Anda di halaman 1dari 15

[Apa itu Instrumentasi? lalu apa aplikasinya dalam kejadian sehari-hari?

Di pikiran kalian, pasti hal pertama yang terlintas di pikiran begitu mendengar kata Instrumentasi pasti
berhubungan dengan musik, atau ga perangkat elektronik, atau bahkan penyusun sistem.

Terus, Instrumentasi tuh apa sih?

Menurut ISA atau yang dikenal sebagai International Society of Automation, definisi resmi Instrumentasi
- adalah kumpulan Instrumen dan aplikasinya untuk tujuan Pengamatan, Pengukuran dan Pengendalian.
(ISA std. -5.1)

Instrument adalah alat yang mengukur atau memanipulasi proses variabel fisik seperti aliran, suhu,
tekanan, dll. Instrumen mencakup banyak variasi alat dari yang sederhana seperti katup dan pemancar,
dan sampai yang serumit penganalisis.

Pengertian di atas intinya adalah merujuk kepada sistem kendali yang sistemnya terdiri dari sensor,
kontrolller, dan aktuator.

Menurut Tiar Candra (2019) sensor adalah alat untuk mengindera (sensing) fenomena fisis (variabel
proses) dan mengonversinya menjadi nilai yang diskret (nilai masukan untuk kontroler). Kontroler pada
dasarnya adalah alat yang didesain untuk melakukan komputasi matematika: menghitung nilai masukan
dan menghasilkan nilai keluaran. Dan, aktuator adalah alat untuk melakukan aksi berdasarkan nilai yang
diberikan padanya (nilai keluaran dari kontroler).

Berdasarkan pendefinisian tersebut, singkatnya, variabel proses disensor dan menghasilkan nilai
masukan untuk kontroler, dan kontroler akan menghitung dan memberikan nilai keluaran untuk
aktuator. Aktuator yang melakukan aksi akan mempengaruhi variabel proses, sehingga nilai masukan
untuk kontroler (yang disensor) akan berubah. Proses tersebut terjadi secara berulang sampai tercapai
kesesuaian dengan tujuan sistem. Hal ini pada dasarnya disebut dengan feedback.

Udah ah bahas pengertian mulu, mari kita lanjut ke aplikasi.....

Story:
Di suatu hari kamu mau naik mobil untuk datang ke acara pernikahan mantan, nah kamu berangkat
buru-buru tuh karena resepsi mau segera dimulai (mau melihat mantan untuk terakhir kali :( ). Nah
ketika mobil sedang berjalan ternyata ada plang yang mengatur kecepatan maksimal adalah 50 km/jam.
Sebagai manusia yang berpikir efektif dan efisien, kamu berpikir bagaimana caranya agar mobil bisa
berjalan mendekati konstan 50 km/jam agar cepat sampai.

Nah inilah bagaimana sistem Intrumentasi bekerja:

Tujuan kita adalah bagaimana mendapatkan nilai output sesuai dengan nilai yang diinginkan (desired
output). Objek yang kamu ingin kendalikan disebut dengan plant. Keluaran dari output diukur oleh
komponen yang disebut sensor. dan kemudian mengukur untuk membandingkan nilai output dengan
nilai desired output, hal ini disebut sebagai error.

Error = nilai desired output - nilai output

Berdasarkan nilai error, controller melakukan aksi yaitu memerintahkan input, dimana itu dikirim ke
aktuator. Aktuator adalah bagaimana kontroller berdampak kepada plant (aktuator yaitu pedal gas).

Misal kamu ingin mobil kamu (plant) memiliki kecepatan 50 km/jam. Kemudian kontroller (otak kita)
memerintahkan ke aktuator (pedal gas) untuk menaikkan kecepatan sampai 50 km/jam. Nah di jalan kan
pasti ada hambatan kayak ada polisi tidur sehingga nilai kecepatan pasti berkurang, misal menjadi 35
km/jam (output). Kemudian sensor (speedometer) mengukur nilai ini dan didapatkan nilai error yaitu
sebesar 15 km/jam. Karena masih ada error, otak kita memerintahkan lagi ke pedal untuk menaikkan
kecepatan atau menurunkan kecepatan jika nilai output melebihi nilai desired output, dan proses itu
berlangsung berulang sampai error sama dengan 0

Daftar Pustaka:

https://www.youtube.com/watch?v=u1pgaJHiiew&list=PLn8PRpmsu08q8CE0pbZ-
cSrMm_WYJfVGd&index=4 (Understanding Control System)

Tiar Candra W (2019) Apa itu Instrumentasi? tersedia di http://kamalogis.ft.ugm.ac.id/2019/07/29/apa-


itu-instrumentasi/ (diakses 26 Oktober 2019)

#RekrutmenKamalogis #Kamalogis2019
[INSTRUMENTASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI]

Apa itu Instrumentasi ??


