(60TAHUN-WAFAT)
Mata Kuliah : Pikologi Perkembangan
Disusun oleh :
KELAS PBA B
0
BAB I
PENDAHULUAN
1
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset ) hlm :233-234
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tugas perkembangan masa dewasa akhir?
2. Bagaimana bentuk penyesuaian diri terhadap perubahan fisik pada masa
lansia?
3. Bagaimana perubahan kemampuan mental pada masa lansia?
4. Bagaimana perubahan minat pada masa lansia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua dalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu
suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dri periode terdahulu
yang lebih menyenangkan , atau beranjak dari waktu yang penuh dengan
manfaat. 2 Gambaran tugas-tugas perkembangan masa dewasa lanjut menurut
Havighurst:
3
neuron baru. Sistem saraf otonom kurang berfungsi baik di usia lanjut dan
lebih banyak melepaskan hormon stres.4
2. Sistem sensoris
Penglihatan
Di masa dewasa akhir penglihatan semakin menurun . kornea
(selaput bening mata menjadi lebih tembus cahaya, yang mengaburkan
gambar dan menambah kepekaan pada silau. Lensa terus menguning
sehingga memicu gangguan lebih lanjut dalam perbedaan warna.
Jumlah individu yang menderita katarak –daerah kabur pada lensa
sehingga membuat penglihatan menjadi kaburdan bila tidak di operasi
akan menyebabkan kebutaan-meningkat sepuluh kali lipat dari masa
dewasa pertengahan hingga masa dewasa akhir., menyerang 25% orang
di usia 70-an dan 50% diusia 80an.5
Pendengaran
Berkurangnya suplai darah dan kemampuan sel alami pada telinga
bagian dalam dan korteks pendengaran, bersama dengan mengerasnya
membran (seperti gendang telinga) menyebabkan menurunnya
kemampuan mendengar di masa dewasa akhir. 40% lansia menderita
kehilangan pendengaran, sering kali disebabakan oleh press-bycusis,
penurunan dalam kemampuan suara yang bernada tinggi yang berkaitan
dengan usia. press-bycusis membuat sulit untuk mendengar apa yng
dikatakan orang lain, terutama apabila ada suara lain dari radio atau
televisi atau beberapa orang berbicara bersamaan. Penyebab lain dari
kehilangan pendengaran adalah keterpaparan parah dari suara tinggi,
rokok, sejarah infeksi telinga tengah, dan keterpaparan parah terhadap
bahan kimia tertentu dalam jangka yang lama.6
4
Laura E. Berk, Live span development;dari masa dewasa awal sampai menjelang
ajal.(Yogyakarta:Pustaka Pelajar.2012.), hlm. 194
5
Ibid, hlm: 195
6
Diane E. Papalia et al, Human development;psikologi perkembangan.(Jakarta: Kencana. 2008).
Hal: 862
4
Rasa dan Bau
Menurunnya kepekaan terhadap empat rasa utama, manis, asin,
asam, dan pahit terlihat jelas pada banyak orang dewasa yang melewati
usia 60 tahun. Menurunnya kepekaan rasa ini mungkin disebabkan oleh
faktor penuaan, selain itu juga bisa disebabkan kebiasaan merokok, gigi
palsu, obat-obatan.
Kehilangan indra ini dapat merupakan bagian normal dari
penuaan., tetapi dapat juga disebabkan oleh berbagai jenis penyakit dan
obat-obatan, oleh pembedahan , atau keterpaparan terhadap materi
beracun. 7
Sentuhan
Setelah usia 70 tahun, hampir semua lansia mengalami penerunan
persepsi sentuhan pada tangan, khususnya ujung jari, yang diyakini
karena hilangnya reseptor sentuhan dalam daerah-daerah tertentu kulit
dan melambatnya sirkulasi darah pada kaki dan tangan.8
4. Sitem Imun
Sistem imun mengalami mal fungsi dengan beralih menyerang
jaringan tubuh normal dalam sebuah respon autoimun. Sistem imun yang
7
Ibid hal 862
8
laura E berk, opcit. hal: 199
5
kurang baik bisa meningkatkan resiko orang lensia terserang berbagai
penyakit. Orang dewasa usia tua memiliki tingkat imun kekebalan yang
berbeda-beda. 9
Pada masa lalu diduga bahwa kerusakan mental yang tidak dapat
dihindari juga diikuti oleh kerusakan fisik. menurunya kondisi fisik
yang menunjang terjadinya kerusakan mental telah ditunjukan dengan
fakta bahwa perlakuan terhadap hormon seks pada wanita berusia lanjut
dapat meningkatkan kemampuan berpikir, mempelajari bahan baru,
menghapal, mengingat, dan meningkatkan kemauan untuk
mengeleuarkaan energi intelektual. Pada pihak lain beberapa kondisi
phatologis seperti tekanan darah tinggi, mengarah pada hilangnya
kemampuan intelektual pada usia lanjut meskipun menurut Wilkie dan
Eisdorfer bahwa gangguan-gangguan semacam itu bukan merupakan
bagian dari proses ketuaan yang normal.
9
Ibid.200
6
belajar aspek motorik, kelanjutan dari latihan yang dilakukan selama
bertahun-tahun akan memeperlambat kecepatan tingkat penurunan
mental. Mereka yang terus bekerja sampai akhir masa hidupnya
memiliki otak yang lebih normal dibanding dengan yang nganggur.
7
lebih berpikir dirinya dari pada orang lain dan kurang
memperhatikan keinginan dan kehendak orang lain.
8
memenuhi syarat untuk memeperoleh dana sosial atau jaminan
kesejahteraan. Masalah seperti ini menjadikan mereka
memfokuskan perhatian pada berbagai usaha untuk memeperoleh
uang dan merangsang minat mereka untuk berusaha keras dalam
mencari uang.
Pria dan wanita berusia lanjut cenderung untuk tetap tertarik pada
kegiatan rekreasi yang biasa dinikmati pada masa mudanya, dan
mereka hanya akan mengubah minat tersebut kalau betul-betul
diperlukan. Perubahan utama yang terjadi adalah secara bertahap
mempersempit minat dibanding perubahan radikal terhadap pola yang
sudah dibentuknya, dan mengubah minat ke bentuk rekreasi yang
bersifat permanen.
9
saat kehidupanya hampir selesai, akan tetapi bukti-bukti yang
menunjang kepercayaan seperti ini sangat sedikit. Sementara orang
berusia lanjut menjadi lebih tertarik pada kegiatan keagamaan karena
hari kematiannya semakin dekat, atau mereka tidak mampu, tetapi
pada umumnya mereka tidak harus tertarik pada kegiatan keagamaan
karena kegiatan tersebut dapat menciptakan minat baru atau
merupakan titik perhatian baru.
Beberapa pengaruh umum dari perubahan keagamaan selama usia
lanjut:
o Toleransi keagamaan, dengan meningkatnya usia seseorang tidak
sulit mengikuti dogma-dogma agama dan melakukan kunjungan ke
gereja, pendeta atau ke orang-orang yang berbeda kepercayaan.
o Keyakinan keagamaan, perubahan keyakinan pada usia lanjut
umumnya dalam pengarahan menerima keyakinan tradisional
dikaitkan dengan kepercayaan sseorang.
o Ibadat keagamaan, menurunya kehadiran dalam kegiatan di gereja
pada usia lanjut karena tidak ada minat adalah lebih sedikit
dibanding faktor lain sperti sakit tidak ada transportasi, tidak
memiliki pakaian yang sesuai, atau malu karena tidak mampu
menyumbang uang.
5. Minat terhadap mati
Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka menjadi semakin
kurang tertarik pada kehidupan akherat dan lebih mementingkan
tentang kematian itu sendiriri serta kematianya. Pendapat semacam ini
benar, khususnya bagi orang yang kondisi fisik dan mentalnya semakin
memburuk. Pada waktu kesehatanya memburuk, mereka cenderung
berkonsentrasi pada masalah kematian dan mulai dipengaruhi oleh
perasaan seperti itu. Hal ini secara langsung bertentangan dengan
pendapat orang muda yang menganggap kematian bagi mereka
tampaknya masih jauh dan karena itu mereka kurang memikirkan
kematian.
10
Apabila keinginan terhadap kematian berubah dari tertarik
terhadap kehidupan setelah mati, yang merupakan ciri-ciri orang yang
masih muda, menjadi kematian diri seseorang, sebagai ciri-ciri orang
yang telah tua, penelitian itu menunjukan bahwa keinginan tersebut
ada dalam berbagai bentuk. Ada 5 pertanyaan yang hampir selalu
ditanyakan oleh orang berusia lanjut terhadap diri mereka sendiri atau
yang ditanyakn kepada orang lain pada suatu kesempatan lainnya
tentang kematian. Pertanyaan tersebut adalah :
“kapan saya akan mati?”
“apakah yang menyebabkan kematian saya?”
“apakah yang dapat saya lakukan terhadap kematian seperti yang
saya inginkan ?”
“apakah saya dibenarkan bunuh diri?”
“bagaimana saya dapat mati dengan baik?”11
11
Elizabeth,opcit. (Jakarta:Erlangga. 2002) hal:391-404
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Alex sobur. Psikologi Umum; dalam lintasan sejarah. 2003. Bandung:Pustaka Setia
Diane E. Papalia et al, Human development; psikologi perkembangan. 2008. Jakarta: Kencana
Elizabeth B. Harlock. Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. 2002. Jakarta:Erlangga
Laura E. Berk, Live span development; dari masa dewasa awal sampai menjelang ajal. 2012.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
13