Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------
CEKLIST TRANSFUSI DARAH
Nama :…………………………………………………………………..
No. Mhs :…………………………………………………………………..

CEKLIST TRANSFUSI DARAH


Aspek yang dinilai Nil
ai
0 1 2
Definisi :
Transfusi darah adalah pemberian darah utuh atau komponen
apapun dari darah dari donor yang cocok untuk mengoreksi atau
untuk terapi kondisi klinis apapun.
Tujuan :
1. Mengembalikan volume darah dalam sirkulasi
2. Mengoreksi defisiensi trombosit dan factor koagulasi
darah.
3. Mengoreksi anemia

Persiapan alat dan bahan:


1. Set transfuse darah
2. NaCl 0.9%
3. Darah atau komponen darah steril dalam wadah yang
sesuai
4. Kanul No. 18/19 (dewasa)
5. Swab alcohol/iodine (desinfektan)
6. Kasa steril
7. Turniket
8. Plester
9. Gunting

1
10. Perban gulung dan bidai (opsional)
11. Tiang infuse
12. Kantung sampah/bengkok
13. Sarung tangan sekali pakai
14. Kantung penekan (opsional pada kasus perdarahan berat)
15. Wadah bahan

Tahap pre interaksi :


Cuci tangan

Tahap orientasi :
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan

Tahap kerja :
1. Periksa instruksi dokter, kondisi pasien dan riwayat
transfuse/reaksi infuse, alasan transfuse saat ini, dll.
)Untuk mendapatkan data spesifik dan memulai edukasi
pasien bila diperlukan).
2. Identifikasi pasien. Untuk mencegah terjadinya kesalahan
sehingga menghilangkan kemungkinan terjadinya reaksi
transfuse.
3. Periksa persediaan darah pada bank darah.
4. Jelaskan prosedurnya kepada pasien, perlunya transfuse,
produk darah yang akan diberikan, perkiraan waktu yang
dibutuhkan, hasil yang diharapkan dll. Untuk memberikan
keyakinan dan kerja sama pada pasien.
Tekankan perlunya pasien untuk segera melaporkan gejala
yang tidak biasa. Minta izin dari pasien untuk segera
melaporkan gejala yang tidak biasa. Untuk
mengidentifikasi dini reaksi transfuse yang membantu
dalam melakukan tindakan korektif dengan segera.
5. Ambil darah dari bank darah sesuai peraturan institusi. Jika
transfuse tidak dapat segera dilakukan, kembalikan ke bank
darah. Darah yang berada diluar lemari es selama lebih dari
30 menit, diatas 10oC tidak dapat digunakan lagi. Jangan
pernah menyimpan darah ditempat yang tidak seharusnya

2
seperti lemari es di bangsal. Darah harus disimpan dalam
unit pendingin dalam suhu yang terkontrol ketat (4oC).
Kesalahan dalam menyimpan produk darah dapat
menyebabkan hemolisis.
6. Anjurkan pasien untuk BAB dan BAK serta bantu kembali
ke posisi nyaman. Tampung bahan urin.
Untuk memastikan kenyamanan pasien. Bahan urin yang
ditampung sebelum transfuse berperan sebagai data dasar
untuk mengidentifikasi bila terjadi reaksi transfuse
7. Berikan privasi.
8. Cuci tangan dan keringkan untuk mencegah infeksi silang.
9. Periksa tanda-tanda vital dan catat. ( mendapatkan data
dasar untuk dibandingkan dengan perubahan yang terjadi
pasca transfuse. Tunda transfuse bila suhu lebih dari
38.8oC)
10. Pakai sarung tangan sekali pakai untuk mengurangi resiko
terjangkit infeksi.
11. Masukkan kanul I.V. (18G/19G), bila belum dipasang
sebelumnya, ke dalam vena perifer yang besar dan mulai
infuse cairan NaCl 0.9% dengan menggunakan set
transfuse darah. (NaCl adalah satu-satunya kristaloid yang
kompatibel dengan darah dan priming set darah membantu
mengurangi resiko hemolisis darah yang kontak dengan
selang. Kanul berlubang besar memungkinkan infuse
keseluruhan darah dan mengurangi kemungkinan
terjadinya hemolisis.
12. Inspeksi produk darah oleh 2 perawat, untuk melihat :

a. Nomor identifikasi
b. Kelompok dan tipe darah
c. Tanggal kadaluarsa
d. Kompatibilitas
e. Nama pasien
f. Warna yan tidak normal, bekuan, sisa udara dll.
( Penyimpanan darah secara aman terbatas hanya 35 hari
sebelum eritrosit rusak. Pastikan kelompok ABO , tipe
Rh, jumlah unit, nama pasien, dan yang lainnya cocok.
Hal ini mengurangi terjadinya ketidaksesuaian
transfuse dan reksi transfuse.
13. Hangatkan darah jika diperlukan dengan menggunakan
penghangat darah khusus atau rendam sebagian didalam air
suam-suam kuku.
(darah dingin dapat menyebabkan hipotermis dan aritmia
jantung).

3
14. Jika produk darah sudah benar, hentikan aliran darah NaCl
dengan menutup klem rol. Pindahkan taji penusuk dari
wadah NaCl dan tusukan taji ke dalam wadah darah.
15. Mulai infuse produk darah secara perlahan, dengan
kecepatan mencapai 25 sampai 50 ml per jam selama 15
menit pertama. Tetaplah bersama pasien selama 15 menit
pertama. Periksa tanda vitak setiap 15 menit selama 30
menit pertama atau sesuai peraturan instuisi.
(reaksi transfuse biasanya terjadi selama periode ini.
Volume yang masuk secara perlahan dapat meminimalisasi
volume sel darah merah yang di transfuse. Sering
memeriksa tanda vital sangat membantu dalam identifikasi
komplikasi secara dini).
16. Tingkatan kecepatan infuse bila tidak ada efek samping.
Kecepatan infuse harus tetap berada dalam batas aman.
( kecepatan infuse ditentukan oleh instruksi dokter dan
kondisi pasien)
17. Periksa kondisi pasien setiap 30 menit dan bila timbul efek
samping, hentikan transfuse dan mulai alirkan kembali
NaCl. Kirimkan bahan urin, bahab darah dan sisa produk
darah dalam wadah dengan set transfuse, kembali ke bank
darah.
(Membantu mengidentifikasi reaksi transfuse secara dini.
Mengambil bahan urin dan bahan darah membantu
memastikan reaksi tranfusi).
18. Selesaikan transfuse dan berikan NaCl (sesuai instruksi
dokter) jika tidak ada efek samping yang timbul.
19. Buang darah dan set produk darah pada tempat yang
seharusnya.
20. Cuci tangan
21. Catat hal-hal berikut : produk dan volume yang ditransfusi,
nomor identifikasi, dan kelompok darah :
Waktu pemberian : waktu mulai dan selesai
Nama dan tanda tangan staf perawat yang melakukan
prosedur dan kondisi pasien. Jika diharuskan oleh
peraturan instiusi, lepas label dari kantung darah dan
tempelkan pada rekam medis pasien.
22. Bantu pasien kembali ke posisi nyaman.
Perhatian Khusus
1. Jangan memberikan obat lewat jalur yang sama
dengan jalur transfuse darah. Pasang jalur I.V. baru
bila akan menginfus obat Karena adanya
kemungkinan inkompatibilitas dan kontaminasi
bakteri. Transfuse darah harus selesai dalam 4 jam

4
sejak pertama dimulai
2. Tututpi kantung darah dengan handuk ketika
menggantung di tiang infuse
3. Rotasikan perlahan kantung darah secara berkala
untuk mencegah pengumpulan darah.
4. Ketika menghangatkan darah dengan merendamnya
dalam air suam-suam kuku, jangan merendam
keseluruhan kantung karena dapat menyebabkan
hemolisis.
5. Menghangatkan darah dapat dilakukan dengan
menyelimuti kantung darah dengan selimut.
6. Premedikasi seperti avil dapat diresepkan.

Tahap terminasi
Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan

Tahap evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan

Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :

0 = Tidak dikerjakan

1 = Dikerjakan tidak lengkap / tidak sempurna

2 = Dikerjakan dengan benar / sempurna

Penguji praktek

( )

Anda mungkin juga menyukai