Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGERTIAN KHILAFAH

GURU PEMBIMBING:
WILMAN AGIS HIDAYAT.S.Pd

Nama anggota kelompok:


 Alam Kibar
 Chresvo Pramudia Dinata
 Mahyar M. Habib Aulia
 Taufik Ismail
 Anisa Risyda Haerani
 Lismawati
 Marwa Asilia Nazhifah
 Sabina Nurul Fatwa
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “pengertian
khilafah” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa
makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Cangkorah,19 agustus 2019

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….…… 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...

C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….2

A. Pengertian khilafah …………………………………………………….

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 4

A. Kesimpulan ………………………………………………………………

LAMPIRAN………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut ahli agama menyebutkan bahwa kebiasaan bangsa Arab ketika itu adalah untuk
mengumpulkan para tokoh masyarakat dari suatu keluarga (bani dalam bahasa arab), atau
suku, untuk bermusyawarah dan memilih pemimpin dari salah satu di antara mereka. Tidak
ada prosedur spesifik dalam syuro atau musyawarah ini. Para kandidat biasanya memiliki
garis keturunan dari pemimpin sebelumnya, walaupun hanya merupakan keluarga jauh.
Hingga pada tiba saatnya Nabi Muhammad meninggal, kaum Muslim berdebat tentang
siapa yang berhak untuk menjadi penerus kepemimpinan Islam setelah wafatnya rasul,
hingga saat ini apa yang dibicarakan di dalam masa tenggang itu masih menjadi kontroversi
di kalangan kaum Muslim, namun dapat dipastikan bahwa mayoritas kaum muslim yang
hadir dalam musyawarah saat itu meyakini bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah penerus
kepemimpinan Islam yang akan menggantikan rasul karena sebelum Nabi Muhammad
meninggal, ia dipercaya untuk menggantikan posisi Nabi Muhammad sebagai imam shalat,
dan akhirnya Abu Bakar pun terpilih menjadi Khalifah pertama dalam sejarah Islam pasca
wafatnya Nabi Muhammad.
Namun beberapa kalangan dari kaum Muslim Mekkah dan Madinah saat itu meyakini
bahwa Nabi Muhammad telah memberikan banyak indikasi yang menunjukan bahwa Ali
bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantunya, sebagai pengganti dirinya. Mereka
mengatakan bahwa Abū Bakar merebut kekuasaan dengan kekuatan dan
kelicikan[rujukan?]. Semua Khalifah sebelum Ali juga dianggap melakukan hal yang sama
oleh kalangan ini, hal inilah yang memicu munculnya kaum Syiah belakangan pada masa
kekhalifahan Muawiyah, lebih tepatnya setelah masa kekuasaan Ali bin Abi Thalib berakhir.
Hingga saat ini banyak masyarakat yang menyalah artikan mengenai khilafah.
B. Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan khilafah?
C. Tujuan penulisan
Untuk membenarkan pengertian mengenai khilafah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian khilafah

Khilafah secara bahasa diambil dari kata kholafa-yakhlufu-khilaafatan yang artinya penguasa
atau pemimpin, dapat juga diartikan sebagai pengganti. Arti Khilafah didefinisikan sebagai
kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan
mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.khilafah juga dapat disebut dengan imamah
‘Uzma atau imarah’ Uzma pemegang kekuasaan khilafah disebut Khalifah,pemegang
kekuasaan Imamah disebut Imam dan pemegang kekuasaan Imarah disebut Amir.Khilafah juga
sering disebut dengan nama Imamatul kubro.Diberi nama kubro karena untuk membedakan
dengan imamatus shughro yaitu imam didalam sholat.Adapun Imamatul kubro secara syar’I
adalah:

َ‫س َّل َم‬ َ ‫علَيْه‬


َ ‫ََو‬ َّ َّ‫صل‬
َ ََ‫ىَّللاه‬ َ ََ‫ََوالدُّ ْنيَاَخَالَفَة‬
َ ََ‫عنََالنَّبي‬ َ ‫سةََ َعَا َّمةََفيَالدين‬
َ ‫رئَا‬

