Kehamilan Ektopik Di Abdomen
Arri Kurniawan, Hanna Mutiara
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Abstrak
Kehamilan ektopik merupakan masalah kesehatan pada wanita usia reproduktif yang hasil konsepsinya berimplantasi di
luar endometrium. Salah satu varian dari kehamilan ektopik adalah kehamilan ektopik abdominal. Penegakan diagnosis
kehamilan abdominal bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Riwayat klinis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan laboratorium tidak menunjukkan gejala yang khas. Pemeriksaan penunjang yang menjadi
pilihan adalah ultrasonography (USG) dan pemeriksaan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) urin maupun serum. Begitu
diagnosis kehamilan abdominal ditegakkan, dianjurkan untuk segera dilakukan operasi, mengingat tingginya risiko yang
dapat dialami penderita dan kecilnya kemungkinan janin dapat bertahan hidup secara normal. Kewaspadaan terhadap
kehamilan abdomen sangatlah penting mengingat tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada perempuan yang
mengalami hal tersebut.
Kata kunci: abdominal ultrasonography, kehamilan abdominal, kehamilan ektopik
Korespondensi : Arri Kurniawan, S.Ked., alamat Bandar Lampung, HP 082376767555, e‐mail ary.fk09@gmail.com
Pendahuluan
Kehamilan ektopik merupakan masalah adalah ruptur uteri atau tuba, yang dapat
kesehatan bagi wanita pada usia reproduktif menyebabkan terjadinya perdarahan masif,
karena merupakan penyebab utama kematian syok, Disseminated Intravascular Coagulation
pada trimester pertama kehamilan di Amerika (DIC), dan kematian.2,3
Serikat, yaitu 9% dari seluruh kematian pada Diagnosis klinik kehamilan ektopik
kehamilan. Frekuensi kehamilan ektopik dapat ditegakkan dari ditemukannya trias
adalah 1% dari seluruh kehamilan dan 90% klinik klasik, yaitu nyeri abdomen, amenore,
kasus terjadi pada tuba fallopi. Selain di tuba dan perdarahan vagina. Akan tetapi pada
fallopi, kehamilan ektopik dapat juga terjadi di kenyataanya hanya 50% penderita yang
ovarium, serviks, atau rongga abdomen. menunjukkan trias klinik klasik. Nyeri
Penyebab terjadinya kehamilan ektopik abdomen dialami oleh 75% penderita,
melibatkan banyak faktor. Secara teoritis, sedangkan perdarahan vagina hanya
semua faktor yang mengganggu migrasi didapatkan pada 40‐50% penderita.
embrio ke dalam rongga endometrium dapat Kehamilan ektopik harus didiagnosis banding
menyebabkan kehamilan ektopik. Obstruksi dengan apendisitis, salfingitis, ruptur kista
merupakan penyebab dari separuh kasus korpus luteum atau kista folikel ovarium,
kehamilan ektopik. Obstruksi dapat terjadi aborsi spontan atau aborsi iminens, torsi
karena inflamasi kronik, tumor intrauterin, ovarium, dan gangguan traktus urinarius.
dan endometriosis. Komplikasi kehamilan Gejala kehamilan ektopik hanya menyerupai
ektopik sering terjadi karena salah diagnosis, gejala‐gejala hamil muda.1
keterlambatan diagnosis, atau kesalahan Kehamilan abdominal merupakan salah
terapi. Komplikasi terburuk kehamilan ektopik satu jenis kehamilan ektopik yang memiliki
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|1
Arri dan Hanna | Kehamilan Ektopik di Abdomen
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|2
Arri dan Hanna | Kehamilan Ektopik di Abdomen
berulang, mual muntah yang terjadi pada didalam uterus, terlihat juga adanya massa
trimester kedua dan ketiga, gerakan janin kompleks yang dicurigai sebagai bekuan
yang menimbulkan rasa sakit pada ibu, bagian darah, sehingga bermanfaat untuk membuat
janin mudah diraba dan presentasi janin yang diagnosis kerja secara cepat dan dapat
tidak normal.6 dilakukan tindakan yang tepat.
