Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica) Dibandingkan Dengan

Ibuprofen Terhadap Kadar Hcl Gaster Tikus

Yudha Perwira Putra1, Euis Reni Yuslianti2


1
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani,Cimahi Bandung

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Ibuprofen merupakan salah satu obat anti inflamasi
yang diketahui memiliki efek samping terhadap peningkatan kadar HCl lambung.
Salah satu obat tradisional yang memiliki efek anti inflamasi adalah antanan
(Centella asiatica). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak
antanan dibandingkan dengan ibuprofen terhadap kadar HCl gaster tikus. Bahan
dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik
dengan 30 ekor tikus wistar jantan. Kelompok perlakuan terbagi atas kelompok
yang diberi ektrak antanan 20 mg/200 gr berat badan/oral, kelompok yang diberi
ibuprofen 21,6 mg/200 gr berat badan/oral dan kelompok kontrol. Perlakuan
diberikan selama 7 hari dan setelah pemberian perlakuan (hari ke-8), tikus
dipuasakan selama 24 jam kemudian dilakukan pengangkatan lambung dan
dilanjutkan dengan pengambilan getah lambung untuk mengetahui kadar pH
dengan menggunakan metode pH meter serta metode titrasi. Hasil dan Analisis:
Hasil penelitian didapatkan kelompok yang diberikan ekstrak antanan (Centella
asiatica) meningkatkan asam lambung dengan rata-rata acidity pH 1,15
sedangkan pada kelompok yang diberikan ibuprofen meningkatkan asam lambung
dengan rata-rata acidity pH 1,06. Hasil analisis statistik menggunakan metode
One Way ANOVA dan dilanjutkan uji lanjut Duncan (p ≤ 0.05) menunjukan bahwa
ekstrak antanan dan ibuprofen mempunyai pengaruh terhadap penurunan kadar
asam lambung (p = 0.00). Kelompok perlakuan ibuprofen memberikan pengaruh
yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya, sedangkan pada kelompok
perlakuan kontrol memberikan pengaruh yang sama dengan kelompok perlakuan
ekstrak antanan. Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian
ekstrak antanan mempunyai pengaruh lebih rendah dibandingkan dengan
pemberian ibuprofen dalam meningkatkan kadar HCl lambung tikus.

Kata kunci : antanan, ibuprofen, kadar HCl, pH

The Effect Of Antanan (Centella Asiatica) Extract


Towards Gastric Rat’s Hcl Level Compared With Ibuprofen

Abstract

Ibuprofen is one of the anti-inflammatory drugs with known side effects of


increased levels of gastric HCl. One of the traditional medicines which have anti-
inflammatory effect is antanan (Centella asiatica). This study aims to investigate

Korespondensi: Euis Reni Yuslianti, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani,Cimahi Bandung, e-mail:
ery.unjani@yahoo.co.id

IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012 62


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

the effect extract of antanan compared with ibuprofen on levels gastric HCl of
rat. This research uses experimental methods laboratory with 30 male wistar
rats. Treatment group were divided into groups that were given extract of antanan
20 mg/200 g body weight/oral route, the group given ibuprofen 21.6 mg/200 g
body weight/oral route and control groups. Treatment is given for 7 days and after
accepted of treatment (8th day), rats fasted for 24 hours then performed removal
gastric and followed by taking gastric juice to determine the pH using a pH meter
and titration methods. The results obtained the group who given extract of antanan
increases gastric acid with an average acidity of pH 1.15 while in the group who
given ibuprofen increase gastric acid with an average acidity of pH 1.06. The
results of statistical analysis using One Way ANOVA and followed Post Hoc
Duncan Test (p ≤ 0.05) showed that the extract of antanan and ibuprofen have an
effect on reducing gastric acid levels (p = 0.00). Ibuprofen group gives a different
effect than others, while in control group having same effect with extract of
antanan group. This research can be concluded that the extract of antanan have a
lower impact than the provision of increased levels of ibuprofen in rat gastric HCl.

