Anda di halaman 1dari 4

Off Grid

Berdasarkan definisinya PLTS off-grid adalah sistem PLTS yang memungkinkan untuk
menyimpan listrik dari PLTS dalam baterai untuk digunakan ketika listrik PLN mati atau jika
kediaman kita berada pada daerah tanpa akses listrik PLN. Dalam hal ini menjadikan sistem
PLTS off-grid tidak dapat melakukan proses ekspor-impor listrik ke PLN.

Salah satu keunggulan sistem off-grd bila dibandingkan dengan sistem on-grid yakni dapat
tetap menyediakan listrik jika terdapat pemadaman listrik dari PLN. Namun sistem ini
memiliki kekurangan yakni kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhan beban listrik
secara total mengingat biaya serta volume baterai dapat menjadi sangat tinggi. PLTS off-grid
membutuhkan peralatan yang lebih kompleks serta biaya yang lebih tinggi bila dibandingkan
PLTS on-grid. Komponen utama dari sistem off-grid adalah panel surya, charge controller,
inverter, serta baterai. Inverter yang digunakan dalam sistem off-grid berbeda dengan sistem
on-grid. Pada sistem off-grid inverter yang digunakan adalah inverter dengan kemampuan bi-
directional sehingga mampu mengisi baterai dan mengambil listrik dari baterai untuk
digunakan ke beban.

Selain itu, pengaturan array panel surya dan jumlah baterai yang diperlukan cukup kompleks
pada sistem off-grid. Detail analisis dari kebutuhan listrik akan diperlukan dalam mendesain
sistem. Selain itu diperlukan pengkabelan ulang pada panel listrik utama dalam bangunan
untuk mengisolasi beban kritikal (kulkas serta beberapa lampu) saja sehingga hanya mereka
yang mendapatkan listrik saat terjadi pemadaman listrik PLN. Hal ini berarti peralatan listrik
yang tidak kritikal misalnya AC, TV, mesin cuci, serta peratalan listrik yang lain tidak akan
mendapatkan listrik saat terjadi pemadaman PLN.

Hal ini mengakibatkan instalasi PLTS off-grid lebih kompleks dari pada on-grid. Hal ini
dikarenakan terdapat komponen berbahaya, biasanya adalah baterai dengan arus tinggi
sehingga diperlukan pelatihan ekstra dalam menanganinya. Selain itu, baterai adalah
komponen yang cukup mahal, memerlukan maintenance, dan penggantian secara berkala.

Dikarenakan banyaknya komponen tambahan serta instalasi yang lebih kompleks maka biaya
instalasi PLTS sistem off-grid biasanya lebih tinggi daripada PLTS on-grid. Biaya PLTS off-
grid dapat mencapai 2 hingga 3 kali biaya instalasi PLTS on-grid per-watt yang sama. Serta
memerlukan maintenance secara teratur.

Kesimpulan

Kami tidak merekomendasikan sistem PLTS off-grid untuk rumah tangga yang telah
terpasang dengan listrik PLN. Hal ini dikarenakan PLTS off-grid tidak efektif dalam hal
biaya serta terbilang kompleks baik instalasi baik penanganan pasca instalasi untuk rumah
tangga. Tidak efektif dalam hal biaya karena anda harus mengeluarkan biaya 2 – 3 kali lebih
tinggi dari pada sistem PLTS on-grid untuk kapasitas pemasangan yang sama. Sehingga
untuk pemasangan di rumah tangga kami merekomendasikan pemasangan PLTS on-grid
karena didukung dengan adanya sistem ekspor-impor oleh PLN.
Off Grid System
Merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah-daerah terpencil/pedesaan
yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN.

Off Grid System disebut juga Stand-Alone PV system yaitu sistem pembangkit listrik yang
hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan
menggunakan rangkaian photovoltaic modul (Solar PV) untuk menghasilkan energi listrik
sesuai dengan kebutuhan.

Sistem off grid umumnya digunakan pada daerah/wilayah yang jauh / tidak terjangkau
jaringan listrik (PLN).. Beberapa produk off grid system diantaranya SHS (Solar Home
System), PJUTS, dan PLTS Komunal untuk system berskala besar..
Contoh on grid

On Grid /Grid Tie System


Sistem ini menggunakan solar panel (panel photovoltaic) untuk menghasilkan listrik yang
ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan mengurangi tagihan
listrik rumah tangga, dan memberikan nilai tambah pada pemiliknya.

Rangkaian sistem ini akan tetap berhubungan dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan
pemanfaatan energi dari panel surya untuk menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin.

Hybrid System
Adalah penggunaan 2 sistem atau lebih pembangkit listrik dengan sumber energi yang
berbeda. Umumnya sistem pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset,
PLTS, mikrohydro, tenaga angin.

Sistem ini merupakan salah satu alternatif sistem pembangkit yang tepat diaplikasikan pada
daerah-daerah yang sukar dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN atau
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Sistem hybrid ini memanfaatkan renewable energy sebagai sumber utama (primer) yang
dikombinasikan dengan genset atau lainnya sebagai sumber energi cadangan (sekunder).
Kami juga mendesain produk SHS yang dilengkapi fitur backup / input cadangan yang dapat
disesuai dengan kebutuhan, diantaranya SHS Hybrid, dan UPS.

Anda mungkin juga menyukai