.
i. Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu berpindah atau beradaptasi dengan
suhu yang makin tinggi.
j. meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi.
1. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang kita gunakan
untuk bernafas membentuk hampir 20% atmosfer. Pembentukan ozon (O3), molekul triatom
oksigen jumlahnya sedikit dalam atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal
sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme
utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet
(UV) dari matahari.

UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat UV
juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam
rantai makanan, tumbuhan dan tanaman.
Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi sinar UV (ultraviolet)
yang dipancarkan matahari ke bumi.
Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk semua hidupan di bumi.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan
manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur
dalam tingkat ozon global.
CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas,
bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang
elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun dalam
atmosfer sebelum dihapuskan.
Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50
km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap
oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom
klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh
Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan
pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh
Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon.
Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di
seluruh Antartika.
Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas
permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon
Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam
jangka panjang.
(http://konsultasispiritual.com/wp-content/uploads/2010/03/OZONEHOLE111.jpg)
Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di
Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan
ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan
ozon.
(http://dwiwildhatuljannah.files.wordpress.com/2010/03/02-ozon.jpg)
Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal tindakan, mengawasi
produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini memungkinkan tingkat penggunaan dan
produksi terkait CFC untuk turun ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan
sebanyak 50% pada 1999.
1. DAMPAK POLUSI AIR
Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan hidup yaitu bagi
kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang telah tercemar mutunya menjadi turun dan
bahkan tidak memenuhi standart kualitas yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Air
tercemar menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin mengandung
bahan beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu kehidupan biota air. Sebagian besar zat
pencemar dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga, pertanian,
pertambangan dan lain-lain. Bahan pencemar air bisa terdiri dari bahan organik maupun anorganik.
1. Gangguan Kesehatan
Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak menular
1. Penyakit menular
Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena berbagai sebab antara lain:
a) Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan pesebaran mikroorganisme,
termasuk mikroba patogen.
b) Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih
mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.
c) Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk perkembang biakan
mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang berkembang biak dalam air dapat menyebabkan
timbulnya berbagai macam penyakit menular.
Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air tercemar.
Jenis Mikroba Penyakit Gejala
Virus
– Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan,
pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning
– Virus Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung,
kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot
Bakteri
– Vibrio Cholerae Kolera Diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan yang sangat
banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas
– Escherichia coli(strain patogen) Diare Buang air besar (BAB) berkali-kali dalam sehari, kotoran
encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut.
– Shigella dysentriae Disentri Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit
perut.
– Salmonella typhi Tifus Sakit kepala, demam diare, muntah-muntah, peradangan dan pendarahan
usus.
Protozoa
– Entamoeba histolytica Disentri amuba Sama seperti disentri oleh bakteri
– Balantidium coli Balantidiasis Pandarahan usus, diare berdarah
– Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa, kelelahan.
Metazoa(Cacing Parasit)
– Ascaris lumbricoides(cacing gelang) Ascaris Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi,
muntah-muntah, kelelahan
– Taenia saginata(cacing pita) Taeniasis Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan,
rasa gatal di anus.
– Schistosoma sp.(cacing pipih) Schistosomiasis Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga
terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-ulang.
1. Penyakit tidak menular
Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular, walaupun juga termasuk
penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Zat pencemar air yang menyebabkan
penyakit adalah senyawa anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik yang
mengandung unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk hidup.
Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit
Nama Zat Sumber Nama Penyakit
Kadmium (Cd) Cd adalah logam berat yang banyak digunakan oleh industri seperti: pabrik pipa
PVC, pabrik pengolahan karet, pabrik kaca Keracunan Cd dapat menyebabkan kerusakan organ
ginjal dan hati, mempengaruhi otot polos pembuluh darah, tekanan darah tinggi menyebabkan gagal
jantung.
Kobalt (Co) Di industri sebagai bahan campuran untuk membuat magnet, alat pemotong, alat
penggiling, mesin pesawat terbang, pewarna kaca, keramik dan cat Keracunan kobalt merusak
kelenjar tiroid (gondok), menyebabkan kekurangan hormon hasil kelenjar gondok.Menyebabkan
gagal jantung dan endema (pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan dalam sel)
Merkuri (Hg) Dalam industri, merkuri digunakan untuk proses pembuatan klorin. Merkuri juga
terdapat dalam baterai, cat, plastik, termometer, lampu tabung, kosmetik, dan hasil pembakaran
batu bara Merkuri masuk ke tubuh manusi bisa melalui konsumsi ikan yang tercemar merkuri. Pada
ibu hamil, menyebabkan bayi cacat mental. Dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan ginjal,
saraf dan jantung.
Timbal (Pb) Limbah Pb berasal dari rembesan sampah kaleng yang mengandung timbal, cat yang
mengandung timbal, bahab bakar yang bertimbal, pestisida, korosi pipa yang mengandung timbal.
Pb dengan konsentrasi >15 mg/l dalam darah berbahaya bagi kesehatan.Pada wanita hamil,
keracunan Pb menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau kematian janin.
