Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dari perkiraan jumlah sumber datya yang dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan. 1. Hubungan dengan Formulasi Strategi Ditarik perbedaan antara dua proses manajemen, yaitu formulasi strategi dan perencanaan strategis. Karena “strategi” atau “strategis” digunakan dalam kedua istilah, maka ada lemungknan timbul kebingungan. Perbedaannya adalah bahwa formulasi strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. 2. Evolusi dan Perencanaan Dengan berjalannya waktu, manajemen mengambil pelajaran dari pengalaman mereka, bahwa tujuannya adalah untuk mnegambil pilihan yang sulit di antara program-program alternative yang ada, dan bukan untuk mengektrapolasi angka- angka serinci anggaran, waktu dan usaha sebaiknya ditujukan lebih banyak pada analisis dan diskusi informal, dan relative lebih sedikit untuk pekerjaan-pekerjaan kertas dan fokus sebaiknya pada program itu sendiri dan bukannya pada pusat tanggung jawab yang melaksanakannya. 3. Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan kepada organisasi : (1) kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan, (2) alat pengembangan manajemen, (3) mekanisme untuk memaksa manajemen agar memikirkan jangka panjang, dan (4) alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi jangka panjang perusahaan. Ada beberapa keterbatasan potensial dari perencanaan strategis formal. Pertama, selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi “pengisian formulir”, latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis. Kedua, bahwa organisasi mungkin menciptkan departemenperencanaan stretegis yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf dari depatemen tersebut. B. Menganalisis Program-program Baru yang Diusulkan Ide-ide untuk program baru dapat berasal dari manapun dalam organisasi dari CEO, dari staf perencanaan kantor pusat, atau dari berbagai bagian organisasi yang beroperasi. Usulan-usulan untuk program pada intinya bersifat reaktif atau proaktif, yaitu muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan. Perencanaan sebaiknya memandang adopsi dari suatu program baru tidak sebagai keputusan tunggal dari ya atau tidak, tetapi lebih sebagai suatu rangkaian keputusan, di mana masing-masing merupakan langkah- langkah yang relatif kecil dalam menguji dan mengembangkan program yang diusulkan tersebut. 1. Analisis Investasi Modal Hampir semua usulan memerlukan modal baru yang signifikan. Teknik-teknik untuk menganalisa usulan investasi modal berusaha untuk menemukan : a. Nilai sekarang bersih dari proyek tersebut, yaitu kelebihan nilai sekarang dan estimasi arus kas masuk terhadap jumlah investasi yang diperlukan, atau b. Tingkat pengembalian internal yang implicit dalam hubungan antara arus kas masuk dan keluar.
Intinya adalah bahawa teknik-teknik ini digunakan hanya pada sekitar separuh situasi di mana secara konseptual teknik-teknik ini dapat diterapkan.
2. Pengaturan untuk Analisis
Tidak ada jadwal yang tetap untyk menganalisis usulan investasi. Segera setelah orang-orang tersedia, mereka dapat memulai analisis. Perencanaan mengumplkan proyek yang disetujui selama tahun tersebut untyk diasukkan dalam anggaran modal. Ada batas waktu dalam hal bahwa anggaran modal untuk tahun depan memiliki batas waktu. Jika suatu usulan tidak memenuhi batas waktu tersebut, maka persetujuan formalnya dapat menunggu sampai tahun berikutnya. C. Menganalisis Program-program yang Sedang Berjalan 1. Analisis Rantai Nilai Rantai nilai untuk perusahaan manapun adalah sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai dan saling berhubungan yang menjadi bagiannya, dari memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok komponen sampai membuat produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir. Dari perspektif perencanaan strategis, konsep rantai nilai menyoroti tiga bidang yang potensial berguna : a. Hubungan dengan pemasok b. Hubugan dengan pelanggan c. Hubungan proses di dalam rantai nilai dari perusahaan tersebut. 2. Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Dalam sistem yang lebih baru ini, kata aktivitas sering kali digunkan dibandingkan dengan kata pusat biaya dan pemicu biaya lebih sering digunkan dibandingkan dengan kata dasar alokasi dan sistem biaya ini disebut dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Dasar alokasi atau pemicu biaya, untuk masing-masing pusatbiaya mencerminkan penyebab dar terjadinya biaya, yaitu elemen yang menjelaskan mengapa jumlah biya yang terjadi di pusat biya atau aktivitas itu bervariasi. 3. Kegunaan ABC ABC ketika digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis dapat memeberikan wawasan yang berarti. Misalnya, ABC dapat menujukkan bahwa produk rumit dengan banyak komponen terpisah memilki biaya desain dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang lebih sederhana. D. Proses Perencanaan Strategis Dalam suatu perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun kalender, proses perencanaan strategi dimulai pada musim semi dan diselesaikan pada musim gugur tepat sebelum pembuatan anggaran tahunan. Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut ini : 1. Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu. 2. Memutuskan asumsi dan pedoman. 3. Iterasi pertama dari rencana strategis baru. 4. Analisis. 5. Iterasi kedua dari rencana strategis baru. 6. Meninjau dan menyetujui.