Anda di halaman 1dari 14

DINAMIKA KEHIDUPAN PANCASILA

” Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ‘‘

DISUSUN OLEH :

NAMA : MARIA GALLA’

NIM : P101 19 083

KELAS : E ( KESMAS )

DOSEN PENGAJAR

IRZHA FRISKANOV SYAH, SH.MH

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Maka dari itu saya ingin mengucapkan terina kasih terutama kepada
Ibu Irzha Friskanov Syah, SH.MH sebagai Dosen Pengampuh Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah menyumbangkan pengetahuannya.

Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa karya tulis ini belumlah
sempurna dan masih terdapat kekurangannya. Maka dari itu, dengan kerendahan hati
kami menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tulisan ini ke arah
yang lebih baik. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pembaca, terutama untuk menambah pengetahuan kita.

Palu, 12 November 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini
menjadi suatu bangsa yang rapuh, karena banyak sekali terlihat fenomena kericuhan
yang tak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga sudah tak jarang lagi
dilakukan oleh para pelajar, seperti tawuran antar pelajar. Bahkan, kadang kala
tawuran itu sampai memakan korban jiwa. Hal ini dikarenakan kurang kuatnya moral
masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, penanaman nilai-nilai luhur yang dituangkan
dalam dasar negara sangat diperlukan baik diberikan dalam bentuk sosialisasi ataupun
dalam pembelajaran di sekolah. Karena semakin majunya zaman, semakin pudarnya
rasa untuk memiliki dasar negara yang telah dibuat oleh para pendahulu untuk
kepentingan kita semua.

Dasar negara adalah suatu hal yang sangat mendasar dan suatu hal yang terpenting
dalam berdirinya dan dalam menjalankan pemerintahan dalam suatu negara. Negara
Indonesia mempunyai dasar Negara yang dinamakan Pancasila. Pancasila ini
merupakan warisan bangsa dari para pendahulu yang wajib dijaga dan diterapkan nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam kehidupan bangsa saat ini. Pancasila merupakan
cerminan nilai-nilai bangsa Indonesia sejak jaman dulu, dan nilai-nilai tersebut yang
dijadikan pemecah dari berbagai masalah dalam ehidupan berbansa dan bernegara. Hal
tersebut juga berarti bahwa Pancasila mencakup segala hal tentang ketatanegaraan,
termasuk mengatur tingkah laku, norma-norma, batasan- batasan dalam
penyelenggaraan Negara. Jadi apapun yang kita lakukan tidak boleh menyimpang dai
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Oleh karena itu etika berbangsa dan
bernegara perlu kita ketahui, sebab itu, dibentuklah hukum yang mengandung aturan-
aturan agar warga Negara dapat menjalankan nilai-nilai dengan baik dan benar yaitu
UUD 1945 sebagai hukum tertulis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar Negara ?
2. Bagaimana Pancasila sebagai dasar etika berbangsa dan bernegara?
3. Bagaimana peranan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Pancasila sebagai dasar Negara
2. Untuk mengetahui bagaimana Pancasila sebagai dasar etika berbangsa dan
bernegara
3. Untuk mengetahui Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara indonesia. Pancasila mempunyai


lima sendi utama yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap,
persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Pada
tanggal 1 Oktober di tetapkan sebagai hari kesaktian pancasila. Sebagai dasar negara,
Pancasila memiliki peran strategis sebagai pondasi dasar sebuah negara. Pancasila
memiliki makna sebagai pedoman dasar untuk mengatur penyelenggaraan
ketatanegaraan yang meliputi bidang ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya,serta
pertahanan dan ke amanan.Pancasila,dalam fungsinya sebagai dasar negara
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintahan, wilayah dan
rakyat.

Di dalam pancasila terdapat cita-cita bangsa untuk membuat bangsa ini lebih jadi
baik dalam menjalankan negara ini dengan tujuan dan ide yang sesuai dengan
dinamika bangsa indonesia. Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan
perbedaan, tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan "Bhinneka Tunggal
Ika". Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia merupakan sesuatu yang
bernilai. Pancasila sebagai pandangan hidup berisi konsep kehidupan yang di cita-
citakan oleh bangsa indonesia, sekaligus mengandung pemikiran ataupun gagasan yang
mendasar mengenai tatanan kehidupan, sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu
Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah untuk melaksanakan kegiatan dalam segala
bidang kehidupan, baik kehidupan di dunia maupun pasca kehidupan di dunia.
Pandangan hidup inilah yang menjadi suatu bangsa memiliki arah yang jelas.
Bangsa indonesia bertekad untuk menjalankan dan mengatur negara berdasarkan
Pancasila. sebagai dasar negara maka pancasila sekaligus sebagai sumber hukum
dalam arti semua hukum yang di susun harus berdasarkan pancasila.