Kepemimpinan secara umum baik dalam perkara keagamaan maupun perkara keduniaan sebagai
pengganti kepemimpinan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Disebutkan juga oleh Syekh Rasyid Ridha dalam kitabnya Al-Khilafah bahwa pengertian
khilafah menurut beliau adalah :

ْ
َ ‫ََرئاسةَال هح هكو َمةَاإلسالميةَالجامعةَلم‬
َ‫صالحَالدين‬ ‫َوه َهو‬،‫د‬
َ ‫َاَواح‬ ْ
َ ‫َثَ َالثَكَل َماتَ َم ْعنَاه‬، َ‫َوإمارةَال همؤمنين‬،‫ى‬ ْ ‫َواإلمامةَالعه‬،‫ة‬
‫ظ َم‬ ْ َ‫خالف‬َ ‫ْال‬
‫َوالدُّ ْنيَا‬

Al-Khilafah dan Al-Imamah Al-Udzmaa, dan Imarotul Mukminin, adalah tiga kata yang
memiliki kesamaan makna; yaitu kepemimpinan pemerintahan Islam secara keseluruhan untuk
kemaslahatan agama dan keduniaan.

Selain itu Al-Mawardi juga menyebutkan dalam kitabnya Al-Ahkam As-Sulthoniyah bahwa
pengertian khilafah menurut beliau adalah :

‫ْاإل َما َمةَ َم ْوضهو َعةَلخالفةَالنُّب َّهوةَفيَحراسةَالدينَوسياسةَالدُّ ْنيَا‬


Al-Imamah/Pemimpin adalah sebuah kedudukan untuk mengganti kenabian dalam hal
peramutan agama dan mengatur politik keduniaan.

Dari pengertian-pengertian tersebut bisa kita simpulkan bahwa khilafah adalah pengganti
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam kepemimpinan umat. Baik itu memimpin perkara
urusan keagamaan maupun keduniaan. Dimana dalam menggantikan kepemimpinan Rasulullah
seorang pemimpin hendaknya juga memimpin dengan hukum yang diterapkan oleh
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam.

Dan Menurut ibnu khaldun khilafah adalah tanggung jawab umum yang dikehendaki
oleh peraturan syariat untuk mewujudkan kemaslahatan dunia dan akhirat bagi umat dengan
merujuk kepadanya .Karena kemaslahatan akhirat adalah tujuan akhir maka kemaslahatan dunia
seluruhnya harus berpedoman kepada syariat.Hakikatnya sebagai pengganti fungsi pembuat
syariat (Rasulullah SAW ) dalam memelihara urusan agama dan mengatur politik keduniaan.

Secara umum, sebuah sistem pemerintahan bisa disebut sebagai Khilafah apabila
menerapkan Islam sebagai Ideologi, syariat sebagai dasar hukum, serta mengikuti cara
kepemimpinan Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin dalam menjalankan pemerintahan.
Meskipun dengan penamaan atau struktur yang berbeda, namun tetap berpegang pada prinsip
yang sama, yaitu sebagai otoritas kepemimpinan umat Islam di seluruh dunia
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
khilafah adalah pengganti Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam
kepemimpinan umat. Baik itu memimpin perkara urusan keagamaan maupun keduniaan.
Dimana dalam menggantikan kepemimpinan Rasulullah seorang pemimpin hendaknya
juga memimpin dengan hukum yang diterapkan oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam.
Biodata anggota kelompok :

 Alam Kibar
 Chresvo Pramudia Dinata
 Mahyar M. Habib Aulia
 Taufik Ismail
 Anisa Risyda Haerani
 Lismawati
 Marwa Asilia Nazhifah
 Sabina Nurul Fatwa

Anda mungkin juga menyukai