Instrumentasi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mengembangkan alat-alat yang
ditujukan untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan kebutuhan dalam cakupan dan bidangnya,
misalnya produksi dan manufaktur. Variabel proses yang diukur dan dikendalikan antara lain level,
tekanan, temperatur, flow rate, humiditas, pH, komposisi, dan lainnya. Variabel proses tersebut adalah
objek yang dimanipulasi atau direkayasa untuk memanipulasi variabel proses lainnya. Hal itulah yang
disebut dengan pengendalian atau kontrol.

Kedengarannya Instrumentasi dan Kontrol itu rumit banget yaa? Terus apa, sih, manfaatnya yang bisa
langsung kita rasakan di kehidupan sehari-hari?

Instrumentasi dan Kontrol ternyata sudah sangat mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari. Bahkan
di zaman sekarang, Istrumentasi dan Kontrol sudah menjadi asisten pribadi bagi siapapun, lho. Apa saja
contohnya? Alat-alat elektronik yang digunakan sebagai alat rumah tangga sampai otomotif itu
menggunakan teknologi Instrumentasi dan Kontrol.

Instrumentasi terdiri dari 3 elemen, antara lain Sensor, Kontroler, dan Aktuator. Secara umum, Sensor
berfungsi untuk mengubah fenomena fisis non-listrik menjadi fenomena atau sinyal listrik. Contoh dari
Sensor adalah thermistor, sensor kecepatan, detektor objek, sensor kemiringan kapal, dan sebagainya.
Sementara itu, Kontroler merupakan suatu elemen yang mengkomunikasikan dan menjembatani output
dan input dengan sistem pengendalian Open Loop Control System dan Closed Loop Control System.
Contoh dari Kontrol adalah Programmable Logic Control (PLC). Selain itu, terdapat elemen Aktuator yang
menghubungkan informasi atau sinyal Kontroler dari sistem kontrol menuju ke proses. Keluaran dari
Aktuator dibuat untuk bisa menggerakkan output. Dua keadaan Aktuator adalah Signal Amplifier (energy
controller) dan Transducer (energy converter). Contoh Aktuator adalah solenoid dan motor DC.

Sekarang sudah terlihat, kan, apa saja aplikasi teknologi Instrumentasi dan Kontrol? Lalu, apakah
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari?

Dimulai dari alat-alat yang paling sering kita temui, yaitu alat-alat rumah tangga. Pada setrika listrik,
terdapat sebuah thermostat (dari bimetal) untuk memutuskan arus listrik ke elemen pemanas sebagai
sumber pemanas sehingga pengguna dapat mengatur level panas yang diinginkan. Aliran listrik
diputuskan apabila panas pada setrika sudah mencapai level yang diinginkan, kemudian panas akan
berangsur-angsur turun. Setelah melewati setelan bimetal, aliran listrik akan dialiri kembali ke elemen
pemanas, dan demikian seterusnya.
Rice cooker yang sering kita gunakan untuk memasak atau menanak nasi juga memanfaatkan
Pengendalian Otomatis oleh sebuah thermostat. Ketika memasak nasi, saklar terhubung ke elemen
pemanas utama, arus listrik menuju ke elemen utama dan lampu rice cooker menyala. Setelah suhu
pemanas mencapai maksimal dan nasi sudah matang, maka termostat menggerakkan sebuah tuas
sehingga mengubah posisi saklar dan lampu indikator yang menyala ikut berubah.