Pada anak-anak menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik.
Pada orang dewasa menyebabkan hipertensi.
Senyawa Organik Berklorin Senyawa berklorin antara lain adalah dikloro-difenil-trikloroetana
(DDT), aldrin, heptaklor dan klordan sebagai bahan pestisida. Senyawa ini biasa diapakai untuk
membasmi serangga dan hama. Senyawa industri adalah poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin.
DDT dan PCB dialam dapat mengalami magnifikasi biologi saat memasuki rantai makanan atau
senyawa tersebut terakumulasi dalam makhluk hidup dan konsentrasinya meningkat pada makhluk
hidup dan konsentrasinya terus meningkat pada mkhluk hidup yang berada di posisi lebih atas pada
rantai makanan. Berarti manusia adalah makhluk yang sangat beresiko menerima senyawa-senyawa
tersebut. Senyawa berklorin bersifat persisten di alam terakumulasi dalam tubuh yang berbahaya
bagi tubuh. Senyawa berklorin menyebabkan kerusakan berbagai organ, terutama hati dan ginjal
dan dapat menimbulkan kanker.
1. Air Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukannya
Polutan di air menyebabkan penurunan mutu air hingga ke tingkat tertentu. Air yang mutunya turun
mnyebabkan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Jadi air tidak dapat digunakan menurut
keperluannya. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
Air yang tercemar menjadi berbau, keruh dan mengandung kuman atau zat berbahaya. Air yang
tercemar tersebut tentu tidak memenuhi standar untuk keperluan air minum, sebagai alat
pembersih (mandi dan mencuci).
1. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
Industri membutuhkan air dengan syarat yang sesuai industrinya. Contohnya industri pengolahan
buah dan sayur memerlukan air yang tidak tercemar.
1. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Air yang sesuai untuk pertanian dan perikanan adalah yang mempunyai nilai pH sedang (6 – 8).
Pencemaran air akan merubah nilai pH (derajat keasaman). Polutan dari zat-zat anorganik tertentu
ada yang bersifat beracun bagi hewan dan tanaman.
1. Menurunnya populasi berbagai biota air
Penurunan populasi biota air membawa kerugian yang sangat besar. Kerugian secara langsung
adalah berkurangnya sumber mata pencaharian bagi sebagian besar orang sedangkan kerugian
secara tidak langsung adalah keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Beberapa polutan
berbahaya bagi biota air adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak,
sedimen dan panas.
1. Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan seperti fosfat dan nitrogen yang jumlahnya berlebihan di perairan dapat menjadi
polutan. Perairan yang mengandung polutan tersebut mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi
menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak dengan sangat subur sehingga populasinya
berkembang pesat. Peristiwa perkembangan ganggang secara cepat/pesat disebut algae blooming.
Akibat dari algae blooming adalah :
a) Mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan tertupi ganggang.
b) Ganggang yang beracun dapat meracuni biota air.
c) Ganggang yang mati, sel-selnya turun ke dasar perairan mengalami pembusukan meningkatkan
populasi bakteri pengurai yang membutuhkan oksigen. Peningkatan jumlah populasi bakteri
pengurai meningkatkan kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand) di perairan.
Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved Oxygen). Penurunan DO
mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama bagi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi
DO yang rendah.
1. Limbah yang membutuhkan oksigen
Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan peningkatan BOD
akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang membusukkan limbah. Peningkatan BOD
menurunkan DO di perairan, sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran
terhadap kondisi DO yang rendah.
1. Minyak
Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai. Pencemaran minyak dapat
menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena minyak bersifat sebagai racun.
Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu burung dan rambut mamalia air sehingga
mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan
menjaga suhu tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun drastis.
1. Sedimen / endapan
Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi keruh sehingga
menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Perairan yang kekurangan cahaya
menyebabkankemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya
berkurang. Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan penurunan populasi
biota air lainnya.
Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat, membawa endapat bersifat
toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air lainnya.
1. Panas
Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis. Perubahan suhu
mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar menurunkan DO di perairan.
1. Dampak Polusi Tanah
Tempat pembuangan sampah merupakan lahan yang penuh dengan timbunan berbagai jenis
limbah, sehingga merupakan salah satu sumber utama polusi tanah. Meningkatnya perekonomian
dan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan jumlah limbah. Masalah polusi tanah juga terjadi
di areal pertanian, industri dan pertambangan.
1. Tempat pembuangan
Tempat pembuangan limbah/sampah baik tempat pembuangan sementara maupun tempat
pembuangan akhir (TPA) menimbulkan berbagai dampak polusi. Berbagai jenis limbah yang
tertumpuk seperti limbah cair, padat, organik dan anorganik. Limbah padat yang sulit terurai akan
bertumpuk selama bertahun-tahun memerlukan lahan yang luas.
Lahan disekitar tempat pembuangan tidak ideal untuk pemukiman, pertanian maupun aktivitas
lainnya karena terganggu dari segi estetika dan berbahaya bagi kesehatan. Limbah organik ada yang
mengandung senyawa beracun, seperti logam berat yang dapt meracuni makhluk hidup di tanah
seperti tumbuhan, mikroorganisme dan cacing tanah. Limbah organik menjadi tempet
berkembangnya bakteri pembusuk/pengurai yang dapat menyebabkan penyakit. Limbah organik
yang membusuk dapat mengundang hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, lalat dan tikus.
Proses pembusukan limbah organik menimbulkan cairan lindi yang mengandung senyawa beracun
dan menimbulkan gas metan (CH4). Cairan lindi dapat meracuni tanah dan gas metan adalah gas
berbau tidak sedap yang dapt mangganggu kesehatan dan gas metan adalah termasuk gas rumah
kaca.
1. Lingkungan pertanian
Pencemaran tanah dilingkungan pertanian dan perkebunan selain oleh sisa-sisa tumbuhan dapat
terjadi karena penggunaan pestisida kimia, pupuk dan irigasi. Pestisida dapat membunuh hama
pengganggu dan dapat juga membunuh biota tanah yang bergunan bagi kesuburan tanah seperti
cacing tanah dan mikroorganisme.
Pupuk yang digunakan secara berlebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Pestisida dan pupuk
dapat berdampak terhadap kualitas tanah dan juga dapat menjadi polutan di air jika terbawa oleh
aliran air ke perairan.
Proses irigasi dapat menyebabkan tanah mengalami salinisasi yaitu peningkatan kadar garam. Kadar
garam yang terlalu tinggi pada tanah menyebabkan keracunan pada tanaman.