Pemeriksaan laboratorium yang dapat Untuk menentukan tatalaksana
dilakukan adalah pemeriksaan serum dan urin kehamilan abdominal ada beberapa hal yang
HCG. Pemeriksaan kadar HCG serial dapat harus dipertimbangkan, yaitu komplikasi yang
membedakan kehamilan ektopik dengan dialami ibu, kelainan kongenital janin, usia
kehamilan intrauterin normal. Pada usia kehamilan, ketersediaan fasilitas perawatan
kehamilan 6‐7 minggu, kadar HCG serum neonatus. Janin yang sudah meninggal
meningkat dua kali lipat pada kehamilan menjadi indikasi untuk melakukan operasi,
intrauterin normal. Peningkatan ≤66% untuk menghindari resikoinfeksi, perdarahan,
dijumpai pada 85% kehamilan yang nonviable. dan DIC.4
Bila pada pemeriksaan ultrasonografi Jika janin masih hidup, harus segera
ditemukan kavum uteri yang kosong, hal dilakukan laparotomi karena risiko
tersebut menandakan adanya kehamilan terlepasnya plasenta dan terjadinya
ektopik. Tetapi pemeriksaan serial tersebut perdarahan yang hebat. Tapi bila usia
tidak memberi keuntungan klinis karena kehamilan di atas 24 minggu, keadaan ibu dan
memperlambat penegakkan diagnosis, janin baik, operasi dapat ditunda untuk
berakibat tingginya komplikasi yang dapat memberi waktu bagi janin menjadi lebih
terjadi. Pemeriksaan kadar serum progesteron matang, tetapi harus dilakukan observasi yang
juga dapat membedakan kehamilan ketat untuk mengantisipasi terjadinya
intrauterin normal dan kehamilan yang perdarahan, yang dapat mengancam jiwa
abnormal, kadar serum progesteron yang penderita. Pada kasus ini dilakukan
terlalu tinggi atau terlalu rendah curiga laparotomi, dengan pertimbangan ibu yang
adanya kehamilan ektopik. Dari sebuah studi sudah mengalami keluhan nyeri pada
yang besar, kadar progesteron >25 ng/ml abdomen, hasil laboratorium dengan nilai Hb
menyingkirkan diagnosis kehamilan ektopik dan Ht yang rendah menandakan adanya
dengan sensitifitas 97,4%. Kadar progesteron perdarahan, hasil ultrasonography didapatkan
≤5 ng/ml menyingkirkan kehamilan intrauterin massa kompleks di posterior uterus dicurigai
normal dengan sensitivitas 100%. perdarahan. Tindakan tersebut dinilai tepat
Progesteron juga bermanfaat untuk karena dapat mencegah terjadinya komplikasi
menentukan prognosis, bila kadarnya <10 yang lebih lanjut pada ibu. Bagaimana
ng/ml dan kadar HCG <1500 IU/ml tatalaksana plasenta pada kehamilan
menandakan resolusi spontan dari kehamilan abdominal masih menjadi perdebatan.
ektopik. Pada kasus ini tidak dilakukan Pelepasan plasenta sebagian dapat
pemeriksaan kadar HCG dan progesteron mengakibatkan perdarahan yang hebat.
kuantitatif, hanya dilakukan pemeriksaan HCG Pengangkatan plasenta secara utuh dilakukan
kualitatif. Pemeriksaan ultrasonography hanya bila pembuluh darah yang mendarahi
sangat membantu dalam penegakkan plasenta tersebut dapat diidentifikasi dan
diagnosis, terlebih bila dikombinasi dengan dilakukan ligasi. Regresi total plasenta akan
pemeriksaan HCG, untuk konfirmasi adanya terjadi sempurna dalam waktu 4 bulan.