Key words: antanan, ibuprofen, levels of HCl, pH

Pendahuluan anti piretik, hemostatis, diuretik


ringan, dan sedatif. Efek anti
Pengobatan tradiasional inflamasi yang terdapat pada antanan
merupakan pilihan alternatif (Centella asiatica) telah dibuktikan
masyarakat karena dinilai sebagai dari penelitian pada tahun 2009 yang
pengobatan yang memiliki efek dilakukan oleh Mathew George,
samping sedikit, murah dan mudah Lincy Joseph dan Ramaswamy
didapatkan. Organisasi Kesehatan tentang penginduksian carageenan
Dunia (WHO) menyebutkan pada paw pada tikus jantan yang dapat
tahun 2008, 80% penduduk negara memicu terjadinya proses inflamasi.
berkembang mengandalkan Hasil penelitiannya membuktikan
pemeliharaan kesehatan dengan bahwa ektrak Antanan (Centella
pengobatan tradisional dan 85% asiatica) memperlihatkan efeknya
pengobatan tradisional ini sebagai anti inflamasi yang memiliki
menggunakan tumbuhan sebagai efek anti inflamasi hampir sama
tanaman obat. Di Indonesia terjadi dengan ibuprofen.3,4,5
kecenderungan meningkatnya Kita tahu dari berbagai jenis obat
penggunaan obat tradisional, anti inflamasi modern, obat anti
berdasarkan hasil Survei Nasional inflamasi bukan steroid yang pertama
2004 sekitar 32,8% masyarakat kali diperkenalkan di banyak negara
menggunakan obat tradisional. 1,2 yaitu ibuprofen. Ibuprofen bersifat
Antanan (Centella asiatica) analgesik dengan daya anti inflamasi
merupakan contoh dari sekian banyak yang tidak terlalu kuat, sehingga
tanaman obat yang sering digunakan. menjadi pilihan di kalangan medis
Antanan diketahui memiliki efek dalam penggunaannya. Namun
diantaranya anti infeksi, anti rematik, kebanyakan obat anti inflamasi yang

63 IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

diprototipkan dengan aspirin (dikenal Metode


obat mirip-aspirin) bersifat asam
sehingga lebih banyak terkumpul di Penelitian ini menggunakan 30
lambung, ginjal dan jaringan ekor tikus wistar, pellet standar,
inflamasi. Efek samping yang ekstrak antanan (Centella asiatica),
tersering terjadi pada saluran ibuprofen dan aquades. yang
gastrointestinal adalah induksi tukak dilakukan bersifat eksperimental
lambung yang kadang-kadang disertai laboratorik dengan menggunakan
anemia sekunder akibat pendarahan metode Rancangan Acak Kelompok
saluran cerna hingga perforasi (RAK).
gastrointestinal. 6,7,8 Penelitian ini membagi perlakuan
Di Indonesia, pada periode menjadi 3 kelompok, dengan kriteria:
Januari 2000 hingga Januari 2001 A. Kelompok I berlaku sebagai
penelitian yang dilakukan oleh kelompok kontrol negatif,
Julianto Widjojo menyebutkan diberikan pellet standar dan air
terdapat 40 kasus pendarahan minum pelarut secukupnya (2x60
gastrointestinal yang diderita oleh 25 gram sehari).
orang pria dan 15 orang wanita yang B. Kelompok II berlaku sebagai
disebabkan mengkonsumsi obat- kelompok perlakuan 1, diberikan
obatan, jamu, dan minuman keras. pellet standar dan air minum
Penderita yang bersedia untuk pelarut (2x60 gram sehari) dan
menjalani pemeriksaan endoskopi setiap hari diberikan ekstrak
terdiri dari 13 orang pria dan 13 orang antanan peroral sebanyak 20
wanita, sebanyak 15 orang memiliki mg/200grBB tikus setiap hari.
lesi gastrointestinal akut terbanyak C. Kelompok III berlaku sebagai
(57,7 %). Pada sumber yang berbeda kelompok perlakuan 2, diberikan
dijelaskan penderita gastritis dari pellet standar dan air minum
berbagai manifestasi klinik pelarut (2x60 gram sehari) dan
diantaranya pengkonsumsi obat anti setiap hari diberikan ibuprofen
inflamasi bukan steroid, pecandu peroral sebanyak 21,6
alkohol, dan stres. Setengah dari mg/200grBB tikus setiap hari.
pasien yang mengkonsumsi obat anti
inflamasi bukan steroid dalam jangka Cara Pengambilan Gastric Juice
panjang memiliki erosi (15-30 % dari Tikus
berupa ulkus peptikum).9,10,11,12 1. Setelah semua tikus diberikan
Berdasarkan hal tersebut di atas, perlakuan selama 7 hari, pada hari
penulis ingin mengetahui pengaruh ke-15 tikus dipuasakan (selama 24
ekstrak antanan (Centella asitica) jam) lalu diberikan diethyl ether
yang dibandingkan dengan obat secara intravena sebagai anastesi
analgetik anti inflamasi bukan steroid untuk kemudian dilakukan
yang dalam kesempatan ini pembedahan.
dititikberatkan pada ibuprofen yang 2. Untuk pengamatan gastic juice,
telah diketahui memiliki efek pembedahan dilakukan pada
samping terhadap peningkatan kadar bagian tengah atas perut dengan
asam lambung. sayatan secara tegak lurus dengan
sumbu badan tikus.

IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012 64


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

3. Setelah terbuka, dilakukan indikator pH, nilai pH dapat


pengidentifikasi gaster dengan ditentukan dengan perubahan
perbatasan pylorus, duodenum dan warna yang terjadi.
esophagus yang kemudian diikat
supaya isi dari lambung tersebut Cara Pemeriksaan Gastric Juice
tidak bercampur dengan lainnya dengan metode Titrasi13
setelah dilakukan pengangkatan. 1. Ke dalam sebuah labu Erlenmeyer
4. Gaster yang telah dipisahkan dimasukan 10 ml getah lambung
dicuci dengan larutan NaCl dan 3 tetes larutan topfer, maka
fisiologis, lalu dikeluarkan getah larutan akan menjadi merah.
lambungnya. 2. Setelah tercampur dengan baik
5. Cairan getah lambung yang lakukan titrasi dengan larutan
dikeluarkan kemudian dimasukkan NaOH 0,1 N sampai warna merah
ke dalam tabung sentrifugasi. menjadi orange. Ini berarti semua
6. Setelah itu dilakukan sentrifuge HCl bebas sudah terikat menjadi
selama 10 menit dengan kecepatan garam (pH = 3,5). Hasi titrasi yang
3000 rpm. didapatkan menunjukan jumlah
7. Cairan hasil dari sentrifuge free acidity.
tersebut diukur dengan gelas ukur 3. Selanjutnya, ditambahkan 2 tetes
dan dilanjutkan dengan larutan phenolphthalein, titrasi
pemeriksaan berikutnya yang diteruskan sampai warna menjadi
dilakukan pada hari ke-16. kuning, lalu dilanjutkan sampai
timbul warna orange kembali
Cara Pemeriksaan Gastric Juice (pH=8). Hasil titrasi yang kedua
dengan metode pH Meter13 ini menunjukan jumlah combined
acidity.
1. Ke dalam sebuah labu Erlenmeyer 4. Jumlah titrasi seluruhnya
dimasukan 10 ml getah lambung menunjukan total acidity.
tikus. Misalkan hasil titrasi free acidity
2. Celupkan strip indikator pH ke didapatkan 4,2 ml NaOH 0,1 N dan
dalam labu Erlenmeyer, kemudian hasil titrasi combined acidity
lihatlah perubahan warna strip didapatkan 1,8 ml NaOH 0,1 N maka:

Free acidity = 4,2 ml NaOH 0,1 N = 100/10 x 4,2 = 42


unit
Combineed acidity = 1,8 ml NaOH 0,1 N = 100/10 x 1,8 = 18
unit
Total acidity = 6,0 ml NaOH 0,1 N = 100/10 x 6,0 = 60
unit

