Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan

Volume 12(2) Agustus 2018


Halaman 111-128
doi.org/10.33378/jppik.v12i2.104

Perencanaan Skenario untuk Pembangunan


Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis
[Scenario Planning for Underdeveloped Village Development: A Critical Study]

Nila Sylvi Ratnadila

Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan


Jl AUP Pasar Minggu, Jakarta 12520

Diterima: 14 Juli 2018; Disetujui: 14 Agustus 2018

Abstrak

Perencanaan skenario adalah salah satu alternatif manajemen strategis yang


mempertimbangkan apa yang akan terjadi di masa depan berdasarkan kondisi masa lalu,
sekarang dan masa depan. Pembangunan daerah adalah suatu proses, upaya, dan upaya untuk
meningkatkan kualitas masyarakat dan daerah yang merupakan bagian integral dan bagian dari
pembangunan nasional. Kegiatan perencanaan skenario dibagi menjadi tiga bagian. Pertama,
analisis kekuatan pendorong pembangunan desa yang kurang berkembang. Kedua, analisis
perencanaan skenario yang mungkin terjadi di masa depan, dan yang terakhir adalah analisis
strategi yang dapat diambil untuk setiap skenario yang dapat terjadi di masa depan.

Kata Kunci: manajemen strategis; pengembangan; perencanaan skenario

Abstract

Scenario planning is one of strategic management alternatives in which considerate what will
occur in the future based on past, present condition and future outlook. Regional development is
a process, effort, and effort to improve the quality of the community and region which an integral
and a part of national development. Scenario planning activities are divided into three parts. First,
analysis of driving forces in underdeveloped village development. Second, scenario planning
analysis that may occur in the future, and the last is analysis of strategies that can take for each
scenario which can happen in the future.

Keywords: strategic management; development; scenario planning

Penulis Korespondensi
Nila Sylvi Ratnadila | nila.sylvi17@gmail.com

PENDAHULUAN Indonesia adalah melindungi segenap


Pada hakekatnya tujuan bangsa dan seluruh tumpah darah
pembangunan suatu Negara adalah Indonesia, memajukan kesejahteraan
untuk mensejahterakan masyarakat, umum, mencerdaskan kehidupan
demikian halnya dengan Negara bangsa, serta ikut melaksanakan
Indonesia. Dalam Pembukaan Undang- ketertiban dunia (Muthalib dkk, 2016).
Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa Pembangunan desa tertinggal
tujuan Pembangunan Nasional Bangsa merupakan merupakan salah satu upaya

111
Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

dalam mengembangkan sebuah desa desa ini secara signifikan telah


yang dihuni oleh masyarakat pedesaan membawa perubahan, terutama dalam
dengan berbagai permasalahan sosial mobilitas fisik dan sosial orang desa.
ekonomi dan keterbatasan fisik menjadi (Kurniawan, 2015).
desa maju dengan masyarakat Selama 70 tahun sudah negara
pedesaan yang kualitas hidupnya sama Indonesia membangun dalam berbagai
atau tidak jauh tertinggal dibandingkan bidang namun tanpa disadari telah
dengan masyarakat Indonesia lainnya menciptakan residu masalah
(Puspasari dan Koswara, 2016). pembangunan di pedesaan.
Pada masa orde baru secara Pembangunan yang selama ini lebih
substansial pembangunan desa menekankan pada pertumbuhan
cenderung dilakukan secara seragam ekonomi justru menciptakan
(penyeragaman) oleh pemerintah pusat. kesenjangan antar wilayah yang semakin
Program pembangunan desa lebih besar. Investasi dan sumberdaya
bersifat top-down. Pada era reformasi terserap dan terkosentrasi diperkotaan
secara substansial pembangunan desa dan pusat-pusat pertumbuhan,
lebih cenderungdiserahkan kepada desa sementara wilayah Hiterland mengalami
itu sendiri. Pemerintah pusat dan pengurasan sumberdaya yang
pemerintah daerah mengambil posisi berlebihan. Sebagai ilustrasi
dan peran sebagai fasilitator, memberi ketimpangan yang terjadi antar desa-
bantuan dana, pembinaaan dan kota, wilayah indonesia timur dan barat,
pengawasan. Telah banyak program dan wilayah jawa dan luar jawa (Soleh,
pengentasan kemiskinan yang dilakukan 2017).
diantaranya Program Inpres Desa Menurut Atmojo dkk (2017)
Tertinggal dan Bantuan Masyarakat pembangunan desa mempunyai peranan
Tertinggal. Program pembangunan desa yang sangat penting dan strategis dalam
lebih bersifat bottom-up atau kombinasi rangka pembangunan nasional dan
buttom-up dan top-down. pembangunan daerah, karena di
Konsep pembangunan desa pada dalamnya terkandung unsur pemerataan
masa Orde Baru, strategi pembangunan pembangunan dan hasil - hasilnya bisa
desa dilakukan dengan memadukan menyentuh secara langsung
berbagai sektor kedalam pembangunan kepentingan sebagian besar masyarakat
desa terpadu, yang berupaya membuat yang bermukim di perdesaan dalam
standarisasi tatanan kehidupan desa. rangka upaya meningkatkan
Implementasi strategi pembangunan kesejahteraan. Menurut Kancana (2011)

112 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

Sebuah perencanaan skenario a. Tujuan yang simple, konsisten, dan


merupakan salah satu alternatif untuk untuk jangka panjang.
menjalankan sebuah perencanaan. Tujuan harus ditetapkan dengan jelas,
Perencanaan skenario juga merupakan dipegang secara konsisten dan
sebuah gambaran tentang masa depan. berorientasi pada jangka panjang.
Pemahaman akan lingkungan serta b. Pemahaman yang mendalam akan
formulasi strategi yang tepat merupakan lingkungan yang kompetitif.
salah satu kunci bagi sebuah kawasan Mendesain strategi yang didasarkan
untuk dapat berkembang di masa pada pemahaman yang baik dan
mendatang. Memahami apa yang mendalam tentang bidang yang
diketahui dan yang tidak diketahui digeluti.
tentang masa depan, menghubungkan c. Optimalisasi sumberdaya
antara masa lalu, sekarang dan akan Strategi dapat berhasil salah satunya
datang dan bagaimana kita bertindak dengan cara kemampuan untuk
atas pemahaman ini merupakan isu dan mengeksploitasi sumberdaya internal
tantangan penting dalam perencanaan yang dimiliki, serta berusaha secara
strategi. Tulisan ini bertujuan untuk kontinyu untuk memperkecil
menyusun perencanaan skenario kelemahan.
dengan permasalahan pembangunan d. Implementasi yang efektif
desa tertinggal melalui optimalisasi Tidak ada gunanya sebaik apapun
modal dan peran pelaku pembangunan strategi apabila tidak dapat
dalam upaya peningkatan kesejahteraan diimplementasikan secara efektif.
masyarakat.
Tripomo dan Udan (2005) dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN Ristanti dkk (2013), mendefinisikan
Konsep Dasar Perencanaan Skenario strategi sebagai pilihan tentang apa yang
Manajemen Strategi ingin dicapai oleh organisasi di masa
Grant (1995) dalam Kancana depan (arah) dan bagaimana cara
(2011) mendefinisikan strategi sebagai mencapai keadaan yang diinginkan.
kesatuan tema yang memberikan Dalam Scenario Planning (SP), skenario
koherens dan arahan pada keputusan menjadi masukan dalam perumusan
individual atau organisasi. Strategi dapat strategi. Sehingga, peran strategi dalam
membantu keberhasilan, dengan SP nantinya adalah menentukan apa
memperhatikan empat elemen penting: yang harus dilakukan dan tidak dilakukan
untuk menghadapi skenario.

Vol 12(2) Tahun 2018 113


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

Menurut Tripomo dan Udan (2005) hatian pada arah yang benar dan pada
dalam Ristanti dkk (2013), tahapan permasalahan yang tepat.
dalam melakukan perumusan terbagi ke Lindgren dan Hans (2003) dalam
dalam beberapa tahap utama, yaitu: Hella dkk (2011) memberikan langkah
a. Analisis arah, yaitu untuk menentukan untuk menyusun skenario, yang terdiri
misi-visi-tujuan jangka panjang yang dari Tracking, Analysing, Imaging,
ingin dicapai. Deciding, Acting (TAIDA):
b. Analisis situasi, yaitu tahapan untuk a. Tracking, menelusuri dan
membaca situasi dan menentukan mendeskripsikan perubahan dan
kekuatan-kelemahan-peluang- tanda-tanda dari ancaman dan
ancaman yang akan menjadi dasar keuntungan.
perumusan strategi. b. Analysing, menganalisis perubahan
c. Penetapan strategi, yaitu tahapan dan membuat skenario. Menganalisis
untuk identifikasi alternatif dan konsekuensi yang dapat muncul
memilih strategi yang akan dijalankan akibat keberadaan tantangan dan
oleh organisasi. peluang. Pada tahap ini pula logika
Tahap perumusan strategi pertama skenario mulai dikembangkan.
dan kedua ini telah termasuk di dalam c. Imaging, mengidentifikasi
proses pembuatan skenario pada SP. kemungkinan dan membuat visi dari
Sehingga hanya menyisakan tahap apa yang ingin dicapai.
terakhir yaitu penetapan strategi atau d. Deciding, menimbang-nimbang
pada proses SP disebut sebagai tahap informasi dan mengidentifikasi area
deciding. pengembangan dan strategi untuk
menemukan ancaman dan
Scenario Planning (Perencanaan pencapaian visi serta tujuan. Tahap
Skenario)
deciding berhubungan dengan
Lindgren dan Hans (2003) dalam
pengambilan keputusan mengenai
Ristanti dkk (2013) memberi pengertian
skenario apa yang akan disasar dan
terhadap SP yaitu sebagai sebuah alat
dengan strategi apa.
perencanaan strategis yang efektif untuk
e. Acting, mengambil tindakan dan
perencanaan jangka menengah dan
menindaklanjuti. Proses ini
jangka panjang yang berada di bawah
merupakan tahap implementasi
kondisi ketidakpastian. SP dapat
strategi yang telah diintegrasikan
membantu untuk mempertajam strategi,
skenario sekaligus tahap
menyusun rencana untuk sesuatu yang
tidak diharapkan dan menjaga kehati-

114 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

pembelajaran organisasi untuk terus a. Memilih tren, factor kunci, driving


menyesuaikan diri. forces, sesuai dengan pengaruhnya
pada outcome dari persoalan
Ketidakpastian dan Scenario Planning keputusan, lebih sedikit daftar
Menurut Kancana (2011) scenario b. Tingkat kepentingan/ importace dan
muncul sebagai respons meningkatnya kemampuan meramal predictability
kompleksitas dan ketidakpastian. dari faktor tersebut
Ketidakpastian sebagai ketidaktahuan c. Memilih struktur inti dari 4 scenario
sebagai factor-faktor dan tren apa yang d. Menciptakan scenario blueprint
akan terjadi. Scenario merupakan
gambaran masa depan yang dikonstruksi Konsep Dasar Pengembangan Desa
Tertinggal
dengan mendasarkan pada penggerak
Pengertian Potensi Desa
(drivers) dan tren yang membentuk masa
Menurut Soleh (2017) potensi
depan. Pengetahuan pada masa lampau
adalah daya, kekuatan, kesanggupan
relevan dengan pengetahuan akan masa
dan kemampuan yang mempunyai
mendatang, sebab peristiwa masa lalu
kemungkinan untuk dapat
berkaitan dengan masa sekarang dan
dikembangkan. Jadi Potensi desa adalah
masa mendatang. Scenario planning
daya, kekuatan, kesanggupan dan
sebagai alat untuk menetapkan persepsi
kemampuan yang dimiliki oleh suatu
seseorang tentang alternative
desa yang mempunyai kemungkinan
lingkungan di masa depan. SP adalah
untuk dapat dikembangkan dalam
kapabilitas organisasi untuk memahami
rangka meningkatkan kesejahteraan
lingkungan bisnisnya, berpikir apa yang
masyarakat.
terjadi di lingkungan, dan kemudian
Menurut Soleh selanjutnya potensi
bertindak atas dasar pengetahuan baru
desa dapat dibedakan menjadi dua;
tersebut. SP merupakan alat
Pertama adalah potensi fisik yang
perencanaan strategi yang digunakan
berupa tanah, air, iklim, lingkungan
untuk mengembangkan berbagai
geografis, binatang ternak, dan sumber
gambaran tentang masa depan.
daya manusia. Kedua adalah potensi
Langkah-langkah untuk mengembang-
non-fisik berupa masyarakat dengan
kan alternatif masa depan:
corak dan interaksinya, lembaga-
Identifikasi tren, faktor kunci,
lembaga sosial, lembaga pendidikan,
driving forces pada lingkungan saat ini,
dan organisasi sosial desa, serta
membuat daftar yang banyak
aparatur dan pamong desa. Secara

Vol 12(2) Tahun 2018 115


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

singkat potensi desa dapat dijelaskan subur, topografi kasar (perbukitan)


sebagai berikut: dan sumber air bergantung pada
a. Potensi Fisik, Potensi fisik adalah curah hujan.
potensi yang berkaitan dengan
sumber daya alam yang ada di desa. Kondisi Umum Daerah Tertinggal
b. Potensi Nonfisik, Potensi non fisik Adanya disparitas kualitas sumber
adalah segala potensi yang berkaitan daya manusia antar wilayah, perbedaan
dengan masyarakat desa dan tata kemampuan perekonomian antar
perilakunya. Potensi non fisik lainnya daerah, serta belum meratanya
adalah lembaga desa, aparatur desa, ketersediaan infrastruktur antarwilayah
adat istiadat dan budaya. Suatu mendukung fakta kesenjangan
masyarakat desa yang hidup dalam antarwilayah. Kondisi rendahnya
waktu yang lama akan membentuk pencapaian pembangunan tersebut
tata kehidupan tersendiri. Tata diidentifikasi sebagai daerah tertinggal
kehidupan akan dipengaruhi oleh yang merupakan dampak dari rendahnya
kondisi alam wilayah desa itu sendiri. indeks kemajuan pembangunan
ekonomi, sumberdaya manusia, dan
Menurut Soleh (2017) Potensi fisik penurunan angka kemiskinan
dan nonfisik desa tersebut merupakan (Anonimous, 2015).
faktor penunjang peranan desa sebagai Menurut PP Nomor 78 Tahun
hinterland, yaitu daerah penghasil 2014, daerah tertinggal didefinisikan
bahan-bahan pokok bagi masyarakat sebagai daerah kabupaten yang wilayah
kota. Berdasarkan potensinya wilayah serta masyarakatnya kurang
pedesaan digolongkan menjadi tiga: berkembang dibandingkan dengan
a. wilayah desa berpotensi tinggi, daerah lain dalam skala nasional.
terdapat didaerah berpotensi subur, Pembangunan daerah tertinggal adalah
topografi rata, dan dilengkapi dengan suatu proses, upaya, dan tindakan
irigasi teknis. secara terencana untuk meningkatkan
b. wilayah desa berpotensi sedang, kualitas masyarakat dan wilayah yang
terdapat didaerah dengan lahan merupakan bagian integral dari
pertanian agak subur, topografi tidak pembangunan nasional. Sebagai bentuk
rata, serta irigasi sebagian teknis dan afirmasi kebijakan pembangunan di
semiteknis. daerah pinggiran termasuk didalamnya
c. wilayah desa berpotensi rendah, daerah tertinggal perlu dilakukan
terdapat didaerah pertanian tidak langkah-langkah percepatan.

116 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

Percepatan Pembangunan Daerah produktifitas rendah dan berimplikasi


Tertinggal mengandung arti terhadap tingkat pendapatan yang
keberpihakan dan penajamaan terhadap rendah. Keterbatasan pengetahuan dan
pembangunan daerah tertinggal di modal menjadi faktor yang menghambat
bidang perencanaan, pendanaan dan pembangunan desa (Suharyanto dan
pembiayaan serta penyelenggaraan Sofiyanto, 2012).
pembangunan daerah tertinggal. Pada hakikatnya, daerah
Desa tertinggal adalah daerah tertinggal memiliki potensi sumberdaya
yang relatif kurang berkembang yang besar, akan tetapi belum
dibandingkan dengan daerah lain dalam dimanfaatkan secara optimal sehingga
skala nasional. Indikator yang masih mempunyai ketergantungan yang
menjelaskan desa tertinggal erat kuat dengan daerah luar (Santoso dan
kaitannya dengan bidang ekonomi Putri, 2012). Penetapan daerah
(rendahnya standar hidup), sumber daya tertinggal berdasarkan enam kriteria
alam (SDA), sumber daya manusia utama yaitu ekonomi, sumber daya
(SDM), sarana dan prasarana, manusia, infrastruktur, kapasitas
karakteristik wilayah (seperti lokasi dan keuangan daerah, aksesibilitas dan
keadaan geomorfologis), rawan bencana karakteristik daerah. Hal inilah yang
dan konflik, serta kebijakan mendasari diperlukannya upaya
pembangunan yang tidak pembangunan daerah tertinggal yang
mengikutsertakan desa atau sangat jauh terencana dan sistematis agar
dari pusat pembangunan wilayah. kesenjangan antara daerah tertinggal
Walaupun kebijakan sudah banyak dan non tertinggal dapat semakin
ditempuh dalam mengembangkan dikurangi (Anonimous, 2015).
wilayah dan memprioritaskan Pembangunan pedesaan seharusnya
pembangunan desa tertinggal dalam berorientasi pada pembangunan yang
waktu yang sudah ditentukan, tapi tetap berkelanjutan, yaitu adanya keterlibatan
saja desa tertinggal masih tersebar di stakeholders, karena setiap pihak
Indonesia (Elsa, 2013). Di sektor memiliki sumberdaya dan peran yang
masyarakat tradisional banyak sekali biasa didayagunakan secara proposional
sumberdaya alam yang belum sekaligus mengubur paradigma lama
dikembangkan secara optimal yang berasumsi bahwa pemerintah
disebabkan karena masih berperan sebagai pemasok atau
terbelakangnya masyarakat tersebut, penyedia, dan perannya digantikan oleh
kekurangan modal, sehingga tingkat

Vol 12(2) Tahun 2018 117


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

fasilitator serta pemberdaya masyarakat guna; serta peningkatan akses terhadap


(Tobirin, 2013). pelayanan dan kegiatan ekonomi.
(Anonimous, 2015)
Permasalahan Dalam Pembangunan Secara umum menurut (Soleh,
Desa Tertinggal
2017) permasalahan-permasalahan
Arah pembangunan Desa
dalam pembangunan desa adalah
sebagaimana ditetapkan melalui
sebagai berikut:
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014
a. Tingkat kesejahteraan dan kualitas
tentang Desa, yang menyebutkan bahwa
hidup masyarakat dipedesaan yang
pembangunan Desa bertujuan
masih rendah.
meningkatkan kesejahteraan
b. Ketersediaan sarana dan prasarana
masyarakat desa dan kualitas hidup
fisik maupun non fisik di desa dan
manusia serta penanggulangan
kawasan pedesaan yang belum
kemiskinan melalui pemenuhan
memadai.
kebutuhan dasar, pembangunan sarana
c. Ketidakberdayaan masyarakat
dan prasarana desa, pengembangan
pedesaan akibat faktor ekonomi
potensi ekonomi lokal, serta
maupun non ekonomi.
pemanfaatan sumber daya alam dan
d. Pelaksanaan tata kelola
lingkungan secara berkelanjutan dengan
pemerintahan desa yang memerlukan
mengedepankan kebersamaan,
penyesuaian dengan amanat UU
kekeluargaan, dan kegotongroyongan
Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Desa.
guna mewujudkan pengarusutamaan
e. Kualitas lingkungan hidup masyarakat
perdamaian dan keadilan sosial.
desa memburuk dan sumber pangan
Pembangunan Kawasan Perdesaan
yang terancam berkurang.
yang merupakan perpaduan
f. Pengembangan potensi ekonomi lokal
pembangunan antar-Desa dalam 1 (satu)
desa yang belum optimal akibat
Kabupaten/Kota, diarahkan untuk
kurangnya akses dan modal dalam
mempercepat dan meningkatkan kualitas
proses produksi, pengolahan maupun
pelayanan, pembangunan, dan
pemasar hasil produksi masyarakat
pemberdayaan masyarakat desa,
desa.
melalui penetapan dan pemanfaatan
g. Masih lemahnya antar pelaku
wilayah pembangunan desa sesuai
pembangunan untuk mempercepat
dengan tata ruang Kabupaten/Kota;
pembangunan daerah tertinggal.
peningkatan pelayanan masyarakat
perdesaan; pembangunan infrastruktur,
ekonomi perdesaan, dan teknologi tepat

118 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

Menurut Muhi (2011) salah satu perumahan. Faktor infrastruktur


penyebab daerah pedesaan masih ekonomi terdiri-dari jarak dari pusat
terisolasi atau tertinggal adalah masih desa ke pusat kecamatan, kondisi
minimnya prasarana dan sarana jalan baik/buruk, tingkat ketersediaan
transportasi yang membuka akses sarana perdagangan, tingkat
daerah pedesaan dengan daerah ketersediaan prasarana listrik, dan
lainnya. Kondisi prasarana dan sarana tingkat ketersediaan prasarana air
transportasi yang minim berkontribusi bersih.
terhadap keterbelakangan ekonomi Dalam kenyataan pelaksanaan
daerah pedesaan. Menurut Lubis (2009) pembangunan yang berorientasi pada
keterbatasan prasarana dan sarana kesejahteraan, masih melekat bahwa
komunikasi, transportasi air bersih, rakyat dipandang sebagai obyek
irigasi, kesehatan, pendidikan, dan pembangunan bukan sebagai subyek
pelayanan lainnya yang menyebabkan pembangunan. Keadaan ini
masyarakat di daerah tertinggal tersebut menyebabkan masyarakat amat
mengalami kesulitan untuk melakukan tergantung kepada pemerintah didalam
aktivitas ekonomi dan sosial. Puspasari melindungi, menyelamatkan dan
dan Koswara (2016) menyatakan lebih mensejahterakan kehidupan mereka. Hal
lanjut bahwa faktor-faktor yang ini tentunya amat memprihatinkan
berpengaruh terhadap ketertinggalan karena akan memperlemah daya juang
adalah : rakyat di dalam memecahkan
a. Aspek Sosial, faktor kualitas sumber permasalahannya, maupun
daya manusia terdiri-dari variabel menumbuhkan partisipasi dalam
tingkat pendidikan, rasio pembangunan yang berkelanjutan itu
ketergantungan penduduk, dan sendiri (Hendrayady, 2010).
jumlah tenaga kerja. Strategi pembangunan daerah
b. Aspek Ekonomi, faktor kondisi tertinggal sebagai salah satu upaya
perekonomian masyarakat terdiri dari untuk meminimalisir tingkat disparitas di
variabel mata pencaharian penduduk suatu wilayah disesuaikan dengan
bukan buruh tani, dan kemiskinan. kebutuhan dan kondisi masing-masing
c. Aspek Infrastruktur, faktor daerah. Strategi yang dimaksud adalah
infrastruktur sosial terdiri-dari variabel pengembangan ekonomi lokal, strategi
tingkat kecukupan sarana pendidikan, ini diarahkan untuk mengembangkan
tingkat kecukupan sarana kesehatan, ekonomi daerah tertinggal dengan
jumlah tenaga kesehatan, dan kondisi didasarkan pada pendayagunaan

Vol 12(2) Tahun 2018 119


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

potensi sumberdaya lokal yang dimiliki masyarakat yang hidup didaerah


masing- masing daerah, oleh pemerintah tertinggal memerlukan perhatian dan
dan masyarakat, melalui pemerintah keberpihakkan yang besar dari
daerah maupun kelompok-kelompok pemerintah (Sari, 2009). Arah kebijakan
kelembagaan berbasis masyarakat yang pembangunan daerah tertinggal adalah
ada (Oktavilia, 2011). melakukan percepatan pembangunan
daerah tertinggal dengan meningkatkan
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan pengembangan perekonomian daerah
Desa Tertinggal
dan kualitas sumberdaya manusia yang
Pembangunan merupakan upaya
didukung oleh kelembagaan dan
untuk meningkatkan kesejahteraan
ketersediaan infrastruktur perekonomian
masyarakat yang ditandai peningkatan
dan perayanan dasar, sehingga daerah
standard hidup (standard of living).
tertinggal dapat tumbuh dan berkembang
Peningkatan standard hidup tersebut
secara lebih cepat guna dapat mengejar
memerlukan ketersediaan kebutuhan
ketertinggalan pembangunannya dari
masyarakat yang dihasilkan melalui
daerah lain yang sudah relatif lebih maju
kegiatan produksi barang dan jasa.
(Anonimous, 2010).
Produksi barang dan jasa memerlukan
Menurut Syahza dan Suarman
faktor produksi antara lain sumberdaya
(2013), pembangunan pedesaan harus
alam (natural resources) (Suseno, 2016).
dilakukan dengan pendekatan yang
Pembangunan daerah tertinggal
sesuai dengan sifat dan cirinya.
merupakan upaya terencana untuk
Pembangunan pedesaan harus
mengubah suatu daerah yang dihuni
mengikuti empat upaya besar, satu sama
oleh komunitas dengan berbagai
lain saling berkaitan dan merupakan
permasalahan social ekonomi dan
strategi pokok pembangunan pedesaan,
keterbatasan fisik, menjadi daerah yang
yaitu: Pertama, memberdayakan
mau dengan komunitas yang kualitas
ekonomi masyarakat desa. Dalam upaya
hidupnya sama atau tidak jauh tertinggal
ini diperlukan masukan modal dan
dibandingkan dengan masyarakat
bimbingan-bimbingan pemanfaatan
Indonesia lainnya. Pembangunan daerah
teknologi dan pemasaran untuk
tertinggal tidak hanya meliputi aspek
memampukan dan memandirikan
ekonomi, tetapi juga aspek social,
masyarakat desa; Kedua, meningkatkan
budaya dan keamanan (bahkan
kualitas sumberdaya manusia pedesaan
menyangkut hubungan antara daerah
agar memiliki dasar yang memadai untuk
tertinggal dengan daerah maju).
meningkatkan dan memperkuat
Disamping itu kesejahteraan kelompok

120 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

produktivitas dan daya saing; Ketiga, kepada produk pertanian perdesaan


pembangunan prasarana di pedesaan. nasional (Anonimous, 2015).
Untuk daerah pedesaan prasarana Pembangunan perdesaan dalam
perhubungan merupakan kebutuhan pembangunan jangka panjang juga
yang mutlak, karena prasarana diarahkan untuk mewujudkan Misi
perhubungan akan memacu Bangsa Yang Berdaya Saing, melalui
ketertinggalan masyarakat pedesaan; modernisasi dan peningkatan nilai
dan keempat, membangun kelembagaan tambah produk pertanian, kelautan dan
pedesaan baik yang bersifat formal pertambangan, yang didukung dengan
maupun nonformal. Kelembagaan yang pelayanan transportasi perintis di daerah
dibutuhkan oleh pedesaan adalah perbatasan, terpencil, dan perdesaan;
terciptanya pelayanan yang baik pengembangan jasa infrastruktur dan
terutama untuk memacu perekonomian keuangan perdesaan; perdagangan luar
pedesaan seperti lembaga keuangan. negeri yang berpihak pada perlindungan
Menurut Badri (2016) Pembangunan perdesaan; serta akses pendanaan bagi
masyarakat dan pengembangan wilayah keluarga miskin di perdesaan.
pedesaan melibatkan berbagai faktor- Berkaca dari pembangunan
faktor sosial, ekonomi, budaya dan masyarakat desa pada masa lalu,
teknologi, yang satu sama lain saling terutama di era Orde Baru,
berinteraksi dalam proses pembangunan desa merupakan cara dan
pembangunan.Pembangunan pendekatan pembangunan yang
perdesaan sebagaimana disebutkan diprogramkan negara secara sentralistik.
dalam RPJPN 2005–2025, diarahkan Dimana pembangunan desa dilakukan
untuk mewujudkan misi pembangunan oleh pemerintah baik dengan
yang lebih merata dan berkeadilan kemampuan sendiri (dalam negeri)
melalui pengembangan agroindustri maupun dengan dukungan negara-
berbasis pertanian dan kelautan, di negara maju dan organisasi-organisasi
dukung kapasitas sumber daya manusia internasional. Pembangunan desa pada
dan modal sosial perdesaan, era orde baru dikenal dengan sebutan
pengembangan jaringan infrastruktur Pembangunan Masyarakat Desa (PMD),
penunjang kegiatan produksi di kawasan dan Pembangunan Desa (Bangdes).
perdesaan, akses kepada informasi, Kemudian di era reformasi istilah yang
pemasaran, lembaga keuangan, lebih menonjol “Pemberdayaan
kesempatan kerja, dan teknologi, serta Masyarakat Desa (PMD)”. Dibalik semua
intervensi kebijakan yang berpihak itu, persoalan peristilahan tidaklah

Vol 12(2) Tahun 2018 121


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

penting, yang terpenting adalah Menurut Soleh (2017) ada


substansinya terkait pembangunan desa beberapa langkah yang perlu dilakukan
(Muhi, 2012) dalam (Azwardi dan agar pelaksanaan pengembangan
Sukanto, 2014). potensi desa bisa berjalan lancar, efektif
Bantuan pembangunan infra- dan efisien sesuai dengan potensi yang
struktur merupakan bantuan yang paling ada dan kebutuhan masyarakat.
besar diberikan untuk daerah tertinggal. Langkah-langkahnya adalah sebagai
Bantuan Pembangunan infrastruktur berikut:
daerah tertinggal melalui penyediaan a. Melakukan pendataan dan kajian awal
sarana dan prasarana transportasi, terhadap data potensi yang tersedia
informasi dan telekomunikasi, sosial, untuk menentukan obyek-obyek yang
ekonomi dan energi diharapkan menjadi bisa dikembangkan.
stimulan kegiatan utama perekonomian. b. Melakukan survei lapangan untuk
Percepatan pembangunan infrastruktur mengumpulkan data-data yang akan
daerah tertinggal sangat diperlukan dijadikan bahan dalam memetakan
untuk mengurangi ketimpangan potensi dan masalah serta
pembangunan dengan daerah non fasilitasifasilitasi yang akan
tertinggal. Bantuan infrastruktur ekonomi diimplementasikan.
seperti pembangunan jaringan jalan, c. Melakukan pengkajian melalui
transportasi, listrik, berkontribusi tabulasi dan analisis terhadap data
terhadap output kedaerahan, yang terkumpul dengan
pendapatan dan pertumbuhan lapangan menggunakan metoda analisis yang
kerja, serta meningkatkan kualitas hidup. telah ditetapkan.
Pengeluaran di bidang infrastruktur d. Menentukan skala prioritas potensi
berpengaruh secara positif terhadap yang akan dikembangkan
kinerja makro ekonomi karena kenaikan berdasarkan kebutuhan, biaya dan
biaya pengeluaran di bidang infrastruktur manfaat dari hasil pengembangan.
mengurangi biaya produksi perusahaan, Merumuskan design atau rencana
menstimulasi investasi, produktivitas dan strategis yang berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini pemberdayaan masyarakat untuk
pemerintah tidak menciptakan lapangan “mengembangkan desa mandiri
kerja secara langsung namun membantu berbasis kawasan pedesaan”
menciptakan suasana kondusif dalam berdasarkan kondisi riil di lapangan.
investasif (Putra dkk, 2015). Mengimplementasikan design atau

122 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

rencana strategis yang telah dapat diramalkan) dalam


dihasilkan. pembangunan desa tertinggal:
Dalam melakukan pengem-bangan  Sumber daya manusia
potensi desa perlu melibatkan partisipsi Kondisi saat ini: Kualitas sumber
masyarakat secara proporsional. Hal ini daya manusia di pedesaan
diperlukan agar setiap program dirasakan belum optimal. Hal ini
pengembangan mendapatkan dukungan dikarenakan tingkat pendidikan
penuh dari masyarakat, mulai dari yang tergolong masih rendah
pendataan, pengkajian, pengerjaan sehingga kurang intens dalam
proyek, pemanfaatan hingga menerima dan menerapkan
pemeliharaan. Dengan mengembangkan teknologi yang baru.
partisipasi masyarakat maka  Teknologi
pembangunan akan lebih efektif dan Kondisi saat ini: Penggunaan
efisien karena masyarakat akan lebih teknologi tergolong kurang maju
bertang-gungjawab terhadap sehingga masih tertinggal jauh
keberlangsungan pembangunan, dengan kondisi teknologi yang ada
mereka merasa ikut memiliki setiap hasil di kota. Selain itu karena faktor
pembangunan desa (Soleh, 2017). teknologi yang kurang maju
menyebabkan kondisi infrastruktur
Perencanaan Skenario Pembangunan juga kurang memadai.
Desa Tertinggal
 Peran Pemerintah
Kegiatan Perencanaan skenario
Kondisi saat ini: Pemerintah
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: pertama
memperhatikan kegiatan
analisis tentang driving forces (faktor
pembangunan desa tertinggal
penggerak) dalam pembangunan desa
dengan memberikan sumbangan
tertinggal, kedua analisis SP yang
baik berupa teknologi maupun
mungkin akan terjadi di masa
modal walaupun dalam realisa-
mendatang, dan ketiga analisis strategi
sinya, sumbangan yang diberikan
yang dapat ditempuh untuk masing-
tidak merata karena tidak semua
masing scenario yang mungkin terjadi.
daerah tertinggal menerima.
Pertama, Driving force (faktor
b. Faktor-faktor yang sulit diramalkan
penggerak) yang berpengaruh dalam
(unpredictable) pada kegiatan
pembangunan desa tertinggal dibagi
pembangunan desa tertinggal tetapi
menjadi:
sifatnya sangat penting untuk
a. Faktor-faktor yang berpengaruh/
penggerak (pre determinan/ yang

Vol 12(2) Tahun 2018 123


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

kelangsungan pembangunan desa Ketiga, strategi yang perlu


tertinggal: dikembangkan menurut Kancana (2011)
 Modal untuk setiap skenario planning. Sebelum
Kondisi saat ini: Pengem-bangan mengembangkan strategi untuk masing-
potensi ekonomi lokal yang ada di masing skenario planning ada beberapa
desa belum optimal dikarenakan hal yang perlu dilakukan.
keter-batasan modal. Pemerintah  Pertama, membuat scenario blueprint,
setempat kesulitan dalam mencari yang berisi faktor penggerak serta
akses permodalan. kemungkinan outcomes yang akan
 Pelaku Pembangunan terjadi di masa mendatang.
Kondisi saat ini: Para pelaku  Kedua, dari scenario blueprint
pembangunan kurang proaktif membuat definisi operasinal untuk
dalam mengakses kebutuhan setiap outcomes yang mungkin akan
masyarakat desa dikarenakan terjadi seperti penjelasan dibawah ini:
keterbatasan akses modal serta
sarana dan prasarana. Skenario 1: Modal mencukupi, pelaku
pembangunan tidak memenuhi
Standar pelaku pembangunan
Kedua, scenario planning yang
yang kurang memenuhi dimana pelaku
mungkin muncul pada pembangunan
pembangunan tersebut terkesan pasif
desa tertinggal dibuat berdasarkan pada
atau kurang proaktif dalam mengakses
dua faktor yang tidak dapat diramalkan
kebutuhan dari masyarakat akan
tapi sangat penting keberadaannya
menghambat kegiatan pembangunan
dalam menunjang kemajuan
desa. Pelaku pembangunan yang dalam
pembangunan desa yaitu: modal dan
hal ini adalah masyarakat setempat
pelaku pembangunan.
beserta pemangku kepentingan desa
 Skenario 1: modal men-cukupi,
memiliki peranan penting dalam
pelaku pembangun-an tidak
mengembangkan pembangunan desa.
memenuhi
Keterbatasan pengetahuan dari
 Skenario 2: modal sedikit, pelaku
masayarakat akan pembangunan karena
pembangunan meme-nuhi
tingkat pendidikan yang kurang akan
 Skenario 3: modal mencu-kupi,
menghambat proses dari pembangunan
pelaku pembangunan memenuhi
desa. Selain itu pemangku kepentingan
 Skenario 4: modal sedikit, pelaku
yang tidak cakap dalam mengelola
pembangunan tidak memenuhi
modal yang ada juga peran akan menjadi
faktor penghambat dalam

124 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

keberlangsungan pembangunan desa. faktor yang menyebabkan


Oleh karena itu diperlukan pemangku ketidakmerataan modal salah satunya
kepentingan yang handal dan menguasai adalah pembagian modal yang tidak
bidang yang dibutuhkan agar kegiatan tepat sasaran. Tidak tepat sasaran disini
pembangunan dapat berjalan dengan dalam artian suatu desa yang tidak
efektif dan efisien. termasuk tertinggal tetap mendapatkan
Skenario pertama ini sesuai subsidi pemerintah sedangkan desa
dengan contoh kasus penulis ketika yang benar-benar membutuhkan
melaksanakan kegitan Praktik Akhir bantuan malah luput dari perhatian.
dimana kurang adanya komunikasi yang Untuk itu peran dari pemangku
efektif antara ketua kelompok dan kepentingan diperlukan dalam akses
anggotanya. Ketua kelompok dan permodalan agar target dari kegiatan
masing-masing anggota POKDAKAN pembangunan desa tertinggal dapat
cenderung bekerja secara masing- tercapai.
masing tanpa adanya suatu koordinasi
yang efektif. Adanya bantuan dari pihak Skenario 3: modal mencukupi, pelaku
pembangunan memenuhi
Dinas Perikanan yang berupa kolam
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
terpal untuk menunjang kegiatan
akan berdampak pada meningkatnya
budidaya juga tidak dimanfaatkan
pemerataan pemba-ngunan desa.
dengan baik oleh anggota POKDAKAN
Pembangunan desa yang kompetitif
tersebut sehingga bantuan yang ada
akan membuat tumbuh dan
menjadi terbengkalai. Untuk
berkembangnya sektor riil dan juga
menanggulangi hal tersebut diperlukan
perekonomian masyarakatnya. Dukung-
adanya koordinasi antara ketua
an pemerintah dalam akses permodalan
kelompok dan anggotnya agar kegiatan
menjadikan kegiatan pembangunan
yang ada dapat berjalan dengan lebih
dapat berkembang dan tumbuh
terencana.
sebagaimana yang diharapkan. Ini tidak
hanya mendarangkan keuntungan bagi
Skenario 2: modal sedikit, pelaku
pembangunan memenuhi pemerintah sendiri melainkan juga bagi
Kebutuhan dari pembangunan masyarakat dan juga pemangku
desa tidak diimbangi dengan pemenuhan kepentingan. Antisipasi yang dilakukan
modal yang merata. Adanya dukungan jauh-jauh hari telah dilakukan dalam
dari pelaku pembangunan tidak disertai rangka menghindari kegagalan dalam
dengan modal yang memadai dalam pembangunan desa. Dalam hal ini peran
kegiatan pembangunan desa. Banyak serta pemangku kepentingan dan

Vol 12(2) Tahun 2018 125


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

masyarakat diperlukan untuk melakukan kepentingan dengan memunculkan


inovasi demi kelancaran program kemungkinan 4 skenario. Strategi yang
pembangunan desa sehingga desa dapat dikembangkan untuk masing-
tersebut tidak akan tergolong ke desa masing skenario tersebut berbeda-beda
tertinggal dimasa yang akan datang. menyesuaikan dengan kondisi dari
masing-masing skenario.
Skenario 4: modal sedikit, pelaku Perlu adanya kesinambungan dan
pembangunan tidak memenuhi
kerjasama yang terarah antara pelaku
Karena kurang tanggapnya peran
pembangunan dan juga pemerintah
dari pelaku pembangunan, kegiatan
untuk realisasi dari SP. Karena dengan
pembangunan mulai tidak berjalan yang
adanya SP akan mengurangi dampak
menyebabkan tidak adanya akses modal
dari ketidakpastian. Sebaik apapun SP
yang diberikan oleh pemerintah. Hal
yang telah dibuat tidak akan berjalan
yang perlu dilakukan oleh pelaku
maksimal apabila semua pihak terkait
kepentingan bila kondisi ini terjadi adalah
tidak menjalankannya.
dengan mengkaji ulang permasalahan
Penerapan dari skenario planning
yang ada, mengkaji strategi dalam
untuk lebih direalisasikan dalam
perencanaan pembangunan dan
penyususan suatu perencanaan program
mencari akses permodalan, serta
karena dengan adanya skenario akan
mencari alternatif dari pemecahan
lebih membantu perencana untuk
masalah agar dampak negatif yang
memahami dan beradaptasi dengan
terjadi tidak meluas. Aspek yang juga
suatu keadaan yang berorietasi ke masa
terpenting untuk diperhatikan adalah
depan. Semua pihak yang berperan juga
mengembangkan teknologi yang lebih
harus mendukung dalam pelaksanaan
maju agar peran dari pemangku
SP agar apa yang telah direncanakan
kepentingan menjadi lebih optimal lagi.
dan ditargetkan dapat tercapai sesuai
dengan apa yang diharapkan.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
adalah skenario planning dari
Anonimous. 2011. Laporan Peman-
permasalahan mengenai pembangunan
tauan Program Pembangunan
desa tertinggal yang mungkin muncul
Daerah Tertinggal Tahun
dengan pertimbangan faktor sifatnya
2010.Kementerian Negara PPN.
tidak pasti tetapi sangat besar
Jakarta.
pengaruhnya dalam menunjang kegiatan
pembangunan adalah modal dan pelaku

126 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Nila Sylvi Ratnadila

Anonimous. 2015. Rancangan Awal Desa Tambakrejo Kecamatan


Rencana Strategis Kementerian Sumbermanjing Kabupaten
Desa, Pembangunan Daerah Malang) [Jurnal Administrasi
Tertinggal Dan Transmigrasi Publik, Vol. 3, No.11, 6 Hal]
Tahun 2015-2019. Kementerian Hendrayady, A. 2010. Strategi
Desa, Pembangunan Daerah Pembangunan Desa Terpadu:
Tertinggal, dan Transmigrasi Suatu Pilihan Paradigma People
Republik Indonesia. Jakarta. Centered Development [Jurnal
Atmojo, M Eko. 2017.Efektivitas Dana Non Penelitian, 5 Hal]
Desa Untuk Pengembangan Kancana, S. 2011. Scenario Planning
Potensi Ekonomi Berbasis Sebagai Alat Formulasi Strategi
Partisipasi Masyarakat di Desa [Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 8,
Bangunjiwo [Jurnal Sosial Politik No.2, 9 Hal]
Vol 15, No. 1, 15 Hal]
Kurniawam, B. 2015. Desa Mandiri, Desa
Azwardi dan Sukanto. 2014. Efektifitas Membangun Kementerian Desa,
Alokasi Dana Desa (ADD) dan Pembangunan Daerah Tertinggal,
Kemiskinan di Provinsi Sumatera dan Transmigrasi Republik
Selatan [Jurnal Ekonomi Indonesia. Jakarta
Pembangunan [Vol 12, No. 1, 14
Lubis, D. 2009. Kajian Telaahan
Hal]
Pembangunan Daerah Tertinggal
Badri, M. 2016.Pembangunan Pedesaan di Era Otonomi Daerah [Jurnal
Berbasis Teknologi Informasi dan Ilmiah, Vol. 6,No. 1, 16 Hal]
Komunikasi (Studi pada Gerakan
Muhi, AH. 2011. Fenomena
Desa Membangun) [Jurnal
Pembangunan Desa. Institut
Risalah, Vol 27, No. 2,hal 12]
Pemerintahan Dalam Negeri.
Elsa. 2013. Strategi Pengembangan Jatinangor
Desa Tertinggal di Nagari Batu
Muthalib, AA dkk. 2016. Analisis
Banyak Kecamatan Lembang Jaya
Partisipasi Masyarakat Dalam
Kabupaten Solok [Jurnal Spasial,
Pembangunan Desa (Studi di Desa
22 Hal]
Wawolesea Kecamatan Lasolo
Hella, PM dkk. 2011. Perencanaan Kabupaten Konawe Utara) [Jurnal]
Skenario Kesiapsiagaan Terhadap
Oktavilia, S. 2011. Pengembangan
Bencana Alam di Wilayah Pesisir
Potensi Ekonomi Lokal Daerah
Kabupaten Malang (Studi Pada
Tertinggal Sebagai Upaya

Vol 12(2) Tahun 2018 127


Perencanaan Skenario untuk Pembangunan
Desa Tertinggal: Sebuah Telaah Kritis

Mengatasi Disparitas Pendapatan Kabupaten Sampang [Jurnal


Antar Daerah di Provinsi Jawa Teknik, Vol1, No. 1, 5 Hal]
Tengah [Jurnal Penelitian, Vol. 2, Sari, Meri E. P. 2009. Analisis Kebijakan
No. 1, 10 Hal] Percepatan Pembangunan Sosial
Peraturan Pemerintah Republik Ekonomi Daerah Tertinggal
Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 (P2SEDT) [Jurnal Non Penelitian,
tentang Percepatan Pembangunan 12 Hal]
Daerah Tertinggal. Jakarta Soleh, Ahmad. 2017. Strategi
Puspasari, Amelia dan Koswara, Arwi Pengembangan Potensi Desa
Yudhi. 2016. Arahan [Jurnal]
Pengembangan DesaTertinggal Suharyanto dan Sofianto, Arif.
Kabupaten Bondowoso 2012.Model Pembangunan Desa
Terpadu Inovatif di Jawa Tengah
Berdasarkan Aspek Sosial, [Jurnal]
Ekonomi, dan Infrastruktur [Jurnal Suseno, Deky Aji. 2016. Analisis
Teknik ITS, Vol. 5, No. 2, 4 Hal] Perencanaan Pembangunan Desa
Putra, Edo Pramana dkk. 2015. Dampak Berbasis Undang Undang Desa No
Program Bantuan Sosial Terhadap 6 Tahun 2014 di Kecamatan
Pertumbuhan Ekonomi dan Gunungpati Kota Semarang
Kemiskinan Kabupaten Tertinggal [Jurnal Stie Semarang, Vol 8, No.
di Indonesia [Jurnal Tata Loka, Vol 2, 16 Hal]
17, No. 3, 11 Hal] Syahza, Almasdi dan Suarman.
Ristanti, Rahmadina Fitria dkk. 2013. 2013.Strategi Pengembangan
Scenario Planning Proses Relokasi Daerah Tertinggal Dalam Upaya
Terkait Pembangunan Pasar Percepatan Pembangunan
Tradisional Menjadi Pasar Modern Ekonomi Pedesaan [Jurnal
(Studi Kasus di Pasar Dinoyo dan Ekonomi Pembangunan, Vol. 14,
Pasar Blimbing Kota Malang) No. 1,14 Hal]
[Jurnal Administrasi Publik, Vol. Tobirin. 2013. Formalitas dan
2,No. 4, 6 Hal] Simbolisasi Politik Pemberdayaan
Santoso, Eko Budi dan Putri, Ovi R. Masyarakat dalam Pengentasan
A.2012. Pengembangan Kemiskinan di Pedesaan [Jurnal]
DaerahTertinggal
(Underdevelopment Region) di

128 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan

Anda mungkin juga menyukai