B. Pancasila Sebagai Dasar Etika Berbangsa dan Bernegara

Sebagai mana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan suatu sistem
nilai, artinya setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila saling berhubungan,
saling ketergantungan secara sistematik dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya
memiliki tingkatan. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang
terkandung dalam Pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip
nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut berupa nilai
religious, nilai adat istiadat, kebudayaan dan setelah disahkan menjadi dasar Negara
terkandung di dalamnya nilai kenegaraan.

Dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat Negara, maka nilai-nilai pancasila harus
dijabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam
penyelenggaraan kenegaraan, bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua
macam norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu norma hukum dan
norma moral atau etika. Sebagaimana diketahui sebagai suatu norma hukum positif,
maka pancasila dijabarkan dalam suatu peraturan perundang-undangan yang ekplisit,
hal itu secara kongkrit dijabarkan dalam tertib hukum Indonesia. Namun, dalam
pelaksanaannya memerlukan suatu norma moral yang merupakan dasar pijak
pelaksanaan tertib hukum di Indonesia. Bagaimanapun baiknya suatu peraturan
perundang-undangan kalau tidak dilandasi oleh moral yang luhur dalam
pelaksanaannya dan penyelenggaraan Negara, maka hukum tidak akan mencapai suatu
keadilan bagi kehidupan kemanusiaan.

Selain itu secara kausalitas bahwa nilai-nilai Pancasila adalah berifat objektif dan
subjektif. Artinya esensi nilai-nilai pancasila adalah universal yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sehingga memungkinkan dapat
diterapkan pada Negara lain barangkali namanya bukan pancasila. Artinya jika suatu
Negara menggunakan prinsip filosofi bahwa Negara berketuhanan, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan, maka Negara tersebut pada hakikatnya
menggunakan dasar filsafat dari nilai sila-sila Pancasila.

Nilai-nilai pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri sebenarnya hakikat maknanya


yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat umum universal dan
abstrak, karena merupakan suatu nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan
bangsa Indonesia dan mungkin juga pada bangsa lain baik dalam adat
kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam kehidupan
keagamaan.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, menurut ilmu
hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental Negara
sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia. Oleh
karena itu dalam hierarki suatu tertib hukum hukum Indonesia
berkedudukan sebagai tertib hukum yang tertinggi. Maka secara objektif
tidak dapat diubah secara hukum sehingga terlekat pada kelangsungan
hidup Negara. Sebagai konsekuensinya jika nilai-nilai Pancasila yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu diubah maka sama halnya
dengan pembubaran Negara proklamasi 1945, hal ini sebagaimana
terkandung di dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, diperkuat Tap.
No. V/MPR/1973. Jo. Tap. No. IX/MPR/1978.

Sebaliknya nilai-nilai subjektif Pancasila dapat diartikan bahwa keberadaan nilai-


nilai pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia sendiri. Pengertian
itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa


Indonesia sebagai bangsa kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai
hasil pemikiran, penilaian kritis, serta hasil refleksi fiosofis bangsa
Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagai
sumber nilai atas nilai kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan
dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
3. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung ke tujuh nilai-nilai
kerohanian yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis,
estetis dan nilai religius yang manifestasinya sesuai dengan budi nurani
bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian bangsa.

Nilai-nilai pancasila itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, dasar serta
motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam
kehidupan kenegaraan. Dengan kata lain bahwa nilai-nilai pancasila merupakan das
sollen atau cita-cita tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan
atau das sein.

Di era sekarang sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan norma etika untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat penting untuk
ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No. VI/MPR/2001
tentang etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan
penjabaran nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap dan
bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan
yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.

Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat bertujuan untuk:

1. Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam


menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek.
2. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat.
3. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan
moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut:

1. Etika sosial dan Budaya

Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan
kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling
mencintai, dan tolong-menolong di antara sesama manusia dan anak bangsa. Senada
dengan itu juga menghidupkansuburkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat
kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa.

2. Etika pemerintahan dan politik

Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efesien, dan
efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan
keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan,
jujur dalam persaingan, serta menjujunjung tinggi hak asasi manusia.

3. Etika ekonomi dan bisnis

Etika ini bertujuan agar prinsip dan prilaku ekonomi baik oleh pribadi, institusi,
maupun keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan ekonomi dengan kondisi
yang baik dan realitas.

4. Etika penegakan hukum yang berkeadilan

Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan
tidak diskriminatif terhadap setiap warga Negara di hadapan hukum, dan
menghindarkan peggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan.

5. Etika keilmuan dan disiplin kehidupan


Etika ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif.

Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penyelenggara


Negara dan warga Negara berprilaku secara baik bersumber pada nilai-nilai pancasila
dalam kehidupannya. Etika kehidupan berbangsa tidak memiliki sanksi hukum. Namun
sebagai semacam kode etik, pedoman etik berbangsa memberikan sanksi moral bagi
siapa saja yang berprilaku menyimpang dari norma-norma etik yang baik. Etika
kehidupan berbangsa ini dapat kita pandang sebagai norma etik Negara sebagai
perwujudan dari nilai-nilai dasar Pancasila.