gestational sach intrauterine, kelemahan USG Pemberian methotrexate untuk
abdomen pada kehamilan awal sulit untuk mempercepat involusi plasenta tidak
memvisualisasi adanya gestational sach, dianjurkan karena degradasi jaringan plasenta
tetapi dengan adanya USG transvaginal yang secara cepat dapat menyebabkan akumulasi
memiliki resolusi yang lebih tinggi sehingga dari jaringan nekrotik, dimana merupakan
kehamilan intrauterin sudah dapat terlihat 24 media yang ideal bagi pertumbuhan bakteri
hari pascaovulasi atau 38 hari setelah dan terjadinya sepsis.7,9,11 Pada kasus ini
menstruasi terakhir, dimana satu minggu lebih masalah penanganan plasenta tidak menjadi
awal dari USG abdomen.9,10 Pada kasus ini kendala karena usia kehamilan yang masih
hasil pemeriksaan USG abdomen sangat muda yaitu 33 hari berdasarkan
menunjukkan tidak adanya gestational sach perhitungan mens terakhir, pada usia
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|3
Arri dan Hanna | Kehamilan Ektopik di Abdomen
kehamilan tersebut plasenta belum 6. Galluzzo RN, Cardoso GM, Santos ML.
terbentuk.7,9 Abdominal pregnancy. [Place unknown]:
Kesimpulan [Publisher unknown]; 2006 [diakses pada
Kehamilan abdominal merupakan kasus mei 2016]; Tersedia dari:
yang jarang terjadi namun beresiko tinggi bagi https://sonoworld.com/fetus/page.aspx?i
penderita baik infeksi, sepsis, perdarahan, d=1671.
syok, DIC, maupun kematian. Resiko bagi janin 7. Scheid DC, Ramakrishnan K. Determining
adalah kelainan kongenital janin dan kematian ectopic pregnancy risk using
janin. Sehingga kewaspadaan terhadap progesterone levels. Am Fam Physician
terjadinya kehamilan abdominal dapat [internet]. 2006. [Diakses pada Mei
mengurangi angka morbiditas dan mortalitas 2016]; 1;73(11):1892. Tersedia dari
penderita. Pada kasus ini, penegakan http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
diagnosis pasien sudah tepat dan didukung 6770919.
dengan tatalaksana yang diberikan juga sudah 8. Jazayeri A, Davis TA, Contreras DN.
tepat, sehingga mampu mencegah komplikasi Diagnosis and management of abdominal
dan risiko tinggi. pregnancy: a case report. J Reprod Med
[internet]. 2002 [diakses pada juni 2016];
Daftar Pustaka 47(12):1047‐9. Tersedia dari:
1. Sepilian VP, Wood E. Ectopic pregnancy http://www/ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1
[internet]. New York: Medscape; 2015 2516328
[diakses pada mei 2016]; tersedia dari: 9. Huang K, Song L, Lu Y, Wang L, Gao Z,
http://www.emedicine.medscape.com/ar Meng Y. Advanced abdominal pregnancy:
ticle/2041923‐overview. an increasingly challenging clinical
2. Kumar V, Abbas AK, Aster J. Robbins basic concern for obstricians. Int J Clin Exp
pathology. Edisi ke‐9. USA: Elsevier; 2013. Pathol. 2014; 7(9):5461‐72.
3. Tay JI, Moore J, Walker JJ. Ectopic 10. Radhakrishnan K. Radiological case: intra‐
pregnancy. West J Med. 2000; abdominal pregnancy. J Pract Med
173(2):131‐4. Imaging & Manage [internet]. 2015.
4. Kun KY, Wong PY, Ho MW, Tai CM, Ng TK. [diakses pada juni 2016]; Tersedia dari:
Abdominal pregnancy presenting as a htp://www.appliedradiology.com/articles
missed abortion at 16 weeks gestation. /radiological‐case‐intra‐abdominal‐
Hong Kong Med J. 2000; 6(4):425‐7. pregnancy.
5. Klatt EC. Robbin and cotran atlas of
pathology. Edisi ke‐3. Philadelphia:
Elsevier; 2014.
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|4