BAB. 3

DAMPAK POLUSI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA

Tujuan pembelajaran:

 Memahami dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan


 Memahami dampak polusi air terhadapa kesehatan manusia dan lingkungan
 Memahami dampak polusi tanah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

A. Dampak Polusi Udara


Dampak utama polusi udara adalah sebagai berikut :
1. Gangguan kesehatan
Polutan-polutan udara yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan di antaranya sebagai
berikut:
a. Karbon monoksida
Di atmosfer, gas karbon monoksida (CO) ditemukan dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar
0.1 ppm. Namun di daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO dapat
mencapai 10-15 ppm. Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah
merah sehingga menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh. Efek yang
ditimbulkan di antaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadaran (pingsan),
kerusakan otak dan kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak pada kulit dan
menyebabkan masalah jangka panjang pada penglihatan.
Table 3.1 Konsentrasi CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi
pada cukup lama

Konsentrasi CO Konsentrasi COHb Gangguan pada tubuh


Diudara (ppm) Dalam darah (%)
3 0.98 Tidak ada
5 1.30 Belum begitu terasa
10 2.10 Gangguan system saraf
sentral
20 3.70 Gangguan panca indera
40 6.90 Gangguan fungsi jantung
60 10.10 Sakit kepala
80 13.30 Sukit bernapas
100 16.50 Pingsan-kematian

b. Sulfur oksida, nitrogen oksida dan ozon


Gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan ozon pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi
mata dan radang saluran pernapasan. Seseorang yang menghirup ketiga gas tersebut dalam cukup
waktu lama dapat terkena penyakit gangguan pernapasan yang kronis, seperti bronchitis,
emfisema dan asma. Penyakit-penyakit ini umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas (sesak)
akibat kerusakan organ pernapasan.
Sulfur oksida dan ozon dapat membahayakan kehidupan tumbuhan. Gas-gas tersebut bersifat
beracun bagi tumbuhan. Tumbuhan yang mengalami kontak dengan sulfur oksida dan ozon pada
konsentrasi tertentu dapat mengalami kematian.
c. Materi partikulat
Berbagai materi partikulat, seperti serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa dan serat asbes
dapat menyebabkan penyakit paru-paru.
Contoh materi partikulat lain yang dapat membahayakan kesehatan adalah timbale. Timbale
sangat beracun (toksik) dan dapat terakumulasi dalam tubuh, serta menyerang berbagai system
tubuh, seperti system pencernaan dan system saraf. Timbale juga dapat merusak fungsi jantung
dan ginjal. Timbale dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak.

d. Asap rokok
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-α-pyrene dan formaldehid.
Contoh penyakit yang dapat ditimbulkan oleh asap rokok adalah gangguan pernapasan, penyakit
jantung dan kanker paru-paru.

e. Zat-zat penyebab kanker


Contoh zat-zat yang dapat menjadi penyebab kanker adalah kloroform, para-diklorobenzena,
tetrakloroetilen, trikloroetan dan radioaktif (misalnya radon), berpotensi menimbulkan kanker
bila terdapat dalam konsentarsi tinggi.

f. Suara
Kontak dengan suara yang bising dalam waktu lama dapat menimbulkan kerusakan organ
pendengaran. Selain berdampak pada organ pendengaran, polusi suara juga dapat mempengaruhi
system tubuh lainnya. Suara yang bising dapat menyebabkan gangguan pada jantung, sakit
kepala dan stress secara psikologis.

2. Asbut
Asbut adalah singkatan kata asap dan kabut. Berdasarkan jenis polutan penyebabnya, asbut dapat
dibedakan menjadi asbut industri dan asbut fotokimia. Polutan utama penyebab asbut industri
adalah sulfur oksida dan materi partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh
industri. Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri menyebabkan warnanya tampak
keabuan. Asbut inilah yang sering terlihat keluar dari cerobang asap pabrik. Nitrogen oksida
menyebabkan asbut fotokimia tampak berwarna kecoklatan.
3. Hujan Asam
Hujan sebenarnya secara alami bersifat asam (pH sedikit dibawah 6, karena CO2dengan uap air
di udara membentuk asam lemah yang bermanfaat untuk melarutkan mineral dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan). Namun berbagai polutan udara dapat meningkatkan
keasaman air hujan, sehingga disebut hujan asam.
Hujan asam didefinisikan sebagai hujan dengan pH dibawah 5.6. polutan yang menyebabkan
hujan asam adalah nitrogen oksida dan sulfur dioksida. Zat-zat ini di atmosfer akan bereaksi
dengan uap air untuk membentuk asam sulfat, asam nitrat dan asam nitrit yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan.
Dampak dari hujan asam di antaranya adalah:
 Memengaruhi kualitas air permukaan bagi biota yang hidup di dalamnya
 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga memengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif
 Menyebabkan penyakit pernapasan
 Pada ibu hamil, dapat menyebabkan bayi lahir premature dan meninggal

4. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya suhu rata-rata bumi. Pemanasan global terjadi
akibat efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh gas-gas runah kaca.

Efek rumah kaca merupakan peristiwa tertahannya atau terperangkapnya panas matahari di
lapisan atmosfer bumi bagian bawah oleh gas-gas rumah kaca yang membentuk lapisan di
atmosfer. Gas-gas rumah kaca tersebut memerangkap panas di bumi dengan cara menyerap
panas matahari dan memantulkannya kembali ke bumi. Seharusnya, sebagian besar panas
matahari di pantulkan keluar angkasa. Hal ini menyebabkan suhu bumi meningkat sehingga
terjadi pemanasan global.

Gas-gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global meliputi berbagai polutan udara,
seperti karbon dioksida (CO2), metan (CH4), nitrat oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC) dan
klorofluorokarbon (CFC).

Terjadinya peningkatan suhu bumi akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan


meningkatkan suhu air laut. Dampak lebih jauh dari pemanasan global di antaranya sebagai
berikut:
 Menambah volume air laut sehingga permukaan air akan naik
 Menimbulkan banjir di daerah pantai
 Dapat menenggelamkan pulau-pulau dan kota-kota besar yang berada ditepi laut
 Meningkatkan penyebaran penyakit menular
 Curah hujan di daerah yang beriklim tropis akan lebih tinggi dari normal
 Tanah akan lebih cepat kering, walaupun sering terkena hujan. Kekeringan tanah ini akan
mengakibatkan banyak tanaman mati
 Akan sering terjadi angina besar di berbagai tempat
 Berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin
 Musnahnya hewan dan tumbuhan, termasuk manusia yang tidak mampu berpindah atau
beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi.

Meningkatnya suhu global juga diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain,


seperti meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi.

