Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM DAN

BENDA TAJAM ATAU TERKONTAMINASI DARAH


DAN CAIRAN TUBUH LAINNYA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

001.00.00.05.07062018 00 1/3
DITETAPKAN
TANGGAL TERBIT DIREKTUR UTAMA
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
07 Juni 2018 Dr. dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B,Sp.U
NIP. 1970090602000031005
Pengertian Langkah-langkah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) terhadap Petugas yang tertusuk jarum dan benda
tajam lainnya (seperti jarum suntik, jarum jahit bedah,
pisau, skalpel, gunting) ataupun tekontaminasi darah dan
cairan tubuh lainnya.
Tujuan Melindungi Petugas medis ataupun non medis dari
perlukaan dan tertular penyakit infeksius seperti Hepatitis B,
Hepatitis C dan HIV.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Universitas Andalas
Nomor tgl. 07 Juni 2018 tentang Penatalaksanaan
tertusuk jarum dan benda tajam atau terkontaminasi darah dan
cairan tubuh lainnya
Prosedur 1. Pertolongan pertama
a. Petugas segera mencuci bagian yang terpapar
dengan sabun antiseptik dan air mengalir.
b. Bilas dengan air bila terpapar pada daerah
membran mukosa.
c. Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar
pada daerah mata.
2. Pertolongan lanjutan
Segera ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk
penatalaksanaan selanjutnya.
3. Laporan dan pendokumentasian
a. Segera melapor kepada Kepala Unit dengan
mengisi Formulir Laporan Tertusuk Jarum dan
Benda Tajam Lainnya atau Terkontaminasi Darah
dan Cairan Tubuh Lainnya.
b. Menentukan status pasien dengan sumber jarum
dan benda tajam (pasien dengan riwayat sakit
apa).
c. Menentukan status Petugas yang terpapar:
apakah menderita Hepatitis B, apakah pernah
mendapatkan imunisasi Hepatitis B, apakah
sedang hamil/menyusui.
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya, Petugas
yang terpapar diperiksa status HIV, HBV, HCV.
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan
bukan dalam masa inkubasi, tidak perlu tindakan
khusus untuk Petugas, tetapi bila diragukan dapat
dilakukan konseling.
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM DAN
BENDA TAJAM ATAU TERKONTAMINASI DARAH
DAN CAIRAN TUBUH LAINNYA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

001.00.05.07062018 00 2/3
Prosedur 4. Pemberian profilaksis pasca pajanan
a. Pasca Pajanan HIV
1) Apabila status pasien HIV, maka Petugas
yang terpapar harus diberikan Profilaksis
Pasca Pajanan berupa obat ARV 4 jam
setelah paparan, maksimal 48-72 jam
diberikan selama 28 hari.
2) Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan dan
6 bulan.
b. Pasca Pajanan Hepatitis
1) Jika pernah vaksinasi periksa anti HBs
a) Anti HBs (+), titer ≤10, lakukan booster.
b) Anti HBs (+), titer ≥10, lakukan observasi.
2) Jika belum pernah vaksinasi
a) Segera vaksinasi sesuai standar.
b) Cek HBsAg bulan ke 1, bulan ke 3, bulan
ke 6.
c) Jika HbsAg (+), rujuk ke
Gastrohepatologi Penyakit.Dalam untuk
penanganan lebih lanjut.
5. Evaluasi pencemaran berdasarkan mode, rute dan
beratnya yang terpapar:
a. Cairan risiko tinggi yang perlu diwaspadai dan
dapat menimbulkan pencemaran adalah: darah,
cairan sperma, sekret vagina, cairan cerebrospinal.
b. Cairan tubuh yang tidak menimbulkan
pencemaran: urine, sputum non purulen, ingus, air
mata, keringat, faeses.
c. Evaluasi yang terpapar pasien terinfeksi Hepatitis
B dan HIV yang perlu difollow up, dengan
indikasi:
1) Tertusuk jarum.
2) Terpapar cairan tubuh pada mukosa.
3) Terpapar pada kulit yang tidak utuh/bekas luka.
4) Tepapar serangga yang bekas menggigit pasien
dengan kasus HIV, Hepatitis B.
6. Kepala Unit tempat terjadinya accident (kejadian)
melaporkan kepada K3RS dan Komite PPI Rumah
Sakit Universitas Andalas
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM DAN
BENDA TAJAM ATAU TERKONTAMINASI DARAH
DAN CAIRAN TUBUH LAINNYA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

001.00.05.07062018 00 3/3
Unit Terkait  Unit Rawat Jalan
 Unit Kamar Operasi
 Unit Kamar Bersalin
 Unit Rawat Inap
 Unit Perinatologi
 Unit Laboratorium
 Unit Rekam Medis
 Unit Farmasi

Anda mungkin juga menyukai