Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Iritan

Medikamentosa
Pengobatan DKI secara topikal dapat menggunakan kortikosteroid dimana sediaan yang
tersedia berupa losion atau krim. Jenis kortikosteroid yang diberikan adalah hidrokortison
2,5% dan flucinolol asetonide 0,025%.

Topikal (2x sehari)


 Pelembab krim hidrofilik urea 10%
 Kortikosteroid: Desonid krim 0,05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan
fluosinolon astonid krim 0,025%).
 Pada kasus DKI kumulatif dengan manifestasi klisnis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason valerat krim 0,1% atau
mometason furoat krim 0,1%
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian antibiotic topical.

Oral sistemik
 Antihistamin hidroksisin 2x25mg per hari selama maksimal 2 minggu, atau
 Loratadin 1x10mg per hari selama maksimal 2 minggu.

Antibiotik topikal diberikan pada kasus yang terdapat tanda infeksi staphylococcus
aureus dan streptococcus beta hemolyticus.

Pengobatan sistemik diberikan untuk mengurangirasa gatal dan pada kasus gejala
dermatitis yang berat. Kortikosteroid oral diberikan pada kasus akut denga intensitas gejala
sedang hingga berat serta pada DKA yang sulit disembuhkan. Pilihan terbaik adalah
prednisone dan metilprednisolon. Dosis awal pemberian prednisone 30mg pada hari pertama,
kemudian diturunkan secara berkala sebanyak 5mg setiap harinya. Antihistamin diberikan
untuk mendapatkan efek sedatif guna mengurangi gejala gatal, dosis dan jenis antihistamin
yang diberikan ialah CTM 4mg 3-4 kali sehari. Pada pasien ini diberikan terapi
kortikosteroid dikombinasikan dengan antibiotik yang pemberiannya secara topikal dan
diberikan antihistamin secara sistemik.

Non-Medikamentosa
 Identifikasi dari penyebab timbulnya keluhan pasien => Edukasi pasien untuk
menghindari penyebab tersebut.
 Edukasi agar menggunakan sarung tangan saat berkerja agar tidak terpapar bahan
iritan.

Sumber:
Darmada, IGK, Luh Made Mas Rusyati, et al. “EDUKASI DAN PENATALAKSANAAN
DERMATITIS KONTAK IRITAN KRONIS DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
TAHUN 2014/2015.” E-JURNAL MEDIKA, 5.8 (2016): 3

PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA. PANDUAN PRAKTIK KLINIS


BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER. Jakarta: IDI,
2017.

Anda mungkin juga menyukai