Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGIS IBU HAMIL

KEBUTUHAN IBU HAMIL SELAMA KEHAMILAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS II MATA KULIAH KEBIDANAN DALAM


ISLAM

OLEH :

RESMY DEWI NURA 1910104347

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI D4 KEBIDANAN SARJANA TERAPAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2019
A. MASA KEHAMILAN
Masa kehamilan yang dirasakan oleh para ibu hamil bukanlah masa yang mudh untuk
dilalui. Butuh pengorbanan dan keikhlasan dalam menjalani masa mengandung selama 9 bulan
tersebut yang nantinya diakhiri dengan proses persalinan. Banyak pula perubahan ibu hamil yang
terjadi selama 9 bulan kehamilannya tersebut. Ada rasa takut, khawatir, resah, meski bercampur
dengan bahagia karena menanti kelahiran sang buah hati. Terlebih lagi setelah memasuki masa-
masa persalinan. Ketegangan dan kekhawatiran tentunya akan semakin bertambah. Untuk itulah,
agama kita banyak memberikan tuntunan Islam bagi para ibu hamil untuk senantiasa berdzikir
dan berdoa, agar segala gundah dan resah bisa hilang dan berganti dengan rasa ketenangan dan
kebahagiaan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Orang-orang yang beriman, dan hati mereka
tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi
tenang.” (QS. Ar-Ra’d 28). Dianjurkan pula bagi ibu hamil untuk banyak membaca dzikir pagi
petang yang telah diajarkan menurut sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Hindarkan untuk
para ibu hamil untuk membaca dzikir-dzikir yang tidak jelas riwayatnya, apalagi jika do’a dan
dzikir tersebut tidaklah sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rosulullah SAW.
Berikut beberapa kumpulan doa untuk ibu hamil yaitu :

1. Membaca Surat Al-Fatihah. Memiliki keutamaan sebagai ruqyah, untuk mengobati segala
penyakit dan kesusahan. Boleh dibaca satu kali, tiga kali, tujuh kali, atau lebih.
2. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Masing-masing dibaca 3 kali di pagi
hari, sore hari, dan menjelang tidur.
3. Membaca ayat Kursi, yakni ayat 255 pada surat Al-Baqarah. Baik dibaca satu kali di pagi
dan sore hari, menjelang tidur, dan saat dzikir setelah shalat fardhu.
4. Membaca 2 ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, yaitu ayat 285 dan 286. Baik dibaca satu
kali di sore hari atau menjelang tidur. Membaca ayat ini insya Allah akan menjaga dan
melindungi Anda dari segala gangguan.
5. Membaca 5 ayat pertama dari surat Al-Baqarah.
6. Banyak membaca kalimat, “Laa haula walaa quwwata illaa billaah” yang artinya, “Tiada
daya dan kekuatan melainkan karena pertolongan Allah.”
7. Memperbanyak istighfar. Yaitu ucapan, “Astaghfirullaah…”
Doa yang banyak dibaca ketika sedang hamil adalah doa :”Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa
wa dzurriyyatinaa qurrota a’yun” yang artinya adalah : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS.25:74).

Doa agar mudah melahirkan banyak juga yang bisa kita pelajari dan dihafal agar batinnya
proses persalinan dan melahirkannya dipermudah dan ibu dalam keadaan sehat serta sang bayi
juga demikian. Lahir dalam keadaan sehat tanpa kekurangan dan kecacatan.

Kepada para ibu hamil, jadikan kesempatan hamil yang sedang ibu jalani untuk semakin
mendekatkan diri kepada Allah dan hindari maksiat semaksimal mungkin. Betapa banyak ibu
hamil yang begitu ringan untuk membuka auratnya di depan umum, bahkan bisa jadi lebih parah
dari pada sebelum hamil.

Hati-hati, bisa jadi ini menjadi sebab Allah tidak menurunkan keberkahan bagi masa hamil
Anda. Anda sedang membutuhkan pertolongan Sang Khaliq, Anda sedang sangat mengharapkan
kasih sayang Sang Maha Rahmah. Karena itu, jangan membuat Tuhan anda murka.