5. Penipisan Ozon di Lapisan Stratosfer


Senyawa yang dapat menghancurkan ozon adalah senyawa yang mengandung unsure klorin (Cl)
dan bromine (Br). Contoh senyawa yang paling dikenal sebagai penyebab penipisan ozon adalah
klorofluorokarbon (CFC) yang berasal terutama dari aerosol, lemari pendingin dan pendingin
udara (AC). Senyawa lain yang juga dapat menyebabkan penipisan ozon adalah metil bromide
yang dapat ditemukan dalam pestisida dan metil kloroform serta karbon tetraklorida yang banyak
digunakan sebagai pelarut di industri.
Kaji ulang

1. Penipisan lapisan ozon menyebabkan sebagian besar radiasi sinar UV terpancar ke


permukaan bumi. Sinar UV memiliki dampak yang buruk terhadap makhluk
hidup,diantaranya adalah.
2. Mengapa gas CO dapat menyebabkan gangguan kesehatan tersebut
3. Apa yang dimaksud dengan hujan asam?
4. Sebutkan beberapa dampak dari pemanasan global
5. Sebutkan contoh polutan yang dapat menyebabkan penipisan ozon

B. Dampak Polusi Air


1. Gangguan kesehatan
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air
a. Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain
karena alasan berikut:
 Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran
mikroorganisme, termasuk mikroba pathogen.
 Air yang tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih, sedangkan air bersih sudah
tidak mencukupi sehingga kebersihan manusia dan lingkungannya menjadi tidak terjamin, yang
pada akhirnya menyebabkan manusia mudah terserang penyakit.

Table 3.2 Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar

Jenis mikroba Penyakit Gejala


Virus Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan
Virus Hepatitis A selera makan, pembengkakan hati sehingga
tubuh menjadi kuning

Virus Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada


tungkai dan punggung, kelumpuhan dan
kemunduran fungsi otot
Bakteri Diare yang sangat parah, muntah-muntah,
Vibro Cholerae Kolera kehilangan cairan sangat banyak sehingga
menyebabkan kejang dan lemas

Escherichia coli Diare Buang air besar berkali-kali dalam sehari,


(strain pathogen) kotoran encer (mengandung banyak air),
terkadang diikiuti rasa mulas atau sakit perut
Sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah,
peradangan dan pendarahan usus

Salmonella typhi Tifus Infeksi usus besar

Shigella dysentriae Disentri Diare, kotoran mengandung lender dan darah,


sakit perut
Protozoa Disentri amuba (Sama seperti disentri oleh bakteri)
Entamoeba Peradangan usus, diare berdarah
histolytica
Balantidium coli Balantidiasis Diare, sakit perut,

Giardia lamblia Giardiasis Terbentuk gas dalam perut, bersendawa,


kelelahan
Metazoan Ascariasis Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi,
(cacing Parasit) muntah-muntah, kelelehan
Ascaris lumbricoides
(cacing gelang)

Taenia saginata Taeniasis Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan


berat badan, rasa gatal dianus
(cacing pita)
Schistosomiasis Gangguan pada hati dan kantung kemih
Schistosoma sp. sehingga terdapat darah dalam urin, diare,
(cacing pipih) tubuh lemas, sakit perut yang terjadi
berulang-ulang

b. Penyakit tidak menular


Walaupun disebut penyakit tidak menular, penyakit ini tetap merupakan bahaya besar karena
dapat mengakibatkan kematian. Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah
tercemar oleh senyawa anorganik, seperti logam berat.

Beberapa polutan atau pencemar air tersebut adalah sebagai berikut:


Cadmium (Cd)
Cadmium adalah logam berat yang digunakan oleh banyak industri dalam proses produksinya.
Contohnya, pabrik pipa PVC, pabrik pembuatan karet dan pabrik kaca. Logam Cd dapat terserap
tubuh manusia dan akan terakumulasi atau terkumpul diorgan-organ tubuh, terutama diginjal dan
hati. keracunan cadmium juga dapat mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal dan hati.

Kobalt (Co)
Logam kobalt banyak digunakan dalam industri sebagai bahan campuran untuk pembuatan
mesin pesawat, magnet, alat pemotong atau penggiling, serta untuk pewarna kaca, keramik dan
cat.
Pada manusia, co dibutuhkan sedikit dalam proses pembentukan sel darah merah dan diperoleh
melalui vitamin B12. Keracunan kobalt dapat terjadi apabila tubuh menerima kobalt dalam
konsentrasi tinggi (150 ppm atau lebih). Kobalt di tubuh manusia dalam jumlah banyak akan
merusak kelenjer tiroid(gondok) sehingga penderita akan kekurangan hormone yang dihasilkan
kelenjer tersebut. Kobalt juga dapat menyebabkan gagal jantung dan edema (pembengkakan
jaringan akibat akumulasi cairan dalam sel).
Merkuri (Hg)
Merkuri yang mencemari air sebagian besar berasal dari limbah yang dihasilkan manusia. Efek
merkuri terhadap kesehatan manusia bermacam-macam. Pada wanita hamil, merkuri dapat
menyebabkan janin menjadi cacat mental. Tubuh yang terpapar merkuri untuk waktu yang lama
dapat mengalami kesrusakan ginjal, saraf dan jantung. Pada konsentrasi rendah, merkuri dapat
menimbulkan sakit kepala, depresi dan perubahan prilaku.
Timbal (Pb)
Pencemaran air oleh logam Pb dapat berasal dari berbagai sumber, seperti rembesan Pb dari
sampah kaleng yang mengandung timbal, cat yang mengandung timbal, bahan bakar timbal,
pestisida dan dari korosi pipa-pipa yang mengandung timbal. Logam Pb dengan konsentrasi > 15
mg/dl dalam darah dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Senyawa organic berklorin
Contoh senyawa organic berklorin adalah dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin, heptaklor
dan klordan yang semuanya banyak digunakan sebagai pestisida. Di Indonesia, DDT juga
banyak digunakan untuk membasmi nyamuk malaria.