Contoh lainnya adalah pemanfaatan teknologi sensor pada touchpad laptop dimana tetikus pada layar
laptop akan mengikuti gerakan sentuhan jari pengguna pada touchpad. Teknologi ini dapat
memanfaatkan sensor terhadap perubahan kapasitansi. Selain itu, terdapat juga fasilitas autu-rotate
pada kebanyakan smartphone yang memanfaatkan piezoelektrik yang sensitif terhadap perubahan gaya
kemudian diubah menjadi suatu sinyal listrik yang menjadi perintah bagi piranti smartphone tersebut.
Selanjutnya ada mesin cuci yang pada umumnya memanfaatkan water level sensor sebagai pengatur
banyak sedikitnya air yang masuk ke dalam tabung cuci.

Melihat banyak sekali alat-alat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri yang
memanfaatkan teknologi Instrumentasi dan Kontrol, saya menyadari bahwa Teknologi Instrumentasi
dan Kontrol merupakan ilmu yang sangat menarik untuk didalami karena pemanfaatannya dapat sangat
berguna dan dapat membantu banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih mudah,
akurat, dan cepat.

Referensi :
http://kamalogis.ft.ugm.ac.id/2019/07/29/apa-itu-instrumentasi/ (diakses 26 Oktober 2019)
https://www.amci.com/industrial-automation-resources/plc-automation-tutorials/what-plc/ (diakses 26
Oktober 2019)

Sumber gambar :
dbhiq.com (diakses 26 Oktober 2019)

#RekrutmenKamalogis #Kamalogis2019

[PELATIHAN PLC KAMALOGIS 2019]


Pada Minggu, 20 Oktober 2019 saya dan sejumlah teman-teman angkatan 2018 dan 2017 mengikuti
salah satu rangkaian acara Rektutmen Terbuka Ikatan Mahasiswa Teknologi Instrumentasi
(KAMALOGIS), yaitu Pelatihan Programmable Logic Control (PLC) yang dilaksanakan di DTNTF Fakultas
Teknik UGM.

Apa itu PLC (???)

Sebelum membahas PLC, ada baiknya memahami dulu apa itu Instrumentasi. Instrumentasi adalah
suatu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mengembangkan alat-alat yang ditujukan untuk
mencapai suatu tujuan sesuai dengan kebutuhan dalam cakupan dan bidangnya, misalnya produksi dan
manufaktur. Instrumentasi memiliki 2 prinsip dasar, yaitu fungsi pengukuran dan fungsi pengendalian.
Fungsi pengukuran merupakan fungsi pengambilan data berupa hal-hal fisis untuk dimanipulasi,
sementara fungsi pengendalian adalah fungsi mengolah data-data yang sudah diperoleh tersebut.

Instrumentasi terdiri dari 3 elemen, antara lain Sensor, Kontroler, dan Aktuator. Secara umum, Sensor
berfungsi untuk mengubah fenomena fisis non-listrik menjadi fenomena atau sinyal listrik. Contoh dari
Sensor adalah thermistor, sensor kecepatan, detektor objek, sensor kemiringan kapal, dan sebagainya.
Sementara itu, Kontroler merupakan suatu elemen yang mengkomunikasikan dan menjembatani output
dan input dengan sistem pengendalian Open Loop Control System dan Closed Loop Control System.
Contoh dari Kontrol adalah PLC yang akan dibahas selanjutnya. Selain itu, terdapat elemen Aktuator
yang menghubungkan informasi atau sinyal Kontroler dari sistem kontrol menuju ke proses. Keluaran
dari Aktuator dibuat untuk bisa menggerakkan output. Dua keadaan Aktuator adalah Signal Amplifier
(energy controller) dan Transducer (energy converter). Contoh Aktuator adalah solenoid dan motor DC.

Jadi, apa itu PLC (study) (???)

Pada pembahasan sebelumnya sudah disinggung bahwa PLC itu adalah salah satu contoh dari Kontroler.
Singkatnya, PLC adalah suatu komputer digital pada Sistem Kontrol yang terus menerus memantau
keadaan perangkat input dan membuat keputusan berdasarkan program khusus untuk mengontrol
keadaan perangkat output. Rangkaian yang diprogram oleh PLC adalah rangkaian relay (switch yang
fungsi on/off nya dipicu oleh energy lebih kecil untuk menjalankan energi yang lebih besar) yang
kemudian digantikan menjadi diagram ladder (berupa logika), kemudian diterjemahkan oleh CPU PLC
tersebut menjadi instruksi yang akan dijalankan. Jenis-jenis PLC antara lain PLC mikro, mini, dan rack.
Simulator untuk simulasi kerja PLC salah satunya adalah LogixPro.