Setelah didapatkan nilai free acidity adalah 42 unit, kemudian dimasukan ke


dalam perhitungan berikut:

65 IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

[Η ]~[ΟΗ ] ⇔ × = ×
×
⇔ =
, ×
⇔ =
,
⇔ = = 4,2 × 10 = 0,042
pΗ = − log[Η ]
pΗ = − log 0,042
pΗ = −(−1,38)
pΗ = 1,38

Sehingga nilai pH masing-masing:


Free acidity = 42 unit = 1,38
Combineed acidity = 18 unit = 1,74
Total acidity = 60 unit = 1,22

Hasil gaster tikus. Hasil pengukuran pH


dengan metode strip indikator pH dan
Penelitian pada tikus wistar metode titrasi dari kelompok antanan
dengan 3 kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok
berbeda yang dilakukan selama 7 hari kontrol, disajikan dalam Tabel 1.
menghasilkan perubahan kadar HCl

Tabel 1. Pengaruh Antanan dan Ibuprofen terhadap Kadar HCl

Standar Nilai Nilai


Kelompok Mean
Diviasi Maksimal Minimal
Antanan; N=10
Strip indikator pH 4.600 0.699 5.00 3.00
Free Acidity 1.486 0.046 1.56 1.42
Combined Acidity 1.053 0.023 1.08 1.00
Total Acidity 0.919 0.020 0.96 0.88
Ibuprofen; N=10
Strip indikator pH 5.100 0.737 6.00 4.00
Free Acidity 1.328 0.103 1.56 1.21
Combined Acidity 1.022 0.059 1.10 0.89
Total Acidity 0.843 0.021 0.88 0.81
Kontrol; N=10
Strip indikator pH 5.200 0.632 6.00 4.00
Free Acidity 1.450 0.045 1.51 1.38
Combined Acidity 1.169 0.036 1.21 1.12
Total Acidity 0.987 0.022 1.02 0.96

IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012 66


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

Agar perubahan kadar pH pada dalam bentuk grafik yang dapat


tiap kelompok perlakuan terlihat lebih dilihat pada Gambar 1.
jelas, maka data di atas disajikan

Gambar 1. Grafik pengaruh antanan dan ibuprofen terhadap kadar HCl


dibandingkan dengan kontrol.

Untuk mengetahui adanya homogenitas. Dari hasil kedua uji ini


perbedaan kenaikan rerata kadar pH dapat disimpulkan bahwa semua
total antar kelompok perlakuan, maka kelompok perlakuan memiliki
dilakukan analisis varians (anava). distribusi data normal dan homogen.
Karena syarat analisis varians (anava) Setelah kedua syarat dipenuhi,
kelompok perlakuan harus memiliki maka dapat dilakukan anava. Hasil
distribusi normal dan varians dari anava menunjukkan adanya
homogen, maka pertama kali harus perbedaan total yang signifikan (F
dilakukan uji normalitas dan uji hitung > F tabel) pada kelompok
homogenitas varians. perlakuan yang berbeda.
Langkah pertama pada analisis Oleh karena anava memiliki
perbandingan adalah dengan perbedaan yang signifikan (p = 0,00),
melakukan uji normalitas dan maka analisis dapat kita lanjutkan
homogenitas varians sebagai syarat untuk menentukan tingkat perbedaan
dapat dilakukannya anava. Uji antar kelompok dengan menggunakan
normalitas yang digunakan adalah post hoc test yaitu uji wilayah
Shapiro-Wilk (α = 0,05) dan uji berganda Duncan (α = 0,05). 14,15

Free acidity Combined acidity Total acidity


Subset for alpha Subset for alpha =
Perlakuan Subset for alpha = 0,05
= 0,05 0,05
1 2 1 2 1 2 3
Ibuprofen 1.328 1.022 0.843
Antanan 1.445 1.053 0.919
Kontrol 1.486 1.169 0.987

