Anda di halaman 1dari 5

Analisis mikrobiologi sediaan obat steril dan alat kesehatan

Sediaan obat dan alat kesehatan seharusnya bersifat steril, bebas dari kuman. Terutama

sediaan obat yang langsung kontak dengan mukosa atau langsung masuk ke aliran darah seperti

tetes mata, injeksi, cairan infus, salep mata, dan tablet implant. Demikian juga dengan alat-alat

kesehatan seperti kasa steril, disposible syringe, dan benang bedah. Standar ini dibuat dengan

tujuan agar tidak terjadi infeksi pada pasien yang menggunakan sediaan obat maupun alat

kesehatan tersebut akibat kontaminasi kuman pathogen.

Produk Farmasi Steril

• Untuk produk parenteral, sediaan obat mata, termasuk larutan lensa kontak , dan produk-

produk yang diberikan pada luka terbuka atau untuk proses irigasi rongga tubuh.

• Uji sterilitas perlu dilakukan

• Syarat Steril : Sterility Assurance Level dengan probabilitas sama atau lebih baik dari 10
-6
, artinya dalam satu juta sediaan steril hanya boleh maksimum 1 yang tidak steril.

Analisis sterilitas adalah berdasarkan tidak adanya pertumbuhan mikroba pada media

Fluid Thioglycollate (FTM) dan Soyabean Casein Digest (SCD)pada 30-35°C (bakteri)

dan 20-25°C (fungi) selama 7 dan 14 hari

Obat steril

Bagaimana penyiapan sampel

Cara kerja
1. Penyiapan sampel
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Dilakukan pengerjaan secara aseptis yaitu tangan dan meja pengerjaan disemprotkan dengan
alkohol 70%.
4. Ditimbang sampel dan dimasukkan ke dalam botol pengenceran 10-1 yang telah berisi
aquadest 9 ml yang telah disterilkan, lalu dihomogenkan.
5. Diambil 1 ml sampel dari botol pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam botol
pengenceran 10-2 dan dihomogenkan.
6. Diulangi pengerjaan yang sama untuk pengenceran 10-3 dan 10-4 .
Pengujian Sampel

1. ALT Bakteri
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Dilakukan pengerjaan secara aseptis yaitu dengan menyemprotkan tangan dan meja
pengerjaan dengan alkohol 70%.
- Diambil 1 ml sampel dari tiap tingkat pengenceran yaitu 10-2, 10-3 dan 10-4 kemudian
masing-masing dimasukkan ke dalam cawan petri steril.
- Dituang medium Nutrient Agar (NA) hingga menutupi semua dasar cawan Petri.
- Dihomogenkan dengan cara memutar cawan Petri secara perlahan membentuk angka 8
lalu dibiarkan memadat.
- Dibungkus dengan kertas pembungkus dan diikat dengan karet.
- Diinkubasi terbalik dalam inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam
- Diamati dan dihitung jumlah koloni bakteri.
2. ALT Kapang
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Dilakukan pengerjaan secara aseptis yaitu dengan menyemprotkan tangan dan meja
pengerjaan dengan alkohol 70%.
- Diambil 1 ml sampel dari tiap tingkat pengenceran yaitu 10-1, 10-2 dan 10-3 kemudian
masing-masing dimasukkan ke dalam cawan Petri steril.
- Dituang medium Potato Dextrosa Agar (PDA) hingga menutupi semua dasar cawan
Petri.
- Dihomogenkan dengan cara memutar cawan Petri secara perlahan membentuk angka 8
lalu dibiarkan memadat.
- Dibungkus dengan kertas pembungkus dan diikat dengan karet
- Diinkubasi terbalik pada suhu kamar selama 3 x 24 jam.
- Diamati dan dihitung jumlah koloni kapang (jamur).
3. Uji kualitatif bakteri Escherichia coli
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
- Diambil 1 ml sampel dari tingkat pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 dan masing-masing
dimasukkan ke dalam masing-masing 3 seri tabung reaksi yang berisi 9 ml medium
Lactose Broth (LB) dan tabung durham.
- Tiap tabung reaksi ditutup dengan sumbat kapas dan masing-masing seri tabung
dibungkus dengan kertas pembungkus dan diikat dengan karet.
- Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
- Diamati jika timbul gas dan terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning maka
positif untuk Escherichia coli.

4. Uji kualitatif bakteri Salmonella thyposa


- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
- Diambil 1 ml sampel dari tingkat pengenceran 10-1 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berisi 9 ml medium Selenite Cystein Broth (SCB)
-
Ditutup dengan sumbat kapas dan masing-masing seri tabung dibungkus dengan kertas
pembungkus dan diikat dengan karet.
- Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
- Diamati jika terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning maka positif untuk
Salmonella thyposa.
5. Uji kualitatif bakteri Staphylococcus aureus
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
- Diambil 1 ml sampel dari tingkat pengenceran 10-1 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berisi 9 ml medium Pepton Water (PW)
- Ditutup dengan sumbat kapas dan masing-masing seri tabung dibungkus dengan kertas
pembungkus dan diikat dengan karet.
- Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
- Diamati jika terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning maka positif untuk
Staphylococcus aureus.

Metode analisis

- Uji ALT

- Uji MPN

- Uji bakteri patogen

Standar internal

Persyaratan Kualitas Mikrobiologi Sediaan Farmasi versi FIP (1976)

Tujuan
1. Menghitung jumlah dan menentukan jenis jasad renik aerob yang terdapat dalam sediaan

obat dalam tiap gram atau tiap ml sediaan.

2. Memastikan keamanan produk-produk obat yang beredar di pasaran untuk kesehatan.

3. Menguji kelayakan penggunaan sediaan obat melalui perhitungan Angka Lempeng Total

(ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), uji bakteri coliform MPN, uji Staphylococcus

aureus koagulase positif, uji Salmonella typhii, dan Uji Pseudomonas aeruginosa.

tujuan agar tidak terjadi infeksi pada pasien yang menggunakan sediaan obat maupun alat

kesehatan tersebut akibat kontaminasi kuman pathogen.

Alat kesehatan

Bagaimana penyiapan sampel

Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Erlenmeyer
4. Beaker glass
5. Pembakar Bunsen
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
8. Spuit injeksi
Bahan :
1. Alcohol
2. Aqua des
3. Tioglikolat

Cara Kerja:

Pembuatan Media:
1. Thioglikoat masukkan dalam Erlenmeyer, tambahkan air ad larut
2. Panaskan di atas hot plate sambil diaduk sampai larutan homogen dan berwarna merah
3. Dinginkan
4. Masukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 15 ml
5. Tutup dengan alumunium foil, ikat, masukkan ke dalam autoklaf 1210C.
6. Hasil Pengujian langsung dengan tetes mata :
1. Medium di tambahkan 1 ml cairan obat tetes mata
2. Inkubasi selama 12-24 jam
Pengerjaan langsung dengan spuit :
1. Ambil aqua des steril menggunakan spuit sebanyak 3ml
2. Masukkan aqua des sebanyak 1 ml ke dalam tabung yang sudah berisi media
3. Inkubasi selama 12-24 jam

Pengujian langsung dengan kasa steril :


1. Potong kasa steril dengan ukuran panjang x lebar, 1x1 cm
2. Masukkan potongan kasa ke dalam tabung reaksi yang berisi aqua des
3. Ambil aqua des tersebut sebanyak 1 ml
4. Masukkan ke dalam tabung yang berisi media
5. Inkubasi selama 12-24 jam

Anda mungkin juga menyukai