Siklus kerja PLC antara lain self test, input scan, solve logic, dan output scan.

How to simulate PLC (???)


Pilih simulator plant (red arrow right) edit program ladder (red arrow right) download ke PLC (red arrow
right) jalankan simulator (red arrow right) cek apakah sudah sesuai harapan (red arrow right) selesai.

(kenapa) PLC (???)


Fleksibel, respon lebih cepat, pengkabelan sederhana, bisa diprogram sehingga lebih sustainable,
umurnya lebih panjang (ok)

Ingin tahu lebih lanjut tentang PLC dan kawan-kawannya? Ayo sama-sama daftar KAMALOGIS KMTNTF
2019 🔥

Referensi :
http://kamalogis.ft.ugm.ac.id/2019/07/29/apa-itu-instrumentasi/ (diakses 26 Oktober 2019)

Sumber gambar :
buanakarya.com (diakses 26 Oktober 2019)
unitronicsplc.com (diakses 26 Oktober 2019)
new.abb.com (diakses 26 Oktober 2019)

#RekrutmenKamalogis #Kamalogis2019

[INSTRUMENTASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI]

Apa itu Instrumentasi ??


Instrumentasi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mengembangkan alat-alat yang
ditujukan untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan kebutuhan dalam cakupan dan bidangnya,
misalnya produksi dan manufaktur. Variabel proses yang diukur dan dikendalikan antara lain level,
tekanan, temperatur, flow rate, humiditas, pH, komposisi, dan lainnya. Variabel proses tersebut adalah
objek yang dimanipulasi atau direkayasa untuk memanipulasi variabel proses lainnya. Hal itulah yang
disebut dengan pengendalian atau kontrol.

Kedengarannya Instrumentasi dan Kontrol itu rumit banget yaa? Terus apa, sih, manfaatnya yang bisa
langsung kita rasakan di kehidupan sehari-hari?

Instrumentasi dan Kontrol ternyata sudah sangat mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari. Bahkan
di zaman sekarang, Istrumentasi dan Kontrol sudah menjadi asisten pribadi bagi siapapun, lho. Apa saja
contohnya? Alat-alat elektronik yang digunakan sebagai alat rumah tangga sampai otomotif itu
menggunakan teknologi Instrumentasi dan Kontrol.

Instrumentasi terdiri dari 3 elemen, antara lain Sensor, Kontroler, dan Aktuator. Secara umum, Sensor
berfungsi untuk mengubah fenomena fisis non-listrik menjadi fenomena atau sinyal listrik. Contoh dari
Sensor adalah thermistor, sensor kecepatan, detektor objek, sensor kemiringan kapal, dan sebagainya.
Sementara itu, Kontroler merupakan suatu elemen yang mengkomunikasikan dan menjembatani output
dan input dengan sistem pengendalian Open Loop Control System dan Closed Loop Control System.
Contoh dari Kontrol adalah Programmable Logic Control (PLC). Selain itu, terdapat elemen Aktuator yang
menghubungkan informasi atau sinyal Kontroler dari sistem kontrol menuju ke proses. Keluaran dari
Aktuator dibuat untuk bisa menggerakkan output. Dua keadaan Aktuator adalah Signal Amplifier (energy
controller) dan Transducer (energy converter). Contoh Aktuator adalah solenoid dan motor DC.

Sekarang sudah terlihat, kan, apa saja aplikasi teknologi Instrumentasi dan Kontrol? Lalu, apakah
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari?

Dimulai dari alat-alat yang paling sering kita temui, yaitu alat-alat rumah tangga. Pada setrika listrik,
terdapat sebuah thermostat (dari bimetal) untuk memutuskan arus listrik ke elemen pemanas sebagai
sumber pemanas sehingga pengguna dapat mengatur level panas yang diinginkan. Aliran listrik
diputuskan apabila panas pada setrika sudah mencapai level yang diinginkan, kemudian panas akan
berangsur-angsur turun. Setelah melewati setelan bimetal, aliran listrik akan dialiri kembali ke elemen
pemanas, dan demikian seterusnya.