2. Air Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukkannya


Pencemaran air oleh berbagai jenis polutan akan menyebabkan air tidak dapat lagi digunakan
untuk berbagai keperluan tersebut. Berikut ini beberapa contohnya.
a. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga
Pencemaran air oleh berbagai jenis limbah akan menyebabkan air berbau dan keruh serta dapat
mengandung kuman atau zat berbahaya.
b. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri
Sebagian besar industri juga membutuhkan air dalam proses produksinya. Air yang telah
tercemar dapat menyebabkan proses produksinya terhambat karena air tidak dapat lagi
digunakan.
c. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan
Di pertanian dan perikanan, air digunakan untuk irigasi dan kolam perikanan. Pencemaran air,
misalnya oleh senyawa anorganik akan menyebabkan air tidak dapat digunakan lagi. Hal ini
disebabkan senyawa anorganik dapat mengubah pH perairan secara dratis. Perubahan pH
tersebut dapat mematikan hewan dan tanaman. Selain itu, beberapa senyawa anorganik sifatnya
beracun bagi hewan atau tanaman.

3. Menurunnya Populasi Berbagai Biota Air


Menurunya populasi biota ini akan membawa kerugian besar, baik secara langsung berupa
kekurangan sumber pangan dan bagi sebagian orang berarti kehilangan mata pencaharian,
ataupun secara tidak langsung berupa gangguan dalam keseimbangan ekosistem. Beberapa
polutan yang sifatnya berbahaya bagi biota air diantaranya adalah nutrient tumbuhan, limbah
yang membutuhkan oksigen, minyak, sediment dan panas.

a. Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan akan menjadi polutan air apabila terdapat dalam jumlah berlebihan diperairan.
Perairan yang mengandung nutrient seperti fosfat dan nitrogen dalam jumlah berlebih disebut
mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi akan menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak
dengan subur sehingga populasinya meningkat pesat. Kejadian ini sering disebut algae blooming.
Algae blooming dapat menyebabkan beberapa gangguan diperairan, diantaranya adalah
mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena permukaan tertutupi oleh
populasi ganggang. Hal ini akan menganggu kehidupan biota air dalam perairan tersebut. Selain
itu, jika ganggang yang mengalami blooming merupakan jenis ganggang yang akan
menghasilakn senyawa beracun, ganggang tersebut akan menyebabkan kematian sejumlah besar
biota air.
b. Limbah yang membutuhkan oksigen
Seperti eutrofikasi, pencemaran air oleh limbah yang membutuhkan oksigen juga akan
menyebabkan peningkatan BOD di perairan akibat tingginya populasi bakteri aerob
(membutuhkan oksigen) yang membusukan limbah. Peningkatan BOD akan menurunkan DO
perairan sehingga menurunkan populasi biota air yang tidak toleran terhadap kandungan DO
yang rendah.
c. Minyak
Pencemaran minyak banyak terjadi di lautan atau pantai. Pencemaran minyak di perairan dapat
menyebabkan kematian bagi banyak jenis biota air, seperti terumbu karang. Kematian ini
disebabkan adanya senyawa dalam minyak yang bersifat beracun bagi biota air tersebut.
Tumpahan minyak diperairan juga dapat menempel dan menyelubungi bulu-bulu pada burung
serta rambut pada mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu atau rambut tersebut.
Contoh gangguan fisiologis yang dapat terjadi adalah hilangnya kemampuan mengapung atau
kemampuan menjaga suhu tubuh sehingga hewan dapat mati karena tenggelam atau karena
kehilangan panas tubuh secara dratis.
d. Sedimen
Pencemaran sediment di perairan dapat menyebabkan air menjadi keruh sehingga mengurangi
jarak penetrasi cahaya matahari kedalam perairan. Hal ini akan menyebabkan kemampuan
fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang.
e. Panas
Populasi panas atau termal dapat menyebabkan perubahan suhu perairan secara dratis. Hal ini
akan mengakibatkan kematianberbagai biota air yang tidak mampu beradaptasi terhadap
perubahan suhu tersebut. Panas juga dapat menurunkan DO di perairan.