Tabel 2. Post Hoc Duncan Test


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

Pembahasan antara satu kelompok perlakuan


dengan yang lainnya sedangkan pada
Diketahui bahwa dari hasil kelompok perlakuan Ibuprofen
penelitian yang didapat dan disajikan memberikan pengaruh yang sama
dalam Tabel 1 dan Gambar 1 bahwa dengan kelompok perlakuan Antanan.
rata-rata nilai pH pada katagori strip Pada rata-rata Total acidity (pH)
indikator pH untuk nilai tertinggi dapat dijelaskan bahwa masing-
adalah kelompok kontrol sebesar 5,2 masing kelompok perlakuan
sedangkan nilai terendah adalah memberikan pengaruh yang berbeda
kelompok antanan sebesar 4,6. Rata- antara satu kelompok perlakuan
rata nilai pH pada katagori free dengan yang lainnya.
acidity nilai untuk nilai tertinggi
adalah kelompok antanan sebesar Kesimpulan Dan Saran
1,49 sedangkan nilai terendah adalah
kelompok ibuprofen sebesar 1,33. Dari hasil penelitian yang telah
Rata-rata nilai pH pada katagori dilakukan selama 15 hari berturut-
combined acidity untuk nilai tertinggi turut (7 hari adaptasi, 7 hari
adalah kelompok kontrol sebesar 1,17 perlakuan, serta 1 hari pemeriksaan),
sedangkan nilai terendah adalah dapat diambil kesimpulan
kelompok ibuprofen sebesar 1,02. diantaranya, bahwa kelompok yang
Rata-rata nilai pH pada katagori total diberikan ekstrak antanan (Centella
acidity untuk nilai tertinggi adalah asiatica) sebanyak 20 mg/200 gr
kelompok kontrol sebesar 0,99 berat badan/hari secara per oral
sedangkan nilai terendah adalah terhadap tikus dapat meningkatkan
kelompok ibuprofen sebesar 0,84. asam lambung dengan rata-rata pH
Setelah dirata-ratakan total nilai 1,15 pada total pemeriksaan free
pH dari free acidity, combined acidity acidity, combined acidity dan total
dan total acidity pada seluruh acidity, sedangkan kelompok yang
kelompok diperoleh bahwa pH diberikan pemberian ibuprofen
kelompok ibuprofen memiliki kadar sebanyak 21,6 mg/200 gr berat
pH terendah sebesar 1,06 sedangkan badan/hari yang meningkatkan asam
pH kelompok kontrol memiliki kadar lambung dengan rata-rata pH 1,06
pH tertinggi sebesar 1,2. pada total pemeriksaan free acidity,
Berdasarkan Tabel 2 di atas, combined acidity dan total acidity,
dapat dijelaskan bahwa rata-rata free sedangkan pada kelompok yang tidak
acidity (pH) kelompok perlakuan diberikan perlakuan tambahan
ibuprofen memberikan pengaruh yang didapatkan rata-rata pH 1,20 pada
berbeda antara satu kelompok total pemeriksaan free acidity,
perlakuan dengan yang lainnya combined acidity dan total acidity.
sedangkan pada kelompok perlakuan Dengan demikian, pemberian ekstrak
Kontrol memberikan pengaruh yang antanan berpengaruh terhadap
sama dengan kelompok perlakuan perubahan kadar HCl gaster tikus
Antanan. Pada rata-rata Combined namun lebih rendah dibandingkan
acidity (pH) dapat dijelaskan bahwa dengan ibuprofen.
kelompok perlakuan Kontrol Berdasarkan hal tersebut
memberikan pengaruh yang berbeda disarankan bahwa perlu dilakukan

IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012 70


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

penelitian mengenai pengaruh Activities of Centella Asiatica


pemberian ektrak antanan (Centella Extracts. George, M., Joseph, L.,
asiatica) dengan pelarut etanol Ramaswamy. Complementary and
penggunaannya sebagai anti inflamasi Alternative Medicines, Afr. J.
terhadap kadar HCl lambung. Trad. 2009; 554-9.
Kemudian diperlukan uji 6. Fauci, A.S., Braunwald, E.,
perbandingan efektivitas anti Kasper, D.L., Hauser, S.L.,
inflamasi bukan steroid pada ektrak Longo, D.L., Jameson, J.L., et all.
antanan (Centella asiatica) dengan Palliative and End-of-Life Care.
anti inflamasi bukan steroid lain. In: Ezekiel J. Emanuel, Joshua
Sehingga kita dapat memanfaatkan Hauser, Linda L. Harrison’s
ekstrak antanan sebagai anti inflamasi Principles of Internal Medicine
tradisional yang lebih aman dan 17th edition. New York: McGraw
relatif mudah diperoleh oleh Hill Medical. 2008; 66-80.
masyarakat. 7. Ganiswarna, Sulistia G., dkk..
Analgesik – Antipiretik/Analgesik
Daftar Pustaka Anti-Inflamasi Nonsteroid dan
Obat Pirai. In: P. Freddy
1. Dio. Prospek Tumbuhan Obat di Wilmana. Terapi dan
Kalangan Medis. ) Bandung: Farmakologi. Edisi keempat.
Sinar Harapan. 2006 Jakarta: Gaya Baru. 1995; 207-
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mo 222.
d=browse&op=read&id=jbptitbpp 8. Aidi, L., Alfina, D., Hamidy,
-gdl-web-2006-dio-1844&q=Obat M.YBeberapa faktor risiko yang
(diunduh pada 28 Februari 2011). berhubungan dengan keluhan
2. World Health Organization gastrointestinal akibat
(WHO). Traditional Medicine. penggunaan obat anti inflamasi
2008 non steroid. Journal of Medical
.http://www.who.int/mediacentre/f Science, September 2008; Jilid 2,
actsheets/fs134/en/ (diunduh pada Nomor 1. Riau: Badan Penelitian
3 Maret 2011) Kedokteran Fakultas Kedokteran
3. Depkes RI. Tentang Kesehatan. Universitas Riau dan IDI wilayah
Undang-Undang Republik Riau. 2008; 81-7.
Indonesia No.23 Tahun 1992. 9. Widjojo, Julianto. Obat Anti
Jakarta: Departemen Kesehatan. . Inflamasi Non-Steroid Sebagai
2000. Penyebab Terbanyak Perdarahan
4. Depkes RI. Tentang Standar Saluran Cerna Bagian Atas.
Pelayanan Medik Herbal. Majalah Kedokteran Bandung,
Keputusan Menteri Kesehatan Volume XXXV No. I. Bandung:
Republik Indonesia Nomor FK UNPAD. 2003;14-8.
121/MENKES/SK/II/2008. 10. Widjojo, Julianto. Upper
Jakarta: Departemen Kesehatan. gastrointestinal bleeding induced
2000. by NSAIDs. Journal of
5. George, M., Joseph, L., Gastroenterology and
Ramaswamy. Anti-Allergic, Anti- Hepatology, volume 18
Pruritic, and Anti-Inflammatory supplements September. West

69 IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012


Yudha Perwira Putra: Pengaruh Ekstrak Antanan (Centella Asiatica)

Sussex: Blackwell publish. 2003; Gastropati. Journal of Medical


A46. Science, September 2008; Jilid 1,
11. Fauci, A.S., Braunwald, E., Nomor 1. Riau: Badan Penelitian
Kasper, D.L., Hauser, S.L., Kedokteran Fakultas Kedokteran
Longo, D.L., Jameson, J.L., et all. Universitas Riau dan IDI wilayah
2008. Gastrointestinal Bleeding. Riau. 2007; 36-41.
In: Loren Laine. Harrison’s 13. Fakultas Kedokteran Unjani.
Principles of Internal Medicine Getah Lambung. Buku Petunjuk
17th edition. New York: McGraw Praktikum Blok 12 cetakan ke 2.
Hill Medical. 257-60. FK Unjani. 2010.
12. Zainal, Andi. Patogenesis dan
Gambaran Klinik OAINS

IDJ, Volume 1,No. 1, Tahun 2012 70

Anda mungkin juga menyukai