Rice cooker yang sering kita gunakan untuk memasak atau menanak nasi juga memanfaatkan
Pengendalian Otomatis oleh sebuah thermostat. Ketika memasak nasi, saklar terhubung ke elemen
pemanas utama, arus listrik menuju ke elemen utama dan lampu rice cooker menyala. Setelah suhu
pemanas mencapai maksimal dan nasi sudah matang, maka termostat menggerakkan sebuah tuas
sehingga mengubah posisi saklar dan lampu indikator yang menyala ikut berubah.
Contoh lainnya adalah pemanfaatan teknologi sensor pada touchpad laptop dimana tetikus pada layar
laptop akan mengikuti gerakan sentuhan jari pengguna pada touchpad. Teknologi ini dapat
memanfaatkan sensor terhadap perubahan kapasitansi. Selain itu, terdapat juga fasilitas autu-rotate
pada kebanyakan smartphone yang memanfaatkan piezoelektrik yang sensitif terhadap perubahan gaya
kemudian diubah menjadi suatu sinyal listrik yang menjadi perintah bagi piranti smartphone tersebut.
Selanjutnya ada mesin cuci yang pada umumnya memanfaatkan water level sensor sebagai pengatur
banyak sedikitnya air yang masuk ke dalam tabung cuci.

Melihat banyak sekali alat-alat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri yang
memanfaatkan teknologi Instrumentasi dan Kontrol, saya menyadari bahwa Teknologi Instrumentasi
dan Kontrol merupakan ilmu yang sangat menarik untuk didalami karena pemanfaatannya dapat sangat
berguna dan dapat membantu banyak orang untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih mudah,
akurat, dan cepat.

Referensi :
http://kamalogis.ft.ugm.ac.id/2019/07/29/apa-itu-instrumentasi/ (diakses 26 Oktober 2019)
https://www.amci.com/industrial-automation-resources/plc-automation-tutorials/what-plc/ (diakses 26
Oktober 2019)

Sumber gambar :
dbhiq.com (diakses 26 Oktober 2019)

#RekrutmenKamalogis #Kamalogis2019

[Pelatihan PLC Kamalogis 2019]

Pada hari minggu, 20 Oktober 2019 saya dan beberapa teman saya mengikuti pelatihan PLC yang diadak
an di DTNTF UGM.
Di awal pelatihan, pemateri menjelaskan terlebih dahulu mengenai dasar-
dasar instrumentasi dan elemen-
elemen di dalamnya, seperti sensor, kontroler, dan aktuator. Lalu baru masuk ke PLC
Apa itu PLC?
PLC merupakan singkatan dari Programmable Logic Controller yang artinya kontroler logika yang dapat d
iprogram. Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan sebagai suat
u perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-
instruksi yang menjalankan fungsi-
fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin in
dustri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan.

Jadi secara garis besar PLC dapat dikatakan sebagai salah satu kontroler. Karena pada PLC ini nantinya ki
ta memasukkan suatu program dari simulator plant. Simulator plant ini biasanya kita akses melalui PC at
au laptop, lalu kita edit diagram ladder, di mana diagram ladder ini merupakan gabungan dari gerbang lo
gika yang nantinya ini yang akan menjadi pengontrol yang didownload oleh PLC dan apabila dijalankan
maka nantinya PLC akan mengatur kerja output.

Pada pelatihan ini juga disosialisasikan cara menggunakan dan mengedit diagram ladder dan menjalanka
n PLC dari diagram ladder yang diprogram sebelumnya. Tidak hanya disosialisasikan, tetapi kami juga dib
erikan kesempatan mencoba menggunakan simulator dan mengedit diagram ladder sehingga terasa lebi
h paham mengenai diagram ladder dan PLC ini.

Banyak penerapan yang menggunakan PLC, contohnya adalah kontroler pada CPU, kontroler pada indus
tri gelas, kontroler pada pabrik semen, dan masih banyak yang lainnya.

References:
https://www.mobileautomation.com.au/plc-industrial-application/
https://en.wikipedia.org/wiki/Programmable_logic_controller
https://ndoware.com/apa-itu-plc.html

Sumber gambar:
https://library.automationdirect.com/what-is-a-plc/
https://en.wikipedia.org/wiki/Programmable_logic_controller#/media/File:Automate_industriel_WAGO
_pour_un_syst%C3%A8me_de_monitoring_en_industrie_pharmaceutique.jpg

#RekrutmenKamalogis
#Kamalogis2019

[Instrumentasi, dan Aplikasinya pada Kehidupan Sehari-hari]

Apa sih itu instrumentasi??


