PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
National Cancer Institute mendefinisikan kanker adalah istilah suatu penyakit yang melibatkan
pembelahan sel secara abnormal, tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan sekitarnya.
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari massa abnormal atau neoplasma yang
muncul dari jaringan ephitel dari kolon dimana ephitel adalah jaringan sel yang melapisi usus besar
dan usus halus. Epitel ini berfungsi terutama untuk mengambil bagian dalam proses pencernaan,
tetapi juga mengambil bagian dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Kanker kolon ditunjukkan pada
tumor ganas yang ditemukan di kolon. Kolon adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan
yang disebut traktus gastrointestinal. Lebih jelasnya kolon berada dibagian proksimal usus besar.
Kolon merupakan bagian dari saluran pencernaan atau saluran gastrointestinal dimana fungsinya
adalah untuk menghasilkan energi bagi tubuh dan membuang zat-zat yang tidak berguna.
Kanker kolon merupakan suatu tumor malignant (ganas) yang muncul pada jaringan ephitelial
dari kolon. Umumnya tumor kolon adalah adenokarsinoma yang berkembang dari polip adenoma
(tumor jinak).
B. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mampu memahami keadaaan yang di alami oleh klien saat ini
2. Memjadi pembelajaran bagi mahasiwa lain nya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Teori
1. Definisi
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari massa abnormal atau neoplasma yang muncul dari
jaringan ephitel dari kolon dimana ephitel adalah jaringan sel yang melapisi usus besar dan usus halus.
Epitel ini berfungsi terutama untuk mengambil bagian dalam proses pencernaan, tetapi juga
mengambil bagian dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Kanker kolon ditunjukkan pada tumor ganas
yang ditemukan di kolon. Kolon adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut
traktus gastrointestinal. Lebih jelasnya kolon berada dibagian proksimal usus besar. Kolon merupakan
bagian dari saluran pencernaan atau saluran gastrointestinal dimana fungsinya adalah untuk
menghasilkan energi bagi tubuh dan membuang zat-zat yang tidak berguna.
2. Etiologi
a) Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan),
2 Familial poliposis merupakan polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma.
3 Kondisi ulserative adalah penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko terkena
karsinoma kolon.
c) Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3
3. Manifestasi Klinis
Gejala sangat di tentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi segmen usus tempat
kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi, darah pada feses, konstipasi, perubahan dalam
penampilan feses, tenesmus (nyeri akibat peregangan pada pergerakan usus), anemia dan
akibat perdarahan sering terjadi, dan darah bersifat samar dan hanya dapat dideteksi dengan tes
Guaiak (suatu tes sederhana yang dapat di lakukan di klinik). Mucus jarang terlihat, karena
tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat teraba, tetapi
jarang pada stadium awal. Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak pada abdomen,
timbul gangguan obstruksi. Feses bisa kecil dan berbentuk pita. Baik mucus maupun darah segar
sering terihat pada feses. Dapat terjadi anemia karena kehilangan darah kronik. Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenairadiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan
gejala-gejala pada tungkai atau perineum. Hemoroid, nyeri pinggang bawah, keinginan defekasi
atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat-alat tersebut. Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkapsetelah defekasi,
4. Klasifikasi
C1 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat
buah
C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari lima buah.
D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas dan tidak
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan
faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang
mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi
antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga
Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma (muncul
dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak,
yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan meluas ke
dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid, besar, tumbuh ke dalam lumen, dan
dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering
terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum
dan kolon asendens.
Tumor dapat menyebar melalui :
1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemih (vesika
urinaria).
2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon.
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan darah balik ke
sistem portal.
Stadium pada pasien kanker kolon diantaranya:
1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan
mukosa).
2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa.
3. Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat di
sekitar usus.
4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau bahkan ke
organ-organ lain.
6. Pathway
Tumbuh cepat /
membelah diri
Port de entry
Hambatan
mobilitas fisik Resiko infeksi
7. Pemeriksaan Penunjang
c. Ultrasonografi (USG) Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan
untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati.
d. Histopatologi Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis
karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel.
perdarahan
8. Penatalaksaan
a. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang diketahui lebih
awal dan masih belum metastasis , tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang.
Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.
b. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar
gamma, di fokuskan untuk merusak daerah yang di tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga
membunuh kanker. Terapi radiasi merusak se-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara lain sel
kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah.Kerusakan sel tubuh menyebabkan
lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan.
c. Kemotherapy
Kemotherapy memakai obat anikanker yang kuat, dapat masuk ke dalam sirkulasi darah,
sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira
50 jenis. Biasanya di injeksi atau di makan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena
d. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang dibentuk dari pengeluaran
sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat
menyebabkan hemorragi.
d. Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.
e. Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.
f. Pembentukan abses
Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina. Biasanya tumor menyerang pembuluh
darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan. Tumor tumbuh kedalam usus besar dan
secara berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali.
Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya (
Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.
10. Asuhan keperawatan
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien : Meliputui nama,umur, jenis kelamin, MR, pekerjaan.
2. Riwayat Kesehatan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : Biasanya nyeri ulu hati, perut begah, pusing,
a. Aktivitas/istirahat : Pasien dengan kanker kolorektal biasanya merasakan tidak nyaman pada
abdomen dengan keluhan nyeri, perasaan penuh, sehingga perlu dilakukan pengkajian
tekanan darah.
c. Integritas ego : Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi
atau tidak adakah keluhan yang menyertainya. Apakah kebiasaan di rumah sakit sama
dengan di rumah. Pada pasien dengan kanker kolon dapat dilakukan pemeriksaan fisik
dengan observasi adanya distensi abdomen, massa akibat timbunan feses. Massa tumor di
abdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar inguinal,
pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan berat badan,
f. Nyeri/kenyamanan Gejala: Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut
2. Hambatan mobilitas fisik
3. Nutrisi kurang darikebutuhan tubuh
hingga berat dengan akhir yang - Menggunakan tindakan memonitor nyeri dan
dapat diantisipasi atau diperdiksi penguragan nyeri tanpa menegani nyerinya dengan
nyeri
- Keluhan tentang karaktersiktik
Keterbatasan dalam gerak fisik jam mobilitas pasien diperlukanya tirah baring
atau satu atau lebih ekstermitas terpenuhi. 2.2 tempatkan bagian yang
Pergerakan tepat
kurang dari kebutuhan Tubuh keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor turgor kulit dan
indikator sering
1. Asupan kalori 4. Indentifikasi perubahan nafsu
skor (3)
2. Asupan karbohiderat
dipertahankan pada skala
Bulechek et al. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Indonesia: Cv.
Mocomedia.
Heardman. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta: EGC.
Moorhead et al. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan Edisi Bahasa
Indonesia. Indonesia: Cv. Mocomedia.