Etika dan moral bagi manusia dalam kehiduan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat, senantiasa bersifat relasional. Hal ini berarti bahwa etika serta moral
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, tidak dimaksudkan untuk manusia secara
pribadi, namun secara relasioanal senantiasa memiliki hubungan dengan yang lain baik
kepada Tuhan yang maha esa maupun kepada manusia lainnya.

C. Peranan Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peranan yaitu:

1. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Hal ini berarti, Pancasila berfungsi dan berperan memberikan gerak atau dinamika,
serta membimbing ke arah tujuan guna mewujudkan masyarakat Pancasila. Pancasila
sebagai jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.

2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Hal ini berarti, Pancasila berfungsi dan berperan dalam menunjukkan kepribadian
bangsa Indonesia yang dapat dibedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap mental,
tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia.

3. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


Pancasila berfungsi dan berperan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan
negara atau penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar negara terdapat dalam
Pembukaan UUD NRI (Negara Republik Indonesia) Tahun 1945 Alinea IV dan sebagai
landasan konstitusional.

4. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara

DI dalam Pasal 2 UU RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan yang menyatakan "Pancasila merupakan sumber segala hukum
negara". Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum adalah
sesuai dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Aline IV. Menempatkan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila.

5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur

Pancasila sebagai perjanjian luhur berarti bahwa pada tanggal 18 Agustus 1945
PPKI (sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia) yang menetapkan dasar negara Pancasila
secara konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

6. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Pancasila yang dirumuskan dan terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
1945, memuat cita-cita dan tujuan nasional (Alinea II dan IV). Cita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia,hal tersebut lalu dijabarkan ke dalam tujuan pembangunan nasional.
Dengan kata lain, Pembukaan UUD NRI Tahun1945 merupakan penuangan jiwa
proklamasi, yaitu Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila juga merupakan cita-cita dan
tujuan bangsa Indonesia.

7. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Dalam hal ini Pancasila disebut dengan way of life, weltanschauung, pandangan
dunia, pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup. Dalam hal ini, Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk sehari-hari. Artinya, Pancasila diamalkan dalam hidup
sehari-hari. Dengan demikian, Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua
kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala seperti yang terpancar pada
sila Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

8. Pancasila Sebagai Moral Pembangunan

Hal ini mengandung maksud nilai-nilai luhur Pancasila (norma-norma yang


tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945) dijadikan tolok ukur dalam
melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam evaluasinya.

9. Pembangunan Nasional Sebagai Pengamalan Pancasila

Pancasila di samping sebagai dasar negara juga merupakan tujuan nasional. Tujuan
ini dapat diwujudkan melalui pembangunan nasional. Dengan perkataan lain, untuk
mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila harus dilaksanakan pembangunan nasional di
segala bidang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Jadi, fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara sesuai dengan Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945, dan pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
1. Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara indonesia. Sebagai dasar
negara, Pancasila memiliki peran strategis sebagai pondasi dasar sebuah
negara. Pancasila memiliki makna sebagai pedoman dasar untuk mengatur
penyelenggaraan ketatanegaraan yang meliputi bidang
ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya,serta pertahanan dan ke
amanan.Pancasila,dalam fungsinya sebagai dasar negara merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintahan, wilayah dan rakyat.
2. Dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam Pancasila
merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut berupa nilai religious, nilai
adat istiadat, kebudayaan dan setelah disahkan menjadi dasar Negara
terkandung di dalamnya nilai kenegaraan.
3. Pancasila memiliki peran sebagai jiwa bangsa Indonesia, dasar Negara
Republik Indonesia, kepribadian Bangsa Indonesia, sumber dari segala
sumber hukum Negara, perjanjian luhur, sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai moral pembangunan.
B. Saran

Saya mengakui makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampuh dan
pembaca supaya saya bisa lebih baik lagi, dan untuk menambah pengetahuan saya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/defasaputra5937/5d922135097f3608af425062/pancasila-sebagai-dasar-
negara ( Diakses pada tanggal 10 November 2019, jam 20.00 wita)

https://www.academia.edu/9182554/PENGERTIAN_FUNGSI_DAN_PERANAN_PANCASILA ( Diakses
pada tanggal 11 November 2019, jam 01.59 wita )

http://almachaniago.blogspot.com/2013/02/pancasila-sebagai-dasar-etika-kehidupan.html ( Diakses
pada tanggal 11 November 2019, jam 02.31 wita)

https://www.artikelsiana.com/2015/03/fungsi-peranan-pancasila-pancasila-fungsi.html ( Diakses pada


tanggal 11 November 2019, jam 02.50 wita )

http://sitikhuzemah.blogspot.com/2014/06/makalah-pancasila.html ( Diakses pada tanggal 11


November 03.00 wita )

Anda mungkin juga menyukai