Menurut ISA-
5.1, instrumen adalah perangkat yang digunakan untuk pengukuran langsung atau tidak langsung, pema
ntauan, dan atau kontrol variabel, termasuk elemen primer, indikator, pengontrol, elemen kontrol akhir
, perangkat komputasi dan perangkat listrik. Sedangakan instrumentasi adalah kumpulan instrumen, per
angkat, perangkat keras atau fungsi atau aplikasi yang bertujuan untuk mengukur, memantau atau men
gendalikan suatu proses industri atau mesin industri atau semacamnya..

Jadi instrumentasi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengukuran
dan pengendalian (kontrol) variabel proses untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan dalam caku
pan dan bidangnya (produksi, manufaktur, dsb). Variabel proses yang dimaksud dapat berupa tekanan, t
emperatur, flow rate, dan lainnya.

Instrumentasi membutuhkan elemen berupa sensor, kontroler, dan aktuator. Sensor dapat dikatan seba
gai objek yang mengubah fenomena mekanik menjadi fenomena listrik, kontroler merupakan pengatur
dan juga perantara antara sensor dan aktuator, dan aktuator adalah objek yang merespon dan menerim
a sinyal-sinyal dari kontroler. Perumpamaan dari objek-
objek instrumentasi dalam kehidupan sehari itu seperti tubuh manusia, di mana kulit menjadi sensor, ot
ak menjadi kontroler, dan merasakan sesuatu yang disentuh dapat dikatakan sebagai aktuator.

Salah satu contoh instrumentasi yang paling dekat dengan kita adalah smartphone. Smartphone memilik
i sensor pada layar, kontroler pada bagian dalamnya yang berfungsi mengatur proses pada smartphone,
dan aktuator di mana sinyal yang berasal dari aktuator ini dikeluarkan pada layar. Jangankan serumit sm
artphone, pada toilet saja juga terdapat alat instrumentasi berupa sensor yaitu pada pengisian tangki ai
r yang menggunakan pelampung di mana saat air semakin tinggi maka pelampung semakin tinggi hingga
akan membuat katup air semakin tertutup, di mana pelampung di sini bertindak sebagai sensor ketinggi
an air. Dan masih banyak aplikasi dari instrumentasi ini, seperti refrigerator, oven, termostat, pemangga
ng roti dan yang lainnya.

Jadi dari contoh-


contoh di atas dapat menjelaskan bahwa instrumentasi ini tidak bisa kita pisahkan pada kehidupan sehar
i-
hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa instrumentasi ini sangat penting pada zaman modern seperti saat
ini.
References:
https://en.wikipedia.org/wiki/Instrumentation#Instrumentation_engineering
http://kamalogis.ft.ugm.ac.id

Sumber Gambar:
https://en.wikipedia.org/wiki/Instrumentation
https://after12thwhat.com/engineering-courses/instrumentation-engineering.html/

#RekrutmenKamalogis
#Kamalogis2019
[RESUME PELATIHAN PLC]

Minggu, 20 Oktober 2019 diadakan pelatihan Programmable Logic Control (PLC) yang dilaksanakan di lab
Sistem Sensor dan Telekontrol (SSTK) DTNTF Fakultas Teknik UGM yang merupakan rangkaian open
recruitment KAMALOGIS. Acara pelatihan berisi tentang pengenalan dasar dan demo singkat simulasi
penggunaan PLC.

National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA) mendefinisikan PLC sebagai suatu perangkat
elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk
mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC memiliki
banyak fungsi, namun secara umum PLC berfungsi sebagai Memproses input sinyal biner menjadi output
yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan; dan Memonitor suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas).

PLC merupakan pengembangan dari Relay. Singkatnya PLC merupakan sususnan Relay yang lebih ringkas
dan efektif baik dalam desain dan kinerjanya. Sistem rangkaian relay digantikan menjadi diagram ladder
yang akan diterjemahkan oleh CPU PLC yang akan dijalankan . Program Ladder tersebut berupa logika.
Sistem PLC terdiri dari modul input yang mengatur seluruh bentuk masukan kedalam system; CPU yang
digunakan dalam memproses data input. Dalam memproses data CPU memiliki memory yang berguna
menyimpan data dan program; Programing device yang memiliki fungsi menginputkan program ke
dalam CPU untuk menentukan bagaimana input akan diproses; modul input yang merupakan perangkat
keluaran data yang sebelumnya telah diproses oleh CPU; Power supply yang merupakan sumber daya
dari system PLC itu sendiri

Siklus kerja dari PLC sendiri diawali dengan self test yaitu memeriksa kesalalan program yang akan
dieksekusi; Kemudian ada input scan yaitu membaca nilai/kondisi dari terminal input dan
menyimpannya damal memori input; lalu dilanjutkan ke solve logic dimana mengeksekusi program
menggunakan nilai memori input dan memperbarui nilai memori input; dan terakhir ada ouputscan
yaitu mengeluarkan nilai dari memori output ke terminal output lalu ke perangkat luar lagi.

Daftar Pustaka:
https://ndoware.com/apa-itu-plc.html (diakses pada 27 Oktober 2019)
https://www.nema.org/pages/default.aspx (diakses pada 27 Oktober 2019)

Daftar Gambar
https://www.mitsubishielectric.com/fa/products/cnt/plc_fx/items/index.html (diakses pada 27 Oktober
2019)
[INSTRUMENTASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI]

Instrumentasi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengukuran dan
pengendalian (kontrol) variabel proses untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan dalam cakupan
dan bidangnya (produksi, manufaktur, dsb). Variabel proses yang dimaksud: level, tekanan, temperatur,
flow rate, humiditas, pH, komposisi, dan lainnya. Variabel proses tersebut adalah objek yang
dimanipulasi atau direkayasa untuk memanipulasi variabel proses lainnya. Hal tersebut disebut dengan
pengendalian atau kontrol. (Tiar, 2019)

Dalam penerapannya instrumentasi mengintegrasikan pengukuran, monitoring, dan pengendalian


(secara kolektif atau paralel) yang membentuk sebuah system control otomatis. Sistem ini terdiri dari
sensor, kontroler dan akuator. Sensor adalah alat untuk mengindera (sensing) fenomena fisis (variabel
proses) dan mengonversinya menjadi nilai yang diskret (nilai masukan untuk kontroler). Kontroler pada
dasarnya adalah alat yang didesain untuk melakukan komputasi matematika: menghitung nilai masukan
dan menghasilkan nilai keluaran. Dan, aktuator adalah alat untuk melakukan aksi berdasarkan nilai yang
diberikan padanya (nilai keluaran dari kontroler). (Tiar, 2019)

Pada jaman ini kehidupan sehari-hari sebagai seorang mahasiswa selalu dikelilingi oleh instrumentasi,
salahsatunya laptop yang digunakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan tugas atau sekadar bermain
game untuk melepas penat akan tugas. Pada Laptop versi sekarang banyak sekali penerapan
instrumentasi salahsatunya berbagai profil/mode pada laptop. Powersaver merupakan mode
penghemat daya jika laptop dalam keadaan baterai yang “sekarat”. Sensor akan mndeteksi nilai daya
pada batrai lalu prosesor akan memberi perintah pengurangan konsumsi daya pada penggunaan
monitor, aplikasi, dan prosesor itu sendiri. Selain powesaver ada gamingmode yang biasanya aktif secara
otomatis ketika laptop menjalankan aplikasi yang memerlukan kinerja proseor, RAM, dan VGA yang
besar dengan kondisi daya terhubung ke sumberdaya langsung. Ketika menjalankan aplikasi yang berat,
akan terukur berapa kebutuhan kinerja dari berbagai komponen. Kinerja yang dilakukan akan
berbanding lurus dengan suhu yang dihasilkan sehingga prosessor akan memerintahkan sistem
pendinginan bekerja lebih keras agar suhu laptop tetap terjaga sehingga nyaman digunakan. Pada mode
ini biasanya laptop akan menghasilkan suara yang bising

Daftar pustaka

http://kamalogis.ft.ugm.ac.id/2019/07/29/apa-itu-instrumentasi/ (diakses pada 27 Oktober 2019)

#RekrutmenKamalogis
#Kamalogis2019

Anda mungkin juga menyukai