Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Urinaria yang berkaitan dengan zat gizi dan cairan

1. Batu ginjal atau nefrolitiasis

Batu ginjal adalah kondisi di mana terdapat batu atau massa pada pada urin. Ada beberapa
jenis batu ginjal yang dapat terjadi yaitu:

Batu kalsium, yaitu batu ginjal yang dibentuk dari kalsium oksalat. Oksalat ditemukan di
berbagai jenis makanan, seperti coklat, kacang-kacangan, dan beberapa jenis sayuran dan
buah-buahan.

Batu struvite, batu ginjal yang terbentuk akibat adanya infeksi dan jenis batu ginjal ini mudah
untuk berkembang menjadi besar.

Batu asam urea, batu ginjal ini terbentuk dari kebiasaan orang yang tidak biasa mengonsumsi
air putih atau orang yang kehilangan cairan dalam jumlah banyak. Selain itu, batu jenis inilah
yang paling sering disebabkan oleh konsumsi protein yang tinggi.

Batu cystine, yaitu diakibatkan oleh faktor keturunan. Beberapa orang yang memiliki
keturunan mengalami gangguan fungsi ginjal, dapat mengalami hal ini.

Memakan sumber protein yang berlebihan, paling sering menyebabkan batu ginjal jenis asam
urea. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menemukan bahwa konsumsi makanan
tinggi protein dalam 6 minggu berturut-turut menyebabkan kalsium ada pada urin dan aciuria
(urin asam), yaitu kondisi di mana tubuh mengalami perubahan pH menjadi asam. Saat
kondisi tersebut terjadi terus-menerus maka akan memicu terbentuknya batu ginjal.

Hal yang sama dibuktikan oleh penelitian yang melibatkan sebanyak 45 ribu laki-laki yang
rata-rata mengonsumsi sumber protein hewani berlebihan. Riset ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan terkait antara konsumsi protein dengan kejadian batu ginjal.
Konsumsi protein yang berlebihan, terutama protein hewani seperti daging sapi, daging
ayam, telur, makanan laut, dapat menyebabkan penurunan jumlah zat sitrat di dalam tubuh
yang sebenarnya berfungsi untuk mencegah batu ginjal.

2. Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba tidak dapat melakukan fungsinya dengan
benar, yaitu menyaring berbagai zat dari darah. Saat ginjal kehilangan kemampuannya untuk
menyaring darah, maka zat yang seharusnya dibuang oleh tubuh melalui urin tidak terbuang
sehingga zat-zat kimia tersebut terkumpul dan mengganggu fungsi tubuh lainnya. Penyakit
ini perkembangannya sangat cepat, terus memburuk dalam hitungan hari atau bahkan dalam
hitungan jam. Banyak hal yang menjadi penyebab dari penyakit gagal ginjal akut dan salah
satunya adalah kebiasaan makan protein yang berlebihan.

Sebuah percobaan yang dilakukan pada tikus menyatakan bahwa konsumsi protein yang
terlalu banyak dapat mengakibatkan sel pada ginjal rusak dan kemudian mati. Tikus yang
menjadi percobaan ada sebanyak 93 ekor, yang diberikan makanan tinggi protein selama 2
minggu terus-menerus. Lalu pada akhir percobaan, diketahui bahwa tikus yang diberikan
makanan tinggi protein tersebut mengalami iskemia pada ginjalnya. Iskemia pada ginjal
adalah keadaan di mana pembuluh darah pada organ ginjal mengalami penyumbatan
sehingga ginjal tidak mendapatkan cukup oksigen dan makanan. Hal ini akan mengakibatkan
jaringan pada ginjal mati dan gagal ginjal pun terjadi.

3. Glomerulosclerosis

Glomerulosclerosis adalah kerusakan pada bagian ginjal yang disebut dengan glomerulus.
Glomerulus merupakan bagian ginjal yang memiliki fungsi utama untuk menyaring darah,
membuang zat serta cairan yang tidak diperlukan, kemudian membuangnya sebagai urin.
Sebenarnya, fungsi glomerulus untuk menyaring darah akan menurun perlahan seiring
dengan pertambahan usia, dan diperparah jika orang tersebut memiliki riwayat hipertensi atau
berbagai penyakit ginjal lainnya. Kerusakan glomerulus akan semakin parah jika
penderitanya sering mengonsumsi makanan dengan sumber protein yang tinggi.

Ketika orang tersebut mengonsumsi protein yang berlebih maka ginjal tidak akan sanggup
untuk menyaringnya sehingga sering kali protein malah terdapat di urin. Percobaan kembali
dilakukan pada tikus yang mengalami permasalahan pada ginjalnya. Kemudian tikus tersebut
diberikan makanan tinggi protein selama beberapa waktu dan menunjukkan penurunan fungsi
ginjal terjadi semakin cepat. Berbeda dengan tikus yang memiliki penyakit ginjal namun
dibatasi asupan proteinnya. Pada kelompok tikus tersebut, terlihat perbaikan fungsi ginjal
secara bertahap.

Anda mungkin juga menyukai