1. Kehamilah Proses Alamiah Mewujudkan Keturunan


Allah SWT telah menciptakan manusia secara berpasangan. Ada laki-laki, ada juga
perempuan. Dengan adanya pasangan tersebut manusia dapat berketurunan dan berkembang
dari masa ke masa. Proses alami dari perkembangan manusia dalam berketurunan adalah
dengan cara berhubungan suami istri antara laki-laki dan perempuan dalam sebuah wadah
mulia dan ikatan suci yaitu pernikahan. Dari hasil hubungan tersebut akan membuahkan
janin dalam rahim sang istri. Proses kehamilan ini merupakan suatu yang alami dan paling
mudah dalam melahirkan keturunan. Bahkan secara naluri semua makhluk hidup juga
mengetahui hal tersebut. Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dialah yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu, lalu dijadikan
darinya pasangannya, lalu melahirkan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan
…”(QS. Ar-rum: 30)
Kelahiran anak yang melewati proses kehamilan juga faktor yang dapat
meningkatkan rasa kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya. Kelahiran anak
melewati proses yang panjang-lebih kurang 9 bulan. Sang ibu menunggu kelahiran buah
hatinya dengan penuh harap dan bahagia. Proses keibuan pun tumbuh secara alami di
samping harus aktifitas sehari-hari. Secara tak langsung memapah calon anak yang ada
dalam kandungannya selama proses kehamilan berlangsung.

Kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya, tonggak awal dari
keharmonisan rumah tangga. Anak tumbuh sehat dan penuh perhatian dari kedua orang
tuanya. Kasih sayang itulah kunci dari keharmonisan rumah tangga. Menjadikan sebuah
keluarga kokoh dan bahagia. Selain itu, kasih sayang itu sendiri merupakan anugerah Sang
Pencipta.

Allah SWT berfirman:

Artinya:” Di antara tanda-tanda kebesaran Allah adalah dijadikan bagimu


pasangan dari golongan kamu sendiri, supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia
menjadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum:……..)
Kasih sayang itu pulalah yang membuat anak tidak dapat melupakan kedua orang
tuanya. Bahkan ketika mereka meninggal dunia sekalipun. Sebagai rasa bakti anak kepada
orang tua Islam menganjurkan mereka untuk selalu berdoa:

Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang tuaku,


sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.”
2. Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran
Allah SWT sebagai pencipta makhluk, telah menjelaskan proses demi proses
penciptaan manusia di dalam rahim seorang perempuan. Proses perubahan janin dari setetes
mani hingga menjadi manusia yang sempurna. Sebelum teknologi berkembang, hal itu
merupakan perkara ghaib yang tidak diketahui oleh manusia, karena letaknya yang sangat
dalam. Belum ada alat yang dapat menjangkau hingga ke dalam rahim tersebut. Walaupun
begitu, Al-Quran telah berbicara tentang proses penciptaan manusia di dalam rahim tahap
demi tahap. Menakjubkan, sejak 14 abad yang lalu dan ternyata sekarang terbukti, semua
kandungan Al-Quran tersebut benar dan tidak salah sedikitpun, Allah SWT berfirman:

Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan ( dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami
tetap kan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah di tentukan.
Kemudian kami keluarkan kamu sebagi bayi, kemudian(dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang di wafatkan dan ( ada pula) di
antara kamu yang di panjangkan umurnya sampai pikun ,supaya dia tidak mengetahui lagi
suatupun yang dahulu telah di ketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumu itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.“(QS.Al-Hajj: 5)

Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian di lahir kan kamu sebagai seorang anak.
Kemudian(kamu di biarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa ( dewasa). Kemudian
(di biarkan hidup lagi ) sampai tua. Di antara kamu ada yang di wafatkan sebelum itu.
Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang di tentukan dan supaya kamu
memahami(nya)”.(QS.Al-Mu’min: 67)
Artinya: “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati
(berasal dari tanah). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah. Lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging kami jadikan
tulang belulang. Lalu tulang belulan itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah, pencipta yang paling
baik.”(QS.Al-Mu’minun:12-14)

3. Ibadah yang dapat dilakukan:


a. Senantiasa berdoa
Doa adalah satu-satunya yang bisa mengubah takdir seseorang. Doa menjadi senjata
yang sangat ampuh bagi setiap mukmin yang bisa digunakan kapan pun, di mana pun,
dan untuk kebutuhan situasi apa pun. Dalam satu hadits, Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya jalan ijabah doa adalah doa yang berkesinambungan dan terus menerus
meminta kepada Allah SWT setiap waktu.” Selain itu ada beberapa hal lain yang mesti
dilakukan, di antaranya tidak pernah bosan atau putus asa dalam berdoa, memiliki
keyakinan yang kuat bahwa doanya pasti diijabah, selalu berprasangka baik kepada
Allah SWT, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta selalu berbuat
baik kepada sesama.

b. Berdzikir
berzikir, yaitu ucapan, pikiran, ataupun keyakinan yang dapat membawa jiwa pelakunya
untuk selalu mengingat-Nya. Seorang ulama mengatakan bahwa zikir adalah media
untuk memanggil dan memohon kepada Allah SWT terhadap keinginannya sehingga
mendapatkan manfaat dan menolak kemudaratan. Doa dan zikir semestinya dianggap
sebuah amalan dengan membiasakan diri mengerjakannya, Allah Ta’ala berfirman:

“orang-orang yang beriman, dan hati mereka tenang dengan mengingat Allah.
Ingatlah, dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d 28)
4. Kebutuhan Ibu Hamil Selama Kehamilan
1) Mencukupi Kebutuhan Gizi
Hadis Nabi Muhammad SAW berikut, agaknya mewakili kesempurnaan islam sehingga
mengatur pemeluknya di bidang nutrisi. “Tidaknya ada sesuatu yang dipenuhkan lebih
buruk dari perut, kalaupun terpaksa dipenuhkan, maka biarlah sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untu pernafasan”. Pesan tersebut
mengisyaratkan kita untuk makan sesuai dengan kebutuhan tubuh dalam arti tidak
kurang dan tidak berlebihan. Untuk itu perlu kiranya kita mengkaji seberapa besar
kebutuhan gizi pada saat kehamilan. Kebutuhan gizi ibu selama kehamilan berbeda
dengan pada masa normal. Kebutuhan gizi selama hamil menjadi lebih tinggi dengan
adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada fisiknya. Perubahan fisiologi selama
kehamilan meliputi bertambahnya volume plasma, meningkatnya persediaan cadangan
makanan, meningkatnya aliran darah uterine, serta bertambahnya berat janin, cairan
amniotik dan plasenta. Hal itu menyebabkan terjadinya pertambahan berat badan. Rata-
rata pertambahan berat badan ibu selama kehamilan adalah 12,5 kg. Anjuran
berdasarkan hasil riset itu ternyata tersurat dalam Al-Quran. Simaklah surah Al-Nahl:
14 yang artinya : “Dan Dialah yang mendukung lautan ( untukmu ) agar kamu dapat
memakan dari padanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan
itu perhiasan yang dapat kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar di atasnya, dan
supaya kamu mencari dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur”.

2) Perlindungan dari suami dan keluarga


Seorang wanita ketika sedang mengandung atau hamil, berhak mendapatkan berbagai
perlindungan dari suaminya, baik secara batin dan lahir. Islam telah menempatkan laki-
laki (suami) sebagai pemimpin dan pelindung dalam rumah tangga:
Ayat Allah SWT:
Artinya: “Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan
karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya. Maka perempuan
yang shaleh adalah mereka yang taat (kepada Allah SWt) dan menjaga diri ketika
(suaminya) tidak ada, karena allah telah menjaga (mereka) (QS:An-Nisa : 34)
Sebagai pemimpin tentu saja seorang suami harus bertanggung jawab atas keselamatan
istrinya. Terutama ketika wanita dalam masa kehamilan yang menyebabkan dirinya
lemah dan semakin lemah secara fisik.
Ayat Allah SWt:
Artinya: …………… Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun……… (S.Luqman;14)
Secara lahir untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan memberikan nafkah,
Ayat Allah SWT:
Artinya: “ Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut
kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi dari harta yang
diberikan Allah kepadanya…………..(QS:At-Talaq: 7)
Bagi suami yang memiliki kemampuan secara ekonomi tidak boleh berlaku pelit atas
istrinya. Allah swt telah menegaskan supaya mereka memberikan nafkah sesuai dengan
kemampuannya.

B. KESIMPULAN
Tuntunan Ibu Hamil Menurut Pandangan Islam.“ Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). “(Q.S.Al
Mu’minun 12)
Dan sebaiknya para ibu hamil menuruti apa yang telah di anjurkan oleh Agama
karena hal tersebut melainkan untuk kebaikan ibu hamil, dan agar suami memperhatikan
hak-hak ibu hamil. Untuk itulah, agama kita banyak memberikan tuntunan Islam bagi
para ibu hamil untuk senantiasa berdzikir dan berdoa, agar segala gundah dan resah bisa
hilang dan berganti dengan rasa ketenangan dan kebahagiaan.

C. REFERENSI

H.S Usman AM Jl. KH. Abd.Mjlik no. 1 Mersi Purwokerto


Posting : 5-12-2013 jam :8:47

Saman, A. 2013.Doa & Dzikir untuk Ibu Hamil.Ruangkita:Padang

Anda mungkin juga menyukai