Anda di halaman 1dari 15

Dasar Akuntansi Keuangan

Oleh: Afuwun Gita Jelia

1. Definisi Akuntansi Keuangan


Ilmu Akuntansi Keuangan merupakan salah satu cabang yang memiliki peranan penting
terhadap organisasi perusahaan. Dalam sudut pandang yang berbeda akuntansi terdapat
definisi dan pengertian menurut para ahli.
1) Menurut Kieso dan Weygant (2000, hlm. 6), akuntansi keuangan adalah suatu
rangkaian proses yang berujung pada penyusunan laporan keuangan yang berkaitan
dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pengguna laporan
keuangan baik di dalam ataupun di luar perusahaan.
2) Sugiarto (2002, hlm. 8), juga mengutip pengertian akuntansi keuangan menurut Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), yang mana bidang akuntansi yang berfokus pada
penyiapan laporan keuangan suatu perusahaan yang dilakukan secara berkala serta
dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap para
pemegang saham.
3) Menurut Niswonger, Fess dan Warrant (1999, hlm. 10), pengertian akuntansi keuangan
adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data kegiatan
ekonomi suatu perusahaan, laporan tersebut akan menghasilkan berbagai informasi
keuangan yang berguna bagi lembaga pemerintah, pemilik, kreditor, dan masyarakat
dalam mengambil keputusan.
4) Pengertian akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997, hlm. 54), merupakan
penyediaan suatu informasi yang relevan berupa laporan-laporan periodik, seperti
balance sheet, income statement, retained earning dan laporan perubahan modal yang
berguna bagi pihak internal perusahaan yaitu pihak manajemen dan pihak eksternal
sebagai dasar pengambilan keputusan.

Berdasarkan definisi dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
akuntansi keuangan, yaitu suatu kegiatan atau rangkaian proses untuk melakukan laporan
keuangan yang tepat di dalam perusahaan agar dapat dipertanggungjawabkan.

2. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan

Dasar-dasar akuntansi adalah proses atau tahapan akuntansi yang merupakan poin-poin
penting dari akuntansi yang harus dipahami dan dikuasai di luar kepala agar menjadi seorang
ahli bidang akuntansi. Akuntansi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai
ukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer, investor, otoritas pajak, dan pembuat keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Sebagian orang masih kesulitan dalam mengusai akuntansi karena
banyak hal dan poin-poin tentang akuntansi yang harus dihafal dan diterapkan seolah
akuntansi adalah ilmu yang sulit dipahami. Namun jika sudah mengenal dan mengetahui
kuncinya, akuntansi bukan ilmu yang sulit untuk dipahami. Untuk mudah mengenal apa itu
akuntansi, kita harus memahami kata kunci untuk dasar mengenal akuntansi.

2.1 Memahami Nomor dan Nama Akun Beserta Saldo Normalnya

Akuntansi terdiri dari banyak nama akun. Di mana masing-masing nama akun memiliki
nomor akun beserta saldo normalnya. Fungsi akun adalah untuk memudahkan dalam
menyusun laporan keuangan secara sistematis. Saldo normal adalah saldo yang
menempatkan sebuah akun berada di posisi debit atau kredit. Akun-akun yang harus
dipahami dan dihafal:

Tabel 1. Nomor, Nama, dan Saldo Normal


Nomor Akun Nama Akun Saldo Normal
1 Aset Debit
2 Utang Kredit
3 Modal Kredit
4 Pendapatan Kredit
5 Beban Debit
2.2 Memahami Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk bisa menghasilkan
informasi akuntansi berupa laporan keuangan yang benar dan sistematis. Siklus akuntansi
memiliki pengertian sebagai proses penyusunan laporan keuangan yang bisa
dipertanggungjawabkan dan dapat diterima. Dalam siklus akuntansi ada 3 tahapan yaitu:

1) Pencatatan dan Penggolongan;


2) Pembuatan Ikhtisar Laporan Keuangan;
3) Pembuatan dan Penyajian Laporan Keuangan.
2.3 Memahami Dasar Akuntansi

Poin-poin penting akuntansi terangkum dalam dasar-dasar akuntansi, dan hal ini harus
benar-benar dipahami agar menjadi akuntan yang handal dan profesional. Dasar-dasar
akuntansi meliputi konsep debit dan kredit, penjurnalan, pemostingan jurnal ke buku besar
membuat neraca saldo atau neraca percobaan, dan menyajikan laporan-laporan keuangan.
Selain itu perlu memahami persamaan dasar akuntansi. Pengertian persamaan dasar
akuntansi adalah hubungan antara harta, utang, modal yang dimiliki perusahaan. Tujuan
persamaan dasar akuntansi adalah sebagai dasar pencatatan pada sistem akuntansi yang
artinya setiap kali terjadi transaksi harus dicatat dalam dua aspek yaitu sisi kiri atau aktiva
dan sisi kanan atau pasiva.

3. Fungsi Akuntansi Keuangan

Pada umumnya fungsi dari pengertian akuntansi keuangan adalah melaporkan semua
informasi mengenai keuangan suatu perusahaan. Semua informasi tersebut dapat digunakan
untuk mengetahui porsi keuangan. Selain itu dari beberapa fungsi manajemen perusahaan,
juga membutuhkan informasi ini sebagai acuan yang digunakan dalam mengambil keputusan
yang berpengaruh besar terhadap keadaan perusahaan di masa yang akan datang.

3.1 Fungsi utama Akuntansi Keuangan

Salah satu fungsi utama akuntansi keuangan yaitu untuk memberikan informasi
mengenai keuangan suatu organisasi atau perusahaan. Dengan laporan yang dibuat,
sehingga dapat melihat keadaan keuangan suatu perusahaan dan perubahan apa saja yang
telah terjadi di dalamnya. Informasi mengenai keuangan perusahaan sangat dibutuhkan
oleh manajemen karena dapat membantu untuk membuat atau mengambil keputusan, yang
nantinya keputusan tersebut dapat mempengaruhi keadaan perusahaan.

3.2 Fungsi Akuntansi Keuangan secara umum


Pada umumnya fungsi dari akuntansi keuangan adalah melaporkan semua informasi
mengenai keuangan suatu perusahaan. Semua informasi tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui porsi keuangan dan segala hal yang terjadi pada transaksi keuangan. Selain itu
beberapa fungsi manajemen perusahaan, juga membutuhkan informasi sebagai acuan yang
digunakan dalam mengambil keputusan yang berpengaruh besar terhadap keadaan
perusahaan di masa yang akan datang. Berikut merupakan fungsi akuntansi keuangan:
1) Agar mengetahui dan menghitung laba ataupun rugi yang sudah didapat oleh
perusahaan;
2) Agar dapat memberikan informasi yang bisa berguna bagi manajemen perusahaan;
3) Agar bisa membantu untuk menetapkan hak bagi masing-masing pihak yang
mempunyai suatu kepentingan dalam suatu perusahaan, baik itu pihak internal
maupun eksternal;
4) Untuk mengawasi dan mengendalikan berbagai macam suatu kegiatan yang terjadi
pada perusahaan;
5) Untuk membantu suatu perusahaan dalam mencapai targetnya yang sebelumnya
sudah ditentukan;
6) Dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan;
7) Mengetahui dan menghitung laba ataupun rugi yang sudah didapat oleh perusahaan
untuk membantu suatu perusahaan dalam mencapai targetnya yang sebelumnya
sudah ditentukan;
8) Membantu untuk menetapkan hak bagi masing-masing pihak yang mempunyai
suatu kepentingan dalam suatu perusahaan baik itu pihak internal maupun eksternal;
9) Untuk mengawasi dan mengendalikan berbagai macam suatu kegiatan yang terjadi
pada perusahaan.
3.3 Fungsi Akuntansi Keuangan menurut Jenis Laporan Keuangan
Salah satu hasil dari kegiatan akuntansi yaitu berupa laporan keuangan. Lalu laporan
ini nantinya dapat digunakan untuk kepentingan pihak eksternal dan pihak internal
perusahaan.
3.3.1 Neraca
Fungsi akuntansi keuangan berdasarkan neraca, yaitu:
1) Melaporkan dan menjelaskan posisi keuangan perusahaan pada tanggal yang
telah disepakati;
2) Menyerahkan informasi sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk
membiayai suatu perusahaan;
3) Melaporkan informasi pemakaian dana perusahaan sebagai investasi perusahaan.
3.3.2 Laporan Laba Rugi
Fungsi akuntansi keuangan berdasarkan laporan laba rugi, yaitu:
1) Sebagai acuan kemampuan keefektifan dan keefisien manajemen perusahaan
dalam mengolah kegiatan-kegiatan perusahaan;
2) Sebagai ujung tombak perusahaan dalam mengalokasikan dana atau modal
perusahaan yang diberikan oleh penyedia dana perusahaan;
3) Merancang dan membuat konsep untuk mendapatkan laba di masa mendatang.
3.3.3 Laporan Perubahan Modal
Fungsi akuntansi keuangan berdasarkan laporan perubahan modal, yaitu:
1) Dapat digunakan untuk melihat dan mengetahui perubahan aktiva;
2) Dapat digunakan untuk melihat dan mengevaluasi berbagai perubahan kewajiban
perusahaan;
3) Dapat digunakan untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan.
3.3.4 Laporan Aliran Kas
Fungsi akuntansi keuangan berdasarkan laporan aliran kas, yaitu:
1) Memberi kemudahan para investor dan kreditur dalam menganalisa jumlah kas
yang diterima dan ditanam oleh perusahaan;
2) Bersama-sama manajemen melakukan perkiraan risiko kerugian yang mungkin
terjadi di masa mendatang.
4. Jenis-jenis Akuntansi Keuangan
Memiliki dan mengelola bisnis adalah hal yang menantang, dan merekam jejak keuangan
adalah contoh yang paling nyata. Bidang khusus yang menangani akuntansi untuk bisnis
tersebut dengan akuntansi keuangan. Peran akuntansi keuangan, penekananya adalah saat
melihat data masa lalu dengan tujuan untuk menentukan nilai sebuah perusahaan secara
keseluruhan. Karena pengertian akuntansi keuangan ini disajikan lebih banyak untuk pihak
eksternal perusahaan, maka perhitungannya harus tepat dan benar. Akuntansi keuangan yang
dicatat harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku agar terhindar dari masalah
hukum.
Sebuah perusahaan yang mengetahui dasar akuntansi dan persamaan dasar akuntansi akan
mempertimbangkan beberapa aspek akuntansi di luar laporan keuangan sederhana dari sisi
debit dan kredit saja. Untuk memperdalam wawasan, di bawah ini merupakan jenis-jenis
akuntansi keuangan:
4.1 Cash Basis
Cash basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi.
Pencatatan transaksi akuntansi berbasis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi
dimana uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain, akuntansi berbasis
kas adalah basis akuntansi yang mengakui adanya pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan, belanja dan pembiayaan. Model pelaporan keuangan dalam cash basis
biasanya berbentuk laporan penerimaan dan pembayaran atau laporan arus kas.
Dengan mencerminkan karakteristik akuntansi sektor publik, akuntansi berbasis kas
dapat diartikan sebagai sistem akuntansi yang hanya mengakui arus kas masuk dan kas
keluar. Transaksi dicatat atau diakui apabila menimbulkan perubahan atau berakibat pada
kas, yaitu menaikkan atau menurunkan kas. Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan
diakui ketika kas atau uang telah diterima dan pengeluarannya diakui ketika telah dilakukan
pembayaran kas.
4.1.1 Pilar dalam Cash Basis
Cash Basis mendasarkan konsepnya pada dua pilar, yaitu:
4.1.1.1 Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat perusahaan menerima
pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal yang kurang penting
mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Kemudian dalam cash basis
muncul adanya metode penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal
adanya estimasi piutang tak tertagih.
4.1.1.2 Pengakuan Biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas.
Dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka biaya sudah diakui
pada saat itu juga. Untuk usaha tertentu, seperti toko, warung, mal masih lebih
menggunakan cash basis daripada accrual basis.
4.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Cash Basis
Keunggulan pencatatan akuntansi secara cash basis antara lain:
1) Metode cash basis digunakan untuk pencatatan pengakuan pendapatan,
belanja dan pembiayaan;
2) Biaya belum diakui sampai adanya pembayaran atas kas walaupun beban
telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam perhitungan
pendapatan;
3) Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga benar-benar
mencerminkan posisi yang sebenarnya;
4) Dibuatnya jurnal penerimaan kas jika kas diakui sebagai pendapatan;
5) Laporan keuangan yang disajikan dengan cara membuat neraca keuangan
yang ada;
6) Tidak perlunya suatu perusahaan untuk membuat cadangan untuk kas yang
belum tertagih.

Kelemahan pencatatan akuntansi secara cash basis, di antaranya:


1) Metode cash basis tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia;
2) Dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, karena adanya pengakuan
pendapatan sampai diterimanya uang kas;
3) Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya
estimasi piutang tak tertagih;
4) Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban;
5) Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena
pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.
4.2 Accrual Basis
Accrual basis memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena
transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi
dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar-benar diterima atau dikeluarkan.
Dengan kata lain, accrual basis digunakan untuk pengukuran aset kewajiban dan
ekuitas dana. Jadi, accrual basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
4.2.1 Pilar dalam Accrual Basis
Accrual basis mendasarkan konsepnya pada dua pilar, yaitu:
4.2.1.1 Pengakuan pendapatan
Saat pengakuan pada accrual basis adalah pada saat perusahaan
mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam
konsep accrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benar-
benar diterima. Kemudian accrual basis muncul adanya estimasi piutang tak
tertagih, sebab penghasilan sudah diakui namun kas belum diterima.
4.2.1.2 Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi.
Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik
ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut
belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk
senantiasa menggunakan konsep accrual basis ini.
4.2.2 Keunggulan dan Kelemahan Accrual Basis
Untuk mencapai tujuan akuntansi sektor publik, terdapat keunggulan pencatatan
akuntansi secara accrual basis adalah sebagai berikut:
1) Metode accrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan
ekuitas dana;
2) Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
handal dan terpercaya;
3) Pendapatan diakui saat terjadinya transaksi, sehingga akuntansi sebagai
sistem informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya walaupun kas
belum diterima;
4) Banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar (sesuai dengan
ketentuan SAK dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk
menggunakan accrual basis);
5) Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan
dihitung ke dalam estimasi piutang tak tertagih;
6) Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat ke dalam masing-masing
akun sesuai dengan transaksi yang terjadi;
7) Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum
diterima dapat diakui sebagai pendapatan;
8) Laporan keuangan perusahaan dagang dapat dijadikan sebagai pedoman
manajemen dalam menetukan kebijakan perusahaan;
9) Adanya pembentukan cadangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga
dapat mengurangi risiko kerugian.
Kelemahan pencatatan akuntansi secara accrual basis, diantaranya:
1) Metode accrual basis digunakan untuk pencatatan;
2) Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif dalam metode
pengumpulan biaya;
3) Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih dan pembentukan cadangan
sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
5. Laporan Dasar Akuntansi Keuangan
Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu fungsi akuntansi. Maka jika telah dibuat
neraca percobaan dengan hasil balance, selanjutnya dapat dilakukan penyajian laporan
keuangan. Proses ini adalah tahap terakhir karena laporan keuangan adalah output dari
serangkaian proses akuntansi. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan
perusahaan pada satu periode tertentu yang menggambarkan aktifitas atau kinerja suatu entitas
usaha atau perusahaan yang disajikan dalam bentuk mata uang tertentu.
5.1 Neraca atau Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
atau aset perusahaan pada periode tertentu. Di dalam laporan ini terdapat informasi
mengenai kondisi jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas.
Tabel 2. Neraca
PT. AGJ
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2001
Aktiva Liabilitas dan Ekuitas
Aktiva Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Kas Rp. xxx Utang Usaha Rp. xxx
Piutang Rp. xxx Utang Gaji Rp. xxx
Perlengkapan Rp. xxx Bunga di terima dimuka Rp. xxx
Sewa Di bayar Dimuka Rp. xxx Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek Rp. xxx
Iklan dibayar dimuka Rp. xxx Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Aktiva Lancar Rp. xxx Utang Hipotek Rp. xxx
Aktiva Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Rp. xxx
Tanah Rp. xxx Ekuitas
Peralatan Rp. xxx Modal Pemilik Rp. xxx
Akumulasi Penyusutan
Peralatan Rp. xxx
Jumlah Aktiva Tidak Lancar Rp. xxx
Jumlah Aktiva Rp. xxx Jumlah Liabilitas dan Rp. xxx
Ekuitas

5.2 Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan perhitungan atas keuntungan atau
kerugian perusahaan. Terdiri dari semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dikurangi
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Jika hasilnya lebih
besar pendapatan (nominal positif) berarti perusahaan mengalami untung atau laba.
Namun jika sebaliknya, biaya lebih besar dari pendapatan (nominal negatif) berarti
perubahan mengalami kerugian.
Tabel 3. Laporan Laba Rugi
PT.AGJ
Laporan Laba Rugi
Periode Berakhir 31 Desember 2001
Pendapatan dan Beban Usaha
Pendapatan Usaha Rp. xxx
Beban Usaha:
Beban Gaji Rp. xxx
Beban Sewa Rp. xxx
Beban Perlengkapan Rp. xxx
Beban Penyusutan Peralatan Rp. xxx
Beban Iklan Rp. xxx
Beban Listrik dan Telepon Rp. xxx
Beban Lain-lain Rp. xxx
Jumlah Beban Usaha Rp. xxx
Laba Usaha Rp. xxx
Pendapatan dan Beban di luar Usaha
Pendapatan Bunga Rp. xxx
Beban Bunga (Rp. xxx)
Jumlah Pendapatan dan Beban di luar Usaha Rp. xxx
Laba (Rugi) Bersih sebelum Pajak Rp. xxx
Pajak Penghasilan (Rp. xxx)
Laba (Rugi) Bersih Rp. xxx

5.3 Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan penambahan atau
pengurangan investasi dari pemilik modal perusahaan, yang kemudian ditambah dengan
laba atau dikurangi kerugian. Hasil akhirnya dapat diketahui posisi atau beberapa total
modal perusahaan pada akhir periode tertentu.
Tabel 4. Laporan Perubahan Modal
PT. AGJ
Laporan Perubahan Modal
Periode Berakhir 31 Desember 2001
Modal Awal, 1 Januari Rp. xxx
Setoran Modal Tambahan Rp. xxx
Laba (Rugi) Bersih Rp. xxx
Kenaikan pada Ekuitas Pemilik Rp. xxx
Prive (Rp. xxx)
Modal Akhir, 31 Desember Rp. xxx

5.4 Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
pada investasi atau operasional perusahaan dalam satu periode tertentu.
Tabel 5. Laporan Arus Kas
PT.AGJ
Laporan Arus Kas
Periode Berakhir 31 Desember 2001
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Kas dari Pelanggan Rp. xxx
Pengeluran Kas untuk membayar beban dan hutang Rp. xxx
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaas Kas dari Penjualan Mesin Rp. xxx
Pembayaran Kas atas Pembelian Mesin (Rp. xxx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. xxx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Kas sebagai Investasi Pemilik Rp. xxx
Penarikan Kas oleh pemilik (Rp. xxx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Rp. xxx
Kenaikan Kas Rp. xxx
Saldo awal Kas Rp. xxx
Saldo Kas Akhir Periode Rp. xxx
6. Standar Akuntansi Keuangan
Dalam proses akuntansi, seorang akuntan harus menjalankan kinerjanya sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. SAK adalah metode dan format baku dalam penyajian
informasi laporan keuangan suatu kegiatan bisnis. Di Indonesia standar akuntansi berkembang
menjadi empat pilar yang disusun dengan mengikuti perkembangan dunia usaha.
6.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) - International Financial
Report Standard (IFRS)
PSAK-IFRS adalah nama lain dari SAK yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) pada tahun 2012. Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki
akuntabilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di
pasar modal seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), dan perusahaan dana pensiun. PSAK dengan SAK bertujuan sama yaitu, untuk
memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan. Pengguna IFRS
sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota International Federation of
Accountants (IFAC) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi mereka.
6.2 Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik (SAK-
ETAP)
SAK-ETAP digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan
laporan keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP
merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi tidak adanya
laporan laba/rugi komprehensif, penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan
properti investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak
ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar, serta tidak ada pengakuan
liabilitas dan aset pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak
menurut ketentuan pajak. Jika diterapkan dengan tepat, unit bisnis kecil dan menengah
dapat membuat laporan keuangan tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan
audit terhadap laporannya tersebut.
6.3 PSAK-Syariah
PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk lembaga-lembaga
kebijakan syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan lain
sebagainya. Pengembangan standar akuntansi ini dibuat berdasarkan acuan dari fatwa
yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Standar ini terdiri atas kerangka
konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan,
dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah1, murabahah2, salam3, ijarah4,
dan istishna5.
6.4 Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
SAP telah ditetapkan sebagai peraturan pemerintah yang diterapkan untuk entitas
pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP dibuat untuk menjamin transparansi,
partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara demi terwujudnya
pemerintahan yang baik dan bersih.
7. Peranan Akuntansi Keuangan dalam Perusahaan
Bagi yang duduk di bangku sekolah mungkin lebih mengenal akuntansi dari mata pelajaran
yang disuguhkan. Bagi pebisnis, akuntansi sudah sangat familiar dan melekat dengan
kehidupan sehari-hari di perusahaan. Akuntansi adalah suatu bidang pekerjaan yang
berhubungan dengan proses data keuangan dan pendukungnya seperti mencari,
mengumpulkan, mencatat, menganalisa, menafsirkan, membuat laporan dan bahkan membuat
kebijaksanaan terkait data keuangan dari pihak yang membutuhkannya. Akuntansi bagi
perusahaan memerankan peranan penting dalam proses jalannya bisnis.
7.1 Informasi Keuangan
Peran pertama dari akuntansi bagi perusahaan adalah sebagai sumber informasi
keuangan perusahaan tersebut. Bagian di dalam akuntansi seperti pembukuan dan laporan
keuangan menyediakan informasi mengenai berbagai macam transaksi keuangan yang
terjadi dalam perusahaan. Berbagai data yang berhubungan dengan keuangan akan dicatat
dalam buku besar secara terperinci dan rutin. Buku besar nantinya akan diteruskan dan
menghasilkan laporan keuangan. Maka dari itu, sebaiknya menyusun pembukuan dengan
rapi serta rutin dalam memperbaharui data. Tentunya hal ini akan jauh lebih efektif serta
efisien apabila memanfaatkan software akuntansi yang akan mencatat semua laporan
perusahaan.
7.2 Analisis Bisnis
Setelah dikumpulkan, data-data akuntansi tersebut diolah dan akan digunakan sebagai
pisau analisis kinerja perusahaan. Data akuntansi mencerminkan kinerja serta posisi
keuangan suatu perusahaan. Sehingga dapat membantu untuk memahami apa yang terjadi

1 Akad pihak penyedia modal menyediakan dana bagi pihak pengelola.


2 Akad dimana investor menyediakan barang untuk kontrak yang disepakati.
3 Akad jual-beli dimana barang yang dibeli biasanya belum atau masih diproduksi.
4 Akad sewa-menyewa.
5 Akad salam pembayaran atas barang dilakukan secara cicilan selama periode tertentu.
pada perusahaan serta membandingkan data saat ini dengan data sebelumnya. Jika terdapat
variasi substansi dalam kinerja, pengusaha dapat menerapkan perubahan untuk
mengoreksi perbedaan-perbedaan ini. Semakin sering data akuntansi disajikan, maka akan
semakin mudah dalam peninjauan dan analisis yang membuka peluang manajemen
mengenalisa masalah kecil sebelum menjadi masalah besar.
7.3 Perencanaan Bisnis
Peran ini nantinya akan erat hubungannya dengan penganggaran perusahaan. Karena
salah satu penggunaan paling umum dari informasi akuntansi adalah untuk membuat
anggaran dan perkiraan untuk perencanaan bisnis. Dengan menggunakan data dari periode
sebelumnya, perusahaan akan membuat anggaran dan rencana yang sebaiknya dilakukan
untuk periode mendatang. Data ini dipakai mulai dari proyeksi penjualan dan keuntungan,
evaluasi, pembuatan usulan anggaran, perencanaan bisnis berikutnya, negosiasi, hingga
tinjauan dan persetujuan.
7.4 Penghubung dengan Pihak Ketiga
Selain berhubungan dengan urusan dalam perusahaan, akuntansi juga ada untuk
membantu perusahaan untuk terhubung dengan pihak luar. Para akuntan dan data-data
akuntansi yang diolah berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dengan
pihak ketiga untuk mengambil keputusan terkait kerja sama, proses jual beli, investasi,
serta transaksi lainnya. Data akuntansi memberi informasi kepada pihak vendor ataupun
investor untuk kemudahan pengambilan keputusan terkait perusahaan. Tentu hal ini sangat
masuk akal sebab investor tidak akan melakukan investasi tanpa adanya informasi
keuangan yang mutakhir dan juga akurat. Akuntansi dan elemen yang ada di dalamnya
dapat menjadi penghubung antara perusahaan dengan pemerintah dalam hal pelaporan
pajak dan proses audit.
7.5 Pengambilan Keputusan Investasi
Jika poin sebelumnya lebih membahas mengenai pihak ketiga yang melakukan
investasi ke dalam perusahaan, maka pada poin ini peran akuntansi berfungsi untuk
memberi perusahaan pertimbangan ketika akan melakuksn investasi ke luar. Perusahaan
biasanya menggunakan data akuntansi untuk menentukan cara menginvestasikan dana.
Dari hasil analisis keuangan perusahaan akan dilihat beberapa banyak uang tunai yang
dibutuhkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah hal ini selesai
ditentukan, kemudian akan dipilih saham, obligasi atau investasi mana yang cocok untuk
menyimpan uang tunai tersebut selama periode waktu yang dibutuhkan.
8. Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang mengidentifikasi, mengukur,
mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan kejadian atau transaksi ekonomi yang
menghasilkam informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang diigunakan dalam
pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi untuk menghubungkan data ekonomi ke dalam
bermacam-macam bentuk perusahaan hak perseorangan maupun lembaga. Dari suatu laporan
akuntansi kita dapat melihat keuangan dari perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Tujuan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkkan pembahasan yang telah dijelaskan, dapat kita simpulkan bahwa akuntansi
sangat penting baik di perusahaan, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan
akuntansi. Selain itu laporan keuangan sangat penting untuk perusahaan karena berisi catatan
keuangan dari suatu perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai