4. Kelarutan
Larut dalam diklorometan, agak sukar larut dalam metanol dan dalam
etanol; sangat sukar larut dalam air.
5. pH Larutan, pH Stabilitas
a. pH Larutan :
b. pKA : 9.29 (asam), 4.77 (basa)
7. Stabilitas
Stabil, tetapi higroskopis dan fotosensitif. Kompatibel dengan oksidator
kuat. Simpan dalam gelap
8. Inkompatibilitas
Tidak ada interaksi eksipien obat yang signifikan dengan eksipien.
Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan
huruf K menyentuh garis tepi
Pada wadah terdapat tanda khusus obat keras
“Harus dengan resep dokter”
E. Nomor Registrasi
Nomor registrasi obat Protop® adalah DKL 9417009401 A1
Keterangan :
D = Obat dengan nama Dagang
K = Golongan obat keras
L = Produksi dalam negeri (lokal)
94 = Tahun penandaan obat jadi
H. Cara Pakai
Omeprazole diberikan secara per oral 1 jam – 30 menit sebelum makan
I. Efek Samping
Sakit kepala, diare, nausea, flatulence, dan konstipasi
J. Toksisitas
K. Interaksi Obat
g. Omeprazol Sitotoksik
M. Peringatan
Penghambat pompa proton sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada
pasien dengan penyakit hati, kehamilan dan menyusui. Penghambat pompa
proton dapat menutupi gejala kanker lambung, perhatian khusus perlu
diberikan pada orang-orang yang menunjukkan gejala-gejala yang
membahayakan (turunnya berat badan yang signifikan, muntah yang
berulang, disfagia, hematemesis atau melena), pada kasus-kasus seperti ini
penyakit kanker lambungnya sebaiknya dipastikan terlebih dahulu sebelum
dimulai pengobatan dengan penghambat pompa proton.
N. Cara Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering, terhindar dari sinar matahari langsung
P. Analisis Farmakologi
1. Tablet Omeprazol mengandung omeprazole, dengan rumus molekul
C17H19N3O3S. Omeprazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0%, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan
2. Omeprazol cocok dibuat dalam sediaan tablet karena tujuan terapinya
sistemik, selain itu pemilihan sediaan ini karena sifat zat aktif
omeprazole sukar larut
3. Indikasi dari tablet Omeprazol ini adalah sebagai obat anti tukak
lambung, antasida
4. Pemilihan dosis ditetapkan setelah melewati uji preklinik dan uji klinik
fase pertama, kedua dan ketiga sehingga diperoleh dosis yang tepat
untuk diaplikasikan kepada pasien dan meminimalisir efek samping.
Selain itu pemilihan kekuatan dosis ini mempertimbangkan faktor
ekonomis pasar dan kemudahan pasien dalam menggunakan tablet
Omeprazole
5. Perhitungan dosis yang digunakan secara umum adalah 20 mg dan 40
mg tetapi dosis ini dapat dirubah, disesuaikan dengan kondisi pasien
sebagai berikut :
Duodenum Ulcer : 20mg 1x sehari selama 4 – 8 minggu
Infeksi H.Pylori : 20 mg setiap 12 jam selama 10 hari
Gastric ulcer : 40 mg 1x sehari selama 4 – 8 minggu
GERD : 20 mg 1x sehari selama 4 minggu
Erosive Esophagitis : 20 mg 1x sehari 4 – 8 minggu dan dosis
pemeliharaan 20 mg 1x sehari selama 1 tahun
6. Kekuatan sediaan yang akan dibuat adalah 20 mg, pemilihan kekuatan
sediaan ini dilandaskan karena dosis obat Omeprazole untuk indikasi
yang diklaim berkisar dikekuatan 10 mg sehingga dosis ini paling
ekonomis untuk diformulasikan