17 Solusi Pencemaran Udara dan Dampak


Pencemaran Udara
Kita sungguh beruntung hidup di planet Bumi (baca: planet di tata surya). Planet Bumi merupakan planet
yang sangat ideal bagi makhluk hidup, baik manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan (baca: ciri-ciri
planet). Planet Bumi mempunyai komposisi yang sangat pas untuk memenuhi semua kebutuhan hidup,
seperti air (baca: jenis air di Bumi), tanah (baca: jenis tanah), udara, suhu dan kelembaban, dan lain
sebagainya. Selain mempunyai berbagai macam komponen vital, Bumi juga mempunyai berbagai
macam sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam
yang ada di Bumi ini mempunyai banyak sekali kegunaan. Kegunaan- kegunaan tersebut adalah untuk
memenuhi semua kebutuhan dan juga kegiatan manusia. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
misalnya adalah air, udara, angin, hutan (baca: jenis hutan berdasarkan iklim), dan lain sebagainya.
Sementara sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui misalnya emas, perak, tembaga, nikel, batu
bara, minyak bumi dan barang tambang lainnya.

Peranan udara di Bumi


Salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah udara (baca: lapisan udara). Udara yang
ada di Bumi begitu berlimpah ruah sehingga semua makhluk yang ada di Bumi pun menjadi mudah untuk
bernafas. Ya, memang semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas. Udara yang ada di
Bumi mengandung berbagai macam zat, salah satunya adalah oksigen yang diperlukan untuk bernafas.
Selain oksigen, udara juga mengandung berbagai macam kandungan lain seperti karbondioksida,
nitrogen, hidrogen dain sebagainya. Masing- masing zat tersebut mempunyai kegunaan atau fungsi nya
masing- masing. Sementara itu, osigen yang merupakan zat yang sangat diperlukan untuk bernafas,
dapat diproduksi oleh tumbuhan- tumbuhan melalui proses fotosintesis. Maka dari itulah kita akan
merasakan perbedaan keadaan udara di wilayah yang banyak pohonnya dengan daerah yang kurang
atau sedikit pepohonannya, dimana tempat yang banyak pohonnya lebih terasa sejuk daripada tempat
yang jarang pohonnya.

Polusi Udara
Keberadaan pencemaran memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, terlebih di kehidupan
modern. Kehidupan manusia di masa modern ini manusia akan menemukan lebih banyak pencemaran
dibandingkan dengan masa lampau. Salah satu alasannya karena pada masa lampau atau masa belum
modern banyak kita temui pepohonan dimana- mana, sehingga kita tidak akan menemukan banyak
pencemaran udara dan sebaliknya, udara akan terasa sangat sejuk. Polusi udara dapat disebabkan oleh
berbagai macam hal. Beberapa penyebab dari polusi udara antara lain adalah sebagai berikut:

 Banyak industri yang beroperasi


 Banyaknya kendaraan yang mengeluarkan asap- asap kendaraan
 Semakin menipisnya pepohonan yang hidup di lingkungan sekitar
 Banyaknya sampah dimana- mana
 Kebakaran hutan (baca: penyebab kebakaran hutan) yang meraja lela, dan lain sebagainya

Itulah beberapa penyebab dari polusi udara. Selain penyebab yang disebutkan di atas, masih banyak
penyebab lainnya yang dapat menyebabkan polusi udara, baik yang kita sadari maupun tidak kita sadari.

Dampak polusi udara


Polusi udara merupakan kondisi yang benar- benar tidak baik. Bukan hanya polusi udara saja, namun
juga polusi yang lainnya, seperti polusi air, polusi tanah, bahkan polusi suara. Hal ini karena memang
polusi merupakan kondisi yang merugikan karena keberadaannya tidak akan membuat kondisi menjadi
lebih baik, bahkan semakin buruk saja. Adapun hal ini juga sudah termasuk polusi udara.

Polusi udara merupakan kondisi dimana udara yang kita hidrup sehari- hari akan berkeadaan buruk.
Kondisi buruk yang dimaksud adalah jauh berbeda dengan indikator udara normal. Polusi udara ini dapat
menganggu kegiatan atau aktivitas manusia dan bahkan menyebabkan berbagai macam dampak buruk
bagi kesehatan manusia. Dampak polusi udara ini sangat bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari- hari
atau kondisi di lingkungan sekitar kita. Adapun berbagai macam dampak dari polusi udara (baca: sifat-
sifat udara) yang dapat kita rasakan antara lain sebagai berikut:

1. Terjadinya gangguan pernafasan seperti misal gangguan paru- paru. Polusi udara sangat mudah sekali
menyebabkan datangnya berbagai penyakit, terutama yang berhubungan dengan paru- paru.
2. Mengganggu kesehatan kulit, sehingga kulit akan nampak kusam, elastisitas merosot, penuaan dini,
keruput dini, flek hitam, hingga penyakit kanker kulit.
3. Menyebabkan kambuhnya penyakit asma. Penyakit asma merupakan salah satu penyakit yang
berhubungan dengan paru- paru dan sering timbul ketika menghirup udara yang koton selama beberapa
waktu

4. Menimbulkan penyakit batuk. Tindak lanjut dari penyakit pernafasan adalah batuk. Batuk ini akan sering
muncul ketika banyak menghirup udara yang kotor dan tidak steril

5. Mengganggu pandangan (misalnya asap kebakaran hutan yang ada di Sumatera)


6. Menimbulkan stress dan juga cepat naik emosi
7. Memicu terjadinya hujan asam. Penceraman udara atau polusi udara yang terlalu lama akan memicu
terjadinya hujan asam. proses terjadinya hujan asam bisa dimulai ketika dana belerang atau sulfur dan
juga nitrogen bereaksi dengan oksigen yang berada di udara. Hal ini tentu akan memicu timbulnya
nitrogen dioksida. Kemudian nitrogen dioksida ini kemudian bereaksi lagi dengan uap air yang kemudian
membentuk asam nitrat dan juga asam sulfat. Asam nitrat dan juga asam sulfat inilah yang akan
bergejolak dan mengalami kondensasi membentuk awan yang kemudian turun menjadi hujan.
8. Menimbulkan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global merupakan dampak jangka panjang dari
adanya polusi udara. Polusi udara dalam kategori tinggi dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu
singkat akan memicu terjadinya pemanasan global (baca: penyebab pemanasan global).

9. Mengganggu pertumbuhan tanaman


10. Polusi udara juga akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Contoh penyakit yang bisa menyerang
tanaman ketika dalam lingkungan udara yang berpolusi adalah klorosis, nekrosis, dan juga bintik hitam.

Itulah beberapa dampak yang dapat muncul akibat polusi udara yang semuanya merupakan dampak
negatif. Dampak- dampak buruk tersebut dapat terjadi dan menjadi lebih parah apabila kita membiarkan
atau tidak mengupayakan sesuatu untuk mengatasi polusi udara. Mengingat semakin majunya zaman,
maka kita harus semakin waspada terhadap polusi udara dan juga mengupayakan berbagai macam cara
agar lebih ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi

Solusi terhadap Polusi Udara


Polusi udara akan terus menjadi ancaman bagi kita apabila kita sebagai manusia tidak segera bertindak
dengan melakukan upaya- upaya yang dapat menyelamatkan lingkungan dari polusi udara. Ada berbagai
macam upaya atau solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi polusi udara, antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih dan juga bebas
dari polusi. Penyuluhan bisa dilakukan secara berkala melalui forum- forum dalam masyarakat dan juga
kegiatan sekolah agar anak- anak pun mempunyai kesadaran dini tentang pentingnya udara bersih.
2. Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan. Hal ini akan membantu
karena masyarakat masih takut dengan hukum pidana daripada sekedar ada seruan saja.
3. Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara bebas agar tidak
terllau membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi-
lokasi yang membuang asap sebagai salah satu limbahnya.
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik atau energi yang lainnya. Hal ini
karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat berkontribusi menciptakan
pencemaran udara.
5. Mengalirkan gas buangan ke dalam ekosistem air laut atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu
saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan mengurangi potensi terjadinya
pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan lingkungan.
6. Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari- hari.
Dengan adanya upaya seperti ini pastinya kita akan sangat mengurangi polusi udara. Hal ini karena yang
kita kerjakan dalam kehidupan sehari- hari akan sangat berpengaruh meskipun jumlahnya sangat kecil.
7. Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan transportasi umum atau
mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda
8. Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti biogas
9. Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon atau penghijauan
dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap hutan.
10. Tidak melakukan penggundulan hutan
11. Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang ada di sekitar rumah
dan juga dipinggir- pinggir jalan
12. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
13. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak membiarkan sampah
berserakan.
14. Membedakan sampah yang organik dan juga non organik
15. Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang yang berguna dan
menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk organik
16. Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari tanah
17. Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak menggunakan hutan
sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan sendiri keberadaannya sangatlah
dubutuhkan.

Itulah berbagai macam upaya atau solusi yang dapat kita lakukan untuk dapat mengatasi adanya polusi
udara. Upaya tersebut dapat kita lakukan secara individual ataupun kolektif. Namun jika dilakukan
bersama- sama tentu akan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai